Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/280615146

PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER UNTUK


PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN SELAT MADURA

Article · August 2008

CITATIONS READS

0 1,214

4 authors, including:

Lalu Muhamad Jaelani Antonius B Wijanarto


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Badan Informasi Geospasial
78 PUBLICATIONS   100 CITATIONS    24 PUBLICATIONS   44 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Thesis research View project

Coastal Ecology View project

All content following this page was uploaded by Lalu Muhamad Jaelani on 03 August 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Vol. 4, No. 1, Agustus 2008

DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Kata Pengantar iii

PEMETAAN PREDIKSI LOKASI MINERAL URANIUM DENGAN CITRA


LANDSAT 7 ETM+ (STUDI KASUS : KABUPATEN KETAPANG,
KALIMANTAN BARAT)
Kholid Noor Syamsa, Bangun Muljo Sukojo, M.Nurcahyadi, Kurnia Setiawan W,
Sukentyas Estuti Siwi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 001 - 010

OPTIMASI JALUR TERBAIK KABEL BAWAH LAUT DARI PERSPEKTIF


KEHIDROGRAFIAN
PANDU YURI PRATAMA, DANAR GURUH PRATOMO, KHOMSIN . . . . . . . . . . . . . . . . . . 011 – 021

PEMANFAATAN TEKNOLOGI GPS UNTUK PEMANTAUAN PERGERAKAN


TANAH DAN KORELASINYA DENGAN ZONASI KERENTANAN GERAKAN TANAH
(Studi Kasus: Kampung Singkup, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan,
Kabupaten Sumedang)
Anisah, Eko Yuli Handoko, Anas Luthfi, Jojon Sutarjono . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 022 – 031

ANALISA PENGARUH PENURUNAN TANAH (LAND SUBSIDENCE) TERHADAP


NILAI TANAH (Studi Kasus : Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara)
Agar Sugi Setyarini, Chatarina Nurjati . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 032 – 039

ANALISA PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN LOWOKWARU


KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BERBASIS WEB
Hanif Ali, Agung Budi Cahyono . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 040 – 049

APLIKASI INDERAJA DAN SIG UNTUK PEMANTAUAN TUTUPAN LAHAN


DAN KUALITAS LINGKUNGAN DAMPAK LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO
Dewi Masita, Bangun Muljo Sukojo, Yanto Budisusanto, Sukentiyas Estuti Siwi . . . . . . . . . . . . 050 – 057

STUDI PERBANDINGAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN


CITRA SATELIT NOAA-AVHRR DENGAN ARGO FLOAT DI PERAIRAN
SELATAN JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA
Faried Irawan Y. P, Bangun Muljo Sukojo, B. Realino S., L. M Jaelani . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 058 – 066

ANALISA PROSES PENYAJIAN SURAT GAMBAR UKUR UNTUK PERSIL


DI BAWAH PERMUKAAN TANAH
CANDRA W., CHATARINA NURJATI S., ROEDY RUDIANTO . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 067 – 076

INTERPRETASI HASIL PENCITRAAN SBP (SUB-BOTTOM PROFILER) UNTUK


MENDUKUNG RENCANA PEMASANGAN KABEL BAWAH LAUT
SONDY HARDIAN MJ, YUWONO MS, DANAR GURUH P . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 077 – 084

i
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER (Santoso)

PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR)


CITRA ASTER UNTUK PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT
DI PERAIRAN SELAT MADURA

Santoso1, Bangun Muljo Sukojo1, LM. Jaelani1, dan Antonius B. Wijanarto2


1
Program Studi Teknik Geodesi, FTSP, ITS, Surabaya, 60111, Indonesia
2
Balai Penelitian Geomatika BAKOSURTANAL, Jalan Raya Bogor km 46 Cibinong 16911, Indonesia

Santos_itscuk@yahoo.com

Abstrak

Suhu Permukaan Laut (SPL) merupakan faktor penting dalam oseanografi, saat ini telah banyak
satelit yang dilengkapi sensor inframerah termal untuk mengukur SPL. ASTER (Advanced
Spaceborn Thermal Emission and Reflection Radiometer) merupakan citra multi band sensor
inframerah termal (TIR) pertama di dunia memiliki resolusi spasial 90x90 m dengan luas liputan
60 km. Dalam penelitian ini digunakan dua metode perhitungan SPL dari Citra ASTER yaitu
algoritma Alley&Nilsen yang menggunakan perhitungan single band dan algoritma Kishino
dengan menggunakan multi band, hasil kedua algoritma tersebut dibandingkan dengan pengukuran
lapangan dan SPL dari Citra NOAA-AVHRR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan
dengan algoritma Kishino mempunyai kesesuaian yang paling baik dari pada algoritma
Alley&Nilsen dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,6093 terhadap data lapangan dan
0,5592 terhadap data Citra NOAA-AVHRR.

Kata kunci : Suhu Permukaan Laut, Band TIR ASTER, Algoritma Alley&Nilsen, Algoritma
Kishino.

PENDAHULUAN rendah dibandingkan satelit NOAA-AVHRR


serta liputannya yang tidak begitu luas. Untuk
Suhu Permukaan Laut (SPL) merupakan salah keperluan monitoring SPL secara praktis dan
satu faktor abiotik yang memiliki pengaruh global satelit NOAA-AVHRR lebih umum
yang besar terhadap kehidupan dan digunakan di Indonesia, namun satelit Terra-
pertumbuhan organisme perairan, dimana tiap- ASTER yang pada tahun 1999 baru
tiap organisme baik hewan maupun tumbuhan diluncurkan serta memiliki lima jenis band
perairan memiliki karakterisitik terhadap inframerah termal yang bekerja pada panjang
kondisi suhu yang sesuai untuk kelangsungan gelombang 8 – 12 µm dengan resolusi 90 x 90
hidup. Perubahan terhadap suhu laut meter perlu diuji dan menarik untuk dijadikan
menyebabkan variasi terhadap kehidupan laut penelitian SPL pada daerah yang tidak begitu
dan faktor oseanografi terkait. luas terutama pada kawasan pesisir pantai.
Perkembangan teknologi penginderaan jauh
sangat cepat, saat ini telah banyak satelit yang Perumusan Masalah
dilengkapi dengan sensor inframerah termal
untuk mendeteksi SPL, baik satelit oseanografi Bagaimana memperoleh informasi mengenai
maupun satelit sumber daya bumi. SPL di Selat Madura dari estimasi citra
Pemanfaatan satelit sumber daya bumi seperti ASTER dengan menggunakan dan
ASTER, dan Landsat yang memiliki resolusi membandingkan dua metode perhitungan SPL,
sedang cenderung jarang digunakan untuk yaitu algoritma Alley & Nilsen dan algoritma
monitoring SPL harian, sebab satelit-satelit ini Kishino? Sebagai pembanding digunakan citra
memiliki resolusi temporal yang jauh lebih resolusi rendah NOAA –AVHRR dengan

85
Vol. 4, No. 1, Agustus 2008

PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER UNTUK


PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN SELAT MADURA
Santoso, Bangun Muljo Sukojo, LM. Jaelani, dan Antonius B. Wijanarto. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 085 – 095

ANALISA VARIASI MUKA LAUT RERATA SISTEM DOODSOON ROOSSTER


(METODE ADMIRALTY) PENGAMATAN 39 JAM
Suyanto, Khomsin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 096 – 104

ii
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER (Santoso)

menggunakan algoritma Mc Milin & Crosby Kishino serta membandingkan hasil dari
serta data in-situ. kedua agoritma tersebut.
2. Membandingkan hasil SPL Citra ASTER
Batasan Permasalahan dari kedua algoritma dengan pengukuran
in-situ.
1. Citra band TIR ASTER resolusi spasial 90 3. Membandingkan hasil SPL Citra ASTER
m dan NOAA-AVHRR dengan resolusi dari kedua algoritma dengan SPL Citra
1,1 km. NOAA-AVHRR dengan algoritma
2. Daerah penelitian secara geografis terletak McMilin&Crosby.
pada 60 54’ 59” – 70 14’ 59” LS dan 1120 4. Analisa pola sebaran suhu perairan Selat
29’ 58”– 1120 49’ 58” BT. Madura dari Citra ASTER.
3. Pengukuran sampel SPL di lapangan pada
kedalaman sekitar 5 m. METODOLOGI PENELITIAN
4. Data in-situ tanggal 9 Desember 2007.
5. Data citra NOAA-AVHRR tanggal 3 Lokasi Penelitian
September 2006 dan 10 Pebruari 2007 jam
10.30 WIB. Secara geografis daerah penelitian terletak
6. Dalam penelitian ini digunakan data dua pada 60 34’ 46” – 70 50’ 22” LS dan 1120 27’
musim, yaitu musim hujan dan musim 58”– 1130 5’ 34” BT (Gambar 2).
kemarau dengan batasan :
a. Citra ASTER yang digunakan untuk
Scene-1
musim hujan dengan representatif
wilayah :
Scene - 1 Scene-2

Musim Hujan
(10 Pebruari 2007)
Jam 10.04 WIB

b. Citra ASTER yang digunakan untuk Gambar 2 : Peta petunjuk lokasi penelitian
musim kemarau dengan representatif
wilayah :
Data
Scene - 2
Musim Kemarau a. Data Citra ASTER scene-1 :
(3 September 2006) - Tanggal 10 Pebruari 2007 jam 10.04
Jam 09.53 WIB WIB
- koordinat 6034’45,98’’ - 7017’39,44’’LS
dan 112030’51,04’’ - 11305’34,24’’ BT.
- Level 1B.
Gambar 1 : Batasan Citra ASTER daerah b. Data Citra ASTER scene-2 :
penelitian - Tanggal 3 September 2006 jam 09.53
WIB.
Tujuan - koordinat 707’27,9’’ - 7050’21,51’’ LS
dan 112027’58,02’’ - 11302’43,59’’ BT.
1. Memetakan SPL perairan Selat Madura - Level 1B
meggunakan citra ASTER dengan c. Data Citra NOAA-AVHRR 17 :
algoritma Alley & Nilsen dan algoritma - Tanggal 3 September 2006 jam 10.30
WIB.
86
Geoid Vol. 4, No. 1, 2008 (085-095)

- Tanggal 10 Pebruari 2007 jam 10.30 Peralatan


WIB.
- Level 1B. a Personal komputer (PC).
d Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) lembar b Software AutoCAD Land Development.
1608 (331-334), dan 1609 (311-312), c Software Envy 4.0.
Skala 1 : 25.000 edisi I tahun 1999 terbitan d Software ER Mapper 6.4.
BAKOSUTANAL. e Software Matlab 7.0.
e Peta digital Topografi Indonesia skala 1: f Software Global Mapper 8.0.
1.000.000 tahun 1995 terbitan g Software Surfer 8.0.
BAKOSURTANAL. h Software MS.Word 2003.
f Data Batimetri perairan Selat Madura yang i Software MS.Excell 2003.
diekstrak dari data General Bathymetry j Scanner.
Chart Ocean (GEBCO) dengan ketelitian k GPS Hand Held .
grid 1 menit (resolusi spasial = 1,85 km). l Thermometer mercury fraksi 0,5 derajat.
http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/gebco/gebco.html m Perahu motor, kamera digital, alat tulis dan
g Data lapangan tanggal 9 desember 2007. jam.

Diagram Alir Penelitian Pengolahan Data


Mulai

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Studi Literatur :
1. Penginderaan Jauh
2. Suhu Permukaan Laut

Tahap Persiapan
Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Pengolahan Data :
1. Koreksi Citra
2. Transformasi Algoritma
3. Citra Distribusi SPL Dari
Algoritma
4. Validasi Hasil Algoritma Tahap Pengolahan
Data

Analisa Tahap Analisa Data

Hasil Dan Kesimpulan Tahap Akhir

Selesai

Gambar 4 : Diagram Alir Pengolahan Citra


Gambar 3 : Diagram Alir Penelitian

87
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER (Santoso)

Pengolahan Citra Aster Dimana :


a = 1,16 b12 = 1,13
Penerapan Algoritma Alley & Nilsen b10 = -1,07 b13 = 0,78
b11 = 0,49 b14 = -0,32
Penerapan metode algoritma Alley & Nilsen T10, T11, T12, T13, T14 = Brightness
pada pendugaan SPL dilakukan dengan temperature tiap band, persamaan (2)
perhitungan pada masing-masing band (single
band) inframerah termal (TIR) yang terdiri Pengolahan Citra NOAA-AVHRR
atas band 10 – band 14, sehingga dengan
memanfaatkan masing-masing band ini dapat Penerapan Algoritma McMillin & Crosby
dihitung masing-masing nilai radian dan
brightness temperature. Penentuan SPL Citra NOAA-AVHRR
Untuk memperoleh nilai radian maka dilakukan dengan menggunakan formula
digunakan persamaan 1 yaitu : McMillin & Crosby. Formula ini telah
digunakan oleh beberapa peneliti dari LAPAN
rad = (DN-1) * UCCband pers(1) dan BRKP-DKP untuk perhitungan SPL di
wilayah perairan Indonesia.
dimana : Formula McMillin & Crosby:
rad = Nilai Radian (Watts/ m2 sr m) SPL = b4 + 2.702 * (b4-b5) – 0.582 pers(5)
DN = Digital number pada tiap band di mana;
UCCband = Unit conversion coefficients, b4 adalah band 4 yang telah di-invert
(watts/ meter2 / steradian/ micrometer )/ DN b5 adalah band 5 yang telah di-invert
(dilampiran). Dari hasil perhitungan SPL dengan
Kemudian mengubah nilai radian menjadi nilai menggunakan formula McMillin & Crosby
suhu digunakan persamaan 2 : dikonversi dalam derajat Celcius. Formula
C2 untuk menjadikan suhu ke dalam derajat
BT = pers(2) celcius adalah:
⎛ C1 ⎞
λC Ln⎜⎜ 5 + 1⎟⎟ SPL (ºC) = (INPUT1*0.1) + 10.0 pers(6)
λ
⎝ C πrad ⎠ di mana, INPUT1 adalah citra hasil
Dimana : transformasi SPL dengan formula McMillin &
Bt = Brightness temperature (0K) Crosby.
λc = Central Wavelength (m) (dilampiran)
c1 = Konstanta (3,741775 x 10-22W-m3-µ-1) HASIL DAN PEMBAHASAN
c2 = Konstanta (0,0143877 m-0K)
rad = Nilai Radian spektral (Watts/ m2 sr m) Koreksi Geometrik Citra
Data yang diperoleh diubah kedalam satuan
celcius dimana : Hasil koreksi geometrik pada citra ASTER
T ºCelsius = T ºKelvin - 273º pers(3) tanggal 3 September diperoleh nilai rata-rata
RMSerror sebesar 0,457, hal tersebut berarti
Penerapan Algoritma Kishino bahwa pergeseran rata-rata setelah dilakukan
rektifikasi adalah sebesar 0,076 x 90 m =
Penerapan metode algoritma Kishino pada 6,840 m, sedangkan Citra ASTER tanggal 10
pendugaan SPL dilakukan dengan Pebruari 2007 sebesar 0,108 dan pergeseran
menggabungkan ke lima band inframerah rata-rata nya 0,108 x 90 m = 9,72 m dengan
termal tersebut dimana : masing-masing nilai strength of figure 0,003
dan 0,0019.
SPL = a + b10*T10 + b11*T11 + b12*T12 +
b13*T13+b14*T1 pers(4) Pada Citra NOAA-AVHRR hasil koreksi
geometrik citra tanggal 3 September diperoleh
rata-ratal nilai RMSerror sebesar 0,213 piksel
88
Geoid Vol. 4, No. 1, 2008 (085-095)

dengan pergeseran rata-rata 0,2343 km, Analisa Hasil Algoritma SPL Citra ASTER
sedangkan citra tanggal 10 Pebruari 2007 Dengan Data In-situ
sebesar 0,104 dengan pergeseran rata-rata
0,1144 km serta nilai strength of figure kedua Untuk menguji kesesuian antara nilai SPL citra
citra 0,003. Nilai tersebut memenuhi batas dari kedua algoritma dengan data in-situ,
toleransi untuk koreksi geometrik maksimal 1 dilakukan validasi dengan analisa regresi linier
piksel (Purwadhi, 2001) dan nilai strength of sederhana.
figure mendekati nol (Abidin, 2000) Dari data tabel (3) diperoleh nilai koefisien
determenasi (R2) tertinggi oleh algoritma
Perbandingan Hasil Algoritma SPL Citra Kishino yaitu R2 = 0.6093 Sedangkan pada
ASTER band tunggal nilai (R2) tertinggi dicapai oleh
band 13 TIR sebesar R2 = 0.5900. Nilai
Hasil pengolahan data Citra ASTER serta persamaan regresi dan nilai koefisien
distribusi SPL ditunjukkan pada lampiran serta determenasi (R2) dari masing-masing
kisaran nilai SPL hasil perhitungan diberikan algoritma ditunjukkan dalam tabel (4).
pada tabel dibawah ini :
Tabel 3 : DATA PENGUKURAN SAMPEL
Tabel 1 : Nilai Kisaran SPL Musim Kemarau SUHU DI PERAIRAN SELAT
tgl 3 September 2006 MADURA
Tanggal : 9 Desember 2007
No Algoritma Nilai SPL ( 0C ) Pukul : 09.00 - 12.30 WIB
Min Max Kondisi Perairan : Arus pasang menuju pasang
1 Alley&Nilsen Band 10 TIR 19,272 23,912 tertinggi
Kondisi Cuaca : Cerah dan Berawan
2 Alley&Nilsen Band 11 TIR 20,258 25,08
3 Alley&Nilsen Band 12 TIR 20,641 25,958
4 Alley&Nilsen Band 13 TIR 23,015 27,864 Koordinat Suhu Permukaan Laut (SPL 0C)
5 Alley&Nilsen Band 14 TIR 22,619 27,484 X(m
) Y(m)
Band
10
Band
11
Band
12
Band
13
Band
14
Kishin
o
in-
situ

6 Kishino ( Multi Band TIR ) 27,322 33,478 697,78


9 9,203,054 21.22 22.36 23.44 25.39 25.11 30.39 28.5
693,25
6 9,205,606 20.97 22.52 23.04 25.15 25.04 30.13 30

Tabel 2 : Nilai Kisaran SPL Musim Hujan tgl 689,90


8 9,205,268 21.18 22.28 23.32 25.23 24.92 30.2 29.5

10 Pebruari 2007 687,78


7 9,206,484 20.97 22.48 23.16 25.31 25.27 30.29 30
686,01
7 9,206,766 20.85 22.16 23.2 25.15 25.04 30.26 29.5

No Algoritma Nilai SPL (0C) 684,48


5 9,211,408 14.5 17.2 19.29 18.82 16.88 27.88 30

Min Max
683,97
8 9,214,758 13.73 16.42 18.29 18.24 16.12 26.98 30.5
682,64
1 Alley&Nilsen Band 10 TIR 12,033 18,172 7 9,210,454 13.87 16.77 17.83 18.07 16.08 26.37 31

2 Alley&Nilsen Band 11 TIR 14,455 24,691


3 Alley&Nilsen Band 12 TIR 18,002 25,738
Tabel 4 : Persamaan Regresi Linear dan nilai
4 Alley&Nilsen Band 13 TIR 16,71 27,522
koefisien determenasi (R2) antara
5 Alley&Nilsen Band 14 TIR 14,033 21,936
data in-situ dan Citra ASTER
6 Kishino ( Multi Band TIR ) 23,302 36,324

No Algoritma Persamaan Regresi R2


Estimasi SPL menggunakan algoritma Kishino
memberikan hasil yang lebih tinggi dimana 1 Alley&Nilsen Band 10 TIR Y = -3,5352x + 124,02 0,5239
pada musim kemarau SPL mencapai 33 0C
sedangkan untuk musim hujan mencapai 36 0C
2 Alley&Nilsen Band 11 TIR Y = -2,7113x + 101,27 0,4876

dengan pola sebaran suhu yang hampir sama 3 Alley&Nilsen Band 12 TIR Y = -3,4619x + 126,10 0,5228

dengan pola sebaran suhu dari algoritma 4 Alley&Nilsen Band 13 TIR Y = -2,5803x + 98,533 0,5900
Alley&Nilsen. Pada algoritma Alley&Nilsen 5 Alley&Nilsen Band 14 TIR Y = -4,3090x + 150,54 0,5035
pencapaian suhu maksimum pada band 10 TIR
6 Kishino (Multi Band TIR) Y = -1,7787x + 82,201 0,6093
memiliki nilai yang paling rendah diantara
band tunggal yang lain.
89
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER (Santoso)

Dari perbandingan data diperoleh nilai


koefisien determenasi (R2) tertinggi oleh
Model Regresi Linear SPL in-situ & SPL Kishino Citra
ASTER
32
y = -1.7787x + 82.201 algoritma Kishino yaitu R2 = 0.5592
sedangkan pada band tunggal nilai (R2)
31 R2 = 0.6093
SPL Kishino

30
29
Titik Sampel tertinggi dicapai oleh band 13 TIR sebesar R2
28
Garis Linear
= 0.2014. Hal ini sama seperti perbandingan
27 dengan data in-situ dimana untuk band tunggal
26 band 13 TIR memiliki nilai sensitifitas
28 28.5 29 29.5 30 30.5 31 31.5
SPL in-situ
tertinggi pada penginderaan termal. Berikut
adalah nilai persamaan regresi dan nilai
koefisien determenasi (R2) dari masing-masing
Gambar 5 : Model Regresi Linier SPL lapangan
terhadap SPL Citra ASTER yang algoritma yang ditunjukkan dalam tabel ( 5 )
di ekstrak dari algoritma Kishino. berikut ini.

Nilai determenasi (R2) yang diperoleh pada Nilai determenasi (R2) yang diperoleh pada
algoritma Kishino adalah 0.6093 artinya algoritma Kishino adalah 0.5592 artinya
persamaan regresi diatas dapat digunakan persamaan regresi dapat digunakan untuk
untuk menerangkan hubungan antara faktor menerangkan hubungan antara faktor SPL
SPL in-situ dengan SPL citra. Perubahan nilai Citra ASTER dengan SPL Citra NOAA-
SPL citra dipengaruhi oleh perubahan nilai AVHRR.
SPL in-situ 60,93%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain diluar faktor Tabel 5 : Persamaan Regresi Linear dan nilai
tersebut. koefisien determinasi (R2) antara
Citra ASTER dan Citra NOAA-
AVHRR
Perolehan Nilai R2 diatas pada dasarnya masih
terlalu kecil, hal ini disebabkan karena
beberapa hal seperti : No Algoritma Persamaan Regresi R2

1. Jumlah sampel yang diperoleh di lapangan 1 Alley&Nilsen Band 10 TIR Y = 0,4892x + 22,302 0,1664
kurang banyak, sehingga dianggap kurang 2 Alley&Nilsen Band 11 TIR Y = 0,4525x + 22,491 0,1627
mewakili seluruh perairan Selat Madura. 3 Alley&Nilsen Band 12 TIR Y = 0,3832x + 23,675 0,1156
2. Perbedaan waktu antara perekaman data 4 Alley&Nilsen Band 13 TIR Y = 0,5152x + 19,675 0,2014
citra dengan waktu pengambilan sampel di 5 Alley&Nilsen Band 14 TIR Y = 0,4229x + 21,971 0,1517
lapangan. 6 Kishino ( Multi Band TIR ) Y = 0,5038x + 16,875 0,5592

Analisa Hasil Algoritma SPL Citra ASTER


Dengan Citra NOAA – AVHRR Regresi Linear SPL Citra ASTER & Citra NOAA-
AVHRR

Metode yang dilakukan dalam uji kesesuaian


SPL NOAA-AVHRR ( C )

34.5
yaitu dengan melakukan training sample pada 34
33.5
y = 0.5038x + 16.875
kedua citra yang nilainya diambil secara acak 33
R2 = 0.5592

pada lokasi yang sama pada kedua citra. 32.5


32
Training Area
Linear (Training Area)
Sebagai contoh nilai SPL dari 1 buah piksel 31.5

Citra NOAA-AVHRR memiliki resolusi 31


29 30 31 32 33 34
spasial 1,1 km sedangkan untuk nilai SPL SPL Kishino ( C )

Citra ASTER diturunkan dari jumlah rata-rata


beberapa piksel pada daerah yang sama Gambar 6 : Model Regresi Linier SPL Kishino
dengan 1 piksel Citra NOAA-AVHRR. Citra ASTER terhadap SPL Citra
Training sample dilakukan dengan total 35 NOAA
sampel data.

90
Geoid Vol. 4, No. 1, 2008 (085-095)

Berikut ini adalah model distribusi SPL dari


Citra NOAA-AVHRR untuk tanggal dan jam
yang sama dengan perekaman Citra ASTER.
PETA SPL NOAA-AVHRR 3 Septem ber 2006
U
9240000 mU

0 20 40
Pula u Madura km
Peta J awa T imur
9200000

Sungai
Legenda :
9160000

Dara t
Sis tem Proyek si : U TM
Datum : W GS - 84
Jawa Timu r
Delta Sungai Porong Teluk Lamong
Zona : 49 Selat an
Sat uan : M eter

6800 00 720 000 76 0000 800000 840000 mT


Santos o ( Nrp.3503100033 )

Pem bimbing :
Cel ciu s
1. P r of .Dr.Ir.B angun M S,DE A ,DE SS
Sum be r :
1. C itr a Sate lit NO AA-AVH RR 1 7 Ta ng g al 3 S ep t 2 006 , Pu ku l 1 0.30 W IB
2. Pe ta Ru p a Bu mi In d on es ia , Ba ko su rta na l s kala 1: 1.0 00.00 0
Pro gr am Stu d i T ekn ik G eo matika
Fa ku lta s Te kn ik Sip il & Pe ren ca na an
2. LM .J aelani,ST
3. D r.A ntonius B.W ijanar to Gambar 9 : Daerah Aliran Sungai yang
bermuara di Selat Madura
Gambar 7 : Pola Sebaran SPL Citra NOAA-
AVHRR tanggal 3 September 2006 Selain aliran sungai terkait dengan SPL
ternyata kondisi topografi dasar laut Selat
PETA SPL NO AA-AVHRR 10 Pebruari 2007
U
Madura juga memberikan pengaruh terhadap
9240000 mU

Pula u Madura
0 20
km
40
pola SPL. Perairan Selat Madura secara
Pu lau Mad ura
Peta J awa T im ur
fisiografis bisa digambarkan sebagai perairan
9200000

yang berbentuk setengah cawan (setengah


Legenda :
cekungan).
9160000

Darat
Aw an Tebal
Jawa Timu r
Aw an Tipis
Jaw a Timur
Sis tem P royek si : U TM
6800 00 720 000 76000 0 8000 00 84000 0 mT Datum : W G S - 84
Zona : 49 S elat an
Satuan : M eter
Santo s o ( Nrp .350 31000 33 )

SPL ASTER
Ce lc iu s
Pem b imbing :
Sum be r : Pro gr am Stu d i T ekn ik G eo matika
1. P r of .Dr.Ir.B angu n M S,DE A ,DE SS

Nilai SPL turun


1. C itr a Sate lit NO AA-AVH RR 1 7 Ta ng g al 1 0 Peb ru ar i 2 007 , Pu ku l 1 0 :30 W I B Fa ku lta s Te kn ik Sip il & Pe ren ca na an
2. L M .J a elani,ST
2. Pe ta Ru p a Bu mi In d on es ia , Ba ko su rta na l s kala 1: 1.0 00.00 0 3. D r.A ntoniu s B.W ijana r to

Garis transek
Gambar 8 : Pola Sebaran SPL Citra NOAA-
AVHRR tanggal 10 Pebruari 2007 SPL NOAA

Analisa Deskriptif Pola Distribusi SPL


Terhadap Kondisi Topografi

Secara topografis Selat Madura memiliki


beberapa sungai yang bermuara, diantaranya
Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Brantas.
Menurut Marine Geological Institute
Indonesia (MGI,2002) kedua sungai banyak
membawa material sedimen yang mengendap
di muara-muara sungai diantaranya adalah
muara sungai porong, teluk lamong, muara
kalimas. Pada gambar 9 terlihat jelas bahwa
daerah-daerah di sekitar muara sungai
menunjukkan nilai SPL yang rendah karena
adanya pengaruh aliran air sungai yang
bercampur material suspensi dan endapan,
menurut Kay dkk., (2005) bahwa nilai SPL
dapat dipengaruhi oleh nilai sedimen dan Gambar 10 : SPL Citra dan Topografi Dasar
vegetation load dan juga kekasaran Laut Selat Madura
permukaan.

91
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER (Santoso)

determinasi (R2) sebesar 0,6093 terhadap


data lapangan dan 0,5592 terhadap data
Citra NOAA-AVHRR. Bila dibandingkan
dengan perhitungan algoritma Alley &
Nilsen, dari kelima band tersebut hasil
terbaik ditunjukkan oleh Band 13 TIR
dimana memiliki nilai koefisien
SPL Citra ASTER determinasi (R2) sebesar 0,59 terhadap data
lapangan dan 0,2014 terhadap data Citra
NOAA-AVHRR.
2. SPL di sekitar muara sungai Selat Madura
menunjukkan nilai yang lebih rendah
karena dipengaruhi oleh bahan material
yang dibawa oleh sungai menuju laut,
SPL Citra NOAA-AVHRR 17 selain itu SPL juga dipengaruhi oleh faktor
kedalaman yang menunjukkan semakin
dalam maka SPL semakin menurun kearah
yang lebih dalam.
3. Hasil lain dari penelitian ini yaitu nilai
RMS error rata-rata Citra ASTER tahun
2006 adalah 0,076 dengan nilai strength of
figure titik GCP sebesar 0,003 sedangkan
Topografi Dasar Laut Citra ASTER tahun 2007 diperoleh RMS
error rata-rata 0,108 dengan nilai strength
Gambar 11 : Profil penampang melintang of figure titik GCP sebesar 0,0019. Untuk
Transek SPL terhadap fungsi Citra NOAA-AVHRR tahun 2006
kedalaman.
diperoleh RMS error rata-rata 0,213
Dari gambar 10 dan 11 secara visualisasi dapat dengan nilai strength of figure titik GCP
menjelaskan secara deskriptif bahwa pola SPL sebesar 0,003 sedangkan Citra NOAA-
berhubungan dengan fungsi kedalaman AVHRR tahun 2007 diperoleh RMS error
(Wijanarto, AB. 2003). Hal ini dapat dilihat rata-rata 0,104 dengan nilai strength of
dengan jelas baik pada Citra ASTER maupun figure titik GCP sebesar 0,003.
NOAA-AVHRR bahwa sebaran suhu semakin
menurun menuju arah laut dalam yang Saran
ditunjukkan oleh data batimetri topografi dasar
laut yang di ekstrak dari data GEBCO. 1. Dalam melakukan validasi nilai SPL agar
lebih diperhatikan penggunaan data
Kesimpulan lapangan yang sebaiknya data tersebut
diambil bersesuaian dengan waktu
1. Dari hasil pengujian kedua algoritma yang perekaman citra.
digunakan untuk menghitung SPL pada 2. Untuk pengambilan data lapangan
Citra ASTER, hasil dari algoritma Kishino sebaiknya menggunakan alat pengukur
yang paling sesuai dengan kondisi daerah suhu yang lebih teliti hingga 0,1 0C
penelitian. Hal ini dijelaskan dengan seperti alat digital water checker atau
memakai analisa regresi linear antara hasil YSI, sehingga dalam melakukan validasi
algoritma pada citra dengan data lapangan dengan data Citra ASTER akan lebih
serta dengan data Citra NOAA-AVHRR. tepat karena memiliki ketelitian yang
Hasilnya didapat bahwa pada algoritma lebih baik.
Kishino memiliki nilai koefisien 3. Untuk memperoleh hasil overlay yang
baik pada saat melakukan uji validasi
92
Geoid Vol. 4, No. 1, 2008 (085-095)

antara Citra ASTER dan NOAA-AVHRR


Kishino, M., dkk, 2000. Water Quality and
sebaiknya nilai RMSe rata-rata pada
Temperature Mapping Using ASTER. Remote
koreksi geometrik Citra NOAA-AVHRR
Sensing Japan, Maret 2000.
tidak lebih dari 0,1 piksel (0,1 piksel x 1,1
Narieswari, Lalitya. 2005. “Estimasi Suhu
km = 0,11 km) mengingat resolusi spasial
Permukaan Laut Perairan Delta Berau
Citra ASTER TIR adalah 90 meter.
Menggunakan Band TIR Citra Aster”, dalam
DAFTAR PUSTAKA Model Aplikasi Remote Sensing dan Sistem
Informasi Geografis Wilayah Delta Berau.
ASTER Science Team. 1996. ATBD for ASTER BAKOSURTANAL. Cibinong.
level-1 Data Processing ( ver 3.0 ). Earth
Remote Sensing Data Analysis Center ( Sakuno dkk. 2002. Proceedings of The
ERSDAC ). Japan. Twelfth. International Offshore and Polar
Engineering Conference Kitakyushu. Japan :
Canada Center of Remote Sensing. May 26-3,2002
Fundamental of Remote
Sensing.http://www.ccrs.gov.au. Dikunjungi SEACORM, 2006. Materi Pelatihan Dasar
pada tanggal 20 Nopember 2007 jam 23.00 Penginderaan Jauh. Ocean Remote Sensing
WIB. Team. Bali : Balai Riset dan Observasi
Kelautan ( BROK ).
Hendiarti, N.,dkk.,2004. Data Suhu
Permukaan Laut dengan Citra ASTER,dalam Trisakti, Bambang,dkk. 2002. Study of Sea
Ekspedisi Potrets Pulau Nipah. Jakarta. Surface Temperature (SST) using Landsat-7
http://bppt.go.id/p3tisda-ekspedisi potrets ETM (In Comparison with Sea Surface
pulau nipah.htm dikunjungi pada tanggal 11 Temperature of NOAA-12 AVHRR). Remote
Oktober 2007 jam 14.00 WITA. SensingApplication and Technology
Development Center – LAPAN
Kay, J.,dkk., 2005. “Accuracy of lake and
stream temperatures estimated from thermal Wijanarto, A.B., 2003., Kajian Geografis
infrared images”, Journal of the American Wilayah Pesisir Dan Lautan Pulau Bahubulu
Water Resources Association, Vol.41, No.5, Dan Sekitar BAKOSURTANAL : Cibinong.
October 2005.

LAMPIRAN

Tabel : Unit conversion coefficients tiap band TIR


ASTER ( ASTER Science Team,1996 )

Band Unit conversion coefficients, Central


TIR ( watts/ meter2 / steradian/ Wavelength
micrometer )/ DN (µm )
10 6,882 x 10-3 8,29
11 6,780 x 10-3 8,63
12 6,590 x 10-3 9,08
13 5,693 x 10-3 10,66
14 5,225 x 10-3 11,29

93
PEMANFAATAN BAND THERMAL INFRARED (TIR) CITRA ASTER (Santoso)

SPL BAND 10 TIR CITRA ASTER SPL BAND 11 TIR CITRA ASTER

9200000 mU

9200000 mU
Surabaya Surabaya

9180000

9180000
Sidoarjo Sidoarj o

9160000
9160000

9140000
9140000

660000 680000 700000 720000 mT 660000 680000 700000 720000 mT

Celcius Celcius
Leg end a : U Leg end a : U
Peta Ja wa Timur Peta Ja wa Timur
Da ra t Da ra t
Sistem P royeksi : UTM Sistem P royeksi : UTM
Datum : WG S -84 0 10 20 Datum : WG S -84 0 10 20
Zo na : 49 S ela ta n Zo na : 49 S ela ta n
Kilo meter km
Satu an : Mete r Satu an : Mete r
Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 ) Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g : Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g :
Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS
1. C itr a Satel it A S TE R 3 Septem ber 2006, pukul 09 :53 W IB 2. L M.Jae la ni, ST 1. C itr a Satel it A S TE R 3 Septem ber 2006, pukul 09 :53 W IB 2. L M.Jae la ni, ST
2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto 2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto

SPL BAND 12 TIR CITRA ASTER SPL BAND 13 TIR CITRA ASTER
9200000 mU

9200000 mU

Surabaya Surabaya
9180000

9180000

Sidoarjo Sidoarjo
9160000

9160000
9140000

9140000

660000 680000 700000 720000 mT 660000 680000 700000 720000 mT

Celciu s Celc ius


Peta Ja wa Timur Leg end a : U Peta Ja wa Timur Leg end a : U
Da ra t Da ra t
Sistem P royeksi : UTM Sistem P royeksi : UTM
Datum : WG S -84 0 10 20 Datum : WG S -84 0 10 20
Zo na : 49 S ela ta n km Zo na : 49 S ela ta n
Satu an : Mete r Satu an : Mete r km

Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 ) Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g : Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g :
Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS
1. C itr a Satelit A S TE R 3 Septem ber 2006, P ukul 09 :53 W IB 2. L M.Jae la ni, ST 1. C itr a Satelit A S TE R 3 Septem ber 2006, P ukul 09 :53 W IB 2. L M.Jae la ni, ST
2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto 2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto

SPL BAND 14 TIR CITRA ASTER SPL MULTI BAND 10-14 TIR CITRA ASTER
9200000 mU

9200000 mU

Surabaya
9180000

Surabaya
9180000

Sidoarj o
9160000

Sidoarjo
9160000
9140000

9140000

640000 660000 680000 700000 720000 740000 mT

660000 680000 700000 720000 mT


Celciu s
Peta Ja wa Timur Leg end a : U
Da ra t Peta Ja wa Timur Leg end a : U
Da ra t
Sistem P royeksi : UTM
Datum : WG S -84 0 10 20 Sistem P royeksi : UTM
Datum : WG S -84 0 10 20
Zo na : 49 S ela ta n
Satu an : Mete r km Zo na : 49 S ela ta n
km
Satu an : Mete r
Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Pemb imb in g :
Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g :
1. C itr a Satel it A S TE R 3 Septem ber 2006, P ukul 09 ;53 W IB 2. L M.Jae la ni, ST Sumber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS
2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto 1. C itr a Satelit A S TE R 3 September 2006, P ukul 09 :53 W IB 2. L M.Jae la ni, ST
2. P eta Rupa B umi B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto

94
Geoid Vol. 4, No. 1, 2008 (085-095)

SPL BAND 10 TIR CITRA ASTER SPL BAND 11 TIR CITRA ASTER

9260000 mU
9260000 mU

9240000
9240000
Pul au Madur a

9220000
Pulau Madura

9220000
9200000 Gres ik
Gres ik

9200000
6600 00 6800 00 70 000 0 720 000 7400 00 mT
660000 680000 700000 720000 740000 mT

Celciu s
Celciu s
0 10 20
U Legenda :
0 10 20
U Legenda : km Darat
km Darat Awa n Te bal
Awa n Te bal Sistem P royek si = U TM ; Zon a = 49 S ela ta n Awa n Tipis
Sistem P royeksi = UTM ; Zon a = 49 S ela ta n Awa n Tipis Datum = W G S -84 ; S atua n = M e te r
Datum = WG S -84 ; S atua n = Me te r Pro gra m Stud i Teknik G eo m atik a Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 ) Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g :
Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Sum ber : 1. P rof .Dr.Ir. Ban gun MS, DEA,D ESS
Pemb imb in g : 1. C itr a S atelit A S TE R 10 Pebr uar i 2007, P ukul 10 :04 W IB 2. L M.Jae la ni, ST
Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA, D ESS 3. D r. Anton iu s B. W ij ana rto
2. L M.Jae la ni, ST 2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000
1. C itr a S atel it A S TE R 10 Pebr uar i 2007, puk ul 10 :04 W IB
2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Ant on iu s B.W ij ana rto

SPL BAND 12 TIR CITRA ASTER SPL B AND 13 TIR C ITRA ASTER
9260000 mU

9260000 mU
9240000
9240000

Pul au Madur a
9220000

Pulau Madura
9220000

Gres ik
Gres ik
9200000
9200000

6600 00 6800 00 70 000 0 720 000 7400 00 mT


660000 680000 700000 720000 740000 mT

Celc ius
Celciu s
0 10 20
U Le gen da :
0 10 20
U Legenda : km Darat
km Darat
Awa n Te bal
Awa n Te bal Sistem P royek si = U TM ; Z on a = 49 S ela ta n
Sistem P royeksi = UTM ; Zon a = 49 S ela ta n Awa n Tipis
Awa n Tipis Datum = W G S -84 ; S atua n = M e te r
Datum = W G S -84 ; S atua n = Me te r
Pro gra m Stud i T eknik G eo m atik a Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 ) Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g :
Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g : Sum b er : 1. P rof .Dr.Ir. Ban gun MS, DEA,D ESS
Sum ber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA, D ESS 1. C itr a S a te lit A S TE R 1 0 Peb r uar i 20 07 , P ukul 10 :0 4 W IB 2. L M.Jae la ni, ST
2. L M.Jae la ni, ST 2. P eta Ru pa B um i B akos urtan al S k ala 1 : 25 .0 00 3. D r. Anton iu s B. W ij ana rto
1. C itr a S atel it A S TE R 10 Pebr uar i 2007, P ukul 10 :04 W IB
2. P eta Rupa B um i B akos urtanal S k ala 1 : 25.000 3. D r.Ant on iu s B.W ij ana rto

SPL BAND 14 TIR CITRA ASTER SPL MULTI BAND 10-14 TIR CITRA ASTER
9260000 mU
9260000 mU

9240000
9240000

9220000

Pulau Madura Pulau Madura


9220000

Gres ik Gres ik
9200000

9200000

660000 680000 700000 720000 740000 mT 660000 680000 700000 720000 740000 mT

Celc ius Celc ius

0 10 20
U Legenda : 0 10 20
U Legenda :
km Darat km Darat
Awa n Tebal Awan Te bal
Sistem P royeksi = UTM ; Zon a = 49 S ela ta n Awa n Tipis Sistem P royeksi = UTM ; Zon a = 49 S ela ta n Awan Tipis
Datum = WG S -84 ; S atua n = Me te r Datum = WG S -84 ; S atua n = Me te r
Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 ) Pro gra m Stud i Teknik G eo matika Santo so ( NR P : 3 503 10 00 33 )
Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g : Fa kulta s Te kn ik Sip il & P ere nca naa n Pemb imb in g :
Sumber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS Sumber : 1. P rof.Dr.Ir.Ban gun MS,DEA,D ESS
1. C itr a Satel it ASTER 10 Pebr uar i 2007, Pukul 10 :04 W IB 2. L M.Jae la ni, ST 1. C itr a Satel it ASTER 10 Pebr uar i 2007, Pukul 10 :04 W IB 2. L M.Jae la ni, ST
2. Peta Rupa Bumi Bakos urtanal Sk ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto 2. Peta Rupa Bumi Bakos urtanal Sk ala 1 : 25.000 3. D r.Anton iu s B.W ij ana rto

95

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai