Juklak Rehab SD 2018 PDF
Juklak Rehab SD 2018 PDF
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Gedung E Lantai 17-18 Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021)5725636, 5725641, 5725643, Fax. (021)5725643, 5723637
Laman : http://www.psd.dikdas.go.id Email : sarpras.ditpsd@kemdikbud.go.id
PERATURAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
NOMOR : 168/D2.1/KPA/I/REHABILITASI/2018
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI RUANG BELAJAR
SEKOLAH DASAR
TAHUN ANGGARAN 2018
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar
Tahun Anggaran 2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kuasa Pengguna
Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Pasal 2
Peraturan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan
acuan dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar
Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018.
Pasal 3
Peraturan Kuasa Pengguna Anggaran ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Januari 2018
MUKHLIS, ST
NIP. 196805031998031002
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Pengertian rehabilitasi menurut Permen PU No 24/prt/m/2008 adalah
memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud
menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur
maupun mempertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat
berubah.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data pokok pendidikan pada bulan Juni tahun 2017 kondisi
ruang kelas rusak sedang 81.163 ruang dan rusak berat sebanyak 106.746
ruang. Untuk menyikapi kondisi tersebut Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar Ditjen Dikdasmen melanjutkan program rehabilitasi ruang belajar
berupa perbaikan aset tetap dalam kondisi rusak sedang, rusak berat dan
rusak total pada ruang kelas, ruang perpustakaan, dan ruang praktek,
kecuali daerah yang kondisinya diperlukan penanganan secara khusus.
Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar dimaksudkan untuk
menambah komponen, memperbaiki yang rusak dan mengembalikan fungsi
ruang, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih optimal.
C. TUJUAN
Tujuan pemberian bantuan ini adalah untuk:
a. meningkatkan kualitas ruang belajar sekolah dasar;
b. memberikan keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar;
c. mendukung tercapainya standar sarana dan prasarana pendidikan; dan
d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.
D. JUMLAH BANTUAN
Bantuan rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar total sebesar Rp
569.806.000.000 (lima ratus enam puluh sembilan milyar delapan ratus
enam juta rupiah) bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2018 DIPA Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar.
E. SASARAN
Ruang belajar sekolah dasar yang mengalami kerusakan dengan tingkat
kerusakan:
a. rusak sedang, yaitu tingkat kerusakan lebih besar dari 30% sampai
dengan 45%;
b. rusak berat, yaitu tingkat kerusakan lebih besar dari 45% sampai dengan
65%; dan/atau
c. rusak total, yaitu tingkat kerusakan lebih dari rusak berat (> 65%), maka
dapat dilakukan pembangunan kembali dalam bentuk ruang baru
dengan alokasi dana sebesar biaya pembangunan ruang kelas baru
apabila secara teknis komponen strukturnya dinyatakan tidak memadai.
F. BENTUK BANTUAN
Bantuan diberikan dalam bentuk uang sesuai dengan tingkat kerusakan
ruang belajar, dengan nilai bantuan mengacu pada harga satuan yang
direkomendasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
G. PEMBERI BANTUAN
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018.
I. KARAKTERISTIK BANTUAN
1. Bantuan ini adalah Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745) juncto Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran
BAB II
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
A. ORGANISASI
1. Direktorat Pembinaan SD
a. menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Rehabilitasi Ruang
Belajar Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018 sesuai Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah;
b. mengolah dan menyeleksi data SD calon penerima Bantuan
Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018
berdasarkan DAPODIK dan data TAKOLA;
c. menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan Bantuan Rehabilitasi
Ruang Belajar Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018;
d. menyampaikan informasi Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar
Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018 kepada Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan SMK program keahlian Teknik
Bangunan di wilayah bersangkutan;
e. menetapkan SD penerima Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar
Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018;
f. melaksanakan sosialisasi/workshop Bantuan Rehabilitasi Ruang
Belajar Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018 kepada SD Penerima
Bantuan;
g. melaksanakan penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama
Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar Tahun Anggaran
2018 dengan SD Penerima Bantuan;
h. menyalurkan Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar
Tahun Anggaran 2018 kepada SD Penerima Bantuan;
Jabatan Unsur
Penanggung Jawab : Kepala sekolah
Ketua : Guru Tetap (bukan kepala sekolah)
Sekretaris : Wakil wali murid
Bendahara : Salah seorang guru
Penanggungjawab Teknis : Wakil wali murid atau masyarakat
yang memiliki pengalaman di bidang
bangunan
Anggota : Sekolah, Komite Sekolah dan/atau
masyarakat
Keterangan TPR2B:
• Penanggung Jawab adalah kepala sekolah penerima bantuan rehabilitasi
ruang belajar yang bersangkutan.
• Ketua adalah guru tetap sekolah penerima bantuan rehabilitasi ruang
belajar yang bersangkutan dan bukan kepala sekolah.
• Sekretaris adalah orang tua/wali murid yang mampu melaksanakan
kegiatan administrasi.
• Bendahara adalah guru tetap yang memiliki pengalaman dalam
pengelolaan keuangan, bertugas sebagai pemegang buku kas dan juru
bayar.
• Penanggungjawab Teknis Rehabilitasi adalah orang tua/wali murid atau
tokoh masyarakat setempat yang merangkap anggota tim pelaksana,
bertanggungjawab dalam pelaksanaan teknis. Penanggungjawab teknis
diutamakan berlatar belakang pendidikan teknik Bangunan dan memiliki
pengalaman dalam bidang pekerjaan bangunan gedung.
Penanggungjawab teknis melaksanakan pekerjaan rehabilitasi ruang
belajar sekolah dasar berdasarkan dokumen teknis.
• Anggota adalah unsur sekolah dan/atau unsur komite sekolah
dan/atau unsur masyarakat, yang memiliki kompetensi atau
pengalaman pada bidang pekerjaan yang dibutuhkan, bertugas
membantu pelaksanaan rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar.
c. Tim Teknis
1) Kedudukan tim teknis:
a) tim teknis berasal dari unsur SMK jurusan Teknik Bangunan;
b) keanggotaan tim teknis yang berasal dari SMK jurusan Teknik
Bangunan berdasarkan usulan yang tanda tangani oleh Kepala
BAB III
PERSYARATAN, DAN MEKANISME
PENETAPAN PENERIMA BANTUAN
C. WORKSHOP/SOSIALISASI
Penandatangan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar menyelenggarakan Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, No
underline, Font color: Auto
workshop/ sosialisasi kepada sekolah penerima bantuan rehabilitasi
ruang belajar sekolah dasar agar diperoleh persamaan persepsi dengan
sekolah penerima bantuan dalam pelaksanaan kegiatan bantuan
rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar. Tujuan workshop/sosialisasi
adalah:
BAB IV
TATA CARA PENYALURAN DANA BANTUAN
BAB V
PENGELOLAAN DANA BANTUAN
A. SUMBER DANA
Dana Bantuan Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018, Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar.
N = a* x b x c
Keterangan:
N = nilai dari jumlah biaya rehabilitasi
a = harga satuan biaya konstruksi fisik untuk pembangunan ruang kelas baru *)
b = tingkat kerusakan rata rata
c = jumlah ruang belajar yang direhabilitasi
*) berdasarkan persetujuan Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat
D. DANA MANAJEMEN
Dana manajemen adalah dana untuk keperluan biaya operasional TPR2B
dan biaya Tim Teknis yang merupakan bagian dari dana bantuan
rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar.
2. Biaya Tim Teknis SMK sebesar 4% (empat persen) dari nilai fisik
rehabilitasi ruang belajar digunakan untuk:
a. menyiapkan konsep desain termasuk dokumen hasil survey detail dan
dokumentasi foto kerusakan;
b. pembuatan dokumen perencanaan (gambar perencanaan/
pelaksanaan, Rencana Anggaran Biaya, RKS dan Spesifikasi Teknis);
c. biaya pengawasan termasuk opname fisik pekerjaan dalam rangka
pengendalian rehabilitasi ruang belajar; dan/atau
d. penyusunan laporan.
Pajak yang diberlakukan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
3. Biaya operasional TPR2B dan Tim Teknis tidak boleh digunakan untuk
honor.
4. Prosentase pencairan biaya TPR2B dan Tim Teknis dibagi dalam 2 tahap
yaitu:
a. Tahap I sebesar 70% dari nilai total berdasarkan persentase biaya yang
ditetapkan; dan
b. Tahap II sebesar 30% dari nilai total berdasarkan persentase biaya
yang ditetapkan.
Penerimaan biaya TPR2B dari Kepala Sekolah harus dibuktikan dengan
Kuitansi Penerimaan Dana yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah,
Ketua TPR2B, dan unsur Komite Sekolah.
Penggunaan dana TPR2B harus dicatat pada Buku Kas Tunai
(Lampiran 14a) yang dilengkapi dengan pendukung administrasi untuk
setiap pembelanjaan.
F. LARANGAN
BAB VI
PELAKSANAAN BANTUAN
REHABILITASI RUANG BELAJAR SEKOLAH DASAR
A. MEKANISME PELAKSANAAN
Pelaksanaan rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar dilakukan dengan
mekanisme swakelola sesuai peraturan perundang-undangan.
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
1. Survei dan 1. Survei kondisi bangunan secara TPR2B dibantu oleh Tim
Identifikasi keseluruhan, fasilitas penunjang, Teknis.
Pekerjaan infrastruktur dan mebeler/perabot
guna menjabarkan rangkaian
pekerjaan yang akan direncanakan
dan dilaksanakan.
2. Pengecekan dokumen/surat-surat yang
mendukung kelayakan sekolah dasar
yang disurvey.
3. Pengumpulan hasil survey berupa
kerusakan bagian bangunan disetiap
ruang belajar, sketsa-sketsa bagian
kerusakan, dan dokumentasi foto.
Hasil survei ini digunakan sebagai dasar
perencanaan, perhitungan volume
pekerjaan dan merupakan gambaran
kondisi lokasi pada progres 0%.
2. Pembuatan Menyusun konsep desain berdasarkan Tim Teknis.
Konsep kumpulan data yang diperoleh dari hasil
Dalam melaksanakan
Desain survey mencakup: data rinci kerusakan
fisik yang diperkuat dengan foto bagian tahapan ini Tim Teknis
komponen bangunan yang rusak. Dalam harus mem-berikan
penyusunan konsep desain ini harus penjelasan, diskusi dan
mencakup: me-nampung aspirasi
a. penentuan daftar komponen bangunan masyarakat melalui
yang diperbaiki;
TPR2B, Kepala Sekolah
b. tidak melakukan perubahan dimensi
ruang belajar yang diperbaiki apabila dan Komite Sekolah
diperkira-kan dana yang tersedia
tidak mencukupi;
c. membuat konsep desain yang
memastikan adanya peningkatan
kualitas, keamanan, ke-nyamanan dan
keindahan ruang belajar;
d. memastikan kecukupan dana yang
tersedia dengan tambahan kontribusi
(sesuai kebutuhan) dari masyarakat
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota;
e. dapat memberikan inovasi pada
tampilan ruang belajar/ fasade dengan
permainan cat yang berkualitas
dan/atau ornamen garis dan/ atau
ornamen material lokal sehingga
mempunyai nilai artistik dan
mempunyai kekhasan/ kearifan lokal;
f. adanya sarana “Sudut Baca” yang
nyaman dan indah (inovasi) diruang
kelas yang dilengkapi dengan perabot
yang dibutuhkan;
g. apabila dananya tersedia dan/atau
adanya sisa material bangunan dapat
digunakan untuk memperbaiki KM/WC
dan/atau penambahan tempat cuci
tangan dan/atau tempat sampah
dan/atau slogan peningkatan karakter/
penyemangat;
h. perkiraan Spesifikasi Teknis bahan
bangunan/material yang dibutuhkan
(pemahaman teknis Lampiran 25);
i. perkiraan jadwal pelaksanaan
rehabilitasi dalam bentuk diagram
balok (Bar Chart) dan Kurva “S”
(Lampiran 14a dan 14b).
3. Gambar 1. membuat bangunan rehabiilitasi secara Tim Teknis.
perencanaan lengkap (menggunakan software Dalam melaksanakan
autocad dan dalam bentuk Pdf), tahapan ini Tim Teknis
mencakup: (a). site plan/tata letak harus memberikan
bangunan; (b). denah, tampak, penjelasan, diskusi dan
potongan, detail/ sambungan; (c). menampung aspirasi
rencana atap/kap; (d). rencana plafon; masyarakat melalui
(e). rencana instalasi listrik/penerangan; TPR2B, Kepala Sekolah
(f). rencana instalasi air bersih dan air dan Komite Sekolah
kotor; dan (g). Detail.
Gambar Perencanaan ditandatangani
oleh Ketua Tim Teknis (sesuai SK Tim
Teknis), Kepala Sekolah, dan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota yang
terlebih dahulu berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan pihak pembina
dan pengawas teknis gedung negara di
wilayah Kabupaten/Kota.
Sebagai contoh Gambar Perencanaan
Gedung SD disampaikan pada
Lampiran 23. Gambar tersebut hanya
sebagai inspirasi bagi Tim Teknis dan
TPR2B. Tim Teknis dapat melakukan
perbaikan tampilan fasade bangunan
pada dinding bagian depan, samping
dan belakang bangunan serta bentuk
atap.
2. Rencana sudut baca dengan
perbaikan/pembuatan perabot ruang
belajar dan pembuatan meja, kursi
serta rak/tempat penyimpanan buku-
buku.
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
eksterior kelas.
4. gambar desain dan struktur bangunan
harus memenuhi prinsip bangunan
tahan gempa, mematuhi ketentuan
Standar Nasional Indonesia yang
berlaku dan Spesifikasi Teknis serta
rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)
sesuai penjelasan Lampiran 25;
4. Rencana Terdiri dari: Tim Teknis.
Anggaran 1) RAB Dalam melaksanakan
Biaya (RAB) 2) Analisa Harga Satuan tahapan ini Tim Teknis
harus memberikan
penjelasan, diskusi dan
menampung aspirasi
masyarakat melalui
TPR2B, Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah
5. Menyusun Peraturan bangunan tahan gempa serta Tim Teknis.
metode ketentuan Standar Nasional Indonesia yang Dalam melaksanakan
pelaksanaan/ berlaku terkait bangunan yang kuat, stabil, tahapan ini Tim Teknis
Rencana aman dan nyaman harus menjadi dasar harus memberikan
Kerja dan dalam penyusunan Spesifikasi Teknis serta penjelasan, diskusi dan
Syarat-Syarat rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) menampung aspirasi
pekerjaan sesuai penjelasan Lampiran 25; masyarakat melalui
TPR2B, Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah
6. Daftar Peraturan bangunan tahan gempa serta Tim Teknis.
Spesifiksi ketentuan Standar Nasional Indonesia yang Dalam melaksanakan
Teknis berlaku terkait bangunan yang kuat, stabil, tahapan ini Tim Teknis
bahan/ aman dan nyaman harus menjadi dasar harus memberikan
material dalam penyusunan Spesifikasi Teknis serta penjelasan, diskusi dan
bangunan rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) menampung aspirasi
yang sesuai penjelasan Lampiran 24; masyarakat melalui
digunakan TPR2B, Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah
7. Jadwal Jadwal pelaksanaan dibuat dalam bentuk Tim Teknis.
pelaksanaan Bar Chart dan Kurva S Dalam melaksanakan
rehabilitasi tahapan ini Tim Teknis
ruang belajar harus memberikan
penjelasan, diskusi dan
menampung aspirasi
masyarakat melalui
TPR2B, Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah
Dokumen tersebut diatas harus dikirimkan oleh SMK ke Direktorat Pembinaan SD dalam
bentuk e-Dokumen paling lambat setelah 15 hari kalender sejak sosialisasi/bimbingan
teknis SMK. (Catatan Gambar rencana berupa JPG dan PDF dan RAB dalam Excell)
2. Pelaksanaan
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
1. Pelaksanaan Setiap tahapan pekerjaan di- TPR2B dibantu
Pekerjaan koordinasikan antara TPR2B dan Tim pengawasannya oleh Tim
Teknis, mulai dari rencana anggaran, Teknis.
pelaksanaan pekerjaan hingga pengguna-
an dana.
2. Perubahan Selama pelaksanaan pekerjaan, apabila TPR2B, Komite Sekolah
Pekerjaan terjadi perubahan Rencana Anggaran dan dan dibantu Tim Teknis
Biaya (RAB), baik yang terkait dengan
volume maupun biaya harus dilengkapi
dengan hasil evaluasi yang dituangkan
dalam berita acara perubahan pekerjaan
(Lampiran 12).
3. Koordinasi Koordinasi pelaksanaan rehabilitasi ruang TPR2B, Komite Sekolah
dan Evaluasi belajar wajib dilakukan minimal per dan Tim Teknis
Pelaksanaan minggu yang meliputi bahasan:
prosentase (%) capaian kemajuan
pelaksanaan, hasil kualitas pekerjaan
untuk setiap bagian yang telah
diselesaikan, kendala/permasalahan serta
bagaimana mengantisipasi masalah dan
rencana kerja minggu selanjutnya.
Koordinasi ini harus mengikutsertakan
seluruh unsur yang terlibat dalam
pelaksanaan rehabilitasi dan hasil rapat
evaluasi dituangkan dalam notula.
4. Opname/ Opname/pemeriksaan fisik pekerjaan TPR2B, Komite Sekolah,
pemeriksaan harus dilaksanakan untuk setiap Tim Teknis dan para
fisik mingguan mencakup informasi prosentase undangan dari Dinas
capaian pekerjaan dan kualitas hasil per Pendidikan Kabupaten/
pekerjaan,
bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan. Kota dan Tokoh Masya-
Berita Acara Untuk prosentase capaian diperkirakan rakat Desa.
Status 30%, 50%, 70% dan 100% hasil
Pelaksanaan opname/pemeriksaan fisik harus dibuat
Pekerjaan Berita Acara Status Pelaksanaan
(BASP2) dan Pekerjaan (BASP2) dan khusus untuk
Berita Acara prosentase 50% dan 100% harus dihadiri
oleh Tim dari Kabupaten/Kota.
Serah Terima
Setelah pekerjaan dipastikan sudah
(BAST)
mencapai 100% sesuai hasil
Pekerjaan.
opname/pemeriksaan fisik pekerjaan,
TPR2B mempersiapkan Berita Acara
Serah Terima pekerjaan dari Kepala
Sekolah ke Dinas Pendidikan (bagian dari
dokumen pada Lampiran 20). Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan ini
didasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan dan lembar
pemeriksaan/opname fisik pekerjaan
100%.
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
Rehabilitasi pelaksanaan rehabilitasi ruang belajar pemfotoan serta peng-
Ruang berupa foto untuk bahan laporan aturan dokumentasi
belajar pertanggungjawaban akhir yang meliputi: dalam pelaporan.
a. kondisi yang ada sebelum
dilaksanakan rehabilitasi (kondisi 0%);
b. kondisi pada saat pemeriksaan fisik
pekerjaan mingguan;
c. kondisi kemajuan pelaksanaan
pekerjaan prosentase progres fisik
diperkirakan 30%, 50%, 70%;, dan
d. kondisi akhir pelaksanaan rehabilitasi
(keadaan 100%).
Pengambilan foto agar mengikuti aturan
sebagai berikut:
a. dokumentasi foto kondisi 0%, kurang
lebih:
• photo dari arah luar pagar (apabila
memungkinkan termasuk nama
sekolahnya);
• 4 (empat) sisi (1 dari depan, 1 dari
belakang, 1 samping kanan, dan 1
samping kiri) untuk setiap kondisi
bangunan, serta
• bagian yang rusak pada setiap
ruang belajar dan ruang lainnya.
b. dokumentasi photo pada laporan
mingguan harus dapat menyaranai
kajian di tingkat Pusat dengan
kelengkapan photo/bagian dari
pekerjaan yang dilaksanakan pada
periode tersebut dengan arah yang
sama yang telah dibuat pada kondisi
0%; Photo harus dibuat untuk
menunjukan posisi bagian pekerjaan
yang dilaksanakan serta detail hasil
pekerjaan agar dapat mendukung
“kajian kualitas hasil pekerjaan”.
c. dokumentasi foto kondisi 30%,
50%,70% diambil pada posisi/arah
atau sudut pengambilan yang sama
dengan item a). kondisi 0% dengan
rincian sebagai berikut:
• 4 (empat) sisi (1 dari depan, 1 dari
belakang, 1 samping kanan, dan 1
samping kiri);
• semua bagian yang rusak di setiap
ruang belajar yang telah
diperbaiki.
d. dokumentasi foto kondisi 100%
diambil pada posisi/arah atau sudut
pengambilan yang sama dengan item
a). kondisi 0% dengan rincian sebagai
berikut:
• Dokumentasi photo perbandingan
0%, 30%, 50%, 70% dan 100%
pada 4 (empat) sisi (1 dari depan, 1
dari belakang, 1 samping kanan,
dan 1 samping kiri)
semua bagian yang diperbaiki
berdasarkan dokumentasi photo kondisi
0% di setiap ruang belajar dalam rangka
menjawab dilakukan
Laporan pelaksanaan pekerjaan untuk progres 50% (memuat dokumentasi foto 0%, 30% dan
50%) serta 100% (memuat dokumentasi foto 0%, 30%, 50%, 70% dan 100%) dikirimkan ke
Direktorat Pembinaan SD oleh SMK melalui aplikasi takola atau menggunakan Email/
elektronik dokumen.
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
1. Pengawasan Untuk mencapai sasaran pekerjaan, TPR2B Tim Teknis
Pekerjaan bersama-sama dengan Tim Teknis wajib bersama TPR2B
melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang mencakup:
1) secara periodik membantu TPR2B,
mengarahkan, membimbing tukang dan
pekerja;
2) mengawasi kualitas dan kuantitas
bahan bangunan, yang terdiri dari:
a. tahapan pelaksanaan kegiatan dan
teknis pekerjaan
b. jumlah penggunaan bahan bangunan
c. kualitas bahan bangunan sesuai
spesifikasi teknis
d. sirkulasi keluar masuknya bahan
bangunan
e. kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
dengan ketentuan pada RKS
f. keaktifan mandor dan tenaga kerja
3) mengawasi kemajuan pekerjaan;
4) membantu Penanggungjawab Teknis
dalam membuat laporan pertanggung-
jawaban mingguan, bulanan dan akhir
hasil pelaksanaan rehabilitasi ruang
belajar
5) secara rutin per minggu Tim Teknis
menyampaikan Laporan kepada Tim
Teknis tingkat Pusat yang berisikan:
a. informasi pelaksanaan secara
ringkas dalam waktu 1 minggu
berjalan
b. kemajuan pelaksanaan dalam
bentuk Kurva S
c. informasi spesifikasi teknis
bahan/material yang digunakan
serta kajian kualitas pekerjaan
d. kendala atau permasalahan yang
terjadi dan langkah antisipasi
masalah
e. dokumentasi foto secara fokus
sesuai progres mingguan yang
dilaksanakan.
2. Pengendalian Pengendalian pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan terhadap waktu, kualitas pekerjaan dan
biaya Proses pengendalian yang berkaitan
dengan waktu pelaksanaan, kontrol
penggunaan bahan bangunan/material,
tenaga kerja dan penggunaan alat dapat
menggunakan sarana/alat sebagai berikut:
Gambar pelaksanaan, rencana anggaran
biaya (RAB) dan spesifikasi teknis
Jadual pelaksanaan pekerjaan
Kurva “S”
Rencana kebutuhan bahan bangunan,
peralatan dan tenaga kerja
Rencana Penggunaan Dana (RPD)
Contoh pekerjaan (mock up)
Seleksi terhadap Koordinator Pelaksana
dan tukang
Alat tersebut dibuat pada tahap persiapan
pelaksanaan kegiatan. Apabila terjadi
perubahan atau perbedaan terhadap
schedule utama diatas pada tahap
pelaksanaan, harus dilakukan pencatatan
Item
No. Cakupan Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan
dan kontrol agar pada akhirnya tetap
sesuai dengan waktu yang ditargetkan.
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh TPR2B dengan dukungan
Tim Teknis meliputi :
a. Pengendalian terhadap biaya
Dalam melaksanakan pengendalian
terhadap biaya, TPR2B dengan Tim
Teknis akan menggunakan gambar
kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB),
Rencana Penggunaan Dana (RPD) serta
rencana kebutuhan bahan bangunan,
peralatan dan tenaga kerja.
Untuk pengendalian biaya tersebut,
TPR2B dan Tim Teknis melakukan
pengecekan secara rutin jumlah dana
yang diterima, catatan harian,
mingguan dan bulanan keuangan,
hasil pemeriksaan kemajuan pekerjaan
serta jumlah pengadaan bahan
bangunan dan alat.
b. Pengendalian terhadap kualitas (mutu)
pekerjaan
Dalam melaksanakan pengendalian
terhadap kualitas (mutu) pekerjaan,
TPR2B dan Tim Teknis akan
menggunakan gambar kerja, kebutuh-
an bahan bangunan dan spesifikasi
teknis.
Dalam melaksanakan pekerjaan,
pengendalian ini dilakukan dengan
seleksi bahan bangunan lama (existing)
yang masih dapat digunakan,
pengawasan ketat terhadap kualitas
bahan bangunan yang diadakan dan
dipasang serta teknis pelaksanaan
pekerjaan.
Pengendalian mutu dilakukan secara
rutin baik harian, mingguan maupun
bulanan.
Pengendalian mutu diwujudkan melalui
pemeriksaan hasil pekerjaan setiap hari
oleh TPR2B, setiap kunjungan Tim
Teknis serta pada koordinasi mingguan
dari TPR2B dan Tim Teknis.
c. Pengendalian terhadap waktu
Dalam melaksanakan pengendalian
terhadap waktu, TPR2B dan Tim
Teknis menggunakan jadual
pelaksanaan dan kurva “S”. Setiap hasil
realisasi kegiatan harus diplotkan pada
kurva “S” sehingga setiap tahapan
kegiatan dapat dikontrol terhadap
waktu rencana semula.
Dengan sistim pengendalian yang baik,
dapat dihasilkan pekerjaan yang tepat
waktu, tepat biaya dan mempunyai
kualitas (mutu) yang sesuai ketentuan
yang ditetapkan pada Spesifikasi Teknis
dan Rencana Kerja dan Syarat- Syarat.
Pengawasan serta pengendalian yang
intensif dapat memberikan hasil yang
berkualitas dan berdampak positif
terhadap setiap bentuk pemeriksaan
dari Lembaga Pemerintah yang
berwewenang serta untuk meng-
antisipasi berbagai pertanyaan
masyarakat.
E. PERTANGGUNGJAWABAN
1. Laporan Pertanggungjawaban Akhir dari SD berupa Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan (BAST) yang ditandatangani Kepala SD dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dilengkapi dengan foto hasil pelaksanaan
pekerjaan disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
oleh SMK Jurusan Teknik Bangunan bersangkutan melalui upload di
Takola dan E-dokumen.
F. PERPAJAKAN
Pajak-pajak yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Bantuan
Rehabilitasi Ruang Belajar Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2018 dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
G. SANKSI
1. Apabila sekolah penerima bantuan terbukti tidak melaksanakan
kegiatan rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar, maka sekolah yang
bersangkutan wajib mengembalikan seluruh dana bantuan ke Kas
Negara.
2. Apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan bantuan
rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar akan diberikan sanksi hukum
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
kabupaten/kota tersebut tidak diberikan bantuan pemerintah dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
BAB VII
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
B. PELAPORAN
1. Tingkat Sekolah.
a. Laporan Harian.
TPR2B membuat laporan dengan melakukan pencatatan setiap hal
yang terjadi pada proses pelaksanaan rehabilitasi.
Laporan harian dan catatan administrasi bantuan disimpan sebagai
arsip sekolah.
b. Laporan Mingguan.
TPR2B dibantu oleh Tim Teknis menyusun laporan mingguan yang
diarsipkan di SD penerima bantuan pemerintah.
c. Laporan Mingguan pada posisi kemajuan pelaksanaan pekerjaan
50%.
TPR2B dibantu oleh Tim Teknis menyusun laporan mingguan pada
capaian kemajuan pekerjaan minimal 50% (Lampiran 19).
Laporan kemajuan pelaksanaan 50% wajib diunggah/upload ke
aplikasi TAKOLA yang meliputi:
2. Tingkat Kabupaten/Kota
Dinas pendidikan kabupaten/kota menerima dan menandatangani
Berita Acara Serah Terima (BAST) barang milik negara yang telah
ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Barang Direktorat Pembinaan
Sekolah Dasar. BAST dapat diunduh dari aplikasi takola dan diunggah
kembali ke aplikasi takola setelah ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
BAB VI
PENUTUP
Diharapkan semua pihak yang ikut berperan dalam kegiatan ini baik
langsung maupun tidak langsung terlebih dahulu perlu memahami isi
Petunjuk Pelaksanaan bantuan rehabilitasi ruang belajar sekolah dasar
sebelum berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan, dengan demikian
kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan. Semua
pihak yang terlibat dalam bantuan tersebut konsisten terhadap
peraturan perundang-undangan termasuk penerapan Petunjuk
Pelaksanaan ini.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Januari 2018
MUKHLIS, ST
NIP. 196805031998031002