5 Helminthes PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 62

HELMINTHES

Sister Sianturi, S.Si, M.Si.


Institut Sains dan Teknologi Nasional
Helmintologi adalah ilmu tentang cacing (helminthes). Ada
beberapa filum yang dapat digolongkan ke dalam dunia
cacing
Yang akan dibahas 2 filum penting:
• Filum Platyhelminthes (cacing pipih/flat worm)
• Filum Nemathelminthes/Nematoda (cacing bulat/cacing
gilig/round worm)
Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
Ada 3 kelas :
• Kelas Planaria ; non parasit, hidup bebas
• Kelas Cestoda ; banyak yang parasit
• Kelas Trematoda ; banyak yang parasit
CESTODA
Kelas Cestoda (cacing pita)

• Diphyllobothrium latum (cacing pita ikan); parasit,


panjang bisa sampai 10 meter, hidup di usus
halus, difilobotriasis, tidak terdapat di indonesia
• Taenia saginata (cacing pita sapi); parasit,
panjang 4-12 meter, hidup di usus halus, teniasis
saginata.
• Taenia solium (cacing pita babi); parasit, panjang
2-4 meter, kadang-kadang sampai 8 meter, hidup
di usus halus, teniasis solium.
• Hymenolepis nana (dwarf tapeworm/cacing pita
kerdil); parasit, panjang 25–40 mm lebar 1 mm,
hidup di usus halus, himenolepiasis.
• Echinococcus granulosus; parasit, panjang 3–6
mm, cacing dewasa hidup di usus halus, larva
hidatid masuk ke organ tubuh membentuk kista
hidatid, hidatidosis.
Diphyllobothrium latum
Diphyllobothrium latum
Diphyllobothrium latum
Taenia saginata
Taenia saginata
Taenia saginata
Skoleks (“kepala”) Taenia saginata
Taenia solium
Skoleks Taenia solium
Hymenolepis nana
Skoleks H. nana
Proglottid dan telur H. nana
Siklus hidup H. nana
Echinococcus granulosus
Echinococcus granulosus (siklus hidup)
Telur E. granulosus
Larva hydatid E.granulosus
TREMATODA
Kelas Trematoda (cacing daun)
• Pada umumnya cacing ini bersifat hermafrodit,
kecuali cacing Schistosoma
• Mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut
(asetabulum)
• Spesies yang merupakan parasit pada manusia
termasuk subkelas Digenea yang hidup sebagai
endoparasit
• Berbagai macam hewan dapat berperan sebagai
hospes definitif cacing Trematoda, antara lain ;
kucing, anjing, sapi, kambing, babi, tikus, burung,
luwak, harimau dan manusia
Spesies2 penting yang parasit pada manusia
antara lain ;

Clonorchis sinensis
• Clonorchis sinensis (cacing hati Cina) ; manusia, kucing,
anjing, beruang kutub dan babi merupakan hospes
parasit ini, memiliki 2 hospes perantara, siput air dan ikan
(Famili Cyprinidae)
• Cacing dewasa hidup di saluran empedu, kadang-kadang
di saluran pankreas
• Pada stadium lanjut bisa menimbulkan sirosis hati
• Penyakitnya disebut klonorkiasis
Clonorchis sinensis
Clonorchis sinensis (kiri ; cacing dewasa,
kanan ; telur cacing)
Clonorchis sinensis
Fasciola hepatica
• Fasciola hepatica ; hospes cacing ini adalah kambing dan
sapi, kadang-kadang dapat ditemukan pada manusia,
hospes perantaranya siput air dari marga Lymnaea dan
tumbuhan air
• Cacing dewasa berbentuk pipih seperti daun, besarnya
sekitar 30 x 13 mm
• Infeksi terjadi dengan makan tumbuhan air yang
mengandung larva metaserkaria
• Cacing dewasa hidup di saluran empedu
• Penyakitnya disebut fasioliasis
Fasciola hepatica
Fasciola hepatica (cacing dewasa)
Fasciola hepatica (kiri ; telur, kanan ;
larva serkaria)
Paragonimus westermani
• Hospes definitif, selain manusia, juga mamalia peliharaan
dan mamalia liar.
• Hospes perantara pertama siput, hospes perantara kedua
ketam air tawar
• Cacing dewasa berada dalam paru-paru dalam bentuk
kista , dapat bermigrasi ke organ-organ lain dan
menimbulkan abses pada organ tersebut (a.l. hati, limpa,
otak, otot, dinding usus)
• Nama penyakitnya paragonimiasis
Paragonimus westermani
Paragonimus westermani
Hospes untuk Paragonimus westermani

Siput

Ketam
Fasciolopsis buski

• Fasciolopsis buski ; trematoda yang paling besar ukurannya ;


panjang 2 – 7,5 cm, lebar 0,8 – 2,0 cm, bentuk agak lonjong dan tebal
• Manusia, babi dan kadang2 anjing merupakan hospes definitif
• Cacing dewasa hidup di dalam usus halus, kadang-kadang
ditemukan dalam lambung atau usus besar
• Hospes perantara pertama sejenis siput air dan hospes perantara
kedua tumbuhan air
• Infeksi pada manusia biasanya terjadi dengan tertelannya larva
metaserkaria yang terdapat pada tumbuhan air yang dapat dimakan
• Parasit ini ditemukan di RRC, Taiwan, Thailand, Indo Cina dan
Indonesia
Fasciolopsis buski
Fasciolopsis buski
Fasciolopsis buski ; telur
Schistosoma
• Pada manusia ditemukan 3 spesies penting; Schistosoma
japonicum, Schistosoma mansoni, dan Schistosoma
haematobium.
• Cacing-cacing ini hidup di pembuluh darah terutama
dalam kapiler darah dan vena kecil dekat permukaan
selaput lendir usus atau kandung kemih
• Cacing dewasa jantan berukuran 9,5-19,5 x 0,9 mm,
betina 16 – 26 mm x 0,3 mm
• Hanya mempunyai satu macam hospes perantara yaitu
siput air, tidak terdapat hospes perantara kedua
Siklus hidup Schistosoma
Schistosoma japonicum
• Schistosoma japonicum ; hospes definitifnya manusia dan berbagai
macam binatang, seperti anjing, kucing, rusa, tikus sawah, sapi, babi
rusa dan lain-lain.
• Parasit ini pada manusia menyebabkan “oriental schistosomiasis”
atau skistosomiasis japonika atau penyakit Katayama atau penyakit
demam keong
• Cacing ini ditemukan di RRC, Jepang, Filipina, Taiwan, Muangthai,
Vietnam, Malaysia dan Indonesia
• Di Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi Tengah yaitu di daerah
danau Lindu dan lembah Napu
• Cacing dewasa jantan berukuran +/- 1,5 cm, betina +/- 1,9 cm,
hidupnya di vena mesenterika superior, telur ditemukan di dinding
usus halus dan juga di alat2 dalam seperti hati, paru dan otak
• Hospes perantara di danau Lindu dan lembah Napu adalah siput air
Oncomelania hupensis lindoensis
• Kelainan tergantung dari beratnya infeksi
• Kelainan yang ditemukan pada stadium 1 adalah gatal2
(urtikaria), gejala intoksikasi disertai demam,
hepatomegali dan eosinofilia tinggi
• Pada stadium 2 ditemukan pula sindroma disentri
• Pada stadium 3 atau stadium menahun ditemukan sirosis
hati dan splenomegali, biasanya penderita menjadi lemah
Schistosoma japonicum
Schistosoma japonicum (siklus hidup)
Schistosoma japonicum ; telur
Schistosoma mansoni
• Schistosoma mansoni ; hospes definitif adalah manusia, kera baboon
dan kera lain dilaporkan sebagai hospes reservoir
• Cacing ini ditemukan di Afrika, Mesir (sungai Nil) dan beberapa
negara Arab, Amerika Selatan dan Amerika Tengah
• Cacing dewasa jantan berukuran +/- 1,0 cm, betina +/- 1,4 cm
• Hidupnya di vena, kolon dan rektum
• Telur ditemukan di alat-alat dalam (hati, paru dan otak)
• Kelainan dan gejala yang ditimbulkannya kira-kira sama seperti pada
S. japonicum, akan tetapi lebih ringan
• Pada penyakit ini splenomegali dilaporkan dapat menjadi berat sekali
Schistosoma mansoni
Schistosoma mansoni ; dengan SEM (scanning electron
microscope)
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium

• Schistosoma haematobium ; hospes definitif adalah manusia, cacing


ini menyebabkan skistosomiasis kandung kemih, kera baboon dan
kera lainnya dilaporkan sebagai hospes reservoar
• Cacing ini ditemukan di Afrika, Spanyol dan Lembah sungai Nil dan
beberapa negara Arab
• Cacing dewasa jantan berukuran +/- 1,3 cm, betina +/- 2,0 cm,
hidupnya di vena panggul kecil, terutama di vena kandung kemih.
Telur ditemukan di urin dan alat-alat dalam lainnya, juga di alat
kelamin dan rektum
• Kelainan terutama ditemukan pada dinding kandung kemih. Gejala
yang ditemukan adalah hematuria dan disuria. Sindrom disentri
ditemukan bila terjadi kelainan di rektum
Schistosoma haematobium ; jantan dewasa
Schistosoma haematobium ; kiri : telur,
kanan ; larva serkaria
Perbandingan ukuran telur beberapa cacing
Trematoda

Anda mungkin juga menyukai