Disusun Oleh :
Kelompok 7
A. Pengertian
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan. ( A. Aziz Alimul, 2008 ).
Dokumentasi adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat/ bidan
dalam melakukan catatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim
kesehatan. Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien,
keluarga pasien dan tim kesehatan tentang hasil pemeriksisaan, prosedur tindakan,
pengobatan pada pasien, pendidikan, dan respon pasien terhadap semua asuhan yang di
berikan ( A. Aziz Alimul, 2008 ).
S : Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui
anamnesa ( Apa yang dikatakan klien ). Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil
bertanya dari pasien, suami atau keluarga ( identitas umum, keluhan, riwayat menarche,
riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit,
riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup.)
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan
yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, dibagian data dibelakang ” S
” diberi tanda” 0 ” atau ” X ” ini menandakan orang itu bisu. Data subjektif menguatkan
diagnosa yang akan dibuat.
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil
laboratorium, dan test diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung assessment (Apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan setelah melakukan
pemeriksaan ).
Tanda gejala objektif yang diperolah dari hasil pemeriksaan ( tanda KU, vital
sign, fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan
penunjang ). Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi ( hasil
Laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lain-lain ) dan informasi dari keluarga atau
orang lain dapat dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan
akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A : Assesment
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif
maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan ( Kesimpulan apa yang telah dibuat
dari data S dan O ).
Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif
maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian
adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam
mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan
dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif
dan objektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa / masalah
- Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien : hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir . Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.
- Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu,
kemungkinan mengganggu kehamilan / kesehatan tetapi tidak masuk dalam
diagnosa.
2. Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial
P: Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evalusi berdasarkan
Assesment ( Rencana apa yang akan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut ).
SOAP untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi dimasukkan dalam ” P “
sedangkan Perencanaan membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari
kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil
harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan
instruksi dokter.
Didalam Planning dapat berisikan tentang :
- Konsul
- Tes diagnostic / laboratorium
- Rujukan
- Pendidikan konseling
- Follow Up
- Pendokumentasian asuhan kebidanan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan
kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien
mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.
Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah
klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien. Oleh karena itu klien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting untuk
menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang dicapai menjadi fokus
dari ketepatan nilai tindakan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat
menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai tujuan.
Data objektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan, antara lain:
Pemeriksaan umum
Pernapasan . pernapasan BBL, normal 30-60 kali per menit tanpa rektraksi
dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil,
mungkin terdapat rektaksi dada ringan dan jika bayi terhenti napas secara
periodik selama beberapa detik masih dalam batas normal.
Warna kulit. Bayi baru lahir aterm keliatan lebih pucat dibanding bayi
preterm karena kulit lebih tebal.
Denyut jantung. Denyut jantung BBL, normal antara 100- 160 kali per
menit, tetapi dianggap masih normal jika di atas 160 kali permenit dalam
jangka waktu yang pendek beberapa kali dalam satu hari selama beberapa
hari pertama kehidupan , terutama bila bayi mengalami distress. Jika ragu,
ulangi perhitungan denyut jantung.
Suhu aksila 36,50C-37,50C.
Postur dan gerakan. Postur normal BBL dalam keadaan istirahat adalah
kepalan tangan longgar, lutut semi fleksi. Gerakan ekstremitas bayi harus
secara spontan dan simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal
dapat sedikit gemetar.
Tonus otot/ tingkat kesadaran. Rentang normal tingkat kesadaran BBL
adalah mulai dari diam hingga penuh dan dapat ditenangkan jika rewel.
Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur.
Ekstremitas. Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh
dan pembengkakan.
Kulit. Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau
bercak hitam, tanda lahir/ tanda mongol.
Talipusat, normal warna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering
dan mengkerut/mengecil akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
Berat badan normal 2500-400 gram.
Pemeriksaan fisik
Dalam 24 jam, bila bayi tidak tidak mengalami masalah apapun,
lakukanlah pemeriksaan fisik yang lengkap.
Kepala: ubun-ubun , sutura, molase, caput succedaneum, cephal
haematoma hidrasefalus, ubun-ubun besar,ubun-ubun kecil
Muka : tanda-tanda paralisis
Mata : keluar nanah , bengkak pada kelopak mata, pendarahan
subkunjungtiva dan kesimetrisan
Telinga : kesimetrisan letak dihubungan dengan mata dan kepala
Hidung : kebersihan, palatokisis
Mulut : labio/palatokisis, trush , sianosis, mukosa kering/basah
Leher : pembengkakan dan benjolan
Klavikula dan lengan tangan : gerakan , jumlah jari
Dada : bentuk dada, puting susu , bunyi jantung dan pernapasan
Abdomen: penonjolan sekitar tali pusat pda saat menangis , pendarahan
tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, distensi, gastrokisis,
omfalokel,
Tungkai dan kaki : gerakan , bentuk dan jumlah jari
Anus : berlubang / tidak , berfungsi spingter ani
Punggung ; spina bifida ,mielomeningokel
Refleks : moro, rooting, walking, graphs, sucking, tonicneck
Antrometri : BB, PB, LK, LD, LP, LLA
Eliminasi : BBL normal biasanya kkencing lebih dari 6 kali per hari.
Dicurigai diare apabila frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih , tinja hijau .
2. Langkah 2. Interprestasi Data
Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa masalah dan kebutuhan bayi
berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada langkah 1.
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas/Biodata
Nama bayi :
Umur bayi :
Tgl/jam/lahir :
Jenis kelamin :
Berat badan :
Panjang badan :
Ibu Ayah
Nama
Umur
Suku/Kebangsaan
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Pendarahan :
Pre eklamsia :
Eklamsia :
Penyakit kelamin :
Lain-lain :
2. Kebiasaan waktu hamil
Makanan :
Obat-obatan :
Merokok :
Lain-lain :
Jenis persalinan :
Ditolong oleh :
Lamanya persalinan
Kala I : Jam :
Kala II : Jam :
Ketuban pecah :
Warna :
Jumlah :
Komplikasi persalinan
Ibu :
Bayi :
Beraksi Sedikit
[ ] biru
merahan
tangan dan
kaki biru
Menit V
Beraksi Sedikit
merahan
tangan dan
kaki biru
Sidik Telapak Kaki Kiri Bayi Sidik Telapak Kaki Kanan Bayi
Sidik Jempol Tangan Kiri Ibu Sidik Jempol Tangan Kanan Ibu
Suhu :
Resp :
BB sekarang :
LK :
3. Pemeriksaan secara sistematis
Kepala :
Ubun-ubun :
Muka :
Mata :
Telinga :
Mulut :
Hidung :
Leher :
Dada :
Tali pusat :
Genetalia :
Anus :
4. Refleks
Refleks moro :
Refleks walking :
Refleks graph :
Refleks sucking :
5. Antropometri
Lingkar kepala :
Lingkar dada :
Lingkar lengan atas :
6. Eliminasi
Miksi
Warna :
Tanggal :
Pukul :
Mekonium :
Warna :
Tanggal :
Pukul :
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS
2. PROLOG
3. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan sudah dapat miring kiri dan
kanan dan telah bias berjalan dibantu oleh keluarganya.
B. DATA OBJEKTIF
KU baik, kesadaran composmentis, TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/m, RR; 24 X/M,
S: 37,2ºC, BB 82 Kg, kunjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik (kekuning-kuningan),
tidak ada pembesaran vena jugularis pada leher, tidak ada benjolan abnormal pada
payudara, puting susu kiri dan kanan menonjol, tidak ada luka bekas operasi. TFU 1jari
dibawah pusat,kontraksi uterus baik. Pengeluaran lochea rubra, ektrimitas : Reflek patella
posotif, simetris, tidak ada varices maupun oedema.
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam keadaan normal yaitu
TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/m, S : 37,20C, Rr : 22 x/m, TFU : 1 jari dibawah pusat,
kontrraksi baik, perdarahan ± 150 cc. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan.
2. Mengajarkan kepada ibu cara mencegah perdarahan seperti memasase fundus uteri
dengan memutarnya searah jarum jam bila teraba lembek dan bila terasa ada darah
yang keluar dari jalan lahir yang mengalir deras. Ibu mengerti dan ibu bersedia untuk
melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk selalu istirahat pada saat bayi tidur. Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
4. Menganjurkan ibu selau memberikan ASI kepada bayinya saat bayi terjaga, setiap 2
jam sekali atau setiap bayi ingin menyusu. Ibu bersedia untuk selalu menyusui ASI
kepada bayinya.
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti tidur miring kekanan dan kekiri agar
involusi uterus berjalan dengan normal. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
6. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas seperti pengeluaran pervaginam,
payudara bengkak kemerahan dan panas, sakit kepala hebat, nyeri epigastrik,
penglihatan kabur. Bila terdapat tanda-tanda tersebut maka ibu wajib melaporkan ke
tenaga kesehatan. Ibu mengerti dan akan memberitahu apabila ada tanda-tanda
tersebut.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari,
Data Subjektif Data Objektif Analisa Penatalaksanaan
Tanggal
Rabu, Ibu mengatakan KU : Baik IbuP3A0
5 Februari perutnya masih Kes : CM post partum
2020 terasa mules dan TD : 120/80 6 jam
sudah dapat miring mmHg
kiri dan kanan dan N : 84 x/m
telah bias berjalan S : 36,2 0C
dibantu oleh
Rr : 22 x/m
keluarganya.
TFU : 1 jari
dibawah pusat
Kontraksi:Baik
Perdarahan :
150cc
Lochea rubra
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Ayu Rai. 2008. Skrining TT WUS Eliminasi Tetanus Maternal – Neonatal. Bali:
Dinas Kesehatan Provinsi.
Manuaba, Ida Ayu, dkk. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk Pendidikan
bidan. Jakarta : EKG