Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
KELOMPOK : 4
Nofyta Sari Serang
Longginus W.W. Hero
Jesika A. Rame
Andri A. Bulu Bani
Putri N. Adu
Yustus I. Natonis
A. Latar Belakang
Tumbuhan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di
muka Bumi ini. Lebih dari 310 jenis tumbuhan dan 260 di antarannya merupakan tanaman
hijau yang membantu memproduksi oksigen yang kita hirup. Oleh karena itu, tumbuhan
merupakan dasar dari ekosistem di Bumi.
Tumbuhan juga berfungsi sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup. Dari mulai
biji-bijian, padi, buah-buahan sampai dengan sayuran yang kita konsumsi berasal dari
tumbuhan. Selain untuk dikonsumsi, tumbuhan juga digunakan sebagai obat untuk berbagai
macam penyakit. Tidak jarang pula beberapa jenis tumbuhan dijadikan sebagai hiasan.
Dewasa ini, kampanye mengenai go green pun sering kali dicanangkan.
Go green merupakan suatu aksi yang mendukung penghijauan untuk mengurangi
dampak dari pemanasan global. Mengingat betapa pentingnya fungsi tumbuhan, maka dari
itu pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan perlu untuk dipelajari. Berikut adalah
pembahasan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Tumbuhan mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan berkembang dari zigot
menjadi embrio, kemudian menjadi individu yang mempunyai perangkat akar, batang, dan
daun. Salah satu ciri organisme yaitu tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran a tau volume serta
jumlah sel, proses ini te:rjadi secara tidak bolak balik (irreversibel). Perkembangan
didefenisikan sebagai suatu proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Untuk mengetahui pola perkembangan tumbuhan
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang sangat dasar yang terjadi pada
tumbuhan. Pertumbuhan primer terjadi karena sel-sel pada jaringan meristem melakukan
pembelahan secara terus-menerus. Jaringan meristem terdapat pada ujung akar dan ujung
batang. Karena itu, pertumbuhan primer mempengaruhi ukuran akar dan batang pada
tumbuhan. Pertumbuhan primer diantaranya adalah pembentukan lapisan epidermis,
korteks, xilem primer, floem primer juga empelur.
1. Ujung akar
Sel-sel yang berkembang pada ujung akar membentuk jaringan-jaringan
penyusun akar seperti: epidermis, endodermis, korteks dan silinder pusat.
2. Daerah pemanjangan setelah daerah pembelahan
pertumbuhan tumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran tumbuhan
tersebut.
3. Daerah diferensiasi
Sel-sel yang bertumbuh di daerah diferensiasi berkembang membentuk
sel-sel dengan fungsi khusus.
2. Pertumbuhan Sekunder
B. Pola Pertumbuhan
Dalam pola pertumbuhannya sendiri, tanaman mengalami dua fase pertumbuhan, yaitu
fase vegetative dan fase generative.
1. Fase vegetatif adalah fase berkembangnya bagian vegetative dari suatu tanaman.
Bagian vegetative dari tanaman adalah akar, batang dan daun.
2. Fase generative adalah fase berkembangnya bagian-bagian generative dari suatu
tanaman. Bagian generative pada tanaman ini seperti bunga, buah, dan biji.
Fase vegetatif ini sendiri berlangsung selama periode tertentu. Setiap tanaman memiliki
periode fase vegetatif yang berbeda-beda. Selama fase vegetatif ini berjalan pada periode
tertentu, maka tanaman juga akan berangsur-angsur masuk dan berganti ke fase generatif.
Dalam satu daur pertumbuhan tanaman, fase vegetatif dan fase generatif saling bergantian.
Pertumbuhan vegetatife sendiri sudah dimulai sejak tanaman di tanam dalam media yang
sudah ada. Hal ini berarti, sejak masa pembenihan dan perkecambahan. Setelah masa
penyiangan maka pertumbuhan vegetatif baru akan berjalan secara maksimal. Pertumbuhan
ini yaitu mulai tumbuhnya akar sejati yang sudah kuat dan berkembang terus kedalam tanah.
Untuk batangnya sendiri juga akan terus bertambah besar dan tinggi. Jika pada tanaman yang
berkambium, maka tanaman ini juga akan tumbuh melebar dan menjadi semakin keras.
Sedangkan pada daunnya sendiri akan terus bertambah sampai nanti memasuki fase
generatifnya.
Setiap tanaman memiliki pola pertumbuhan vegetatif dan generatif yang berbeda-beda.
1. Fase vegetatif berlangsung sampai waktu tertentu kemudian berangsur diganti fase
generatif . Pada tanaman ini fase vegetatifnya terlihat jelas dan berbeda dari fase
generatifnya. Fase vegetatif akan berjalan sesuai dengan waktunya. Jika sudah selesai
maka akan berangsur-angsur masuk ke fase pertumbuhan generatifnya. Contoh dari
tanaman yang mengalami hal ini adalah padi, jagung, kacang tanah, cauliflower,
brokoli.
2. Fase vegetatif dominan atas fase generative. Pada tanaman yang mengalami hal ini,
fase vegetatifnya berlangsung lebih lama dari pada fase generatifnya. Contoh
tanaman yang mengalami Fase vegetatif dominan atas fase generative adalah kubis,
brruselsprout, bawang merah.
3. Fase generatif berjalan (hampir) bersamaan dengan fase vegetative. Pada tanaman
yang mengalami hal ini, fase generatifnya hampir berjalan bersamaan dengan fase
vegetatifnya. Namun masih tetap fase vegetative yang terlebih dahulu. Contoh
tanaman yang mengalami hal seperti ini adalah talas, cabai, tomat dan kentang.
1. Perkecambahan
Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses
yang sama, yaitu perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula
(tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang
terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara lain embrio akar (radikula),
embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang (hipokotil).
a. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang).
b. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan
suhu.
c. Proses perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi.
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial
air rendah pada biji yang kering.
Proses kimia . Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon
giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja
dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air,
misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon
selama pertumbuhan embruo menjadi bibit tanaman (Purves et al. 2004)
2. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.
1. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada
ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
2. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola
kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
b. Sitokinin
Ada dua jenis hormone sitokinin yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang
terdapat pada biji jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi
sitokinin adalah merangsang pembelahan sel, menghambat dominasi epical,
merangsang pembentukan tunas, mempercepat pertumbuhan memanjang, menunda
pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan. Efek dari sitokinin berlawanan
dengan auksin pada tumbuhan. Contoh, jika sitokinin banyak diberikan kepada
tumbuhan, maka akan banyak tunas, tetapi jika sedikit diberikan pada tumbuhan
maka akan tumbuh banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat menghentikan
dominasi pertumbuhan kumcup atas (apikal) dan merangsang pertumbuhan kuncup
samping (lateral)
c. Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada
buah dan biji saat berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau
menyerupai hormone auksin. Fungsinya adalah membantu pembentukan
tunas/embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Contoh pada
tanaman kerdil `
d. Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormone yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman
(inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan
jalan mengurangi atau memperlambat pembelahan dan pembesaran sel. Fungsi asam
absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada
daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar
tidak berkecambah.
e. Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah
menjadi matang. Fungsi etilen adalah menyebabkan buah menjadi masak,
menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu
pembungaan, yang bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama giberelin dapat
mengatur perbandingan bunga betina dan jantan tumbuhan berumah satu.
f. Asam Traumalin
Asam traumalin disebut juga hormone luka/cambium karena hormone ini berfungsi
untuk memperbaikibagian tanaman yang rusak/menghasilkan kalus
g. Kalin
Merupakan hormone yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan,
di antaranya:
rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar;
kaulokali, dapat memacu pertumbuhan batang;
fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun;
anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.
B. Faktor Luar (Eksternal)
Cahaya/Sinar matahari.
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya,
sebab cahaya/sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk
proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daun tumbuhan hijau.
Suhu (Temperatur).
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu
dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Suhu juga mempengaruhi kerja enzim.
Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu
optimum, suhu optimum berkisar antara 22-37 C.
Kelembapan Udara
Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan
sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena
pada kondisi seperti itu, tanaman menyerap banyak air dan penguapan
(transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya
pembelahan dan pemanjangan sel.
Air dan Unsur Hara Tanah
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses
osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat
keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga
tanaman kering dan mati.
Fungsi air antara lain:
Untuk fotosintesis.
Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi
enzimatis
Membantu proses perkecambahan biji.
Menjaga (mempertahankan kelembapan).
Untuk transpirasi.
Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan
sel.
Menghilangkan asam absisi.
Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat
sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
Air mutlak diperlukan tumbuhan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah bahan pembentuk
karbohidrat (dalam proses fotosintesis), sebagai pelarut garam mineral di tanah dan
sebagai pelarut senyawa-senyawa dalam sel. Air juga sebagai medium/tempat reaksi
enzimatis.
Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber
energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Purves D, Augustine GJ, Fitzpatrick D, Hall WC, Lamantia A, McNamar JO, Williams SM,
2004. Neuroscince, 3rd Edition, eds D Purves et al, USA: Sinauer Associates,Inc.
Anonim. 1987. Pedoman Penggunaan Hormon Tumbuh Akar Pada Pembibitan Beberapa
Tanaman Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan Direktorat Jendral Reboisasi
dan Rehabilitasi Lahan.