DISUSUN OLEH :
Kelompok 10
Annisa Pratiwi
Diah Ayu Nastiti
Muhammad Arfan F
Galuh
DOSEN PEMBIMBING :
Jalan Hang Jebat III Blok F No.3, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru, RT.4/RW.8,
Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1220
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena berkat
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam hal ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami memohon maaf bila di dalam tulisan kami ini ada
kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………...……….…2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Jenis dan Kegiatan Surveilans Kesehatan
Menurut PERMENKES RI Nomor 45 tahun 2014 pasal ke 4 menjelaskan
tentang jenis dan kegiatan surveilans kesehatan. Berdasarkan sasaran
penyelenggaraan, Surveilans Kesehatan terdiri atas:
a. Surveilans penyakit menular
Meliputi : surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
surveilans penyakit demam berdarah, surveilans malaria, surveilans
penyakit zoonosis, surveilans penyakit filariasis, surveilans penyakit
tuberculosis, surveilans penyakit diare, surveilans penyakit tifoid,
surveilans penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya, surveilans
penyakit kusta, surveilans penyakit frambusia, surveilans penyakit
HIV/AIDS.
b. Surveilans penyakit tidak menular
Meliputi : surveilans penyakit jantung dan pembuluh darah, surveilans
diabetes melitus dan penyakit metabolic, surveilans penyakit kanker,
surveilans penyakit kronis dan degenerative, surveilans gangguan mental.
c. Surveilans kesehatan lingkungan
Meliputi : surveilans sarana air bersih, surveilans tempat-tempat umum,
surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan, surveilans limbah
industri, rumah sakit dan kegiatan lainnya, surveilans vektor dan binatang
pembawa penyakit, surveilans kesehatan dan keselamatan kerja dan
surveilans infeksi yang berhubungan dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
d. Surveilans kesehatan matra
Meliputi : surveilans kesehatan haji, surveilans bencana dan masalah
social, dan surveilans kesehatan matra laut dan udara.
e. Surveilans masalah kesehatan lainnya.
Meliputi : surveilans kesehatan dalam rangka kekarantinaan, surveilans
gizi dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), surveilans gizi
lebih, surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi, surveilans
3
kesehatan lanjut usia, surveilans penyalahgunaan obat, narkotika,
psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya.
4
baik. Secara umum pencatatan di puskesmas adalah hasil kegiatan
kunjungan pasien dan kegiatan luar gedung (Budioro, 2007).
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pencatatan
insidensi terhadap orang-orang yang dianggap penderita campak
atau population at risk melalui kunjungan rumah (active surveillance)
atau pencatatan insidensi berdasarkan laporan sarana pelayanan
kesehatan yaitu dari laporan rutin poli umum setiap hari, laporan
bulanan puskesmas desa dan puskesmas pembantu, laporan petugas
surveilans di lapangan, laporan harian dari laboratorium dan laporan
dari masyarakat serta petugas kesehatan lain (pasive surveillance).
Atau dengan kata lain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri
dan dari unit kesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari
pustu, posyandu, barkesra, poskesdes. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan teknik wawancara dan atau pemeriksaan (Arias,
2010).
a. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel, grafik (histogram, poligon frekuensi), chart (bar chart,
peta/map area). Penggunaan komputer sangat diperlukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data diantaranya dengan menggunakan
program (software) seperti epid info, SPSS, lotus, exceldan lain-lain
(Budioro, 2007).
b. Analisa Data
Analisis merupakan langkah penting dalam surveilans epidemiologi
karena akan dipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi
serta tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit. Kegiatan ini
menghasilkan ukuran-ukuran epidemiologi seperti rate, proporsi, rasio dan
lain-lain untuk mengetahui situasi, estimasi dan prediksi penyakit (Noor,
2000).
Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis dengan membandingkan
data bulanan atau tahun-tahun sebelumnya, sehingga diketahui ada
5
peningkatan atau penurunan dan mencari hubungan penyebab penyakit
campak dengan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian campak
(Arias, 2010).
2.3 Manfaat dan Tujuan Surveilans Epidemiologi
6
a. Surveilans Aktif adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi,
dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit
pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.
b. Surveilans Pasif adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana
unit surveilans mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut
dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.
7
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
http://pdk3mi.org/file/download/KMK%20No.%201116%20ttg%20Pedoman%20
Penyelenggaraan%20Sistem%20Surveilans%20Epidemiologi%20Kesehatan.pdf
https://srtkksmdw.wordpress.com/2013/07/10/surveilans-epidemiologi/
https://www.academia.edu/13088266/Surveilans_Epidemiologi