Disusun:
Ulvi Murniasih
A0015052
I. Latar Belakang :
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi / perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga
tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung
terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang
menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat
menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa
perih.
IV. Lampiran
- Terlampir
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. Media
- Leaflet
- Lembar balik
- Alat Kompres Hangat :
a. Handuk kecil
b. WWZ
c. Air hangat
3. 10.15-10.20 Evaluasi
WIB 1. Memberi kesempatan kepada masyarakat Bertanya dan menjawab
untuk bertanya pertanyaan
2. Memberi kesempatan kepada masyarakat
untuk menjawab pertanyaan yang dilon-
tarkan
4. 10.20-10.05 Penutup :
WIB 1) Menyimpulkan materi yang telah di Mengucapkan salam
sampaikan
2) Menyampaikan terima kasih atas perha-
tian dan waktu yang telah diberikan
3) Mengucapkan salam
IX. Evaluasi
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 5 soal
Soal
1. Apa Pengertian & Penyebab Gastritis?
2. Apa saja Jenis-jenis Gastritis?
3. Apasaja Tanda dan Gejala Gastritis?
4. Bagaimana Cara penanganan nyeri pada gastritis?
5. Bagaimana cara melakukan kompres hangat ?
Jawaban :
1. Pengertian & Penyebab Gastritis
a. Pengertian Gastritis
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan
terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu
jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai
2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin
banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada
dinding lambung sehingga timbul rasa perih.
b. Penyebab Gastritis
1) Stress
2) Usia
3) Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan
makanan yang pedas, asam yang dapat merangsang asam
lambung contoh : cabe, cuka, sambal, ketandan lain-lain. Makan
terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang terinfeksi oleh
bakteri helicobakter phylory.s
4) Merokok
5) Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
6) Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya :
aspirin dan antalgin (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosi mukosa lambung)
2. Jenis-jenis Gastritis
a. Gastritis akut :
1) Gastritis stress akut, merupakan jenis Gastritis yang paling berat,
yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang
terjadi secara tiba-tiba.
2) Gastitis erosifa kronis, bisa merupakan akibat dari :
a) Iritan seperti obat-obatan (NSAID), terutama aspirin dan obat
anti peradangan lain
b) Penyakit Crohn
c) Infeksi virus (enterik rotavirus dan calicivirus) atau bakteri
(H.pylori)
d) Faktor di atas akan mengganggu barier mukosa lambung,
sehingga mudah terluka dengan asam lambung normal.
3) Gastritis eosinofilik, terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap
infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di
dinding lambung.
b. Gastritis kronik
a. Gastritis sel plasma, merupakan gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di
dalam dinding lambung dan organ lainnya.
b. Penyakit meniere, merupakan jenis gastritis yang penyebabnya
tidak diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya
menebal, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi
cairan. Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita kanker
lambung. Jadi umumnya pada gastritis kronik penyebabnya
berhubungan dengan Helicobacter pylori.
3. Tanda dan Gejala Gastritis
a. Mual dan muntah
b. Kembung
c. Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas
d. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik,
keluar keringat dingin
e. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
f. Terkadang disertai sakit kepala
g. Bila gastritis sudah parah, makan akan terjadi luka pada lambung
sehingga menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat lambung
sudah terdapat luka adalah muntah darah atau terdapat darah pada
feses.
A. Definisi
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh
akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi.
Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk
dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat
menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa
perih.
Inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung.Inflamasi ini
mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon
terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Bedasarkan pemeriksaan endoskopi
ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas
(bentuk tak beraturan) mukosa, (kapita selekta kedokteran edisi 3,2001).
Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang berfungsi untuk
mengolah makanan yang masuk sehingga dapat dicerna dan diserap oleh
usus. Dalam menjalankan tugasnya lambung menghasilkan zat-zat antara lain
asam lambung dan enzim-enzim pencernaan lainnya yang akan menguraikan
makanan menjadi zat-zat yang lebih mudah untuk diserap oleh dinding usus.
Normalnya didalam lambung terdapat keseimbangan antara asam lambung
dan enzim pencernaan yang dihasilkan, namun bila keseimbangan itu
terganggu misalnya terdapat kelebihan kadar dari asam lambung maka akan
terjadi kerusakan pada dinding lambung yang disebut dengan gastritis.
Kelebihan asam lambung disebabkan oleh pola makan yang tidak
teratur.Kerusakan pada dinding lambung juga disebabkan oleh obat-obatan
atau alkohol, misalnya pada orang-orang yang sering mengkonsumsi obat-
obatan seperti aspirin (obat sakit kepala), obat reumatik atau jamu-jamuan
dalam jangka lama.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh
akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi.
Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk
dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat
menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa
perih. Makanan yang terlalu pedas atau asam tentu saja akan membuat luka
lambung terasa perih.
Banyak hal yang dapat menjadi penyebab gastritis. Beberapa
penyebab utama dari gastritis adalah infeksi, iritasi dan reaksi autoimun.
Infeksi dapat terjadi baik itu oleh bakteri ataupun virus. Iritasi dapat
disebabkan oleh banyak hal, seperti obat-obatan, alkohol, ekskresi asam
lambung berlebihan, muntah kronis dan menelan racun.
B. Klasifikasi Gastritis
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda
dan gejala yang khas.Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.
Jenisnya adalah: gastritis stress akut, gastritis erosive kronis, gastritis
eosinofilik, gastritis bakterialis.
1. Gastritis akut :
a) Gastritis stress akut, merupakan jenis Gastritis yang paling berat, yang
disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara
tiba-tiba.
b) Gastitis erosifa kronis, bisa merupakan akibat dari :
1) Iritan seperti obat-obatan (NSAID), terutama aspirin dan obat anti
peradangan lain
2) Penyakit Crohn
3) Infeksi virus (enterik rotavirus dan calicivirus) atau bakteri
(H.pylori)
Faktor di atas akan mengganggu barier mukosa lambung, sehingga
mudah terluka dengan asam lambung normal.
c) Gastritis eosinofilik, terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi
cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding
lambung. Jadi secara garis besar faktor tersering yang menjadi
penyebab penyakit ini, antara lain:
1) Obat-obatan: Aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (AINS),
menghambat aktivitas cyclooxygenase mukosa lambung dan
menurunkan kadar prostaglandin mukosa.
2) Alkohol
3) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, stress, sepsis.
Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi
berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya
disebabkan stress.
Penyebabnya sering bersifat multifaktor dengan perjalanan
kilnik bervariasi. Kelainan ini sering berkaitan erat dengan infeksi H.
Pylori. Jenisnya adalah: gastritis sel plasma, penyakit meniere.
2. Gastritis kronik
a) Gastritis sel plasma, merupakan gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Sel plasma(salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di
dalam dinding lambung dan organ lainnya.
b) Penyakit meniere, merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak
diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya menebal,
kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar
10% penderita penyakit ini menderita kanker lambung. Jadi umumnya
pada gastritis kronik penyebabnya berhubungan dengan Helicobacter
pylori.
Kategori obat pada gastritis
(1) Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri
(2) Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung
yang diproduksi, misal Ranitidin
(3) Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung,
misal Omeprazole
(4) Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung
dan usus halus, misal Sukralfat
(5) Antibiotik : menghancurkan bakteri, misal Amoksisilin,
Metronidazol
C. Penyebab Gastritis
1. Usia
2. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan - makanan
yang pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe,
cuka, sambal, ketandan lain-lain.Makanterlalubanyakataucepat, dan
makanan yang terinfeksi oleh bakteri helicon bacterphylory.
3. Merokok
4. Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
5. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin
dan antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung)
6. Keracunan makanan
7. Infeksi bakteri H. pylori
8. Efek samping konsumsi obat anti inflamasi non steroid (misalnya
ibuprofen dan aspirin) secara berkala
9. Penyalahgunaan obat-obatan
10. Reaksi autoimun
11. Pertambahan usia
12. Infeksi bakteri dan virus
13. Penyakit Crohn
14. Penyakit HIV/AIDS
15. Refluksempedu
16. Anemia pernisiosa
17. Muntah kronis
18. Stress
E. Patofisiologi
Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensive
yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa.
Faktor agresif :
Asam lambung,
Pepsin
AINS
Empedu
Infeksi bakteri dan virus
Bahan korosif: asam & basa
Faktor defensive :
Mukus
Bikarbonas mukosa
Prostaglandin mikrosirkulasi
Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif
sehingga tidak terjadi kerusakan atau kelainan patologi. Sedangkan pada
gastritis kronik belum diketahui dengan pasti.
b) Muscle relaxation
Teknik ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman
pada otot-otot. Ketika terjadi stress otot-otot pada beberapa
bagian tubuh akan menjadi menegang seperti otot leher,
punggung, lengan. Teknik dilakukan dengan cara merasakan
perubahan dan sensasi pada otot bagian tubuh tersebut.
Teknik dapat dilakukan dengan meletakkan kepala diantara
kedua lutut (kira-kira selama 5 detik) dan merebahkan badan
kebelakang selama perlahan selama 30 detik, sikap ini
dilakukan terus secara berulang sambil merasakan perubahan
pada otot-otot tubuh.
b) Visualisasi
Teknik ini merupakan bentuk kemampuan mental
untuk berimajinasi seperti melakukan perjalanan ke suatu
tempat yang damai, atau situasi yang tenang.Teknik
visualisasi seolah-olah menggunakan beberapa indera secara
bersamaan. Beberapa teknik relaksasi lainnya yang familia
dapat dilakukan seperti :Yoga, Tai chi, meditasi, mendengar
musik, pijit (spa), zikir, dan sebagainya.
6) Distraksi
1) Teknik Distraksi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang
lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri,
bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi
dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu
menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima
masukan sensori yang cukup atau berlebihan, sehingga
menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri
berkurangatau tidak dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang
menyenangkan akan merangsang sekresi endorfin, sehingga
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang.
Distraksi bekerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka
waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri intensif hanya
berlangsung beberapa menit, misalnya selama pelaksanaan
prosedur invasif atau saat menunggu kerja analgesik.
2) Tujuan Teknik Distraksi
Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi
keperawatan adalah untuk pengalihan atau menjauhi perhatian
terhadap sesuatu yang sedang dihadapi, misalnya rasa sakit
(nyeri). Sedangkan manfaat dari penggunaan teknik ini, yaitu
agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman,
santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih
menyenangkan. Teknik distraksi yang paling disukai oleh anak-
anak, seperti melihat gambar di buku, meniup gelembung
(blowing bubbles), atau menghitung. Sentuhan, usapan, tepukan,
atau mengayun dapat menjadi teknik distraksi yang baik pada
anak yang sedang dalam distres.Orang tua harus diajarkan
teknik distraksi dan didorong untuk mempertahankan anak
mereka agar nyaman selama mungkin. Melatih orang tua akan
memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri anaknya,
serta memberi manfaat dalam mengurangi kecemasan dan
ansietas orangtua.
3) Prosedur Teknik Distraksi
Prosedur Teknik Distraksi berdasarkan jenisnya, antara lain:
a. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca
koran, melihat pemandangan, dan gambar termasuk distraksi
visual.
b. Distraksi pendengaran
Mendengarkan musik yang disukai, suara burung,
atau gemercik air. Klien dianjurkan untuk memilih musik
yang disukai dan musik yang tenang, seperti musik klasik.
Klien diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu.
Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh
mengikuti irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari
atau kaki (Tamsuri, 2007).
Musik merupakan salah satu teknik distraksi yang
efektif. Musik dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan
kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari
nyeri. Musik terbukti menunjukkan efek antara lain
menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi
kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, menurunkan
tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu. Klien
umumnya lebih menyukai menampilkan suatu kegiatan
(memainkan alat musik, menyanyikan lagu atau
mendengarkan musik). Musik yang sejak awal sesuai dengan
suasana hati klien, biasanya merupakan pilihan yang paling
baik. Musik klasik, pop, dan modern (musik tanpa vokal)
digunakan pada terapi musik. Musik menghasilkan perubahan
status kesadaran melalui bunyi, kesunyian, ruang dan
waktu.Musik harus didengarkan minimal 15 menit supaya
dapat memberikan efek teraupetik. Di keadaan perawatan
akut, mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang
sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pascaoperasi
klien. Salah satu jenis musik yang banyak digunakan adalah
musik klasik,seperti musik Mozart.