100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan28 halaman
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA ANTARA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/SKB/BPN/2007
TENTANG
PENANGANAN MASALAH PERTANAHAN
Judul Asli
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA ANTARA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/SKB/BPN/2007
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA ANTARA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/SKB/BPN/2007
TENTANG
PENANGANAN MASALAH PERTANAHAN
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA ANTARA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/SKB/BPN/2007
TENTANG
PENANGANAN MASALAH PERTANAHAN
SURAT KEPUTUSAN BEKSAMA ANTARA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENOAN KEPOLISIAN rmOAKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/SKB/BPN/2007 TENTANO
PENANGAMN MASALAH PEKTANAHAN
_____________ SKB No. 3-SKB-BPN RI Th. 2007
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBlIK.INDONESIA DENGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor : 3-SKB-BPN RI-2007
No .• Pol. : B/576/11l/2007
TENTANG
PENANGANAN MASALAH PERTANAHAN
Pada hari ini Rabu tanggal Empat belas bulan Maret tahun Dua Ribu Tujuh, yang bertanda tangan di bawah lnl :
1. JOYO WINOTO/ Ph.D1 selaku KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA1 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) berkedudukan di JI. Sisingamangaraja No. 2 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. JENDERAL POLIS! Drs. SUTANTO, selaku KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), berkedudukan di JI. Trunojoyo No. 3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. bahwa PIHAK PERTAMA adalah Lembaga Pemerintah yang melaksanakan tugas di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral,
2. bahwa PIHAK KEDUA adalah Institusi yang bertanggung jawab dalam memelihara keamanan, "ketertiban masyarakat, penegakan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan memperhatlkan ketentuan :
1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043).
2. ndang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76,
Penanganan Masalah Pertanahan ------------.1111, i·D•
SKB No. 3-SKB-BPN RI Th. 2007 _
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209).
3. ndang-undang No.2 Tahun 2002 tentangKepolisian Negara Repulik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4168).
4. eputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2002 tentang Organisasl dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.
S. eraturan Preslden Republlk Indonesia No. 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional.
BABI TUlUAN
Pasall
Kesepakatan Bersama ini bertujuan :
(1) Menyamakan persepsi dalam rangka menjabarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku khususnya berkaitan dengan penganganan kasus pertanahan yang berindlkasi tindak pidana.
(2) Mengembangkan komunlkasi dua arah dan peningkatan koordinasi dalam menangani kasus pertanahan yang berindikasi tindak pidana.
(3) Menyelesaikan sampai tuntas masalah pertanahan yang merupakan tindak pidana sesuai dengan kewenangan di bldang tugas maslng-maslng.
BABII RUANG UNGKUP
Pasal2
Ruang Ungkup Kesepakatan Bersama meliputi : (1) Bidang Pembinaan; dan
(2) Bidang Operaslonal.
__________ Penanganan Masolah Pertanahan
____________ ,SKB'No. 3·SKB·BPN RI Th. 2007
BAB III PELAKSANAAN
Baglan Kesatu Bidang Pemblnaan
Pasal3
(1) PARA PIHAK dalam rangka mendalami pengetahuan dan pemahaman bidang pertanahan dan Kepolisian, dapat mengikutsertakan personelnya dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, temu wicara, seminar, maupun kegiatan ilmiah lainnya.
(2) PARA PIHAK menyiapkan tenaga pengajar atau pembicara dalam kegiatan pendidikan, pelatihan, temu wicara, maupun kegiatan ilmiah lalnnya.
Pasal4
(1) PIHAK PERTAMA dalam rangka pengembangan sistem pengamanan swakarsa, PIHAK KEDUA menyiapkan tenaga pelatih profesional.
(2) Pengembangan Sistem pengamanan swakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PIHAK KEDUA mengadakan pendidikan dan pelatihan.
Baglan Kedua Bldang Operasional
PasalS
(1) PARA PIHAK mendahulukan tindakan persuasif, preventif dan represif dalam rangka mengangani kasus-kasus yang merugikan atau mengganggu pelaksanaan tugas di bidang pertanahan.
(2) PARA PIHAK melakukan koordinasi dan tukar menukar informasi tentang terjadinya tindak pidana di bidang pertanahan.
Penanganan Masalah Pertanahan ------------1'.".#1,..
SK8 No. 3-SK8-8PN RI Th. 2007 _
(3) Sebelum terbentuknya Undang-Undang Pertanahan yang menjadi landasan hukum Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPN RI, penanganan tindak pidana di bidang pertanahan dilakukan oleh PIHAK KEDUA bersama PIHAK PERTAMA.
(4) Penyelesaian Sertipikasi tanah-tanah yang merupakan asset PIHAK KEDUA.
Pasal6
(1) PIHAK KEDUA melakukan koordinasi dengan PIHAK PERTAMA dan mengambil tindakan antisipasi pengamanan, apabila diperoleh informasi sebagaimana dimaksud dalam PasalS.
(2) PIHAK KEDUA mengambil tinclakan hukum terhaclap pihak tertentu yang diduga melakukan tindak pldana yang merugikan atau menggangu pelaksanaan tugas di bidang pertanahan, baik berdasarkan laporan PIHAK PERTAMA dan atau berdasarkan Informasl yang diperoleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA membantu PIHAK KEDUA dalam rangka melakukan proses penyidikan tindak pidana pertanahan.
Pasal7
(1) Penyidikan oleh PIHAK KEDUA yang memerlukan penyitaan barang-barang buktiberupa dokumen pertanahan, dilakukan koordinasi dengan PIHAK PERTAMA.
(2) Apabila di dalam suatu proses penyidikan tindak pidana bidang pertanahan diperlukan keterangan saksi/ahli dari PIHAK PERTAMA, maka pemanggilan disampaikan kepada yang bersangkutan, melalui :
a. Kepala BPN di tingkat Pusat.
b. Kepala Kanwil BPN Provinsi dan atau Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dl tingkat Daerah.
(3) Pemanggilan disampaikan kepada yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b, dapat menunjuk staf yang membidangi dan atau menguasai
__ --------- Penanganan Masalah Pertanahan
____________ SKB No. 3-SKB-BPN RI Th. 2007
permasalahannya atau apabila diperlukan dapat memberikan keterangan secara tertulis.
(4) Permintaan keterangan untuk kepentingan sebagaimana tersebut di atas dilakukan dengan memperhatikan penggunaan waktu yang sebaik-baiknya.
Pasal8
(1) Pelaksanaan sebagaimana di maksud dalam Pasal 5 ayat (3) selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pembentukan Tim Ad Hoc BPN RI-POLRI ditingkat pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota/Kotamadya yang akan diatur dengan ketentuan lebih lanjut oleh Kepala BPN RI.
(2) Untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam
Kesepakatan Bersama ini dibentuk Forum Konsultasi dan Komunikasi Pertanahan di tingkat Pusat dan Daerah.
BABIV DUKUNGAN PELAKSANAAN
Pasal9
Dukungan pelaksanaan dapat berupa bantuan personel, sarana, prasarana, dan fasilitas.
BABV PEMBIAYAAN
Pasal10
Segala biaya yang timbul dari pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini di bebankan kepada anggaran PARA PIHAK secara proporsional.
Penanganan Masalah Pertanahan ------------.'III·€iII·]:ili
SKB No. 3-SKB-BPN RI Th. 2007 _
BABVI KETENTUAN LAIN-LAIN
Bagian Kesatu langka Waktu
Pa58111
(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditanclatangani dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan evaluasi PARA PIHAK.
(2) Apabila Kesepakatan Bersama ini diperpanjang maka atas persetujuan para pihak dilakukan koordinasi selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku berakhir.
(3) Kesepakatan Bersama Ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf (1) dengan ketentuan pihak yang mengakhirl memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada plhak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum diakhirinya.
Bagian Kedua Penyelesaian Perbedaan Pendapat
Pa58112
Dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini PARA PIHAK senantiasa berupaya memellhara hubungan baik dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Bagian Ketiga Perubahan (Addendum)
Pasal13
Hal-hal lain yang dianggap perlu dan belum di atur dalam Kesepakatan Bersama akan diatur kemudian dalam Kesepakatan
'."IF.' .. ---------- Penanganan Masalah Pertanahan
_____________ SKB No. 3-SKB-BPN RJ Th. 2007
tambahan (addendum) yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kesepakatanini.
BAB VII PENUTUP
Pasal14
(1) Demikian Kesepakatan Bersama Inl dibuat dan
ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai yang cukup dengan kekuatan hukurn yang sarna dipegang oleh PARA PIHAK.
(2) Dengan ditandatanganinya Kesepakatan Bersama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka Kesepakatan Bersama Antara Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : 1/SKB/BPN/2003, No. Pol. : B/1115fV/2003 dinyatakan tidak berlaku.
MErtTERI rtEGARA AORARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SKB-2 TAHUN 1998
TENTANO
LAPORAN BULMAN PEMBUATAN AKTA OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DAN PEMBERITAHUAN BULAN AN KEPALA KANTOR
PERTANAHAN KABUPATEN/KOTAMADYA
_________ ,Keputusan Bersama No. SKB-2, Th. 1998
KEPUTUSAN BERSAMA
-._.. MENTERI NEGARA AGRARIA/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN
DIREKTUR lENDERAL PAlAK NOMOR : SKB-2 TAHUN 1998 KEP-179/Pl/1998
TENTANG
LAPORAN BULANAN PEMBUATAN AKTA OLEH PElABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DAN PEMBERITAHUAN . BULANAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTAMADYA
MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALABADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAN DIREKTURlENDERALPAlAK
Menimbang
Mengingat
bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan Nemer 636/KMK.04/1997 tentang Tata cara Pelaporan atau Pemberitahuan Pei'olehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, dipandang perlu mengatur ketentuan mengenai laporan bulanan pembuatan akta· eleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan pemberitahuan bulanan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya dengan Keputusan Bersama Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Direktur Jenderal Pajak;
1. Undang-undang Nemer 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (lembaran Negara Tahun 1997 Nemor 44, Tambahan lembaran Negara Nomor3688)i
2. Peraturan Pemerintah Nemer 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan hak atas Tanah
Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998, _
dan/atauBangunan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nemer 77, Tambahan Lembaran Negara Nemor 3580) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nemer 27 Tilhuh 1996 (Lembaran Negara Tahun 1996 Noinor 44, Tambahan Lembaran Negara Nemor 3634);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1997 tentang Pelaporan atau Pemberltahuan Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3706);
4. . Peraturan Pemerlntah Nemor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomer 52, Tambahan Lembaran Negara Nomer 3746)j
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomer
636/KMK.04/1997 tentang Tata eara
Pelaporan atau Pemberitahuan Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunanj
Menetapkan
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI NEGARA
AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL DAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG LAPORAN BULANAN PEMBUATAN AKTA OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DAN PEMBERITAHUAN BULANAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KEBUPATEN/ KOTAMADYA.
Pasall
Laporan bulanan pembuatan akta eleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan pemberitahuan bulanan Kepala Kantor
SuI. Pembuatan AlIta oIeh PPAT a Pemberltahuan Bul. Kakantah KDbIKotDmadya
__________ ,Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
Pertanahan Kabupaten/Kotamadya dilaksanakan dengan menggunakan bentuk laporan dan mempedomani ketentuan serta cara pengisiannya sebagaimana lampiran Keputusan Bersama ini.
Pasal2
Oengan berlakunya Keputusan Bersama Ini, maka :
a. Surat Edaran Bersama Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Direktur Jenderal Pajak Nomor 640-2455 Tanggal 31 SE-34/PJ.6/1992
Juli 1992 Perihal Laporan Bulanan PPAT dinyatakan tidak berlaku;
b. Ketentuan mengenai Laporan Bulanan PPAT sebagaimana dlmaksud dalam Lampiran- I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-04/PJ.33/1996 tanggal 26 Agustus 1996 perlhal Pembayaran PPh atas Penghasilan. dan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan disesuaikan dengan Keputusan Bersama ini.
Pasal3
Keputusan Inl mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 27 Agustus 1998
DIREKTUR JENDERAL A.N MENTER! NEGARA AGRARIA/
PAJAK KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL .
OEPUTI BIOANG PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN TANAH
Ttd. Ttd.
Ao AN SHARI RITCNGA So BROIOSULARNO
NIP. 060027032 NIP. 010028599
Lampiran Keputusan Bersama No. SKB·2 Th. 1998, _
Lampiran:
Keputusan Bersama Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasienal dan Direktur Jenderal Pajak
Nomer SKB-2 Tahun 1998
KEP-179/PJ/1998 Tanggal : 27 Agustus 1998
LAPORAN BULANAN PEMBUATAN AKTA OLEH PElA~AT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DAN PEMBERITAHUAN BULANAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTAMADYA
Dengan diundangkannya Uhdang-undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Sea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Peraturan Pemerlntah Nomer 34 Tahun 1997 tentang Pelaporan atau Pemberitahuan Perolehan atas Tanah dan/atau Bangunan, maka guna menunjang pelaksanaan tertib administrasi Pertanahan dan Perpajakan dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk penyederhanaan administrasi Pertanahan dan
Perpajakan, dipandang perlu menyeragamkan jenis dan bentuk Laporan Bulanan Pembuatan Akta oleh PPAT dan Pemberitahuan Bulanan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya sehingga dapat digunakan untuk kepentingan :
a. Sea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
b. Pelaporan mutasl subjek dan objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
c. Pajak Penghasllan (PPh) atas penghasllan dart pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan.
d. Data awal adanya perubahan data yurldis dan/etau berikut data fisik atas tanah atau hak milik atas Satuan Rumah Susun.
2. Laporan Bulanan Pembuatan Akta oleh PPAT dilaksanakan dengan menggunakan bentuk laporan sebagaimana Lampiran I pada Lampiran Keputusan Bersama lnl.
3. PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan tersebut pada angka 2 paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya kepada :
________ Lampiran Keputllson Bersama No. SKB-2 Th. 1998
a. Kepala Kantor Pertanahan Kebupaten/Kotamadya yang wilayah kerjanya meliputi daerah kerja PPAT, untuk kepentingan informasi dan evaluasl;
b. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan oBangunan yang wilayah kerjanya mellputi letak tanah dan/atau bangunan untuk kepentingan riBB dan BPHTB;
c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah dan/atau bangunan untuk kepentlngan PPh atas penghasilan dari pengalihan tanah dan/atau bangunan;
d. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Naslonal Propinsi setempat untuk kepentingan evaluasl.
4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan/Kepala ° Kantor Pelayanan Pajak dlinstruksikan agar :
a. Melakukan pemantauan dan penelitian ° tentang kebenaran, kelengkapan lsi, dan tertib penyampaian Laporan Bulanan Pembuatan Akta oleh PPAT dan Pemberitahuan Bulanan Kepata Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang berada dl wilayah kerja Saudara;
b. Memberikan kepada Kepata Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kotamadya bilamana pemberitahuan bulanannya dan atau Laporan Bulanan Pembuatan Akta Tanah oleh PPAT kurang lengkap diisl;
c. Melaporkan adanya PPAT yang tidak memenuhi ketentuan Pasal24 ayat (1) dan atau Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 21 TAhun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang terkait;
d. Melakukan pemutakhiran data obyek dan subyek Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan Laporan Bulanan Pembuatan Atrta oleh PPAT dan atau Pemberitahuan Bulanan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya;
e. Melakukan pengawasan atas pemenuhan kewajiban pembayaran BPHTB dan PPh sehubungan dengan perotehan/pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan;
f. Melakukan kerjasama sebaik-baiknya dengan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya dalam melaksanakan Keputusan Bersama inl.
l.tIp. BIll. hmbuatan Akta oleh PPAr it hmbl!rltahUQll BIll. KQkQllttzh KabIKotamadya I+*i
Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998 _
catatan Kepala Kantor Pelayanan Pajak hanya melaksanakan Instruksi sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf e dan huruf f.
5. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya diinstruksikan agar:
a. Melakukan evaluasi laporan dan pengawasan tentang tertib penyampaian Laporan Bulanan Pembuatan Akta oleh PPAT;
b. Mengirim Surat tegoran Kepada PPAT yang belum/ndak menyampaikan Laporan Bulanan Pembuatan Akta dan atau belum memenuhi kewajiban penyampaian akta dan dokumen ke Kantor Pertanahan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pembuatan akta;
c. Memberikan bantuan berupa data dan keterangan yang diperlukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dan Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka pelaksanaan BPHTB, PBB dan PPh;
d. Menyampaikan pemberitahuan bulanan dalam hal ini terjadi
pendaftaran hak atau pendaftaran peralihan hak
berdasarkan perolehan hak atas tanah karena :
1) Pemberian hak baru yang diberikan oleh Badan Pertanahan Nasional Atau Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional atau Kantor Pertanahan
Kabuoaten/kotemadya: kecuali pemberian atau
perubahan hak. yang penerima haknya adalah bekas pem~ang hak yang tercantum di sertipikat hak tanah asll;
2) Pelaksanaan hibah wasiat atas tanah hak yang sudah terdaftar atau tanah hak lama yang belum terdaftar atau hak milik atas suatu rumah susun. Dalam hal hibah wasiat yang dilaksanakan dengan akta PPAT, Kepala Kantor tidak perlu menyampaikan pemberitahuan.
Pemberitahuan dimaksud disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah dan atau bangunan dengan menggunakan bentuk Pemberitahuan Bulanan sebagaimana Lampiran II pada Lampiran Keputusan Bersama inl,
e. Mengenai sanksi administratif kepada PPAT berdasarkan laporan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
1,.g Lop. Bul. Pembuatan AHa oleh PPAT & Pemberitahuan But. Kokantah KablKoramadya
_______ ,Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
Bangunan/Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf c sesuai dengan kewenangannya.
f. lV!elakukan kerjasama sebaik-baiknya dengan Kantor Pelayanan Pajak Bumidan Bangunan dan Kantor Pelayanan Pajak dalam melaksanakan Keputusan bersama ini.
6. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak diinstruksikan untuk melakukan pernblnaan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini.
DIREKTUR JENDERAL A.N MENTER! NEGARA AGRARIA/
PAJAK KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN TANAH
Ttd. Ttd.
A. ANSHARI RITONGA S. BROYOSULARNO
NIP. 060027032 NIP. 010028599
Lap. SuI. Pembuatan Alta oleh PPATEi: Pemberltahuan SuI. Kalantah KablKotamadya Ijlg
Lampi ran Keputusan Bersama No. SKB·2 Th. 1998, _
PETUNJUK PENGISIAN LAPQRAN BULANAN PPAT UNUM
Bentuk laporan ini digunakan oleh PPAT untuk melaporkan semua perbuatan hukum mengenai pembuatan akta perolehan/ pengalihan/pembebanan hak atas tanah dan atau berikut bangunan atau hak milik atas satuan rumah susun. Dalam hal PPAT melaporkan pembuatan akta pemberlan Hak Tanggungan dan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan, maka nitai Tanggungan tidak dilaporkan. Dalam hal PPAT membuat akta hibah sebagai pelaksanaan hibah wasiat menu rut pasal 112 ayat (1) PMNNKBPN Nomor 3 Tahun 1997, PPAT hanya dapat menandatangani akta pemindahan hak atas tanah dan atau berikut bangunan setelah wajib pajak menyerahkan buktl pembayaran pajak. Dalam hal pelaksanaan hibah waslat tldak terutang pajak, maka PPAT dapat menandatangani akta tanpa harus diserahkan bukti pembayaran pajak leblh dahulu. Untuk memudahkan pengisian dlharapkan menggunakan kertas A3 (doeble folio). Apablla dalam satu bulan tidakada akta yang dibuat, PPAT tetap membuat dan menyampaikan laporan dengan keterangan "NIHIL"
pENGISIAN LAPORAN
Angka 1 : Nama PPAT yang bersangkutan, atau PPAT
penggantJ
Contoh : Robby Permana, SH.
Atau Nuzul, SH., penggantl dari Robby, SH
Angka 2 : Alamat PPAT yang bersangkutan
Angka 3 : NPWP PPAT yang bersangkutan
Angka 4 : Daerah kerja PPAT yang bersangkutan
Contoh : Kabupaten Sidoarjo
Angka 5 : Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang
: Nama, ala mat, dan NPWP pihak yang menerlma (cara penullsan sepertJ kolom 5)
: lenis dan nomor hak
a. apabila tanah sudah bersertipikat
disebutkan jems, nornor hak dan
kelurahan/desa sesuai yang tercantum di sertipikat
- jenis hak dltulis Hak Milik = M
Hak Guna Bangunan = B Hak Guna Usaha = U Hak Pakai = P
Contoh: Hak Mlllk No. 373/Utan Kayu terletak dl Kel. Utan Kayu Selatan.
Dltulis: - M.373/Utan Kayu (apablJa
dialihkan seluruhnya)
- M.373/Utan Kayu ·sebagian (apabila dialihkan sebagian)
b. Apabila tanah bekas hak milik dapat, diisi nornor kohir dari petuk pajak yang bersangkutan berikut persilnya atau nornor dan tanggal alat bukti hak yang bersangkutan.
Contoh : Vervonding Indonesia kohir nornor 47/465 rnasa pajak tahun 1960- 1964.
Ii'., lAp. SuI. Pembuatan Akta oleh FPAT & Pwnberltahuan Sui. Kakantah KtzbIKotamadya
_______ ,Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
Kolom 8
Kolom 9 & 10
Kolom 11
Kolom 12
Ditulis : V.I. No. 47/465 tahun 1960-1964. Contoh : petuk pajak C. No. 395 Blok II.D
persil 30
Ditulis : C. No. 395 blok II.D ps. 30.
apabila dialihkan sebagian, maka
dibelakangnya ditulis : "sebagian".
: Letak tanah dan atau bangunan, untuk kejelasan dapat menyebutkan kelurahan/desa yang bersangkutan.
: Diisi luas tanah dan atau bangunan yang dialihkan/diperoleh/dibebani
Contoh : Jual beli tanah seluas 200 M2 dengan bangunan lantai dasar seluas 50 M2 dan lantai satu seluas 25 M2 Ditulis : kolom 9 = 200
Kolom 10 = 75
: Diisi harga yang sebenarnya sesuai akta
Contoh : harga jual beli yang terjadi adalah 100.000.000
Ditulis : 100.000
Nilai Hak Tanggungan tidak
dilaporkan, sedang perbuatan
hukum pemberian hak tanggungan atau pemberian kuasa membebankan hak tanggungan atau pemberian kuasa membebankan hak tanggungan tetap dilaporkan
: Diisi berdasarken nomor tahun SPPT
Contoh : No. SPPT 31.74.021.002.040.0/97- 01
Ditulis : 021.002.040.0124.0/1997 (bisa
disambung ke bawah sehubungan dengan terbatasnya lebar kolom)
Lap. Bul. ~mbuatan Akta oleh PPAT & Pemberltahuan Bul. Kakantah KabIKotamaclya ii"
Lnmpiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998 _
Kolom 13
: Dlisi NJOP sebagai dasar pengenaan PBB (NJOP sebelum dikurangi NJOPKP) pada tahun yang sama dengan tahun perolehan/ pengalihan. Contoh 1: pengalihan/perolehan seluruh Tanah
yang ada pada SPPT (NJOP sebagai dasar penqenaan PBS adalah Rp. 250.000.000)
Ditulis : 250.000
Contoh 2: pengalihan/perolehan atas sebagian tanah dan keseluruhan bangunan yang ada dl atasnya seluas 100 M2 dan bangunan 25 M2 yang dlalihkan/dlperoleh adalah sebagian tanah atau seluas 50 M2 dan keseluruhan bangunan seluas 25 M2. Diketahui NJOP (SPPT) tanah adalah 200.000.000 ( untuk 100 M2) dan bangunan adalah 50.000.000 (untuk 25 M2) maka:
NJOP tanah
Seluas 50 M2 : 100.000.000 NJOP bangunan seluas
25 M2 : 50.000.000
Total NJOP : 150.000.000 Ditulis : 150.000
Kolom 14 & 15 Dilsi tanggal pembayaran (diusahakan dengan angka seperti kolom 3) dan besarnya pembayaran PPh atas penghasilan dan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan (data diperoleh dari pihak yang mengalihkan)
Kolom 16 & 17 : Oiisi tanggal pembayaran (diusahakan dengan
angka seperti kolom 3) dan besamya pembayaran BPHTB (data diperoleh dari pihak yang memperoleh)
_______ tamptran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
Kolom 8
Kolom 9& 10
Kolom 11
Kolom 12
Ditulis: V.I. No. 47/465 tahun 1960-1964. Contoh : petuk pajak C. No. 395 Blok II.D
persil30
Ditulis : C. No. 395 blok II.D ps. 30.
apabila dlalihkan sebagian, maka
dibelakangnya ditulis : "sebagian".
: Letak tanah dan atau bangunan, untuk kejelasan dapat menyebutkan kelurahan/desa yang bersangkutan.
: oUsi luas tanah dan atau bangunan yang dialihkan/diperoleh/dibebani
Contoh : Jual bell tanah seluas 200 M2 dengan bangunan lantai dasar seluas 50 M2 dan lantai satu seluas 25 M2 oitulis : kolom 9 = 200
Kolom 10 = 75
: oiisi harga yang sebenamya sesual akta
Contoh : harga jual bell yang terjadi adalah 100.000.000
oitulis : 100.000
Nilai Hak Tanggungan tidak
dilaporkan, sedang perbuatan
hukum pemberian hak tanggungan atau pemberian kuasa membebankan hak tanggungan atau pemberian kuasa membebankan hak tanggungan tetap dilaporkan
: Oilsi berdasarkan nomor tahun SPPT
Contoh : No. SPPT 31.74.021.002.040.0/97- 01
Oitulls : 021.002.040.0124.0/1997 (bisa
disambung ke bawah sehubungan dengan terbatasnya lebar kotom)
Lap. Bell. Pembuatan Akta oleh PPAT Ii Pemberltflhuan Bul. Kakantah KabIKotczmadya Ii g
Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998. _
Kolom 13
: Oiisi NJOP sebagai dasar pengenaan PBB (NJOP sebelurn dikurangi NJOPKP) pada tahun yang sarna dengan tahun perolehan/ pengalihan. Contoh 1: pengalihan/perolehan seluruh Tanah
yang ada pada SPPT (NJOP sebagai dasar pengenaan PBS adalah Rp. 250.000.000)
Oitulis : 250.000
Contoh 2: pengalihan/perolehan atas sebagian tanah dan keseluruhan bangunan yang ada di atasnya seluas 100 M2 dan bangunan 25 M2 yang dialihkan/diperoleh adalah sebaglan tanah atau seluas SO M2 dan keseluruhan bangunan seluas 25 M2. Diketahui NJOP (SPPT) tanah adalah 200.000.000 ( untuk 100 M2) dan bangunan adalah 50.000.000 (untuk 25 M2) maka:
NJOP tanah
Seluas 50 M2 : 100.000.000 NJOP bangunan seluas
2S M2 : 50.000.000
Total NJOP : lSO.000.000 Ditulis: 150.000
Kolom 14 & 15 : Oiisi tanggal pembayaran (diusahakan dengan
angka sepertl kolom 3) dan besamya pembayaran PPh atas penghasilan dan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan (data dlperoleh dari pihak yang mengalihkan)
Kolom 16 & 17 : Oiisi tanggal pembayaran (diusahakan dengan
angka sepertl kolom 3) dan besamya pembayaran BPHTB (data dlperoleh dari plhak yang memperoleh)
ii" Lap. Bul. Pembuottm Akta oleh PPAT Ii Pemberltahuan Bul. Kalcantah KablKotamadya
_______ ,Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
Angka 5 & 6
Dalam table
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolem 5
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan.
: Kota, tanggal, Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya yang bersangkutan, nama jelas Kepala Kantor dan tandatangan pejabat, serta cap dinas.
: Nomor urut pengisian table
: Nama, alamat dan NPWP pihak yang memperoleh/menerima.
Pengisian diusahakan menggunakan angka. Contoh : tanggal pencatatan pada d.i.301, Yaitu 15 Juli 1997.
Ditulis : 15-07-1997
: Pejabat yang memberikan hak (penerbitan SK pemberian hak)
Contoh : - Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional.
- Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Lap. Bul. Pembuatan Alta oleh PPAT & Pemberltahuan But Kakantah KlIbIKotamadya '1&i
Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998 _
Kolom 6
Kolom 7
. Kolom 8
Kolom 9
Kolom 10
Kolom 11
Kolom 12
Propinsi Jawa Barat -KepaJa Kantor Pertanahan Kabupaten Oanjur.
Ditulis: - Menteri - Kakanwil
- Kakantah
: Nomor SK pemberian hak
: Tanggal SK pemberlan hak (dlusahakan dengan angka seperti kolom 4).
: Dasar pendaftaran karena hibah waslat .
Contoh : akta pembagian waris yang dibuat di hadapan Robby, SH. Notarls di Jakarta yang memuat penunjukan hak atas tanah yang bersangkutan telah dihibah wasiatkan kepada
pemohon Nuzul, SH .
Ditulis : Robby, SH Notaris di Jakarta
: Nomor akta pembagian waris sebagai pelaksana hibah wasiat apabila ada.
: Tanggal akta pembagian waris atau penetapan hakim yang menunjukkan hak atas tanah telah dihibah wasiatkan (penulisan seperti kolom 4).
: Nama, alamat, dan NPWP pemberi hibah wasiat (penulisan seperti kolom 2).
: 1. Jenis dan nomor hak atas tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun obyek hibah waslat.
a. Apabila tanah sudah bersertipikat
disebutkan jenis, nomor hak dan kelurahan/desa sesuel yang tercantum
dl sertlplkat .
- jenis hak dltulis :
_______ Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
Hak Milik : M Hak Guna Bangunan : B
Hak Guna Usaha : U
Hak Pakai : P
Contoh : Hak Milik No. 373/Utan Kayu terletak di Kel. Utan Kayu Selatan.
Ditulis: - M.373/Utan Kayu (apabila dialihkan seluruhnya)
- M.373/Utan Kayu sebagian (apabila dialihkan sebagian)
b. Apabila tanah bekas hak milik dapat, diisi nornor kohir dari petuk pajak yang bersangkutan berikut persilnya atau nornor dan tanggal alat bukti hak yang bersangkutan.
Contoh : Vervonding Indonesia kohir nornor 47/465 masa pajak tahun 1960-1964.
Ditulis: V.I. No. 47/465 tahun 1960- 1964.
Contoh: Petuk pajak C. No. 395 Blok II. 0
Persil 30.
Ditulis: C.No. 395 Blok n.D ps. 30
Apabila dialihkan sebagian, rnaka
dibelakangnya ditulis : "sebagian"
2. Jenis dan nornor hak atas tanah karena pemberian hak penulisannya seperti kolom 12 huruf a.
Contoh Hak yang terbit adalah hak milik No. 1001 cawang.
KoJom 14 & 15 : Diisi luas tanah dan atau bangunan yang
diperoleh karena pelaksanaan hibah wasiat atau pembebanan hak.
Contoh : Jual beli tanah seluas 200 M2 dengan bangunan lantal dasar seluas 50 M2 dan lantai satu seluas 25 M2 Ditulis : Kolom 14 = 200
Kolom 15 = 75
Kolom 16 : Diisi berdasarkan nomor dan tahun SPPT
Contoh : No. SPPT 31.74.021.040-
0124.0/97-01
Ditulis : 021.002.040-0124.0/1997 (dapat
disambung ke bawah sehubungan dengan terbatasnya lebar kolom)
Kolom 17 : Diisi NJOP sebagai dasar pengenaan PBB (NJOP
sebelum dikurangi NJOPKP) pada tahun yang sama dengan tahun perolehan/ pengalihan. Contoh 1: Perolehan tanah karena pelaksanaan
hibah wasiat atau pembertan hak seluas 1.000 M2 dengan NJOP/ZNT, Rp. 50.000 per M2 maka nilai perolehan tanah atau NJOP sebagai dasar pengenaan adalah 50.000.000
Ditulis : 50.000
Contoh 2: Perolehan tanah karena pelaksanaan hibah wasiat atau pemberian hak atas sebagian tanah dan keseluruhan bangunan yang ada di atasnya seluas 100 M2 dan bangunan 25 M2 yang diperoleh hanya sebagian tanah seluas 50 M2 dan keseluruhan bangunan seluas 25 M2. diketahui NJOP (SPPT) tanal. adalah 200.000.000 (untuk 25 M2), maka :
NJOP tanah seluas SO M2 : 100.000.000
_______ ,Lampiran Keputusan Bersama No. SKB-2 Th. 1998
NJOP bangunan seluas 25 M2 : 50.000.000
Total NJOP : 150.000.000
Ditulis : 150.000
Kolom 18 & 19 : Diisi tanggal pembayaran (diusahakan dengan
angka seperti kolom 4) dan besamya pembayaran BPHTB (data diperoleh dari pihak yang memperoleh/menerima).
Kolom 20
: 1. Diisi keterangan seperlunya.
2. Diisi hubungan keluarga antara pemberi hibah wasiat dengan penerima hibah wasiat Contoh : hibah wasiat dari ayah ke anak Ditulis : ayah - anak
DIREKTUR JENDERAL A.N MENTER! NEGARA AGRARIA/
PAJAK KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN TANAH
Ttd. Ttd.
A. ANSHARI RITONGA S. BROTOSULARNO
NIP. 060027032 NIP. 010028599
Lap. Bul. Pembuatan Akta ol~h PPAT It Pem~rltahuan Bul. Kakantah KablKotamadya '1 I