Anda di halaman 1dari 69

REKLAMASI

Widi Hartono
Definisi
Reklamasi adalah suatu pekerjaan penimbunan
tanah dengan skala volume dan luasan yang
sangat besar di daerah berair
Material Reklamasi
Persyaratan teknis yang utama dari material reklamasi adalah tidak
boleh berupa pasir halus berbutir homogen 100% atau material
yang kandungan lempungnya terlalu banyak (≥ 20%)
‰ berupa tanah pasir bercampur kerikil dan sedikit lanau;
‰ harus bersih dan bebas dari bahan organis dan kotoran;
‰ diameter butiran maksimum = 20 mm;
‰ prosentase material berdiameter halus (≤ 0,08 mm) adalah ≤
20%;
‰ kepadatan relative (Dr) timbunan minimum = 80% untuk zone di
atas muka air pasang, dan minimum = 60% untuk zone di bawah
muka air pasang.
‰ koefisien permeabilitas (k) minimum = 1 x 105 m/det.
Material Reklamasi
Masterplan Pelabuhan Tanjung Priok, 1992
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang
Masterplan pengembangan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin
Bentuk Layout Marina di Italia
Bentuk Layout
Marina di AS
Reklamasi untuk Terminal Konteiner,
Nort Butterworth, MY
Central
Reclamation,
Hongkong
Central
Reclamation,
Hongkong
Central
Reclamation,
Hongkong
Central Reclamation, Hongkong
SURVEY DAN ANALISIS
DATA LAPANGAN

Data lapangan yang perlu disurvei adalah data


hidro-oseanografi, dan data penelidikan tanah.
Data hidrooseanografi yang dibutuhkan untuk
perencanaan Pelabuhan mencakup: data
Pasang-surut, data Arus, Bathymetri, data
gelombang, data angin, serta pengambilan
sample air dan sedimen
Pasang Surut
z LWS = Low water Spring = merupakan hasil perhitungan
level muka air rata-rata terendah (surut), sering disebut juga
MLWS (mean low water surface).
z MSL = Mean Sea Level = adalah elevasi rata-rata muka air
pada kedudukan pertengahan antara muka air terendah dan
tertinggi.
z HWS = High Water Spring = adalah elevasi rata-rata muka
air tertinggi(pasang), disebut juga MHWS (mean high water
surface).

Elevasi rencana


HWS

MSL Beda Pasang


Surut
(Tidal Range)
LWS
Pasang Surut
Manual

Otomatis
ARUS
Kegunaan data arus pada perencanaan pelabuhan untuk

‰ menghindari pengaruh tekanan arus berarah tegak


lurus kapal (cross currents), agar dapat bermanuver
dengan cepat dan mudah
‰ dalam rangka evaluasi kondisi stabilitas garis pantai.
‰ pada pelabuhan yang berada di sungai, data arus
digunakan untuk menghitung debit air, intrusi air laut,
sedimen transport, arah membeloknya delta sungai.
Arus
PEMETAAN BATHYMETRI
z Untuk menunjukkan kontur kedalaman dasar laut
z Selain itu peta berfungsi untuk mengetahui kedalaman tanah dasar
laut atau dasar sungai sehingga kapal dapat disediakan perairan
yang aman untuk kapal bermanuver, dan perencanaan struktur
dermaga dapat dilakukan secara tepat.

Alat ukur jarak dapat digunakan yang tradisional yaitu Theodolith,


atau yang lebih teliti yaitu EDM (Electronic Data Measurment) atau
yang paling canggih saat ini adalah GPS (Geographic Positioning
System). Sedang alat ukur kedalaman digunakan Echo sounder
beserta peralatan bantunya
Peralatan yang digunakan terdiri beberapa alat pendukung
diantaranya Handy talki, bendera (menara tonggak), dan perahu
boat, sedang alat yang utama adalah alat ukur jarak dan alat ukur
kedalaman.
Echosounder
Kolam Terminal
NILAM BARAT

-2.0

-1.0
+0.0
+1.0
+2.0

-2.0

AREAL -1.0
REKLAMASI
+3.0

PERTAMINA

Jl. NILAM BARAT


+3.0 +2.0 +1.0 +0.0
SALURAN AIR
GELOMBANG
Data gelombang dibutuhkan
untuk mengetahui tinggi
gelombang di wilayah perairan
pelabuhan, sehingga dapat
diputuskan perlu atau tidaknya
ada konstruksi Breakwater atau
bangunan pelindung pantai
DATA ANGIN
Disamping berfungsi untuk menyusun analisa gelombang, data angin juga
digunakan untuk mengetahui distribusi arah dan kecepatan angin tepat di
rencana lokasi pelabuhan atau di wilayah survey

Metode pemasangan Anemometer


PENGAMBILAN SAMPEL AIR DAN
SEDIMEN
Data sampel air diperlukan untuk
mengetahui kadar berbagai bahan dalam
air, konsentrasi sedimen, suhu, berat
jenis.
Sedang sampel sedimen dibutuhkan
untuk mengetahui kondisi gradasi lapisan
per lapisan dari sedimen dasar laut,
disamping juga beberapa karateristik
tanah lumpur permukaan ini

Delft bottle
Peralatan botol sederhana atau peralatan
yang lebih khusus diantaranya Delft bottle,
Van veen grab sedang pengambilan sampel tanah dapat
digunakan Gravity core atau Van veen
grab atau Owen sampler
PENYELIDIKAN TANAH
Sangat diperlukan khususnya untuk
perencanaan infrastruktur, baik untuk struktur
bangunan bawah (tiang pancang) maupun
lapangan penumpukan, jalan atau areal
terbuka lain
Peralatan yang digunakan umumnya berupa
mesin bor dalam, dan membutuhkan adanya
platform (bagan) untuk pengeboran di perairan
dalam
Struktur Dinding Penahan
Struktur Dinding Penahan

Type Gravitasi
Pasangan Blok/Batu

Tembok
Kantilever
dengan
dinding
penopang

Balok Kantilever
(L – Shaped Concrete)
Struktur Dinding Penahan
Type Konstruksi Sheet Pile (turap)
Material untuk turap/sheet pile dapat berupa
beton (pracetak ataupun pratekan), dan baja
baik lembaran baja profil “sheet pile”, atau
cellular cofferdam dari baja lengkung atau
baja datar
Settlement
Penambahan beban di atas permukaan tanah akan menyebabkan
penurunan (settlement) dari tanah dasar yang bersangkutan. Tujuan
dari perhitungan besarnya settlement yang terjadi adalah untuk
menentukan besarnya penurunan (amplitudo) akhir dari konstruksi
yang bersangkutan serta mencari selang waktu terjadinya penurunan
tersebut.

St = Si + Scp + Scs + Slat

St : total settlement
Si : immediate settlement
Scp : consolidation primair settlement
Scs : consolidation secundair settlement
Slat : settlement akibat pergerakan tanah arah lateral
Waktu Konsolidasi
Tv × Hd 2
tc =
Cv
di mana :
tc = lama konsolidasi untuk derajat tertentu (detik)
Tv = faktor waktu yang tergantung dari derajat konsolidasi U
Hd = panjang aliran air drainage di dalam tanah (m)
Cv = koefisien konsolidasi vertikal (cm2/detik)
TINGGI TIMBUNAN SAAT PELAKSANAAN

Tinggi timbunan saat pelaksanaan adalah


elevasi timbunan yang diperlukan karena
adanya proses konsolidasi pada tanah dasar.
Tinggi timbunan tersebut ditentukan dengan
cara coba-coba terhadap nilai HR sampai
terdapat korelasi antara HR dengan HR-HF, di
mana HF adalah elevasi final rencana
Penurunan Primer
H σ 0 '+ ∆σ
SCP = CC × × log
1 + e0 σ0 '
di mana :
Scp = penurunan akibat konsolidasi primer (m)
Cc = compression ratio (dari hasil penyelidikan tanah)
Hi = tebal lapisan ke – i (m)
e0 = initial void ratio (dari hasil penyelidikan tanah)
σ0’ = tegangan efektif pada setiap lapisan tanah (t/m2)
∆σ = tegangan vertikal akibat timbunan tanah (t/m2)
3m ∆σ = 1.65 x 3 = 4.95 t/m2
Reklamasi, γ=1.65 t/m3, c=0
σ0’ = γ’ x 0.5 H = 1.6*0.5*10
= 0.8 t/m2

HF HR HR-HF Scr
3 3 0 1,771403
10 m
Tanah asli, γ=1.6 t/m3, c=2.5 3 4 1 2,1482973

3 5 2 2,5251915
Cc = 0.44
E0 =1.7 3 6 3 2,9020858
3 7 4 3,27898

H σ '+ ∆σ
SCP = C C × × log 0
1 + e0 σ0 '
4,5

3,5

3
HR-HF - Scr

2,5

1,5

0,5

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
HR
Prefabricated Vertical Drain (PVD)
z Untuk mengeluarkan air yang terjebak di dalam tanah agar dapat keluar dengan
cepat
z PVD mempercepat penurunan jangka panjang menjadi hanya dalam hitungan
minggu atau bulan saja
z Tanpa PVD, penurunan konsolidasi tanah yang berlangsung lama juga
menyebabkan tekanan air yang tinggi pada pori-pori tanah. Jadi, air yang
berada di dalam tanah memiliki tekanan yang lebih tinggi dari tekanan air
hidrostatisnya.
z Tekanan air pori yang tinggi ini akan sangat berbahaya bagi stabilitas tanah
dasar bila ada pekerjaan galian tanah, juga bagi stabilitas timbunan di bagian
tepi. Banyak timbunan jalan di atas tanah lunak, atau galian tanah di daerah
reklamasi pada tanah lunak, yang mudah longsor akibat perencana tidak
memperhitungkan hal ini.
z Dengan adanya PVD, tekanan air pori yang besar dengan cepat di”gembosi”,
sehingga tekanan air di dalam tanah menjadi hidrostatis kembali. Kondisi ini
sangat menaikkan stabilitas tanah.
z Tanah yang sudah memampat akan memiliki daya dukung tanah yang jauh
meningkat dibanding kondisi aslinya.
PROSEDURE DASAR PELAKSANAAN
z Instalasi PVD
z Penambahan Drainage Layer dan urugan rencana
z Penambahan urugan tambahan

Urugan Tambahan

Urugan Rencana
Drainage Layer
Lantai Kerja
45

PEMASANGAN PEMANCANGAN PENARIKAN PEMOTONGAN


SEPATU PELAT VERTIKAL DRAIN MANDREL VERTIKAL DRAIN
BESI
PVD SYSTEM PROCEDURES

FLOORPLACING
WORKS PRELOAD
HORIZONTAL
INSTALL / SURCHARGE
DRAINAGE
PVD
/ HORIZONTAL -2
DRAINAGE -1
PLACING ANCHOR PLATE
INSERTING MANDREL
CUTTING PVD MATERIAL

Anda mungkin juga menyukai