Anda di halaman 1dari 16

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(R P P)

Satuan Pendidikan : SMK 17 Agustus 1945 Semarang


Mata Pelajaran : Pemeliharaan kelistrikan otomotif
Kompetensi keahlian : Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
Kelas/ semester : XI / 3
Tahun pelajaran : 2019 /2020
Waktu : 3 X ( 8 X 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.6. Menerapkan cara perawatan sistem pengapian elektronik
4.6. Merawat secara berkala sistem pengapian elektronik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1. Memahami pengertian dasar dari sistem pengapian elektronik


3.6.2. Mengidentifikasi fungsi komponen sistem pengapian elektronik
3.6.3. Memahami cara kerja system pengapian elektronik
4.6.1. Melaksanakan pengetesan komponen pengapian elektronik
4.6.2. Melaksanakan perawatan secara berkala system pengapian elektronik

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran identifikasi


sistem pengapian elektronik dan komponennya ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Siswa dapat memahami pengertian dasar dari sistem pengapian elektronik
2. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi komponen sistem pengapian elektronik
3. Siswa dapat memahami cara kerja system pengapian elektronik
4. Siswa dapat melaksanakan pengetesan komponen pengapian elektronik
5. Siswa dapat melaksanakan perawatan secara berkala system pengapian elektronik

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Sistem pengapian elektronik pada kendaraan
2. Fungsi sistem pengapian elektronik dan fungsi masing – masing komponen system
pengapian elektronik
3. Cara Kerja Sistem pengapian elektronik
4. Cara pelaksanaan pengetesan pengapian elektronik
5. Cara melaksanakan perawatan secara berkala system pengapian elektronik

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik (scientific).
2. Metode : Pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based learning).

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan PPK
Waktu
a. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, berdo’a
dan presensi.
2. Guru memberikan motivasi pada peserta
didik.
3. Guru bersama sama siswa melaksanakan
kegiatan literasi.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa
ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik
diajak memberi pendapat mengenai sistem
Pengapian elektronik.
5. Guru memberikan materi umum tentang
teori sistem pengapian elektronik dan 25 menit
komponennya.
6. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
peserta didik mampu :
a. Memahami prinsip kerja sistem
pengapian elektronik dan komponennya.
b. Menjelaskan sistem pengapian
elektronik dan komponennya
c. Menyebutkan komponen-komponen
sistem pengapian elektronik.

b. Kegiatan 1. Guru menjelaskan materi tentang sistem Teliti 320 menit


pengapian elektronik dan komponennya, Tanggung
Inti
antara lain : jawab
a. Menjelaskan prinsip sistem pengapian Disiplin
elektronik dan komponennya.
b. Menyebutkan komponen-komponen
sistem pengapian elektronik.
c. Menjelaskan fungsi masing-masing
komponen sistem pengapian elektronik.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
identifikasi sistem pengapian elektronik
dan komponennya dengan teliti
(mengamati).
3. Peserta didik berdiskusi dalam
mengidentifikasi sistem pengapian
elektronik dan komponennya dengan
saling menghargai dan dengan bahasa
yang santun (menanya).
4. Peserta didik secara kreatif memahami
sistem pengapian elektronik dan
komponennya (menalar).
5. Peserta didik mencoba menjelaskan
sistem pengapian elektronik dan
komponennya (mencoba).
6. Peserta didik mencoba menjelaskan
sistem pengapian elektronik dan
komponennya dengan benar
(mengkomunikasikan).

c. Penutup 1. Guru dan Siswa menyimpulkan


pemeliharaan komponen system
pengapian elektronik.
2. Guru memberikan tugas pemeliharaan
komponen system pengapian elektronik 15 Menit
3. Guru menginformasikan materi yang 5
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam dan berdoa, serta
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 2
Waktu
No. Bagian Proses Pembelajaran
(menit)
1. Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, berdo’a dan presensi.
Pendahuluan 2. Guru memberikan motivasi pada peserta didik.
3. Guru bersama sama siswa melaksanakan kegiatan literasi
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
Berpikir kritis, peserta didik diajak memberi pendapa
mengenai system pengapian elektronik .
4. Guru memberikan materi umum tentang teori system
25
Pengapian elektronik dan komponennya.
5. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu peserta didik mampu :
a. Menjelaskan fungsi masing-masing komponen system
pengapian elektronik .
b. Menjelaskan cara kerja system pengapian elektronik

3. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang sistem pengapian elektronik 320
dan komponennya, antara lain :
a. Menjelaskan fungsi masing-masing komponen system
pengapian elektronik .
b. Menjelaskan cara perawatan sistem pengapian elektronik.

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan prinsip kerja


sistem pengapian elektronik dengan teliti (mengamati).
3. Peserta didik berdiskusi dalam mempelajari cara kerja
sistem pengapian elektronik dan komponennya dengan
saling menghargai dan dengan bahasa yang santun
(menanya).
4. Peserta didik secara kreatif memahami cara kerja system
pengapian elektronik dan komponennya (menalar).
5. Peserta didik mencoba menjelaskan cara kerja system
pengapian elektronik dan komponennya (mencoba).
6. Peserta didik mencoba menjelaskan cara kerja system
pengapian elektronik dan komponennya dengan benar
(mengkomunikasikan).
4. Kegiatan 1. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
Penutup system pengapian elektronik dan komponennya.
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan
apa yang telah dipelajari dan disimpulkan.
3. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada 15
pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar dan mengucapkan salam
penutup dengan ramah.

Pertemuan 3
No Waktu
Bagian Proses Pembelajaran
. (menit)
1. Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, berdo’a dan
Pendahuluan presensi.
2. Guru memberikan motivasi pada peserta didik.
3. Guru bersama sama siswa melaksanakan kegiatan literasi
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, peserta didik diajak memberi pendapat
mengenai sistem kelistrikan elektronik. 25
4. Guru memberikan materi umum tentang teori system
pengapian elektronik dan komponennya.
5. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran
yang ingin dicapai yaitu peserta didik mampu :
a. Menjelaskan cara kerja sistem pengapian elektronik.
b. Menjelaskan cara perawatan system starter
3. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang sistem pengapian 320
elektronik dan komponennya, antara lain :
a. Menjelaskan cara kerja sistem pengapian elektronik.
b. Menjelaskan cara perawatan system starter
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan cara kerja sistem
Pengapian elektronik dan komponennya dengan teliti
(mengamati).
3. Peserta didik berdiskusi dalam mengidentifikasi cara
kerja sistem pengapian elektronik dan komponennya
dengan saling menghargai dan dengan bahasa yang
santun (menanya).
4. Peserta didik secara kreatif memahami cara perawatan
sistem pengapian elektronik dan komponennya
(menalar).
5. Peserta didik mencoba menjelaskan cara perawatan
sistem pengapian elektronik dan komponennya
(mencoba).
6. Peserta didik mencoba melaksanakan perawatan system
pengapian elektronik dan komponennya dengan benar
(mengkomunikasikan).
4. Kegiatan 1. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
Penutup Cara perawatan system pengapian elektronik dan
komponennya.
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan
apa yang telah dipelajari dan disimpulkan.
15
3. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada
Pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
Pesan untuk tetap belajar dan mengucapkan salam
penutup dengan ramah.

H. Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Alat
Komponen – komponen system pengisian
Trainer Sistem Pengisian
2. Sumber belajar
PT. Toyota Astra Motor. 1996. NEW STEP 1 Training Manual, Jakarta : PT. Toyota
Astra Motor,
Bahan Tayangan Power point Diagnosa Sistem Pengisian
Lap top, LCD Proyektor

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR AUTENTIK :


1. Tes tertulis (essay)
2. Pengamatan Sikap
J. LAMPIRAN
1. Bahan Ajar
2. Media Power Point
3. Perangkat Penilaiaan

Semarang, 26 Juni 2019


Guru Mata Pelajaran

M. Rofingi, S.Pd
Lampiran 1
Bahan Ajar dan Materi

Pemeliharaan / servis komponen system pengapian elektronik.


1. Baterai
Fungsi : Sebagai penyimpan tenaga listrik/sumber Tenaga listrik

Baterai di bagi menjadi dua yaitu:


1. Baterai kering adalah baterai di dalam selnya berbentuk pasta
2. Baterai basah adalah baterai menggunakan sel basah dengan larutan elektrolit cair

Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Adapun pemeriksaan
baterai dapat di kategorikan menjadi 3 kelompok yaitu : Pemeriksaan Visual, Pemeriksaan
elektrolit, Pemeriksaan tegangan

1. Pemeriksaan Visual Baterai


Bagian-bagian dari baterai yang perlu mendapatkan pemeriksaan visual meliputi :
a. Kotak baterai
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual,
jenis kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan,
mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang

b. Sel- sel baterai


Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over
charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang
kurang baik maupun usia baterai.
c. Terminal baterai dan konektor kabel
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami
kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh
uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor.
d. Jumlah elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodik. Bila pengisian berlebihan (over
charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.
Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat
dari plastic ransparant. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level
dan Lower Level.
e. Kabel Baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat
mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu
kabel akan panas. Panas pada kabel menyebabkan sifat elastis kabel menurun,
isolator muda pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama pada isolator dekat
dengan terminal baterai.
f. Pemegang Baterai
Pemegang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan
baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada
pemegang baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi
mur dengan mengoleskan vaselin/ grease.
2. Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah
diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang
menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau
pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan
jumlah elektrolit berkurang, untuk
menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual
dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh
karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian.
Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan
elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korosif maka bagian
kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang
menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri.
Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat
perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila
tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/ menetes pada kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:
a. Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
b. Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa
elektrolitnya dan diisi
c. Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.

Gambar 13. Baterai Dengan Indicator Berat Jenis

3. Pemeriksaan tegangan baterai


Pada setiap sell baterai menghasilkan tegangan 2,1 volt. Apabila baterai
mempunyai 6 buah sel maka baterai akan menghasilkan tegangan 12,6 volt. Untuk
pemeriksaan tegangan baterai dapat dilakukan dengan menggunakan volt meter.
Prosedur pengukurannya adalah dengan memasang colok ukur pada terminal baterai
dan avometer akan menunjukkan tegangan baterai. Disamping itu dapat juga dilakukan
pengukuran tegangan pada masing-masing sel dengan menggunkaan sell tester. Pada
sel tester akan terbaca tegangan pada masingmasing sel sehingga dapat diketahui sel
mana yang rusak apabila terjadi kerusakan pada sel baterai.

Gambar 14. Mengukur Tegangan Baterai

2. Fuse
Fungsinya : Sebagai pengaman arus listrik

3. Kunci Kontak
Fungsinya : Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil
4. External Resistor
Fungsinya : Untuk mengurangi penurunan tegangan pada kumparan primer saat mesin
berputar dengan putaran tinggi.
5. Coil
Fungsinya : Untuk mempertinggi tegangan listrik dari 12 Volt menjadi 20.000-30.000
a. Coil terdapat 2 kumparan :
1. kumparan Primer (terminal +)
- menimbulkan Medan magnet
- Penampang kawat besar
- Jumlah gulungan sedikit 400
2. Kumparan Sekunder (terminal -)
- mengubah Induksi menjadi tegangan Tinggi
- Penampang Kawat kecil
- jumlah gulungan banyak 30.000

b. Macam Macam Coil


1. Conventional Coil
Dimana ,suatu aliran listrik yang mengalir dalam primer coil akan terjadi lonjatan
tehangan sebesar 250 V – 400 v edan di pindahkan ke seconder coil
2. Coil dengan resistor (tahanan Luar)
Dimana resistor di hubungkan seri dengan kumparan primer pada coil,sedangkan
3. Coil tanpa resistor
Dimana akan mengalami penurunan tegangan pada saat mesin berputar tinggi akan
dapat dikurangi

6. Signal Generator

Selama mesin berputar maka distributor


shaft akan memutarkan rotor, dengan
berputarnya rotor, maka rotor akan
menghantarkan garis-garis gaya magnet dari
magnet permanen ke pick up coil.

7. Distributor

Fungsinya : menyuplai tenaga hasil pengapian ke semua


komponen penggerak di rangkaian mesin.

8. Busi

Fungsinya : memercikkan bunga api saat pengapian


Lampiran 2.
Perangkat penilaian
A. Prosedur Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam
pembelajaran
memelihara komponen
system pengapian
Selama pembelajaran dan
elektronik. Pengamatan
b. Bekerjasama dalam saat diskusi
kegiatan kelompok.
c. Partisipasi siswa
terhadap proses
pemecahan masalah.

2. Pengetahuan
a. Menjelaskan kembali
pemeliharaan Penyelesaian tugas individu
komponen system Tes
dan kelompok
pengapian elektronik
sesuai SOP.
3. Keterampilan
a. Merecovery dan
menerapkan konsep /
prinsip strategi Penyelesaian tugas (baik
pemecahan masalah Pengamatan individu maupun kelompok)
yang berkaitan dengan
dan saat diskusi dan praktek
pemeliharaan
komponen system
pengapian elektronik.

Lampiran – lampiran :
1. Penilaian hasil belajar Tes tertulis
a. Kisi – kisi penulisan soal tes tertulis
b. Soal dan Kunci jawaban soal tes tertulis
c. Instrumen tes tertulis
d. Instrumen penilaian Sikap
e. Instrumen penilaian Ketrampilan
1. Kisi Kisi Soal Tes Tertulis

KOMPETENSI KECAPAIAN NO
No INDIKATOR
DASAR C1 C2 C3 C4 C5 C6 SOAL

Memelihara /servis Memelihara /


system pengapian servis system 1, 2, 3
1
elektronik pengapian 4, 5
elektronik

Keterangan :

C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
C5 : Sintesis
C6 : Penilaian

Soal dan Kunci Jawaban Tes Tertulis

Tes tertulis
1. Apa fungsi dari baterai?
2. Sebutkan 3 jenis pemeriksaan baterai?
3. Sebutkan 7 komponen pada system pengapian elektronik?
4. Sebutkan 3 macam coil? Jelaskan!
5. Apa fungsi distributor?
Penyelesaian:
1. Fungsi Baterai
Sebagai penyimpan tenaga listrik/sumber Tenaga listrik
2. Tiga jenis pemeriksaan baterai
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit
3. Pemeriksaan tegangan
3. Tujuh komponen system pengapian elektronik
1. Baterai
2. Fuse
3. Kunci Kontak
4. Coil
5. Distributor
6. Contak breaker
7. Busi
4. Tiga macam coil
1. Conventional Coil
Dimana ,suatu aliran listrik yang mengalir dalam primer coil akan terjadi
lonjatan tehangan sebesar 250 V – 400 v edan di pindahkan ke seconder
coil
2. Coil dengan resistor (tahanan Luar)
Dimana resistor di hubungkan seri dengan kumparan primer pada
coil,sedangkan
3. Coil tanpa resistor
Dimana akan mengalami penurunan tegangan pada saat mesin berputar
tinggi akan dapat dikurangi
5. Fungsi distributor
Menyuplai tenaga hasil pengapian ke semua komponen penggerak di
rangkaian mesin.

2. Rubrik Penilaian Tes Tertulis

Tahun Pelajaran 2013 / 2014


No Aspek Keterangan Skor
1 Kesesuaian / ketepatan  Jika jawaban memenuhi 4 aspek
45
materi
2 Isi materi  Jika jawaban memenuhi 3 aspek 35
3 Kelengkapan materi  Jika jawaban memenuhi 2 aspek 13
4 Kerapian dalam menulis  Jika jawaban memenuhi 1 aspek 5
 Jika jawaban tidak memenuhi salah satu
2
aspek

Instrumen Tes tertulis

Nama Peserta No Skor Penilaian Skor


No 45 35 13 5 2 Nilai akhir
Didik Soal Perolehan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
dst

Catatan:
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban
akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi
dalam menjawab (ketepatan penggunaan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan
strategi memecahkan masalah.
(untuk tugas kelompok)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


Satuan Pendidikan : SMK 17 Agustus 1945 Semarang
Mata Pelajaran : Pemeliharaan kelistrikan otomotif
Kompetensi keahlian : Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
Kelas/ semester : XI / 3
Tahun pelajaran : 2019 /2020
Waktu : 3 X ( 8 X 45 menit)

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Memelihara/servis system pengapian elektronik di


bengkel otomotif
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
stabil/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No Nama Siswa Sikap


Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
4
5
Dst.

Keterangan:
KB : Kurang baik : 60 - 72
B : Baik : 73 - 80
SB : Sangat baik : 81 - 90
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : SMK 17 Agustus 1945 Semarang


Mata Pelajaran : Pemeliharaan kelistrikan otomotif
Kompetensi keahlian : Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
Kelas/ semester : XI / 3
Tahun pelajaran : 2019 /2020
Waktu : 3 X ( 8 X 45 menit)

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran memelihara / servis system pengapian elektronik di
bengkel otomotif
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat memelihara /servis system pengapian
elektronik.
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha memelihara /servis system pengapian
elektronik tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan memelihara /servis
system pengapian elektronik.
4.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No Nama Siswa Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah
KT T ST
1
2
3
4
5
dst

Keterangan:
KT : Kurang terampil : 60 -72
T : Terampil : 73 - 85
ST : Sangat terampil : 86 – 90

Semarang, 26 Juni 2019


Guru Mata Pelajaran

M. Rofingi, S.Pd.
NIP.-

Anda mungkin juga menyukai