macam gigi tiruan lepasan dan cekat. Dan kita telah mengetahui bahwa pada gigi
tiruan cekat terdapat salah satu contoh yaitu gigi tiruan logam porselen atau biasa
kita kenal sebagai porcelain fused to metal (PFM).
Selain kita dapat mengenal macam-macam gigi tiruan, dalam pembahasan
kali ini kita juga dapat mengetahui proses dari pembuatan gigi tiruan logam porselen
(porcelain fused to metal/PFM).
Adapun tahap-tahap dalam pembuatan gigi tiruan logam porselen (porcelain fused to
metal/PFM) yaitu :
1. Dokter gigi memotong gigi pasien yang akan dibuatkan crown atau bridge gigi
logam porselen untuk dijadikan abutment dari gigi tiruan logam porselen.
1
3. Sebelum cetakan gigi dikirim ke lab gigi, dokter gigi mencocokkan warna gigi
yang akan dibuat sesuai dengan gigi sebelah yang telah dipreparasi.
4. Kemudian cetakan double impression tersebut dikirim ke lab, lalu pihak lab
akan mengecor cetakan double impression tersebut dengan bahan cetak
gypsum.
2
5. Model gigi tersebut kemudian diberikan pin untuk menopang kekuatan dari
cetakan abutment gigi yang akan dibuatkan logam porselen.
6. Setelah diberi pin, model gigi abutment dipotong sesuai dengan bagian tiap
giginya.
7. Model gigi tersebut kemudian diletakkan pada articulator, agar posisi model
gigi sesuai dengan garis median (garis tengah tubuh). atau lebih mudahnya
disusun pada okludator.
3
8. Kemudian gigi abutment diukir untuk diperjelas garis servikalnya.
4
11. Setelah tahap waxing sudah dilakukan dan dipastikan bahwa batas-batas
bentuk dan ketebalan dari lilin malam tersebut sudah sesuai dengan bentuk
abutment, kemudian dilakukan tahap spruing (pemberian sprue). Sprue
dipasang dengan kemiringan sekitar 400 sampai 450.
5
6
12. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap penanaman model di
dalam tabung kecil (bumbung tuang logam) sebelum dilakukan proses casting
logam.
7
13. Bahan tanam tuang (phosphate bonded) dituangkan terlebih dahulu ke dalam
model malam untuk mengisi bagian servikal (bagian model malam yang
membetuk gigi yang sudah dipreparasi).
14. Setelah dituangkannya bahan tanam tuang, tunggu sekitar kurang lebih satu
sampai dua agar bahan tanam tersebut setting (kering sempurna dan sudah
tidak dalam tahap setting/terasa panas, namun sudah terasa dingin bila
dipegang)
15. Setelah setting, lelehkan malam di dalam cetakan tersebut dengan
meletakkannya di atas api kompor dengan posisi lubangnya menghadap api.
Namun jangan terlalu lama melelehkannya, karena dikhawatirkan cetakan di
dalamnya menjadi retak (sekitar 30 sampai 45 menit).
16. Lalu letakkan cetakan tersebut ke dalam oven kurang lebih sekitar 200 celcius
sampai 9200 celcius selama kurang lebih 30 menit.
8
Pada bagian pertama proses pembuatan gigi tiruan porselen terakhir kita sudah
membahas sampai dengan pembuangan malam pada model cetakan yang akan
dicasting logam. untuk bagian kedua, sekarang kita akan membahas mengenai
proses casting koping sampai dengan hasil akhir dari pembuatan gigi tiruan logam
porselen.
1. Setelah proses peng’oven’an selesai, logam yang utuh yang telah diukur
cukup untuk mengisi lubang dari bentuk model malam yang telah bersih di
dalam cetakan, yang nantinya akan membentuk koping (kerangka) logam.
Logam tersebut dilelehkan.
2. Setelah logam dilelehkan, bagian luar dari cetakan dipanasi juga dengan api
casting sampai warna cetakan tersebut memerah. Hal ini dilakukan agar
logam yang masuk ke dalam cetakan koping (kerangka) tersebut merata ke
semua bagian cetakan koping dan dapat membentuk koping dengan
sempurna.
3. Setelah itu cetakan diletakkan di mesin casting (pengisian) logam untuk
dimasukkan logam cair. Mesin casting (pengisian) logam ada yang memakai
centrifugal dan ada juga yang sudah modern tanpa harus melakukan casting
(pengisian) logam dengan cara manua; seperti casting centrifugal.
9
4. Setelah cetakan terisi logam, cetakan tersebut ditunggu hingga dingin sekitar
kurang lebih selama satu jam, agar logam tersebut benar-benar mengeras
dan membentuk koping (kerangka) secara sempurna.
5. Setelah satu jam, bahan tanam tuang yang sudah dingin tadi dihancurkan
untuk mengeluarkan cetakan dari koping (kerangka) logam tersebut.
10
6. Setelah koping (kerangka) diambil, sandblasting (penggunaan kekuatan angin
dan pasir halus) untuk membersihkan sisa-sisa bahan tanam tuang yang
masih menempel pada koping logam.
11
8. Hasil cetakan bentuk koping logam yang didapat akan seperti ini, kemudian
masukkan secara bergantian ke dalam mesin ultrasonic yang memiliki dua
bagian yaitu yang berisi alkohol lalu masukkan juga ke dalam bagian yang
berisi air steril (aquades).
9. Berikut ini kita akan mulai memasuki tahap pelapisan porcelain di atas koping
(kerangka) logam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah proses slurry
(pelapisan koping logam dengan sedikit pelapis dasar porcelain, digunakan
sebagai pengikat untuk logam dan porcelain). Slurry bisa juga disebut bagian
opaque (opak) yang menutupi bagian logam agar warna gelapnya tidak
menembus keramik. Proses slurry hanya dilakukan sekali dan harus merata
satu lapis saja, jangan terlalu tebal.
12
Setelah dilapisi slurry, kemudian koping logam tersebut diletakkan di
mesin furnace (mesin pembakaran gigi porcelain) dengan suhu untuk slurry.
13
Jangan lupa untuk melakukan teknik kondensasi setelah membentuk gigi dengan
porcelain sebelum dimasukkan ke dalam mesin furnace (mesin yang digunakan
untuk pembakaran gigi porcelain). Teknik ini dilakukan agar air yang terserap terlalu
banyak di dalam porcelain dapat dikeluarkan, karena jika terdapat banyak
kandungan air di dalam bentukan porcelain tersebut akan dapat mengakibatkan
keretakan (cracking) pada porcelain pada hasil porcelain setelah dibakar.
1. Bentukan porcelain yang telah siap dimasukkan ke dalam mesin furnace yang
telah diatur suhunya, segera diletakkan di atas tray yang tersedia untuk
memasukkannya di dalam furnace.
14
Masukkan porcelain tersebut ke dalam mesin furnace, porcelain sangat memerlukan
proses drying (pengeringan) selama 5 menit untuk mengeringkan sisa air yang
masih terdapat pada porcelain. proses drying dilakukan dengan cara meletakkan
porcelain ke dalam furnace tetapi mesin furnace belum tertutup rapat.
Suhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada elemen gigi tiruan seperti pada
logam.
Suhu ini digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan logam porcelain
(porcelain fused to metal) dan juga untuk all porcelain (semua bagiannya
menggunakan porcelain, termasuk juga bagian koping atau kerangkanya).
Suhu ini juga dapat digunakan untuk proses pembakaran pada gigi tiruan logam
porcelain (porcelain fused to metal) dan juga untuk all porcelain (semua bagiannya
menggunakan porcelain, termasuk juga bagian koping atau kerangkanya).
Suhu ini digunakan untuk proses pembakaran gigi tiruan jembatan (bridge) atau
mahkota (crown).
Setelah pembakaran pada bagian dentin dan pembentukan (grinding) sesuai dengan
bentuk gigi asli, kemudian lapisi bagian porcelain dengan lapisan enamel porcelain
15
untuk menambah translusensi (tingkat kecerahan pada gigi porcelain) agar gigi
porcelain mirip dengan gigi asli.
Kemudian lakukan pembakaran sekali lagi seperti suhu pada saat pembakaran
dentin porcelain. Bila bentuk dari gigi porcelain yang sudah jadi tersebut dirasa
masih belum sempurna, lakukan grinding sekali lagi.
Berikut ini adalah gambaran dari pembetukan gigi porcelain yang sudah dibakar
untuk dibentuk mirip seperti gigi asli :
16
Lalu lakukan tahapan glazing pada gigi porcelain yang sudah jadi tersebut dengan
cara melapisinya dengan lapisan glazing (lapisan yang digunakan untuk gigi
porcelain agar terlihat mengkilap dan halus). Lapisan glazing akan memperkecil
permukaan porselen yang terlihat kasar.
Ada juga teknik pembuatan gigi tiruan porselen dengan cara CAD-CAM atau dengan
menggunakan kecanggihan computer tanpa harus melalui berbagai macam proses
yang serumit itu, namun ketelitian dan kepandaian dalam mengolah aplikasi di
dalam computer harus dimiliki oleh tekniker lab yang mengerjakannya.
Berikut ini adalah contoh gigi tiruan porselen dari hasil pembuatan dengan teknik
CAD-CAM :
17
2. Seperti itulah proses pembuatan gigi tiruan logam porselen, yang setelah jadi
langsung dikirim dari lab gigi kepada dokter gigi untuk dipasangkan kepada
pasiennya.
18
19