Anda di halaman 1dari 6

1.

Menentukan indeks permukaan awal (IP0)


Direncanakan untuk lapis perkerasan yang akan digunakan adalah jenis laston.
Maka nilai IP0 yang digunakan untuk perencanaan 4.

2. Menentukan indeks permukaan akhir (IPt)


Dari data perencanaan, tipe jalan merupakan jalan kolektor dengan ESAL >
1000. Maka dari Ipt yang akan di gunakan pada perencanaan adalah 2.

3. Menentukan angka ekivalen


Sebagai contoh menggunakan dengan jenis truk 2 As.
Data yang diketahui :
Berat kendaraan = 7,5 ton
Distribusi beban sumbu depan = 34 %
Distribusi beban sumbu belakang = 66 %
SN asumsi =3
IPt =2
IPo = 4,2
L18 = 18 kips
Lx (sumbu depan) = (7,5/0,454)*0,34 = 5,617
Lx (sumbu belakang) = (7,5/0,454)*0,66 = 10,903
L2x = 1 (karena sumbu tunggal roda tinggal)
L2s = 1 (sumbu standard tunggal roda tunggal

IP0−IPt
G = log [ ]
4,2−1,5
4,2−2
= log [ ] = -0,0889
4,2−1,5

0,081 (Lx+ L2x)3,23


Bx = 0,4 +
(SN+1)5,19 13,23

0,081 (5,617+1)3,23
= 0,4 + = 0,4272
(3+1)5,19 13,23
0,081 (18+1)3,23
B18 = 0,4 + = 1,2207
(3+1)5,19 13,23
−0,0889
G/Bx = = - 0,201
0,4272
−0,0889
G/B18 = = -0,073
1,2207

𝑊𝑥 𝐿 +𝐿 4,79 10𝐺/𝐵𝑥 18+1 4,79 10−0,317


= [𝐿18+𝐿 𝑆 ] [10𝐺/𝐵18 ] [𝐿2𝑥 ]4,33 = [5,617+1] [10−0,198 ] [1]4,33
𝑊𝑦 𝑥 2𝑥

= 114,5536
Sumbu belakang :
IP0−IPt
G = log [ ]
4,2−1,5
4,2−2
= log [ ] = -0,0889
4,2−1,5

0,081 (Lx+ L2x)3,23


Bx = 0,4 +
(SN+1)5,19 13,23

0,081 (10,903+1)3,23
= 0,4 + = 0,581
(3+1)5,19 13,23

0,081 (18+1)3,23
B18 = 0,4 + = 1,221
(3+1)5,19 13,23
−0,0889
G/Bx = = - 0,153
0,581
−0,0889
G/B18 = = -0,0728
1,221

𝑊𝑥 𝐿 +𝐿 4,79 10𝐺/𝐵𝑥 18+1 4,79 10−0,284


= [𝐿18+𝐿 𝑆 ] [10𝐺/𝐵18 ] [𝐿2𝑥 ]4,33 = [10,903+1] [10−0,198 ] [1]4,33
𝑊𝑦 𝑥 2𝑥

= 7,810

E (sumbu depan) = 1/114,5536 = 0,00873


E (sumbu belakang) = 1/7,810 = 0,128

4. Menentukan faktor umur rencana


│(1+r)n −1│
N= 𝑟
│(1+8,5%)20 −1│
N= = 48,377
8,5%

5. Menentukan faktor distribusi arah (DA) dan distribusi lajur (DL)


(DA) = 1
(DL) = 1
6. Menentukan nilai ESAL (W18)

𝑾𝟏𝟖 = ∑ 𝑳𝑯𝑹𝒊 𝒙 𝑬𝒊 𝒙 𝑫𝑨 𝒙 𝑫𝑳 𝒙 𝟑𝟔𝟓 𝒙 𝑵

Volume LaluLintas ESAL


jenis kendaraan Rata-Rata E
Lss/UR
(kendaraan/hari/lajur)
mobil penumpang 4313 0.00055621 42359.07189
Bus 23 0.1777166 72175.15929
Truk Ringan 2 As 53 0.13676933 127996.0295
Truk Berat 3 As 23 2.4904 1011413.765
Semi Trailer 13 5.34220041 1226296.376
Total 2480240.402 W18

7. Menentukan nilai realibilitas


Berdasarkan dari data perencanaan, tipe jalan merupakan jalan kolektor
antarkota, maka tingkat realibilitasnya adalah 75-95% . Diambil nilai realibilitas
sebesar 75%, sehingga nilai Zr yaitu -0,841. Sedangkan nilai S0 yang disarankan
AASTHO 1993 berada pada rentang 0,4 – 0,5 sehingga ditetapkan nilai S0 yang
akan digunakan adalah 0,4.

8. Menentukan Mr tanah dasar


Karena CBR kurang dari 10% maka perhitungan Mr, menggunakan rumus:
Mr = 2555 x CBR0,64
= 1500 x 4,30,64
= 6498,464
9. Menentukan koefisien drainase lapis pondasi dan lapis pondasi bawah
Kualitas drainase untuk material pondasi dan pondasi bawah dianggap baik.
Persentase waktu untuk struktur perkerasan mengalami kondisi hampir jenuh
dianggap 5 s.d. 25% untuk material berbutir pondasi dan lebih besar dari 25%
untuk pondasi bawah, maka nilai koefisien drainase yang dipakai adalah :
Material berbutir lapis pondasi (m2) = 1,0
Material berbutir lapis pondasi bawah (m3) = 1,0
10. Menentukan nilai koefisien kekuatan relative
a2 = 0,249 (log Ebs) – 0,977
a2 = 0,227 (log Esb) – 0,839
 Lapisan permukaan (Laston) dengan nilai a1 = 0,40 (dengan modulus
elastisitas = 370.000)
 Lapisan pondasi (Batu pecah kelas A) dengan nilai a2 = 0,14 (dengan modulus
elastisitas = 30.700)
 Lapisan pondasi bawah (sirtu kelas C) dengan nilai a3 = 0,11 (dengan modulus
elastisitas 15170)
11. Menentukan nilai SN
∆𝑃𝑆𝐼
log[ ]
4,2−1,5
LogW18 = ZR(So) + 9,36Log(SN+1)-0,2+ 1094 + 2,32 LogMR-8,07
0,4+
(𝑆𝑁+1)5,19

12. Menentukan tebal minimum masing – masing lapisan perkerasan.

Anda mungkin juga menyukai