Anda di halaman 1dari 10

Batuan Sedimen

Batuan sedimen – terbentuk dari sedimen


(rombakan dari batuan yang telah ada) yang
ditransport oleh air, udara dan grafitasi dan
diendapkan di darat atau air dan telah mengalami
proses diagenesa.
Proses Diagenesa / Litifikasi
Proses perubahan dari sedimen batuan-sedimen
Kompaksi, akibat beban akumulasi sedimen atau
material lain – hubungan antar butir lebih lekat, air
dlm pori antar butir keluar, menjadi kompak/padat.
Sementasi, keluarnya air pori-pori mengendapkan
material terlarut (CaCO3, SiO2, oksida atau mineral
lempung) menyemen butiran-butiran
Rekristalisasi, mineral-mineral kurang stabil
(aragonit) saat sedimen terakumulasi meng x’tal
kembali menjadi yang stabil (kalsit).
Batuan sedimen klastik – terdiri dari material
pecahan/hancuran batuan atau mineral yang sudah
ada sebelumnya (Fragmen dan Matriks)

Fragmen

Matriks
Skala Wentworth
Nama Ukuran
Boulder 256 mm
Cobble 64 - 256 mm
Pebble 4 - 64 mm
Granule 2 - 4 mm
Sand 1/16 - 2 mm
Silt 1/256 - 1/16 mm
Clay  1/256 mm
Breksi (fragmen menyudut) dan Konglomerat (fragmen membulat)
• Batuan sedimen nonklastik (kimiawi)
Pengendapan akibat perubahan kondisi kimia
[PH lingkungan media pengangkutnya (air)] oleh
penguapan atau oleh biokimia.
Sifat utama Batuan sedimen adalah
berlapis bidang-bidang perlapisan
Hukum Pengendapan

• Hukum Steno (dalam keadaan normal)


– Hukum Super Posisi (umur lapisan A > B > C > D)
– Hukum Horizontalitas
– Hukum Kemenerusan Lateral (lateral continuitry)
Fossil Ikan

Anda mungkin juga menyukai