PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
produktivitas dalam suatu usaha peternakan yang merupakan sumber pakan untuk
Ketersediaan sumber pakan harus kontinu dan berkualitas yang sangat dibutuhkan
sebagai media tanam untuk budidaya hijauan pakan ternak semakin terbata. Hal
memerlukan lahan sebagai tempat tinggal dan usaha. Oleh karna itu diperlukan
lahan alternatif sebagai tempat budidaya hijauan pakan ternak salah satunya lahan
pasca pertambangan batubara yang sudah tidak beroprasi lagi salah satunya di
Berdasarkan data BPPMD (2012), total luas lahan tambang batubara aktif
di Kalimantan Timur pada tahun 2010 adalah seluas 2.967.183 ha. Luasan lahan
dan areal yang telah mengalami revegetasi seluas ± 19.320,83 ha. Angka tersebut
menunjukkan bahwa masih banyak lahan pasca tambang yang perlu direklamasi
dan direvegetasi.
faktor menjadi penentu keberhasilan usaha reklamasi lahan bekas tambang, seperti
kondisi iklim mikro yang belum sesuai, kekurangan air untuk penyiraman dan
kesulitan mendapatkan bahan-bahan amelioran, khususnya bahan organik. Oleh
sebab itu penelitian-penelitian yang terkait dengan metode reklamasi yang mudah
umunya merupakan hamparan lahan yang luas dan relatif datar dengan cekungan
dan bukit-bukit kecil, gersang, memiliki tanah dengan pH rendah atau asam,
berkadar garam tinggi, miskin unsur hara, tingkat kesuburan rendah akibatnya
vegetasi sulit tumbuh dan tanah menjadi tidak produktif. Air sulit meresap saat
terjadi hujan, akibatnya air tanah berkurang serta rawan terhadap erosi dan
tanaman penutup tanah (cover crop) pada kegiatan reklamasi. Sebelum dilakukan
tanaman pionir dan penutup tanah agar tidak terekspos oleh sinar matahari
langsung maupun tetesan air hujan. Tanaman pakan dapat berfungsi mengurangi
Hijauan yang dapat ditanam pada lahan rekalamasi pasca tambang salah
satunya adalah rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott). Rumput
gajah mini merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan
kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi
ternak ruminansia. Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat, respon terhadap
(Syarifuddin, 2006). Namun kendala dari penanaman rumput gajah mini pada
lahan pasca tambang yaitu kurangnya unsur hara tanah. Hal ini terjadi akibat
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar produktivitas dan kesuburan
tanah pasca tambang dapat bertahan atau memungkinkan untuk lebih ditingkatkan
adalah dengan pemberian pupuk organik atau pupuk kimia. Pupuk organik dapat
berupa kompos, pupuk kandang atau kotoran ternak, pembusukan sisa panen
NPK dengan unsur hara N antara lain Urea dan ZA, pupuk TSP, DSP, dan SP-36
untuk unsur hara P dan KCl atau MOP untuk unsur hara K. Pemberian pupuk
organik dan pupuk anorganik dalam bentuk kompos dan NPK dapat
pakan ternak.
rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada lahan pasca tambang
dengan mengamati petumbuhan pada pemberian dua jenis pupuk berupa Kompos
dan NPK untuk mengetahui kandungan nutrisi seperti kadar air, kadar abu, bahan
kering, analisis protein kasar, lemak kasar dan analisi serat kasar.
B. Perumusan Masalah
cv. Mott) yang ditanam pada lahan pasca terhadap jumlah anakan, berat
C. Tujuan Penelitian
purpureum cv. Mott) yang ditanam pada lahan pasca terhadap jumlah
anakan, berat segar, berat kering, imbangan daun-batang dan hasil analisis
proksimat.
2. Mengetahui pemberian pupuk kompos dan NPK pada dosis yang tepat
3. Manfaat Penelitian
NPK yang tepat pada lahan pasca tambang terhadap pertumbuhan tanaman
di Kalimantan Timur.