Anda di halaman 1dari 5

Is this Pendahuluan?

Menurut Lindgren (1922) lingkungan pengendapan epithermal terbentuk


pada kedalaman yang dangkal dengan endapan Au, Ag dan base metal. Ia juga
mengestimasikan kedalaman maksimal lingkungan epithermal yaitu sekitar 1000
meter berdasarkan rekonstruksi geologi. Estimasi batasan tekanan yaitu 100 atm
yang mana cocok untuk salinitas rendah, low-gas water yang mengalami boiling
pada kedalaman – 1000 meter. Lindgren juga menyimpulkan bahwa suhu kisaran
50 hingga 200°C dari batas stabilitas bermacam mineral dan kesamaan tekstur
vein dengan endapan hot spring yang terbentuk akhir pada suhu kurang dari
100°C
Kumpulan alterasi yang terjadi pada zona epithermal
Model Lingkungan Pengendapan HS

Terbentuk oleh sistem fluida hidrotermal yang berasal dari intrusi


magmatic. Fluida bergerak secara vertical dan horizontal menembus rekahan-
rekahan batuan dengan suhu relative tinggi (200-300 C), fluida didominasi oleh
fluida magmatic yang mengandung acidic tinggi berupa HCl, SO2, H2S (Pirajno,
1992)

Terminologi

Endapan HS berkaitan dengan batuan beku andesit-ryolit, didominasi oleh


magma kalk-alkali. Endapan ini dibagi menjadi 3 berdasarkan dari kedalamannya,
yaitu dangkal, intermediet dan dalam.

Pada daerah yang dangkal, endapan HS terbentuk pada kedalaman kurang


dari 500 meter dengan setting dan host rock berupa dome, central vent, batuan
piroklastik dan batuan sedimen. Tekstur dari endapan ini yaitu diseminasi, breksia
dan veinlet. Memiliki tekstur bijih vuggy quartz host replacement. Alterasinya
yaitu silisik (vuggy), quartz-alunite. Mineral gangue terdiri dari alunite, barite dan
kaolinit sedangkan mineral sulfidanya yaitu enargit/luzonit, covellite dan pirit.
Mineral bijih yang dihasilkan yaitu Au-Ag, Cu dan Hg

Pada daerah intermediet, endapan HS terbentuk pada kedalaman 500-


1.000 meter dengan setting dan host rock berupa domes, diatreme; batuan
vulkanik. Memiliki tekstur urat sulfida masif, breksia dan ledge. Memiliki tekstur
bijih berupa sulfida masif, late vein/breksia. Tipe alterasi silisik (vuggy), quartz-
alunit, pyrophyllite-dickite-sericite. Mineral gangue terdiri dari anhidrit, kaolinit
dan dickite dengan mineral sulfida enargite/luzonit, kalkopirit,
tetrahedrit/tennantite, spalerit, late covellite dan pirit. Unsur metal berupa Cu-Au-
Ag-Bi-Te-Sn

Pada daerah yang dalam, endapan HS terbentuk pada kedalaman lebih dari
1000 meter. Setting dan host rock berupa domediatreme; porphyry, vulkanik,
batuan sedimen klastik. Memiliki tekstur diseminasi, veinlet dan breksia. Tekstur
bijih yang terbentuk yaitu tekstur replacement dengan alterasi prophylite-sericite,
quartz-sericite. Mineral gangue sericite dan pyrophyllite, sedangkan mineral
sulfidanya yaitu bornite, digenite, kalkosit, dan covellite dan unsur metal yaitu
Cu-Au

Setting dan Karakteristik Umum

Endapan epitermal HS terbentuk dalam posisi transisi antara intrusi


permukaan dengan intrusi dangkal yang berasosiasi dengan endapan porfiri. Bijih-
bijih yang ada biasanya berada dekat dengan vent vulkanik dan bertempat oleh
jalur struktur ataupun litologi yang permeabel sehingga adanya sistem plumbing
yang efektif pada sistem vulkanik-hidrotermal yang akan memungkinkan cepat
naiknya fluida magmatik menuju kedalaman epitermal. Komposisi batuan yang
secara genetik berhubungan dengan endapan HS relatif terbatas, terutama
komposisi kalkalkalin intermediet, dibandingkan dengan jangkauan batuan yang
luas berasosiasi dengan endapan LS, keduanya intermediate sulfidation-state dan
end-member low-sulfidation (Sillitoe, 1993b; Arribas, 1995; John et al., 1999).
Endapan HS terjadi pada 2 setting yaitu island arc dan pada continental margin
(Arribas, 1995)

Tekstur endapan HS bervariasi, dari diseminasi atau replacement hingga


vein, stockwork dan tubuh breksia hidrotermal. Hal itu disebabkan oleh litologi
dan kontrol dari struktur yang bekerja. Endapan bijih HS kebanyakan
menunjukkan besarnya kontrol struktur, bahkan dalam zona vuggy quartz dan
sulfida masif, merefleksikan fracture-related root .
Gambar X. Tekstur endapan bijih terkontrol oleh litologi, struktur dan proses
hidrotermal

Anda mungkin juga menyukai