Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Dasar Hukum Surveilans

DISUSUN OLEH :

Kelompok 10

Annisa Pratiwi
Diah Ayu Nastiti
Muhammad Arfan F
Galuh

Tingkat 2 D3-A Kesehatan Lingkungan

DOSEN PEMBIMBING :

MOH. Ichsan Sudjarno, SKM., M.EPID.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jalan Hang Jebat III Blok F No.3, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru, RT.4/RW.8,
Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1220
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena berkat
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini khususnya rekan-rekan yang
senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan positif sehingga
makalah ini dapat disusun.

Makalah ini berjudul Dasar Hukum Surveilans, dimana makalah ini


membahas untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Surveilans Epidemiologi.

Dalam hal ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami memohon maaf bila di dalam tulisan kami ini ada
kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.

Jakarta, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………..……………………………... 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1

1.2 Maksud dan Tujuan…………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………...……….…2

2.1 Pengertian Surveilans …………...…………………………………..…..…2

2.2 Sumber Data, Pengolahan, Analisa Data……….………………………….2

2.3 Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………….4

2.4 Pengertian Surveilans Aktif, Pasif, dan Sentinel…………………………..5

BAB III PENUTUP ………………………………………………..…………7

3.1 Kesimpulan ………………………………………………...……………..7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…… 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surveilans Kesehatan didefinisikan sebagai kegiatan pengamatan yang


sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian
penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk
memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Surveilans Kesehatan
diselenggarakan agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data, dan diseminasi kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan.
Surveilans Kesehatan mengedepankan kegiatan analisis atau kajian
epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan
pentingnya kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data. Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan harus mampu memberikan gambaran epidemiologi
antara lain komponen pejamu, agen penyakit, dan lingkungan yang tepat
berdasarkan dimensi waktu, tempat dan orang. Karakteristik pejamu, agen
penyakit, dan lingkungan mempunyai peranan dalam menentukan cara
pencegahan dan penanggulangan jika terjadi gangguan keseimbangan yang
menyebabkan sakit.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian surveilans.


2. Untuk mengetahui tentang sumber data, pengolahan, dan analisa data.
3. Untuk mengetahui tentang manfaat dan tujuan surveilans.
4. Untuk mengetahui tentang pengertian surveilans aktif, pasif, dan sentinel.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Hukum Pelaksaan Surveilans


1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
9. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/ Per/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar
Biasa Keracunan Pangan

2
2.2 Jenis dan Kegiatan Surveilans Kesehatan
Menurut PERMENKES RI Nomor 45 tahun 2014 pasal ke 4 menjelaskan
tentang jenis dan kegiatan surveilans kesehatan. Berdasarkan sasaran
penyelenggaraan, Surveilans Kesehatan terdiri atas:
a. Surveilans penyakit menular
Meliputi : surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
surveilans penyakit demam berdarah, surveilans malaria, surveilans
penyakit zoonosis, surveilans penyakit filariasis, surveilans penyakit
tuberculosis, surveilans penyakit diare, surveilans penyakit tifoid,
surveilans penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya, surveilans
penyakit kusta, surveilans penyakit frambusia, surveilans penyakit
HIV/AIDS.
b. Surveilans penyakit tidak menular
Meliputi : surveilans penyakit jantung dan pembuluh darah, surveilans
diabetes melitus dan penyakit metabolic, surveilans penyakit kanker,
surveilans penyakit kronis dan degenerative, surveilans gangguan mental.
c. Surveilans kesehatan lingkungan
Meliputi : surveilans sarana air bersih, surveilans tempat-tempat umum,
surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan, surveilans limbah
industri, rumah sakit dan kegiatan lainnya, surveilans vektor dan binatang
pembawa penyakit, surveilans kesehatan dan keselamatan kerja dan
surveilans infeksi yang berhubungan dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
d. Surveilans kesehatan matra
Meliputi : surveilans kesehatan haji, surveilans bencana dan masalah
social, dan surveilans kesehatan matra laut dan udara.
e. Surveilans masalah kesehatan lainnya.
Meliputi : surveilans kesehatan dalam rangka kekarantinaan, surveilans
gizi dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), surveilans gizi
lebih, surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi, surveilans

3
kesehatan lanjut usia, surveilans penyalahgunaan obat, narkotika,
psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya.

Sumber data surveilans epidemiologi meliputi : (Budioro, 2007)


(1) Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat.
(2) Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan
serta laporan dari kantor pemerintah dan masyarakat.
(3) Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik kependudukan
dan masyarakat.
(4) Data geografi yang dapat diperoleh dari Unit Meteorologi dan
Geofisika.
(5) Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan
dan masyarakat.
(6) Data Kondisi lingkungan.
(7) Laporan wabah.
(8) Laporan Penyelidikan wabah/KLB.
(9) Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan.
(10) Studi epidemiologi dan hasil penelitian lainnya.
(11) Data hewan dan vektor sumber penularan penyakit yang dapat
diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat.
(12) Laporan kondisi pangan.
(13) Data dan informasi penting lainnya.
Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk
memproses data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat
informasi epidemiologis yang dilaksanakan secara teratur dan terus
menerus dan dikumpulkan tepat waktu. Pengumpulan data dapat
bersifat pasif yang bersumber dari rumah sakit, puskesmas dan lain-
lain, maupun aktif yang diperoleh dari kegiatan survey. Untuk
mengumpulkan data diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang

4
baik. Secara umum pencatatan di puskesmas adalah hasil kegiatan
kunjungan pasien dan kegiatan luar gedung (Budioro, 2007).
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pencatatan
insidensi terhadap orang-orang yang dianggap penderita campak
atau population at risk melalui kunjungan rumah (active surveillance)
atau pencatatan insidensi berdasarkan laporan sarana pelayanan
kesehatan yaitu dari laporan rutin poli umum setiap hari, laporan
bulanan puskesmas desa dan puskesmas pembantu, laporan petugas
surveilans di lapangan, laporan harian dari laboratorium dan laporan
dari masyarakat serta petugas kesehatan lain (pasive surveillance).
Atau dengan kata lain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri
dan dari unit kesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari
pustu, posyandu, barkesra, poskesdes. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan teknik wawancara dan atau pemeriksaan (Arias,
2010).
a. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel, grafik (histogram, poligon frekuensi), chart (bar chart,
peta/map area). Penggunaan komputer sangat diperlukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data diantaranya dengan menggunakan
program (software) seperti epid info, SPSS, lotus, exceldan lain-lain
(Budioro, 2007).
b. Analisa Data
Analisis merupakan langkah penting dalam surveilans epidemiologi
karena akan dipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi
serta tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit. Kegiatan ini
menghasilkan ukuran-ukuran epidemiologi seperti rate, proporsi, rasio dan
lain-lain untuk mengetahui situasi, estimasi dan prediksi penyakit (Noor,
2000).
Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis dengan membandingkan
data bulanan atau tahun-tahun sebelumnya, sehingga diketahui ada

5
peningkatan atau penurunan dan mencari hubungan penyebab penyakit
campak dengan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian campak
(Arias, 2010).
2.3 Manfaat dan Tujuan Surveilans Epidemiologi

Manfaat surveilans epidemiologi :

1. Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan distribusinya


2. Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit
3. Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat
4. Identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya
5. Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi
6. Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis
7. Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya
8. Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan
pelayanan kesehatan dimasa datang
9. Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas dan prioritas
sasaran program pada tahap perencanaan.
Inti kegiatan surveilans pada akhirnya adalah bagaimana data yang sudah
dikumpul, dianalisis, dan dilaporkan ke stakeholder atau pemegang kebijakan
untuk ditindaklanjuti dalam pembuatan program intervensi yang lebih baik
untuk menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia (HIMAPID FKM
UNHAS, 2008).
Tujuan surveilans epidemiologi tersedianya data dan informasi
epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang
cepat dan tepat secara menyeluruh (Buton, 2008).
2.4 Pengertian Surveilans Aktif, Pasif, dan Sentinel
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan yang dimaksud :

6
a. Surveilans Aktif adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi,
dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit
pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.
b. Surveilans Pasif adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana
unit surveilans mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut
dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

Menurut Dinkes Kota Semarang yang dimaksud Surveilans Sentinel adalah


penyelenggaraan Surveilans epidemiologi pada populasi danwilayah terbatas
untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau
wilayah yang lebih luas.

7
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

8
DAFTAR PUSTAKA

http://pdk3mi.org/file/download/KMK%20No.%201116%20ttg%20Pedoman%20
Penyelenggaraan%20Sistem%20Surveilans%20Epidemiologi%20Kesehatan.pdf

https://srtkksmdw.wordpress.com/2013/07/10/surveilans-epidemiologi/

https://www.academia.edu/13088266/Surveilans_Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai