Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 2. Edisi 2. Desember 2012. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Konseptual

Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan


Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan
Kegiatan Olahraga

Bambang Priyono*

Diterima: Oktober 2012. Disetujui: November 2012. Dipublikasikan: Desember 2012


© Universitas Negeri Semarang 2012

Abstrak Even industri adalah salah satu market menjadi Identitas Industri Yang memiliki value per share
terbesar di dunia dan memberikan kontribusi besar tambah Yang signifikan. Industri OLAHRAGA merupakan
yang berdampak ekonomi positif. Sektor even industri Industri Yang menciptakan value per share tambah Artikel
pariwisata masih baru, dinamis, dan berkembang serta Baru memproduksi Dan menyediakan OLAHRAGA.
dalam tempo relatif singkat berubah drastis. Olahraga Kondisi Industri OLAHRAGA Yang Masih Kecil
juga dirancang sebagai industri modern berskala global. sebagaimana disebutkan di Atas tentu Saja Ulasan Sangat
Dalam membangun karakter bangsa, olahraga sudah bertentangan Artikel Baru tuntutan Arus Pasar prabayar
menjadi identitas industri yang memiliki nilai tambah bebas. Industri OLAHRAGA Bisa dibagi menjadi doa,
yang signifikan. Industri olahraga merupakan industri yaitu olahraganya SENDIRI Serta pendukungnya. Industri
yang menciptakan nilai tambah dengan memproduksi mikro keolahragaan merupakan upaya kolektif Bahasa
dan menyediakan olahraga. Kondisi industri olahraga Dari berbagai pihak untuk mengembangkan therapy
yang masih kecil sebagaimana disebutkan di atas tentu terapi Ekonomi ANTARA PRODUSEN Dan Chicken,
saja sangat bertentangan dengan tuntutan arus pasar Artikel Baru dijembatani Oleh bentuk-bentuk Produksi
bebas. Industri olahraga bisa dibagi menjadi dua, yaitu Barang atau Jasa OLAHRAGA. Materi Utama tulisan
olahraganya sendiri serta pendukungnya. Industri mikro inisial berfokus FUNDS pertumbuhan usaha atau kegiatan
keolahragaan merupakan upaya kolektif dari berbagai OLAHRAGA Yang menjadi Ditempatkan Pendirian
pihak untuk mengembangkan perilaku ekonomi antara Pratama Afiliasi Pariwisata, Rekreasi Dan OLAHRAGA
produsen dan konsumen dengan dijembatani oleh bentuk- sebagai BAGIAN terpisahkan Yang Utama Bahasa Dari
bentuk produksi barang atau jasa olahraga. Materi utama pengembangan Industri OLAHRAGA Dan Pengembangan
tulisan ini berfokus pada pertumbuhan kegiatan olahraga strategi pemasaran. Pengelolaan Serta Manajemen Industri
yang menjadi dasar pendirian usaha pariwisata, rekreasi keolahragaan menjadi JUGA Satu diantara beberapa Hal
dan olahraga sebagai bagian integral yang utama dari Yang Ulasan Sangat mendasar Dalam, proses penelaahan
pengembangan industri olahraga dan strategi pemasaran. Pembangunan Dan pengembangan nihil. Secara gari
Pengelolaan serta manajemen industri keolahragaan Besar terdapat Tiga segmen Industri OLAHRAGA
menjadi juga satu diantara beberapa hal yang sangat yaitu: 1) kinerja Sport, 2) Sport Production, 3) Promosi
mendasar dalam proses pembangunan dan pengembangan Sport. Saran Dan rekomendasi Yang dapat diberikan
tersebut. Secara garis besar terdapat tiga segmen industri Bahasa Dari Penulis diantaranya adalah berkaitan
olahraga yaitu: 1) Sport performance, 2) Sport Production, tentang Usage ‘masyarakat, cerminan produktivitas
3) Sport Promotion. Saran dan rekomendasi yang dapat Industri keolahragaan, Dan Pola Pengambilan kebijakan
diberikan dari penulis diantaranya adalah berkaitan Bahasa Dari pemangku kepentingan berkaitan FUNDS
tentang partisipasi masyarakat, cerminan produktivitas Kepemilikan Modal keolahragaan.
industri keolahragaan, dan pola pengambilan kebijakan
dari stakeholder berkaitan pada bidang keolahragaan. Keywords: Even the sports industry; management;
segmentation sports industry.
Kata Kunci: Even industri olahraga; manajemen;
segementasi industri olahraga.
PENDAHULUAN
Abstract Bahkan Industri adalah salat Satu pasar
Industri olahraga merupakan salah
terbesarnya di Dunia Dan memberikan kontribusi satu aspek yang sangat penting dalam
Besar Yang berdampak positif Ekonomi. Sektor Industri perkembangan ekonomi suatau negara. Di
Pariwisata bahkan Masih baru Negara, Dinamis, Dan berbagai negara industri maju dan modern
Berkembang Serta Dalam, tempo relatif yang singkat
berubah Drastis. OLAHRAGA JUGA dirancang
seperti di Amerika, Inggris, Jerman, Prancis,
sebagai Industri modern yang berskala global. Dalam, Italia, Korea dan China, olahraga telah menjadi
MEMBANGUN Karakter Bangsa, OLAHRAGA sudah industri unggulan sebagai pemasok devisa
negara. Selain itu olahraga juga dirancang
*Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, sebagai industri modern berskala global.
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang (Unnes). E-mail: priyonob@yahoo.com Dalam membangun karakter bangsa, olahraga
Bambang Priyono - Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen 113

sudah menjadi identitas industri yang memiliki dan peningkatan pendapatan masyarakat,
nilai tambah yang signifikan. Di Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan industri olahraga masih berperan dalam mewujudkan stabilitas
memerlukan peran serta dari masyarakat nasional. Namun demikian Usaha Mikro, Kecil
dalam mewujudkan olahraga yang berprestasi dan Menengah masih menghadapai berbagai
dengan dukungan industri olahraga dalam hambatan dan kendala, terutama dalam
negeri. hal produksi dan pengolahan, pemasaran,
Kementerian Negara Pemuda sumber daya manusia, desain dan teknologi,
dan Olahraga melalui Deputi Bidang permodalan, serta iklim usaha.
Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Kendala dan hambatan tersebut tentu
sebagai lembaga pengembang industri saja juga dirasakan pada pelaku usaha industri
olahraga di Indonesia telah mencanangkan olahraga, yang pada umumnya ”bermain”
suatu gagasan untuk mengembangkan industri disegmen usaha mikro. Kemajuan industri
olahraga sebagai industri kreatif yang berdaya mikro olahraga memiliki nilai strategis karena
saing tinggi dalam percaturan globalisasi. terkait dengan upaya pemberdayaan ekonomi
Langkah-langkah koordinasi dengan berbagai rakyat kecil dan merupakan bagian dari
stakeholder telah ditempuh, kini  Kementrian upaya pengentasan kemiskinan. Iklim usaha
Negara Pemuda dan Olahraga melalui Deputi yang kondusif di sektor industri olahraga
Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri juga menjadi indikator bahwa pembangunan
Olahraga mencoba melangkah lebih jauh dalam olahraga sebenarnya memiliki dampak
rangka mengembangkan industri olahraga di pengiring yang sangat luas. Dampak tersebut
Indonesia. Salah satu langkah penting yang tidak sekadar dibatasi pada komunitas
sangat mendesak untuk diimplementasikan olahraga, tetapi juga pada masyarakat secara
adalah melakukan identifikasi dan pembinaan luas, terkait dengan persoalan kesejahteraan
sentra-sentra industri olahraga yang telah ada sosial.
dan mengembangkan berbagai pusat peralatan Pengembangan industri olahraga,
olahraga yang dapat diakses oleh masyarakat khususnya pariwisata olahraga perlu
dengan mudah. mendapat perhatian yang serius agar mampu
Olahraga di negeri tercinta masih menciptakan suatu masyarakat yang maju dan
tersendat-sendat dalam prestasi. Hal ini lebih bersifat transformatif yaitu masyarakat
diyakini karena kurangnya fasilitas dan maju baik secara struktual maupun kultrual.
program pendidikan yang baik. Kadin (Kamar Dimensi structural tercermin pada upaya
Dagang dan Industri) Indonesia khususnya mengubah masyarakat yang dulu bersifat
Bidang Pengembangan Industri Olahraga agraris menjadi masyarakat industri yang
melihatnya, Indonesia sudah harus melakukan ditopang pada dua kekuatan pokok yaitu
industrialisasi olahraga sebagai salah satu industri yang kuat didukung oleh pertanian
cara menanggulangi masalah tersebut. yang tangguh mencakup penguasaan teknologi
Sekaligus, ketertarikan negara-negara barat serta mempunyai daya saing yang kuat dalam
dan Amerika Serikat untuk berinvestasi dalam memasuki pasaran global. Sedangkan dimensi
bidang olahraga di Asia merupakan moment kultural tercermin pada nilai-nilai baru yang
tepat untuk mengembangkan industrialisasi berkembang dan sangat bermanfaat dalam
olahraga (Ibnu, 2011: 1). menopang terbentuknya suatu masyarakat
Mengapa? melalui industrialisasi industri olahraga yaitu menyangkut sikap,
olahraga maka, fasilitas-fasilitas dan event-event tingkah laku rasional masyarakat, sadar
olahraga akan meningkat sehingga kualitas kesehatan, dan kompetitif (Farida M., 2011: 2).
atlet juga terasah. Peningkatan ini didapat dari Industrialisasi olahraga dalam
investor-investor olahraga. pembangunan ekonomi dapat dilihat dalam
Dalam penjelasan Undang-undang kerangka pemikiran dan pola pendekatan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 yang dikembangkan Masyur Wiratmo (1992)
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang mengatakan bahwa negara yang sedang
(2008: 30-31) telah diuraikan bahwa Usaha berkembang yakin, bahwa industrialisasi
Mikro, Kecil dan Menengah merupakan diperlukan agar negaranya bisa tumbuh dan
kegiatan usaha yang mampu memperluas berkembang secara cepat. Sebab dalam proses
lapangan kerja dan memberikan pelayanan industrialisasi itu biasanya akan dibarengi
ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dengan percepatan kemajuan teknologi, proses
dapat berperan dalam proses pemerataan pelatihan sumber daya manusia dan kemudian
114 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 112-123

peningkatan produktifitas, (dan dengan adalah sebuah industri yang menciptakan


demikian juga upah riil dan pendapatan nilai tambah dengan memproduksi dan
meningkat) dibandingkan kalau hanya menyediakan olahraga yang berkaitan
mengandalkan sektor pertanian. dengan peralatan dan layanan. Sport marketing
Industri olahraga didefinisikan oleh adalah penerapan spesifik prinsip dan proses
Pitts, Fielding dan Miller sebagai “semua pemasaran kepada produk olahraga dan untuk
produksi barang, jasa, tempat, orang-orang, memasarkan produk nirlaba olahraga melalui
dan pemikiran yang ditawarkan kepada asosiasi dengan olahraga.
pelanggan, yang berkaitan dengan olahraga. Jika kita mengamati profil usaha
(Pitts, Fielding, and Miller, 1994).Ozanian industri olahraga di Indonesia, mereka dalam
mengatakan bahwa; “Olahraga tidak hanya operasionalnya menghadapi masalah pokok:
bisnis besar saja. Olahraga adalah salah 1. Masalah permodalan. Untuk masalah
satu dari industri yang tercepat bertumbuh- modal para pengusaha dalam menjalankan
kembangnya di Amerika, dan adalah yang usahanya belum mengenal dan
jalin menjalin dengan setiap aspek ekonomi – memanfaatkan lembaga perbankan. Selain
dari media dan pakaian sampai pada makanan itu para pengusaha industri olahraga
dan periklanan ............. olahraga ada dimana- (kecil) sulit untuk memperoleh kredit dari
mana, dibarengi dengan suatu bunyi dering bank swasta.
mesin kasir uang yang tak putus-putusnya” 2. Lemah dalam memperoleh peluang
(Onzanian, 1995). Klasifikasi Industri: (1) pasar dan memperbesar pangsa pasar.
Pertanian, kehutanan dan perikanan; (2) Umumnya usaha industri olahraga
Industri tambang; (3) Industri kepabrikan memperoleh pasar dengan cara-cara pasif.
(manufacturing); (4) Industri konstruksi; (5) Mereka mengandalkan kekuatan promosi
Industri transportasi, komunikasi; (6) Industri personel selling yaitu komunikasi antar
perdagangan (trade); (7) Industri finance personal.
(perbank-an); (8) Industri jasa (service); (9) 3. Keterbatasan pemanfaatan dan
Industri pemerintah (Encyclopedia Americana, penguasaan teknologi. Hal ini disebabkan
1975). karena lemahnya sumber daya manusia
Sejalan dengan peningkatan derap dalam menyerap ilmu pengetahuan dan
industri, nilai produksi terus menunjukkan teknologi.
peningkatan. Peningkatan nilai produksi 4. Masalah strategi pemasaran produk
ini dimungkinkan oleh adanya peningkatan merupakan salah satu kendala besar bagi
daya saing produk-produk industri olahraga. industri olahraga yang kecil untuk masuk
Peningkatan daya saing tersebut tentunya pasar bebas. Seringkali pemasaran produk
disertai adanya peningkatan daya beli industri olahraga kecil harus melalui mata
masyarakat dan pencapaian prestasi melalui rantai.
produk-produk industri olahraga terutama 5. Lemah dalam jaringan usaha dan kerja
dalam menembus pasaran internasional. sama usaha.
Untuk menembus pasaran tersebut 6. Kelemahan dalam mentalitas usaha dan
perlu terobosan baru. Dan untuk merangsang kewirausahaan. Umumnya industri
para wisatawan dalam pengembangan diri, olahraga yang masih kecil sedikit sekali
dan menghadapi era perdagangan bebas, yang memiliki kreatifitas dan inovasi,
maka Pemerintah Daerah sangat diharapkan kemandirian dan semangat untuk maju.
sebagai motivator untuk memberikan berbagai Kondisi industri olahraga yang masih
kemudahan. Pemerintah dapat memberi kecil sebagaimana disebutkan di atas tentu saja
kemudahan administrasi maupun kebijakan- sangat bertentangan dengan tuntutan arus pasar
kebijakan yang langsung dapat menunjang bebas. Pasar bebas menuntut bisnis olahraga
perkembangan industri olahraga. sekalipun kecil haruslah tangguh, mandiri,
dinamis, efisien, dan mampu membeikan
Industri Olahraga? produk yang berkualitas dan pelayanan
Menurut Pitts; Fielding, and Miller yang memuaskan. Untuk memperbaiki profil
(1994) industri olahraga adalah “setiap produk, industri olahraga Indonesia dengan berbagai
barang, servis, tempat, orang-orang dengan masalah dan kelemahannya tersebut maka
pemikiran yang ditawarkan pada publik sangat dibutuhkan proses pemberdayaan
berkaitan dengan olahraga. Dikutip dari usaha industri olahraga. Pemberdayaan
pernyataan Nuryadi (2010: 10); Sport Industry tersebut haruslah menyentuh langsung pada
Bambang Priyono - Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen 115

keenam kelemahan di atas. agency, sport event organizer.

Pola Pengembangan Industri Olahraga Penguatan Sistem Pembangunan


Sebelum kita beranjak membicarakan Keolahragaan
tentang hal tersebut diatas, ada baiknya kita 1. Pembangunan olahraga diarahkan:
cermati tiga pola yang berkaitan dengan a. Mengembangkan kebijakan dan
tumbuh kernbangnya industri olahraga manajemen penyusunan dan
dibawah ini: a) di Indonesia terdapat adanya perencanaan program olahraga dalam
potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang upaya mewujudkan penataan sistem
lingkup/dimensi keolahragaan yang besar. Ini pembinaan dan pengembangan
merupakan salah satu keberhasilan program olahraga secara terpadu dan
pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga, berkelanjutan;
b) terdapat tiga areal sellor bidang garapan b. Meningkatkan akses dan partisipasi
yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi masyarakat secara lebih luas dan merata
dan olahraga prestasi, dan c) Besarnya peluang untuk meningkatkan kesehatan dan
tumbuh kembangnya industri di bidang kebugaran jasmani serta membentuk
olahraga. Dari ketiga area bidang garapan watak bangsa, sekaligus membangun
tersebut diatas, maka industri olahraga dapat konsepsi budaya olahraga di kalangan
menembus di berbagai segmen pasar. masyarakat ;
Disamping memilih dan melakukan c. Meningkatkan sarana dan prasarana
berbagai pendekatan untuk kesuksesan olahraga yang sudah tersedia untuk
dalam bisnis olahraga, kiranya juga perlu mendukung pembinaan olahraga;
dibangun sebuah komunikasi yang baik d. Meningkatkan upaya pembibitan
dengan berbagai pihak. Dengan komunikasi dan pengembangan prestasi olahraga
mampu memecahkan adanya sebuah konflik, secara sistematik, berjenjang dan
sehingga akan didapatkan konsep solusi berkelanjutan;
yang lebih berkualitas, meskipun akan ada e. Meningkatkan pola kemitraan dan
sebuah perubahan, namun perubahan tersebut kewirausahaan dalam upaya menggali
mengarah ke yang lebih baik serta memberi potensi ekonomi olahraga melalui
dampak kepada kemajuan bersama. pengembangan industri olahraga;
Industri olahraga memiliki ciri-ciri f. Mengembangkan sistem penghargaan
sebagai berikut : dan meningkatkan kesejahteraan atlet,
1. Perhatian terus-menerus pada bisnis. pelatih, dan tenaga keolahragaan.
2. Merupakan bagian atau cabang bisnis. 2. Tujuan program penguatan sistem
3. Sesuatu yang mempekerjakan banyak pembangunan keolahragaan untuk
tenaga kerja dan modal, yang merupakan mewujudkan keserasian berbagai
kegiatan yang nyata dari perdagangan kebijakan keolahragaan. Kegiatan pokok
(Webs1er’s New Collegiate Dictionary) yang dilakukan :
Segmen industri olahraga sesuai dengan a. Pemetaan dan pendataan potensi
tipe produknya rnenurut Parks, Zanger and Keolahragaan Kabupaten/kota se
Ouarterman,(1998) terdapat tiga segment Indonesia;
yaitu: b. Pengkajian kebijakan-kebijakan
a. Sport performance / penampilan olahraga, pembangunan di bidang Olahraga;
Segmen ini bermacam - macam produk. c. Pengembangan kemitraan pemerintah
seperti olahraga sekolah, perkumpulan dengan masyarakat dalam
kebugaran, camp olahraga, olahraga pembangunan keolahragaan;
professional, dan taman olahraga kota. d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
b. Sport Production / produksi olahraga, pembangunan olahraga.
Segmen produksi olahraga ini dapat
diberikan contoh seperti bola basket, bola Strategi Pengembangan Industri Olahraga
tennis, sepatu olahraga, kolam renang, Didalam pembangunan industri
serta perlengkapan olahraga lainnya, olahraga di Indonesia perlu kiranya re-orientasi
c. Sport Promotion / Promosi Olahraga. program, beberapa hal tersebut diantaranya
Segmen ini dapat berupa barang dagangan adalah sebagai berikut:
seperti kaos, atau baju yang berlogo, media 1. Pengembangan budaya olahraga
cetak dan elektronika, sport marketing Budaya olahraga merupakan landasan
116 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 112-123

utama dalam pembangunan olahraga Kebijakan-kebijakan olahraga yang


nasional. Budaya olahraga merupakan diambil oleh Pemerintah sangat diperlukan
sikap dan kebiasaan masyarakat untuk dan masih dominan untuk kelancaran
senang berolahraga dan menjadikan proses di lapangan, seperti subsidi
olahraga sebagai gaya hidup sehat. pembiayaan olahraga. Pihak masyarakat
Pengembangan budaya olahraga ini dan swasta sebagai pelaksana di lapangan,
dapat dimulai dari lingkup individu akan berlindung di balik kebijakan yang
dan keluarga dengan cara memberikan diputuskan pemerintah, sehingga dalam
apresiasi terhadap makna dan manfaat pelaksanaannya, pihak masyarakat
olahraga bagi peningkatan kesehatan dan atau swasta dapat berkerja tenang dan
kualitas hidup. aman. Pihak ketiga pasar atau market,
2. Persaingan olahraga regional dan berkewajiban untuk memasyarakatkan
internasional atau mepopulerkan olahraga di
Prestasi olahraga nasional terus merosot di masyarakat, agar sektor olahraga tidak
tingkat regional dan internasional. Kondisi hanya sebagai sector nonprofit tetapi juga
ini disebabkan lemahnya daya saing profit dan dapat dijual ke masyarakat.
olahraga nasional dibandingkan dengan 6. Peran Perbankan Dalam Pengembangan
negara-negara lain. Kebangkitan kekuatan Industri Olahraga
baru dalam olahraga, baik di tingkat Dalam hal pembinaan, perbankan
ASEAN, Asia, maupun dunia sangat sebenarnya turut dapat berperan beberapa
berpengaruh terhadap posisi kekuatan di antaranya memiliki klub olahraga
olahraga Indonesia. Perkembangan sendiri. Contohnya Bank BNI dan Bank
olahraga di Thailand, Malaysia, China, Sumsel di cabang bola voli, serta aktif
dan beberapa negara pecahan Uni Soviet mengikuti kompetisi dan merekrut
merupakan kekuatan-kekuatan yang atlet-atlet berbakat. Sangat diharapkan,
mempengaruhi keputusan pembinaan perbankan tidak hanya berperan sebagai
olahraga pada umumnya di Indonesia. sponsor event atau suatu klub yang
3. Manajemen olahraga nasional biasanya dimaksudkan juga sebagai upaya
Pendekatan integratif dalam penetapan promosi, tetapi bisa masuk lagi lebih
kebijakan yang memungkinkan pembinaan dalam.
dan pengembangan olahraga nasional Industri olahraga bisa dibagi menjadi
secara harmonis, terpadu dan jangka dua, yaitu olahraganya sendiri serta pendu-
panjang yang didukung dengan sistem kungnya. Olahraganya bisa berupa event atau
pendanaan dengan prinsip kecukupan cabangnya, sedangkan pendukungnya cukup
dan keberkelanjutan merupakan hal banyak. Beberapa faktor pendukungnya anta-
yang sangat penting dalam mendukung ra lain media massa baik elektronik maupun
keberhasilan pembangunan olahraga. cetak; peralatan olahraga, periklanan, jasa per-
4. Sarana prasarana olahraga serta penerapan sewaan arena, pernak-pernik atau merchandi-
riset dan Iptek se, dan masih banyak lagi. Jumlah bank yang
Penerapan Iptek dalam pembinaan beroperasi di Tanah Air pada saat ini sekitar
olahraga baik untuk meningkatan mutu 120. Kalau saja masing-masing mau masuk
proses belajar-mengajar maupun pelatihan dan menjalankan perannya sesuai dengan ke-
merupakan sebuah keniscayaan. Mutu mampuan, kita optimistis dunia olahraga na-
proses menjamin tercapainya hasil belajar sional akan kembali bergairah (Suara Merdeka
dan prestasi olahraga yang ditargetkan. online 29-9-2012).
Sulit dibayangkan pencapaian hasil belajar
atau prestasi tinggi tanpa pemanfaatan Olahraga Sebagai Even Pariwisata
Iptek. Tersedianya dukungan Iptek Gelaran even pariwisata menjadi bagian
termasuk sarana laboratorium pengajaran integral dan utama dari pengembangan
dan pelatihan olahraga sangat diperlukan pariwisata dan strategi pemasaran.
dalam upaya peningkatan prestasi. Even pariwisata dapat digunakan untuk
Sebagai contoh, keberhasilan prestasi menggambarkan fenomena sosial dan ini bisa
olahraga negara lain seperti Australia dan diartikan sebagai “pembangunan sistematis,
China diantaranya karena persoalan ini. perencanaan, pemasaran dan menjadi kilas
5. Sinkronisasi program antara; pemerintah, balik sejarah masa lalu”. Tujuan dari even
masyarakat, dan Swasta pariwisata dapat berupa:
Bambang Priyono - Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen 117

1. Untuk menciptakan citra yang sama, memperluas dan memperkuat hubungan


menguntungkan bagi tujuan wisata pada sosial dan jaringan, orang-orang link ke sumber
daerah atau negara yang dituju. daya dan menyediakan mereka dengan rasa
2. Untuk memperluas informasi budaya dan memiliki. Hubungan sosial adalah penentu
tradisi lokal. dasar kesehatan tetapi sering kurang untuk
3. Untuk menyebarkan permintaan wisata orang yang terpinggirkan oleh kemiskinan,
yang lebih merata disuatu daerah. diskriminasi penyakit, atau konflik.
4. Untuk menarik pengunjung asing dan Olahraga juga dapat digunakan untuk
domestik. mengurangi stigma sosial yang dialami
Statistik menunjukkan, misalnya; oleh kelompok-kelompok marjinal, seperti
bahwa di sektor segmen even pameran dapat penyandang cacat, orang dengan HIV dan
meningkatkan kehadiran internasional AIDS, dan anak mantan kombatan. Dengan
yang kuat antara 15% dan 20%. Ini sangat melibatkan orang-orang ini dalam kegiatan
bermanfaat terhadap sektor pariwisata lainnya olahraga dengan anggota masyarakat lainnya,
seperti perhotelan dan transportasi. Banyak olahraga menciptakan ruang bersama dan
delegasi resmi dari berbagai negara kemudian pengalaman yang membantu memecah
menambahkan kegiatan lain seperti perjalanan persepsi negatif dan memungkinkan orang
bisnis ke liburan mini (Sunday Times, untuk fokus pada apa yang mereka memiliki
28/2/1999: 16). Even dapat menjadi saluran kesamaan. Ini merupakan langkah penting
yang paling umum di mana pengunjung dalam meningkatkan individu-individu
memenuhi keinginan mereka untuk mencicipi ‘konsep diri dan kesehatan emosional (R. Dodd
makanan lokal dan tradisi, berpartisipasi & A. Cassels, 2006: 379-387).
dalam permainan, atau akan dihibur. Even
lokal dan regional dapat memiliki keuntungan Olahraga sebagai platform untuk mobilisasi
tambahan agar menjaga pasar pariwisata komunikasi, pendidikan dan sosial
domestik aktif (Getz, 1991: 67). Even wisatawan Olahraga dapat memainkan peran
atau pengunjung dapat didefinisikan sebagai berharga sebagai komunikasi, pendidikan
mereka yang bepergian jauh dari rumah dan kendaraan mobilisasi sosial. Hiburan
untuk bisnis, kesenangan, urusan pribadi atau banding olahraga tersebut, diperkuat dengan
tujuan lain (kecuali untuk pulang-pergi karena telekomunikasi global, telah membuatnya
bekerja) dan yang menginap pada tujuan even menjadi salah satu platform komunikasi yang
(Masberg, 1998: 67). paling kuat di dunia. Dengan melibatkan dan
memobilisasi profil tinggi atlet elit dan klub
Produk nyata olahraga profesional dan federasi, kekuatan ini
Even dapat dijelaskan dengan mengacu komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk
pada komponen nyata mereka. Getz (1991: memberikan informasi kesehatan kritis dan
123) mengusulkan bahwa produk nyata dari pesan, untuk model perilaku gaya hidup sehat,
suatu peristiwa yang benar-benar disampaikan dan untuk mengumpulkan sumber daya untuk
kepada publik sebagai ‘façade’: ini adalah inisiatif kesehatan. Di tingkat masyarakat,
mekanisme yang dibuat sebagai bagian peristiwa olahraga yang populer menawarkan
dari pengalaman pengunjung. Ada proses platform lokal untuk memberikan informasi
sinergis yang melibatkan produk-produk dan kesehatan dan pendidikan, dan dapat berfungsi
berwujud banyak untuk menciptakan suasana sebagai titik awal untuk mobilisasi masyarakat
yang membuat even tersebut. Selanjutnya, untuk mendukung promosi kesehatan,
acara biasanya dibuat sebagai sarana untuk vaksinasi, dan pencegahan penyakit dan upaya
mencapai beberapa tujuan yang lebih besar. pengendalian (Williams, 2006).
Bahkan dalam kasus dimana peristiwa belum
direncanakan dalam pikiran dengan tujuan Menyelenggarakan even olahraga
pariwisata, cenderung menjadi faktor strategis Untuk menggelar even olahraga,
setelah manajer bertujuan untuk memasarkan, manajer even olahraga harus mampu secara
mempromosikan atau paket even sebagai efektif merencanakan acara tersebut dan dapat
bagian dari daya tarik tujuan. menjamin, serta memfasilitasi keterlibatan dan
partisipasi dari semua elemen komponen yang
Membina hubungan sosial terlibat. Selain itu, ia harus mengkoordinasikan
Sebuah konektor sosial yang kuat, seluruh proses menjelang acara aktual serta
olahraga dapat membawa orang bersama- pasca-acara dan memahami kebutuhan
118 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 112-123

pelanggan, memastikan bahwa acara ini adalah untuk sebagian besar ditentukan oleh
menarik pemain dan penonton yang dalam seberapa baik dan seberapa menyeluruh
kebutuhan mereka dapat pula memenuhi perencanaan telah dilakukan oleh
kebutuhan kebutuhan sponsor. penyelenggara dan panitia. Persiapan adalah
Manajer acara olahraga harus dapat kunci untuk setiap peristiwa yang sukses.
memastikan bahwa acara ini diselenggarakan a. Panitia
dengan cara sedemikian rupa sehingga Hal ini sangat penting bagi manajer even
memenuhi persyaratan dari permainan, olahraga untuk membentuk panitia. Para
pemain, penonton dan sponsor, sehingga pemain kunci harus memiliki campuran
memastikan bahwa mereka semua berharap keterampilan berikut: keuangan,
untuk pertandingan berikutnya. Akhirnya, pemasaran, operasional dan hukum.
ia harus mampu untuk terus memantau Melalui pendelegasian tugas akan lebih
dan mengevaluasi acara tersebut dan mudah untuk menyelesaikan pengaturan
membuat penyesuaian yang diperlukan waktu dan ini sangat penting terutama
untuk memecahkan masalah pada daerah dengan acara khusus. Panitia harus
penyelenggaraan even. dibentuk jauh hari sebelum acara. Kerangka
Sebuah tim manajemen harus memiliki acuan bagi panitia penyelenggara
kualitas untuk suksesnya even olahraga harus dibentuk, misalnya siapa mereka
dengan beberapa criteria sebagai berikut: bertanggung jawab, tugas mereka adalah
1. Teliti-perhatian yang detil sangat penting. untuk melakukan, tanggal laporan tertentu
2. Kreatif dan inovatif-terbuka untuk dan lain-lain. Hal ini diperlukan untuk
perubahan. membuat daftar nama dan alamat anggota
3. Energik dan antusias. komite dan memiliki status reguler
4. Diplomatik tetapi juga persuasif dan kuat. pertemuan. Manajer even olahraga harus
5. Rajin, berkomitmen dan bekerja keras. bekerja sama dengan panitia, masyarakat
6. Sikap positif ‘dapat melakukan’ dan dan para pejabat. Tergantung pada tingkat
diperlukan sewaktu-waktu. acara, sebuah manajemen perusahaan
7. Lebih disukai berpengalaman dalam even yang profesional dapat digunakan
manajemen even olahraga. untuk mengatur acara tersebut.
Terlepas dari ukuran, semua peristiwa b. Menetapkan tujuan permainan
membutuhkan tingkat perencanaan tinggi, Tujuan adalah sesuatu yang ingin,
berbagai keterampilan dan banyak energi anda capai di masa depan. Sebelumnya
(Taman Rekreasi & Selandia Baru, 2002:2). manager even olahraga tuan rumah dalam
Perencanaan yang cermat dan rinci sangat permainan apapun, ia harus yakin apa
penting untuk menghindari dan atau yang ingin ia capai. Bisa jadi hanya untuk
menyelesaikan masalah potensial. memberikan latihan bagi para pemain,
Manajer even olahraga harus benar- untuk mempromosikan niat baik antara
benar yakin bahwa dia mampu mengatur tim yang berbeda atau, dalam kasus
acara tertentu dalam pikiran, sebelum acara khusus, untuk mempromosikan
memulai acara yang digelar. Dia harus biasa klub, untuk menghasilkan dana atau
mengatur permainan-untuk pertandingan liga meningkatkan kesadaran mereka dan
contoh dari minggu ke minggu, atau acara penjualan program yang bernilai jual
khusus-misalnya; sebuah turnamen satu hari untuk sponsor.
atau selama seminggu. Pada tingkat lokal, c. Memilih sebuah even
kejadian ini biasanya diselenggarakan untuk Identifikasi siapa target pasar anda untuk
menghasilkan dana, pasar tim atau klub, dan acara yang akan digelar. Ini adalah faktor
atau untuk membuat keterlibatan masyarakat. penting dalam menentukan semua elemen
Pada tingkat nasional atau internasional, lain dalam acara. Jika semua aspek dari
peristiwa ini umumnya disusun untuk acara tersebut tidak diminati penonton,
memenuhi persyaratan jenis yang sama tapi gelaran acara bisa gagal total. Manajer
untuk alasan profesional lebih. Acara telah even olahraga harus memberikan waktu
menjadi bisnis besar, sehingga nilai acara dari yang cukup untuk mengatur acara tersebut
perspektif sponsor adalah semakin penting. (2 sampai 4 bulan) diperlukan untuk acara
komunitas, sementara acara yang lebih
Perencanaan besar memerlukan perencanaan selama
Keberhasilan suatu even permainan lebih dari setahun.
Bambang Priyono - Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen 119

Dalam hal jadwal peristiwa itu, ia harus mempromosikan acara tersebut.


menghindari bentrokan dengan turnamen 7. Pasar acara tersebut melalui iklan,
lainnya dan perlengkapan harus ia coba menerapkan penjualan pribadi,
untuk memastikan bahwa itu cocok promosi penjualan dan publisitas
dengan sekolah, kalender provinsi, teknik penciptaan.
daerah atau nasional. Menetapkan atau 8. Cobalah untuk mendapatkan bantuan
memperkirakan jumlah pendatang atau dari badan olahraga lokal dan
tim dan mengalokasikan cukup waktu komite olahraga untuk membantu
untuk menyelesaikan acara tersebut, kepanitiaan dalam segi peralatan dan
memungkinkan untuk masalah yang tak perencanaan, terutama bila itu adalah
terduga seperti kondisi cuaca buruk. Hal acara olahraga, maka yang pertama
ini juga perlu untuk mempertimbangkan adalah pengorganisasian.
set-up dan waktu rincian yang diperlukan, 9. Mengatur anggaran yang baik dari
jadwal partisipasi acara federasi olahraga, semua pendapatan mungkin dan
serta kedatangan dan waktu keberangkatan biaya.
peserta. 10. Melakukan penelitian tentang
Hal lain yang tak kalah penting adalah bagaimana acara tersebut akan
kapasitas tempat, lokasi dan fasilitas. menguntungkan komunitas
Ukuran tempat harus sesuai dengan masyarakat dari ekonomi dan sosial,
akomodasi, oleh karenanya diperlukan dan mengambil langkah untuk
persyaratan teknis kompetisi. Tempat meminimalkan resiko.
tersebut harus dapat diakses oleh publik 11. Masukan rencana pengelolaan
dari perspektif transportasi dan juga harus lingkungan di tempat
memiliki fasilitas yang relevan dengan penyelenggaraan, misalnya; alokasi
skala gelaran acara tersebut, misalnya tempat sampah untuk sampah,
wudhu fasilitas, akses disadility, fasilitas sarana kebersihan instalasi sanitasi
katering, pusat penjualan merchandise. MCK, dll
d. Menyiapkan checklist 12. Kontraktor pihak ketiga merupakan
1. Daftar-pembanding berikut bagian penting dari manajemen even
harus berisi semua kegiatan yang olahraga. Kontrak ini meliputi: a)
perlu diselesaikan dalam rangka katering, b) scaffolding, c) peralatan
untuk pertandingan yang akan sound, d) peralatan khusus teknis
diselenggarakan: olahraga dan e) panggung dan
2. Pesan stadion sesuai dengan pencahayaan.
jumlah peserta dan penonton, maka 13. Selalu pastikan bahwa anda memiliki
manajer even mengantisipasi tingkat rencana darurat sebagai cadangan
kehadiran. untuk rencana awal yang tidak
3. Cobalah untuk melibatkan peran bekerja, misalnya, memiliki cadangan
semua pemain, ini penting dalam wasit yang stand-by jika wasit yang
komunitas gelaran even dalam acara ditugaskan berhalangan datang.
tersebut.
4. Pastikan tidak menyinggung setiap Hari permainan
individu atau kelompok dalam Gelaran even olahraga seharusnya
komunitas tertentu (agama, politik, direncanakan dengan benar sesuai dengan
kepentingan atau budaya). checklist untuk segala sesuatu harus ada di
5. Undangan, pemberitahuan dan tempat pertandingan pada hari permainan.
formulir pendaftaran untuk acara dan Faktor yang paling penting untuk
peserta harus dikirim jauh sebelum dipertimbangkan pada hari permainan adalah:
permainan yang digelar, sehingga Format kompetisi
dapat merencanakan untuk jumlah Format acara terlihat pada durasi acara, dan
orang yang hadir. jadwal yang akan digunakan selama waktu itu.
6. Jika diperlukan dan memungkinkan, Kehormatan tamu
cobalah untuk menarik media lokal, Tamu kehormatan seperti sponsor dan
misalnya surat kabar komunitas pemimpin lokal sangat penting dan perhatian
lokal, radio, atau banner di rumah khusus harus diberikan untuk perawatan
makan dan lain sebagainya, untuk orang-orang ini (VIP). Adalah penting bahwa
120 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 112-123

orang yang ditugaskan untuk mengurus diletakkan di tempat, dengan juru bicara yang
orang-orang para pejabat, ini untuk mencegah ditunjuk untuk menangani media jika terjadi
rasa malu. Incumbent yang ditunjuk juga harus bencana besar yang terjadi pada acara Anda.
cukup terampil dalam hal protokol, misalnya
cara di mana undangan ini tidak diatasi, Closing-down
pengaturan tempat duduk, dan lain-lain. Manajer even olahraga harus mengatur
Pemain upacara penutupan untuk mengakui kinerja
Pemain harus dibuat senyaman mungkin. tim atau peserta. Semua sponsor dan tamu VIP
Sebagai contoh, ruang ganti harus bersih dan lainnya yang terlibat harus berterima kasih
transportasi seharusnya diatur jika diperlukan. dengan cara komunikasi tertulis atau lisan
Minuman sesegera mungkin setelah hari itu.
Untuk tamu terhormat dan pemain-melibatkan Evaluasi pasca pertandingan
anggota klub atau keluarga dengan persiapan Manajer even olahraga harus membuat checklist
untuk acara lokal. Pastikan bahwa permintaan perencanaan untuk memastikan tugas-tugas
makanan terpenuhi, vegetarian, halal, dan yang dilakukan apakah tidak benar atau tidak
lain-lain. Untuk penonton, memastikan bahwa sama sekali dan mencoba untuk memperbaiki
produk yang dijual cukup tersedia untuk untuk referensi di masa mendatang. Selain itu,
mengumpulkan cukup dana bagi klub serta ia harus berusaha untuk membangun antara
berbagai pemenuhan kebutuhan penonton. pemain dan penonton dalam aspek yang dapat
Merchandising diperbaiki, sehingga bisa lebih baik ketika
Merchandising melibatkan penjualan barang mengorganisir pertandingan dimasa depan.
resmi, misalnya, topi, T-shirt, bola, dan lain- Adalah penting untuk mencatat semua
lain. kejadian, baik dan buruk, untuk merumuskan
Kewajiban laporan evaluasi komprehensif. Sebuah studi
Apa yang terjadi jika seorang pemain atau dampak resmi yang dilakukan oleh pihak
penonton terluka selama pertandingan dan independen juga dapat membantu dalam
perawatan yang salah diberikan? Turco, Riley perbaikan organisasi dari kejadian masa depan.
dan Swart (2002: 121) mengingatkan bahwa, Laporan ini penting bagi sponsor, federasi dan
sementara manager even olahraga tidak semua pemain yang berperan, sebagai laporan
harus melindungi peserta atau penonton dari untuk mengkonfirmasi keberhasilan atau
setiap resiko yang mungkin, sewajarnya harus kegagalan acara.
diambil untuk melindungi mereka dari potensi
bahaya yang paling serius. Dengan demikian Keselamatan, keamanan dan implikasi
manajer even olahraga harus melengkapi manajemen resiko
penanganan medis darurat atau masalah Manajemen resiko menjadi semakin
keamanan yang mungkin terjadi dalam sebuah penting bagi keberhasilan dan kelangsungan
pertemuan publik yang besar. hidup acara apapun (Turco et al, 2002: 122). Ini
Surat persetujuan dan ganti rugi mencakup proses mengantisipasi, mencegah
Persetujuan harus diperoleh dari orang tua atau meminimalkan potensi biaya, kerugian
atau wali dari anak usia di bawah umur atau masalah untuk aktivitas tersebut. Tidak
dan bentuk ganti rugi dari peserta dewasa. peduli seberapa besar dan kecil, perhatian
Pemberitahuan yang jelas harus ditempatkan yang diberikan dengan manajemen risiko,
di pintu masuk stadion menunjukkan ganti pencegahan kerugian dan keselamatan menjadi
rugi dari biaya yang timbul dari cedera dan perhatian penting ketika penjamin asuransi
kehilangan atau kerusakan harta benda dari prospektif, investor, sponsor dan penonton
penonton dan pemain. mengevaluasi manfaat dari partisipasi mereka
Keselamatan dan keamanan (Rossouw, 2000: 418).
Manajer even olahraga harus melibatkan Levine (2002: 122-123) mencatat bahwa
layanan lokal (polisi, layanan ambulans) rencana manajemen resiko yang komprehensif,
untuk membantu dengan hal ini. Maka akan diambil pertimbangan berikut ke dalam:
dapat ditunjuk seorang wakil panitia yang 1. Identifikasi semua potensi resiko (analisis
berperan mengkoordinasikan keselamatan resiko).
dan keamanan acara, hal ini berfungsi untuk 2. Mengurangi resiko dengan melakukan
menjamin efisiensi penyelenggaraan yang program pelatihan, program keselamatan
berkaitan dengan hal-hal darurat. Sebuah dan prosedur inspeksi.
rencana manajemen bencana juga harus 3. Membentuk dana pelindung untuk resiko
Bambang Priyono - Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen 121

yang tidak dapat dihilangkan. terutama manajemen resiko terkait dengan


4. Menerapkan rencana manajemen resiko. hukum dan pentelenggaraan acara.
Rossouw (2000: 418) melaporkan bahwa
rencana tersebut tidak hanya akan melibatkan Arah dan Perioritas Pengembangan Indusri
mereka yang merencanakan metode. Olahraga
Tetapi juga membantu untuk memastikan Fokus Industri Mikro Keolahragaan
pertandingan olahraga yang aman tetapi Beberapa kategori yang menjadi fokus
juga akan mencakup komentar dari penerima pengembangan industri mikro keolahragaan
manfaat dalam perencanaan: peserta dan antara lain:
penonton serta sponsor dan tamu lain . 1. Produk pakaian dan alat-alat olahraga
Melibatkan kelompok-kelompok kunci dalam Pengembangan produk kreatif pakaian
managerial even olahraga sebagai perencanaan olahraga dan berbagai peralatan
untuk memastikan bahwa mereka telah olahraga pendidikan, olahraga rekreasi
dianggap sebagai bahaya keamanan sebanyak dan olahraga prestasi yang berstandar
mungkin dan bahwa rencana terakhir yang nasional dan internasional. Produk
praktis dapat dengan mudah digunakan oleh pakaian dan peralatan olahraga ini
peserta dan penonton. adalah untuk memenuhi kebutuhan
Poin umum berikut disediakan oleh pendidikan, pemusatan latihan atlet, klub-
Rossouw (2000: 419) harus dipertimbangkan klub olahraga, kebutuhan masyarakat,
ketika berhadapan dengan rencana kebutuhan pasar lokal, domestik, dan
pengelolaan resiko: internasional.
1. Gunakan fokus kelompok yang terdiri 2. Event-event kejuaraan olahraga
dari staf acara untuk membantu anda Mengembangkan berbagai event kejuaraan
mengidentifikasi berbagai potensi olahraga pada kategori olympic games,
ancaman dan rencana pengelolaan yang berbagai kejuaraan/kompetisi, dan festival
efisien. olahraga rekreasi termasuk olahraga
2. Menyediakan efektif lisan, komunikasi masyarakat dan olahraga tradisional,
visual dan fisik sehingga karyawan, olahraga ekstrim, termasuk adventure
penonton dan peserta akan tahu apa yang sport, yang diintergrasikan dengan
harus dilakukan dalam keadaan darurat. gelar kesenian, kebudayaan tradisional,
3. Gunakan salah satu pusat kontrol sebagai kesenian kontemporer, potensi sumber
pusat layanan medis darurat sehingga daya alam, dan promosi pariwisata.
miskomunikasi tidak akan terjadi dan garis 3. Pemasaran industri olahraga
radio yang tersisa terbuka. Menulis setiap Pengembangan konsultansi olahraga,
laporan setelah kejadian untuk litigasi dan penumbuhan klub-klub olahraga,
tujuan evaluasi. penumbuhan media informasi dan
4. Melibatkan kelompok-kelompok eksternal komunikasi olahraga, memacu kegiatan
seperti atlet dan penonton dalam proses promosi, dan pemasaran industri olahraga
pemeriksaan keamanan untuk memastikan di dalam dan luar negeri.
penerimaan keseluruhan dan penggunaan. 4. Meningkatkan kapasitas kemampuan
Langkah-langkah seperti pencegahan pelaku industri olahraga
ditandai dengan jelas, ada pelatihan staf Dari perspektif ekonomi, pengembangan
dalam hal kebijakan alkohol, rokok, narkotika. industri olahraga diarahkan untuk
Penting untuk mengakui bahwa rencana mempercepat penanggulangan
manajemen resiko tidak membebaskan pengangguran, membuka peluang
manajer even olahraga dari semua tanggung kesempatan kerja dan usaha bagi wirausaha
jawab dan kewajiban mengenai peristiwa yang muda di pedesaan dan perkotaan.
terjadi (Turco et al, 2002: 123). Jika manajer even
olahraga tidak mengatur acara dengan cara Industri Mikro Keolahragaan dan Bursa Kerja
yang aman dan bertanggung jawab, mungkin Industri mikro olahraga merupakan
akan ia bertanggung jawab atas tindak upaya kolektif dari berbagai pihak untuk men-
anarkis yang terjadi dan berakibat banyak gembangkan perilaku ekonomi antara produ-
luka atau masalah yang mungkin timbul sen dan konsumen dengan dijembatani oleh
(Pike Masteralexis, Barr & Humms, 1998: 334). bentuk-bentuk produksi barang atau jasa olah-
Kesimpulannya, manajer even olahraga harus raga. Perilaku ekonomi tersebut berpotensi
mengakui pentingnya menangani masalah bagi upaya pengentasan kemiskinan dan pe-
122 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 112-123

nanggulangan pengangguran. Production, 3) Sport Promotion.


Dikutip dari artikel yang ditulis oleh 4. Re-orientasi program strategi industri
Kristiyanto (2011: 10); profil industri barang olahraga:
dan atau jasa olahraga yang disurvei meliputi a. Pengembangan budaya olahraga.
industri yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, b. Persaingan olahraga regional dan
dan Jawa Timur. Kota yang disurvei meliputi: internasional.
Majalengka, Solo, Sukoharjo, Karanganyar, c. Manajemen olahraga nasional.
Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Jumlah yang d. Sarana prasarana olahraga serta
disurvei di Jawa Barat sejumlah 1 industri yang penerapan riset dan iptek.
mempekerjakan 100 orang; di Jawa Tengah e. Sinkronisasi program antara;
sejumlah 10 industri barang dan jasa olahraga pemerintah, masyarakat, dan swasta.
yang mempekerjakan sejumlah 92 orang; di f. Peran perbankan dalam
Jawa Timur 6 industri pakaian dan peralatan pengembangan industri olahraga.
olahraga yang mempekerjakan 102 orang. 5. Pertumbuhan kegiatan olahraga
Komposisi pekerja di sektor industri yang menjadi dasar pendirian uasaha
olahraga adalah: di Jawa Barat meliputi 58 pariwisata, rekreasi dan olahraga
persen pekerja laki-laki dan 42 persen pekerja sebagai bagian integral yang utama dari
perempuan; di Jawa Tengah, 75 persen pekerja pengembangan pariwisata dan strategi
laki-laki dan 25 persen pekerja perempuan; pemasaran. Pertumbuhan pariwisata
dan di Jawa Timur, pekerja laki-laki 62,7 persen tergantung pada gelaran acara besar untuk
dan 37,3 persen pekerja perempuan. kualitas manajemen dan pengetahuan
Penghasilan pekerja di industri barang manajer eksekutif. Seorang manajer even
dan jasa olahraga di Jawa Barat, Jawa Tengah, olahraga harus memiliki pelatihan yang
dan Jawa Timur sebagian besar adalah berkisar lengkap di sektor pariwisata serta di sektor
Rp500.000,- sampai dengan Rp1.000.000,- olahraga, dalam rangka untuk memenuhi
perbulan dengan tanggungan keluarga rata- kebutuhan pelanggan.
rata 3 orang. Dengan fakta yang demikian, 6. Fokus pengembangan industri mikro
maka dapat dipahami bahwa secara riel bekerja keolahragaan antara lain
di sektor industri belum bisa menjanjikan, a. Produk pakaian dan alat-alat olahraga.
apalagi banyak pekerja home industri b. Event-event kejuaraan olahraga.
olahraga yang digaji di bawah Rp500.000,- per c. Pemasaran industri olahraga.
bulan. Jadi, industri olahraga secara faktual d. Meningkatkan kapasitas kemampuan
sekedar memberikan lapangan pekerjaan pelaku industri olahraga.
sampingan bagi sebagian masyarakat, namun 7. Dari penelitian yang telah dilaksanakan;
belum berdampak secara signifikans bagi industri olahraga secara faktual
pengentasan kemiskinan dan penanggulangan sekedar memberikan lapangan
masalah pengangguran. pekerjaan sampingan bagi sebagian
masyarakat, namun belum berdampak
SIMPULAN secara signifikans bagi pengentasan
1. Industri olahraga adalah “setiap produk, kemiskinan dan penanggulangan masalah
barang, servis, tempat, orang-orang pengangguran.
dengan pemikiran yang ditawarkan pada
publik berkaitan dengan olahraga. DAFTAR PUSTAKA
2. Beberapa permasalahan industri Farida M. 2011. Pemberdayaan Industri Olahraga Dalam
Menghadapi Pasar Bebas (Online), (http://staff.
olahraga; 1) Masalah permodalan, 2) uny.ac.id/sites/default/files/131808341/Pro-
Lemah dalam memperoleh peluang ceeding%20SEMNAS-Pemberdayaan%20Indus-
pasar dan memperbesar pangsa pasar, tri%20Olahraga%20Dalam%20Menghadapi%20
3) Keterbatasan pemanfaatan dan Pasar%20Bebas.pdf, diakses 13 Oktober 2012).
Getz, D. Special events. In Managing Tourism, ed S Mede-
penguasaan teknologi. 4) Masalah strategi lik. pp. 67,123. Oxford: Butterworth-Heinemann,
pemasaran produk merupakan salah satu 1991.
kendala besar bagi industri olahraga yang Hitt, Michael A., at.all, Strategic Management: Competitive-
kecil untuk masuk pasar bebas, 5) Lemah ness and Globalization. Texas: West Publishing
Company.
dalam jaringan usaha dan kerja sama Ibnu. 2011. Visi, Misi, Sasaran dan Program Kadin Untuk
usaha. Olahraga Nasional (online), (http://sport.ghiboo.
3. Terdapat tiga segmen industri olahraga com/visi-misi-sasaran-dan-program-kadin-un-
yaitu: 1) Sport performance, 2) Sport tuk-olahraga-nasional, diakses 13 Oktober 2012).
Bambang Priyono - Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen 123
Kristiyanto, Agus. 2011. Penguatan Kebijakan Publik Usaha Pitts B.G, Fielding, L.W., and Miller (1994). Industry Seg-
Pengentasan Kemiskinan Melalui Pengembangan mentation Theory and Sport Industry. Developing a
Industri Mikro Olahraga. Jurnal Ekonomi Pem- Spoort Industry Segmentation Model Sport Mar-
bangunan, Volume 12, Nomor 2, Desember 2011, keting Quarterly. 3. 1994. (Morgantown, WV: Tit-
hlm.200-211 ness Information Technologi, Inc).
Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor R. Dodd & A. Cassels, “Centennial Review: Health Devel-
20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan opment and the Millennium Development Goals”
Menengah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008. (2006) 100:5-6 Annals of Tropical Medicine & Parasi-
Loewe, M. The year the Arts festival crossed over. Daily tology at 379-387.
Dispatch, pp. 8, 122-123, 16 July 2002. Rossouw, J. Event sponsorship; Event marketing and com-
Masberg, BA. Defining the tourist: is it possible? Journal of munication; Sports event management. In Event
Travel Research, vol. 37, p.p. 67-70, August 1998. Management: a professional and developmental
Nuryadi. 2010. Industri Olahraga (Sport Industry) (Online), approach, pp. 418- 419, 2000.
(http://ebookbrowse.com/gdoc.php?id=36399 R.O. Williams, “The Contribution of Science in Preventing
8434&url=4ad8305a5fa81d9f5811a731c2530ab2, the Diseases of Inactivity in Developing Countries-
diakses 13 Oktober 2012). Lifelong Sport and Exercise as Medicine” (Outline
Nuryadi. 2008. Olahraga dan Kesejahteraan (Sebuah refleksi of presentation delivered at 11th World Sport for
dan harapan terhadap penyelenggaraan olaharaga kom- All Congress in Havana, Cuba 2006) [unpub-
petitif di Indonesia). Bandung: Bidang Pengendalian lished]. [Williams, “Contribution”].
Latihan Binpres KONI Jabar. Sunday Times. Business Time Survey-Conferences & Ex-
Parks & Recreation New Zealand. Running Sport: Event chibitions, vol. 28, pp. 16-18, February 1999.
Management. 2002. http://www.sparc.org.nz [25 Turco, DM, Riley R & Swart, K. Sport Tourism. Morgan-
April 2008]. town , pp. 121-123, WV: Fitness Information Tech-
Pike Masteralexis, L, Barr, CA & Humms, MA. Principles nology, 2002.
and Practice of Sport Management. Gaithersburg,
MD: Aspen. pp. 334, 1998.

Anda mungkin juga menyukai