Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG MASALAH


Seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya perubahan paradigma pada
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Guru sebagai ujung tombak perubahan dapat mengubah pol
pikir dan strategi pembelajaranyang pada awalnya berpusat pada guru (teacher centered) berubah
menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam
menyajikan materi pelajaran. Terciptanya manusia indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif
dapat terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilaksanakan di berbagai lingkup
dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
pembelajaran dengan memberdayakan untuk berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS).
Higher Order Thinking Skills /HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif,
dan berpikir kreatif tidak hanya mengingat saja hal ini merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
Diimplementasikannya kurikulum 2013 (K13) membawa konsekuensi guru yang harus semakin
berkualitas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mengapa demikian? Karena K13
mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Lalu optimalisasi
peran guru dan melaksanakan pembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Berdasarkan kondisi di atas, guru sebagai tenaga pendidik perlu menciptakan suatu inovasi yang
kreatif dalam pembelajaran. Kreativitas guru dapat menjadi entry point dalam upaya meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa (Hosnan, 2014:337). Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan
guru dalam meninggalkan gagasan, ide, rutinitas dan beralih untuk memunculkan gagasan, ide dan
hal baru yang menarik. Adapun karakteristik pembelajaran pada HOTS yaitu :
 Berfokus pada pertanyaan
 Menganalisis /menilai argumen dan data
 Mendefinisikan konsep
 Menentukan kesimpulan
 Menggunakan analisis logis
 Memproses dan menrapkan informasi
 Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah.

Oleh karena itu,penulis bermaksud melakukan kegiatan best practice dengan melakukan satu
model pembelajaran Discovery Learning sebagai peluang bagi penulis sebagai guru untuk
menerapkan kegiatan pembelajaran pada level HOTS dengan menggunakan media balon dan
molimod sebagai alat peraga untuk membuat bentuk molekul. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas dan respon siswa terhadap penerapan discovery learning dengan
menggunakan alat peraga.

B. JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan dalam best practice ini adalah kegiatan pembelajaran di kelas x ipa
dengan materi bentuk molekul dengan model pembelajaran discovery learning yang menggunakan
balon dan molimod sebagai alat peraga untuk masing-masing kelompok.

C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat penulisan laporan best practice adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran kimia yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan Kegiatan
Tujuan penulisan kegiatan best practice ini untuk menerapkan pembelajaran yang berorientasi
Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan best practice ini adalah siswa kelas x ipa di sma cindera mata sebanyak 32 siswa.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan untuk kegiatan ini adalah materi kelas x ipa untuk Bentuk Molekul.

No KOMPETENSI DASAR
1. Kompetensi Pengetahuan
3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam
menentukan bentuk molekul

2. Kompetensi Keterampilan
4.6. Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahanbahan yang ada di lingkungan sekitar
atau perangkat lunak komputer

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan best practice ini adalah menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning.

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD bertujuan untuk menentukan pasangan KD yang digunakan dalam kegiatan ini,
yaitu KD 3.6 dan 4.6

2. Analisis Target Kompetensi


Hasil analisa target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.6.1. Menjelaskan konfigurasi elektron pada suatu atom
3.6.2. Menentukan elektron valensi suatu atom
3.6.3. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan konfigurasi elektron
3.6.4. Menggambarkan ikatan dengan menggunakan struktur Lewis
3.6.5 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dalam menentukan bentuk molekul
3.6.6 Menerapkan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
3.6.7 Menentukan gaya antar molekul dalam satu senyawa bentuk molekul

4.6.1. Mengumpulkan informasi tentang bentuk molekul


4.6.2. Merancang pembuatan model molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar
4.6.3. Menyajikan rancangan model molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar
4.6.4 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Discovery Learning

5. Merencanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan - Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, dan berdoa untuk 5’


(persiapan/orientasi) memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik mengawali kegiatan
pembelajaran

Apersepsi - Menghubungkan materi yang akan disampaikan yaitu bentuk 5’


molekul dengan materi ikatan kovalen.
- Mereview materi ikatan kovalen untuk mengingatkan kembali
- Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi yang
akan disampaikan

Motivasi - Memberikan contoh bagaiimana perbedaan dari air biasa, air 5’


beroksigen dan air heksagonal?, yang berhubungan dengan
materi bentuk molekul.
Bentuk molekul
- Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang bentuk molekul
- Mengajukan pertanyaan tentang teori VSEPR dan Domain Elektron
yang berhubungan dengan materi yang sedang berlangsung
Pemberian Acuan
- Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
- Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
- Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan tugas kelompok untuk
membuat bentuk geometri molekul
B. Kegiatan Inti

Sintak Model : - Peserta didik mengamati tayangan video tentang bentuk geometri 5’
PEMBERIAN bangun ruang, kemudian menjawab pertanyaan guru :
RANGSANGAN Apakah perbedaan air biasa, air beroksigen dan air heksagonal
(STIMULATION) yang sekarang banyak beredar di pasaran? Apakah ketiga air
biasa, air beroksigen, dan air heksagonal mempunyai bentuk
molekul yang sama?

Sintak Model: 1. Mengapa bentuk molekul itu berbeda?


Pernyataan/Identifikasi 2. Pernahkah kalian mendengar tentang teori VSEPR? Apa yang
Masalah (Problem dimaksud dengan teori VSEPR?
Statement) 3. Apa yang kamu ketahui tentang domain elektron?Apa yang
dimaksud dengan domain elektron?

Sintak Model :
Pengumpulan Data - peserta didik secara berkelompok bekerjasama dan dengan penuh
(Collecting Data) tanggung jawab mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dengan menggunakan berbagai sumber baik dari buku pegangan
siswa maupun mencari di ebook dan LKPD yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Data dapat
diperoleh dengan cara menganalisis hubungan antara teori domain
elektron dan VSEPR dengan bentuk molekul melalui kegiatan
kolaboratif, diskusi dan LKPD (Menentukan bentuk molekul
berdasarkan VSEPR)
- Guru meminta peserta didik untuk mengamati dengan teliti bentuk
geometris dari setiap ikatan yang dibuat dengan menggunakan
balon dan menggambarnya pada LKPD.
- Guru meminta peserta didik membuat molekul dengan
menggunakan molymod dan mengingatkan untuk mengukur sudut
ikatan pada molekul dengan menggunakan busur derajat. Guru
meminta peserta didik untuk mengamati dengan teliti bentuk
geometris dari setiap ikatan yang dibuat dengan menggunakan
balon dan menggambarnya pada LKPD.

Pengolahan Data (Data


- Peserta didik melakukan diskusi, observasi, dan sebagainya, lalu
Processing)
ditafsirkan.
- Peserta didik secara berkelompok dengan pembagian peran dan
tanggungjawab dan berdiskusi dan untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan tentang bentuk molekul setelah melakukan aktivitas
pada LKPD.
- Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada LKPD dan hasil
diskusi kelompok pada kertas manila yang telah disediakan
dengan kreativitas masing-masing.
Pembuktian - Peserta didik bekerjasama dan berdiskusi untuk memeriksa
(Verification) kembali hasil kegiatan bentuk molekul dengan menggunakan
berbagai sumber belajar.
- Hasil kerja kelompok berupa gambar bentul molekul pada kertas
manila di tempelkan di dinding ruang kelas.
- Masing-masing kelompok memperhatikan hasil kerja kelompok lain
yang telah ditempelkan di dinding, saling mencermati, menghargai
hasil karya kelompok lain untuk dibandingkan dengan hasil karya
kelompok sendiri, kemudian mediskusikan kembali hasil
pengamatannya di kelompok masing-masing.
- Guru menilai keaktifan peserta didik baik individu maupun
kelompok selama diskusi maupun pada saat menyajikan hasil
karya kelompok.
- Guru memberi penguatan materi bentuk molekul berdasarkan hasil
presentasi peserta didik sehingga materi bentuk molekul dapat
dipahami.
Menarik - Berdasarkan hasil kegiatan kolaborasi dan diskusi tentang bentuk
kesimpulan/generalisasi molekul, peserta didik dibimbing guru menyimpulkan materi yang
(Generalization) dibahas yaitu tentang bentuk molekul.

C. Kegiatan Penutup
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi Bentuk Molekul
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan refleksi pembelajaran
- Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya yaitu interaksi antarmolekul
- Mengakhiri pembelajaran dnegan mengucapkan salam

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Meliputi RPP, Bahan Ajar, LKPD, dan Instrumen Penilaian dengan mengintegrasikan kegiatan
literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK) dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran : melalui tayangan video , molimod, balon.
Instrumen Pembelajaran : Lembar penilaian, LKPD

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan best practice ini dilakukan pada tanggal .....bertmepat di kelas x ipa 1 sma cindera mata.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil

1. Proses pembelajaran best practice ini menggunakan model discovery learning berlangsung
aktif. Dengan menerapkan aspek PPK/Penguatan Pendidikan Karakter yaitu bergotong
royong, siswa secara berkelompok melakukan dimensi pengetahuan melalui fakta bahwa air
biasa , air oksigen dengan air heksagonal itu berbeda, konseptual bahwa perbedaan tersebut
karena teori VSEPR sehingga ada perbedaan bentuk molekul dan prosedural dimana siswa
dengan menggunakan alat peraga balon dan molimod membuat bentuk molekul untuk
masing-masing molekul tersebut.
2.

Anda mungkin juga menyukai