Anda di halaman 1dari 26

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN NYERI PADA PASIEN GASTRITIS

Disusun:
Ulvi Murniasih
A0015052

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENANGANAN NYERI PADA PASIEN GASTRITIS

Topik : Penanganan nyeri pada pasien gastritis


Sub Topik : Pentingnya pengetahuan tentang penanganan nyeri pada pasien
gastritis
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2018
Waktu : 25 menit / 10.00-10.25 WIB
Tempat : Ruang Kemuning Kamar 3 RSUD Dr. Soeselo Slawi
Peserta : Klien dan Keluarga
Penyuluh : Ulvi Murniasih

I. Latar Belakang :
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi / perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga
tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung
terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang
menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat
menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa
perih.

II. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali 25 menit
pertemuan ini diharapkan klien dan keluarga mengetahui dan memahami
tentang penanganan nyeri yang bisa diberikan kepada penderita gastritis.
III. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali 25 menit
pertemuan klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
1. Pengertian & Penyebab Gatritis
2. Jenis-jenis Gastritis
3. Tanda dan Gejala Gastritis
4. Cara penanganan nyeri pada gastritis

IV. Lampiran
- Terlampir

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. Media
- Leaflet
- Lembar balik
- Alat Kompres Hangat :
a. Handuk kecil
b. WWZ
c. Air hangat

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 10.00-10.05 Pembukaan :
WIB 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menyebutkan materi / pokok bahasan 3. Mendengarkan dan
yang akan disampaikan memperhatikan
2. 10.05-10.15 Pelaksanaan :
WIB Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan mem-
berurutan dan teratur. perhatikan materi
Materi :
1. Pengertian & Penyebab Gatritis
2. Jenis-jenis Gastritis
3. Tanda dan Gejala Gastritis
4. Cara penanganan nyeri pada gastritis

3. 10.15-10.20 Evaluasi
WIB 1. Memberi kesempatan kepada masyarakat Bertanya dan menjawab
untuk bertanya pertanyaan
2. Memberi kesempatan kepada masyarakat
untuk menjawab pertanyaan yang dilon-
tarkan
4. 10.20-10.05 Penutup :
WIB 1) Menyimpulkan materi yang telah di Mengucapkan salam
sampaikan
2) Menyampaikan terima kasih atas perha-
tian dan waktu yang telah diberikan
3) Mengucapkan salam

VIII. Setting Tempat


Keterangan :
: Penyuluh

: Klien dan keluarga

IX. Evaluasi
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 5 soal
Soal
1. Apa Pengertian & Penyebab Gastritis?
2. Apa saja Jenis-jenis Gastritis?
3. Apasaja Tanda dan Gejala Gastritis?
4. Bagaimana Cara penanganan nyeri pada gastritis?
5. Bagaimana cara melakukan kompres hangat ?

Jawaban :
1. Pengertian & Penyebab Gastritis
a. Pengertian Gastritis
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan
terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu
jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai
2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin
banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada
dinding lambung sehingga timbul rasa perih.
b. Penyebab Gastritis
1) Stress
2) Usia
3) Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan
makanan yang pedas, asam yang dapat merangsang asam
lambung contoh : cabe, cuka, sambal, ketandan lain-lain. Makan
terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang terinfeksi oleh
bakteri helicobakter phylory.s
4) Merokok
5) Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
6) Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya :
aspirin dan antalgin (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosi mukosa lambung)
2. Jenis-jenis Gastritis
a. Gastritis akut :
1) Gastritis stress akut, merupakan jenis Gastritis yang paling berat,
yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang
terjadi secara tiba-tiba.
2) Gastitis erosifa kronis, bisa merupakan akibat dari :
a) Iritan seperti obat-obatan (NSAID), terutama aspirin dan obat
anti peradangan lain
b) Penyakit Crohn
c) Infeksi virus (enterik rotavirus dan calicivirus) atau bakteri
(H.pylori)
d) Faktor di atas akan mengganggu barier mukosa lambung,
sehingga mudah terluka dengan asam lambung normal.
3) Gastritis eosinofilik, terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap
infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di
dinding lambung.
b. Gastritis kronik
a. Gastritis sel plasma, merupakan gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di
dalam dinding lambung dan organ lainnya.
b. Penyakit meniere, merupakan jenis gastritis yang penyebabnya
tidak diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya
menebal, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi
cairan. Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita kanker
lambung. Jadi umumnya pada gastritis kronik penyebabnya
berhubungan dengan Helicobacter pylori.
3. Tanda dan Gejala Gastritis
a. Mual dan muntah
b. Kembung
c. Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas
d. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik,
keluar keringat dingin
e. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
f. Terkadang disertai sakit kepala
g. Bila gastritis sudah parah, makan akan terjadi luka pada lambung
sehingga menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat lambung
sudah terdapat luka adalah muntah darah atau terdapat darah pada
feses.

4. Penanganan Nyeri dapat di lakukan dengan cara terapi :


a. Relaksasi dan Distraksi
Relaksasi adalah proses melepaskan ketegangan dan
mengembalikan keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Teknik
relaksasi sangat penting dalam mengelola stres. Karena stres
dikenal untuk berkontribusi bagi perkembangan banyak penyakit,
orang perlu penangkal pertempuran stres. Bahkan, relaksasi
mungkin menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam
menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain


sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi dapat
mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu
menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan
sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga menyebabkan
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurangatau tidak
dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang menyenangkan akan
merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan
oleh klien menjadi berkurang. Distraksi bekerja memberi pengaruh
paling baik untuk jangka waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri
intensif hanya berlangsung beberapa menit, misalnya selama
pelaksanaan prosedur invasif atau saat menunggu kerja analgesik.
Berikut contoh relaksasi distraksi meliputi :
1) Membayangkan hal-hal indah
2) Membaca buku, koran sesuai dengan keinginan
3) Mendengarkan musik, radio dll
4) Latihan Napas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan
menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat
perlahan dan dada mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002).
Tujuan nafas dalam adalah untukmencapai ventilasi yang lebih
terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas,
meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi
otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktifitas otot-otot
pernafasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan
frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap serta
mengurangi kerja bernafas (Suddarth & Brunner, 2002).
Latihan nafas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini
merupakan teknik jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam berbagai
rutinitas guna mendapatkan efek relaks. Praktik jangka panjang dari
latihan pernafasan dalam akan memperbaiki kesehatan. Bernafas pelan
adalah bentuk paling sehat dari pernafasan dalam (Brunner & Suddarth,
2002).
5. Kompres Hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,
mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat
pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat, 2008). Kompres hangat dapat
dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat
atau handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh
yang nyeri.Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau
pemijatan.Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan
jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau
menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah (Kompas,
2009).
Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal,
melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah,
mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri,
menghilangkan sensasi rasa nyeri, serta memberikan ketenangan dan
kenyamanan (Simkin, 2005).
Cara tekhnik relaksasi dengan melakukan kompres hangat
a) Alat
 WWZ/Botol kaca
 Handuk kecil
 Air hangat
b) Langkah-langkah
 Masukan air hangat kedalam wwz/botol kaca kosong sampai
penuh, setelah itu tutup botol sampai rapat.
 Lapisi wwz/botol yang sudah terisi air hangat dengan
menggunakan kain/handuk bersih.
 Setelah wwz/botol terlapisi kain/handuk bersih, wwz/botol yang
berisikan air hangat tersebut diletakan atau dikompreskan pada
bagian permukan perut yang terasa sakit sampai air yang di isikan
dalam wwz/botol tersebut tidak hangat lagi
Lampiran Materi :
GASTRITIS

A. Definisi
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh
akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi.
Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk
dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat
menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa
perih.
Inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung.Inflamasi ini
mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon
terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Bedasarkan pemeriksaan endoskopi
ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas
(bentuk tak beraturan) mukosa, (kapita selekta kedokteran edisi 3,2001).
Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang berfungsi untuk
mengolah makanan yang masuk sehingga dapat dicerna dan diserap oleh
usus. Dalam menjalankan tugasnya lambung menghasilkan zat-zat antara lain
asam lambung dan enzim-enzim pencernaan lainnya yang akan menguraikan
makanan menjadi zat-zat yang lebih mudah untuk diserap oleh dinding usus.
Normalnya didalam lambung terdapat keseimbangan antara asam lambung
dan enzim pencernaan yang dihasilkan, namun bila keseimbangan itu
terganggu misalnya terdapat kelebihan kadar dari asam lambung maka akan
terjadi kerusakan pada dinding lambung yang disebut dengan gastritis.
Kelebihan asam lambung disebabkan oleh pola makan yang tidak
teratur.Kerusakan pada dinding lambung juga disebabkan oleh obat-obatan
atau alkohol, misalnya pada orang-orang yang sering mengkonsumsi obat-
obatan seperti aspirin (obat sakit kepala), obat reumatik atau jamu-jamuan
dalam jangka lama.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh
akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi.
Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk
dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat
menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa
perih. Makanan yang terlalu pedas atau asam tentu saja akan membuat luka
lambung terasa perih.
Banyak hal yang dapat menjadi penyebab gastritis. Beberapa
penyebab utama dari gastritis adalah infeksi, iritasi dan reaksi autoimun.
Infeksi dapat terjadi baik itu oleh bakteri ataupun virus. Iritasi dapat
disebabkan oleh banyak hal, seperti obat-obatan, alkohol, ekskresi asam
lambung berlebihan, muntah kronis dan menelan racun.

B. Klasifikasi Gastritis
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda
dan gejala yang khas.Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.
Jenisnya adalah: gastritis stress akut, gastritis erosive kronis, gastritis
eosinofilik, gastritis bakterialis.
1. Gastritis akut :
a) Gastritis stress akut, merupakan jenis Gastritis yang paling berat, yang
disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara
tiba-tiba.
b) Gastitis erosifa kronis, bisa merupakan akibat dari :
1) Iritan seperti obat-obatan (NSAID), terutama aspirin dan obat anti
peradangan lain
2) Penyakit Crohn
3) Infeksi virus (enterik rotavirus dan calicivirus) atau bakteri
(H.pylori)
Faktor di atas akan mengganggu barier mukosa lambung, sehingga
mudah terluka dengan asam lambung normal.
c) Gastritis eosinofilik, terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi
cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding
lambung. Jadi secara garis besar faktor tersering yang menjadi
penyebab penyakit ini, antara lain:
1) Obat-obatan: Aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (AINS),
menghambat aktivitas cyclooxygenase mukosa lambung dan
menurunkan kadar prostaglandin mukosa.
2) Alkohol
3) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, stress, sepsis.
Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi
berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya
disebabkan stress.
Penyebabnya sering bersifat multifaktor dengan perjalanan
kilnik bervariasi. Kelainan ini sering berkaitan erat dengan infeksi H.
Pylori. Jenisnya adalah: gastritis sel plasma, penyakit meniere.
2. Gastritis kronik
a) Gastritis sel plasma, merupakan gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Sel plasma(salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di
dalam dinding lambung dan organ lainnya.
b) Penyakit meniere, merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya menebal,
kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar
10% penderita penyakit ini menderita kanker lambung. Jadi umumnya
pada gastritis kronik penyebabnya berhubungan dengan Helicobacter
pylori.
 Kategori obat pada gastritis
(1) Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri
(2) Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung
yang diproduksi, misal Ranitidin
(3) Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung,
misal Omeprazole
(4) Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung
dan usus halus, misal Sukralfat
(5) Antibiotik : menghancurkan bakteri, misal Amoksisilin,
Metronidazol

C. Penyebab Gastritis
1. Usia
2. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan - makanan
yang pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe,
cuka, sambal, ketandan lain-lain.Makanterlalubanyakataucepat, dan
makanan yang terinfeksi oleh bakteri helicon bacterphylory.
3. Merokok
4. Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
5. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin
dan antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung)
6. Keracunan makanan
7. Infeksi bakteri H. pylori
8. Efek samping konsumsi obat anti inflamasi non steroid (misalnya
ibuprofen dan aspirin) secara berkala
9. Penyalahgunaan obat-obatan
10. Reaksi autoimun
11. Pertambahan usia
12. Infeksi bakteri dan virus
13. Penyakit Crohn
14. Penyakit HIV/AIDS
15. Refluksempedu
16. Anemia pernisiosa
17. Muntah kronis
18. Stress

D. Tanda Dan Gejala Gastritis


1. Mual dan muntah
2. Kembung
3. Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas
4. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin
5. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
6. Terkadang disertai sakit kepala
7. Bila gastritis sudah parah, maka akan terjadi luka pada lambung sehingga
menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat lambung sudah terdapat
luka adalah muntah darah atau terdapat darah pada feses.

E. Patofisiologi
Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensive
yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa.
Faktor agresif :
 Asam lambung,
 Pepsin
 AINS
 Empedu
 Infeksi bakteri dan virus
 Bahan korosif: asam & basa
Faktor defensive :
 Mukus
 Bikarbonas mukosa
 Prostaglandin mikrosirkulasi
Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif
sehingga tidak terjadi kerusakan atau kelainan patologi. Sedangkan pada
gastritis kronik belum diketahui dengan pasti.

F. Penanganan Nyeri Dapat Di Lakukan Dengan Cara Terapi :


A. Relaksasidan Distraksi
1) Relaksasi
Adalah proses melepaskan ketegangan dan mengembalikan
keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Teknik relaksasi sangat
penting dalam mengelola stres. Karena stres dikenal untuk
berkontribusi bagi perkembangan banyak penyakit, orang perlu
penangkal pertempuran stres. Bahkan, relaksasi mungkin menjadi
salah satu faktor yang paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh
dan pikiran. Relaksasi yang profesional sangat penting untuk
kesehatan dan disarankan terapis harus menggunaan teknik relaksasi
untuk mengelola stress, stres tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari
tetapi juga stres yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tiap pasien.
Teknik relaksasi dapat menguntungkan baik kesehatan psikologis dan
fisik.
Teknik Relaksasi yang bermanfaat untuk pikiran dan tubuh. Ada
beberapa teknik relaksasi yang mempromosikan baik kesehatan
psikologis dan fisik. Beberapa teknik yang diajarkan dan dilakukan
oleh para ahli. Ada juga teknik yang dapat Anda gunakan sendiri.
2) Salah satu teknik relaksasi ini disebut
1. Relaksasi Autogenik.
Teknik ini memanfaatkan baik kesadaran tubuh dan citra visual
untuk melepaskan ketegangan dan stres.
2. Relaksasi Visualisasi
Adalah teknik relaksasi lain dalam memanfaatkan teknik ini
anda menciptakan citra mental untuk dapat mengambil sendiri
ke tempat yang damai atau situasi yang menenangkan..
3. Relaksasi Otot Progresif
Merupakan teknik relaksasi yang berfokus pada perlahan tegang
dan santai otot. Teknik relaksasi yang disebutkan di atas yang
paling sering biasanya dilakukan dengan gerakan minimal dan
sambil berbaring atau duduk.
3) Manfaat Relaksasi terhadap Kesehatan Fisik
Relaksasi dapat membawa sejumlah manfaat kesehatan fisik.
Selama relaksasi, denyut jantung dan pernapasan melambat.
Tekanan darah menurun, dan aliran darah ke otot-otot utama Anda
meningkat.Sakit kronis dan ketegangan otot juga berkurang secara
signifikan ketika berlatih teknik relaksasi.Sistem tubuh termasuk
peredaran darah, sistem kekebalan tubuh, pencernaan, dan
pernapasan juga berfungsi lebih baik.
Relaksasi juga telah ditunjukkan untuk memperbaiki kondisi
kesehatan tertentu.Gangguan kulit seperti eksim, dermatitis
psoriasis, dan cenderung memperbaiki relaksasi.Luka bakar, bisul,
asma, emfisema, arthritis, migrain, epilepsi, sindrom pramenstruasi
dan menopause, angina, fibromyalgia, insomnia, dan diabetes
mellitus adalah beberapa kondisi yang diketahui meningkatkan
dengan relaksasi.
4) Manfaat Relaksasi tentang Kesehatan Psikologis
Relaksasi adalah cara untuk menenangkan pikiran. Orang
yang mempraktekkan teknik relaksasi dikenal untuk mendapatkan
tidur yang lebih baik.Relaksasi juga dapat membantu Anda
menjaga emosi Anda di cek menyebabkan serangan kurang marah
dan menangis. Selain itu, dapat meningkatkan memori, konsentrasi,
dan pemecahan masalah keterampilan. Gangguan kecemasan,
depresi, dan serangan panik juga dikenal untuk meningkatkan
dengan relaksasi.
5) Jenis - jenis teknik relaksasi
Relaksasi ada beberapa macam.Miltenberg (2004)
mengemukakan 4 macam relaksasi, yaitu relaksasi otot
(progressive muscle relaxation), pernafasan (diafragmatic
breathing), mediatasi (attention-focusing exercises), dan relaksasi
perilaku (behavioral relaxation training).
a) Autogenic relaxation
Merupakan jenis relaksasi yang diciptakan sendiri oleh
individu bersangkutan.Cara seperti dilakukan dengan
menggabungkan imajinasi visual dan kewaspadaan tubuh
dalam menghadapi setres. Tehnik ini dapat dilakukan dengan
cara :
1. Memberikan sugesti sendiri dengan kata-kata tertentu
yang dapat memberikan ketenangan.
2. Mengatur pernafasan dan rileks (memberikan rasa
nyaman) pada tubuh.
3. Membayangkan sesuatu atau tempat-tempat yang indah
dan tenang secara fokus dan terkontrol sambil
merasakan sensasi berbeda yang muncul dalam pikiran
4. Tangan saling melipat pada masing lengan yang
berlawanan.

b) Muscle relaxation
Teknik ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman
pada otot-otot. Ketika terjadi stress otot-otot pada beberapa
bagian tubuh akan menjadi menegang seperti otot leher,
punggung, lengan. Teknik dilakukan dengan cara merasakan
perubahan dan sensasi pada otot bagian tubuh tersebut.
Teknik dapat dilakukan dengan meletakkan kepala diantara
kedua lutut (kira-kira selama 5 detik) dan merebahkan badan
kebelakang selama perlahan selama 30 detik, sikap ini
dilakukan terus secara berulang sambil merasakan perubahan
pada otot-otot tubuh.

b) Visualisasi
Teknik ini merupakan bentuk kemampuan mental
untuk berimajinasi seperti melakukan perjalanan ke suatu
tempat yang damai, atau situasi yang tenang.Teknik
visualisasi seolah-olah menggunakan beberapa indera secara
bersamaan. Beberapa teknik relaksasi lainnya yang familia
dapat dilakukan seperti :Yoga, Tai chi, meditasi, mendengar
musik, pijit (spa), zikir, dan sebagainya.
6) Distraksi
1) Teknik Distraksi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang
lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri,
bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi
dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu
menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima
masukan sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga
menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri
berkurangatau tidak dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang
menyenangkan akan merangsang sekresi endorfin, sehingga
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang.
Distraksi bekerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka
waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri intensif hanya
berlangsung beberapa menit, misalnya selama pelaksanaan
prosedur invasif atau saat menunggu kerja analgesik.
2) Tujuan Teknik Distraksi
Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi
keperawatan adalah untuk pengalihan atau menjauhi perhatian
terhadap sesuatu yang sedang dihadapi, misalnya rasa sakit
(nyeri). Sedangkan manfaat dari penggunaan teknik ini, yaitu
agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman,
santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih
menyenangkan. Teknik distraksi yang paling disukai oleh anak-
anak, seperti melihat gambar di buku, meniup gelembung
(blowing bubbles), atau menghitung. Sentuhan, usapan, tepukan,
atau mengayun dapat menjadi teknik distraksi yang baik pada
anak yang sedang dalam distres.Orang tua harus diajarkan
teknik distraksi dan didorong untuk mempertahankan anak
mereka agar nyaman selama mungkin. Melatih orang tua akan
memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri anaknya,
serta memberi manfaat dalam mengurangi kecemasan dan
ansietas orangtua.
3) Prosedur Teknik Distraksi
Prosedur Teknik Distraksi berdasarkan jenisnya, antara lain:
a. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca
koran, melihat pemandangan, dan gambar termasuk distraksi
visual.
b. Distraksi pendengaran
Mendengarkan musik yang disukai, suara burung,
atau gemercik air. Klien dianjurkan untuk memilih musik
yang disukai dan musik yang tenang, seperti musik klasik.
Klien diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu.
Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh
mengikuti irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari
atau kaki (Tamsuri, 2007).
Musik merupakan salah satu teknik distraksi yang
efektif. Musik dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan
kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari
nyeri. Musik terbukti menunjukkan efek antara lain
menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi
kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, menurunkan
tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu. Klien
umumnya lebih menyukai menampilkan suatu kegiatan
(memainkan alat musik, menyanyikan lagu atau
mendengarkan musik). Musik yang sejak awal sesuai dengan
suasana hati klien, biasanya merupakan pilihan yang paling
baik. Musik klasik, pop, dan modern (musik tanpa vokal)
digunakan pada terapi musik. Musik menghasilkan perubahan
status kesadaran melalui bunyi, kesunyian, ruang dan
waktu.Musik harus didengarkan minimal 15 menit supaya
dapat memberikan efek teraupetik. Di keadaan perawatan
akut, mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang
sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pascaoperasi
klien. Salah satu jenis musik yang banyak digunakan adalah
musik klasik,seperti musik Mozart.

B. Latihan Napas dalam


Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan
menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat
perlahan dan dada mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002). Tujuan
nafas dalam adalah untukmencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan
efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas, meningkatkan inflasi
alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan ansietas,
menyingkirkan pola aktifitas otot-otot pernafasan yang tidak berguna,
tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi pernafasan, mengurangi
udara yang terperangkap serta mengurangi kerja bernafas (Suddarth &
Brunner, 2002).
Latihan nafas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini
merupakan teknik jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam berbagai
rutinitas guna mendapatkan efek relaks. Praktik jangka panjang dari
latihan pernafasan dalam akan memperbaiki kesehatan. Bernafas pelan
adalah bentuk paling sehat dari pernafasan dalam (Brunner & Suddarth,
2002).
a) Nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri atas :
1. Pernafasan Diafragma
1) Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigendi
rumah.
2) Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur
miring ke kiri atau ke kanan, mendatar atau setengah duduk.
3) Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut
bagian tengah, tangan yang lain di atas dada. Akan dirasakan
perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian
bawah membuka. Penderita perlu disadarkan bahwa
diafragma memang turun pada waktu inspirasi. Saat gerakan
(ekskursi) dada minimal. Dinding dada dan otot bantu napas
relaksasi.
4) Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi
pelan-pelan melalui mulut (pursed lips breathing), selama
inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan
protrusi (pengembangan) perut. Otot perut bagian depan
dibuat berkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan
gerakan diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar
toraks bagian bawah.
5) Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot
perut untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi. Beban
seberat 0,51 kg dapat diletakkan di atas dinding perut untuk
membantu aktivitas ini.
b) Pursed lips breathing
1. Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui
hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup.
2. Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan
melalui mulut dengan posisi seperti bersiul.
3. PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen
selama ekspirasi.
4. Selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui
hidung.
5. Dengan pursed lips breathing (PLB) akan terjadi peningkatan
tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan
diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat
mencegah air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada
waktu ekspirasi.
i. Kompres Hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan
memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat,
2008). Kompres hangat dapat dilakukan dengan menempelkan
kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah
direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang
nyeri.Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau
pemijatan.Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah
pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks,
menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar
aliran darah (Kompas, 2009).
Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu
kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi
pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan
ambang nyeri, menghilangkan sensasi rasa nyeri, serta
memberikan ketenangan dan kenyamanan (Simkin, 2005).
Air merupakan sarana yang baik bagi suhu panas, dan
lebih baik daripada udara. Dengan air, kita tidak terlalu banyak
terpengaruh oleh panas maupun dinginnya suhu udara, seperti
saat kita mencelupkan (merendam) tubuh kita ke dalam air panas
maupun dingin. Maksudnya, suhu udara di luar bukanlah satu-
satunya hal yang mempengaruhi (rasa tubuh), tetapi media
pemindah dan penyampai rasa dan juga berperan besar dalam
menghasilkan pengaruh rasa.Misalnya, suhu air panas yang dapat
digunakan dalam kondisi biasa berkisar sekitar 46oC (Mahmud,
2007).
Air hangat (46,5-51,5oC) memiliki dampak fisiologis bagi
tubuh, yaitu pelunakan jaringan fibrosa, mempengaruhi
oksigenisasi jaringan sehingga dapat mencegah kekakuan otot,
memvasodilatasikan dan memperlancar aliran darah, sehingga
dapat menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri.
 Jenis-jenis kompres hangat antara lain:
a. Kompres hangat kering
Yakni dengan menggunakan pasir yang telah dipanasi
sinar matahari guna mengobati nyeri-nyeri rematik pada
persendian. Selain itu, terapi ini juga dapat mengurangi
berat badan dan menghilangkan kelebihan berat badan.
b. Kompres hangat lembap
Dewasa ini, kompres jenis ini digunakan dengan
sarana atau mediasi sebuah alat yang dikenal dengan
nama hidrokolator. Yakni alat elektrik yang diisi air,
digunakan untuk memanaskannya hingga mencapai suhu
tertentu.
c. Kompres bahan wol hangat
Yakni dengan memanaskan bahan wol di atas uap
kemudian diperas. Kompres macam ini memiliki
kelebihan dengan kepanasannya yang tinggi dan tidak
akan mencederai atau berbahaya bagi kulit. Kompres ini
terdiri dari kompres dalam yang ditutup dengan tutup
plastik tahan air.Juga memiliki bungkus luar terbuat dari
bahan wol untuk mencegah atau membatasi masuknya
hawa panas.Kompres ini digunakan untuk menghilangkan
nyeri-nyeri dan penyusutan otot-otot.Kompres ini juga
dapat digunakan 3-4 kali selama 5-10 menit.
d. Kompres gelatine (jelly)
Kompres model ini memiliki keistimewaan yang
mampu menjaga panas atau dingin untuk beberapa lama.
Kelebihan kompres ini terletak pada fleksibelitas
bentuknya yang dapat dicocokkan dengan anggota tubuh
sehingga mampu menghasilkan suhu yang diharapkan dan
sanggup menggapai seluruh bagian tubuh. Proses
pendinginan kompres ini dihasilkan melalui alat khusus
(hidrokolaktor) yang memungkinkan suhu panas untuk
diatur. Kompres gelatine ini memiliki pengaruh dan cara
penggunaan yang sama dengan kompres dingin (Mahmud,
2007).
Ketika memberikan kompres hangat pada klien, harus
tetap diperhatikan suhu dari kompres itu sendiri untuk
keefektifan kompres dalam mengurangi nyeri dan
menghindari cedera pada kulit akibat suhu yang terlalu
panas (Potter & Perry, 2010).
Cara tekhnik relaksasi dengan melakukan kompres hangat
c) Alat
 WWZ/Botol kaca
 Handuk kecil
 Air hangat
d) Langkah-langkah
 Masukan air hangat kedalam wwz/botol kaca kosong
sampai penuh, setelah itu tutup botol sampai rapat.
 Lapisi wwz/botol yang sudah terisi air hangat
dengan menggunakan kain/handuk bersih.
 Setelah wwz/botol terlapisi kain/handuk bersih,
wwz/botol yang berisikan air hangat tersebut
diletakan atau dikompreskan pada bagian permukan
perut yang terasa sakit sampai air yang di isikan
dalam wwz/botol tersebut tidak hangat lagi
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn E. dkk.(2006). Buku Ajar IlmuPenyakitDalam.Jakarta


:http://cara mengobati maag.com/penyakit-maag-gastritis/
http://dokterdiet.net/9-cara-mengobati-sakit-maag-lambung-dengan-cepat-agar-
tidak-kambuh-lagi/
http://fendy-nurse.blogspot.com/2013/01/konsep-satuan-acara-penyuluhan-
pada.html
http://jatiarsoeko.blogspot.co.id/2012/04/nafas-dalam-dan-batuk-efektif.html
http://penyakit maag.net/Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
http://seputarkesehatandankeperawatan.blogspot.co.id/2014/08/konsep-dasar-
kompres-hangat.html
http://www.reflectionmassage.com atau http://www.reflectionmassage.com/materi
-kursus-refleksi/teknik-relaksasi.
Smeltzer, Suzanne C,Brenda G. Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner &Sudarth. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai