Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami haturkan puda dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan
rahmad, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Menghindari Perilaku Tercela”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai referensi buku sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat
memperbaik.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang aliran-aliran
pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi.

Kediri, 29 September 2019

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik agar terampil, memahami, melaksanakan, mengamalkan
Agama Islam melalui pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diberikan sesuai dengan tuntunan bahwa
agama diajarkan kepada manusia dengan visi mewujudkan manusia yang
bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, dan mewujudkan
manusia yang adil, jujur, berbudi pakerti, saling menghargai, disiplin.
Untuk mewujudkan perilaku diatas perlu adanaya pemahaman
kepada peserta didik tentanh sikap-sikap yang harus di hindari dan apa
bahaya dari sikap tersebut.
Sikap-sikap yang perlu dihindari biasa disebut dengan sikap tercela
dimana sikap tersebut sangat di merkai oleh Allah SWT dan dapat
mengikis ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perilaku atau akhlak tercela?
2. Apa saja macam-macam perilaku tercela itu?
3. Apa saja dampak negative perilaku tercela?
4. Bagaimana cara menghindari perilaku tercela ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan makna perilaku atau akhlak tercela
2. Untuk mengetahui macam-macam perilaku tercela
3. Untuk mengetahui dampak negatif dari perilaku tercela
4. Untuk mengetahui cara menghindari perilaku tercela

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku atau Akhlak Tercela
Perilaku yakni perbuatan, tindakan, tingkah laku. Definisi Akhlak
menurut Al Ghazali adalah ungkapan sikap jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan pertimbangan
atau pikiran terlebih dahulu.
Akhlak menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu Akhlqa-
yahluqu artinya budi pakerti, perangkai, tingkah laku atau tabiat.
Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali akhlak tercela dikenal dengan sifat-
sifat muslihat yakni sikap dan tingkah laku manusia yang dapat
membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang tentu
bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan. 1
Jadi dapat disimpulkan akhlak tercela adalah semua perilaku atau
perbuatan yang keluar dan melanggar norma-norma yang ada sehingga
menimbulkan perilaku kurang baik dan mengganggu ketenangan dan
kenyamanan orang lain.
B. Macam-Macam Perilaku Tercela
1. Namimah
Menurut bahasa namimah berasal dari Bahasa Arab yang artinya
adu domba. Menurut istilah namimah adalah menyampaikan sesuatu
yang tidak disenangi. Baik yang diceritakan itu maupun orang yang
mendengarnya.
Hakikatnya namimah adalah menyampaikan atau menceritakan
rahasia orang lain sehingga merusak nama baik orang tersebut, dan
dapat menimbulkan permusuhan.
Perbuatan namimah atau adu domba disebabkan antara lain :
a. Ada perasaan tidak senang terhadap orang yang diceritakan.

1
Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Pengantar Studi Konsep-Konsep Etika dalam Islam.
(Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009), 8

3
b. Adanya sifat dengki pada diri seseorang yang menyebabkan
ketidak senangan kepada orang lain yang mendapatkan
kebahagiaan maupun kesuksesan.
c. Mencari muka agar orang lain bersimpati kepada dirinya.
d. Gemar berbicara berlebihan, omong kosong atau berbicara tentang
hal-hal yang tidak benar.
e. Ada beberapa cara untuk menghindari sifat namimah antara lain :
f. Apabila melihat atau mendengar sesuatu yang disampaikan
orang lain itu akan menimbulkan keburukan sebaiknya
didiamkan saja.
g. Jangan melayani omongan orang yang suka berkata bohong.
h. Apabila ada berita yang meragukan dari seseorang, agar
diselidiki dulu kebenarannya.
2. Hasad (Dengki)
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang melohat orang
lain yang mendapatkan nikmat dari Allah Swt. Orang yang memiliki
sifat hasad selalu irihati terhadap orang lain yang hidup senang.
Sifat hasaddan dengki dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab:
a. Tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah,
merasa kurang dan tidak puas terhadap nikmat yang dia terima.
b. Adanya perasaan tidak senang kepada orang lain,
c. Adanya perasaan tinggi hati, tidak senang jika ada orang yang
melebihi/ lebih baik darinya.
Menghilangkan rasa hasad:
a. Senantiasa bersyukur terhadap nikmat Allah
b. Berusaha menyenangkan orang lain
c. Bersikap rendah hati
3. Dendam
Dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt sangat
membenci orang yang pendendam, karena sifat pendendam sangat
membahayakan dan merugikan orang lain.

4
Sabda Rasulullah Saw SWT:

ِ‫ﺃَﺑْﻐَﺾُﺍﻟﺮَّﺟُﻞِﺇِﻟَﻰﺍﻟﻠﻪِﺃَﻟَﺪُّﺍﻟْﺨِﺼَﺎﻡ‬

“Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang menaruh dendam
kesumat (bertengkar).” (HR.Muslim)
4. Ghibah (Mengumpat)
Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan
atau tindakan membicarakan orang aib orang lain.
‫س ْوﺍ‬ َّ ‫ﺍﻟظ ِّن ِﺇث ٌم ۖ َو ََل ت َ َج‬
ُ ‫س‬ َّ ‫ﺾ‬ َّ َ‫ثيﺮﺍ ِمن‬
َ ‫ﺍﻟظ ِّن ِﺇ َّن ﺑَ ْع‬ ً ‫يَﺎ ﺃَيُّ َهﺎ ﺍﻟَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوﺍ ﺍﺟْ تَنِب ُْوﺍ َك‬
َّ ‫ضﺎ ۚ ﺃَي ُِحبُّ ﺃ َ َحﺪُ ُكم ﺃ َ ْن يَأ ُك َﻞ ﻟَحْ َم ﺃ َ ِخ ْي ِﻪ َم ْيتًﺎ فَ َك ِﺮ ْهت ُ ُم ْوهُ ۚ َوﺍتَّقُ ْوﺍ‬
‫ّللاَ ۚ ﺇِ َّن‬ ً ‫ض ُك ُم ﺑَ ْع‬
ُ ‫َو ََل يَ ْﻐتَبْ ﺑَ ْع‬
َّ
‫ّللاَ ت َّوﺍبٌ َرحي ٌم‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka.
Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu
mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian
menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan
merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat :
12)
Sebab-sebab timbulnya ghibah
a. Ingin menghilangkan perasaan marah. Jika telah terlampiaskan
marahnya ia merasa puas.
b. Kemegahan diri, seseorang yang ingin dikatakan hebat, dan mewah
atau megah.
c. Mengaggap orang lain lemah, rendah dan hina.
5. Fitnah
Fitnah artinya perkataan yang bermaksud menjelekkan
orang, seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang
lain
Firman Allah Q.S al- Baqarah: 217

5
‫َو ۡﺍﻟ ِف ۡتنَ ۃ ُﺍ َ ۡکبَ ُﺮ ِمنَ ۡﺍﻟقَ ۡت ِﻞ‬

Artinya: “Sedangkan fitnah lebih kejam dari pada


pembunuhan”
Orang yang suka memfitnah biasanya oarang yang
pengecut, dia tidak senang melihat orang lain hidup senang, ia
berusaha agar orang lain jatuh binasa.2
Sebab-sebab yang menimbulkan fi tnah:
a. Berupa tekanan orang atau pihak lain
b. Berupa hukuman
c. Berupa pemberian Allah baik dan buruk
d. Kalah dan menang Senang dan susah
e. Anak atau Harta.
C. Dampak Negatif Perilaku Tercela
Adapun bahaya yang ditimbulkan oleh akhlak tercela sebagai
berikut:
1. Terhalangnya ilmu agama karena ilmu itu cahaya yang diberikan Allah
di dalam hati, dan maksiat mematikan itu.
2. Terhalangnya rezeki.
3. Terhalangnya ketaatan.
4. Menghapus keberkahan umurnya.
5. Kemaksiatan menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan
kebanggaan dan kejayaan.
6. Maksiat merusak akal, sedang kebaikan membangun akal. 3
D. Cara Menghindari Perilaku Tercela
Manusia adalah makhluk sosial tidak mungkin bisa sendiri tanpa
adanya tetangga, dan setiap tetangga pastilah memiliki perbedaan sifat

2
Kementrian Agama, Buku Siswa Akidah Akhlak kelas VIII, (Jakarta: Kementrian Agma 2015),
119-120.
3
Ibid, hal 130.

6
sendiri-sendiri yang mungkin dapat memicu munculnya perilaku tercela
kita, sikap atau cara mnghindari akhlak tercela tersebut sebagai berikut:
1. Sabar
Hidup dengan penuh rasa syukur melatih manusia untuk menjadi
oarang yang lebih sabar, yakni bertahan dengan yang sudah ada dan
terus berikhtiar dengan kemampuan yang masih dimiliki.
Menurut Al-Ghazali sabar ada 4 kategori:
1. Sabar dalam menghadapi cobaan dan rintangan, menghadapi hawa
nafsu, harta benda, dan keserakahan. Sabar yang demikian ini
disebut iffah.
2. Kesabaran dalam mengendalikan amarah dan menguasai diri
sendiri
3. Sabar dengan menerima apa adanya, tabah dalam menghadapi
cobaan dan nasib diri
4. Kesabaran dalam menggapai cita-cita, berani menerima resiko,
tidak mudah menyerah.
2. Melaksanakan kewajiban kepada Allah
Selain sabar dan bersyukur, menghindari perilaku akhlak tercela
dapat dilakukan dengan kita mnejalankan apa yang telah menjadi
kewajiban kita sebagai hamba Allah. Manusia memiliki sifat
ketergantungan dan yang menjadi tumpuan ketergantuan itu adalah
ketergantungan kepada Allah yanga Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha
Bijakasana. Kebahagiaan manusia di dunia dan diakhirat tergantung
izin dan ridha dari Allah.
3. Berilmu dan berakal
Hal ini juga dapat menghindari perilaku tercela. Islam
memerintahkan umatnya untuk mencari ilmu sejak kecil sampai ia
mati.
Ilmu dan akal dapat menghindarkan diri dari perilaku tercela
karena sebelum orang tersebut bertindak ia akan berfikir terlebih
dahulu atau membandingkan sesuatu tersebut dengan bandingan, agar

7
perbuatannya tersebut tidak salah dan sesuai dengan kebenaran yang
ada, keadilan, kewajiban dan kemaslahatan.
4. Istiqomah
Istiqomah merupakan anugerah Allah SWT, setelah manusia
mendapatkan anugerah hidayah. Jika seseorang dapat beristiqomah
maka seseorang tersebut tidak akan takut atau sedih, serta mendapat
janji berupa kebahagiaan dan surga. 4
Firman Allah dalam Q.S Fushilat:30
‫عﻠَ ْي ِه ُم ْﺍﻟ َم ََل ِئ َكةُ ﺃ َ ََّل تَﺨَﺎفُوﺍ َو ََل تَحْ زَ نُوﺍ‬ َّ ‫ِﺇ َّن ﺍﻟَّذِينَ قَﺎﻟُوﺍ َرﺑُّنَﺎ‬
َ ‫ّللاُ ث ُ َّم ﺍ ْستَقَﺎ ُموﺍ تَتَن ََّز ُل‬
َ‫عﺪُون‬َ ‫َوﺃ َ ْﺑش ُِﺮوﺍ ِﺑ ْﺎﻟ َجنَّ ِة ﺍﻟَّ ِتي ُك ْنت ُ ْم تُو‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami adalah


Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirianya, maka malaikat
akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “ janganlah kamu
merasa takut dan janganlah merasa sedih dan bergembiralah kamu
dengan (memperoleh) surga yang telah di janjikan oleh Allah
kepadamu”.

BAB III

4
Beni A Saebani dan Abdul Khamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia), 198

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak tercela adalah semua perilaku atau perbuatan yang keluar
dan melanggar norma-norma yang ada sehingga menimbulkan perilaku
kurang baik dan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang lain.
Macam-macam Akhlak :
1. Namimah
2. Hasad (Dengki)
3. Dendam
4. Ghibah (Mengumpat)
5. Fitnah
Cara menghindari perilaku tercela:
1. Sabar
2. Melaksanakan kewajiban kepada Allah
3. Berilmu dan berakal
4. Istiqomah
B. Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna
dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal
ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami.
Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya bagi
pembaca

DAFTAR PUSTAKA

9
Marzuki. Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Pengantar Studi Konsep-Konsep Etika
dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009.
Hidaya, Nur. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Ombak, 2013.
Hasan, Moch. Sya’roni. “Tasawuf Akhlak dan Implementasinya dalam
Pendidikan Agama Islam”. Urwatul Wutsqo. Vol. 5, No. 2 September
2016.
Kementrian Agama. Buku Siswa Akidah Akhlak kelas VIII. Jakarta: Kementrian
Agma 2015.
Saebani, Beni A dan Abdul Khamid. Ilmu Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.

10

Anda mungkin juga menyukai