Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
menyelesaikan penyusunan laporan akhir Stase Komunitas ini sebagai salah satu
syarat untuk mencapai Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokwerto.
berkat adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun
material, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
pada :
Purwokerto.
5. Ns. Siti Nurjanah S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. J selaku ketua Program Studi
Muhammadiyah Purwokerto.
iii
dapat menyelesaikan laporan akhir Stase Komunitas ini menjadi lebih
baik.
7. Ns. Samudra Prihatin Hendra Basuki, S.Kep,. M.Ed selaku pembimbing II,
yang telah memberikan bimbingan dan saran – saran selama ini sehingga
lebih baik.
Muhammadiyah Purwokerto
Komunitas.
Komunitas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
Penulis berharap semoga usulan laporan akhir Stase Komunitas ini dapat
bermanfaat dalam ilmu keperawatan pada khususnya dan ilmu kesehatan pada
umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ................................................................................................. 5
C. Manfaat ............................................................................................... 6
………… ............................................................................................. 28
v
1. Sejarah Teori Model “Community as partner” ………………. .... 37
keperawatan ……………………………………………………... 40
A. Pengkajian ........................................................................................... 47
vi
7. Sistem Komunikasi………………………………… .................... 60
8. Pendidikan………………………………… .................................. 60
9. Rekreasi ......................................................................................... 61
E. Perencanaan ......................................................................................... 70
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................................... 92
C. Perencanaan ......................................................................................... 99
BAB V PENUTUP
vii
A. Kesimpulan ......................................................................................... 109
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat
dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
(Renstra, 2015).
1
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan
kendali biaya.
MDGs, tujuan SDGs mencakup lebih banyak aspek kehidupan yang diiringi
2
industrialisasi, konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, keadilan dan
perdamaian.
SDGs juga merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai
kesehatan bagi semua disamping beberapa tujuan yang telah disebutkan diatas,
keperawatan komunitas.
yang dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu :
banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada
3
sebaiknya hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan
2013).
bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners
maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa
yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners
untuk mampu bekerja sama dengan berbagai pihak baik dari kalangan birokrat
Kabupaten Banyumas.
dilakukan melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes dan
4
seluruh komponen desa untuk mengikutsertakan warga dalam upaya
salah satu desa yang berada di kecamatan Kalibagor yang memiliki luas
wilayah 43,342 ha/m2, luas persawahan 106,137 ha/m2, luas ladang 6,75
Desa Petir memiliki jumlah penduduk 3551 orang, yang terdiri dari 1791 laki
- laki dan 1760 perempuan. Jumlah KK Dusun II Desa Petir terdapat 1080 KK.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
5
kesehatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan komuitas
C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
kepada masyarakat.
6
c. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersona.
2. Untuk Masyarakat
pencegahan penyakit.
dialami masyarakat.
3. Untuk Pendidikan
7
5. Untuk Pemerintah
Banyumas.
D. Sistematika penulisan
Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari tinjauan tentang konsep dasar
Bab III : Penerapan Asuhan Keperawatan Komunitas yang terdiri dari tahap
evaluasi
Bab IV : Pembahasan berisi tentang hal-hal yang perlu dibahas mulai dari
8
implementasi dan tahap evaluasi dengan membandingkan dari teori
yang ada
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup
hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2025.
hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2025.
10
d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun
sosial budaya dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi
11
Berdasarkan Indonesia Sehat 2025 diharapkan masyarakat
setinggi-tingginya.
Kesehatan.
12
berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi
pembangunan kesehatan,
13
c) advokasi; masyarakat memperjuangkan kepentingannya di
bidang kesehatan,
14
penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan primer akan
Puskesmas.
15
makanan dan minuman yang aman, bermutu serta dengan
a. Pengertian Komunitas
dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
16
masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
17
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
komunitas.
masalah tersebut;
18
c) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
2006).
19
2) Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
sosial.
3) Kerjasama (Partnership)
cepat.
20
d. Pusat Kesehatan Komunitas
21
e) Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedaruratan dan
2006).
kompeten.
22
e. Bentuk – Bentuk Pendekatan dan Partisipasi Masyarakat Posyandu
dan anak; (2) KB; (3) imunisasi; (4) peningkatan gizi; (5)
(Zulkifli, 2003).
gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
23
Tujuan pokok penyelenggaraan Posyandu adalah untuk : (1)
kesehatan masyarakat.
1) Meja I
a) Pendaftaran
2) Meja II
3) Meja III
Pengisian KMS
4) Meja IV
24
b) Penyuluhan kesehatan
Kondom
5) Meja V
a) Pemberian iminisasi
b) Pemeriksaan Kehamilan
c) PMT
d) Imunisasi.
25
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
diharapkan terjadi alih peran sehingga peran perawat yang lebih banyak
26
berangsur-angsur berkurang digantikan meningkatnya kemandirian
Keterangan:
: Peran perawat
: Peran masyarakat
peran serta masyarakat didalamnya akan meningkat oleh karena itu, dalam
27
pengkajian, membuat program berdasarkan masalah atau diagnosa
pemeliharaan kesehatan.
28
statistik wilayah dan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dari kader
1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
peningkatan pengetahuan.
menimbulkan stress.
Politik dan kebijakan pemerintah (tingkat RT, RW, lurah, camat dan lain-
29
6. Komunikasi
komunitas.
7. Ekonomi
8. Rekreasi
dan diurutkan prioritasnya serta diambil satu untuk dijadikan fokus utama
30
9. Konsep Lingkungan
1) Lingkungan
2) Perumahan sehat
6) Hewan peliharaan
7) Pengelolaan tinja
c. Karakteristik Lingkungan
sosial politik.
31
4) Lingkungan Biologis : mikroorganisme, serangga, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan.
sejenis
yg sejenis
sejenis
untuk umum
e. Perumahan
f. Perumahan sehat
berikut:
32
2) Memenuhi kebutuhan psikologis, yi privaci yang cukup, komunikasi
penghuninya tergelincir.
2) Dinding : tembok
3) Atap : genteng
2) Pembuangan tinja
33
4) Pembuangan sampah
5) Fasilitas dapur
2) Ketersediaan jamban
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia lebih cepat
maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter perhari. Negara
k. Air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
34
l. Syarat kualitas air bersih
500 mg/l
2) Air sungai
3) Air danau
4) Pengolahan air untuk rumah tangga dari air sumur dan air hujan.
35
D. Konsep Model Asuhan Keperawatan Komunitas
sekat umur, kelompok dan tanpa dibatasi oleh kurun waktu, dengan sasaran
dari dari ilmu kesehatan komunitas dan teori keperawatan komunitas dengan
cara khusus melalui beberapa pendekatan antara lain: (1) pendekatan area
sekolah, remaja atau kelompok lanjut usia), (3) setting seperti ( departemen
36
sedangkan jika area asuhan keperawatan ditujukan pada kelompok makan
pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang
lingkup keperawatan.
37
Konsep model yang diperkenalkan oleh Anderson dan Mcfarlane.
38
Gambar 2.2. Community as Partners Model
39
Sedangkan model keperawatan Betty Neuman (1972) yaitu model
diri baik yang bersifat fleksibel, normal maupun yang resisten. Intervensi
ini diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan
d. Klien sebagai sistem berdiri sendiri dari lima sub sistem yang saling
keperawatan
pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan
40
beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
a. Pengkajian
ditentukan.
2) Pengumpulan Data
41
mempengaruhinya. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam
a) Data inti
(1) Pemukiman
(2) Sanitasi
(3) Fasilitas
d) Ekonomi
lanjut usia
(1) Keamanan
42
(2) Transportasi
g) System komunikasi
h) Pendidikan
formal)
i) Rekreasi
2) Jenis Data
a) Data Subjektif
43
b) Data Objektif
dan pengukuran.
3) Sumber Data
a) Data primer
b) Data sekunder
5) Pengolahan Data
b. Analisis Data
2) Menetapkan kekuatan
44
3) Mengidentifikasi pola respon komuniti
kesehatan
1) Prioritas masalah
a) Perhatian masyarakat
b) Prevalensi kejadian
f) Aspek politis.
45
stressor atau penguatan resistensi komunitas melalui penguatan
Mc Farlane, 2000 ).
d. Implementasi
preventif.
46
3) Pencegahan tersier dilaksanakan setelah stressor memasuki garis
e. Evaluasi
digunakan evaluasi.
47
BAB III
A. Pengkajian
berikut :
ha/m2.
48
lingkungan alam yang homogen. Masyarakat warga Dusun II Desa
49
b. Data Demografi
50
2) Distribusi penduduk menurut agama
51
5) Distribusi jumlah penduduk menurut pekerjaan
PNS.
c. Vital Statistik
1) Angka Kelahiran
2) Angka Kematian
pilek, batuk.
52
4) Angka migrasi desa Petir
1) KIA / KB
- Pengguna KB
Usia ibu hamil di dusun II desa Petir adalah usia antara 20-35
posyandu 2 orang.
2) Usia lanjut
53
hipertensi sebesar 52% diikuti dengan rheumatik yaitu sebesar
wilayah dusun II desa Petir yaitu sebesar 69% dan yang tidak
Purbalingga
pemukiman warga.
54
a. Data pemukiman
1) Lingkungan Fisik
sendiri.
55
Berdasarkan tabel 3.6 menunjukan bahwa paling banyak
sebanyak 38,5%.
e) Kepemilikan Jamban
56
Berdasarkan tabel 3.8 menunjukan bahwa data kepemilikan
memiliki jamban.
f) Jenis Jamban
57
Berdasarkan tabel 3.10 menunjukan bahwa pembuangan
desa Petir sebagian besar jaraknya >2 km sebesar 57% dan jarak
adalah BPJS/ ASKES 56%, KIS 19%, dana mandiri 13%, ASKES/
ASTEK 12%.
4. Ekonomi
58
5. Keamanan dan Transportasi
a. Sistem pengorganisasian
b. Struktur organisasi
RT sebagai pimpinannya.
adalah Karang taruna, PKK, kader kesehatan. Warga Desa Petir aktif
59
7. Sistem Komunikasi
8. Pendidikan
60
PT 14 3.5
Total 402 100
berupa 1 TPQ.
9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
61
b. Fasilitas tempat rekreasi
B. Analisa Data
No Data Problem
62
88,8% selalu, kadang-kadang 10,9% (Anak Sekolah,
63
bisa disebabkan karena nutrisi. Hal itu
beryodium 20,8%.
Data sekunder:
makan.
sebulan
64
2. Data Primer: Domain 1 :
65
lain 28,5%, untuk saluran limbah terbuka
Data Sekunder :
kesehatan.
66
petani, banyak petani yang mengeluh pegal- Diagnosa :
pegal. Perilaku
Data Sekunder :
4 PRIMER: Domain 1
67
di SDN 2 Petir belum pernah kesehatan
kesehatan sekolah.
SEKUNDER:
terdapat obat-obatan.
C. Diagnosa
68
D. Skoring prioritas masalah
Jumlah Urutan
No MASALAH KESEHATAN A B C D E F G H I J K L
Score Prioritas
Kesiapan Meningkatkan Manajemen 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 38 2
1
Kesehatan Diri (00162)
Ketidakefektifan pemeliharaan 4 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 39 1
2
kesehatan (Lingkungan) (00099)
Perilaku kesehatan cendrung berisiko 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 33 3
3
(K3) (00118)
Kesiapan meningkatkan manajemen 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 31 4
4
kesehatan (00162)
Keterangan : Pembobotan :
A : Resiko terjadi G: Tersedia sumber tempat 1. Sangat rendah
B : Resiko Parah H: Tersedia sumber waktu 2. Rendah
C : Potensi untuk pendidikan kesehatan I : Tersedia sumber dana 3. Cukup
D : Minat masyarakat J : Tersedia sumber fasilitas 4. Tinggi
E : Kemungkinan diatasi K: Tersedia sumber SDM 5. Sangat tinggi
F : Sesuai program keperawatan komunitas L: Sesuai dengan peran perawat
69
E. Perencanaan
diri (Ibu & anak, lansia) Dusun II Desa 1602- Perilaku promosi kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
70
usia
3. Pemeriksaan tekanan
darah dan
pemeriksaan gula
darah
71
hidup bersih dan 1602- Perilaku promosi kesehatan UKS
sehari-hari.
72
stunting di Dusun Indikator Awal Tujuan Kesehatan tentang
makanan gizi
seimbang balita.
3. Pendidikan
kesehatan tentang
menyusui
4. Demonstrasi breast
5. Pendidikan
kesehatan tentang
73
bagi ibu hamil dan
balita.
74
yang lebih
bermanfaat
3. Pengolahan limbah
4. Pengaktifan
kembali bank
sampah
cendrung berisiko (K3) melakukan posisi 1603: perilaku pencarian kesehatan. tentang:
75
saat bekerja untuk 1606, 2 (jarang 4 (sering dan pijat punggung
kesehatan akibat
kerja.
76
pertolongan 1603, menunjukkan) menunjukkan) P3K dan perawatan
dapat
mengaktifkan
kembali UKS.
77
F. Implementasi dan Evaluasi
Kesehatan Penyuluhan Diabetes Mellitus dan - Waktu pelaksanaan kegiatan telah penyuluhan tentang,
Diagnosa: Kesiapan senam lansia disepakati dan ditetapkan jamban sehat dan
diri (Ibu & anak, - Materi dan media yang akan mengikuti jalannya
- Kamis, 10 Januari 2020 jam 09.00 penyuluhan telah dipersiapkan - Tempat dan fasilitas
78
Tempat : posko Ners UMP. penyelenggara cukup baik
79
kegiatan menindaklanjuti
Tindaklanjut Kegiatan :
Membantu
memberikan
80
kurang paham.
anti stanting), breast care dan - Tempat dan perlengkapan acara telah care dan pijat
penyelenggara Kelemahan :
81
- Masing-masing anggota tim bekerja sertaan suami dalam
82
- Ibu menyusui dan ibu hamil Rencana Tindak Lanjut :
serta melakukan
pemantauan kesehatan
menyusui
83
Kesehatan - Tempat rumah ketua RT 3 - Menyiapkan SAP, pre planning, dan - Sudah
penyelenggara Peluang :
84
- Peserta penyuluhan antusias terhadap penyuluhan
direncanakan
Evaluasi Hasil :
kegiatan penyuluhan
pemeliharaan sampah
85
- Ibu-ibu setempat memahami daur
lebih bermanfaat
pengolaan limbah
Promosi Kesehatan pukul 19.00 sd selesai - Menyiapkan SAP, pre planning, dan - Sudah
Manajemen Kesehatan - Penyuluhan pijat punggung - Waktu pelaksanaan penyuluhan telah penyuluhan tentang
Diagnosa : pada kelompok tani dan disepakati dan ditetapkan pelatihan stretching,
Perilaku kesehatan demonstrasi - Tempat dan perlengkapan acara telah pijat punggung dan
86
(K3) (00118) - Materi dan media yang akan - Ketertarikan petani
penyelenggara Kelemahan :
87
direncanakan stretching sewaktu
- Adanya dukungan
keamanan petani
Pemantauan kedisiplinan
88
punggung oleh Ketua
Gapoktan
2 Manajemen - Penyuluhan P3K dan - Waktu pelaksanaan penyuluhan telah Penyuluhan P3K dan
89
- Format penilaian telah dipersiapkan dari Kepala sekolah
90
91
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis
populasi penduduk Desa Petir yang berjumlah 2 Dusun dengan jumlah sampel
sebanyak 130 KK. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa warga Dusun II
mayoritas bekerja dari pagi sampai sore hari dengan jenis pekerjaan bervariasi,
92
kerjasama dari warga terhadap keberadaan mahasiswa dalam proses
hanya satu minggu, dan saat pengkajian ada beberapa rumah yang kosong
karena pada saat dikaji pemilik rumah sedang bekerja atau sedang ada
terbuka pada saat dilakukan pengkajian, hal ini merupakan hambatan saat
dilakukan pengkajian.
1. Ibu Hamil
(gerakan anti stanting) dan breastcare serta pijat oksitosin pada ibu hamil.
karena terdapat 3 balita dengan tinggi badan dan BB tidak sesuai dengan
93
dan balita diantaranya adalah prevensi primer yaitu pendidikan kesehatan
tentang nutrisi, gizi seimbang dan gizi kurang balita, kemudian sebagai
sekunder dengan contoh real makanan sehat bagi balita. Upaya terakhir
Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) bayinya diposyandu untuk
3. Lansia
organ pada lansia. Oleh karena itu, diadakan Posyandu Lansia sebagai
tekanan darah yang tinggi. Oleh karena itu, sebagai prevensi primer telah
maka diadakan senam lansia (senam jantung sehat dan senam hipertensi)
94
tersier rujukan merupakan tindakan bagi lansia dengan gangguan
kesehatan yang muncul sebagai akibat dari banyaknya jumlah siswa yang
jajan diluar sekolah, kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
disekolah.
UKS untuk SD adalah penkes dan demonstrasi tentang PHBS, dan P3K .
dan P3K.
5. Lingkungan
jarang melakukan kerja bakti. Kerja bakti dilakukan hanya saat mendekati
hari-hari besar nasional atau hari kemerdekaan. Hasil survey 130 KK,
95
terdapat rata-rata sudah memiliki jamban. Kurangnya kesadaran
limbah sampah yaitu (Raden Roro Hendarti, S.Sos) dari Desa Muntang,
ibu-ibu PKK, kader, dan masyarakat lain. Terjalin hubungan baik dengan
akan berlanjut demi kebaikan dan kemajuan Dusun II Desa Petir, hal ini
Kalibagor, Camat Kalibagor dan Kepala Dusun II Desa Petir. Hasil yang
96
sudah di dapat dari pengolahan limbah anorganik berupa bunga dari
sampah plastik, wadah air mineral kemasan gelas yang dibuat dari gelas
minuman kemasan.
B. Diagnosa Keperawatan
diagnosa keperawatan.
sumber kekuatan yaitu adanya kerjasama yang baik antar anggota dalam
tepat waktu. Akan tetapi secara garis besar ditemukan beberapa hambatan
itu semua, adanya dukungan dan bimbingan yang cukup intensif dari
97
menentukan diagnosa keperawatan dan prioritas masalah di Dusun II Desa
Petir.
bakti. Kerja bakti dilakukan hanya saat mendekati hari-hari besar nasional atau
hari kemerdekaan. Hasil survey 130 KK, terdapat 3,8% yang belum memiliki
lubang sampah 52,3%, bak sampah sebanyak 26,9% lain-lain sebanyak 2,3%.
Jarak penampungan sampah dengan sumber air minum mayoritas < 10m
kepemilikan ternak didapatkan sebesar 40% dan yang tidak memiliki ternak
92,7%, kambing sebesar 5,5%, sapi sebesar 1,8%. Data kebersihan kandang
mayoritas cukup sebesar 20%, bersih sebesar 16,4%, kurang sebesar 63,6%.
98
Dusun II Desa Petir diperoleh bahwa sebagian besar bayi dan balita rajin
datang ke posyandu. Banyak PUS yang sudah mengikuti program KB. Hasil
wawancara dengan warga Dusun II Desa Petir, hasil wawancara dengan guru
di SD, belum pernah dilakukan penyuluhan tentang cuci tangan dan gosok
Petir dan survey terdapat 48 lansia dengan rata-rata keluhan yang dirasakan
dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun bahwa di Petir masih banyak perilaku
merokok.
99
C. Perencanaan
(Mubarak, 2005).
Desa, Puskesmas Kalibagor, SD, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta
100
masalah-masalah keperawatan yang ada di wilayah Dusun II Desa Petir
masalah-masalah kesehatan akan tidak teratasi bila tidak ada dukungan yang
Komunitas.
evaluasi program untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. POA yang
101
kegiatan pertemuan rutin desa, RT dan kegiatan sosial warga lainnya dalam
bentuk penyuluhan. Hal ini untuk menyesuaikan dengan budaya setempat dan
menghemat biaya. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yang menyebutkan
metode yang diterima oleh norma, budaya dan dilakukan di lokasi dengan
D. Pelaksanaan
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan
hal ini perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan,
kebutuhan komunitas.
102
dan konsolidasi dengan masing – masing RT. Sebagian besar kegiatan
Kesehatan. Hal ini mengacu pada teori yang menyebutkan bahwa pelaksanaan
materi. Suasana kadang tidak kondusif karena anak-anak yang aktif dan
disampaikan mahasiswa.
2. Pokja KIA, Pada ibu hamil, saat penyuluhan terdapat beberapa ibu yang
mendengarkan materi. Selain itu waktu kunjung ibu yang tidak serentak
bersama sehingga pada beberapa ibu ada yang tidak terpapar materi. Pada
ibu balita terdapat ibu-ibu yang balitanya rewel dan tidak betah terlalu
103
balita yang mendengarkan penyuluhan sambil berjalan dan tidak
focus/konsentrasi.
Kalibagor Kabupaten Banyumas yang tidak dapat mengikuti kegiatan, hal ini
dengan pihak luar seperti Puskesmas Kalibagor dan Bidan desa dalam
melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang nutrisi dan gizi pada ibu dan
balita serta dalam kegiatan kelas ibu hamil, dan penyuluhan tentang
berkesinambungan.
104
E. Evaluasi
pada MMD II. Dalam setiap kegiatan dievaluasi dari awal sampai akhir
105
pemilahan sampah (anorganik). Kekuatan yang dimiliki adalah antusias para
limbah sampah menjadi barang yang bermanfaat. Kelemahan yang ada yaitu
manajemen kesehatan diri balita, ibu hamil dan lansia. Imlpementasi yang
seimbang pada balita dan ibu, dan pijat payudara (breast care) serta pijat
penyuluhan berada di gedung posyandu Dusun II Desa Petir dan masuk pada
kegiatan imunisasi yang dihadiri oleh bidan, kader dan ibu balita. Kelemahan
ibu sering diberi penyuluhan gizi kurang dan gizi seimbang namun cuma
sekilas dan masih terdapat ibu yang belum mengetahui menu makanan yang
tepat agar gizi balita tercukupi/terpenuhi. Tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu
Penyuluhan pada ibu hamil, antara lain tentang gizi pada ibu hamil, ASI
eksklusif dan adanya demonstrasi tentang pijat payudara (breast care) serta
106
oleh ibu kader dan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi kehamilan.
Kelemahan yaitu saat penyuluhan jumlah audiens masih kurang dari jumlah
target ibu yang diundang, dan terdapat beberapa ibu hamil yang datang tidak
tepat waktu. Sehingga penyuluhan sering terhenti karena ada ibu yang baru
datang akibat dari waktu kunjung ibu yang tidak serentak bersama sehingga
terdapat beberapa ibu ada yang tidak terpapar materi. Tantangan yang
dihadapi adalah belum adanya kegiatan serupa yang dilakukan secara rutin
tiap minggu sekali. Tindak lanjut kegiatan dapat dibuat kelas ibu hamil setiap
Kekuatannya yaitu kerjasama yang baik dari pihak sekolah.. Tindak lanjut
Dusun II Desa Petir. Kekuatannya yaitu antusiasme ibu-ibu kader yang baik,.
tekanan darah tidak semuanya dapat menetukan hasil pengukuran yang tepat
107
Rangkaian kegiatan yang dilakukan di Dusun II Desa Petir Kecamatan
yang telah dilakukan dapat ditetapkan dan berjalan dengan baik dan
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu kesehatan lingkungan, kesehatan lansia, kesehatan ibu hamil, UKS dan
109
Kecamatan Kalibagor, sebelah selatan adalah Desa Kedungbenda, Kec
Kalibagor.
terdiri dari balita, anak-anak, remaja, dewasa, pasangan usia subur dan
lansia. Selain sumber daya, ada beberapa sub sistem yang mendukung
(00099)
110
lansia, pendidikan kesehatan tentang Stunting pada balita, demonstrasi
B. Saran
pola hidup sehat, dukungan petugas kesehatan setempat, dan tersedianya sub
1. Bagi masyarakat
mungkin.
111
2. Bagi Puskesmas dan desa
112
DAFTAR PUSTAKA
Hitchcock JE, Schubert PE, Thomas SA. 2003. Community Health Nursing:
Sagung Seto.
Kedokteramn EGC.
http://Repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/37097/4/chapter%20II .pdf.
2019).
www.depkes.go.id/resources/download/rakerkesnas.../MENKES.pd... (Diakses
113
LAMPIRAN
114
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
115
116
117
118
119