Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan abnormal tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun

tekanan darah diastolik. Dalam keadaan normal, tekanan darah sistolik (saat jantung

memompakan darah) kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik (saat

jantung istirahat) kurang dari 80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah dalam arteri

bisa terjadi melalui beberapa cara seperti jantung memompa lebih kuat sehingga

mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya sehingga menyebabkan

naiknya tekanan darah (Setiawan, Wungouw & Pangemanan, 2013). Banyak

penderita hipertensi yang tidak mampu mencari nafkah dan menyebabkan

ketergantuangan kepada orang lain atau tidak jarang menjadi beban keluarga

(Soeharto, 2014).

Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan sekitar 1,13

miliar orang di dunia mengalami hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia

terdiagnosis hipertensi. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,

diperkirakan pada tahun 2025 sebanyak 1,5 miliar orang yang mengalami hipertensi

dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan

komplikasinya. Berdasarkan data Kemenkes RI (2018), menjelaskan jumlah penderita

hipertensi di Indonesia terjadi pada kalangan umur ≥ 18 tahun sebanyak 34,1%

dengan jumlah penderita hipertensi sebanyak 66.799.298 jiwa. Sedangkan jumlah

1
2

penderita hipertensi di Jawa Timur tanun 2018 sebesar 375.127 jiwa (Kemenkes RI,

2018). Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Malang tahun 2018 penderita hipertensi

primer sebanyak 58.046 jiwa.

Pasien hipertensi mengalami ketidakberdayaan karena terjadi penurunan

kekuatan otot pada salah satu sisi bagian tubuh (hemiparesis) baik sisi kiri atau pun

sisi kanan. Pasien hipertensi yang menimbulkan ketidakberdayaan, kebutuhan

perawatan jangka panjang dan ketergantungan terhadap keluarga. Ketidakberdayaan

menyebabkan pasien hipertensi mengalami depresi dan putus asa sehingga tidak

memiliki semangat untuk hidup yang bisa menurunkan kondisi kesehatannya

(Mulyatsih, 2018.).

Intervensi untuk penyembuhan yang bisa diberikan kepada pasien hipertensi

selain terapi medikasi atau obat-obatan yaitu dilakukan fisioterapi / latihan seperti

menulis diary. Menulis diary sebagai kegiatan mencoret-coret kertas menggunakan

bulpoin sesuai apa yang diingat oleh penderita hipertensi. Menulis diary mampu

menurunkan masalah hidup kerana mencurahkan tekanan hidup yang dituangkan

lewat penulisan. Menulis diary juga dapat meningkatkan fungsi kognitif atau daya

ingat, menurunkan stress, meningkatkan sistem imun, menurunkan tekan darah,

mempengaruhi mood, merasa lebih bahagia dan mengurangi tanda tanda depresi

sehingga mampu membentu proses percepatan penyembuhan penyakit hipertensi.

Menulis diary perlu dibimbing oleh seseorang yang mampu untuk memberi sugesti,

supaya lansia bisa mengekspresikan permasalahan yang terpendam lewat sebuah

penulisan (Setyoadi & Kushariyadi, 2014).


3

Penelitian Setiawan, Trisyani & Lumbantobing (2018) membuktikan bahwa

pasien hipertensi mengalami ketidakberdayaan akibat adanya keterbatasan fisik yang

dialami yang berdampak pada terganggunya akitivitas sehari-hari secara mandiri.

Penelitian Hidayati, Pratiwi & Aliya (2018) menjelaskan terapi yang bisa diberikan

kepada pasien hipertensi yaitu okupasi terapi, salah satunya dengan memberikan

terapi menulis diary. Hasil penelitian menunjukkan sesudah pasein hipertensi

diberikan terapi melakukan aktivitas sering terlihat adanya pergerakan pada bagian

yang mengalami ketidakberdayaan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 September 2019

dengan seorang perawat di Puskesmas Dau Malang menjelaskan bahwa pada bulan

September tercatat sebanyak 57 pasien hipertensi dan mengalami ketidakberdayaan

yang melakukan pengobatan dan perawatan. Upaya untuk membantu menurunkan

tingkat ketidakberdayaan dan percepatan kesembuhan pasien hipertensi perlu

diberikan menulis diary. Berdasarkan pembahasan dan hasil studi pendahuluan maka

judul penelitian ini yaitu pengaruh menulis diary terhadap tingkat ketidakberdayaan

pada pasien hipertensi di Puskesmas Dau.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pengaruh menulis diary terhadap tingkat

ketidakberdayaan pada pasien hipertensi di Puskesmas Dau ?


4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menulis diary terhadap

tingkat ketidakberdayaan pada pasien hipertensi di Puskesmas Dau.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat ketidakberdayaan pada pasien hipertensi sebelum

menulis diary di Puskesmas Dau

2. Mengidentifikasi tingkat ketidakberdayaan pada pasien hipertensi sesudah

menulis diary di Puskesmas Dau.

3. Menganalisis pengaruh menulis diary terhadap tingkat ketidakberdayaan pada

pasien hipertensi di Puskesmas Dau.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan khusus

bidang psikologi mengenai manfaat pemberian terapi menulis diary untuk

menurunkan tingkat ketidakberdayaan pasien hipertensi.

1.4.2 Praktis

1. Bagi Keluarga Pasien hipertensi

Hasil penelitian ini dapat digunakan keluarga pasien hipertensi sebagai

acuan untuk memberikan terapi menulis diary kepada pasien hipertensi

untuk mempercepat proses kesembuhannya.


5

2. Bagi Petugas Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan petugas kesehatan sebagai acuan

pemberian terapi menulis diary pada pasien hipertensi untuk menurunkan

tingkat ketidakberdayaannya.

3. Bagi Keilmuan Keparawatan

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pemberian terapi

menulis diary untuk menurunkan tingkat ketidakberdayaan pasien hipertensi.

4. Bagi Peneliti

Hasil ini diharapkan sebagai implementasi ilmu bagi peneliti terkait dengan

pengaruh menulis diary terhadap tingkat ketidakberdayaan pasien hipertensi.

1.5 Keaslian Penelitian

No Jurnal Nama Peneliti Judul Metodo Hasil


Jurnal Sudarso1), Pengaruh Gerakan Penelitian ini Berdasarkan hasil analisa
keperawata Kusbaryanto2) Sholat Terhadap menggunakan Quasi menggunakan uji mann-whitney
n 2018 , Azizah Penurunan Tingkat experiment dengan Pre- didapatkan nilai signifikasi TDS
Khoiriyati3), Kecemasan Dan Post Test Design. Populasi sebesar 0,021, nilai signifikasi TDD
Titih Huriah4) Tekanan Darah penelitian ini seluruh sebesar 0,013 dan nilai signifikasi
Pada Penderita lansia yang mengalami kecemasan sebesar 0,028. Karena
Hipertensi Di Panti kecemasan dan hipertensi nilai signifikasi < 0,05 maka dapat
Werdha Mojopahit di Panti Werdha Mojopahit disimpulkan bahwa pemberian
Brangkal Mojokerto sebanyak 44 intervensi gerakan shalat efektif
Mojokerto lansia. Sampel dalam untuk menurunkan kecemasan dan
penelitian ini sebanyak 34 tekanan darah pada lansia
lansia yang diambil
menggunakan teknik
purposive sampling dibagi
menjadi 2 kelompok
meliputi kelompok
intervensi dan kelompok
kontrol yang masing-
masing berjumlah 17
responden. Penelitian ini
dilakukan di Panti Werdha
Mojopahit Brangkal
Mojokerto
6

2 Jurnal Agnes Pengaruh Penelitian ini merupakan Pada kelompok kontrol terdapat
keperawata Fatimah Logoterapi penelitian Quasi perbedaan yang bermakna tekanan
n Terhadap experimental pretest-post- darah pretes dan postes sistolik (Z=
Hipertensi Pada test control group design. -2,602; p=0,000 (< 0,05))
Pasien Lanjut Usia Subjek penelitian adalah sedangkan diastolik tidak ada
anggota PWRI Urutsewu- perbedaan yang bermakna (Z= -
Ampel Boyolali yang 0,556; p=0,579 (> 0,05)).
memenuhi kriteria Sedangkan pada kelompok
penelitian antara Juli- logoterapi perbedaan bermakna
Oktober 2008. pretes dan postes tekanan sistolik
Pengambilan sampel (Z= -3,669; p=0,000 (< 0,05)),
dengan cara purposive diastolik t ada perbedaan
sampling. Jenis psikoterapi bermaknan (Z= -3,162; p=0,002 (<
yang digunakan adalah 0,05)). Terdapat perbedaan yang
logoterapi dengan jumlah 6 bermakna perubahan tekanan darah
sesi. Instrumen penelitian pada kelompok perlakuan
adalah tensimeter air raksa dibandingkan kelompok kontrol,
Riester dan stetoskop pada sistolik (Z=-4,235; p=0,000 (<
Riester untuk mengukur 0,05)) dan diastolik (Z=-2,665;
tekanan darah. Data yang p=0,019 (< 0,05)), yang mana pada
terkumpul diolah dan kelompok perlakuan menunjukkan
dianalisis menggunakan penurunan tekanan darah secara
program SPSS versi 15.0. bermakna dibandingkan kelompok
Uji statistik Chi Square kontrol. Hasil menunjukkan
dan Uji t atau alternatifnya penurunan tekanan darah kelompok
yang sesuai, dipakai untuk logoterapi dibandingkan kelompok
signifikansi hubungan kontrol.
variabel dengan tingkat
kemaknaan 5%.
3 Artikel 1Gad Datak, Pengaruh Cognitive Desain yang digunakan Hasil penelitian menunjukkan ada
penelitian 2Ester Inung Behavioral Therapy dalam penelitian ini adalah bahwa Cognitive Behavioral
Sylvia, Terhadap Self quasi experiment dengan Therapy (CBT) bermakna
3Alfeus Efficacy Dan Self design penelitian non meningkatkan self efficacy pasien
Manuntung* Care Behavior randomized control group hipertensi di kota Palangka Raya (p
Pasien Hipertensi pretest posttest design. =0,000) dan juga meningkatkan self
Di Kota Palangka Tehnik pengambilan care behaviour pasien hipertensi di
Raya sampel dalam penelitian kota Palangka Raya (p =0,000)
ini adalah consecutive
sampling, 12 pasien
hipertensi di Puskesmas
Kayon, Kota Palangka
Raya sebagai kelompok
intervensi dan 12 pasien
hipertensi di Puskesmas
Panarung, Kota Palangka
Raya sebagai kelompok
kontrol.

Anda mungkin juga menyukai