Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
KERJASAMA
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
DENGAN
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SURABAYA
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah Disetujui
Pada Hari Jum’at , tanggal 05 Februari 2020
Pembimbing, Mentor,
Penguji,
ii i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PNS
Pembimbing, Mentor,
Penguji
iiiii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini dengan baik.
Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai acuan dalam melaksanakan program
habituasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kabupaten Gresik Angkatan I di RSUD
Ibnu Sina Kabupaten Gresik
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu dalam melaksanakan Rancangan Aktualisasi ini. Ucapan terima kasih ini
penulis tujukan kepada:
1. Bapak Dr. H. Muchammad Toha, M.Si selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan
Surabaya;
2. Bapak Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto,ST,M.Si selaku Bupati Kabupaten
Gresik
3. Bapak Drs. Nadlif M.S.i selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota gresik yang telah memberikan
ijin untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2019 di Badan
Diklat Keagamaan Surabaya
4. Ibu dr. Endang puspitowati,Sp.THT-KL., selaku Direktur Rumah Sakit Ibnu
Sina Kab. Gresik Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan ijin untuk
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2019 di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur.
5. Ibu Dr. Abdul Ma’in,S.Ag.SS.,M.Hum selaku Coach yang telah memberikan
banyak masukan dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini;
6. Ibu Nasrul Ulumiyah, S.Kep.,Ns selaku atasan yang telah memotivasi dan
memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi
ini;
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dan berdiskusi
tentang nilai-nilai dasar ANEKA selama diklat ini berlangsung;
8. Keluarga tercinta yang tak pernah berhenti memberikan doa dan dukungan
untuk mengikuti Latsar CPNS Golongan II tahun 2019
9. Rekan-rekan seperjuangan golongan II Angkatan I Latsar CPNS 2019 yang
telah berbagi ilmu, pengalaman, dan kekompakannya;
10. Dan semua pihak yang telah mendukung penulis hingga terselesaikannya
penulisan ini yang tidak dapat penulis
iii sebutkan satu persatu.
iv
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan dapat membantu penyempurnaan penulisan selanjutnya. Penulis
berharap semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiiin.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................i
iv
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................ii
v
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi...............................................................2
C. Manfaat Aktualisasi.............................................................3
D. Ruang Lingkup Aktualisasi..................................................3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi...........................................................5
2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar......................................9
3. Struktur Organisasi......................................................10
B. Deskripsi Isu.....................................................................12
C. Analisis Isu.......................................................................14
D. Argumentasi Terhadap Core Isu......................................18
E. Nilai-Nilai Dasar................................................................19
F. Matrix Rancangan Aktualisasi...........................................24
G. Jadwal Kegiatan...............................................................36
H. Kendala dan Antisipasi.....................................................37
BAB III SIMPULAN.............................................................................39
DAFTAR PUSTAKA................................................................................viii
DAFTAR TABEL
v
Tabel 2.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL............................................... 14
Tabel 2.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG..................................................14
Tabel 2.3 Matrix Kegiatan....................................................................................... 25
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan..................................................................................... 36
Tabel 2.5 Kendala dan Antisipasi........................................................................... 37
vi
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya,
bahasa dan agama, begitu pula dengan jumlah penduduk di Indonesia sendiri
yang sangat banyak sekitar 266,91 juta jiwa ditahun 2019. Semakin tingginya
angka peningkatan jumlah penduduk maka dibutuhkanlah tenaga – tenaga ahli
untuk bekerja di pemerintahan Negara republik Indonesia. Penerimaan ASN
(Aparatur Sipil Negara) adalah salah satu upaya pemerintah dalam mencari bibit
– bibit unggul yang nantinya dapat membantu Negara untuk memperikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Aparatur Sipil Negara
diwajibkan turut serta mengambil peranan penting dengan menjalankan
implementasi kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai sektor dan
memberikan kualitas pelayanan publik terbaik untuk masyarakat. Pembentukan
karakter Aparatur Sipil Negara yang berkualitas ini di perlukan diklat dasar
penanaman karakter Aparatur Sipil Negara. Sebagaimana Undang – Undang no
5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan instansi pemerintah
untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang, serta untuk menumbuhkan nilai ANEKA.
1
apoteker, gizi, radiografi, perawat dan yang lainnya. Perawat salah satunya yang
sangat berperan dalam melayani masyarakat. Berdasarkan undang – undang
republik Indonesia nomer 38 tahun 2014 tentang keperawatan pasal 29 mengenai
tugas dan wewenang perawat yaitu pemberi asuhan kepertawatan,penyuluh dan
konselor klien, pengelola pelayan keperawatan, peneliti keperawatan,
pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang atau pelaksana tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu. Diantara semua tugas terdapat tugas
perawat sebagai penyuluh masyarakat.
Dalam lingkup rumah sakit pun peran perawat sebagai penyuluh juga
sangat dibutuhkan. Karena rumah sakit sendiri merupakan sebuah lokasi dengan
begitu banyaknya orang yang sakit dengan berbagai jenis penyakit baik yang
menular atau tidak. Tanpa disadari seseorang yang datang ke rumah sakit sendiri
dapat terpapar berbagai macam penyakit yang ada baik yang menular atau tidak
dan dapat pula memaparkan penyakit yang mereka miliki ke pasien. Banyak
upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan resiko penularan tersebut, salah
satunya dengan memberikan ruang khusus kepada pasien dengan resiko
penularan yang tinggi atau yang lazim di sebut ruang isolasi. Ruang tersebut pun
hanya boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu. Tetapi kondisi tersebut tidak
serta merta menurunkan resiko penularan, karena adanya perilaku keluarga
pasien yang membawa semua orang masuk ke ruang isolasi. Banyak keluarga
pasien yang tidak paham tentang apa itu ruang isolasi. Begitu juga dengan
keluarga pasien di Ruang Cempaka. Banyak dari mereka tidak paham dengan
Ruang Isolasi. Dengan kondisi tersebut peneliti mengambil judul “Peningkatan
Pengetahuan Pasien dan Keluarga Tentang Ruang Isolasi Melalui
Sosialisasi di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik”
2
A. Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah
1. Untuk meinternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)
dan Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole Of Goverment dalam
program aktualisasi, meliputi 8 kegiatan yaitu :
a. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi mentor dan pejabat
terkait (coach)
b. Melakukan koordinasi dengan Kepala ruangan tentang rencana
sosialisasi tentang ruang isolasi
c. Menyusun materi sosisalisasi tentang ruang isolasi dalam bentuk leaflet
d. Menyusun dan membuat kuesioner tentang ruang isolasi, serta
mengkonsultasikan bentuk kuesioner kepada mentor atau pejabat
terkait.
e. Mengkaji tentang seberapa besar pengetahuan pasien dan keluarga
tentang ruang isolasi
f. Melakukan sosialisasi tentang ruang isolasi
g. Melaksanakan evaluasi pengetahuan tentang ruang isolasi melalui
kuesioner
h. Menyusun Laporan aktualisasi sosialisasi ruang isolasi
2. Menghabituasikan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komite Mutu) dan Manajemen
ASN, Pelayanan publik, Whole Of Goverment dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi sebagai perawat di tempat kerja.
3. Menjadi salah satu syarat kelulusan latsar CPNS golongan II Pemkab
Gresik
B. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari aktualisasi ini dapat meliputi
1. Manfaat Bagi Penulis
Dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA,
manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole Of Goverment
2. Manfaat Bagi Instansi
Dapat meningkatkan Pelayanan Publik
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ruang isolasi.
3
C. Ruang Lingkup
Kegiatan habituasi dan pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan selama
30 hari kalender mulai tanggal 10 Februari 2020 – 10 Maret 2020 di Ruang
Cempaka RSUD Ibnu sina Kabupaten Gresik. Kegiatan pelaksanaan
aktualisasi ini dibatasi pada oleh peningkatan kompetensi pengelola tentang
kegiatan Peningkatan Pengetahuan Pasien dan Keluarga tentang ruang
isolasi melalui sosialisasi tentang ruang isolasi di RSUD Ibnu Sina Kabupaten
Gresik. Kegiatan ini nantinya akan dikaitkannya dengan nilai-nila dasar ASN
berupa nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi) serta keterkaitan antara kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole Of Goveerment.
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Kabupaten Gresik adalah rumah
sakit umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik. Rumah sakit yang
berada di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 243 B ini didirikan pertama kali
pada tanggal 16 Agustus 1975, dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur
Moch. Noer, dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Gresik dengan area tanah seluas 42.000 m2.
Dengan semakin berkembangnya tata kelola keuangan pemerintah
daerah dan paradigma pelayanan publik, maka Rumah Sakit Umum Daerah
Ibnu Sina Kabupaten Gresik pada tanggal 28 Desember 2007 berdasarkan
keputusan Bupati Gresik Nomor 180/2411/HK/403.14/2007 ditetapkan sebagai
rumah sakit dengan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh
yang berarti rumah sakit diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktifitas, serta penerapan praktek bisnis
yang sehat sehingga rumah sakit mampu meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik yang sebelumnya kelas B Non
Pendidikan, pada tanggal 3 Januari 2018 berhasil naik kelas menjadi rumah
sakit kelas B Pendidikan Satelit Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02 / I /
0022 / 2018.
Pada tanggal 13 Februari 2015 berdasarkan Keputusan Dirjen Bina
Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015 dan Keputusan Gubernur
Jawa Timur Nomor 188/359/KPT/013/2015. RSUD Ibnu Sina Kabupaten
Gresik ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan regional wilayah utara jawa
timur yang mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Tuban, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Bojonegoro. Sementara Dalam
rangka perbaikan terus menerus untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien RSUD Ibnu Sina Kabupaten5Gresik menjalankan amanah UUD no. 44
Tahun 2009 pasal 40 dan peraturan menteri kesehatan no. 012 tahun 2012
5
tentang Akreditasi Rumah Sakit maka Pada Tanggal 10 Januari 2017
berdasarkan Keputusan Ketua KARS Nomor KARS-SERT/593/I/2017 RSUD
Ibnu Sina Kabupaten Gresik telah meraih sertifikat LULUS PARIPURNA pada
akreditasi versi 2012.
RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik saat ini memiliki fasilitas 327 TT
yang terdiri dari kelas VVIP/Super VIP 21 TT, VIP 10 TT, Kelas I 35 TT, Kelas II
72 TT, kelas III 103 TT, Ruang Rawat Intensive ICU 4 TT, NICU 39 TT dan
HCU 4 TT, Ruang Isolasi 28 TT (tersebar dimasing-masing ruang rawat inap).
Sumber daya manusia yang mendukung kegiatan pelayanan sebanyak
900 orang terdiri dari Dokter umum 29 orang, Dokter gigi 3 orang, Dokter gigi
spesialis 4 orang, Dokter spesialis 57 orang , Perawat 381 orang, Bidan 45
orang, Apoteker 14 orang, Tenaga Teknis Keperawatan 33 orang, Tenaga
Kesehatan Masyarakat 17 orang, Tenaga Kesehatan Lingkungan 6 orang,
Nutrisien 1 orang, Dietisien 7 orang, Fisioterapi 7 orang, Terapi Wicara 1
orang, Perekam Medis Informasi Kesehatan 15 orang, Refraksionis 5 orang,
Penata Anestesi 2 orang, Terapi Gigi Mulut 4 orang, Tenaga Non Medis : 263
orang
RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik mempunyai Instalasi dan Unit
Pelayanan, yaitu :
1. Instalasi Gawat Darurat;
2. Instalasi Rawat Jalan;
3. Instalasi Rawat Inap;
4. Instalasi Bedah Sentral;
5. Instalasi Intensive Care Unit;
6. Instalasi Farmasi;
7. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik;
8. Instalasi Radiologi;
9. Instalasi Rehabilitasi Medik;
10. Instalasi Gizi;
11. Instalasi Pemeliharaan Sarana;
12. Instalasi Penyehatan Lingkungan;
13. Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal;
14. Instalasi Pendidikan dan Penelitian;
15. Unit Hemodialisa;
16. Unit Bank Darah;
17. Unit Laboratorium Patologi Anatomi;
18. Unit Sterilisasi Sentral;
19. Unit Endoscopy;
20. Unit Pemasaran dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit;
21. Unit Teknologi Informasi;
6
22. Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit;
23. Unit Pengadaan;
24. Unit Aset dan Logistik;
25. Unit Penjaminan.
Fasilitas kemampuan pelayanan RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik
meliputi:
1. Pelayanan Medik terdiri dari Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik
spesialis dasar, pelayanan medik spesialis penunjang dan pelayanan
medik spesialis lain;
2. Pelayanan Gawat Darurat : harus diselenggarakan 24 (dua puluh empat)
jam sehari secara terus-menerus; Pelayanan Obstetry Neonatologi
Emergency Komprehensif yang menyatu dengan IGD (Traumatic Centre)
di gedung gawat darurat terpadu
3. Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam,
Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Bedah dan Pelayanan Obstetri &
Ginekologi;
4. Pelayanan Spesialis Penunjang terdiri dari Pelayanan Anestesiologi,
Radiologi, Rehabilitasi Medik, Patologi Klinik, dan Patologi Anatomi;
5. Pelayanan Medik Spesialistik lain terdiri dari Pelayanan Mata, THT,
Syaraf, Jantung & Pembuluh Darah, Kulit & Kelamin, Kedokteran Jiwa,
Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf dan Kedokteran Forensik;
6. Pelayanan Medik Sub Spesialis terdiri dari Sub Spesialis;
7. Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut terdiri dari pelayanan
Konservasi Gigi, Periodonsia dan Orthodonsia;
8. Pelayanan Kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik;
9. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan meliputi asuhan keperawatan
dan asuhan kebidanan;
10. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Pelayanan Bank Darah,
Perawatan Intensive untuk semua golongan umur dan jenis penyakit,
Pelayanan Gizi, Unit Sterilisasi Sentral dan Rekam Medik;
11. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari Laundry/Linen, Pelayanan
Jasa Boga/Dapur, Pelayanan Tehnik dan Pemeliharaan Fasilitas,
Pengelolaan Limbah, Gudang, Transportasi (Ambulan), Sistem Informasi
7
dan Komunikasi, Pemulasaran Jenazah, Sistem Penanggulangan
Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Pengelolaan Air Bersih;
12. Pelayanan Administrasi: Informasi dan Penerimaan Pasien, Keuangan,
Personalia, Keamanan, dan Sistim Informasi Rumah Sakit
Disamping pelayanan tersebut diatas RSUD Ibnu Sina
Kabupaten Gresik memiliki pelayanan unggulan, yaitu :
1. Hemodialisa
2. Endoscopy
3. Bronchoscopy
4. Operasi Katarak tanpa jahitan (Phaceomulsifikasi dan YAG Laser)
5. Operasi Amandel dengan perdarahan minimal (Thermalwelding)
6. Videoscope/Laringoscope
7. Pemeriksaan IVA dan Cryotherapy
8. Mikrobiologi kultur otomatis
9. Tindakan Minimal Invasif (Laparascopy kasus bedah digestive)
10. Medical Check Up.
11. TB DOT / MDR
12. Diabetic Center
13. Psikologi Anak / Tumbuh Kembang Anak
14. MSCT 128 slice
15. Kateterisasi Jantung
16. Radiofrekuensi
9
3. Struktur Organisasi
2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
Keterangan :
Garis Komando :
Garis Koordinasi :
10
10
2.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUANG CEMPAKA
Kepala Ruangan
Riwahtini S.Kep.Ns
Pelaksana Asuhan Pelaksana pelayanan Pelaksana admin Pelaksana SDM Pelaksana Mutu
keperawatan medis dan penunjang dan logistik keperawatan dan CI Dian Susilowati,
Ainul Husna, Amd.Kep Anis Yuniati, Amd.Kep ErnaWinarti, S.Sos. Sri Puji Astutik, S.Kep.,Ns
A.Md.Kep S.Krp.,Ns
11
11
B. Deskripsi Isu
Berdasarkan pengalaman bekerja di bagian ruang Cempaka di RSUD Ibnu
Sina Kabupaten Gresik terdapat beberapa masalah yang terjadi diantaranya
adalah :
1. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang ruang isolasi
12
4. Kurangnya Pengetahuan pasien dan keluarga tentang Cuci Tangan
terhadap
Pentingnya cuci tangan sudah banyak di sosialisasikan baik di
fasilitas kesehatan maupun di fasilitas umum. Cuci tangan dilakukan
bertujuan untuk mengurangi jumlah penularan penyakit yang disebabkan
karena kegiatan cuci tangan yang kurang tepat.
Faktanya banyak pasien, keluarga pasien dan pengunjung yang
kurang memperhatikan dan kurang memahami kegiatan cuci tangan
disertai dengan dampak yang ditimbulkan.
5. Kurangnya Edukasi tentang kancing kuning
Kancing kuning merupakan tanda dimana pasien tersebut memiliki
resiko jatuh yang lebih tinggi dibandingkan pasien yang lain. Kancing
kuning diberikan kepada pasien dengan kriteria tertentu. Dengan kancing
kuning diharapkan tenaga medis, pasien dan keluarga tahu tentang
kondisi pasien tersebut dan diharapkan pasien akan kooperatif dengan
tindakan yang dilakukan.
Faktanya masih banyak pasien dan keluarga yang kurang paham
tentang fungsi dari kancing kuning tersebut dan bertindak tidak kooperatif
dengan tindakan yang akan dilakukan.
C. Analisis Isu
1. Menentukan Isu dengan Metode AKPL
Dari lima isu tersebut dilakukan analisis menggunakan metode AKPL
(Aktual, kekhalayakan, Problem, Layak)
Tabel 2.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
Nilai
No ISU Total Rank
A K P L
1. Kurangnya pengetahuan keluarga
4 5 5 5 19 1
pasien tentang ruang isolasi
13
2. Rendahnya kepatuhan keluarga pasien
dengan tata tertib yang berlaku 4 4 4 5 17 2
Kriteria Penilaian :
1 : Sangat kuat pengearuhnya
2 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
4 : Kurang Pengaruhnya
5 : Sangat Kurang Pengaruhnya
2. Menentukan Isu dengan Metode USG
Dari Tabel diatas didapatkan tiga masalah dengan nilai tertinggi yang
akan dianalisis lagi dengan menggunakan metode USG
Tabel 2.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
U S G
No ISU Jumlah Rank
(Urgent) (Seriousness) (Growth)
1. Kurangnya 5 5 5 15 1
pengetahuan
pasien dan
keluarga
tentang ruang
isolasi
2. Rendahnya 3 2 3 8 3
kepatuhan
keluarga pasien
dengan tata
tertib yang
berlaku
3. Kurangnya 4 5 4 13 2
Pengetahuan
pasien dan
14
keluarga
tentang Cuci
Tangan
Kriteria penetapan :
Urgency :
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4. : penting
5. : sangat penting
Seriousness :
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : akibat yang ditimbulkan serius
5. : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4. : berkembang
5 : sangat berkembang
Berdasarkan hasil analisis dengan USG seperti pada table 2.2 diatas
maka di tetapkan isu “Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga
tentang ruang isolasi” sebagai isu yang terpilih untuk diselesaikan dan
dicarikan alternatif solusi pemecahan masalah.
Adapun kegiatannya adalah :
1. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi mentor dan pejabat terkait
(coach)
2. Melakukan koordinasi dengan Kepala ruangan tentang rencana sosialisasi
tentang ruang isolasi
3. Menyusun materi sosisalisasi tentang ruang isolasi dalam bentuk leaflet
15
16
9. Teknik Analisis Core Issue
Untuk memecahkan masalah isu “Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang ruang isolasi” digunakan
teknik analisis fisih bone sebagai berikut :
Gambar 2.1 Fish Bone
METODE
MAN
Pasien dan keluarga
tidak mengerti tentang
ruang isolasi pasien dan keluarga
tidak kooperatif Kurangnya
Perawat tidak
mengedukasi Pasien dan keluarga sosialisasi
Kurangnya
tidak paham dengan
Pengetahuan Pasien
dan Keluarga Tentang Lingkungan
Ruang Isolasi Tidak adanya yang acuh
leaflet Budaya menjenguk
orang sakit
MELLIU
MATRIEL
17
17
D. Argumentasi Terhadap Core Issue
18
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi
1. Nilai-Nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar PNS biasa diakronimkan dengan ANEKA. ANEKA
sendiri merupakan akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen mutu, Anti Korupsi. Berikut ini merupakan penjelasan singkat
tentang nilai-nilai dasar PNS :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau instansi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai tersebut meliputi :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi
2) memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
b. Nasionalisme
21
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu
alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.
Kesadaran Anti korupsi akan menyentuh spiritual accountability.
Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, yang akan
menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan
dalam usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Hubungan
konsekuensi tersebut idealnya dapat menjamin bahwa pemilik spiritual
accountability yang baik akan mendorong public accountability yang baik
pula, dan tentunya tidak akan tergerak dan mempunyai niat sedikit pun
untuk membuat kerusakan di muka termasuk didalamnya adalah
melakukan korupsi, sebaliknya justru akan mempunyai niat yang sangat
kuat untuk menghindari korupsi. Nilai-nilai dasar anti korupsi dihasilkan
sebanyak 9 nilai yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, berani, dan adil.
Unit Kerja Rumah Sakit Umum Daerah IBNU SINA Kabupaten Gresik
23
1. Kurangnya pengetahuan keluarga pasien tentang ruang
isolasi
2. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang cuci
Identifikasi Isu
tangan
3. Kurangnya Edukasi yang didapatkan pasien ketika pasien
pulang
Isu yang Diangkat Kurangnya pengetahuan keluarga pasien tentang ruang isolasi
1. Rancangan pembuatan form kuesioner tentang ruang isolasi
Gagasan 2. Rancangan pembuatan leaflet tentang ruang isolasi
3. Rancangan sosialisasi kepada pasien dan keluarga pasien
Pemecahan Isu
tentang ruang isolasi
24
Tabel 2.3 Matrix Kegiatan
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBSTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/HASIL NILAI
MATA VISI DAN MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyampaikan 1. Menghubungi mentor 1. Terjadinya Akuntabilitas Kegiatan Kegiatan ini
(Transparansi,
rancangan atau pejabat terkait koordinasi antara kontribusi menguatkan
tanggung jawab,
kegiatan untuk menetukan penulis dengan terhadap visi nilai organisasi
kejelasan)
aktualisasi mentor waktu konsultasi mentor dan coach rumah sakit RSUD Ibnu
2. Memaparkan 2. Tersampaikannya
dan pejabat terkait Nasionalisme yaitu menjadi Sina
rencana penyusunan rancangan (Menghargai
(coach) rumah sakit Kabupaten
rancangan aktualisasi penyusunan pendapat,
pilihan utama Gresik yaitu
3. Meminta saran,
aktualisasi musyawarah,
masyarakat sungguh-
masukan dan
dengan mentor kekeluargaan)
yang sungguh
persetujuan dari
dan coach
Etika Publik berkualitas dalam
mentor mengenai 3. Disetujuinya
(Hormat, Sopan)
dlam melaksanakan
rancangan aktualisasi rancangan
Komitmen Mutu pelayanan, tugas,
aktualisasi
(Inovasi, Efektif
pendidikan melakukan
Bukti Dokumen : dan efisien)
dan perbaikan
1. Persetujuan Anti Korupsi
(Disiplin, penelitihan yang terus
rancangan
Tanggung menerus
aktualisasi
2. Notulensi Jawab)
25
25
Whole Of
Goverment
(koordinasi)
2. Melakukan 1. Menghubungi kepala 1.Tersusunnya waktu Akuntabilitas Kegiatan Kegiatan ini
(jujur, integritas,
kolaborasi dengan ruang cempaka untuk melakukan memberikan menguatkan
tanggung jawab,
Kepala Ruangan untuk menentukan soaisalisasi kontribusi nilai organisasi
2.Terciptanya transparan,
tentang rencana waktu dan tempat terhadap visi RSUD Ibnu
koordinasi tentang kejelasan)
sosialisasi tentang sosialisasi rumah sakit Sina
2. Mengkoordinasikan penggunaan media
ruang isolasi Nasionalisme yaitu menjadi Kabupaten
3.Terciptanya
tentang penggunaan (Musyawarah)
rumah sakit Gresik yaitu
koordinasi dengan
kuesioner tentang
Etika Publik pilihan utama sungguh-
perawat ruangan
ruang isolasi dan (Hormat, Sopan)
masyarakat sungguh
tentang rencana
leaflet
Anti Korupsi yang dalam
3. Mengkoordinasikan sosialisasi
(Disiplin,
berkualitas melaksanakan
dengan perawat Bukti Dokumen :
Tanggung jawab,
dalam tugas,
yang lain tentang 1. ScreenShot WA
mandiri)
2. Foto Kegiatan pelayanan, melakukan
sosialisasi
3. Notulensi
26
Whole Of
Goverment
(Kolaborasi)
4. Menyusun dan 1. Mengumpulkan 1. Terkumpulnya Akuntabilitas Kegiatan Kegiatan ini
(jujur, integritas,
membuat data-data untuk data-data untuk memberikan menguatkan
tanggung jawab,
kuesioner tentang membuat kuesioner membuat kontribusi nilai organisasi
2. Menentukan aspek- transparan)
ruang isolasi, serta kuesioner terhadap visi RSUD Ibnu
aspek yang perlu 2. Terpilihnya aspek-
mengkonsultasikan Nasionalisme rumah sakit Sina
dicantumkan aspek yang akan (Musyawarah,
27
26
28
bentuk kuesioner 3. Membuat kuesioner dicantumkan kekeluargaan) yaitu menjadi Kabupaten
4. Meminta saran dan 3. Terciptanya
kepada mentor rumah sakit Gresik yaitu
Etika Publik
evaluasi dari mentor kuesioner
atau pejabat terkait (Hormat, Sopan) pilihan utama sungguh-
4. Didapatkannya
atau pejabat terkait
masyarakat sungguh
5. Mengajukan saran dan evaluasi Komitmen Mutu
(Inovasi, yang dalam
persetujuan tetang kuesioner
5. Disetujuinya Kreatifitas) berkualitas melaksanakan
pembuatan
kuesioner dalam tugas,
kuesioner Anti Korupsi
Bukti Dokumen
(Disiplin, pelayanan, melakukan
1. Lembar kuesioner
2. Notulensi Tanggung pendidikan perbaikan
3. Foto Kegiatan
Jawab) dan penelitian yang terus
menerus
Whole Of
Goverment
(Kolaborasi)
5. Mengkaji tentang 1. Menyiapkan daftar 1. Tersedianya daftar Akuntabilitas Kegiatan Kegiatan ini
(Tanggung
seberapa besar hadir hadir memberikan menguatkan
2. Melakukan 2. Terjadinya jawab,
pengetahuan kontribusi nilai organisasi
koordinasi dengan koordinasi dengan transparan,
pasien dan terhadap visi RSUD Ibnu
petugas yang petugas ruangan kejelasan)
keluarga tentang rumah sakit Sina
3. Terciptanya
berada di ruang
ruang isolasi Nasionalisme yaitu menjadi Kabupaten
suasana yang
cempaka (Musyawarah,
melalui kuesioner rumah sakit Gresik yaitu
3. Menjelaskan nyaman
memberikan
4. Terlampirnya pilihan utama sungguh-
maksud dan tujuan
kesempatan
daftar absensi masyarakat sungguh
29
28
29
30
kepada pasien dan 5. Terkajinya tingkat kepada peserta yang dalam
keluarga pengetahuan sosialisasi untuk berkualitas melaksanakan
4. Melakukan absensi
pasien dan berpendapat) dalam tugas,
kepada peserta
keluarga tentang pelayanan, melakukan
Etika Publik
yang hadir
ruang isolasi (Hormat, Sopan) pendidikan perbaikan
5. Melakukan sesi
6. Terisinya
dan penelitian yang terus
tanya jawab tentang Anti Korupsi
kuesioner
(Disiplin, menerus
ruang isolasi
6. Melakukan Bukti Dokumen : tanggung jawab,
pengisian kuesioner berani)
1. Daftar absensi
2. Lembar kuesioner Komitmen Mutu
3. Notulensi (Inovasi,
4. Foto Kegiatan
kreativitas,
efektif)
Whole Of
Goverment
(Koordinasi,
kolaborasi)
6. Melakukan 1. Menyiapkan materi 1. Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan Kegiatan ini
(Jujur, integritas,
sosialisasi tentang yang akan materi yang akan memberikan menguatkan
adil, tanggung
ruang isolasi disosialisasikan disosialisasikan kontribusi nilai organisasi
2. Melakukan 5S 2. Terciptanya jawab,
terhadap visi RSUD Ibnu
29
31
31
kepada pasien dan suasana yang mendahulukan rumah sakit Sina
keluarga nyaman kepentingan yaitu menjadi Kabupaten
3. Menjelaskan materi 3. Terjadinya
publik, rumah sakit Gresik yaitu
ruang isolasi sosialisasi
transparan, pilihan utama sungguh-
4. Memberikan 4. Terjadinya
jelas) masyarakat sungguh
kesempatan pada komunikasi yang
yang dalam
peserta untuk efektif dengan Nasionalisme
(Memberikan berkualitas melaksanakan
bertanya pasien dan
5. Meminta saran penjelasan dalam tugas,
keluarga
kepada peserta 5. Untuk secara adil pelayanan, melakukan
terkait penjelasan memperbaiki tanpa pendidikan perbaikan
dan jalannya kinerja membedakan) dan penelitian yang terus
sosialisasi menerus
Bukti Dokumen Etika Publik
(Hormat, cermat,
1. Materi sosialisasi disiplin)
2. Notulensi
3. Foto Kegiatan Komitmen Mutu
(Inovasi,
kreatifitas,
efektif, efisien,
berorientasi
mutu)
Anti Korupsi
31
30
32
(Disiplin,
tanggung jawab,
berani)
Whole Of
Goverment
(Koordinasi)
Whole Of
Goverment
(Koordinasi)
35
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan
33
Jadwal Aktualisasi
Bulan Februari – Maret 2020
No Kegiatan
Minggu ke-
2 3 4 1
1. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi mentor dan pejabat terkait
(coach)
2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan tentang rencana sosialisasi
tentang ruang isolasi
3. Menyusun materi sosisalisasi tentang ruang isolasi dalam bentuk leaflet
4. Menyusun dan membuat kuesioner tentang ruang isolasi, serta
mengkonsultasikan bentuk kuesioner kepada mentor atau pejabat terkait
5. Mengkaji tentang seberapa besar pengetahuan pasien dan keluarga tentang
ruang isolasi
6. Melakukan sosialisasi tentang ruang isolasi
7. Melaksanakan evaluasi pengetahuan tentang ruang isolasi melalui kuesioner
8. Menyusun Laporan aktualisasi
36
34
H. Kendala dan Antisipasi
Tabel 2.5 Kegiatan, kendala dan antisipasi
35
No Kegiatan Kendala Antisipasi
1. Menyampaikan rancangan Jadwal mentor Menghubungi mentor
kegiatan aktualisasi dan coach yang dan coach beberapa
mentor dan pejabat terkait padat sehingga hari sebelum
(coach) tidak ada waktu melakukan konsul
untuk konsul
2. Melakukan koordinasi Jadwal Kepala Menghubungi Kepala
dengan Kepala ruangan Ruangan yang Ruangan beberapa
tentang rencana sosialisasi padat hari sebelum
tentang ruang isolasi sosialisasi
3. Menyusun materi Kurangnya materi Mencari referensi
sosisalisasi tentang ruang untuk leaflet materi yang
isolasi dalam bentuk leaflet berhubungan dengan
pembuatan leaflet dan
melakukan koordinasi
dengan mentor dan
coach
4. Menyusun dan membuat Materi yang Mencari materi yang
kuesioner tentang ruang kurang berhubungan dengan
isolasi, serta kuesioner dan
mengkonsultasikan bentuk berkolaborasi dengan
kuesioner kepada mentor mentor dan coach
atau pejabat terkait
5. Mengkaji tentang seberapa Pasien dan Melakukan koordinasi
besar pengetahuan pasien keluarga tidak dengan pasien dan
dan keluarga tentang kooperatif keluarga sebelum
ruang isolasi dilakukan sosialisasi
6. Melakukan sosialisasi Kondisi ruangan Melakukan koordinasi
tentang ruang isolasi tidak mendukung dengan petugas
ruangan jauh-jauh hari
sebelum sosialisasi
7. Melaksanakan evaluasi Pasien dan Menjelaskan dengan
pengetahuan tentang keluarga belum kalimat yang mudah
ruang isolasi melalui jelas dengan dipahami
kuesioner penjelasan
8. Menyusun laporan Terbatasnya Menyusun
aktualisasi waktu laporan setiap
36
penyusunan selesai
laporan melaksanaan
aktualisasi kegiatan aktualisasi
BAB III
PENUTUP
37
DAFTAR PUSTAKA
38
viii