Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN

OLEH
KELOMPOK : 4
Nofyta Sari Serang
Longginus W.W. Hero
Jesika A. Rame
Andri A. Bulu Bani
Putri N. Adu
Yustus I. Natonis

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di
muka Bumi ini. Lebih dari 310 jenis tumbuhan dan 260 di antarannya merupakan tanaman
hijau yang membantu memproduksi oksigen yang kita hirup. Oleh karena itu, tumbuhan
merupakan dasar dari ekosistem di Bumi.
Tumbuhan juga berfungsi sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup. Dari mulai
biji-bijian, padi, buah-buahan sampai dengan sayuran yang kita konsumsi berasal dari
tumbuhan. Selain untuk dikonsumsi, tumbuhan juga digunakan sebagai obat untuk berbagai
macam penyakit. Tidak jarang pula beberapa jenis tumbuhan dijadikan sebagai hiasan.
Dewasa ini, kampanye mengenai go green pun sering kali dicanangkan.
Go green merupakan suatu aksi yang mendukung penghijauan untuk mengurangi
dampak dari pemanasan global. Mengingat betapa pentingnya fungsi tumbuhan, maka dari
itu pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan perlu untuk dipelajari. Berikut adalah
pembahasan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Tumbuhan mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan berkembang dari zigot
menjadi embrio, kemudian menjadi individu yang mempunyai perangkat akar, batang, dan
daun. Salah satu ciri organisme yaitu tumbuh dan berkembang.

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran a tau volume serta
jumlah sel, proses ini te:rjadi secara tidak bolak balik (irreversibel). Perkembangan
didefenisikan sebagai suatu proses menuju keadaan yang lebih dewasa.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Untuk mengetahui pola perkembangan tumbuhan
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pertumbuhan adalah adanya perubahan bentuk dikarenakan bertambahnya jumlah


sel yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel-sel yang membentuk makhluk
hidup tersebut. Pertumbuhan merupakan proses irreversible atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan pada makhluk hidup bisa dilihat dari
ukuran yang semakin membesar. Pada tumbuhan sendiri ditandai dengan ukuran
yang semakin bertambah. Akar dan batang yang semakin besar dan kuat.
2. Perkembangan adalah proses perubahan fungsi organ-organ tubuh yang menjadi
lebih kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya diferensiasi sel. Diferensiasi
sel adalah proses mekanisme yang menyebabkan sel dengan struktur dan fungsi
yang sama menjadi berbeda, menjadi jaringan yang dewasa.

Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang sangat dasar yang terjadi pada
tumbuhan. Pertumbuhan primer terjadi karena sel-sel pada jaringan meristem melakukan
pembelahan secara terus-menerus. Jaringan meristem terdapat pada ujung akar dan ujung
batang. Karena itu, pertumbuhan primer mempengaruhi ukuran akar dan batang pada
tumbuhan. Pertumbuhan primer diantaranya adalah pembentukan lapisan epidermis,
korteks, xilem primer, floem primer juga empelur.

Titik pertumbuhan primer dibagi menjadi 3 bagian:

1. Ujung akar
Sel-sel yang berkembang pada ujung akar membentuk jaringan-jaringan
penyusun akar seperti: epidermis, endodermis, korteks dan silinder pusat.
2. Daerah pemanjangan setelah daerah pembelahan
pertumbuhan tumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran tumbuhan
tersebut.
3. Daerah diferensiasi
Sel-sel yang bertumbuh di daerah diferensiasi berkembang membentuk
sel-sel dengan fungsi khusus.

2. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder disebut juga dengan meristem sekunder. Pertumbuhan ini


ditandai dengan pelebaran batang, penambahan lingkar tahun dan jaringan parenkim
yang menghubungkan kulit kayu dengan empelur atau disebut juga dengan jari-jari
empelur. Pada xilem dan floem terdapat sel-sel kambium yang membelah aktif. Sel
kambium yang membelah ke dalam akan membentuk xilem sekunder sedangkan yang
membelah ke luar membentuk floem sekunder. Pertumbuhan sekunder ini biasanya
dipengaruhi oleh musim. Aktivitas kambium akan meningkat pada musim penghujan
dan menurun pada musim kemarau.

B. Pola Pertumbuhan
Dalam pola pertumbuhannya sendiri, tanaman mengalami dua fase pertumbuhan, yaitu
fase vegetative dan fase generative.

1. Fase vegetatif adalah fase berkembangnya bagian vegetative dari suatu tanaman.
Bagian vegetative dari tanaman adalah akar, batang dan daun.
2. Fase generative adalah fase berkembangnya bagian-bagian generative dari suatu
tanaman. Bagian generative pada tanaman ini seperti bunga, buah, dan biji.

Fase vegetatif ini sendiri berlangsung selama periode tertentu. Setiap tanaman memiliki
periode fase vegetatif yang berbeda-beda. Selama fase vegetatif ini berjalan pada periode
tertentu, maka tanaman juga akan berangsur-angsur masuk dan berganti ke fase generatif.
Dalam satu daur pertumbuhan tanaman, fase vegetatif dan fase generatif saling bergantian.
Pertumbuhan vegetatife sendiri sudah dimulai sejak tanaman di tanam dalam media yang
sudah ada. Hal ini berarti, sejak masa pembenihan dan perkecambahan. Setelah masa
penyiangan maka pertumbuhan vegetatif baru akan berjalan secara maksimal. Pertumbuhan
ini yaitu mulai tumbuhnya akar sejati yang sudah kuat dan berkembang terus kedalam tanah.
Untuk batangnya sendiri juga akan terus bertambah besar dan tinggi. Jika pada tanaman yang
berkambium, maka tanaman ini juga akan tumbuh melebar dan menjadi semakin keras.
Sedangkan pada daunnya sendiri akan terus bertambah sampai nanti memasuki fase
generatifnya.
Setiap tanaman memiliki pola pertumbuhan vegetatif dan generatif yang berbeda-beda.

1. Fase vegetatif berlangsung sampai waktu tertentu kemudian berangsur diganti fase
generatif . Pada tanaman ini fase vegetatifnya terlihat jelas dan berbeda dari fase
generatifnya. Fase vegetatif akan berjalan sesuai dengan waktunya. Jika sudah selesai
maka akan berangsur-angsur masuk ke fase pertumbuhan generatifnya. Contoh dari
tanaman yang mengalami hal ini adalah padi, jagung, kacang tanah, cauliflower,
brokoli.
2. Fase vegetatif dominan atas fase generative. Pada tanaman yang mengalami hal ini,
fase vegetatifnya berlangsung lebih lama dari pada fase generatifnya. Contoh
tanaman yang mengalami Fase vegetatif dominan atas fase generative adalah kubis,
brruselsprout, bawang merah.
3. Fase generatif berjalan (hampir) bersamaan dengan fase vegetative. Pada tanaman
yang mengalami hal ini, fase generatifnya hampir berjalan bersamaan dengan fase
vegetatifnya. Namun masih tetap fase vegetative yang terlebih dahulu. Contoh
tanaman yang mengalami hal seperti ini adalah talas, cabai, tomat dan kentang.

C. Tahap-Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan

1. Perkecambahan
Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses
yang sama, yaitu perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula
(tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang
terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara lain embrio akar (radikula),
embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang (hipokotil).
a. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang).
b. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan
suhu.
c. Proses perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi.

 Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial
air rendah pada biji yang kering.
 Proses kimia . Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon
giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja
dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air,
misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon
selama pertumbuhan embruo menjadi bibit tanaman (Purves et al. 2004)

Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:

a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)


Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.

Contoh: perkecambahan kacang hijau.


b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

2. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.

1. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada
ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
2. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola
kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.

3. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:

a. Jaringan meristem apical


Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk
mewujudkan pertumbuhan primer.

b. Jaringan meristem lateral


Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering
ditemukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan
lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan. Kambium didapatkan
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh yang lain adalah
kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau
pada bagian tumbuhan yang kena luka.

Letak jaringan meristem


3.Pertunbuhan Sekunder
1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon. Dikotiledon atau "dikot" ialah
sekumpulan tumbuhan berbunga yang bijinya biasamengandung daun-daun embrio
atau kotiledon. Contoh tumbuhan dikotiledon adalah Pokok kembung, pokok getah,
pokok bunga raya, teratai dan pokok ati-ati juga bunga magnolia.
2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan
sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas,
juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem
sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-
deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari
empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium
ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.

c. Kambium interfasis (intervasikuler)


Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan
monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi
pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan
ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua
aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem
apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
4. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3
daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.

a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)


Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel
baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis,
dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan
tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel
meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah
ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya
mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain
berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan
pengangkut (xilem dan floem).

D. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan


Tumbuhan
A. Faktor Dalam (Internal)
 Faktor gen yaitu faktor penurunan sifat pada keturunan yang diturunkan
adalah sifat-sifat fisik.
 Hormon.
Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh yang komponennya terdiri atas
senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak
jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam
traumalin, dan kalin.
a. Hormon auksin
Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA). Hormon auksin
diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh
angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar,
batang dan daun. Hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan
rusak dan justru akan menghambat terjadinya pembelashan sel, sehingga
pertumbuhan sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lambat
dibandingkan dengan sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari.
Auksin bekerja di tempat yang gela dan berhenti di tempat terang (etiolasi)
Fungsi auksin :
 Merangsang pembelahan sel
 Menaikkan tekanan osmotik
 Menaikkan permeabilitas sel terhadap air

b. Sitokinin
Ada dua jenis hormone sitokinin yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang
terdapat pada biji jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi
sitokinin adalah merangsang pembelahan sel, menghambat dominasi epical,
merangsang pembentukan tunas, mempercepat pertumbuhan memanjang, menunda
pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan. Efek dari sitokinin berlawanan
dengan auksin pada tumbuhan. Contoh, jika sitokinin banyak diberikan kepada
tumbuhan, maka akan banyak tunas, tetapi jika sedikit diberikan pada tumbuhan
maka akan tumbuh banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat menghentikan
dominasi pertumbuhan kumcup atas (apikal) dan merangsang pertumbuhan kuncup
samping (lateral)
c. Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada
buah dan biji saat berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau
menyerupai hormone auksin. Fungsinya adalah membantu pembentukan
tunas/embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Contoh pada
tanaman kerdil `
d. Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormone yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman
(inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan
jalan mengurangi atau memperlambat pembelahan dan pembesaran sel. Fungsi asam
absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada
daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar
tidak berkecambah.
e. Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah
menjadi matang. Fungsi etilen adalah menyebabkan buah menjadi masak,
menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu
pembungaan, yang bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama giberelin dapat
mengatur perbandingan bunga betina dan jantan tumbuhan berumah satu.
f. Asam Traumalin
Asam traumalin disebut juga hormone luka/cambium karena hormone ini berfungsi
untuk memperbaikibagian tanaman yang rusak/menghasilkan kalus
g. Kalin
Merupakan hormone yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan,
di antaranya:
 rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar;
 kaulokali, dapat memacu pertumbuhan batang;
 fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun;
 anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.
B. Faktor Luar (Eksternal)
 Cahaya/Sinar matahari.
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya,
sebab cahaya/sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk
proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daun tumbuhan hijau.
 Suhu (Temperatur).
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu
dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Suhu juga mempengaruhi kerja enzim.
Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu
optimum, suhu optimum berkisar antara 22-37 C.
 Kelembapan Udara
Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan
sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena
pada kondisi seperti itu, tanaman menyerap banyak air dan penguapan
(transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya
pembelahan dan pemanjangan sel.
 Air dan Unsur Hara Tanah
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses
osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat
keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga
tanaman kering dan mati.
Fungsi air antara lain:
 Untuk fotosintesis.
 Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi
enzimatis
 Membantu proses perkecambahan biji.
 Menjaga (mempertahankan kelembapan).
 Untuk transpirasi.
 Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan
sel.
 Menghilangkan asam absisi.
 Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat
sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.

Air mutlak diperlukan tumbuhan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah bahan pembentuk
karbohidrat (dalam proses fotosintesis), sebagai pelarut garam mineral di tanah dan
sebagai pelarut senyawa-senyawa dalam sel. Air juga sebagai medium/tempat reaksi
enzimatis.

 Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber
energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 Pertumbuhan adalah adanya perubahan bentuk dikarenakan bertambahnya


jumlah sel yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel-sel yang membentuk
makhluk hidup dan irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkembangan adalah proses perubahan fungsi organ-organ tubuh yang
menjadi lebih kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya diferensiasi
sel.Untuk mengetahui pola perkembangan tumbuhan.
 Pola pertumbuhan tanaman mengalami dua fase pertumbuhan, yaitu fase
vegetative dan fase generative.
 Tahap-tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari
perkecambahan, pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder dan
pertumbuhan terminal
DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John. 1992. Biologi Edisi 2 Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Purves D, Augustine GJ, Fitzpatrick D, Hall WC, Lamantia A, McNamar JO, Williams SM,
2004. Neuroscince, 3rd Edition, eds D Purves et al, USA: Sinauer Associates,Inc.

Anonim. 1987. Pedoman Penggunaan Hormon Tumbuh Akar Pada Pembibitan Beberapa
Tanaman Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan Direktorat Jendral Reboisasi
dan Rehabilitasi Lahan.

Anda mungkin juga menyukai