DIKLAT GIZI
Oleh :
SURIYATNO PUTRA
PO.71.31.2.16.049
D-IV GIZI / VI
2019
TUGAS TENTATIF I
Oleh :
SURIYATNO PUTRA
PO.71.31.2.16.049
D-IV GIZI / VI
2019
DIAGNOSIS TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOYUDAN
Diagnosis Epidemologi
Sebagian besar responden memiliki kadar Hb <11 gr% atau menderita anemia yaitu
sebanynyak 27 orang (64,3 %) dan memiliki kadar Hb >11 gr% atau tidak menderita
anemia sebanyak 15 orang (35,7%) anemia pada kehamilan disebabkan langsung oleh
malnutrisi, kurang zat besi,malabsorbsi, dan penyakit kronis (TB, malaria,cacingan
dll)
Diagnosis perilaku
Ibu hamil yang berpendidikan tinggi lebih mampu berperilaku baik untuk mencegah
anemia saat hamil dibanding dengan ibu yang berpendidikan dasar . melalui
pendidikan ibu hamil dapat melatih daya pikir sehingga memudahkan dalam
memecahkamn masalah yang dihadapi
Diagnosi Administrasi
Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia akan berperilaku
negatif , sedangkan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik akan berperilaku
positif dalam hal ini adalah perilaku untuk mencegah atau mengobati anemia, ibu
hamil yang berpikir negatif sering tidak meminum tablet tambah darah yang diberikan
puskesmas sedangkan ibu hamil yang berpikir positif selalu rutin meminum tablet
tambah darah yang diberikan dan selalu mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi
zat besi
KEGIATAN, MASALAH, INDIKATOR, PARAMETER
Oleh :
SURIYATNO PUTRA
PO.71.31.2.16.049
D-IV GIZI / VI
2019
PROGRAM PENANGGULANGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS
MOYUDAN
I. Ringkasan kasus
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran
hidup dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2003). Penyebab
kematian ibu ada 2, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penyebab utama kematian
maternal antara lain perdarahan pasca postpartum, eklampsi, penyakit infeksi, dan plasenta
previa yang semua bersumber pada anemia defisiensi besi.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau merangsang
terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan
memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku
kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari
terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap
penurunan kejadian anemia pada ibu hamil. sebagian besar responden memiliki kadar Hb
<11 gr% atau menderita anemia yaitu sebanyak 27 orang (64,3%) dan memiliki kadar Hb
≥11 gr% atau tidak menderita anemia sebanyak 15 orang (35,7%).
Menurut data dari dinas kesehatan kabupaten sleman pada tahun 2017, prevalensi anemia
pada ibu hamil di kabupaten sleman sebesar 8,1 %
III. Masalah
a. Kualitatif
1. Kasus kurangnya pengetahuan tentang anemia ibu hamil
b. Kuantitatif
tingkat pengetahuan tentang anemia pada
responden, 21 orang (50%) termasuk kategori baik dan 21 orang (50%)
lainnya termasuk kategori kurang.
IV. Uraian terjadinya masalah
Tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan
masih banyak yang termasuk kategori kurang. Ibu hamil yang mempunyai tingkat
pengetahuan kurang tentang anemia berarti pemahaman tentang pengertian anemia,
hal-hal yang menyebabkan anemia, tanda dan gejala anemia, hal-hal yang diakibatkan
apabila terjadi anemia, maupun tentang perilaku kesehatan untuk mencegah terjadinya
anemia menjadi kurang untuk dapat menghindari terjadinya anemia kehamilan.
Pengetahuan yang kurang tentang anemia mempunyai pengaruh terhadap perilaku
kesehatan khususnya ketika seorang wanita pada saat hamil, akan berakibat pada
kurang optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia
kehamilan. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia dapat
berakibat pada kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi selama
kehamilan yang dikarenakan oleh ketidaktahuannya. Banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhi terjadinya anemia kehamilan. Anemia disebabkan: kurang gizi
(malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak
saat persalinan atau haid yang lalu, dan penyakit kronik seperti : TB paru, cacing usus,
dan malaria. Tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe atau tablet zat besi oleh ibu
hamil mempunyai pengaruh terhadap kejadian anemia. Anemia kehamilan terjadi
karena cara minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat
mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh.
Oleh :
SURIYATNO PUTRA
PO.71.31.2.16.049
D-IV GIZI / VI
2019
DIKLAT CARA PENANGGULANGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS
MOYUDAN
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000
kelahiran hidup dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2003).
Penyebab kematian ibu ada 2, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penyebab
utama kematian maternal antara lain perdarahan pasca postpartum, eklampsi,
penyakit infeksi, dan plasenta previa yang semua bersumber pada anemia defisiensi
besi. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau merangsang
terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan
memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku
kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko
dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh
terhadap penurunan kejadian anemia pada ibu hamil. sebagian besar responden
memiliki kadar Hb <11 gr% atau menderita anemia yaitu sebanyak 27 orang (64,3%)
dan memiliki kadar Hb ≥11 gr% atau tidak menderita anemia sebanyak 15 orang
(35,7%). Menurut data dari dinas kesehatan kabupaten sleman pada tahun 2017,
prevalensi anemia pada ibu hamil di kabupaten sleman sebesar 8,1 %
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum :
Tujuan secara umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkatpengetahuan
tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan
Sleman Yogyakarta.
Tujuan khusus :
Meingkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan tentang promosi
kesehatan
Mengetahui strategi komunikasi dengan masyarakat
Memahami serta mengetahui dengan baik tentang solusi dari masalah Anemia
pada ibu hamil dan anak remaja
C. Peserta dan pelatih
Peserta :
Peserta pelatihan adalah seluruh tenaga kesehatan dari wilayah kerja
puskesmas moyudan .
Pelatih :
Dinas Kesehatan Kabupaten : materi tentang promosi penggunaan
bahan makanan yang tinggi zat besi
Dinas Kesehatan Provinsi : materi tentang pencegahan anemia
D. Metode
Metode pelatihan yang digunakan yaitu forum diskusi serta pendekatan partisipatif
serta praktek.
E. Media
Laptop
Infokus
Leaflet
F. Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan diklat yaitu pada tanggal 11-13 Juli 2019.
Tempat pelaksanaan kegiatan diklat yaitu bertempat di Bapelkes Jogjakarta
G. Materi pelatihan
Pre-test
1. Materi I :
Pengantar umum tentang anemia
Manfaat konsumsi tablet fe dan makanan yang mengandung zat besi
Dampak apabila kekurangan zat besi bagi ibu hamil dan anak remaja
Peran tenaga kesehatann
2. Materi II :
Cara mengenali mengenali karakteristik masyarakat
Strategi promosi makanan tinggi zat besi
Pengetahuan tentang solusi alternatif bagi masalah yang dihadapi anak
remaja dan ibu hamil anemia
3. Materi III
Demonstrasi cara memilih dan memasak makanan yang tinggi
kandungan zat besi
Pembuatan media promosi
4. Materi IV
Post-test seluruh kegiatan yang dilakukan
H. SUSUNAN KEGIATAN
Sie kesekretariatan
Koordinator : Halima Sadat
Anggota : Wiah wataha
Sie acara
Koordinator : yohana Mercy Wandy
Anggota : Della paipinan
Sie humas
Koordinator : Eka Pelita Hati
Anggota : Fonny ginia
Sie transportasi
Koordinator : Geraldus Rahado
Anggota : Sarni Wetapo
Sie konsumsi
Koordinator : chong Sim Yee
Anggota : Nurul Aini
Sie perlengkapan
Koordinator : melanesia sawery
Anggota : Verra pombowi
J. ANGGARAN KEGIATAN
JUMLAH 5.410.000
JUMLAH 57.600.000
Plakat 10 100.000 1.000.000
500.000 X 5 2,500.000
hari
JUMLAH 5.000.000
TOTAL 85.170.000
PENUTUP
Kegiatan diklat ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan berjalan dengan
sukses. Untuk itu atas partisipasi dan dukungan dari beberapa pihak, baik materi maupun
pemikiran, dalam penyelenggaran acara, panitia mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya, Demikian, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun
penyusunan