BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tempat PKPA
A. Rumah Sakit
Nomor 56 Tahun 2014, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ jenis penyakit atau kekhususan
lainnya.
dan Badan Usaha Milik Negara. Pelayanan kesehatan tersebut dapat berupa
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
sebagai berikut :
dikategorikan menjadi :
6
umum.
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas A paling sedikit
meliputi:
Pelayanan medik
Pelayanan kefarmasian;
kebidanan.
golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam
medik.
bersih.
- jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah;
- jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta;
dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan
Tenaga medis;
dasar;
penunjang;
lain;
subspesialis; dan
Tenaga kefarmasian;
atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan
Tenaga keperawatan;
Tenaga nonkesehatan.
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas B paling sedikit
meliputi:
10
Pelayanan medik
Pelayanan kefarmasian;
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
asuhan kebidanan
intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi
- jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh
Pemerintah;
- jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta;
dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan
Tenaga medis
dasar
penunjang
12
lain
subspesialis; dan
Tenaga kefarmasian;
- 1 (satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit
inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
Rumah Sakit.
Tenaga keperawatan;
Tenaga nonkesehatan.
sedikit meliputi:
Pelayanan medik
Pelayanan kefarmasian
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
asuhan kebidanan
intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi
- jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh
Pemerintah;
- jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta;
dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan
Tenaga medis
dasar;
penunjang; dan
Tenaga kefarmasian
- 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling
di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
Tenaga keperawatan
Tenaga nonkesehatan.
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas D paling sedikit
meliputi:
Pelayanan medik
Pelayanan kefarmasian
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik
asuhan kebidanan.
care unit untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi
- jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh
Pemerintah;
- jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta;
dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan
Tenaga medis
dasar.
Tenaga kefarmasian
- 1 (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang
di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
Tenaga keperawatan
rumah sakit.
Tenaga nonkesehatan.
Selain pada daerah, Rumah Sakit Umum kelas D pratama dapat juga
bersangkutan.
Peraturan Menteri.
pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
b) mata;
c) otak;
e) kanker;
g) jiwa;
h) infeksi;
i) paru;
j) telinga-hidung-tenggorokan;
k) bedah;
m) ginjal.
menjadi:
nirlaba.
2) Rumah Sakit Privat
22
Rumah Sakit privat yaitu rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum
Pelayanan;
Peralatan; dan
organisasi rumah sakit dan kewenangan profesi pelayanan medis. Kedua - duanya
penting dan menentukan hasil akhir pelayanan medis rumah sakit. Hirarki
kewenangan birokrasi terlihat dari struktur organisasi rumah sakit dan hirarki
1. Definisi IFRS
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu unit atau bagian di rumah
pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang
berdasarkan resep bagi penderita rawat jalan dan rawat inap, pengendalian mutu,
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika
2. Kedudukan IFRS
Penunjang Medis.
memilih Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang berlaku;
menerima Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah tidak dapat digunakan;
mutu.
Habis Pakai, pelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu, dan bersifat dinamis
dapat direvisi sesuai kebutuhan dengan tetap menjaga mutu. (Kemenkes RI, 2014)
Peranan apoteker di IFRS tergantung pada bobot dan beban rumah sakit,
artinya semakin besar dan luas fungsi rumah sakit maka peranan tenaga farmasi
yang dilatih secara khusus (farmasi klinik) untuk memberikan informasi secara
akurat, kepada dokter, perawat pasien maupun tenaga kesehatan lainnya. Tujuan
penelitian
dan pasif.
penggunaan obat, diutamakan untuk pasien rawat jalan karena pasien rawat jalan
dan penderita
penggunaan obat
a. Nama obat
30
Pasien harus tahu nama obat yang dia minum dan biasakan untuk memberitahu
b. Tujuan pengobatan
Gunakan istilah umum agar pasien mengerti, misalnya obat penurun panas
c. Jadwal pengobatan
a. Apabila dokter sendiri yang meminta agar pasien diberikan konseling obat,
misalnya pasien psikiatri, pasien yang menggunakan alat atau obat yang
e. Pasien geriatrik
f. Pasien pediatrik
khususnya di bidang obat dan pengobatan, selain itu adanya tuntutan masyarakat
yang semakin kritis akan penfobatan dan pelayanan kesehatan yang bermutu
pharmaceutical care.
klinis meliputi:
32
c. Rekonsiliasi Obat;
e. Konseling;
f. Visite;
Dari kedua acuan tersebut, dapat dikatakan bahwa ciri farmasi klimik
adalah berorientasi pada pasien, terlibat, dan menjalin kerjasama dengan tim
masih kurangnya sosialisasi konsep farmasi klinik sendiri. Untuk itu maka strategi
yang anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili semua spesialisasi yang ada di
Rumah Sakit, Apoteker Instalasi Farmasi, serta tenaga kesehatan lainnya apabila
diperlukan. TFT harus dapat membina hubungan kerja dengan komite lain di
Ketua TFT dapat diketuai oleh seorang dokter atau seorang Apoteker,
apabila diketuai oleh dokter maka sekretarisnya adalah Apoteker, namun apabila
TFT harus mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 2 (dua) bulan sekali
dan untuk Rumah Sakit besar rapat diadakan sekali dalam satu bulan. Rapat TFT
dapat mengundang pakar dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit yang dapat
2. melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk dalam formularium
Rumah Sakit;
suatu rumah sakit yang bekerja melalui PFT, mengevaluasi, menilai dan memilih
dari berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap paling
Siregar, 2004)
Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi
- Halaman judul
- Daftar nama anggota Panitia Farmasi dan Terapi
- Daftar Isi
- Informasi mengenai kebijakan dan prosedur di bidangobat
- Produk obat yang diterima untuk digunakan
- Lampiran
Sistem yang dipakai adalah suatu sistem dimana prosesnya tetap berjalan
terus, dalam arti kata bahwa sementara formularium itu digunakan oleh staf
medis, di lain pihak PFT mengadakan evaluasi dan menentukan pilihan terhadap
35
ditetapkan namanya menjadi Rumah Sakit Daerah dr. Abdul Aziz Singkawang
melalui PERDA No.2 Kabupaten Sambas tahun 1987 yang merupakan Rumah
Pengembangan baik Sarana, prasarana dan SDM Rumah Sakit Abdul Aziz
kunjungan dan animo masyarakat yang memilih Rumah Sakit Abdul Aziz sebagai
daerah pecahan Kabupaten Sambas. Atas dasar perkembangan yang semakin hari
semakin meningkat serta fasilitas yang semakin bertambah maka pada tahun 2005
mengembakan kegiatan pelayanan baik dari segi sarana, prasarana hingga SDM
Akuntabel,
c. Memberikan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Pelayanan Minimal,
Unsur Pelayanan,
d. Memberikan Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Sesuai Dengan
dengan standar,
b. Tertib administrasi sesuai dengan dan informasi pelayanan berbasis
aturan,
37
Rumah Sakit,
e. Terselenggaranya perencanaan program kegiatan dari segi biaya, kinerja,
C. Struktur Organisasi
1. Direktur.
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang terdiri dari :
a. Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 sub bagian yaitu :
Sub Bagian Administrasi Umum dan Perlengkapan
Sub Bagian Sumber Daya Aparatur
Sub.Bagian Rekam Medik dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit)
b. Bagian Keuangan terdiri dari 3 sub bagian yaitu :
Sub Bagian Verifikasi
Sub Bagian Rencana Kerja dan Program
Sub Bagian Pengelolaan Pendapatan
3. Wakil Direktur Pelayanan terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis terdiri dari 3 sub bidang
yaitu :
Sub Bidang Pelayanan Medis
Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis
Sub Bidang Pelayanan Penunjang Non Medis
b. Bidang Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari 3 sub bidang yaitu:
Sub Bidang Keperawatan dan Kebidanan
Sub Bidang Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
Sub Bidang Etika dan Mutu Keperawatan.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Tenaga Medis
Tenaga Para Medis
Tenaga Para Medis Non Keperawatan :
- Apoteker
- Pelaksana Laboratotium
- Penilik Kesehatan
38
- Pelaksana Gizi
- Pelaksana Radiologi
- Pelaksana Fisioterapi
- Tehnisi Elektromedik
- Pelaksana Kefarmasian
d. Kelompok Non Fungsional
Tenaga Administrasi
Operator Komputer
Tenaga Akuntansi
Struktur Organisasi RSUD Abdul Aziz Singkawang dan struktur Komite
Medik RSUD Abdul Aziz dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
1. Tanah
Area tanah yang dimiliki oleh RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang sampai
Luas keseluruhan bangunan RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang seluas 8.046
m².
pelayanan Emergency maupun pelayanan rawat jalan serta rawat inap. Adapun
a. Gawat Darurat
39
b. Laboratorium
c. Radiologi
d. Farmasi
e. Gizi
f. IPSRS
g. Sanitasi
sesuaikan dengan disiplin Spesialistik dan tenaga dokter Spesialis yang ada.
Rumah Sakit Abdul Aziz belum bisa memberikan Pelayanan rawat jalan sesuai
dengan standar Rumah Sakit type B Non Pendidikan Karena dokter Spesialis yang
ada masih sangat terbatas dan sekarang ini untuk pemberian Pelayanan rawat jalan
adalah :
l. Klinik PTRM
n. Fisioterapi
Rumah Sakit Abdul Aziz adalah Rumah Sakit rujukan yang melayani
rujukan tingkat pertama dan rujukan dari Rumah Sakit dari Kab.Sambas, Rumah
H. Aset Lainnya
a. Incenerator
Sebagai alat pembakaran limbah padat Medis dan Non Medis Rumah Sakit
b. Listrik
Sumber Energi untuk memenuhi operasional RSUD Dr.Abdul Aziz
Genset dengan kapasitas 31 KVA dan 30.5 KVA yang digunakan apabila
sehingga untuk mengatasi kebutuhan air Rumah Sakit setiap tahun harus
departemen atau unit atau bagian dari suatu rumah sakit, tempat
ditujukan untuk keperluan rumah sakit yang harus dipimpin oleh seorang
42
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada
terdiri dari 8 orang tenaga teknik kefarmasian dan 3 orang tenaga umum.
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Abdul Aziz dapat dilihat pada
Lampiran 4.
luar kota Singkawang yang bekerja sama dengan rumah sakit; baik
(obat malaria dan TBC), dan pusat (obat klinik metadon dan obat
HIV),
3. Pelayanan amprahan (distribusi) perbekalan farmasi ke ruangan
misalnya: film rontgen, film USG, cairan pencuci film, dan lain-
lain;
d. Bahan dan alat kesehatan habis pakai untuk poli gigi;
e. Reagen dan bahan habis pakai untuk instalasi laboratorium.
4. Pelayanan gas medis yang meliputi kegiatan pengadaan dan
pendistribusian.
sakit senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf
UU no. 44 tahun 2009 pasal 40 ayat (1) tentang Rumah Sakit, Dalam
saat ini RSUD Abdul Aziz sedang mempersiapkan akreditasi lebih lanjut
sebagai berikut :
dan peningkatan keamanan pada obat yang perlu diwaspadai atau high-
ketepatan waktu. Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat
kepentingan pengobatan.
Berdasarkan Undang - Undang No.5 tahun 1997 tentang pengelolaan
jawab
2. Penyimpanan
yang berbeda;
besi;
d. gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker
besi;
47
dikuasakan; dan
yang berbeda;
dikuasakan.
3. Pelaporan Narkotika
Prekursor Farmasi;
Indonesia.
4. Pemusnahan Narkotika
Pasal 37 :
b. telah kadaluarsa;
Pasal 39
dilakukan dengan:
Pasal 40
saksi kepada:
50
Provinsi; atau
Pasal 42 Ayat 1 – 3 :
Pemusnahan.
b. tempat pemusnahan;
praktik perorangan;
badan/sarana tersebut;
terlampir.
ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit. Instalasi
petugas khusus yang terlatih. Hal ini untuk memastikan kontrol yang lebih
baik dan hasil yang dapat diandalkan dan berkurangnya risiko akibat infeksi.
O. Limbah
kegiatan Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.Rumah sakit
lingkungan di rumah sakit yang mempunyai tujuan untuk melindungi masyarakat dari
bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit serta
dimana pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda atau gejala atau tidak
pengendalian infeksi rumah sakit yaitu suatu organisasi yang terdiri dari staf
54
medis, apoteker yang mewakili farmasi rumah sakit dan tenaga kesehatan
sakit.
padat rumah sakit terdiri atas sampah yang sudah membusuk, mudah terbakar
dan lain-lain.
patogen atau Bahan kimia Beracun Berbahaya (B3) yang dapat menyebabkan
populasi umum serta staf rumah sakit. Oleh karena itu perlu diberi label
yang jelas sebagai resiko tinggi, Contoh limbah jenis tersebut adalah
perban atau pembungkus yang kotor, cairan badan, anggota badan yang
darah.
2. Limbah patologi yaitu limbah yang juga dianggap resiko tinggi
pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak terkontak dengan cairan
membuangnya.
4. Limbah radioaktif yaitu limbah yang berasal dari sisa-sisa
kegiatan, melalui proses fisika, kimia, atau hayati. Upaya pertama yang harus
P. Penanganan Limbah
dari rumah sakit biasanya berasal dari seluruh bagian rumah sakit dan
laboratorium klinis yang berasal dari limbah klinis, produk farmasi kadaluarsa,
rumah sakit perlu dilakukan sehingga lingkungan rumah sakit menjadi bersih dan
limbah perlu ditangani dengan serius karena limbah merupakan sumber utama
makhluk hidup lainnya. Mengingat risiko tersebut, perlu diupayakan agar setiap
menghilangkan atau mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan dari limbah yang
Jika pengolahan limbah dapat ditangani dengan baik maka salah satu sumber
Q. Sterilisasi
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada
unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik
rumah sakit, sanitasi, dan lain-lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub
unit di atas maka akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Ditinjau dari besarnya volume alat dan bahan yang harus disterilisasi maka
merupakan salah satu instalasi penunjang medik yang berada di bawah dan
Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam proses sterilisasi, yaitu:
di mana panas akan diabsorpsi oleh permukaan luar lat yang disterilkan lalu
steam tidak dapat berpenetrasi secara mudah atau untuk peralatan yang terbuat
dari kaca.
58
Ada dua jenis oven konveksi panas kering: oven koneksi panas kering
danoven konveksi mekanis. Pada oven konveksi panas kering, distribusi suhu
tidak merata, sebaliknya pada oven konveksi mekanis distribusi suhu lebih merata
kesehatan, etilen oksida biasa digunakan dalam bentuk wadah kecil dan
berkonsentrasi 100%. Etilen oksida dapat digunakan untuk sterilisasi alat yang
Ada empat unsur esensial yang perlu diperhatikan pada sterilisasi etilen
oksida adalah:
2) Suhu, tidak kurang dari 36ºC (siklus dingin), dan tidak lebih dari
makin tinggi suhu dan konsentrasi gas, waktu proses sterilisasi makin
cepat.
c. Sterilisasi uap
melalui proses sterilisasi yang efektif. Salah satu metode sterilisasi yang paling
59
efisien dan efektif adalah melalui sterilisasi uap. Uap dapat membunuh
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam metode sterilisasi uap yaitu:
1) Kualitas uap
penetrasinya akan terganggu. Kualitas uap yang baik adalah dengan fraksi
kekeringan 97%.
1) Indikator mekanik
gauge, table, dan indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah
memerlukan perbaikan
b) Karena bersifat mekanis maka jika tidak dialkukan kalibrasi alat dengan
tepat atau pemakaian yang terlalu sering dapat memberikan informasi yang
tidak tepat.
2) Indikator kimia
sterilisasi (misalnya: uap panas atau gas etilen oksida) pada objek yang
61
berbagai bentuk (strip, tape, kartu, vial), serta sensitif terhadap satu atau lebih
kondisi steril pada tiap kemasan (Pack by Pack Basis) sehingga selain
Ada dua jenis indikator kimia yaitu indikator eksternal dan internal.
bahwa bagian luar kemasan primer yang disterilkan telah melewati proses
memberikan bukti visual benda yang sudah melewati proses sterilisasi, dapat
membedakan antara benda yang sudah dan belum disterilkan serta berfungsi
segera bahwa suatu benda sudah melewati proses sterilisasi dan bahwa
3) Indikator biologi
spesifik dalam bentuk spora yang resisten terhadap beberapa parameter yang
terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi tertentu. Prinsip kerjanya
R. Pelayanan Dialisis
fungsi ginjal sebagai bagian dari pengobatan pasien gagal ginjal dalam upaya
mempertahankan kualitas hidup yang optimal, yang terdiri dari dialisis peritonial
Dialisis Peritonial adalah salah satu terapi pengganti fungsi ginjal yang
alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan,
Republik Indonesia Nomor 812 / MENKES / PER / VII / 2010, sarana dan
hemodialisis
c. Ruang tindakan
penunjang medik
dalam kualitas pelayanan Dialisis suatu unit dialisis yang menjadi afiliasinya
PD KGH) yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP) dan atau Dokter Spesialis
Komite Farmasi dan Terapi adalah suatu badan penasehat dan pelayanan
melalui garis organisatoris, yang berperan sebagai penghubung antara staf medis
sebagai sarana pengobatan. Ketua Komite Farmasi dan Terapi adalah seorang
dokter yang ahli dalam terapi atau seorang farmakolog dan dibantu oleh seorang
a. Memberi nasehat
b. Bidang pendidikan
penggunaannya.
a. Memberi nasehat kepada staf medis dan administrasi Rumah Sakit untuk
dalam penelitian.
jam, kecuali pesanan tersebut menunjukkan jumlah dosis yang harus diberikan
secara tepat, masa pengobatan yang tepat diberikan secara spesifik atau dokter
jantung.
obat.
Ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan oleh Komite Farmasi dan
Terapi, yaitu:
a. Faktor institusional
rumah sakit yang bersangkutan, artinya kebijakan obat antara rumah sakit yang
biaya karena keduanya harus diputuskan secara integral agar rumah sakit
rumah sakit oleh pemerintah atau badan yang berwenang karena rumah sakit telah
sarana prasarana dan tenaga yang cukup untuk mendukung upaya pengobatan
rumah sakit.
keyakinan dalam memilih rumah sakit yang aman selama menjalani perawatan,
69
sedangkan manfaat bagi petugas adalah memberikan rasa aman, tenang, dan
senang serta adanya self assessment sebagai motivasi dalam bekerja, sehingga
b. Survei akreditasi
Survei yang dilakukan oleh tim survei yang ditugaskan oleh komisi
akreditasi rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya dengan cara melakukan
rekomendasi perbaikan - perbaikan yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit untuk