Anda di halaman 1dari 11

RESUME

SISTEM INOVASI

Dosen : Drs. Agus Sukarno, M.Si

KELOMPOK : 3

1. Florentina Adristi Nareswari (141180129)


2. Isabell Saulina Imanuallita (141180130)
3. Elizabeth Natalia Jenny Milenia (141180143)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB 1 : PERAN SISTEM INOVASI
A. SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara.
B. INOVASI
Reka baru atau inovasi (bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses
dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk
(barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti
atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Reka baru sebagai suatu “objek” juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik
baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial.
C.SISTEM INOVASI
 Freeman (1987): sistem inovasi adalah jaringan lembaga di sektor publik dan swasta
yang interaksinya memprakarsai, mengimpor (mendatangkan), memodifikasi dan
mendifusikan teknologi-teknologi baru (Freeman dalam Technology and Economic
Performance: Lessons from Japan; Metcalfe dalam Stoneman P. (ed), “Handbook of the
Economics of Innovation and Technological Change.”
 Lundvall (1992): sistem inovasi merupakan elemen dan hubungan-hubungan yang
berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan menggunakan pengetahuan yang baru
dan bermanfaat secara ekonomi. suatu sistem nasional yang mencakup elemen-elemen dan
hubungan-hubungan bertempat atau berakar di dalam suatu batas negara.
 Nelson dan Rosenberg (1993): Sistem inovasi merupakan sehimpunan aktor yang
secara bersama memainkan peran penting dalam memengaruhi kinerja inovatif (innovative
performance).
 Metcalfe (1995): sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembaga-lembaga yang
saling berkaitan untuk menciptakan, menyimpan, dan mengalihkan (mentransfer)
pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang menentukan teknologi baru.
 OECD (1999): sistem inovasi merupakan himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-
pasar di suatu negara yang memengaruhi arah dan kecepatan inovasi dan difusi teknologi.
 Edquist (2001): Sistem inovasi merupakan keseluruhan faktor ekonomi, sosial, politik,
organisasional dan faktor lainnya yang memengaruhi pengembangan, difusi dan
penggunaan inovasi. . . Jadi, sistem inovasi pada dasarnya menyangkut determinan dari
inovasi.
 Arnold, et al. (2001) dan Arnold, et al. (2003) menggunakan istilah ”sistem riset dan
inovasi nasional” (national research and innovation system), yaitu keseluruhan aktor dan
aktivitas dalam ekonomi yang diperlukan bagi terjadinya inovasi industri dan komersial
dan membawa kepada pembangunan ekonomi.
D. PERAN SISTEM INOVASI
1. KETAHANAN PANGAN
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk
mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya
tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan.[2] Ketahanan pangan
merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai
pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan
bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu
ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah
kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan
adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan
bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan
pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. FAO menambahkan komponen keempat,
yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang.
2. ENERGI
Dalam fisika, energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui
interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi.
a. ENERGI TERBARUKAN
Energi terbarukan energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan",
seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi. Definisi
paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara
alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan
fosil tidak termasuk di dalamnya.
b. ENERGI TAK TERBARUKAN
Energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan tak terbarukan karena, apabila
sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk mengganti sumber sejenis dengan
jumlah sama, baru mungkin atau belum pasti akan terjadi jutaan tahun yang akan
datang. Contoh dari Energi tak terbarukan yang sangat dikenal, yaitu minyak bumi.
3. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas
yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media.
4. TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI
a. TEKNOLOGI TRANSPORTASI
Yaitu instrument pendukung transportasi atau komponen pendukung dalam
transportasi yang memudahkan aktivitas moda transportasi sehingga lebiih efisien dan
efektif dalam pengunaanya.
b. MANAJEMEN TRANSPORTASI
Sebuah system pengelolaan dalam bidang transportasi, baik alat pengelolaan
alat transportasi, sarana transportasi, maupun pengunaan teknologi transportasi.
5. TEKNOLOGI PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia – Pertahanan nasional merupakan segala
macam upaya untuk mempertahankan kedaulatan suatu negara. Yang di dalamnya terdiri dari
keutuhan wilayah dan juga keselamatan seluruh warga negara, dari segala jenis ancaman yang
dapat mengancam keutahan suatu negara. Pertahanan negara ini dapat diartikan sebagai upaya
dalam mempertahankan kedaulatan yang sifatnya semesta. Yang diselenggarakan dengan
kesadaran penuh, dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Dan juga sebagai bentuk
keyakinan pada kekuatan diri. Pertahanan negara atau pertahanan nasional diselenggarakan
oleh pemerintah, melalui sistem pertahanan di dalam negara. Sedangkan pertahanan nasional
merupakan suatu gabungan kekuatan, antara kekuatan sipil dan juga militer yang kemudian
akan diupayakan oleh negara untuk melindungi integritas di dalam suatu wilayah negara.
 Sistem Pertahanan Indonesia Menurut UUD 1945
Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 terdapat pertahanan dan
keamanan Negara
 Macam-Macam Pertahanan Di Negara Indonesia
1. Pertahanan militer
2. Pertahanan non militer
 Komponen Pertahanan Di Indonesia
Komponen yang paling utama yang ada di pertahanan di dalam sistem
pertahanan di negara Indonesia adalah, TNI. Komponen utama tersebut dibantu
oleh beberapa komponen cadangan dan komponen pendukung, yang bertujuan
untuk menghadapi serangan atau ancaman yang sifatnya non militer. TNI memiliki
tugas yaitu harus mampu menghadapi ancaman militer, serta melaksanakan tugas
pertahanan lainnya. Komponen cadangan merupakan sumber daya yang dimiliki
oleh negara, yang dipersiapkan untuk memperkuat dan memperbesar kemampuan
dan kekuatan dari TNI yang menjadi komponen utama sebagai pertahanan.
Komponen pendukung berfungsi untuk memperkuat dan meningkatkan
kemampuan, dari kedua komponen sebelumnya. Komponen ini meliputi
sumberdaya nasional yang tujuannya bukan untuk pertahanan fisik. Sumber daya
yang termasuk ke dalam komponen pendukung adalah sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya buatan. Sub komponen pendukung adalah
:Paramiliter
Yang mencakup :
1. Polisi
2. Satpol PP
3. Satpam
4. Linmas atau Hansip
5. Menwa
6. Satgas partai
7. Organisasi beladiri
8. Organisasi kepemudaan
9. Tenaga ahli
10. Industri
11. Sumber daya alam
12. Sumber daya manusia
 Kelebihan Dari Sistem Pertahanan Indonesia
1. Memiliki TNI yang berkemampuan tinggi
2. Memiliki komponen pendukung terutama dalam sumber daya manusia yang
jumlahnya banyak
 Kekurangan Sistem Pertahanan Indonesia
1. Dukungannya masih terbilang kurang
a. PERTAHANAN DI INDONESIA
Indonesia menargetkan bisa memproduksi peralatan militernya sendiri dan tidak
bergantung pada negara lain pada 2029. Untuk mewujudkannya, pada 2010 negara
dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini telah membentuk Komite Kebijakan
Industri Pertahanan (KKIP) yang bertugas mewujudkan kemandirian industri
pertahanan. Komite telah merumuskan rencana induk pembangunan industri
pertahanan sampai 2029.
b. PASAR PERTAHANAN INDONESIA YANG PALING MENARIK
Indonesia sering sering disebut sebagai pasar paling menarik bagi industri
pertahanan di Asia Tenggara karena menghadapi banyak ragam bentuk ancaman
keamanan seperti terorisme, pembajakan, dan penyelundupan narkoba. Pada masa Orde
Baru, banyak perusahaan pelaku kunci industri pertahanan Indonesia didirikan. Salah
satunya adalah PT IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia), tempat Habibie
mengembangkan pesawat CN-235 bersama CASA dari Spanyol pada 1980-an. krisis
moneter pada 1997 menghancurkan industri tersebut. Industri pertahanan Indonesia
beranjak pulih. Namun, Indonesia tetap menjadi salah satu negara pengimpor terbesar
senjata militer.
Data terkini dari SIPRI (Stockholm International Peace Reseach Institute)
tentang pengeluaran militer negara-negara di dunia menunjukkan bahwa Indonesia
mengalokasikan US$8,18 miliar untuk belanja militer pada 2016. Meski memiliki
anggaran yang besar dibanding negara-negara Asia Tenggara yang lainnya, belanja
militer Indonesia masih di bawah 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau
termasuk yang terendah di kawasan. Di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia
berencana untuk meningkatkan belanja pertahanan menjadi 1,5% dari PDB untuk biaya
riset dan pengembangan alat-alat militer.
c. PEMETAAN INDUSTRI PERTAHANAN DI INDONESIA
Pemain industri pertahanan Indonesia meliputi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan perusahaan swasta. Bisnis yang mereka lakukan seputar memproduksi
peralatan militer, memproduksi komponen, menyuplai bahan baku, dan menawarkan
jasa perbaikan dan perawatan. Pemain-pemain besarnya termasuk PT Pindad yang
menangani senjata militer di darat, PT PAL untuk alat-alat militer di laut, dan PT
Dirgantara Indonesia untuk senjata di udara. Klien terbesar mereka adalah Kementerian
Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri). Mereka juga menjual peralatan militer ke negara lain. Namun,
perusahaan-perusahaan lokal ini masih belum dapat memenuhi seluruh permintaan
lokal dari instansi pemerintah karena mereka belum dapat memproduksi teknologi
tercanggih.
Untuk peralatan pertahanan matra darat, Indonesia masih perlu mengimpor tank
tempur dari Jerman. Dalam hal sistem angkatan laut, meski industri lokal kita telah
mampu memproduksi kapal cepat rudal, kapal patroli lepas pantai, fregat ringan, dan
kapal amfibi landing platform dock, kita masih perlu mengimpor fregat, korvet, dan
kapal selam dari Belanda, Inggris, dan Jerman. Indonesia masih mengimpor semua
pesawat tempurnya
Keragaman asal semua jenis pesawat menciptakan masalah dalam
kompatibilitas suku cadang. Meski sebagian besar peralatan militer Indonesia masih
bergantung pada pemasok asing, para pemain industri lokal juga telah membuat
beberapa perbaikan dengan menunjukkan potensinya.
d. MASALAH
Meski potensinya besar, industri pertahanan Indonesia masih menghadapi
tantangan. Pendanaan untuk penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan di
Indonesia masih kurang. Karena itu, tetap sulit bagi Indonesia untuk mengembangkan
teknologi canggih untuk produk militernya, membuat kita kurang kompetitif di pasar
global. Ketidakpastian dalam mendapatkan pesanan dari pasar lokal telah membuat
para pelaku industri enggan untuk berinvestasi besar-besaran dalam penelitian karena
perusahaan harus menanggung risiko yang terkait dengan kegagalan penelitian. Hal ini
telah menyebabkan masalah dalam hubungan antara pelaku industri pertahanan dan
pelanggan lokal mereka. Tantangan lain termasuk ketidakpastian kontrak dan
peraturan. Hal ini mengakibatkan banyak kontrak ditangguhkan dan dibatalkan.
e. SOLUSI
Untuk mencapai tujuan kemandirian, Indonesia pertama-tama harus mengatasi
masalah yang menghalangi perkembangan industri pertahanan negara. Pertama, jika
pemerintah berencana untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk militer, pemerintah
harus mengalokasikan sebagian besar dari anggaran negara untuk program penelitian
dan pengembangan untuk persenjataan militer. Pemerintah juga harus mendukung
pemain industri lokal dengan memberi mereka jaminan melalui instrumen dan insentif
hukum. Pemerintah juga harus memfasilitasi hubungan yang lebih baik antara pemain
industri pertahanan dan TNI. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia akan selangkah
lebih dekat untuk memiliki industri pertahanan yang mandiri.
6. TEKNOLOGI KESEHATAN DAN OBAT
Penelitian dan inovasi adalah faktor yang memainkan peran penting dalam
meningkatkan daya saing bangsa. Indonesia sebagai negara yang dikenal sebagai negara
dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa tidak akan selamanya bergantung pada
ekonomi untuk sumber daya alam ini.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan ada
beberapa masalah penelitian yang masih perlu ditangani di Indonesia, terutama terkait dengan
sumber daya manusia, jumlah rasio antara peneliti di Indonesia masih rendah dibandingkan
dengan negara-negara ASEAN lainnya, tumpang tindih penelitian dan hubungan antara
penelitian dan industri, serta kesenjangan antara penelitian dan pemanfaatannya.
“Para peneliti harus terus berusaha untuk menciptakan cara-cara baru untuk mendukung
pembangunan nasional secara keseluruhan, oleh karena itu penelitian harus diarahkan pada
inovasi dan respon cepat terhadap kebutuhan masyarakat. Salah satu inovasi yang sangat
dibutuhkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat adalah inovasi di bidang
kesehatan dan obat-obatan,” ujar Menristekdikti saat sambutan pada Acara Peresmian Program
Novartis Young Innovators’ Camp (NYIC) di Jakarta (6/11). Nasir menjelaskan bahwa inisiatif
Novartis Indonesia, untuk meluncurkan Novartis Young Innovators ‘Camp (NYIC) sebagai
program pengembangan untuk meningkatkan dan meningkatkan keterampilan inovasi talenta
muda. “Program ini menargetkan para peserta adalah lulusan baru universitas yang ingin
mengembangkan diri, memulai jalur inovasi, dan membuat kontribusi yang signifikan di sektor
farmasi dan kesehatan,” jelas Nasir.
Menristekdikti berharap acara ini akan berfungsi sebagai forum untuk bertukar ide,
berbagi pengalaman, pemecahan masalah dan diskusi bagaimana membawa hasil penelitian di
antara talenta muda dalam perawatan kesehatan ke hilirisasi dan komersialisasi untuk masa
depan Indonesia yang lebih baik.
7. MATERIAL MAJU
Material Maju mungkin terdengar asing di telinga kita. Namun, keberadaannya sangat erat
dalam kehidupan kita sehari-hari. Menurut Advanced Material Sector Report (2014), Material
Maju adalah modifikasi dari jenis material yang sudah ada untuk memperoleh performa yang
superior pada satu karakter atau lebih. Dalam hal ini, bila suatu material maju diolah dengan
baik, akan dihasilkan nilai (value) yang lebih besar dan unggul.
Material ini dikembangkan hingga tiba di titik di mana material memiliki fungsi unik yang
telah diidentifikasi serta cukup besar bagi para pengembang untuk menguji dan memvalidasi
agar dapat menciptakan produk yang baru.
Material ini dapat berupa material yang memang baru ditemukan atau material yang
sudah ada, namun dengan perkembangan teknologi dikaji kembali sifat-sifat material tersebut
hingga menghasilkan modifikasi tertentu yang baru. Di Indonesia sendiri, kebutuhan akan
material jenis ini sangat besar. Material Maju merupakan bagian paling penting untuk
mendukung industri manufaktur di Indonesia hingga masuk ke dalam 8 fokus pembangunan
Iptek.
Masalah utama dari Material Maju adalah belum adanya industri dalam negeri yang
mampu mengelola material dasar menjadi material menengah dan material maju. Hal ini
disebabkan karena pengembangan dan penerapan teknologi masih belum maju.
Sarana dan prasarana pun masih kurang memadai. Dalam proses pengolahan, sarana dan
prasarana penting sebagai ujung tombak pengembangan material maju. Dan tidak ada kepastian
kebijakan oleh pemerintah bagi material maju dianggap sebagai kendala yang membuat
industri ini lambat berkembang.
a. MEMULAI ERA MATERIAL MAJU INDONESIA
Logam tanah jarang adalah primadona dalam industri material maju. Banyak
kegunaan dari logam tanah jarang yang dapat digunakan untuk kebutuhan teknologi.
Sebagai contoh, Scandium dapat digunakan dalam produk populer seperti televisi. Lain
halnya dengan Yttrium yang banyak digunakan untuk kebutuhan teknologi kedokteran
seperti laser dan obat-obatan. PLUTHO adalah sebuah pilot plant yang didirikan oleh
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir untuk meneliti dan mengembangkan penguasaan
teknologi Logam Tanah Jarang agar dapat digunakan untuk industri maju dan strategis.
b.MATERIAL MAJU UNTUK INDONESIA MAJU
Meski pengembangan material maju di Indonesia belum terlalu terdengar
gaungnya, namun Indonesia sudah memulainya. Material maju ibarat harta karun yang
jauh terkubur di dalam tanah. Untuk menggapainya, kita memerlukan usaha yang
maksimal, peralatan yang mumpuni, dan regulasi yang benar. Bayangkan jika material
maju sudah sepenuhnya dapat kita manfaatkan, seluruh lini fokus pengembangan
teknologi industri dapat dengan baik kita jalankan. Sebab, beberapa tahun ke depan,
material maju adalah kunci bagi Indonesia untuk maju.
BAB 2 : KETAHANAN PANGAN
A. PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat.
Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut
dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut
mendasari terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu
hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu
bangsa.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan.
Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah "kondisi terpenuhinya
Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan".
B. TIGA PILAR KETAHANAN PANGAN
Dalam UU No. 18/2012 tentang Pangan, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai kondisi
terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Tiga pilar dalam ketahanan pangan yang terdapat dalam definisi tersebut adalah
ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) baik secara fisik maupun ekonomi,
dan stabilitas (stability) yang harus tersedia dan terjangkau setiap saat dan setiap tempat.
Apabila ketiga pilar ketahanan pangan terpenuhi, maka masyarakat atau rumah tangga tersebut
mampu memenuhi ketahanan pangannya masing-masing.

Mengacu pada definisi di atas, maka masalah ketahanan pangan dapat terjadi apabila
salah satu unsur ketahanan pangan tersebut terganggu. Namun dalam realitanya, pemahaman
terhadap ketahanan sering direduksi hanya ditekankan pada unsur penyediaan dan harga saja,
atau bahkan ada yang hanya menekankan pada aspek yang lebih sempit yang menyamakan
pengertian ketahanan pangan dengan pengertian swasembada.

Ketiga pilar ketahanan pangan tersebut harus dapat terwujud secara bersama-sama dan
seimbang. Pilar ketersediaan dapat dipenuhi baik dari hasil produksi dalam negeri maupun dari
luar negeri. Pilar keterjangkauan dapat dilihat dari keberadaan pangan yang secara fisik berada
di dekat konsumen dengan kemampuan ekonomi konsumen untuk dapat membelinya
(memperolehnya). Sedangkan pilar stabilitas dapat dilihat dari kontinyuitas pasokan dan
stabilitas harga yang dapat diharapkan rumah tangga setiap saat dan di setiap tempat.

C. KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA

Menurut Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar, permasalahan ketahanan pangan di


Indonesia sebetulnya tidak perlu menjadi masalah, karena Indonesia sebagai negara agraris
memiliki lahan yang sangat banyak dan subur, maka seharusnya pangan kita terbilang surplus.
Masalahnya hanya kita belum mengenali potensi-potensi yang dimiliki, ungkapnya.
Marzan menyampaikan jika masalah ketahanan pangan dikaitkan dengan teknologi,
sebenarnya sudah banyak teknologi terapan yang dapat mengelola jauh lebih bermanfaat untuk
menambah nilai guna dan daya saing suatu produk. Selama tahun 2011, BPPT berkontribusi
pada penguatan fondasi Sistem Inovasi Nasional (SIN) dan pengembangan kisah sukses dalam
pengembangan inovasi. Dengan mengacu pada tata kerja SIN, kita harus saling bekerjasama
antara lembaga riset, Perguruan Tinggi, Pemerintah serta Industri untuk saling memenuhi
kebutuhan kita akan teknologi.
 Microbubble Generator
Teknologi microbubble generator dikembangkan untuk mendorong produksi
budidaya ikan. Teknologi ini mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air
yang dapat mempercepat pertumbuhan ikan. Teknologi ini merupakan inovasi dari tim
Mino Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil menjadi juara dalam kompetisi
dunia inovasi ketahanan pangan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI)
pada 26-29 Oktober 2016 di Kamboja.
Micro Bubble Generator merupakan teknologi yang berfungsi sebagai
penghasil oksigen terlarut dalam air dengan ukuran gelembung mikro sekitar 40 mikron
lebih kecil dari aerator biasa. Ukuran gelembung ini membuat oksigen di dalam air
semakin meningkat dan dapat menyalurkan oksigen dalam kolam secara maksimal
karena gelembung udara dapat dihasilkan dari dasar kolam dan dapat diterapkan di
lahan terbatas.
Dari hasil uji yang mereka lakukan terbukti pengaplikasian teknologi ini dapat
meningkatkan kualitas air. Tidak hanya itu, melalui teknologi ini dapat menyalurkan
oksigen dalam kolam secara maksimal. Dengan kualitas air yang semakin baik akan
mendukung pertumbuhan ikan dalam kolam.
 Sistem Tanam SRI (System Of Rice Intensification)
Sistem tanam SRI (System of Rice Intensification) hasil penelitian sejumlah
ilmuwan Universitas Gajah Mada yang didanai oleh Indonesia Climate Change Trust
Fund (ICCTF). Di dalam sistem tanam SRI hanya membutuhkan air mengalir
secukupnya dan tidak perlu menggenangi sawah. Berbeda dengan sistem konvensional.
Perbedaan lain sistem tanam SRI dengan konvensional adalah penggunaan
bibit tanaman padi. Apabila sebelumnya dia menggunakan 5 -6 batang bibit padi di
setiap lubang tanam, sistem SRI hanya membutuhkan bibit tunggal untuk setiap lubang
dengan anakan mencapai puluhan hingga ratusan batang.
Menurut Johan Boli, petani dari Desa Baumata, Kabupaten Kuoang Tengah,
Nusa Tenggara Timur, untuk [sistem] SRI ini memang bagus, tapi tantangan yang berat
[adalah] rumput. Oleh sebab itu, kalau bisa ada pestisida yang hanya menyasar gulma
saja.
Tetapi menurut salah seorang ilmuwan dan pendamping dari Nusa Tenggara
Timur, Chusnul Arif, kaitannya dengan SRI, memang banyak rumput karena air sedikit.
Rumput saling salip dengan padi sampai ketika padi berumur 0-30 hari. Cara
mengatasinya katanya disemprot. Menurut saya bukan semprot tapi dibalik dengan
memakai rotari sehingga tanah juga mendapatkan oksigen dan ini bagus untuk akarnya
[padi].
 Memadukan Keanekaragaman Hayati Ke Dalam Pertanian (Disebut
Juga “Eco-Agriculture” Atau “Agro-Ecology”)
Sebuah badan penelitian yang sedang berkembang menganjurkan bahwa
dengan memadukan keanekaragaman hayati ke dalam pertanian (disebut juga “eco-
agriculture” atau “agro-ecology”) dapat meningkatkan produksi, mempertahankan
fungsi-fungsi ekosistem yang penting dan mencapai ketahanan pangan yang lebih
efisien dan lebih layak, terutama dalam menghadapi kondisi iklim yang tidak pasti.
Makin terpadunya antara pelestarian keanekaragaman hayati dan pertanian
dalam rangka mencapai ketahanan pangan adalah tantangan global yang pasti akan
mempengaruhi kita semua. Seorang pakar ekologi yang sangat dihormati, Hugh
Possingham, baru-baru ini mengajukan sebuah pertanyaan “dapatkah kita
mempertahankan keanekaragaman hayati kita namun pada saat yang bersamaan
memakannya juga?”. Bukti menunjukkan bahwa kita bisa melakukannya.
 Teknologi otomasi pertanian
Teknologi ini dimulai dari otomasi traktor yang sudah dikembangkan sejak
1997. Penerapan teknologi otomasi biasa melibatkan beberapa program komputer dan
alat-alat pertanian seperti traktor. Penerapan otomasi seperti ini masih terbilang
sederhana. Namun, kini sistem otomasi yang lebih rumit sudah dikembangkan di
Belanda.
Eldert Van Henten mengembangkan teknologi deteksi dan alat panen otomatis
untuk pir, persik, dan pisang di Wageningen University, Belanda. Alat ini bisa
mendeteksi level pigmen klorofil dan athocyanin melalui alat yang disematkan terhadap
buah yang diamati. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan kamera pendeteksi
kombinasi warna (RGB) untuk mendeteksi kedalaman warna sehingga ukuran buah
dapat diketahui.
Jika data menunjukkan bahwa buah sudah matang, alat akan memanen buah
hanya dalam waktu dua detik. Selain itu, seluruh data kesehatan buah dan tanaman,
tingkat kematangan, dan status lainnya akan terintegrasi pada smartphone. Dengan
penggunan teknologi ini, efisiensi akan sangat meningkat. Ketepatan waktu pada saat
panen pun akan lebih terjaga.
 Teknologi sensor
Teknologi sensor kini sudah sangat luas mencakupi sektor pertanian. Mulai
dari pertanian hortikultura sampai ke peternakan. Teknologi ini dapat memberikan data
yang konkret dan real time kepada para petani.
Teknologi yang sedang dikembangkan saat ini adalah teknologi sensor bagi
tanaman yang memanfaatkan drone untuk mendapatkan beragam data. Misalnya,
pertumbuhan hama, penyakit, dan permasalahan lainnya. Dengan adanya teknologi ini,
penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya dapat lebih terarah dan efisien sehingga
mengurangi dampak negatif bagi lingkungan.
 P-Noodl
Inovasi P-Noodl adalah salah satu inovasi dari tim mahasiswa Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB dalam ajang Expo
IFT17 yang acaranya berlangsung pada 26-28 Juni 2017 di Sands Expo, Las Vegas,
Amerika Serikat. Inovasi P-Noodl, merupakan sebuah inovasi mie berprotein tinggi
dengan substitusi kacang tanah. Ide P-Noodl dilatarbelakangi adanya beban gizi ganda
yang terjadi di Asia Tenggara. P-noodl ini lebih tinggi serat dan lebih rendah kalori
dibanding mie kering biasa. Asam amino esensial juga lengkap, tinggi zat besi dan
vitamin A. Selain itu, P-Noodl juga lebih rendah lemak. Secara keseluruhan, P-Noodl
lebih padat gizi dibanding mie kering biasa.
 Chinut
Chinut, merupakan snack tinggi protein yang dicipta khusus untuk membantu
memenuhi kebutuhan gizi warga Nigeria. Chinut ini juga merupakan salah satu inovasi
dari tim mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB dalam ajang Expo IFT17 yang acaranya berlangsung pada 26-28 Juni
2017 di Sands Expo, Las Vegas, Amerika Serikat. Chinut kadar proteinnya lebih tinggi
dan asam amino esensial yang lengkap. “Shelf life juga tinggi jadi bisa tahan long
distribution time karena kalau di Nigeria.
 Teknologi Bioflok
Slamet Soebjakto mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan KKP
dalam menambah suplai ikan secara nasional, adalah dengan mengembangkan inovasi
teknologi sistem bioflok dalam budidaya lele. Teknologi tersebut, kata dia, dinilai
berhasil karena bisa meningkatkan produksi dalam jumlah yang banyak.
Tentang teknologi tersebut, Slamet memaparkan, saat ini popularitasnya
semakin meningkat di kalangan masyarakat dan pembudidaya ikan. Kondisi itu bisa
terjadi, karena teknologi tersebut dinilai mampu menggenjot produktivitas lele,
penggunaan lahan yang tidak terlalu luas dan juga hemat sumber air.
Teknologi tersebut mengadopsi bentuk rekayasa lingkungan yang
mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme, dan secara langsung
dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

Anda mungkin juga menyukai