Anda di halaman 1dari 10

JRBM Tirtayasa Volume 1 (1) - Mei 2017

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KETERLIBATAN


PEKERJA TERHADAP KINERJA PELAYANAN
(Studi Kasus pada Kantor UPT Puskesmas
DTP Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang)

Moh. Mukhsin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
muhsin-2010@yahoo.co.id

Abstract

The objective of these researches are to know how implementation of Leadership and Workers
Involvement Influence on Service Performance at UPTD office sub-district Puskesmas DTP
Ciruas Serang District. This research used quantitative method by using descriptive research and
causal research. Data from the 3 variables were analyzed by using SPSS 16.00 program. The
number of samples used in this study were 52 respondents. Based on the data analysis it can be
concluded that there is no leadership program and employee involvement, the value of
service performance of 2.162 units. The leadership regression coefficient (0.441) means that
if the leadership program is increased by 1 unit, then the service performance will increase
by 0.441 units. Leadership regression coefficient of (0.538) means that if the leadership
condition is increased by 1 unit then the service performance will increase by 0.538 units.
Result of hypothesis test where Fcount> Ftable (68,762> 3,194). With a real level of 5%
which means Ho is rejected and Ha accepted. This indicates that the leadership and the
involvement of workers significantly influence the service performance at UPTD office sub-
district Puskesmas DTP Ciruas Serang District.

Keyword : Leadership, Workers Involvement, Service Performance

Pendahuluan kepemimpinan (Locke, 2001). Kualitas dari


Kepemimpinan merupakan salah pemimpin sering kali dianggap sebagai
satu isu dalam manajemen yang masih faktor terpenting dalam keberhasilan atau
cukup menarik untuk diperbincangkan kegagalan suatu organisasi (Menon, 2002),
hingga dewasa ini. Media masa, baik demikian juga keberhasilan atau kegagalan
elektronik maupun cetak, sering kali suatu organisasi baik yang berorientasi
menampilkan opini dan pembicaraan yang bisnis maupun publik, biasanya
membahas seputar kepemimpinan. Peran dipersepsikan sebagai keberhasilan atau
kepemimpinan yang sangat strategis dan kegagalan pemimpin.
penting bagi pencapaian visi, misi, dan Begitu pentingnya peran pemimpin
tujuan suatu organisasi merupakan salah satu sehingga isu mengenai pamimpin menjadi
motif yang mendorong manusia untuk selalu fokus yang menarik perhatian para peneliti
menyelidiki seluk beluk yang terkait dengan bidang perilaku keorganisasian. Pemimpin
memegang peran kunci dalam
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa
(JRBMT), Vol. 1 (1): hh.97-106 (Mei 2017) memformulasikan dan
ISSN (Online) 2599-0837, mengimplementasikan strategi organisasi
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRBM (Su’ud, 2000). Hal ini membawa
konsekuensi bahwa setiap pimpinan
© 2017 Magister Manajemen UNTIRTA
berkewajiban memberikan perhatian yang

97
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

sungguh-sungguh untuk membina, sebagai prestasi kerja atau hasil kerja


menggerakkan, mengarahkan semua potensi (output) baik kualitas maupun kuantitas
karyawan di lingkungannya agar terwujud yang dicapai SDM per satuan periode waktu
volume dan beban kerja yang terarah pada dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai
tujuan (Thoha, 2007). Pimpinan perlu dengan tanggung jawab yang diberikan
melakukan pembinaan yang sungguh- kepadanya
sungguh terhadap bawahan agar dapat Tujuan dilaksanakannnya penelitian
menimbulkan kepuasan dan komitmen ini, antara lain; (1) Untuk mengetahui
organisasi sehingga pada akhirnya dapat apakah Kepemimpinan berpengaruh
meningkatkan kinerja yang tinggi. terhadap Kinerja pengguna layanan pada
Berdasarkan penelitian terdahulu Kantor UPTD Puskemas DTP Kecamatan
yang dilakukan oleh peneliti: Rotenberry Ciruas Kabupaten Serang (2) Untuk
dan Moberg (2007) menilai dampak mengetahui apakah Keterlibatan Pekerja
keterlibatan kerja terhadap kinerja, hasilnya berpengaruh terhadap Kinerja pengguna
keterlibatan kerja seorang layanan pada Kantor UPTD Puskemas DTP
individu,berhubungan positif dengan kinerja Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang (3)
yang dihasilkan ; (Schaufeli dan Bakker, Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
2004; Sonnentag, 2003) menemukan Kepemimpinan dan Keterlibatan Pekerja
keterlibatan karyawan memiliki hubungan terhadap Kinerja pengguna layanan pada
positif terhadap komitmen organisasional, Kantor UPTD Puskemas DTP Kecamatan
hubungan negatif keinginan untuk berhenti Ciruas Kabupaten Serang.
dan dipercaya memiliki pengaruh terhadap
kinerja. Landasan Teori
Terdapat 2 manfaat pelibatan Kepemimpinan (Leadership)
karyawan yaitu: Pertama, meningkatkan Kepemimpinan menurut Robbins
kemungkinan dihasilkannya keputusan yang (2006) merupakan kemampuan untuk
baik, rencana yang lebih baik, atau mempengaruhi suatu kelompok kearah
perbaikan lebih efektif karena juga tercapainya suatu tujuan. Kepemimpinan
mencakup pandangan dan pemikiran dari adalah pribadi yang dijalankan dalam
pihak-pihak yang berhubungan langsung situasi tertentu, serta diarahkan melalui
dengan situasi kerja. Kedua, Keterlibatan proses komunikasi kearah pencapaian satu
karyawan juga meningkatkan rasa memilki atau beberapa tujuan tertentu.
dan tanggung jawab atas keputusan dengan Kepemimpinan menyangkut proses
melibatkan orang orang yang harus pengaruh sosial yang disengaja
elaksanakan (Fandy, 2003:18). dijalankan oleh seseorang terhadap orang
Dalam penelitian ini ada 2 (dua) lain untuk menstruktur aktivitas dan
faktor yang dapat dipakai untuk melihat pengaruh didalam kelompok atau
keterlibatan seorang karyawan mengacu organisasi. Kartini (1994), menyatakan
pada Saks (2006) antara lain: Keterlibatan bahwa fungsi kepemimpinan adalah
Kerja dan Keterlibatan Organisasi. Gaya pemandu, menuntun, membimbing,
kepemimpinan merupakan perilaku dan membangun, memberi atau membangun
strategi, sebagai hasil kombinasi dari motivasi kerja, mengemudikan organisasi,
falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang menjaring jaringan komunikasi dan
sering diterapkan seorang pemimpin ketika membawa pengikutnya kepada sasaran
ia mencoba mempengaruhi kinerja yang ingin dituju dengan ketentuan waktu
bawahannya. House (1971, dalam Kreitner dan perencanaan. Kepemimpinan menurut
dan Kinicki, 2005) percaya bahwa Mas’ud (2004) adalah Suatu sikap yang
pemimpin dapat menunjukkan lebih dari dimiliki Pemimpin agar dapat
satu gaya kepemimpinan. Mangkunegara mempengaruhi serta mengarahkan
(2000: 67) mendefinisikan kinerja SDM pegawai untuk dapat bekerja sama

98
JRBM Tirtayasa Volume 1 (1) - Mei 2017

melaksanakan kegiatan tertentu untuk perbandingan antara hasil kerja yang


mencapai tujuan organisasi, dengan 6 secara nyata dengan standart kerja yang
(enam) indikator pengukuran ditetapkan dalam melaksanakan tugasnya
kepemimpinan : Bersinergi dan keteguhan sebagai pegawai, dengan indicator
hati, implementasi Visi, menantang dan pengukuran kinerja : Kualitas kerja,
mendorong pekerjaan, berani mengambil Kuantitas Kerja, Ketepatan waktu,
resiko, kesetiaan, dan harga diri. Disamping Efektivitas Pegawai, Kemandirian, dan
itu kemampuan pemimpin dalam Komitmen kerja.
menggerakkan dan memberdayakan Kinerja perusahaan merupakan
pegawainya akan berpengaruh terhadap sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan
kinerja pegawai. Perubahan lingkungan dalam periode tertentu dengan mengacu
dan tehnologi yang cepat meningkatkan pada standar yang ditetapkan. Kinerja
kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh perusahaan hendaknya merupakan hasil
organisasi, hal ini memunculkan kebutuhan yang dapat diukur dan menggambarkan
organisasi terhadap pemimpin yang dapat kondisi empirik suatu perusahaan dari
mengarahkan dan mengembangkan usaha- berbagai ukuran yang disepakati. Untuk
usaha bawahan dengan kekuasaan yang mengetahui kinerja yang dicapai maka
dimiliki untuk mencapai tujuan dilakukan penilaian kinerja. Kinerja
organisasi dalam membangun organisasi Pelayanan Mahoney dalam Mardia dan
menuju hight performance (Harvey dan listianingsih (2005:12) menyatakan bahwa
Brown, 1996, dalam Cahyono, 2005). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok
Keterlibatan Pekerja orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
Pekerja adalah mereka yang telah wewenang dan tanggung jawab masing-
mengikuti pelatihan dan diberi kewenangan masing, dalam rangka mencapai tujuan
perusahan untuk melaksanakan pekerjaan. organisasi. Kinerja pelayanan adalah
Mereka berkerja dalam batasan jam dan kinerja para individu dalam kegiatan
dihitung setiap menit kegiatannya sampai manajerial sehingga kinerja manajerial
dengan akhir minggu (Stephen,Arnold 1994 adalah salah satu faktor yang dapat
: 81). Keterlibatan pekerja merupakan salah meningkatkan efektifitas organisasional.
satu konsep yang penting berkaitan dengan
tanggungjawab individu atas tindakannya
dan bertindak tanpa perlu diarahkan atau Kerangka Pemikiran
diperintah secara langsung. Keberhasilan Untuk meningkatkan Kinerja pegawai
tujuan organisasi tergantung pada kontribusi diperlukan Kepemimpinan yang baik
sumber daya manusia, langkah pertama dari untuk dapat memotivasi pegawainya yang
keterlibatan pekerja adalah pembentukan didukung keterlibatan pekerja dalam
tim kerja, yang bertindak sebagai kekuatan melaksanakan pekerjaannya se hungga
pendorong pada proses operasi. Tim kerja diharapkan pe kerjaan la yanan dapat
harus disusun berdasarkan individu – dilaksanakan de ngan baik, tepat
individu yang dalam posisinya memiliki waktu sesuai dengan yang direncanakan.
kontribusi signifikan terhadap hasil Secara skematik dapat distrukturkan
pekerjaan. Tim harus terdiri dari manajer – dalam rangka konseptual penelitian yang
manajer dan staf yang berasal dari fungsi – menjelaskan mata rantai hubungan anatara
fungsi dalam perusahaan sesuai dengan core kepemimpinan dan keterlibatan pekerja
bisnisnya (Gaspersz 2003 :344). terhadap kinerja layanan sebagai berikut :

Kinerja Layanan (Service Performance)


Kinerja menurut Sudjono (2005) adalah
Merupakan prestasi kerja yakni

99
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

kepada responden yang relevan untuk


pendapatnya.
Operasional Variabel
Kepemimpinan
Dalam penelitian yang berjudul
pengaruh Kepemimpinan dan Keterlibatan
Kinerja Layanan Pekerja terhadap Kinerja layanan pada
Kantor UPTD Puskemas DTP Kecamatan
Keterlibatan Ciruas Kabupaten Serang.
Pekerja Untuk memudahkan pengidentifikasian
masalah maka diperlukan pengoperasian
Gambar 1 variabel yang terdiri dari dua bagian, yaitu:
Kerangka Pemikiran
1. Variabel bebas atau independent
variabel, yaitu program Kepemimpinan
(X1) dan Keterlibatan Pekerja (X2).
Metode Penelitian 2. Variabel terikat atau dependent variabel,
Metode yang digunakan dalam yaitu variabel Kinerja layanan (variabel
penelitian ini yaitu metode deskriptif dan Y).
kausal. Metode deskriptif ditujukan untuk
menyelidiki secara terperinci peranan dan Populasi dan Sampel
pekerjaan manusia dan hasil penelitian Populasi Populasi adalah wilayah
tersebut dapat memberikan rekomendasi- generalisasi yang terdiri dari dari obyek atau
rekomendasi untuk keperluan masa yang subyek yang mempunyai kualitas dan
akan datang. karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Mas’ud, 2004). Populasi
Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap
Agar hasil penelitian dapat pada kantor UPTD Puskemas DTP
dipertanggungjawabkan, maka perlu Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang.
didukung data-data yang benar dan akurat.
Oleh karena itu, perlu adanya teknik Sampel dalam penelitian ini
pengumpulan data yang digunakan dalam menggunakan metode Purposive random
pengumpulan dalam pengumpulan data sampling, peneliti pertama kali menentukan
tersebut adalah sebagai berikut: bagian yang digunakan sebagai dasar
sebelum melakukan pemilihan secara acak.
1. Observasi, yaitu mengamati subjek Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah
penelitian terutama sikap dan perilaku pasien rawat inap pada kantor UPTD
responden baik dilaksanakan sendiri Puskemas DTP Kecamatan Ciruas
maupun melalui pihak ketiga. Kabupaten Serang. Setelah melakukan
bagian secara purposive peneliti
2. Wawancara, yaitu metode pengumpulan kemudian memilih secara acak (random)
data dengan cara tanya jawab yang elemen tersebut.
dikerjakan secara sistematis dan Metode pengambilan sampel yang
berlansaskan pada tujuan penelitian. digunakan adalah mengacu pendapat
Dalam hal ini, peneliti menggunakan Slovin. Jumlah suplier secara keseluruhan
metode wawancara tidak terstruktur (populasinya) adalah 110 pasien rawat inap
karena dinilai lebih fleksibel dan efisien. UPTD Puskemas DTP Kecamatan Ciruas
3. Kuisioner, yaitu pengumpulan data Kabupaten Serang dengan tingkat alpha
dengan membuat daftar pertanyaan sebesar 10%. Jumlah sampel yang
diperoleh sebanyak 52 suplier responden.

100
JRBM Tirtayasa Volume 1 (1) - Mei 2017

Hasil dan Pembahasan Tabel 5


Realibilitas Instrumen Penelitian Korelasi Pearson Sederhana
Uji relibilitas menunjukkan sejauh Correlations
mana hasil suatu pengukuran dapat Kepemi Keterli
dipercaya atau menunjukkan bahwa mpinan batan Kinerja
instrumen (kuisioner) yang digunakan
Kepemi Pearson 1 ,503** ,698**
memiliki konsistensi dalam hasil
pengukuran. Pengujian reliabilitas dilakukan mpinan Correlation
dengan membandingkan nilai alpha pada Sig. (2-tailed) ,000 ,000
output pengolahan data dengan program N 52 52 52
SPSS 16.00 dengan nilai r tabel. Berikut
Keterlib Pearson ,503** 1 ,784**
hasil pengujian reliabilitas untuk ketiga
variabel penelitian yaitu kepemimpinan dan atan Correlation
variable keterlibatan pekerja terhadap Sig. (2-tailed) ,000 ,000
variabel kinerja layanan N 52 52 52
Kinerja Pearson ,698** ,784** 1
Tabel 1
Correlation
Pengujian Reliabilitas Instrument
Nilai Nilai r Kesimpulan Sig. (2-tailed) ,000 ,000
Nama Variabel Alpha tabel N 52 52 52
Kepemimpinan 0,635 0,281 Reliabel
Keterlibatan 0,416 0,281 Reliabel **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pekerja
Kinerja 0,717 0,281 Reliabel Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
Layanan terdapat hubungan positif dan signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS antara kepemimpinan dengan kinerja
layanan pada Kantor UPTD Puskemas DTP
Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. Nilai
terhadap Kinerja Layanan pada Kantor korelasi antara variabel kepemimpinan
UPTD Puskemas DTP Kecamatan Ciruas dengan variabel kinerja layanan adalah
Kabupaten Serang. 0,698. Ini menunjukkan hubungan yang kuat
antara variabel kepemimpinan dengan
Hipotesis pertama dalam penelitian variabel kinerja layanan.
ini adalah terdapat pengaruh positif dan Untuk mengetahui koefisien determinasi
signifikan antara kepemimpinan terhadap antara variabel kepemimpinan (X1)
kinerja layanan pada Kantor UPTD dengan variabel kinerja layanan (Y)
Puskemas DTP Kecamatan Ciruas dapat diketahui sebagai berikut:
Kabupaten Serang. Untuk menguji hipotesis Kd = r2 x 100%
yang telah disebutkan sebelumnya, berikut = 0,6982 x 100%
dilakukan dengan melihat nilai koefisien = 0,4872 x 100%
korelasi sederhana antara kepemimpinan = 48,72%
(X1) dengan kinerja layanan (Y).
Berdasarkan nilai Kd diatas, berarti
variabel kepemimpinan mempengaruhi
variabel kinerja layanan sebesar 48,72%,
sedangkan sisanya 51,28% dipengaruhi oleh
faktor lainnya yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.

101
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

Berdasarkan tabel diatas didapatkan antara keterlibatan terhadap kinerja layanan


persamaan regresi sederhana sebagai berikut pada Kantor UPTD Puskemas DTP
: Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. Untuk
Y = 15,278 + 0,757 X1 menguji hipotesis yang telah disebutkan
sebelumnya, berikut dilakukan dengan
Dimana : melihat nilai koefisien korelasi keterlibatan
Y= Variabel Dependen (kinerja layanan) (X2) dengan kinerja layanan Y dilihat dari
a = Konstanta tabel 5. diatas.
b = Koefisien
X1 = Kepemimpinan Dari tabel diatas, dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan positif dan antara
Jika nilai kepemimpinan sebesar nol keterlibatan dengan kinerja layanan Kantor
(0), maka besarnya kinerja layanan sebesar UPTD Puskemas DTP Kecamatan Ciruas
15,278 dan jika nilai kepemimpinan naik Kabupaten Serang. Nilai koefisien korelasi
satu satuan, maka nilai kinerja layanan akan antara variabel keterlibatan dengan variabel
naik sebesar 0,757 begitu juga sebaliknya, kinerja layanan sebesar 0,784. Ini
jika nilai kepemimpinan turun satu satuan menunjukkan hubungan yang kuat antara
maka nilai kinerja layanan akan mengalami variabel keterlibatan dengan variabel kinerja
penurunan sebesar ditingkatkan sebesar layanan.
0,757. Untuk mengetahui koefisien
Sedangkan untuk mengetahui uji determinasi antara variabel keterlibatan (X2)
signifikansi koefisien korelasi dengan variabel kinerja layanan (Y) dapat
kepemimpinan (X1) terdapat kinerja layanan diketahui sebagai berikut:
(Y), dapat dilihat berdasarkan besarnya uji Kd = r2 x 100%
thitung sebagai berikut: = 0,7842 x 100%
= 0,6147 x 100%
t= r √n - 2 = 61,47%
√1 – r2
t= 0,698 √52 - 2 Berdasarkan nilai Kd diatas, berarti
√1 – 0,6982 variabel keterlibatan mempengaruhi
t= 4,936 variabel kinerja layanan sebesar 61,72%,
0,716 sedangkan sisanya 38,53% dipengaruhi oleh
t= 6,894 faktor lainnya yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
Dari perhitungan diatas, diketahui t hitung > Berdasarkan tabel diatas didapatkan
ttabel (6,894 > 1,676). Hal ini berarti, Ho persamaan regresi sederhana sebagai berikut
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat :
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang Y = 7,631 + 0,728 X2
signifikan antara variabel kepemimpinan Dimana :
terhadap variabel kinerja layanan karyawan Y= Variabel Dependen (kinerja layanan)
pada Kantor UPTD Puskemas DTP a= Konstanta
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. b= Koefisien
X2= keterlibatan pekerja
Analisis Pengaruh keterlibatan pekerja
terhadap Kinerja layanan pada Kantor Jika nilai keterlibatan pekerja sebesar nol
UPTD Puskemas DTP Kecamatan Ciruas (0), maka besarnya kinerja layanan sebesar
Kabupaten Serang. 7,631 dan jika nilai keterlibatan pekerja naik
satu satuan, maka nilai kierja layanan akan
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah naik sebesar 0,728 begitu juga sebaliknya,
terdapat pengaruh positif dan signifikan jika nilai keterlibatan pekerja turun satu

102
JRBM Tirtayasa Volume 1 (1) - Mei 2017

satuan maka nilai kinerja layanan akan (100% - 73,7%) dijelaskan oleh variabel lain
mengalami penurunan sebesar ditingkatkan yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
sebesar 0,728. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
Sedangkan untuk mengetahui uji prediksi pengaruh antara variabel
signifikansi koefisien korelasi antara independent yaitu kepemimpinan dan
variabel keterlibatan pekerja (X2) terdapat keterlibatan terhadap variabel dependen
variabel kinerja layanan (Y), dapat dilihat yaitu kinerja layanan dengan menggunakan
besarnya uji thitung. Diketahui thitung > ttabel bantuan program SPSS.16.00 maka
(8,942 > 1,676). Hal ini berarti, Ho ditolak menghasilkan output korelasi berganda
dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Tabel 6
antara variabel keterlibatan pekerja terhadap Persamaan Regresi Berganda
variabel kinerja layanan pada kantor UPTD Coefficientsa
Puskemas DTP Kecamatan Ciruas
Standar
Kabupaten Serang Unstandardiz dized
ed Coeffici
Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Coefficients ents
keterlibatan pekerja terhadap Kinerja Std.
Model B Error Beta t Sig.
layanan pada Kantor UPTD Puskemas
DTP Kecamatan Ciruas Kabupaten 1 (Constant) 2.162 3.123 .692 .492
Serang Kepemimpi .441 .092 .406 4.794 .000
nan
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini Keterlibata .538 .079 .579 6.835 .000
adalah terdapat pengaruh positif dan n
signifikan antara kepemimpinan dan a. Dependent Variable: Kinerja
keterlibatan pekerja terhadap kinerja
layanan pada Kantor UPTD Puskemas DTP Berdasarkan tabel di atas dapat ditulis
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. persamaan regresi linier beganda sebagai
Dari tabel hasil pengolahan data berikut :
melalui program SPSS 16.00 di atas dapat Y = 2,162+ 0,441 X1 +0,538 X2
diketahui bahwa kepemimpinan dan
keterlibatan berpengaruh terhadap kinerja Koefisien regresi kepemimpinan
layanan. Hal ini dapat dilihat pada koefisien (0,441) artinya jika kepemimpinan
korelasi (R) sebesar 0,859 yang ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
menunjukkan hubungan yang sangat kuat kinerja layanan akan meningkat sebesar
antara variabel kepemimpinan dan 0,441 satuan. Koefisien regresi keterlibatan
keterlibatan dengan variabel kinerja layanan. sebesar (0,538) artinya jika keterlibatan
Untuk mengetahui koefisien ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
determinasi antara variabel keterlibatan kinerja layanan akan meningkat sebesar
variabel kinerja layanan dapat diketahui 0,538 satuan.
sebagai berikut: Selain itu juga, pengujian hipotesis
tersebut dilakukan dengan membandingkan
Kd = R2 x 100% nilai Fhitung dengan Ftabel sebagai berikut:
= 0,737 x 100% Tabel 7
= 73,7% Nilai 2 Uji Anova

Berdasarkan nilai Kd diatas, berarti


variabel kepemimpinan dan keterlibatan
mempengaruhi variabel kinerja layanan
sebesar 73,7% sedangkan sebanyak 26,3%

103
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

ANOVAb Y = 15,278 + 0,757 X1


Sum of Mean
Jika nilai keterlibatan sebesar nol (0),
Model Squares Df Square F Sig.
maka besarnya kinerja layanan sebesar
1 Regressi 908,915 2 454,457 68,7 ,000a 15,278 dan jika nilai keterlibatan naik satu
on 62 satuan, maka nilai kinerja layanan akan naik
sebesar 0,757 begitu juga sebaliknya, jika
Residual 323,846 550 7,246
nilai keterlibatan turun satu satuan maka
Total 1232,761 52 nilai kinerja layanan akan mengalami
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Keterlibatan penurunan sebesar ditingkatkan sebesar
b. Dependent Variable: Kinerja 0,757.
Hasil uji hipotesis dimana T hitung >
Setelah pengujian dilakukan Ttabel (6,894 > 1,676). Dengan taraf nyata 5%
diperoleh nilai Fhitung sebesar 68,762 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
sedangkan nilai F tabel ( df = n-k-1 = 52-2- ini menandakan keterlibatan berpengaruh
1=49) adalah sebesar 3,194 dengan taraf secara signifikan terhadap kinerja layanan
nyata sebesar 0,05. Fhitung > Ftabel (68,762 > pada Kantor UPTD Puskemas DTP
3,194) Nilai Fhitung di daerah penolakan Ho, Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang.
ini berarti bahwa koefisien determinasi nilai 2. Disamping itu pula, hasil analisis
berganda (R2) adalah signifikan. Dalam pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
artian Ho = ditolak dan Ha = diterima. layanan diperoleh hasil:
- Nilai korelasi antara variabel
Berdasarkan hasil analisis diatas, keterlibatan dengan variabel kinerja
maka hipotesis yang menyatakan bahwa layanan adalah sebesar 0,784. (kuat)
variabel kepemimpinan mempunyai - Koefisien determinasi (kd) antara
pengaruh terhadap kinerja terbukti variabel keterlibatan dengan variabel
signifikan. kinerja layanan diperoleh tingkat
hubungan sebesar 61,72%, sedangkan
sisanya sebesar 38,53% dipengaruhi
Kesimpulan
oleh faktor-faktor lain yang tidak
Berdasarkan penelitian yang telah
dicantumkan dalam penelitian ini.
dilakukan penulis pada Kantor UPTD
- Berdasarkan tabel diatas didapatkan
Puskemas DTP Kecamatan Ciruas
persamaan regresi sederhana sebagai
Kabupaten Serang. Penulis dapat
berikut :
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Y = 7,631 + 0,728 X2
1. Hasil analisis pengaruh kepemimpinan
terhadap kinerja layanan diperoleh hasil:
Jika nilai kepemimpinan sebesar nol
- Nilai korelasi antara variabel
(0), maka besarnya kinerja layanan
keterlibatan pekerja dengan variabel
sebesar 7,631 dan jika nilai
kinerja layanan adalah sebesar 0,698
kepemimpinan naik satu satuan,
(kuat)
maka nilai kinerja layanan akan naik
- Koefisien determinasi (kd) antara
sebesar 0,728 begitu juga sebaliknya,
variabel kepemimpinan dengan
jika nilai kepemimpinan turun satu
variabel kinerja layanan diperoleh
satuan maka nilai kinerja lingkungan
tingkat hubungan sebesar 48,72%
akan mengalami penurunan sebesar
sedangkan sisanya sebesar 51,28%
ditingkatkan sebesar 0,728.
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
- Hasil uji hipotesis dimana Thitung > Ttabel
yang tidak dicantumkan dalam
(8,942 > 1,676). Dengan taraf nyata
penelitian ini.
5% yang berarti Ho ditolak dan Ha
- Persamaan regresi sederhana sebagai
diterima. Hal ini menandakan kondisi
berikut :

104
JRBM Tirtayasa Volume 1 (1) - Mei 2017

kepemipinan berpengaruh secara UPTD Puskemas DTP Kecamatan


signifikan terhadap kinerja layanan Ciruas Kabupaten Serang
pada Kantor UPTD Puskemas DTP Saran
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. 1. Diharapkan dapat lebih menanamkan
3. Maka dapat dinyatakan bahwa gaya kepemimpinan karena dengan itu
pelaksanaan program keterlibatan perusahaan dapat mempengaruhi
pekerja dengan kepemimpinan fikiran, perasaan , sikap dan prilaku
berpengaruh terhadap kinerja layanan para karyawanya, dan hal tersebut
pada Kantor UPTD Puskemas DTP dapat mempengaruhi kreatifitas
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang, kinerja karyawan dalam melaksanakan
sebagai berikut: tugasnya sebagai anggota organisasi,
- Nilai koefisien korelasi berganda (R) guna meningkatkan kinerja karyawan
sebesar antara variabel kepemimpinan tersebut. Sehigga akan berdampak
dan variabel keterlibatan dengan pada pencapaian strategi dalam
variabel kinerja layanan adalah mewujudkan visi dan misi
sebesar 0,859 (sangat kuat). perusahaan.
- Koefisien determinasi (kd) antara 2. Keterlibatan Pekerja merupakan
variabel keterlibatan dengan variabel pemberdayaan yang memiliki arti
kinerja layanan diperoleh tingkat bahwa pekerja memiliki andil dalam
hubungan sebesar 73,7% sedangkan pencapaian keberhasilan perusahaan,
sisanya sebesar 26,3% dipengaruhi hendaknya diberikan kepercayaan dan
oleh faktor-faktor lain yang tidak diakui keberadaanya seutuhnya
dicantumkan dalam penelitian ini. didalam perusahaan
- Berdasarkan tabel diatas didapatkan 3. Bagi Penelitian selanjutnya Dalam
persamaan regresi berganda sebagai penelitian selanjutnya diharapkan
berikut : dapat memperluas ruang lingkup yang
digunakan dengan sampel yang lebih
Y = 2,162+ 0,441 X1 +0,538 X2 banyak lagi. Sehingga didapatkan
hasil yang lebih baik. Memperbaiki
Artinya, jika tidak ada program terlebih dahulu kuesioner yang
kepemimpinan dan keterlibatan digunakan dalam penelitian ini atau
pekerja maka nilai kinerja layanan menggunakan kuesioner yang tingkat
sebesar 2,162 satuan. Koefisien validitas dan reliabilitasnya lebih
regresi keterlibatan (0,441) artinya tinggi. Terakhir, mengembangkan
jika program keterlibatan ditingkatkan variabel-variabel lain yang diduga
1 satuan, maka kinerja layanan akan berpengaruh terhadap kinerja
meningkat sebesar 0,441 satuan. karyawan.
Koefisien regresi kepemimpinan __________________________
sebesar (0,538) artinya jika kondisi
kepemimipinan ditingkatkan sebesar 1 Daftar Pustaka
satuan maka kinerja layanan akan Cahyono, Suharto, 2005, “Pengaruh
meningkat sebesar 0,538 satuan. Budaya Organisasi, Kepemimpinan
- Hasil uji hipotesis dimana Fhitung > Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Sumberdaya Manusia, JRBI, Vol.1..
Ftabel (68,762 > 3,194). Dengan taraf
nyata 5% yang berarti Ho ditolak dan Fuad Mas’ud, (2004), Survai Diagnosis
Ha diterim. Hal ini menandakan Organisasional (Konsep dan
Aplikasi), Badan Penerbit Universitas
bahwa kepemimpinan dan keterlibatan Diponegoro
pekerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja layanan pada kantor Gaspersz, Vincent, Total Quality
Management, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003.

105
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa

Kartono, Kartini, 1994, “Pemimpin dan Managerial Psychology, vol. 21 (7), h.


Kepemimpinan, Apakah Pemimpin 600-619.
Abnormal Itu?”, PT. Raja Grafindo Schaufeli, W.B. and Bakker, A.B. (2004),
Persada, Jakarta. “Job demands, job resources, and
Kreitner, Robert, Angelo Kinicki. 2005. their relationship withburnout and
Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba engagement: amulti-sample study”,
Empat. Journal of Organizational
Behavior,Vol. 25, pp. 293-315.
Locke, E. A. 2001. Social Psychology and
Organizational Behavior. Jhon Wiley Schaufeli, W.B. and Bakker, A.B. (2004),
and Sons, New York. “Job demands, job resources, and
their relationship withburnout and
Mas’ud, Fuad. 2014. Survai Diagnosis engagement: a multi-sample study”,
Organisasional Konsep & Aplikasi. Journal of Organizational
Badan Penerbit Universitas Behavior,Vol. 25, pp. 293-315.
Diponegoro. Semarang.
Soedjono, (2005) “Analisis pengaruh
Mardiah, Aida Ainul., Listianingsih. 2005. Budaya Organisasi dan Kepuasan
Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, kerja terhadap motivasi Kerja dan
Sistem Reward, Dan Profit Center Kinerja Karyawan (Studi Kasus BRI
Terhadap hubungan antara ntotal Malang).
quality management dengan kinerja Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.
manajerial. Jurnal SNA Solo, 15-16 CV. Alfabeta: Bandung.
September. IAI – KAPD. Jakarta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D .
Perilaku dan Budaya Organisasi, Bandung : Alfabeta.
Penerbit Refika Aditama, Bandung. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana,
Menon, Maria E, 2002, “Perceptions of Pre- Total Quality Management,
Service and In-Service Teachers Yogyakarta: ANDI, 2003.
Regarding the Effectiveness of Thoha, Miftah, 2003, Perilaku Organisa
Elementary School Leadership in si konsep Dasar Dan Perikakunya,
Cyprus”, The International Journal of RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Educational Management, 16
February, p.91-97. Umar, Husain. 2004. Riset Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Gramedia Pustaka
Muh Su’ud, 2000, “Persepsi Sosial Tentang Utama.
Kredibilitas Pemimpin”, Sinergi
Kajian Bisnis dan Manajemen, vol.3,
No.1. Hal 51-65
Miftah Thoha. (2007). Kepemimpinan
dalam Manajemen. Edisi 12, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku
Organisasi : Edisi ke-10 Bahasa
Indonesia. Jakarta : PT. Index
kelompok Gramedia.
Rotenberry Paul F. dan Moberg Philip
J.,2007, “Assesing the impact of job
involvement on Performance,
Management research News” Emeral
group publishing Vol. 30 No. 3, hal
203-215
Saks, Alan, M. (2006). Antecedents and
consequences of employee
engagement. 214 Journal of

106

Anda mungkin juga menyukai