PDF PDF
PDF PDF
Merril) TERHADAP
SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK NPK MAJEMUK
BERBAGAI TINGKAT DOSIS
(Skripsi)
Oleh
Deni Saputra
12110019
Oleh
DENI SAPUTRA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari: (1) Respons tanaman kedelai terhadap
Sistem olah tanah, (2) Respons tanaman kedelai terhadap pemberian pupuk NPK
majemuk berbagai tingkat dosis, (3) Interaksi antara Sistem olah tanah dan pupuk
NPK majemuk berbagai tingkat dosis terhadap tanaman kedelai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem olah tanah yang berbeda tidak
mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali, bobot kering gulma 14 HST,
bobot kering gulma 28 HST dan laju tumbuh tanaman, (2) Pemberian pupuk NPK
majemuk yang berbeda mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali, tinggi
tanaman, bobot kering gulma, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju tumbuh
tanaman dan nisbah pupus akar (3) Tidak terdapat interaksi antara perlakuan antara
Sistem olah tanah dan pemberian pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis pada
semua peubah yang diamati.
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui:
Komisi Pembimbing,
Ketua Jurusan,
1. Tim Penguji
NIP.196304081989032001
02 Makarti pada tahun 2000. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
tahun 2009. Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro dengan program studi
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
skripsi yang berjudul Respons Kedelai (Glycine max L. Merril) Terhadap Sistem
2. Prof. Dr. Ir. Soni Isnaini, M.P. selaku dosen pembimbing I atas bimbingan,
3. Ir. Sutomo, M.P. selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, nasehat dan
Wacana Metro yang memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
5. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu
diberikan.
7. Erna Lidiawati, S.P yang selalu mendampingi, memberikan memotivasi dan
9. Semua pihak yang telah berperan dalam pembuatan proposal skripsi ini.
proposal skripsi ini. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan skripsi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang dan Masalah............................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian................................................................ 4
1.3 Kerangka PemikiranSebagai dasar Pengujian Hipotesis..... 4
1.4 Hipotesis.............................................................................. 6
V. KESIMPULAN........................................................................... 57
5.1 Kesimpulan......................................................................... 57
5.2 Saran.................................................................................... 57
Tabel Halaman
12. Uji Ortogonal Kontras Bobot 100 Biji Kedelai Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai
Tingkat Dosis................................................................................... 49
Tabel Halaman
3. Jurnal Kegiatan................................................................................. 66
4. Analisis Tanah.................................................................................. 67
13. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis.......................... 73
14. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat
Dosis................................................................................................ 73
16. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi
(√x + 0,5))......................................................................................... 75
19. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis.......................... 77
22. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi
(√X))................................................................................................ 79
25. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis............... 81
26. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai
Tingkat Dosis................................................................................... 81
28. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Transformasi (√x + 0,5))................................................................. 83
45. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur
21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis.................................................... 94
48. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur
21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x))..................... 96
51. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur
28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis.................................................... 98
54. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur
28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............ 100
61. Jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh Sistem olah
tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis.................... 105
62. Analisis Ragam Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai
Tingkat Dosis................................................................................... 105
73. Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis................ 113
74, Analisis Ragam Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat
Dosis................................................................................................ 113
Gambar
6. Penanaman....................................................................................... 121
7. Penyulaman...................................................................................... 122
9. Pemupukan....................................................................................... 122
sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, bahan baku industri maupun bahan
penyegar. Biji kedelai mengandung gizi yang tinggi terutama protein, selain itu biji
mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir dari tahun 2013 sampai 2015.
Jumlah produksi kedelai nasional tahun 2013 mencapai 779.992 ton, pada tahun
2014 meningkat sebesar 22,43% (954.997 ton) dan mengalami peningkatan lagi
ditahun 2015 sebesar 2,92% (982.967 ton). Meskipun sekarang produksi kedelai
nasional meningkat tetapi dilihat dari rata-rata produktivitas per hektar dari tahun
rendah jika dibandingkan dengan produktivitas kedelai Amerika Serikat dan Brazil
disebabkan karena penerapan teknologi oleh petani yang belum tepat, peningkatan
luas panen tidak begitu saja mencukupi konsumsi kedelai dalam negeri karena
kedelai membutuhkan teknik budidaya yang tepat dan perhatian yang lebih intensif
dibandingkan dengan tanaman pangan yang lain (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).
Selain itu permasalahan dalam budidaya kedelai diantaranya pengolahan tanah dan
Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan persiapan lahan yang bertujuan untuk
dalam tanah, serta mendorong aktifitas mikroba tanah dan menghilangkan sisa-sisa
tanaman yang terhampar pada permukaan tanah (Hakim dkk., 1986). Pengolahan
tanah terbagi menjadi olah tanah sempurna (OTS), olah tanah minimum (OTM) dan
Hasil penelitian Widyasari dkk. (2011) membuktikan bahwa Sistem olah tanah
dibanding Sistem olah tanah minimum dan Sistem tanpa olah tanah. Lebih lanjut
meningkatkan cabang produktif sebesar 3,12% dan 7,20% jumlah polong isi
sebesar 5,33% dan 13,20% dan bobot 100 biji sebesar 2,64% dan 6,09%
Pengolahan tanah masih dianggap sebagai suatu kegiatan rutin yang harus
tanah yang terus menerus dapat menyebabkan hilangnya unsur hara dari dalam
tidak merosot dan tanah tetap kaya unsur hara. Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium
(K) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dengan jumlah besar
Pemupukan merupakan salah satu teknik budidaya yang mutlak dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang berlipat ganda atau hasil yang seoptimal mungkin dan turut
diberikan pada tanaman melalui tanah maka ketersediaan unsur hara bagi tanaman
akan semakin meningkat. Pemberian pupuk dengan dosis yang berlebihan dapat
meningkatkan tanggapan pertumbuhan dan hasil kedelai yang lebih baik. Setelah
tanggapan tersebut mencapai maksimum, maka pertumbuhan dan hasil kedelai akan
menurun seiring dengan peningkatan dosis pupuk yang diberikan (Suryana, 2012).
bahan organik pada perlakuan pemupukan NPK terjadi peningkatan baik pada
pertumbuan vegetatif dan pertumbuhan generatif dilihat dari jumlah buku subur,
Atas dasar itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Sistem olah tanah dan
dosis pupuk NPK yang tepat menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai
tertinggi.
1.2. Tujuan Penelitian
tingkat dosis.
3. Interaksi antara Sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat
Tanaman kedelai sering ditanam pada musim kemarau. Kendala budidaya tanaman
kedelai adalah ketersediaan air yang rendah dan kompetisi dengan gulma.
Ketersedian air tanah dan kompetisi dengan gulma dipengaruhi oleh tindakan
menyebutkan bahwa sejak beribu tahun yang lalu metode pengolahan tanah hampir
tidak berubah, sebagian karena kebiasaan tetapi lebih sering karena keterbatasan
tanah untuk penetrasi akar, infiltrasi air dan peredaran udara (aerasi), dan
agregat tanah makin cepat terurai. Akan tetapi dampak positif tersebut bersifat
sementara, karena tanah dibajak beberapa kali kemudian digaru dan diratakan justru
membuat permukaan tanah yang tidak dilindungi oleh sisa tanaman, akan
Hasil penelitian Andika (2014) membuktikan bahwa Sistem olah tanah berpengaruh
terhadap bobot kering gulma. Sistem tanpa olah tanah meningkatkan bobot kering
gulma 115,17% dibanding Sistem olah tanah minimum dan 262,23% dibandingkan
Sistem olah tanah sempurna. Lebih lanjut Fuady dkk. (2012) membuktikan bahwa
umur 40 dan 60, berat biji per plot dan berat 100 butir biji kering dengan tingkat
kedelai. Ditegaskan oleh Hakim dkk. (1986) bahwa pertumbuhan tanaman yang
dan menguntungkan, jika salah satu faktor tidak seimbang dapat menekan,
NPK dan kompos berpengaruh nyata dan dapat meningkatkan berat segar tanaman,
berat brangkasan tanaman, berat polong total, berat polong bernas dan berat biji
kering kedelai.
Lebih lanjut Tuherkih dan Sipahutar (2008) menunjukkan bahwa pemupukan NPK
majemuk antara 300-600 kg/ha memberikan respons yang setara dengan pupuk
NPK tunggal. Selain itu, Suryana (2012) melaporkan bahwa pertumbuhan dan hasil
pupuk NPK majemuk yang diberikan hingga 300 kg/ha berdasarkan semua variabel
Sumiya (2011) melaporkan bahwa aplikasi pupuk NPK majemuk dosis 225 kg/ha
dan pupuk organik 0,5 ton/ha menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap
komponen pertumbuhan tanaman kedelai seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas
daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman dan laju pertumbuhan tanaman,
serta berpengaruh nyata pada komponen hasil tanaman kedelai. Produksi kedelai
dengan aplikasi pupuk NPK majemuk dosis 225 kg/ha dan pupuk organik 0,5 ton
Anjuran pupuk NPK majemuk untuk tanaman kedelai adalah 250 kg/ha
(Petrokimia, 2011). Pada penelitian ini diharapkan dapat ditemukan Sistem olah
tanah terbaik dan tingkat dosis yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan
hasil kedelai.
1.4. Hipotesis
Dari dasar hipotesis yang telah dikemukakan maka dapat diambil hipotesis sebagai
berikut:
2.1. Kedelai
Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia
sejak 2.500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan antar negara
yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai juga ikut tersebar ke
yaitu akar, batang, daun, bunga, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya dapat
optimal (Adisarwanto, 2006). Tanaman kedelai memiliki akar tunggang pada tanah
yang gembur, serta dapat mencapai kedalaman 150 cm. Pada akar kedelai terdapat
bintil-bintil akar berupa koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar mulai
terbentuk sekitar 15-20 hari setelah tanam. Pada tanah yang belum pernah ditanami
kedelai, bintil akar tidak akan terbentuk karena bakteri tidak ada di dalamnya
(Septiatin, 2012).
Pada akar-akar cabang yang terdapat bintil-bintil akar berisi bakteri Rhizobium
japonicum, mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari atmosfer
oleh kondisi fisik dan kimia tanah, jenis tanah, cara pengolahan lahan, kecukupan
Pada tanaman kedelai dikenal dua tipe pertumbuhan batang yaitu determinate dan
ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh pada saat tanaman mulai berbunga,
tanaman masih dapat tumbuh daun walaupun tanaman sudah mulai berbunga
(Adisarwanto, 2006).
Jumlah buku pada batang akan bertambah sesuai pertambahan umur tanaman, tetapi
pada kondisi normal jumlah buku berkisar antara 15-20 buku dengan jarak antar
buku berkisar antara 2-9 cm. Batang tanaman kedelai ada yang bercabang dan tidak
bercabang tergantung pada varietas kedelai, dengan jumlah antara 1-5 cabang
(Adisarwanto, 2008).
Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri atas tiga helai anak daun dan
umumnya berwarna hijau atau hijau kekuning-kuningan. Bentuk daun ada yang
oval (berdaun lebar) dan segitiga (berdaun sempit) (AAK, 1989). Bentuk daun
tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan mempunyai korelasi yang sangat erat
Kedelai berdaun sempit lebih banyak ditanam oleh petani dibandingkan dengan
tanaman kedelai berdaun lebar. Jika dilihat dari aspek penyerapan sinar matahari,
tanaman kedelai berdaun lebar menyerap sinar matahari lebih banyak daripada yang
penyerapan sinar matahari akan lebih mudah menerobos diantara kanopi daun
Pada daun kedelai terdapat bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bevariasi.
Panjang bulu biasanya mencapai 1 mm dan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu
bervariasi tergantung varietas dan lebat–tipisnya bulu pada daun kedelai berkaitan
dengan tingkat toleransi varietas kedelai terhadap serangan jenis hama tertentu.
Hama penggerek polong sangat jarang menyerang varietas kedelai yang berbulu
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna, artinya dalam setiap bunga terdapat
bunga jantan dan bunga betina. Kedelai termasuk tanaman yang melakukan
penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup
sehingga kemungkinan terjadi kawin silang sangat kecil. Bunga terletak pada ruas-
Pembentukan bunga dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Suhu tinggi dan
kelembaban rendah, jumlah sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun
Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup, dan dapat berkembang
menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup dapat tumbuh
menjadi polong hanya berkisar 20-80%. Jumlah bunga yang rontok tidak dapat
membentuk polong yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada
setiap posisi buku pada 1-10 hari setelah pembentukan bunga (Adisarwanto, 2006).
Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga
pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumah polong yang terbentuk pada
setiap ketiak tangkai daun sangat beragam antara 1-10 buah dalam setiap kelompok.
dan pembesaran biji akan semakin tepat setelah proses pembentukan bunga
berhenti. Ukuran dan bentuk polong menjadi maksimal pada saat awal periode
pemasakan biji yang diikuti oleh perubahan warna polong dari hijau menjadi kuning
Biji yang baru terbentuk mengandung kadar air 90%, kemudian kadar air akan
menurun sejalan dengan proses masaknya biji. Penurunan kadar air akan cepat
ketika biji mulai matang dan polong mulai penuh. Setelah proses akumulasi
makanan di dalam biji telah selesai kadar air di dalam biji menjadi 50% (Septiatin,
2012).
Warna kulit biji bervariasi antara lain kuning, hijau, coklat dan hitam. Ukuran biji
dalam 3 kelas, yaitu biji kecil (7 – 9 g/100 biji), sedang (10 – 13 g/100 biji) dan
besar (>13 g/100 biji). Biji-biji kedelai dapat digunakan sebagai bahan
Tanah dan iklim merupakan dua komponen lingkungan tumbuh yang berpengaruh
jika salah satu komponen lingkungan tumbuh tidak terpenuhi, karena kedua
Kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Iklim
yang cocok bagi tanaman kedelai dapat dilihat jika tanaman jagung dapat tumbuh
baik, karena kedelai mempunyai daya tahan yang lebih baik dibanding tanaman
jagung (AAK, 1989). Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki
curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang
Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 0C, akan tetapi suhu optimal
matahari karena kedelai termasuk tanaman hari pendek, yang tidak akan berbunga
bila panjang hari melebihi batas kritis yaitu 15 jam/hari. Varietas produksi tinggi di
masa berbunga menjadi pendek yaitu dari umur 50 - 60 hari menjadi 35 - 40 hari
Sewaktu masih muda, kedelai memerlukan iklim basah, menjelang tua memerlukan
iklim kering. Untuk memperoleh produksi yang baik, tanaman kedelai memerlukan
hawa panas, supaya mendorong pemasakan biji lebih cepat dan bentuk biji yang
seragam. Namun iklim terlalu basah, kedelai tumbuh subur tetapi produksi bijinya
Kedelai mempunyai daya adaptasi yang luas terhadap berbagai jenis tanah.
Berdasarkan kesesuaian jenis tanah untuk pertanian, kedelai cocok ditanam pada
jenis tanah Aluvial, Regosol, Grumosol, Latosol dan Andosol (Rukmana dan
Yuniarsih, 1996). Pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak masam dapat
tumbuh dengan baik yang penting tidak tergenang air yang dapat menyebabkan akar
menjadi busuk. Tanaman kedelai membutuhkan syarat drainase dan aerasi tanah
cukup baik, dan kurang toleran terhadap kemasaman tanah (Septiatin, 2012).
Nilai pH kurang dari 5,5 pertumbuhan kedelai sangat lambat, karena tanah
mengandung kelebihan Al. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada
ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl, tergantung varietas. Varietas berbiji kecil
sangat cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 0,5-300 m dpl, sedangkan
varietas kedelai berbiji besar cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 300-500
keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman (Kartasapoetra dkk., 2000).
Pengolahan tanah dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: pengolahan tanah sempurna,
pengolahan tanah minimum, dan tanpa pengolahan tanah. Menurut Rukmana dan
Yuniarsih (1996), pengolahan tanah intensif atau yang sering dikenal dengan
Pengolahan tanah intensif dilakukan dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 15
- rumput liar dan kerikil kemudian tanah diratakan (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).
akar dan tanaman, namun pengolahan tanah yang terlalu sering mempunyai
Dilihat dari akibat pengolahan tanah intensif berbagai metoda pengolahan tanah
perlu dilakukan yaitu olah tanah minimum ataupun tanpa olah tanah. Olah tanah
pertanian yang miring, untuk menghemat energi dan biaya tenaga kerja (Sutanto,
2002).
alat yang sama sekali tidak menyebabkan lapisan tanah menjadi rusak (Sutanto,
2002). Tanah yang diolah hanya pada barisan yang akan ditanam kedelai dan sisa-
terjadinya penurunan hasil pada Sistem pertanian tanpa olah tanah, walaupun terjadi
Keunggulan olah tanah minimum dan tanpa olah tanah memerlukan sedikit atau tidak
sama sekali bahan bakar fosil, sehingga energi dapat ditekan 30% - 70% (Sutanto,
2002). Hal ini ditegaskan oleh Hakim dkk. (1986) bahwa keuntungan menggunakan
metoda pengolahan tanah minimum dan tanpa olah tanah ini dapat menghemat
waktu, biaya, tenaga, dapat memanfaatkan sisa-sisa tanaman sebagai pelindung dari
2.4. Pupuk
Berdasarkan jumlah unsur hara yang diperlukan tanaman, unsur hara dibagi
menjadi dua golongan, yakni: unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara
makro diperlukan tanaman dan terdapat dalam jumlah lebih besar dibandingkan
dengan unsur hara mikro. Walaupun kadar unsur hara berbeda, namun setiap jenis
N, P, K, S, Ca, Mg, Si, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, dan B.
Pupuk NPK majemuk merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat digunakan
sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro (N, P, dan K),
menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang kadang-kadang
zat hara sama dengan pupuk tunggal, apabila tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi
pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini menghemat waktu, ruangan, serta biaya
Pupuk NPK Phonska (15:15:15) merupakan salah satu produk pupuk NPK yang
telah beredar di pasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15%, fosfor (P2O5) 15%,
kalium (K2O) 15%, dan kadar air maksimal 2%. Pupuk majemuk ini hampir
seluruhnya larut dalam air, sehingga unsur hara yang dikandungnya dapat segera
diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif. Unsur hara N bersama-sama
P dan K merupakan unsur hara essensial primer, dan merupakan unsur yang paling
2.4.1. Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang sangat
seperti daun, batang dan akar namun terlalu banyak dapat menghambat pembungan
dan pembuahan (Sutedjo, 2002). Sumber utama N berasal dari gas N2 dari atmosfer.
Kadar gas N di atmosfer bumi sekitar 79%, namun N belum dapat dimanfaatkan
tanaman tingkat tinggi kecuali sudah menjadi bentuk tersedia (Rosmarkam dan
Yuwono, 2002). Sumber N dari fiksasi oleh peristiwa elektris di udara menjadi nitrit
yang selanjutnya diubah menjadi nitrat dan kemudian terbawa oleh hujan meresap ke
tanaman, menyehatkan pertumbuhan daun sehingga daun tanaman menjadi lebar dan
warna lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan
Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk NH4+ (ammonium) atau NO3- (nitrat)
tergantung keadaan tanah dan stadia pertumbuhan tanaman (Hakim dkk., 1986).
Akan tetapi nitrat segera tereduksi menjadi amonium melalui enzim yang
mengandung molibdenum. Apabila unsur N tersedia lebih banyak daripada unsur
lainnya, dapat dihasilkan protein yang lebih banyak. Semakin tinggi pemberian N
semakin cepat sintesis karbohidrat yang diubah menjadi protein dan protoplasma
(Sutedjo, 2002).
Tanaman pada lahan kering umumnya menyerap ion NO3- relatif lebih besar jika
dibandingkan dengan ion NH4+, ada dugaan bahwa senyawa organik, seperti asam
nukleat dan asam amino larut dan dapat diserap oleh tanaman namun keberadaan
Pemupukan N akan menaikkan produksi tanaman, kadar protein, dan kadar selulosa
namun N dapat menurunkan kadar sukrosa, polifruktosa dan pati. Hasil asimilasi CO2
diubah menjadi karbohidrat dan akan disimpan dalam jaringan apabila tanaman
terlihat pada seluruh tanaman yang dicirikan oleh perubahan warna dari hijau pucat
kekuning-kuningan, terutama pada daun tampak pada sebelah bawah dari daun tua
yang berubah warna menjadi kuning terutama pada ujungnya (Hakim dkk, 1986).
2.4.2. Fosfor
Fosfor merupakan unsur yang diperlukan dalam jumlah besar (hara makro). Jumlah
sebagai kunci kehidupan (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Fosfor di dalam tanah
tidak sepenuhnya ada dan tergantung pada sifat dan ciri tanah serta pengelolaan tanah.
Fosfat diserap tanaman dengan bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-) dan ion
organik yang larut air, misalnya asam nukleat dan fitin. Fosfat diserap tanaman
dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa organik. Fosfor mudah
bergerak antar jaringan tanaman. Kadar optimal P dalam tanaman pada saat
Unsur P dijumpai dalam jumlah yang banyak pada biji, walaupun P juga terdapat
pada semua bagian yang muda dari tanaman. Seperti juga N, P merupakan penyusun
setiap sel hidup. Fosfor adalah penyusun fosfolid, nukleoprotein, dan nitin yang
selanjutnya akan banyak menjadi tersimpan di dalam biji. Fosfor sangat berperan
aktif dalam mentransfer energi di dalam sel, baik sel tanaman maupun hewan.
tepung menjadi gula. Selain itu P juga dapat meningkatkan efisiensi kloroplas
Fosfor merupakan salah satu unsur hara esensial yang memiliki reaktivitas tinggi
terhadap partikel tanah. Oleh karena itu, jika P larut dari pupuk diberikan ke dalam
tanah, P akan cepat mengalami reaksi dengan partikel liat dan senyawa-senyawa Fe
dan Al di dalam tanah kemudian akan berubah menjadi bentuk-bentuk tidak atau
kurang tersedia bagi tanaman. Proses ini lazim disebut fiksasi P. Ada beberapa cara
untuk mengurangi fiksasi P di dalam tanah, yaitu (1) mengatur pH tanah dengan
pengapuran (ditambah atau dikurangi), (2) pemberian bahan organik, pemberian ini
akan menghasilkan anion dan kation yang akan mengurangi fiksasi, (3) mengurangi
kontak langsung antara pupuk dengan tanah, dan (4) pengeringan tanah, ini akan
berdasarkan kelarutannya, yaitu: (a) pupuk P yang melarut ke dalam asam keras
tanaman), (b) pupuk P yang melarut dengan amonium nitrat netral atau asam sitrat
tanaman), (c) pupuk P yang melarut dalam air (mengandung P2O5, juga merupakan
Tanah yang kekurangan P mempunyai gejala pada tanaman seperti warna daun
seluruhnya berubah kelewat tua dan tampak mengkilap kemerahan. Namun bukan
hanya daun tetapi cabang, batang terdapat warna merah ungu dan lama-kelamaan
menjadi kuning dan pada buah kecil, cepat matang. Tanah dengan ciri-ciri seperti
ini perlu pemupukan yang mengandung unsur hara P (Lingga dan Marsono, 2000).
2.4.3. Kalium
Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi
satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam
tanaman baik dalam sel, jaringan tanaman maupun dalam silem dan floem
(Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Sumber utama K tanah adalah batuan dan mineral
yang mengandung K yang terdapat di dalam kerak bumi/tanah. Kalium hanya dapat
masuk ke peredaran biosfer melalui absorpsi tanaman dan kegiatan jasad renik
Meskipun kandungan total K di dalam tanah biasanya beberapa kali lebih tinggi
daripada yang diserap oleh tanaman selama musim tanam, seringkali hanya
sebagian kecil K tanah yang tersedia bagi tanaman. Kandungan K di dalam tanah
bagi tanaman. Bahkan, banyak tanah yang mengandung sejumlah K total besar
masih tanggap terhadap pemberian pupuk. Di dalam tanah, interaksi antara K dan
hanya sedikit dan sebagian K berada pada mineral primer yang sukar larut, akibatnya
Ketersedian K tergantung kepada penambahan dari luar, fiksasi oleh tanah dan
adanya kehilangan dari tanah. Penambahan K ke dalam tanah dapat berasal dari
irigasi dan pupuk-pupuk kalium. Selanjutnya fiksasi terjadi pada setiap jenis tanah
yang dipengaruhi oleh sifat koloid dan K yang berlebihan. Kehilangan K dari tanah
akibat pencucian, terutama tanah yang banyak mengandung pasir (Hakim dkk.,
1986).
Kebutuhan K cukup tinggi apabila kebutuhan K tidak tercukupi akan terjadi
translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua ke bagian yang muda. Berbeda
dengan unsur N, S dan P (terdapat pada protein) tetapi K tidak terdapat dalam protein,
2002).
Menurut Sutedjo (2002), K memiliki peranan penting bagi tanaman, yaitu: (1) K
pati, pemecahan dan translokasi pati tersebut, (2) K berfungsi dalam metabolisme
nitrogen dan sintesis protein, (3) dapat menetralisasi asam-asam organik yang
penting bagi proses fisiologi, (4) mengawasi dan mengatur berbagai aktivitas unsur
pergerakan stomata dan hal yang berhubungan dengan air atau mempertahankan
lainnya agar dapat berlangsung dengan baik, (8) menambah resistensi tanaman, dan
Pupuk K termasuk pupuk tunggal yang banyak digunakan untuk memberikan zat
hara K pada tanah. Pupuk K yang masih digunakan sampai saat ini adalah kalium
sulfat dan kalium klorida. Kalium klorida di pasaran lebih dikenal dengan sebutan
KCl. Pemakaian pupuk KCl lebih terbatas, hal ini disebabkan KCl mengandung
klorida yang dapat berpengaruh negatif pada tanaman (Marsono dan Lingga, 2000).
III. BAHAN DAN METODE
dengan jenis tanah Podzolik Merah Kuning. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cangkul, sabit, tugal, pisau,
elektrik tipe Nagata LSC-3000, timbangan duduk, katong plastik ukuran ¼ kg,
kantong plastik ukuran ½ kg, kantong plastik kresek, tali rafia, tali karet, tangki
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: benih kedelai varietas
Tiametoksam 350 g/l, herbisida Ipa glifosat dan fungisida Propineb 70%.
3.3. Metode Penelitian
teracak lengkap (RKTL), yang kombinasi perlakuannya disususun secara split plot
3 x 4 dengan 3 ulangan. Petak utama yaitu Sistem olah tanah (o) terdiri atas 3 jenis
yaitu: sistem tanpa olah tanah (o1), sistem olah tanah minimum (o2) dan sistem olah
tanah sempurna (o3); dan anak petak yaitu dosis NPK (P) yang terdiri atas 4 taraf
gram/petak (p1), 200 kg phonska/ha atau 160 gram/petak (p2) dan 300 kg
yaitu o1p0, o1p1, o1p2, o1p3, o2p0, o2p1, o2p2, o2p3, o3p0, o3p1, o3p2 dan o3p3 masing -
Data diuji dengan analisis ragam, yang sebelumnya kesamaan ragam data diuji
dengan uji Bartlet dan ketidakaditifan data diuji dengan uji Tuckey. Pengujian nilai
tengah perlakuan digunakan uji Ortogonal Kontras pada taraf nyata 5%.
minggu sebelum pengolahan tanah. Pada tahap ini terdapat tiga Sistem pengolahan
tanah, yaitu: tanpa olah tanah (TOT), olah tanah minimum (OTM) dan olah tanah
gulma yang tumbuh pada lahan yang akan dijadikan plot percobaan dengan
menggunakan herbisida Ipa glifosat 486 g/l dengan dosis 6 L/ha setara dengan 48
herbisida dan mengolah tanah pada barisan yang akan ditanam kedelai dengan
3.4.2. Penanaman
cm x 40 cm. Proses penjarangan dilakukan umur 7 hari setelah tanam dengan cara
tanam. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan keseragaman tumbuh tanaman kedelai
sehingga didapatkan populasi 100 tanaman setiap petak dengan jumlah total 3.600
tanaman.
3.4.3. Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk organik dosis 5 ton/ha setara 4 kg/ha dan dolomit
dengan dosis 2 ton/ha setara 1,6 kg/ha diberikan 1 minggu sebelum tanam dengan
cara menimbang pupuk organik dan dolomit, setelah itu disebar merata di plot
percobaan. Sedangkan aplikasi pupuk NPK majemuk dilakukan bertahap yaitu ½
bagian pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam yaitu 0 g/petak (p0), 40
g/petak (p1), 80 g/petak (p2) dan 120 g/petak (p3). Pemupukan susulan pada saat
umur 21 hari setelah tanam dengan dosis ½ bagian yaitu 0 g/petak (p0), 40 g/petak
(p1), 80 g/petak (p2) dan 120 g/petak (p3) dengan cara ditimbang sesuai perlakuan
3.4.4. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti benih yang tidak tumbuh dengan benih yang
baru sebanyak 2 biji. Penyulaman ini dilakukan pada lubang tanam yang mati
2. Penyiraman
3. Penyiangan
mengkoret gulma.
3.5. Pengamatan
dengan cara mengambil secara acak, adapun variabel yang diamati sebagai berikut:
1. Tinggi tanaman
setelah tanam pada luasan 1 m2. Setelah itu gulma dibersihkan dari sisa-sisa
Indek luas daun merupakan nisbah permukaan daun terhadap luas tanah yang
ditempati tanaman dalam satuan waktu rata-rata mulai dari periode 21 hari
(L2 + L1) 1
(𝐼𝐿𝐷) = 𝑥 ( )
2 𝑃𝑎
Keterangan:
(ILD) = Indek Luas Daun
L1 = Luas daun sempel pada tanaman kedelai 21 hst
L2 = Luas daun sempel pada tanaman kedelai 28 hst
Pa = Jarak tanam
4. Laju tumbuh tanaman (LTT)
Menunjukkan akumulasi bobot tanaman per satuan luas tanah dalam satuan waktu
rata-rata mulai dari periode 21 hari setelah tanam sampai 28 hari setelah tanam.
1 (𝑤2−𝑤1)
(𝐿𝑇𝑇) = 𝑥 g/m2. Hari
𝑃𝑎 (𝑡2−𝑡1)
Keterangan:
(LTT) = Laju Tumbuh Tanaman (g/m2. hari)
Pa = Jarak tanam (m2)
W1 = Bobot kering tanaman sampel pada umur 21 hst
W2 = Bobot kering tanaman sampel pada umur 28 hst
t2-t1 = selisih waktu atau umur tanaman
Menunjukkan laju peningkatan asimilasi untuk setiap satuan luas daun dalam
waktu tertentu. dimulai dari periode 21 hari setelah tanam sampai 28 hari
setelah tanam.
Keterangan:
w1 = bobot kering tanaman
w2 = bobot kering tanaman
t1 = waktu/periode
t2 = waktu/periode
la = luas daun
dengan berat kering akar dalam bentuk persen (%). rata-rata mulai dari
Dilakukan dengan menghitung jumlah polong total (jumlah polong isi dan tak
isi) pada tanaman sampel, dilakukan pada saat panen dan rata-rata jumlah
Dilakukan dengan menghitng jumlah polong isi pada tanaman sampel saat
Data pengamatan dan hasil analisis ragam tinggi tanaman kedelai umur 14, 21, 28,
35 dan 42 HST disajikan pada (Tabel 6, 7, 8, 9 dan 10, Lampiran). Hasil analisis
ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah dan pemberian berbagai dosis NPK
majemuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai 42 HST, begitu
pula interaksi diantara kedua faktor perlakuan tersebut (Tabel 11, Lampiran).
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 77,50 1< tn
b. o2 vs o3 58,30 1< tn
pengaruh anak petak 1<
c. p0 vs p1, p2, p3 39,90 1< tn
d. p1 vs p2, p3 -5,70 1< tn
e. p2 vs p3 5,50 1< tn
interaksi 1<
axc 42,30 1< tn
axd -16,80 1< tn
axe 40,00 1,04 tn
bxc -60,10 1,18 tn
bxd 9,20 1< tn
bxe 24,40 1,16 tn
Tabel 1 (lanjutan)
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 8,80 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 28,50 1,06 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,10 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 40,10 2,10 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -0,80 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 3,70 1< tn
p2 vs p3 pada o1 -11,50 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 50,40 1,66 tn
p1 vs p2, p3 pada o2 -9,30 1< tn
p2 vs p3 pada o2 -3,70 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -9,70 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 -0,10 1< tn
p2 vs p3 pada o3 20,70 1,68 tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai dosis tehadap tinggi
50
45
o1p0
40 o1p1
o1p2
35
o1p3
Tinggi tanaman
30 o2p0
o2p1
25 o2p2
o2p3
20 o3p0
o3p1
15
o3p2
o3p3
10
0
0 14 21 28 35 42
Gambar 1. Tinggi tanaman kedelai akibat pengaruh Sistem olah tanah dan
pemupukan NPK majemuk berbagai tingkat dosis
minggu ke minggu, dimulai dari 14 HST sampai 42 HST yang dipengaruhi oleh
Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis.
Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot kering gulma umur 14 HST
pemberian NPK majemuk berbagai dosis tidak berpengaruh nyata begitu pula
Tabel 2. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat
Dosis (Transformasi √X + 0,5)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -23,10 4,44 tn
b. o2 vs o3 -11,19 3,13 tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 4,92 1< tn
d. p1 vs p2, p3 -2,90 1< tn
e. p2 vs p3 -0,28 1< tn
interaksi
axc -24,53 6,72 *
axd 0,04 1< tn
axe -4,48 1,34 tn
bxc -1,73 1< tn
bxd 1,82 1< tn
bxe 1,57 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 0,36 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 -7,83 8,22 * - 77,06 %
o1,vs o2,o3 pada p2 -5,57 4,16 tn
o1,vs o2,o3 pada p3 -10,05 13,54 * - 90,86 %
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 9,82 6,46 * 79,45 %
p1 vs p2, p3 pada o1 -0,98 1< tn
p2 vs p3 pada o1 1,40 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -1,58 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 -1,87 1< tn
p2 vs p3 pada o2 -1,62 1,06 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -3,31 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 -0,05 1< tn
p2 vs p3 pada o3 -0,05 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Hasil uji ortogonal kontras memperlihatkan bahwa pengaruh berbagai Sistem olah
tanah dan dosis NPK majemuk tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
bobot gulma 14 HST sebesar 77,06 % dibandingkan Sistem olah tanah minimum
dan Sistem olah tanah sempurna pada pemupukan dosis NPK 100 kg/ha namun,
pada pemberian pupuk NPK 300 kg/ha dengan Sistem tanpa olah tanah mampu
meningkatkan bobot gulma 14 HST lebih besar yaitu 90,86 % dibandingkan Sistem
olah tanah minimum dan Sistem olah tanah sempurna. Sedangkan Sistem tanpa
olah tanah yang dikombinasikan pemupukan dosis NPK 100 kg/ha, 200 kg/ha dan
300 kg/ha mampu meningkat bobot gulma 14 HST sebesar 79,45 % dibandingkan
tanpa NPK.
Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot kering gulma umur 28 HST
bahwa Sistem olah tanah mempengaruhi bobot kering gulma 28 HST, tetapi
pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis dan interaksi antara kedua faktor
Hasil uji ortogonal kontras (Tabel 3) memperlihatkan bahwa Sistem olah tanah
pengaruh yang nyata terhadap bobot gulma 28 HST. Sistem olah tanah minimum
mampu meningkatkan bobot gulma 28 HST sebesar 77,50 % dibandingkan Sistem
Tabel 3. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat
Dosis (Transformasi √X )
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -26,01 4,19 tn
b. o2 vs o3 -20,40 7,74 * - 77,50 %
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 1,41 1< tn
d. p1 vs p2, p3 3,90 1< tn
e. p2 vs p3 -1,61 1< tn
interaksi
axc 4,47 1< tn
axd -10,65 3,66 tn
axe -1,53 1< tn
bxc 5,13 1,27 tn
bxd -3,95 1,51 tn
bxe -1,16 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 -7,62 11,26 * - 64,80 %
o1,vs o2,o3 pada p1 -2,58 1,29 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 -7,14 9,88 * - 64,77 %
o1,vs o2,o3 pada p3 -8,67 14,56 * - 65,72 %
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -1,02 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 4,85 4,56 * 39,48 %
p2 vs p3 pada o1 -0,03 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -1,35 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 1,50 1< tn
p2 vs p3 pada o2 -0,21 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 3,78 1,38 tn
p1 vs p2, p3 pada o3 -2,45 1,16 tn
p2 vs p3 pada o3 -1,37 1,09 tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
tanah minimum dan Sistem olah tanah sempurna pada pemupukan tanpa NPK. Di
pihak lain, perbandingan Sistem olah tanah yang sama dengan pemberian pupuk
NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot gulma 28
HST masing-masing sebesar 64,77% dan 65,72%. Sedangkan Sistem tanpa olah
tanah yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk NPK dengan dosis 200 kg/ha
dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot kering gulma sebesar 39,48% jika
Data pengamatan dan hasil analisis ragam indeks luas daun disajikan pada (Tabel
25 dan 28, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah
dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berpengaruh nyata
terhadap indeks luas daun tanaman kedelai begitu pula interaksi kedua faktor
Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 4) menunjukkan bahwa Sistem olah
tanah tidak berbeda nyata namun pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis
memberikan pengaruh nyata tehadap indeks luas daun tanaman kedelai. Pada uji
ortogonal di atas bahwa pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha, 200 kg/ha dan
100 kg/ha mampu meningkatkan indeks luas daun sebesar 54,32% dibandingkan
pemberian tanpa NPK. Namun pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha dan 200
majemuk 300 kg/ha mampu meningkatkan indeks luas daun kedelai sebesar 55,63%
Tabel 4. Uji Ortogonal Kontras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai
Tingkat Dosis (Transformasi √X)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -6,84 4,62 tn
b. o2 vs o3 1,42 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 5,13 14,48 * 54,32 %
d. p1 vs p2, p3 4,44 21,72 * 54,00 %
e. p2 vs p3 4,62 70,43 * 55,63 %
interaksi
axc -9,65 57,76 *
axd -8,78 95,64 *
axe -8,73 283,27 *
bxc 0,74 1,03 tn
bxd 1,63 9,91 tn
bxe -0,06 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 0,70 3,68 tn
o1,vs o2,o3 pada p1 0,41 1,27 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,39 1,10 tn
o1,vs o2,o3 pada p3 -8,34 517,65 * - 18,37 %
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 4,93 90,27 * 62,70 %
p1 vs p2, p3 pada o1 4,41 144,51 * 47,15 %
p2 vs p3 pada o1 4,45 441,42 * 39,46 %
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -0,27 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 -0,80 4,76 * - 60,75 %
p2 vs p3 pada o2 0,11 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0,47 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 0,83 5,15 * 64,14 %
p2 vs p3 pada o3 0,05 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Perbandingan sederhana akibat Sistem tanpa olah tanah menurunkan indeks luas
daun kedelai sebesar 18,37% dibandingkan Sistem olah tanah minimum dan Sistem
NPK majemuk 300 kg/ha, 200 kg/ha dan 100 kg/ha mampu meningkatkan indeks
luas daun sebesar 62,70% dibandingkan tanpa NPK. Selanjutnya Sistem tanpa olah
tanah dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 300 kg/ha dan 200 kg/ha
pemberian NPK majemuk 100 kg/ha. Begitu pula Pemberian NPK majemuk 300
kg/ha dengan Sistem tanpa olah tanah mampu meningkatkan indeks luas daun
Sistem olah tanah minimum dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 300
kg/ha dan 200 kg/ha dapat menurunkan indeks luas daun sebesar 60,75%
dibandingkan Sistem olah tanah minimum dan pemberian NPK 100 kg/ha. Namun
Sistem olah tanah sempurna dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 300
kg/ha dan 200 kg/ha dapat meningkatkan indeks luas daun sebesar 64,14%
Data pengamatan dan hasil analisis ragam laju asimilasi bersih disajikan pada
(Tabel 31 dan 34, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem
olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berpengaruh
nyata terhadap indeks luas daun tanaman kedelai begitu pula interaksi kedua faktor
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 21,71 1< tn
b. o2 vs o3 -18,58 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -18,50 1< tn
d. p1 vs p2, p3 -8,16 1< tn
e. p2 vs p3 3,36 1< tn
interaksi
axc 9,78 1< tn
axd -22,57 1,44 tn
axe -1,44 1< tn
bxc -27,97 3,31 tn
bxd 8,61 1< tn
bxe 1,05 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 2,98 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 13,77 3,21 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 3,20 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 1,76 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -9,43 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 4,80 1< tn
p2 vs p3 pada o1 1,60 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 9,45 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 -10,79 1,97 tn
p2 vs p3 pada o2 0,35 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -18,52 2,90 tn
p1 vs p2, p3 pada o3 -2,18 1< tn
p2 vs p3 pada o3 1,41 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 5) menunjukkan bahwa Sistem olah
tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata
Data pengamatan dan hasil analisis ragam laju tumbuh tanaman disajikan pada
(Tabel 37 dan 40, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem
olah tanah berbeda nyata tetapi pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis
tidak berpengaruh nyata terhadap laju tumbuh tanaman kedelai begitu pula interaksi
Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 6) menunjukkan bahwa Sistem olah
tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata
Tabel 6. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai
Tingkat Dosis (Transformasi √X + 0,5)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 2,78 1< tn
b. o2 vs o3 -8,01 4,23 tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -4,12 1< tn
d. p1 vs p2, p3 1,33 1< tn
e. p2 vs p3 1,35 1< tn
interaksi
axc -2,31 1< tn
axd -5,28 1< tn
axe -6,20 3,76 tn
bxc -6,98 2,38 tn
bxd -0,69 1< tn
bxe 1,48 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 1,27 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 2,26 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p2 2,72 1,45 tn
o1,vs o2,o3 pada p3 -3,48 2,36 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -0,60 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 2,20 1< tn
p2 vs p3 pada o1 2,52 3,71 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 1,73 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 -0,09 1< tn
Tabel 6 (lanjutan)
p2 vs p3 pada o2 -1,32 1,03 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -5,25 2,69 tn
p1 vs p2, p3 pada o3 -0,78 1< tn
p2 vs p3 pada o3 0,15 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Data pengamatan dan hasil analisis ragam nisbah pupus akar umur 21 HST
disajikan pada (Tabel 43 dan 46, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak
berpengaruh nyata terhadap nisbah pupus akar tanaman kedelai 21 HST begitu pula
Tabel 7. Uji Ortogonal Kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai
Tingkat Dosis (Tranformasi √X)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -1,25 1< tn
b. o2 vs o3 2,42 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -0,96 1< tn
d. p1 vs p2, p3 0,33 1< tn
e. p2 vs p3 -0,36 1< tn
interaksi
axc -4,75 1< tn
axd -0,31 1< tn
axe 2,74 1,84 tn
bxc -1,49 1< tn
bxd 0,35 1< tn
bxe 1,28 1,20 tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 0,88 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 -0,60 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p2 -2,13 2,22 tn
o1,vs o2,o3 pada p3 0,61 1< tn
Tabel 7 (lanjutan)
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 1,26 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 0,21 1< tn
p2 vs p3 pada o1 -1,03 1,57 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -0,37 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 -0,12 1< tn
p2 vs p3 pada o2 -0,30 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -1,86 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 0,23 1< tn
p2 vs p3 pada o3 0,97 1,40 tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 7) menunjukkan bahwa Sistem olah
tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata
Data pengamatan dan hasil analisis ragam nisbah pupus akar umur 28 HST
disajikan pada (Tabel 49 dan 52, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak
berpengaruh nyata terhadap nisbah pupus akar tanaman kedelai 28 HST begitu pula
olah tanah dan dosis NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -10,57 1< tn
b. o2 vs o3 0,78 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 3,00 1< tn
d. p1 vs p2, p3 -3,14 1< tn
e. p2 vs p3 0,04 1< tn
interaksi
axc -3,29 1< tn
axd 10,16 1,58 tn
axe 3,82 1< tn
bxc 2,23 1< tn
bxd -0,35 1< tn
bxe -0,68 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 -1,82 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 -6,30 3,66 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 -3,13 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 0,68 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 2,10 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 -4,43 1,81 tn
p2 vs p3 pada o1 -1,26 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -0,66 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 0,82 1< tn
p2 vs p3 pada o2 0,99 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 1,57 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 0,47 1< tn
p2 vs p3 pada o3 0,31 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Data pengamatan dan hasil analisis ragam jumlah buku subur tanaman kedelai
disajikan pada (tabel 55 dan 58, Lalmpiran). Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa Sistem olah tanah tidak berpengaruh nyata di pihak lain pemberian NPK
majemuk berbagai tingkat dosis berpengaruh nyata terhadap buku subur namun,
interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 56 dan 59,
Lampiran).
Tabel 9. Uji Ortogonal Kontras Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat
Dosis (Tranformasi √X)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 6,33 1< tn
b. o2 vs o3 4,05 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 14,50 5,23 * 56,16 %
d. p1 vs p2, p3 5,18 1,34 tn
e. p2 vs p3 2,19 1< tn
interaksi
axc 3,06 1< tn
axd 0,86 1< tn
axe 2,57 1,11 tn
bxc 9,94 8,31 *
bxd -0,30 1< tn
bxe 2,90 4,25 tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 0,82 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 1,55 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,70 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 3,27 3,59 tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 3,81 2,44 tn
p1 vs p2, p3 pada o1 1,44 1< tn
p2 vs p3 pada o1 -0,13 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0,37 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 2,02 1,37 tn
p2 vs p3 pada o2 -0,29 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 10,31 17,87 * 62,58 %
p1 vs p2, p3 pada o3 1,72 1< tn
p2 vs p3 pada o3 2,61 6,87 * 58,51 %
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
olah tanah tidak berpengaruh namun pemberian dosis NPK majemuk memberikan
pengaruh yang nyata terhadap buku subur tanman kedelai. Pemberian pupuk NPK
majemuk dengan dosis 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan
buku subur tanaman kedelai sebesar 56,16 % dibandingkan tanpa pemupukan NPK.
kombinasi pemberian NPK majemuk 100 kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha mampu
pemupukan NPK. Di pihak lain, Sistem olah tanah sempurna yang dikombinasikan
dengan NPK majemuk 300 kg/ha mampu meningkatkan buku subur tanaman
Data pengamatan dan hasil analisis ragam jumlah polong total disajikan pada (Tabel
61 dan 64, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah
tidak berpengaruh nyata di pihak lain pemberian NPK majemuk berbagai tingkat
dosis berpengaruh nyata terhadap jumlah polong total tanaman kedelai namun
interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 62 dan 65,
lampiran).
pengaruh berbagai Sistem olah tanah dan dosis NPK majemuk tidak memberikan
Pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha dikombinasi Sistem olah tanah
minimum dan Sistem olah tanah sempurna mampu meningkatkan jumlah polong
total sebesar 58,84% jika dibanding dengan Sistem tanpa olah tanah.
Tabel 10. Uji Ortogonal Kontras Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemupukan NPK Majemuk
Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 15,12 1< tn
b. o2 vs o3 6,96 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 15,48 2,00 tn
d. p1 vs p2, p3 13,21 2,92 tn
e. p2 vs p3 5,36 1,44 tn
interaksi
axc -2,28 1< tn
axd 1,08 1< tn
axe 6,89 2,68 tn
bxc -5,42 1< tn
bxd 4,08 1< tn
bxe 3,22 1,76 tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 4,35 2,14 tn
o1,vs o2,o3 pada p1 3,23 1,18 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,33 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 7,21 5,88 * 58,84 %
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 5,92 1,98 tn
p1 vs p2, p3 pada o1 4,05 1,85 tn
p2 vs p3 pada o1 -0,51 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 7,49 3,17 tn
p1 vs p2, p3 pada o2 2,54 1< tn
p2 vs p3 pada o2 1,32 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 2,07 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 6,62 4,95 * 58,42 %
p2 vs p3 pada o3 4,55 7,00 * 59,93 %
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Sistem olah tanah sempurna dikombinasikan dengan pemberian NPK majemuk 200
kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan jumlah polong sebesar 58,42%
dibandingkan pemberian NPK majemuk 100 kg/ha. Sedangkan Sistem olah tanah
dikombinasi dengan 300 kg/ha mampu meningkatkan jumlah polong total sebesar
Data pengamatan dan hasil analisis ragam jumlah polong bernas disajikan pada
(Tabel 67 dan 70, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem
olah tanah tidak berbeda nyata di pihak lain, pemberian NPK majemuk berbagai
tingkat dosis berbeda nyata terhadap jumlah polong bernas tanaman kedelai namun,
interaksi kedua faktor perlakuan tidak berbeda nyata (Tabel 68 dan 71, Lampiran).
Tabel 11. Uji Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk
Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X)
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 15,02 1< tn
b. o2 vs o3 6,92 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 15,56 2,06 tn
d. p1 vs p2, p3 13,18 2,95 tn
e. p2 vs p3 5,41 1,49 tn
interaksi
axc -2,59 1< tn
axd 1,06 1< tn
axe 6,82 2,67 tn
bxc -5,56 1< tn
bxd 4,02 1< tn
bxe 3,21 1,78 tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 4,40 2,22 tn
o1,vs o2,o3 pada p1 3,19 1,17 tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,30 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 7,13 5,83 * 58,74 %
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 6,05 2,10 tn
p1 vs p2, p3 pada o1 4,04 1,87 tn
p2 vs p3 pada o1 -0,47 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 7,53 3,26 tn
Tabel 11 (lanjutan)
p1 vs p2, p3 pada o2 2,56 1< tn
p2 vs p3 pada o2 1,33 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 1,98 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 6,58 4,96 * 58,41 %
p2 vs p3 pada o3 4,55 7,12 * 59,90 %
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
pengaruh berbagai Sistem olah tanah dan dosis NPK majemuk berbagai tingkat
Pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha dikombinasi Sistem olah tanah
minimum dan Sistem olah tanah sempurna mampu meningkatkan jumlah polong
total sebesar 58,74% jika dibanding dengan Sistem tanpa olah tanah.
dikombinasikan dengan pemberian NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu
majemuk 100 kg/ha. Sedangkan Sistem olah tanah dikombinasi 300 kg/ha mampu
Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot 100 biji kedelai disajikan pada
(Tabel 73, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah
Tabel 12. Uji Ortogonal Kontras Bobot 100 Biji Kedelai Akibat Pengaruh Sistem
Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
F-
Kontras Qj Persentase
Hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 11,70 1< tn
b. o2 vs o3 6,82 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 37,24 6,99 * 52,84 %
d. p1 vs p2, p3 18,40 3,41 tn
e. p2 vs p3 -1,28 1< tn
interaksi
axc -24,62 3,44 tn
axd 3,16 1< tn
axe 1,18 1< tn
bxc 11,38 2,20 tn
bxd 7,12 1,73 tn
bxe 1,34 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 9,08 5,61 * 53,38 %
o1,vs o2,o3 pada p1 -0,18 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,81 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 1,99 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 20,62 14,47 * 54,95 %
p1 vs p2, p3 pada o1 5,08 1,76 tn
p2 vs p3 pada o1 -0,82 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 2,62 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 3,10 1< tn
p2 vs p3 pada o2 -0,90 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 14,00 6,67 * 53,10 %
p1 vs p2, p3 pada o3 10,22 7,11 * 53,27 %
p2 vs p3 pada o3 0,44 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 12) memperlihatkan bahwa Sistem
olah tanah tidak berpengaruh di pihak lain, pemberian NPK majemuk berbagai
tingkat dosis memberikan pengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kedelai.
Pemberian pupuk NPK majemuk dengan dosis 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha
mampu meningkatkan bobot 100 biji kedelai sebesar 52,84% jika dibandingkan
tanpa NPK.
Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem tanpa olah tanah minimum dan
meningkatkan bobot 100 biji kedelai sebesar 53,84% dibandingkan Sistem tanpa
olah tanah. Sedangkan Sistem tanpa olah tanah dikombinasi dengan pemberian
NPK majemuk 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot
Sistem olah tanah sempurna dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 100
kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot 100 biji kedelai
sebesar 53,10% dibanding pemberian tanpa NPK. Sedangkan Sistem olah tanah
sempurna dikombinasi pemberian NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu
meningkatkan bobot 100 biji kedelai sebesar 53,27% dibanding kombinasi Sistem
Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot kedelai per petak panen disajikan
pada (Tabel 76 dan 79, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis
berpengaruh nyata terhadap bobot petak panen kedelai namun interaksi kedua
f-
Kontras Qj persentase
hitung
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 1,26 1< tn
b. o2 vs o3 -0,40 1< tn
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 0,12 1< tn
d. p1 vs p2, p3 3,51 3,05 tn
e. p2 vs p3 0,22 1< tn
interaksi
axc 0,18 1< tn
axd 0,87 1< tn
axe 0,26 1< tn
bxc -0,58 1< tn
bxd 2,29 4,35 tn
bxe 0,06 1< tn
pengaruh sederhana
o1,vs o2,o3 pada p0 0,27 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p1 0,04 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p2 0,35 1< tn
o1,vs o2,o3 pada p3 0,61 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -0,02 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o1 0,88 1,29 tn
p2 vs p3 pada o1 -0,01 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0,36 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o2 0,17 1< tn
p2 vs p3 pada o2 0,09 1< tn
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -0,22 1< tn
p1 vs p2, p3 pada o3 2,46 10,07 * 55,03 %
p2 vs p3 pada o3 0,15 1< tn
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0
= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn
= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel
(1;4;5%) = 7,71.
pengaruh berbagai Sistem olah tanah dan dosis NPK majemuk tidak memberikan
dikombinasikan pemberian NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu
meningkatkan hasil petak panen sebesar 55,03 % dibandingkan kombinasi Sistem
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kering gulma 14 HST lebih
tinggi akibat pemupukan NPK berbagai tingkat dosis dari pada tanpa NPK (Tabel
2). Semakin tinggi dosis pemupukan NPK mampu menghasilkan bobot kering
Kedua fakta di atas ditemukan pada Sistem tanpa olah tanah sedangkan Sistem olah
tanah minimum dan Sistem olah tanah sempurna bobot kering gulma tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini dapat dipahami karena pada Sistem
atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran. Beberapa faktor
aktif, tidak terkena hujan, dan menggunakan air bersih sebagai bahan pelarut
disebabkan setelah penyemprotan terjadi hujan apalagi biji-biji gulma yang masih
berada di atas permukaan tanah mengakibatkan gulma akan tumbuh lebih cepat
Pada Sistem olah tanah minimum dilakukan pencangkulan tanah pada larikan yang
akan ditanami benih kedelai. Hal ini tentu menyebabkan biji-biji gulma yang
pembajakan pada seluruh petakan sehingga biji-biji gulma akan tertimbun lebih
banyak di dalam tanah. Hal ini menyebabkan pertumbuhan gulma lebih sedikit pada
lahan yang menggunakan Sistem olah tanah sempurna dibandingkan Sistem olah
NPK yang diberikan maka indeks luas daun semakin meningkat (Tabel 4). Fakta
serupa ditemukan pada Sistem tanpa olah tanah dan Sistem olah tanah sempurna
yang dipupuk NPK berbagai tingkat dosis dibandingkan tanpa NPK. Hal ini
berhubungan dengan fungsi pupuk NPK yang diberikan terutama N yang dapat
luas daun juga akan bertambah. Di pihak lain, Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa laju asimilasi bersih belum secara nyata dipengaruhi oleh kedua faktor
perlakuan yang diberikan (Tabel 5). Hal ini mungkin berkaitan dengan laju
penimbunan asimilat pada bagian tanaman seperti batang, cabang dan daun relatif
sama.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nisbah pupus akar pada 21 HST dan 28
HST belum menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 7 dan 8). Nisbah pupus
akar. Hal ini berarti bahwa laju pertumbuha pupus maupun pertumbuhaan akar
yang terdapat pada pupuk NPK berfungsi untuk merangsang dan meningkatkan
perkembangan akar tanaman. Hasil penelitian ini tidak berbeda mungkin berkaitan
lain, menurut beberapa literatur pengolahan tanah terutama olah tanah sempurna
dapat meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Fakta ini tidak ditemukan pada
penelitian ini.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konsistensi antara jumlah polong total dan
polong bernas kedelai yang ditanam pada Sistem olah tanah minimum dan Sistem
olah tanah sempurna menghasilkan polong lebih tinggi dibanding Sistem tanpa olah
tanah pada pemupukan NPK majemuk 300 kg/ha (Tabel 10 dan 11). Di pihak lain,
pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha menghasilkan jumlah polong total dan
jumlah polong bernas lebih tinggi dari pada pemupukan NPK majemuk 200 kg/ha
yang ditanam dengan Sistem olah tanah sempurna. Hal ini berarti kedelai
Sejalan dengan jumlah polong ternyata bobot 100 biji kedelai memperlihatkan fakta
meningkatkan bobot 100 biji kedelai dibandingkan tanpa pemupukan NPK pada
Sistem tanpa olah tanah dan Sistem olah tanah sempurna. Hal ini karena pemberian
pupuk NPK majemuk yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman kedelai dan sesuai dengan peranan NPK pada tanaman.
Lingga dan Marsono (2007) menjelaskan bahwa peranan nitrogen bagi tanaman
batang dan daun. Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk klorofil, protein dan
lemak. Nitrogen juga sebagai penyusun enzim yang terdapat dalam sel, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan karbohidrat yang sangat berperan dalam pertumbuhan
bahan yang sangat diperlukan dalam pembelahan sel, perpanjanga sel, pembesaran
sel dan pembentukan jaringan untuk perkembangan batang, daun, dan akar. Fosfor
akar dan memperbaiki kualitas hasil. Kemudian kalium berfungsi dalam mengatur
Pada (Tabel 13) memperlihatkan bahwa bobot kedelai perpetak panen tidak nyata
dipengaruhi oleh perbedaan Sistem olah tanah dan pemberian pupuk NPK berbagai
tingkat dosis. Variabel penelitian ini belum secara konsisten didukung oleh
variabel pertumbuhan dan komponen hasil kedelai. Bila dikaitkan dengan jumlah
polong total, polong bernas dan bobot 100 biji ternyata bobot kedelai perpetak
panen sangat ditentukan ketiga variabel itu pada pemupukan NPK majemuk 200
kg/ha dan 300 kg/ha pada Sistem olah tanah sempurna. Hal ini disebabkan karena
setiap unsur hara yang terkandung di dalam pupuk NPK majemuk mendukung
berbagai proses metabolisme sel, fotosintesis, dan resprasi sel sehingga dapat
dibutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup, khususnya unsur P dan K.
Kandungan unsur hara P dan K pada pupuk NPK Phonska cukup tinggi sebesar
15%, diduga pemberian NPK Phonska dapat memenuhi kebutuhan hara P dan K
untuk tanaman kedelai sehingga pada saat panen dapat menghasilkan jumlah
polong dan bobot biji yang lebih baik. Lingga (2000), mengemukakan bahwa
pengaruh P dapat meningkatkan hasil tanaman, perbaikan kualitas hasil dan
Pengaruh interaksi Sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat
dosis terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai tidak berbeda nyata terhadap
Pengaruh yang tidak nyata diduga disebabkan oleh perbedaan Sistem olah tanah
dengan pemanfaatan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis saling menutupi.
pertumbuhan yang baik dapat dicapai bila faktor keliling yang mempengaruhi
pertumbuhan berimbang dan menguntungkan. Bila salah satu faktor tidak seimbang
dengan faktor yang lain maka faktor ini dapat menekan atau terkadang
5.1. Kesimpulan
1. Sistem olah tanah yang berbeda tidak mempengaruhi semua peubah yang
diamati kecuali bobot kering gulma 14 hst, bobot kering gulma 28 hst dan
2. Pemberian pupuk NPK majemuk berpengaruh nyata pada semua peubah yang
diamati, kecuali tinggi tanaman, bobot kering gulma, indeks luas daun, laju
3. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan sistem olah tanah dan pemberian
5.2. Saran
Dalam budidaya tanaman kedelai terutama pada lahan yang kritis atau miskin unsur
hara disarankan menggunakan sistem olah tanah sempurna dan pemberian pupuk
Andika I Made Rai. 2014. Respons Tanaman Jagung Semi (Baby Corn) Terhadap
Sistem Olah Tanah Dan Pupuk NPK Berbagai Tingkat Dosis. Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Badan Pusat Statistika. 2015. Produksi Kedelai Nasional. Badan Pusat Statistika
Fuady, Zahrul., Mawardi, dan Melizawati. 2012. Teknik Pengendalian Gulma dan
Pengelolaan Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Kedelai (Glycine Max L. Merril). Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi. 12(3)
Nopember 2012. ISSN 1829-9598.
Indrayati Linda dan Umar Sudirman. 2009. Pengaruh Pemupukan NPK dan
Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Di Lahan
Sulfat Masam Bergambut. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Banjar
Baru.
Jayasumarta, D. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pupuk P Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril).
Agrium. Universitas Muhammadiyah. Sumatra Utara
Kaya. 2013. Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK terhadap N-tersedia
Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan, dan Hasil Padi Sawah (Oryza Sativa L).
Ambon. Agrologia, 2(1): 43-50.
Normahani. 2015. Mengenal Pupuk Fosfat Dan Fungsinya Bagi Tanaman. Balai
Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Kalimantan Selatan
Pardiyo. 2005. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Tingkat Dosis Pupuk Fosfat
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merril).
Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana. Metro.
Sumiya Dwi Yamika Wiwin. 2011. Peningkatan Produksi Kedelai Pada Musim
Hujan Dengan Aplikasi Pupuk Majemuk NPK dan Pupuk Organik.
Universitas Brawijaya. Malang http://Karyailmiah.fp.ub.ac.id//uploads
peningkatan_produksi.pdf
Suryana Asep. 2012. Pengaruh Waktu Aplikasi dan Dosis Pupuk Majemuk NPK
Pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Varietas Grobogan. Universitas
Lampung. http://digilib.unila.ac.id/12746 (diakses pada tanggal 30 Januari
2016).
Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan
Pengembangan. Kanisius. Yogyakarta. 210 hlm.
Sutedjo Mul Mulyani. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta. 177 hlm.
Sosrosoedirjo, 2004. Ilmu Memupuk Jilid I. CV. Yasaguna. Jakarta. 364 hlm.
Widyasari L., Sumarni T., dan Ariffin. 2011. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan
Mulsa Jerami Padi Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine max L. Merril). Universitas Brawijaya. Malang.
LAMPIRAN
Tabel 1. Deskripsi Kedelai Varietas Anjasmoro
Nama varietas : Anjasmoro
Kategori : Varietas unggul nasional (released variety)
SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober
tahun 2001
Tahun : 2001
Tetua : Seleksi masa dari populasi galur murni
MANSURIA
Potensi hasil : 2,25 – 2,03 ton/ha
Pemulia : Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaludin M,
Susanto, Darman M. Arsyad, Muchlis Adie
Nomor galur : MANSURIA 359-49-4
Warna hipokotil : ungu
Warna epikotil : ungu
Warna daun : hijau
Warna bulu : putih
Warna bunga : ungu
Warna polong masak : cokelat muda
Warna kulit bji : kuning
Warna hilum : kuning kecokelatan
Tipe tumbuh : determnate
Bentuk daun : oval
Ukuran daun : lebar
Perkecambahan : 76-78%
Tinggi tanaman : 64-68 cm
Jumlah cabang : 2,9 – 5,6
Jumlah buku pada batang
utama : 12,9 – 14,8
Umur berbunga : 35,7 – 39,4 hari
Umur masak : 82,5 – 92,5
Bobot 100 biji : 14,8 – 15,3 gram
Kandungan protein biji : 41,78 – 42,05%
Kandungan lemak : 17,12 – 18,60%
Ketahanan terhadap
kerebahan : tahan rebah
Ketahanan terhadap
kerak daun : sedang
Ketahanan terhadap
pecah polong : tahan
Sumber : Marizka, 2010
http://repository.usu.ac.id/.Appendix.pdf
Tabel 2. Menghitung Luas Daun dengan Metode Irfanview
Metode berikut ini merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur luas
penampang daun dengan menggunakan alat bantu image scanner dan software
IrfanView
1. Scan daun dengan menggunakan alat image scanner. Pastikan anda mencatat
angka DPI yang dipakai pada waktu melakukan scanning. DPI singkatan dari
Dot Per Inch atau jumlah titik per inci. Untuk contoh daun di bawah ini, angka
DPI yang digunakan adalah 72 DPI, kemudian disimpan dengan nama "leaf.jpg".
5. Pilih menu Image - Increase Color Depth... agar kita bisa menggunakan fasilitas
Histogram.
6. Akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini. Pilih "16 Colors (4BPP)".
Pixels akan menunjukkan jumlah pixel warna hitam di gambar yang tengah
ditampilkan. Catat angka ini (dalam contoh kali ini jumlah pixel warna hitam
adalah 111701)
10. Untuk menghitung luas daun dalam satuan cm2, gunakan rumus berikut:
Catatan: nilai lebih akurat, gunakan angka DPI yang lebih tinggi.
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
.................cm............................................
o 1p 0 6,00 7,05 5,40 18,45 6,15
o 1p 1 7,00 7,05 4,70 18,75 6,25
o 1p 2 3,80 7,00 6,00 16,80 5,60
o 1p 3 4,70 8,45 4,80 17,95 5,98
o 2p 0 5,55 5,05 5,50 16,10 5,37
o 2p 1 7,20 6,10 5,50 18,80 6,27
o 2p 2 4,50 8,70 6,85 20,05 6,68
o 2p 3 6,95 7,20 7,15 21,30 7,10
o 3p 0 6,45 6,75 8,35 21,55 7,18
o 3p 1 4,40 9,55 7,50 21,45 7,15
o 3p 2 3,20 6,50 8,45 18,15 6,05
o 3p 3 7,55 6,95 8,55 23,05 7,68
Total 67,30 86,35 78,75 232,40
Rataan 5,61 7,20 6,56 6,46
Tabel 7. Tinggi Tanaman Kedelai 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
...............cm...........................................
o 1p 0 10,20 11,20 8,50 29,90 9,97
o 1p 1 12,00 11,25 10,20 33,45 11,15
o 1p 2 8,40 11,50 10,10 30,00 10,00
o 1p 3 8,10 13,70 9,90 31,70 10,57
o 2p 0 10,20 9,70 9,70 29,60 9,87
o 2p 1 12,50 9,65 12,90 35,05 11,68
o 2p 2 9,20 11,70 10,50 31,40 10,47
o 2p 3 11,20 11,85 10,40 33,45 11,15
o 3p 0 10,35 10,30 11,60 32,25 10,75
o 3p 1 10,30 12,60 11,30 34,20 11,40
o 3p 2 8,20 10,80 12,30 31,30 10,43
o 3p 3 11,20 10,20 12,35 33,75 11,25
Total 121,85 134,45 129,75 386,05
Rataan 10,15 11,20 10,81 10,72
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 8. Tinggi Tanaman Kedelai 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
...............cm...................
o 1p 0 18,20 18,50 12,25 48,95 16,32
o 1p 1 20,50 18,30 13,80 52,60 17,53
o 1p 2 15,80 19,70 14,40 49,90 16,63
o 1p 3 15,10 20,25 15,00 50,35 16,78
o 2p 0 17,20 15,00 14,00 46,20 15,40
o 2p 1 20,80 11,60 19,60 52,00 17,33
o 2p 2 18,20 18,25 16,00 52,45 17,48
o 2p 3 20,30 17,50 15,90 53,70 17,90
o 3p 0 15,30 16,80 20,40 52,50 17,50
o 3p 1 16,10 18,60 20,10 54,80 18,27
o 3p 2 15,00 16,65 22,00 53,65 17,88
o 3p 3 20,70 18,50 17,80 57,00 19,00
Total 213,20 209,65 201,25 624,10
Rataan 17,77 17,47 16,77 17,34
Tabel 9. Tinggi Tanaman Kedelai 35 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
..............cm...................
o1p0 34,70 21,00 44,30 100,00 33,33
o1p1 30,70 23,20 48,20 102,10 34,03
o1p2 36,40 24,00 39,10 99,50 33,17
o1p3 33,10 26,10 32,70 91,90 30,63
o2p0 26,10 24,00 45,40 95,50 31,83
o2p1 20,40 34,80 56,90 112,10 37,37
o2p2 29,00 28,40 50,00 107,40 35,80
o2p3 28,40 23,10 53,60 105,10 35,03
o3p0 30,20 35,10 44,90 110,20 36,73
o3p1 29,90 38,90 40,20 109,00 36,33
o3p2 27,90 38,70 34,50 101,10 33,70
o3p3 31,50 32,60 51,20 115,30 38,43
Total 358,30 349,90 541,00 1.249,20
Rataan 29,86 29,16 45,08 34,70
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 10. Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................cm......................
o 1p 0 44,30 51,60 35,20 131,10 43,70
o 1p 1 48,20 44,40 37,00 129,60 43,20
o 1p 2 39,10 56,40 41,70 137,20 45,73
o 1p 3 32,70 49,10 43,90 125,70 41,90
o 2p 0 45,40 40,90 34,40 120,70 40,23
o 2p 1 56,90 33,70 50,00 140,60 46,87
o 2p 2 50,00 46,20 41,60 137,80 45,93
o 2p 3 53,60 42,20 38,30 134,10 44,70
o 3p 0 44,90 48,00 57,40 150,30 50,10
o 3p 1 40,20 47,00 59,90 147,10 49,03
o 3p 2 34,50 45,80 56,40 136,70 45,57
o 3p 3 51,20 53,00 53,20 157,40 52,47
Total 541,00 558,30 549,00 1648,30
Rataan 45,08 46,53 45,75 137,36 45,79
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 11. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
131,10
129,60
137,20
125,70
120,70
140,60
137,80
134,10
150,30
147,10
136,70
157,40
78,50
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 77,50 288 20,86 0,09 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 58,30 96 35,41 0,15 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 39,90 324 4,91 0,15 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -5,70 162 0,20 0,01 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,50 54 0,56 0,02 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 42,30 288 6,21 0,19 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -16,80 144 1,96 0,06 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 40,00 48 33,33 1,04 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -60,10 96 37,63 1,18 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 9,20 48 1,76 0,06 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 24,40 16 37,21 1,16 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8,80 24 3,23 0,10 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 28,50 24 33,84 1,06 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,10 24 0,00 0,00 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 40,10 24 67,00 2,10 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,80 48 0,01 0,00 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3,70 24 0,57 0,02 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -11,50 8 16,53 0,52 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 50,40 48 52,92 1,66 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -9,30 24 3,60 0,11 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -3,70 8 1,71 0,05 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -9,70 48 1,96 0,06 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,10 24 0,00 0,00 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 20,70 8 53,56 1,68 tn 4,41
72
Tabel 13. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o 1p 0 1,60 1,80 1,60 5,00 1,67
o 1p 1 7,20 5,40 7,40 20,00 6,67
o 1p 2 3,00 3,00 9,00 15,00 5,00
o 1p 3 2,80 6,40 13,80 23,00 7,67
o 2p 0 2,84 3,60 3,20 9,64 3,21
o 2p 1 2,80 0,80 8,00 11,60 3,87
o 2p 2 2,20 0,10 10,60 12,90 4,30
o 2p 3 0,80 2,60 1,00 4,40 1,47
o 3p 0 0,01 3,20 0,10 3,31 1,10
o 3p 1 0,20 0,01 0,10 0,31 0,10
o 3p 2 0,01 0,20 0,10 0,31 0,10
o 3p 3 0,01 0,02 0,20 0,23 0,08
Total 23,47 27,13 55,10 105,70
Rataan 1,96 2,26 4,59 8,81 2,94
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 14. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
-62,78
20,00
15,00
23,00
11,60
12,90
total
5,00
9,64
4,40
3,31
0,31
0,31
0,23
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -83,30 288 24,09 2,89 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -34,38 96 12,31 1,48 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 33,90 324 3,55 0,59 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -7,98 162 0,39 0,07 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -0,58 54 0,01 0,00 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -95,10 288 31,40 5,25 * 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -1,98 144 0,03 0,00 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -24,58 48 12,59 2,11 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -9,06 96 0,86 0,14 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 5,82 48 0,71 0,12 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 8,42 16 4,43 0,74 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2,95 24 0,36 0,06 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -28,09 24 32,88 5,50 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -16,79 24 11,75 1,96 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -41,37 24 71,31 11,93 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 43,00 48 38,52 6,44 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -2,00 24 0,17 0,03 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8,00 8 8,00 1,34 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,02 48 0,00 0,00 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -5,90 24 1,45 0,24 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -8,50 8 9,03 1,51 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -9,08 48 1,72 0,29 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,08 24 0,00 0,00 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -0,08 8 0,00 0,00 tn 4,41
74
Tabel 16. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 1,45 1,52 1,45 4,41 1,47
o1p1 2,77 2,43 2,81 8,01 2,67
o1p2 1,87 1,87 3,08 6,82 2,27
o1p3 1,82 2,63 3,78 8,22 2,74
o2p0 1,83 2,02 1,92 5,78 1,93
o2p1 1,82 1,14 2,92 5,87 1,96
o2p2 1,64 0,77 3,33 5,75 1,92
o2p3 1,14 1,76 1,22 4,13 1,38
o3p0 0,71 1,92 0,77 3,41 1,14
o3p1 0,84 0,71 0,77 2,33 0,78
o3p2 0,71 0,84 0,77 2,33 0,78
o3p3 0,71 0,72 0,84 2,27 0,76
Total 17,32 18,34 23,68 59,34
Rataan 1,44 1,53 1,97 4,94 1,65
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 17. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi(√x+0,5))
-18,92
total
4,42
8,02
6,82
8,23
5,78
5,87
5,75
4,13
3,41
2,33
2,33
2,27
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -23,10 288 1,85 4,44 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -11,19 96 1,30 3,13 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 4,92 324 0,07 0,24 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -2,90 162 0,05 0,17 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -0,28 54 0,00 0,00 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -24,53 288 2,09 6,72 * 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,04 144 0,00 0,00 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -4,48 48 0,42 1,34 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -1,73 96 0,03 0,10 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 1,82 48 0,07 0,22 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,57 16 0,15 0,50 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,36 24 0,01 0,02 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -7,83 24 2,56 8,22 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -5,57 24 1,29 4,16 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -10,05 24 4,21 13,54 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9,82 48 2,01 6,46 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,98 24 0,04 0,13 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,40 8 0,25 0,79 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,58 48 0,05 0,17 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -1,87 24 0,15 0,47 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -1,62 8 0,33 1,06 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -3,31 48 0,23 0,74 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,05 24 0,00 0,00 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -0,05 8 0,00 0,00 tn 4,41
76
Tabel 19. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK
Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o 1p 0 14,63 13,63 21,00 49,26 16,42
o 1p 1 10,47 16,45 8,12 35,04 11,68
o 1p 2 11,03 18,90 24,12 54,05 18,02
o 1p 3 12,53 17,48 23,35 53,36 17,79
o 2p 0 10,33 14,11 20,33 44,77 14,92
o 2p 1 9,63 12,63 14,99 37,25 12,42
o 2p 2 10,22 13,44 20,45 44,11 14,70
o 2p 3 6,73 9,61 30,02 46,36 15,45
o 3p 0 2,84 3,67 2,24 8,75 2,92
o 3p 1 4,55 5,42 7,36 17,33 5,78
o 3p 2 5,02 4,42 5,25 14,69 4,90
o 3p 3 2,35 3,58 3,38 9,31 3,10
Total 100,33 133,34 180,61 414,28
Rataan 8,36 11,11 15,05 34,52 11,51
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 20. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 Hitung Tabel
-133,18
49,26
35,04
54,05
53,36
44,77
37,25
44,11
46,36
17,33
14,69
Total
8,75
9,31
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -160,85 288 89,84 2,38 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -122,41 96 156,09 4,13 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 3,16 324 0,03 0,00 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 42,64 162 11,22 0,84 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -3,82 54 0,27 0,02 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 19,15 288 1,27 0,10 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -69,35 144 33,40 2,50 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,75 48 0,06 0,00 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 21,67 96 4,89 0,37 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -26,63 48 14,77 1,10 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -7,63 16 3,64 0,27 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -45,00 24 84,38 6,30 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -15,50 24 10,01 0,75 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -49,30 24 101,27 7,57 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -51,05 24 108,59 8,11 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -5,33 48 0,59 0,04 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 37,33 24 58,06 4,34 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,69 8 0,06 0,00 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -6,59 48 0,90 0,07 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 15,97 24 10,63 0,79 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 2,25 8 0,63 0,05 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 15,08 48 4,74 0,35 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -10,66 24 4,73 0,35 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -5,38 8 3,62 0,27 tn 4,41
78
Tabel 22. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk
NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o 1p 0 3,82 3,69 4,58 12,10 4,03
o 1p 1 3,24 4,06 2,85 10,14 3,38
o 1p 2 3,32 4,35 4,91 12,58 4,19
o 1p 3 3,54 4,18 4,83 12,55 4,18
o 2p 0 3,21 3,76 4,51 11,48 3,83
o 2p 1 3,10 3,55 3,87 10,53 3,51
o 2p 2 3,20 3,67 4,52 11,39 3,80
o 2p 3 2,59 3,10 5,48 11,17 3,72
o 3p 0 1,69 1,92 1,50 5,10 1,70
o 3p 1 2,13 2,33 2,71 7,17 2,39
o 3p 2 2,24 2,10 2,29 6,63 2,21
o 3p 3 1,53 1,89 1,84 5,26 1,75
Total 33,62 38,59 43,90 116,11
Rataan 2,80 3,22 3,66 9,68 3,23
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 23. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%
KK = Koefisien keragaman
Tabel 24. Ortogonal Kotras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Tranformasi (√X))
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
-22,65
12,10
10,14
12,58
12,55
11,48
10,53
11,39
11,17
Total
5,10
7,17
6,63
5,26
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -26,01 288 2,35 4,19 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -20,40 96 4,33 7,74 * 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 1,41 324 0,01 0,03 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 3,90 162 0,09 0,44 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,61 54 0,05 0,22 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 4,47 288 0,07 0,32 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -10,65 144 0,79 3,66 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,53 48 0,05 0,23 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 5,13 96 0,27 1,27 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -3,95 48 0,33 1,51 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -1,16 16 0,08 0,39 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -7,62 24 2,42 11,26 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -2,58 24 0,28 1,29 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -7,14 24 2,12 9,88 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -8,67 24 3,13 14,56 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,02 48 0,02 0,10 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,85 24 0,98 4,56 * 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,03 8 0,00 0,00 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,35 48 0,04 0,18 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 1,50 24 0,09 0,44 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,21 8 0,01 0,03 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 3,78 48 0,30 1,38 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -2,45 24 0,25 1,16 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -1,37 8 0,23 1,09 tn 4,41
0
8
Tabel 25. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan
Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 26. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Derajat Jumlah F–
Sumber Keragaman Kuadrat Total F - Hitung
Bebas Kuadrat Tabel
Kelompok 2 0,078 0,039 2,15 tn 6,94
Sistem Olah Tanah (O) 2 0,060 0,030 1,66 tn 6,94
Galat (O) 4 0,073 0,018
Dosis NPK (P) 3 0,004 0,001 0,90 tn 3,16
Interaksi 6 0,021 0,003 2,37 tn 2,66
Galat (P) 18 0,026 0,001
Non-Adiktif 1 0,055 0,055 -32,25 tn 4,45
Sisa 17 -0,029 -0,002
Total 35 0,262
0,07
0,13
0,14
0,09
0,24
0,26
0,06
0,27
0,32
0,28
0,50
0,51
1,03
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 1,60 288 0,01 0,50 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 0,77 96 0,01 0,34 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 0,36 324 0,00 0,39 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,23 162 0,00 0,33 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,18 54 0,00 0,57 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -0,07 288 0,00 0,02 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,31 144 0,00 0,68 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,32 48 0,00 2,09 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 0,45 96 0,00 2,11 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,63 48 0,01 8,19 * 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -0,19 16 0,00 2,33 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,42 24 0,01 7,28 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0,29 24 0,00 3,53 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,29 24 0,00 3,48 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0,61 24 0,02 15,30 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0,14 48 0,00 0,41 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,03 24 0,00 0,03 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,05 8 0,00 0,28 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,12 48 0,00 0,29 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,18 24 0,00 1,41 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,21 8 0,01 5,41 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 0,33 48 0,00 2,30 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,44 24 0,01 8,18 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,02 8 0,00 0,03 tn 4,41
82
Tabel 28. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk
NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis Transformasi
(√x + 0,5))
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................g/cm2.Hari......................
o1p0 0,08 0,16 0,19 0,43 0,14
o1p1 0,19 0,25 0,17 0,60 0,20
o1p2 0,08 0,27 0,23 0,58 0,19
o1p3 0,18 0,20 0,12 0,50 0,17
o2p0 0,20 0,05 0,44 0,70 0,23
o2p1 0,35 0,25 0,28 0,87 0,29
o2p2 0,07 0,17 0,17 0,42 0,14
o2p3 0,24 0,19 0,42 0,85 0,28
o3p0 0,15 0,22 0,50 0,87 0,29
o3p1 0,15 0,10 0,50 0,75 0,25
o3p2 0,24 0,31 0,58 1,14 0,38
o3p3 0,26 0,40 0,54 1,19 0,40
Total 2,18 2,56 4,15 8,89
Rataan 0,18 0,21 0,35 0,74 0,25
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 29. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem
Olah Tanah dan Pupuk Npk Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi
(√X + 0,5))
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%
KK = Koefisien keragaman
Tabel 30. Ortogonal Kotras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Transformasi (√x + 0,5))
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
-3,33
total
0,43
0,60
0,58
5,03
0,70
0,87
0,42
0,53
0,87
0,75
1,14
1,19
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -6,84 288 0,16 4,62 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1,42 96 0,02 0,60 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 5,13 324 0,08 14,48 * 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 4,44 162 0,12 21,72 * 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 4,62 54 0,39 70,43 * 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -9,65 288 0,32 57,76 * 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -8,78 144 0,54 95,64 * 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -8,73 48 1,59 283,27 * 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 0,74 96 0,01 1,03 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 1,63 48 0,06 9,91 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -0,06 16 0,00 0,04 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,70 24 0,02 3,68 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0,41 24 0,01 1,27 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,39 24 0,01 1,10 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -8,34 24 2,90 517,65 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,93 48 0,51 90,27 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,41 24 0,81 144,51 * 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,45 8 2,47 441,42 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,27 48 0,00 0,28 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,80 24 0,03 4,76 * 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,11 8 0,00 0,29 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 0,47 48 0,00 0,83 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,83 24 0,03 5,15 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,05 8 0,00 0,07 tn 4,41
84
Tabel 31. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk
NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................g/cm2.Hari......................
o1p0 2,19 26,05 13,12 41,36 13,79
o1p1 0,12 1,88 14,03 16,03 5,34
o1p2 1,41 8,03 9,26 18,70 6,23
o1p3 3,74 13,96 8,96 26,66 8,89
o2p0 12,93 3,00 27,00 42,93 14,31
o2p1 19,99 5,44 109,53 134,96 44,99
o2p2 5,54 16,86 27,45 49,85 16,62
o2p3 5,87 7,74 46,87 60,48 20,16
o3p0 2,11 7,86 74,22 84,19 28,06
o3p1 0,92 0,98 29,97 31,87 10,62
o3p2 0,12 6,60 7,38 14,10 4,70
o3p3 13,74 0,45 7,08 21,27 7,09
Total 68,68 98,85 374,87 542,40
Rataan 5,72 8,24 31,24 45,20 15,07
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 32. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
134,96
-18,88
41,36
16,03
18,70
26,66
42,93
49,85
60,48
84,19
31,87
14,10
21,27
Total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 234,15 288 190,37 0,34 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -136,79 96 194,91 0,35 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -131,52 324 53,39 0,18 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -174,66 162 188,31 0,63 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 25,76 54 12,29 0,04 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 56,55 288 11,10 0,04 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -214,56 144 319,69 1,07 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 1,88 48 0,07 0,00 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -301,83 96 948,97 3,18 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 131,22 48 358,72 1,20 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -3,46 16 0,75 0,00 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 44,40 24 82,14 0,28 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 134,77 24 756,79 2,54 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 26,55 24 29,37 0,10 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 28,43 24 33,68 0,11 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -62,69 48 81,88 0,27 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13,30 24 7,37 0,02 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7,96 8 7,92 0,03 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 116,50 48 282,76 0,95 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -159,59 24 1061,21 3,56 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 10,63 8 14,12 0,05 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -185,33 48 715,57 2,40 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -28,37 24 33,54 0,11 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 7,17 8 6,43 0,02 tn 4,41
86
Tabel 34. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk
NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)
Ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................g/cm2.Hari......................
o1p0 0,94 1,73 1,70 4,37 1,46
o1p1 0,72 0,92 1,80 3,44 1,15
o1p2 1,02 1,06 1,20 3,28 1,09
o1p3 1,15 1,36 3,28 5,80 1,93
o2p0 1,64 1,62 1,88 5,14 1,71
o2p1 1,38 1,25 3,12 5,75 1,92
o2p2 1,20 2,22 2,94 6,36 2,12
o2p3 1,20 1,39 2,45 5,04 1,68
o3p0 1,07 1,34 2,47 4,88 1,63
o3p1 1,04 0,77 1,58 3,39 1,13
o3p2 0,72 1,13 1,07 2,92 0,97
o3p3 1,34 0,73 1,01 3,08 1,03
Total 13,42 15,53 24,50 53,45
Rataan 1,12 1,29 2,04 4,45 1,48
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 35. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Tranformasi √x + 0,5)
10,21
10,52
17,27
11,70
12,05
12,87
-2,48
total
5,46
7,06
8,66
7,42
5,63
7,04
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 21,71 288 1,64 0,36 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -18,58 96 3,60 0,78 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -18,50 324 1,06 0,43 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -8,16 162 0,41 0,17 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 3,36 54 0,21 0,08 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 9,78 288 0,33 0,14 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -22,57 144 3,54 1,44 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,44 48 0,04 0,02 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -27,97 96 8,15 3,31 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 8,61 48 1,54 0,63 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,05 16 0,07 0,03 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2,98 24 0,37 0,15 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 13,77 24 7,90 3,21 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3,20 24 0,43 0,17 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 1,76 24 0,13 0,05 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -9,43 48 1,85 0,75 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,80 24 0,96 0,39 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,60 8 0,32 0,13 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 9,45 48 1,86 0,76 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -10,79 24 4,85 1,97 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,35 8 0,02 0,01 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -18,52 48 7,14 2,90 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -2,18 24 0,20 0,08 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 1,41 8 0,25 0,10 tn 4,41
88
Tabel 37. Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan
Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................g/cm2.Hari......................
o1p0 0,39 2,50 2,38 5,27 1,76
o1p1 0,02 0,34 2,75 3,11 1,04
o1p2 0,54 0,63 0,95 2,11 0,70
o1p3 0,82 1,36 10,29 12,46 4,15
o2p0 2,20 2,13 3,02 7,34 2,45
o2p1 1,41 1,05 9,21 11,68 3,89
o2p2 0,93 4,45 8,16 13,54 4,51
o2p3 0,93 1,45 5,50 7,88 2,63
o3p0 0,64 1,29 5,63 7,55 2,52
o3p1 0,59 0,09 2,00 2,68 0,89
o3p2 0,02 0,79 0,64 1,45 0,48
o3p3 1,29 0,04 0,52 1,84 0,61
Total 9,77 16,09 51,04 76,89
Rataan 0,81 1,34 4,25 6,41 2,14
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 38. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
12,46
11,68
13,54
-7,03
total
5,27
3,11
2,11
7,34
7,88
7,55
2,68
1,45
1,84
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 8,06 288 0,23 0,07 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -26,91 96 7,54 2,22 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3,75 324 0,04 0,01 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 4,34 162 0,12 0,03 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,09 54 0,48 0,13 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -9,37 288 0,30 0,08 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -20,73 144 2,98 0,80 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -25,98 48 14,06 3,77 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -27,77 96 8,03 2,15 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,12 48 0,00 0,00 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 6,05 16 2,29 0,61 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4,36 24 0,79 0,21 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8,14 24 2,76 0,74 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 10,77 24 4,83 1,29 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -15,21 24 9,64 2,58 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,87 48 0,07 0,02 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8,36 24 2,91 0,78 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10,36 8 13,41 3,59 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 11,07 48 2,55 0,68 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -1,95 24 0,16 0,04 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -5,66 8 4,01 1,07 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -16,70 48 5,81 1,56 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -2,07 24 0,18 0,05 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,39 8 0,02 0,01 tn 4,41
90
Tabel 40. Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk
NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................g/cm2.Hari......................
o1p0 0,94 1,73 1,70 4,37 1,46
o1p1 0,72 0,92 1,80 3,44 1,15
o1p2 1,02 1,06 1,20 3,28 1,09
o1p3 1,15 1,36 3,28 5,80 1,93
o2p0 1,64 1,62 1,88 5,14 1,71
o2p1 1,38 1,25 3,12 5,75 1,92
o2p2 1,20 2,22 2,94 6,36 2,12
o2p3 1,20 1,39 2,45 5,04 1,68
o3p0 1,07 1,34 2,47 4,88 1,63
o3p1 1,04 0,77 1,58 3,39 1,13
o3p2 0,72 1,13 1,07 2,92 0,97
o3p3 1,34 0,73 1,01 3,08 1,03
Total 13,42 15,53 24,50 53,45
Rataan 1,12 1,29 2,04 4,45 1,48
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 41. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
-2,10
4,37
3,44
3,28
5,80
5,14
5,75
6,36
5,04
4,88
3,39
2,92
3,08
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 2,78 288 0,03 0,17 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -8,01 96 0,67 4,23 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -4,12 324 0,05 0,25 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 1,33 162 0,01 0,05 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 1,35 54 0,03 0,16 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,31 288 0,02 0,09 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -5,28 144 0,19 0,91 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -6,20 48 0,80 3,76 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -6,98 96 0,51 2,38 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,69 48 0,01 0,05 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,48 16 0,14 0,64 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1,27 24 0,07 0,32 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2,26 24 0,21 1,00 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2,72 24 0,31 1,45 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -3,48 24 0,50 2,36 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,60 48 0,01 0,04 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2,20 24 0,20 0,95 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2,52 8 0,79 3,71 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 1,73 48 0,06 0,29 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,09 24 0,00 0,00 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -1,32 8 0,22 1,03 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -5,25 48 0,57 2,69 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,78 24 0,03 0,12 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,15 8 0,00 0,01 tn 4,41
92
Tabel 43. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 2,36 2,47 2,19 7,02 2,34
o1p1 3,23 3,29 1,76 8,28 2,76
o1p2 5,10 2,05 3,50 10,65 3,55
o1p3 4,53 1,96 1,00 7,49 2,50
o2p0 1,52 1,90 3,71 7,13 2,38
o2p1 2,63 2,04 1,97 6,64 2,21
o2p2 3,47 2,90 0,96 7,33 2,44
o2p3 2,11 1,95 1,95 6,01 2,00
o3p0 2,64 4,59 3,05 10,28 3,43
o3p1 1,43 3,26 3,30 7,99 2,66
o3p2 1,82 3,19 1,72 6,73 2,24
o3p3 2,19 3,48 4,31 9,98 3,33
Total 33,03 33,08 29,42 95,53
Rataan 2,75 2,76 2,45 7,96 2,65
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 44. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
10,65
10,28
7,02
8,28
7,49
7,13
6,64
7,33
6,01
7,99
6,73
9,98
1,11
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -4,79 288 0,08 0,03 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 7,87 96 0,65 0,23 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,19 324 0,01 0,02 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 2,37 162 0,03 0,04 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,23 54 0,03 0,03 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -18,27 288 1,16 1,36 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -2,37 144 0,04 0,05 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 8,25 48 1,42 1,66 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -4,73 96 0,23 0,27 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,67 48 0,01 0,01 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 4,57 16 1,31 1,53 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3,37 24 0,47 0,55 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -1,93 24 0,16 0,18 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -7,24 24 2,18 2,56 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 1,01 24 0,04 0,05 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5,36 48 0,60 0,70 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58 24 0,10 0,12 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -3,16 8 1,25 1,46 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,41 48 0,04 0,05 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 0,06 24 0,00 0,00 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -1,32 8 0,22 0,26 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -6,14 48 0,79 0,92 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,73 24 0,02 0,03 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 3,25 8 1,32 1,55 tn 4,41
94
Tabel 46. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x)
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 1,54 1,57 1,48 4,59 1,53
o1p1 1,80 1,81 1,33 4,94 1,65
o1p2 2,26 1,43 1,87 5,56 1,85
o1p3 2,13 1,40 1,00 4,53 1,51
o2p0 1,23 1,38 1,93 4,54 1,51
o2p1 1,62 1,43 1,40 4,45 1,48
o2p2 1,86 1,70 0,98 4,55 1,52
o2p3 1,45 1,40 1,40 4,25 1,42
o3p0 1,62 2,14 1,75 5,51 1,84
o3p1 1,20 1,81 1,82 4,82 1,61
o3p2 1,35 1,79 1,31 4,45 1,48
o3p3 1,48 1,87 2,08 5,42 1,81
Total 19,54 19,72 18,33 57,60
Rataan 1,63 1,64 1,53 4,80 1,60
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 47. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Tranformasi √x)
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
4,59
4,94
5,56
4,53
4,54
4,45
4,55
4,25
5,51
4,82
4,45
5,42
0,39
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -1,25 288 0,01 0,02 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 2,42 96 0,06 0,25 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -0,96 324 0,00 0,03 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,33 162 0,00 0,01 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -0,36 54 0,00 0,03 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -4,75 288 0,08 0,92 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -0,31 144 0,00 0,01 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 2,74 48 0,16 1,84 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -1,49 96 0,02 0,27 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,35 48 0,00 0,03 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,28 16 0,10 1,20 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,88 24 0,03 0,38 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -0,60 24 0,02 0,18 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -2,13 24 0,19 2,22 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0,61 24 0,02 0,18 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,26 48 0,03 0,39 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0,21 24 0,00 0,02 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,03 8 0,13 1,57 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,37 48 0,00 0,03 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,12 24 0,00 0,01 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,30 8 0,01 0,13 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -1,86 48 0,07 0,84 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,23 24 0,00 0,03 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,97 8 0,12 1,40 tn 4,41
96
Tabel 49. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 2,46 3,44 6,83 12,73 4,24
o1p1 1,02 26,00 4,38 31,40 10,47
o1p2 5,17 4,57 5,12 14,86 4,95
o1p3 2,57 4,00 3,00 9,57 3,19
o2p0 1,51 3,71 4,41 9,63 3,21
o2p1 3,50 0,57 4,15 8,22 2,74
o2p2 3,45 1,11 2,92 7,48 2,49
o2p3 1,86 4,79 4,60 11,25 3,75
o3p0 1,58 3,62 2,92 8,12 2,71
o3p1 3,17 2,49 3,67 9,33 3,11
o3p2 2,18 3,92 3,61 9,71 3,24
o3p3 1,64 5,81 3,92 11,37 3,79
Total 30,11 64,03 49,53 143,67
Rataan 2,51 5,34 4,13 11,97 3,99
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 50. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
-29,15
12,73
31,40
14,86
11,25
11,37
total
9,57
9,63
8,22
7,48
8,12
9,33
9,71
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -62,01 288 13,35 0,91 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1,95 96 0,04 0,00 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 21,75 324 1,46 0,09 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -33,66 162 6,99 0,41 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,14 54 0,00 0,00 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -31,17 288 3,37 0,20 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 81,45 144 46,07 2,71 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 16,01 48 5,34 0,31 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 7,99 96 0,67 0,04 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,13 48 0,00 0,00 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -2,11 16 0,28 0,02 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -7,71 24 2,48 0,15 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -45,25 24 85,32 5,02 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -12,53 24 6,54 0,39 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 3,48 24 0,50 0,03 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17,64 48 6,48 0,38 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -38,37 24 61,34 3,61 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -5,29 8 3,50 0,21 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,94 48 0,08 0,00 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,29 24 0,22 0,01 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 3,77 8 1,78 0,10 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 6,05 48 0,76 0,04 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 2,42 24 0,24 0,01 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 1,66 8 0,34 0,02 tn 4,41
98
Tabel 52. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)
ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 1,72 1,98 2,71 6,41 2,14
o1p1 1,23 5,15 2,21 8,59 2,86
o1p2 2,38 2,25 2,37 7,00 2,33
o1p3 1,75 2,12 1,87 5,74 1,91
o2p0 1,42 2,05 2,22 5,69 1,90
o2p1 2,00 1,03 2,16 5,19 1,73
o2p2 1,99 1,27 1,85 5,11 1,70
o2p3 1,54 2,30 2,26 6,09 2,03
o3p0 1,44 2,03 1,85 5,32 1,77
o3p1 1,92 1,73 2,04 5,69 1,90
o3p2 1,64 2,10 2,03 5,77 1,92
o3p3 1,46 2,51 2,10 6,08 2,03
Total 20,49 26,53 25,66 72,68
Rataan 1,71 2,21 2,14 6,06 2,02
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 53. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Tranformasi √x + 0,5)
-4,57
6,41
8,59
7,00
5,74
5,69
5,19
5,11
6,10
5,32
5,69
5,77
6,08
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -10,57 288 0,39 0,93 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 0,78 96 0,01 0,02 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 3,00 324 0,03 0,06 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -3,14 162 0,06 0,13 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,04 54 0,00 0,00 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3,29 288 0,04 0,08 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 10,16 144 0,72 1,58 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 3,82 48 0,30 0,67 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 2,23 96 0,05 0,11 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,35 48 0,00 0,01 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -0,68 16 0,03 0,06 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -1,82 24 0,14 0,31 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -6,30 24 1,65 3,66 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -3,13 24 0,41 0,90 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0,68 24 0,02 0,04 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2,10 48 0,09 0,20 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -4,43 24 0,82 1,81 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,26 8 0,20 0,44 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,66 48 0,01 0,02 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 0,82 24 0,03 0,06 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,99 8 0,12 0,27 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 1,57 48 0,05 0,11 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,47 24 0,01 0,02 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,31 8 0,01 0,03 tn 4,41
100
Tabel 55. Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan
Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
Perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o 1p 0 18,50 18,00 14,10 50,60 16,87
o 1p 1 23,50 21,50 13,00 58,00 19,33
o 1p 2 22,50 23,20 18,60 64,30 21,43
o 1p 3 23,10 22,40 17,70 63,20 21,07
o 2p 0 20,80 22,90 16,80 60,50 20,17
o 2p 1 22,20 18,80 14,80 55,80 18,60
o 2p 2 22,60 18,90 24,50 66,00 22,00
o 2p 3 25,60 20,50 17,40 63,50 21,17
o 3p 0 17,70 16,50 13,70 47,90 15,97
o 3p 1 21,90 24,40 27,20 73,50 24,50
o 3p 2 19,50 19,60 30,10 69,20 23,07
o 3p 3 26,00 28,40 43,20 97,60 32,53
Total 263,90 255,10 251,10 770,10
Rataan 21,99 21,26 20,93 64,18 21,39
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 56. Analisis Ragam Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
50,60
58,00
64,30
63,20
60,50
55,80
66,00
63,50
47,90
73,50
69,20
97,60
65,30
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 61,80 288 13,26 0,22 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 42,40 96 18,73 0,30 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 134,10 324 55,50 4,59 * 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 49,20 162 14,94 1,24 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 24,80 54 11,39 0,94 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 33,00 288 3,78 0,31 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 14,70 144 1,50 0,12 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 28,10 48 16,45 1,36 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 92,80 96 89,71 7,42 * 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 1,90 48 0,08 0,01 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 30,90 16 59,68 4,94 * 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7,20 24 2,16 0,18 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 13,30 24 7,37 0,61 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6,60 24 1,82 0,15 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 34,70 24 50,17 4,15 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 33,70 48 23,66 1,96 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11,50 24 5,51 0,46 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,10 8 0,15 0,01 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 3,80 48 0,30 0,02 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 17,90 24 13,35 1,10 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -2,50 8 0,78 0,06 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 96,60 48 194,41 16,08 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 19,80 24 16,34 1,35 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 28,40 8 100,82 8,34 tn 4,41
102
Tabel 58. Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan
Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o 1p 0 4,30 4,24 3,75 12,30 4,10
o 1p 1 4,85 4,64 3,61 13,09 4,36
o 1p 2 4,74 4,82 4,31 13,87 4,62
o 1p 3 4,81 4,73 4,21 13,75 4,58
o 2p 0 4,56 4,79 4,10 13,44 4,48
o 2p 1 4,71 4,34 3,85 12,89 4,30
o 2p 2 4,75 4,35 4,95 14,05 4,68
o 2p 3 5,06 4,53 4,17 13,76 4,59
o 3p 0 4,21 4,06 3,70 11,97 3,99
o 3p 1 4,68 4,94 5,22 14,83 4,94
o 3p 2 4,42 4,43 5,49 14,33 4,78
o 3p 3 5,10 5,33 6,57 17,00 5,67
Total 56,19 55,18 53,92 165,29
Rataan 4,68 4,60 4,49 13,77 4,59
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 59. Analisis Ragam Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem
Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%
Tabel 60. Ortogonal Kontras Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Tranformasi (√X))
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
12,30
13,09
13,87
13,75
13,45
12,90
14,05
13,76
11,97
14,84
14,39
17,00
6,66
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 6,33 288 0,14 0,22 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 4,05 96 0,17 0,28 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 14,50 324 0,65 5,23 * 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 5,18 162 0,17 1,34 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 2,19 54 0,09 0,72 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 3,06 288 0,03 0,26 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,86 144 0,01 0,04 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 2,57 48 0,14 1,11 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 9,94 96 1,03 8,31 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,30 48 0,00 0,02 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 2,90 16 0,53 4,25 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,82 24 0,03 0,22 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1,55 24 0,10 0,81 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,70 24 0,02 0,16 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 3,27 24 0,44 3,59 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3,81 48 0,30 2,44 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,44 24 0,09 0,70 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,13 8 0,00 0,02 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 0,37 48 0,00 0,02 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,02 24 0,17 1,37 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,29 8 0,01 0,09 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 10,31 48 2,22 17,87 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 1,72 24 0,12 1,00 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 2,61 8 0,85 6,87 * 4,41
104
Tabel 61. Jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah
dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 30,40 47,30 24,20 101,90 33,97
o1p1 44,70 42,60 22,30 109,60 36,53
o1p2 45,50 63,10 30,50 139,10 46,37
o1p3 46,80 49,20 34,20 130,20 43,40
o2p0 43,20 40,00 25,40 108,60 36,20
o2p1 47,80 39,50 40,80 128,10 42,70
o2p2 53,50 39,90 43,10 136,50 45,50
o2p3 69,30 57,50 31,50 158,30 52,77
o3p0 41,30 52,00 54,70 148,00 49,33
o3p1 42,70 44,30 40,00 127,00 42,33
o3p2 42,00 36,50 64,50 143,00 47,67
o3p3 55,10 59,40 99,40 213,90 71,30
Total 562,30 571,30 510,60 1644,20
Rataan 46,86 47,61 42,55 137,02 45,67
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 62. Analisis Ragam Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem
Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
101,90
109,60
139,10
130,20
108,60
128,10
136,50
158,30
148,00
127,00
143,00
213,90
209,20
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 201,80 288 141,40 0,23 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 100,40 96 105,00 0,17 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 210,20 324 136,37 1,67 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 191,60 162 226,61 2,78 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 83,80 54 130,05 1,59 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -9,40 288 0,31 0,00 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 41,30 144 11,85 0,15 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 110,50 48 254,38 3,12 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -57,20 96 34,08 0,42 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 64,30 48 86,14 1,06 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 49,10 16 150,68 1,85 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 52,80 24 116,16 1,42 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 35,90 24 53,70 0,66 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1,30 24 0,07 0,00 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 111,80 24 520,80 6,38 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 73,20 48 111,63 1,37 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 50,10 24 104,58 1,28 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -8,90 8 9,90 0,12 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 97,10 48 196,43 2,41 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 38,60 24 62,08 0,76 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 21,80 8 59,41 0,73 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 39,90 48 33,17 0,41 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 102,90 24 441,18 5,41 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 70,90 8 628,35 7,70 * 4,41
106
Tabel 64. Jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah
dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis (Transfromasi (√x))
Ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 5,51 6,88 4,92 17,31 5,77
o1p1 6,69 6,53 4,72 17,93 5,98
o1p2 6,75 7,94 5,52 20,21 6,74
o1p3 6,84 7,01 5,85 19,70 6,57
o2p0 6,57 6,32 5,04 17,94 5,98
o2p1 6,91 6,28 6,39 19,59 6,53
o2p2 7,31 6,32 6,57 20,20 6,73
o2p3 8,32 7,58 5,61 21,52 7,17
o3p0 6,43 7,21 7,40 21,03 7,01
o3p1 6,53 6,66 6,32 19,51 6,50
o3p2 6,48 6,04 8,03 20,55 6,85
o3p3 7,42 7,71 9,97 25,10 8,37
Total 81,78 82,49 76,34 240,60
Rataan 6,81 6,87 6,36 20,05 6,68
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 65. Analisis ragam jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah
tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis (Transformasi (√x))
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%
Tabel 66. Ortogonal kontras jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis
(Transformasi (√x))
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
17,31
17,94
20,21
19,70
17,94
19,59
20,20
21,52
21,03
19,52
20,55
25,10
15,24
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 15,12 288 0,79 0,26 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 6,96 96 0,51 0,16 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 15,48 324 0,74 2,00 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 13,21 162 1,08 2,92 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,36 54 0,53 1,44 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,28 288 0,02 0,05 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 1,08 144 0,01 0,02 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 6,89 48 0,99 2,68 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -5,42 96 0,31 0,83 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 4,08 48 0,35 0,94 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 3,22 16 0,65 1,76 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4,35 24 0,79 2,14 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3,23 24 0,43 1,18 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,33 24 0,00 0,01 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 7,21 24 2,17 5,88 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5,92 48 0,73 1,98 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,05 24 0,68 1,85 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,51 8 0,03 0,09 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 7,49 48 1,17 3,17 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,54 24 0,27 0,73 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 1,32 8 0,22 0,59 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 2,07 48 0,09 0,24 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 6,62 24 1,83 4,95 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 4,55 8 2,58 7,00 * 4,41
108
Tabel 67. Jumlah polong bernas tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah
tanah dan dosis NPK majemuk berbagai tingkat dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 30,00 47,00 24,10 101,10 33,70
o1p1 44,60 42,40 22,30 109,30 36,43
o1p2 45,50 62,40 30,50 138,40 46,13
o1p3 46,80 49,10 34,20 130,10 43,37
o2p0 42,80 39,70 25,40 107,90 35,97
o2p1 47,50 39,20 40,80 127,50 42,50
o2p2 53,00 39,90 43,00 135,90 45,30
o2p3 69,10 57,20 31,50 157,80 52,60
o3p0 40,90 52,00 54,70 147,60 49,20
o3p1 42,10 44,30 40,00 126,40 42,13
o3p2 41,50 36,50 64,00 142,00 47,33
o3p3 54,90 59,00 98,80 212,70 70,90
Total 558,70 568,70 509,30 1636,70
Rataan 46,56 47,39 42,44 136,39 45,46
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 68. Analisis Ragam Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh
Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
101,10
109,30
138,40
130,10
107,90
127,50
135,90
157,80
147,60
126,40
142,40
212,70
208,50
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 200,40 288 139,45 0,23 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 100,00 96 104,17 0,17 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 210,70 324 137,02 1,72 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 190,90 162 224,96 2,82 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 83,90 54 130,36 1,63 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -12,80 288 0,57 0,01 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 41,20 144 11,79 0,15 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 108,80 48 246,61 3,09 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -58,80 96 36,02 0,45 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 63,60 48 84,27 1,06 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 48,40 16 146,41 1,83 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 53,30 24 118,37 1,48 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 35,30 24 51,92 0,65 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1,50 24 0,09 0,00 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 110,30 24 506,92 6,35 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 74,50 48 115,63 1,45 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 49,90 24 103,75 1,30 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -8,30 8 8,61 0,11 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 97,50 48 198,05 2,48 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 38,70 24 62,40 0,78 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 21,90 8 59,95 0,75 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 38,70 48 31,20 0,39 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 102,30 24 436,05 5,46 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 70,30 8 617,76 7,74 * 4,41
110
Tabel 70. Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan
Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 5,48 6,86 4,91 17,24 5,75
o1p1 6,68 6,51 4,72 17,91 5,97
o1p2 6,75 7,90 5,52 20,17 6,72
o1p3 6,84 7,01 5,85 19,70 6,57
o2p0 6,54 6,30 5,04 17,88 5,96
o2p1 6,89 6,26 6,39 19,54 6,51
o2p2 7,28 6,32 6,56 20,15 6,72
o2p3 8,31 7,56 5,61 21,49 7,16
o3p0 6,40 7,21 7,40 21,00 7,00
o3p1 6,49 6,66 6,32 19,47 6,49
o3p2 6,44 6,04 8,00 20,48 6,83
o3p3 7,41 7,68 9,94 25,03 8,34
Total 81,50 82,30 76,26 240,07
Rataan 6,79 6,86 6,35 20,01 6,67
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 71. Analisis Ragam Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem
Olah Tanah Dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%
Tabel 72. Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
(Tranformasi (√X))
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
17,24
17,91
20,17
19,70
17,88
19,54
20,15
21,49
21,00
19,47
20,48
25,03
15,19
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 15,02 288 0,78 0,26 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 6,92 96 0,50 0,16 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 15,56 324 0,75 2,06 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 13,18 162 1,07 2,95 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,41 54 0,54 1,49 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,59 288 0,02 0,06 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 1,06 144 0,01 0,02 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 6,82 48 0,97 2,67 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -5,56 96 0,32 0,89 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 4,02 48 0,34 0,93 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 3,21 16 0,64 1,78 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4,40 24 0,81 2,22 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3,19 24 0,42 1,17 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,30 24 0,00 0,01 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 7,13 24 2,12 5,83 * 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6,05 48 0,76 2,10 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,04 24 0,68 1,87 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,47 8 0,03 0,08 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 7,53 48 1,18 3,26 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,56 24 0,27 0,75 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 1,33 8 0,22 0,61 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 1,98 48 0,08 0,22 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 6,58 24 1,80 4,96 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 4,55 8 2,58 7,12 * 4,41
112
Tabel 73. Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan
Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o 1p 0 9,40 10,42 11,46 31,28 10,43
o 1p 1 12,64 11,34 12,48 36,46 12,15
o 1p 2 13,42 12,78 13,21 39,41 13,14
o 1p 3 13,21 14,01 11,37 38,59 12,86
o 2p 0 12,83 12,24 11,32 36,39 12,13
o 2p 1 12,93 11,32 11,98 36,23 12,08
o 2p 2 13,43 12,49 12,31 38,23 12,74
o 2p 3 13,24 12,84 11,25 37,33 12,44
o 3p 0 12,15 11,24 11,86 35,25 11,75
o 3p 1 11,13 12,67 12,71 36,51 12,17
o 3p 2 14,32 13,12 13,96 41,40 13,80
o 3p 3 14,24 13,45 14,15 41,84 13,95
Total 152,94 147,92 148,06 448,92
Rataan 12,75 12,33 12,34 37,41 12,47
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 =
Olah Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah
Tanah Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah
Tanah Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah
Tanah Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 74. Analisis Ragam Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
31,28
36,46
39,41
38,59
36,39
36,23
38,23
37,33
35,25
36,51
41,40
41,84
12,20
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 11,70 288 0,48 0,59 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 6,82 96 0,48 0,60 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 37,24 324 4,28 6,99 * 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 18,40 162 2,09 3,41 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,28 54 0,03 0,05 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -24,62 288 2,10 3,44 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 3,16 144 0,07 0,11 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 1,18 48 0,03 0,05 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 11,38 96 1,35 2,20 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 7,12 48 1,06 1,73 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,34 16 0,11 0,18 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9,08 24 3,44 5,61 * 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -0,18 24 0,00 0,00 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,81 24 0,03 0,04 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 1,99 24 0,17 0,27 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20,62 48 8,86 14,47 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5,08 24 1,08 1,76 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,82 8 0,08 0,14 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 2,62 48 0,14 0,23 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 3,10 24 0,40 0,65 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,90 8 0,10 0,17 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 14,00 48 4,08 6,67 * 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 10,22 24 4,35 7,11 * 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,44 8 0,02 0,04 tn 4,41
114
Tabel 76. Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem
Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 356,28 346,80 396,80 1099,88 366,63
o1p1 398,30 326,60 421,20 1146,10 382,03
o1p2 376,20 398,20 458,20 1232,60 410,87
o1p3 389,20 368,20 465,50 1222,90 407,63
o2p0 387,25 408,26 401,80 1197,31 399,10
o2p1 413,45 421,70 421,00 1256,15 418,72
o2p2 436,20 428,20 436,40 1300,80 433,60
o2p3 427,30 487,20 475,20 1389,70 463,23
o3p0 398,80 413,76 427,24 1239,80 413,27
o3p1 458,60 436,78 424,35 1319,73 439,91
o3p2 546,00 497,60 474,60 1518,20 506,07
o3p3 521,80 510,40 679,60 1711,80 570,60
Total 5109,38 5043,70 5481,89 15634,97
Rataan 425,78 420,31 456,82 1302,91 434,30
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 77. Analisis Ragam Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis
Derajat Jumlah Kuadrat F- F–
Sumber Keragaman
Bebas Kuadrat Total Hitung Tabel
Kelompok 2 25635,79 12817,89 2,66 tn 6,94
Sistem Olah Tanah (O) 2 19750,93 9875,46 2,05 tn 6,94
Galat (O) 4 19248,43 4812,10
Dosis NPK (P) 3 71719,98 23906,66 4,73 * 3,16
Interaksi 6 60575,67 10095,94 2,00 tn 2,66
Galat (P) 18 90859,72 5047,76
Non-Adiktif 1 8370,80 8370,80 1,72 tn 4,45
Sisa 17 82488,94 4852,29
Total 35 287790,54
1.099,88
1.146,10
1.232,60
1.222,90
1.197,31
1.256,15
1.300,80
1.389,70
1.239,80
1.319,73
1.518,20
1.711,80
1325,09
total
pengaruh utama
a. O1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 1530,53 288 8133,76 1,69 tn 7,71
b. O2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 645,57 96 4341,26 0,90 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. P0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 1487,01 324 6824,69 1,35 tn 4,41
d. P1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 932,04 162 5362,34 1,06 tn 4,41
e. P2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 272,80 54 1378,15 0,27 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 581,13 288 1172,61 0,23 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 442,14 144 1357,55 0,27 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 301,90 48 1898,83 0,38 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 475,61 96 2356,30 0,47 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 412,34 48 3542,17 0,70 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 104,70 16 685,13 0,14 tn 4,41
pengaruh sederhana
O1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 237,35 24 2347,29 0,47 tn 4,41
O1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 283,68 24 3353,10 0,66 tn 4,41
O1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 353,80 24 5215,60 1,03 tn 4,41
O1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 655,70 24 17914,27 3,55 tn 4,41
P0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 301,96 48 1899,58 0,38 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 163,30 24 1111,12 0,22 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -9,70 8 11,76 0,00 tn 4,41
P0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 354,72 48 2621,38 0,52 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 178,20 24 1323,14 0,26 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 88,90 8 987,90 0,20 tn 4,41
P0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 830,33 48 14363,50 2,85 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 590,54 24 14530,73 2,88 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 193,60 8 4685,12 0,93 tn 4,41
116
Tabel 79. Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah
Tanah Dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (Log X))
ulangan
perlakuan Jumlah Rataan
1 2 3
....................gram......................
o1p0 2,55 2,54 2,60 7,69 2,56
o1p1 2,60 2,51 2,62 7,74 2,58
o1p2 2,58 2,60 2,66 7,84 2,61
o1p3 2,59 2,57 2,67 7,82 2,61
o2p0 2,59 2,61 2,60 7,80 2,60
o2p1 2,62 2,63 2,62 7,87 2,62
o2p2 2,64 2,63 2,64 7,91 2,64
o2p3 2,63 2,69 2,68 8,00 2,67
o3p0 2,60 2,62 2,63 7,85 2,62
o3p1 2,66 2,64 2,63 7,93 2,64
o3p2 2,74 2,70 2,68 8,11 2,70
o3p3 2,72 2,71 2,83 8,26 2,75
Total 31,51 31,44 31,86 94,81
Rataan 2,63 2,62 2,66 7,90 2,63
Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,
o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah
Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah
Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah
Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah
Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.
Tabel 80. Analisis Ragam Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk (Tranformasi (Log X))
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%
Tabel 81. Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk (Tranformasi (Log X))
o1 o2 o3 JK=KT= F- F-
Kontras Qj rΣci^2
p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel
1.099,88
1.146,10
1.232,60
1.222,90
1.197,31
1.256,15
1.300,80
1.389,70
1.239,80
1.319,73
1.518,20
1.711,80
1325,09
total
pengaruh utama
a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 1530,53 288 8133,76 1,69 tn 7,71
b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 645,57 96 4341,26 0,90 tn 7,71
pengaruh anak petak
c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 1487,01 324 6824,69 1,35 tn 4,41
d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 932,04 162 5362,34 1,06 tn 4,41
e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 272,80 54 1378,15 0,27 tn 4,41
interaksi
axc 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 581,13 288 1172,61 0,23 tn 4,41
axd 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 442,14 144 1357,55 0,27 tn 4,41
axe 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 301,90 48 1898,83 0,38 tn 4,41
bxc 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 475,61 96 2356,30 0,47 tn 4,41
bxd 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 412,34 48 3542,17 0,70 tn 4,41
bxe 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 104,70 16 685,13 0,14 tn 4,41
pengaruh sederhana
o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 237,35 24 2347,29 0,47 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 283,68 24 3353,10 0,66 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 353,80 24 5215,60 1,03 tn 4,41
o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 655,70 24 17914,27 3,55 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 301,96 48 1899,58 0,38 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 163,30 24 1111,12 0,22 tn 4,41
p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -9,70 8 11,76 0,00 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 354,72 48 2621,38 0,52 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 178,20 24 1323,14 0,26 tn 4,41
p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 88,90 8 987,90 0,20 tn 4,41
p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 830,33 48 14363,50 2,85 tn 4,41
p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 590,54 24 14530,73 2,88 tn 4,41
p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 193,60 8 4685,12 0,93 tn 4,41
118
119
60 cm 4m
2
m o3p0 o1p2 o2p1
3
0
o3p2 o1p0 o2p3 c
m
Keterangan:
o1 = Tanpa Olah Tanah
o2 = Olah Tanah Minimum = Plot penelitian
o3 = Olah Tanah Intensif
p0 = 0 kg Phonska/ha
p1 = 100 kg Phonska/ha
p2 = 200 kg Phonska/ha
p3 = 300 kg Phonska/ha
120
4M
10 cm 40 cm
X X X X X X X X X 1
X 2
0 0
X S 2 O O X X O O S c X c
0 m m U
X X c X X X X X X X X
m
X S X X X X X X S X
X X X X X X X X X X
2
X S X X X X X X S X M
X X X X X X X X X X
X S X X X X X X S 4 X
0
X X X S X X S X X c X
m
X X X X X X X X X X
121
Gambar 7. Penyulaman Gambar 8. Penimbangan Pupuk NPK Phonska
122
Gambar 11. Pengamatan Gulma Gambar 12. Penghitung Bobot Kering Gulma
123
Gambar 15. Sebelum Pengovenan Gambar 16. Penimbangan Akar dan Batang
Gambar 17. Waktu Pemanenan Gambar 18. Menghitung Buku Subur, Polong Total dan Bernas
124
Gambar 19. Pengumpulan Sampel Petak Panen Gambar 20. Penjemuran Petak Panen
125
Gambar 23. Pengambilan 100 Biji Gambar 24. 100 Biji Kedelai
Gambar 25. Penimbangan 100 Biji Gambar 26. Menimbang Petak Panen
126