HERLIN FITRIANA K
HIV dan AIDS
Gejala AIDS
- Radang paru
- Radang sal cerna
- Kanker kulit
Masuk HIV (+) - Radang krn jamur
HIV 3 bln Nampak sehat/ tanpa gejala - TB
==== ====== ================ ===== ========= ====
Masa jendela 5-10 tahun - demam 2 th meninggal
- selera makan
turun
- diare
- BB turun
drastis
Perkembangan AIDS
• Viral Load =
Kecepatan KA
• CD4 = Jarak ke
jurang
FENOMENA GUNUNG
ES
Data kasus statistik mengenai jumlah yang
terinfeksi HIV AIDS bukan jumlah yang
sebenarnya:
Sebab banyak kasus HIV dan AIDS yang
tidak dilaporkan pada fase awal, selain
tanpa gejala juga tidak dapat dideteksi.
Kesadaran masyarakat unuk melakukan
tes HIV masih rendah, sehingga banyak
kasus yang tidak terdata.
SITUASI HIV DI INDONESIA
Jumlah Infeksi HIV yang Dilaporkan Menurut
Tahun Sampai dengan 2017
Grafik Presentase Infeksi HIV yang Dilaporkan Menurut
Kelompok Umur Oktober – Desember 2017
Grafik Jumlah Infeksi HIV yang dilaporkan Menurut
Umur Tahun 2010-2017
Peresentase Infeksi HIV yang Dilaporkan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2010-2017
HIV Yang Dilaporkan Menurut Jenis
Kelamin Oktober-Desember 2017
HIV Yang Dilaporkan Menurut Jenis
Kelamin 2008- 2017
Persentase HIV Yang Dilaporkan
Menurut Jenis Kelamin 2008- 2017
HIV Yang Dilaporkan Menurut Faktor Resiko
Oktober – Desember 2018
Lanjutan ….
HIV Yang Dilaporkan Provinsi sampai
dengan Desember 2017
10 Provinsi Yang Melaporkan Jumlah HIV
Terbanyak Desember 2017
SITUASI AIDS DI INDONESIA
Jumlah AIDS di Indonesia Yang
Dilaporkan Menurut Tahun
Jumlah AIDS di Indonesia Yang Dilaporkan
Menurut Kelompok Umur Oktober – Desember
2017
Jumlah AIDS di Indonesia Yang Dilaporkan
Menurut Kelompok Umur 1987-2017
Kumulatif AIDS yang dilaporkan Menurut
Kelompok Umur Tahun 1987-2016
Jumlah AIDS di Indonesia Yang Dilaporkan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 1987-2016
Jumlah AIDS Yang Dilaporkan Menurut
Pekerjan/Status Oktober – Desember 2017
Kumulatif AIDS Yang Dilaporkan Menurut
Pekerjan/Status Tahun 1987-2017
Jumlah AIDS Yang Dilaporkan Menurut
Provinsi Tahun 1987-2017
10 Provinsi Yang Melaporkan Jumlah AIDS
Terbanyak Oktober-Desember 2017
AIDS Menurut Faktor Resiko 2017
AIDS Menurut Faktor Resiko Tahun
1987-2017
Lanjutan ...
Jumlah AIDS Yang dilaporkan Menurut Penyakit
Penyerta Tahun 1987-2016
Lanjutan….
Termasuk dalam risiko :
Penggunaan Zat
Risiko Seksual
Penggunaan Alkohol
Pengguna Jarum
Kemiskinan
Darah Produk Darah
Akses Layanan Kes
Transmisi HIV dari Ibu
Mobilisasi Penduduk
ke Anak
Faktor Budaya
FAKTOR
RISIKO Hub Seksual
Usia Dini
Seksual
SEKSUAL Bergonta-ganti
PENGGUNAAN
JARUM SUNTIK
DARAH PRODUK
DARAH
Hub Seks
Tdk Aman /
Berisiko
B. PENGGUNAAN ALKOHOL
Sukar
Memakai
kondom
dengan
benar
C. KEMISKINAN
Bekerja
menjual
seks
(Pr & Lk)
Akses
Kurang
Meningkatkan risiko
HIV AIDS
E. MOBILISASI PENDUDUK
Transaksi seksual
dan narkoba
terselubung
Meningkatkan risiko
HIV AIDS
E. FAKTOR BUDAYA
Budaya
Permisif
Meningkatkan risiko
HIV AIDS
Sentuhan
Alat makan Nyamuk
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENULARAN HIV ?
63
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENULARAN HIV ?
PrinsipESSE
• Exit : Keluar dari tubuh manusia
• Survive : HIV harus kondisi hidup
• Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup
• Enter : HIV masuk ke tubuh manusia
65
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?
66
Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang
dikonsumsi tapi cara pemakaiannya !
67
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?
Pengguna napza
suntikan
Seks tanpa kondom
dengan perempuan
(jarum tak steril, pakai Suami
bergantian)
lain (WPS)
Bayi berisiko
HIV ! kondom
dengan
tertular HIV Istri hamil dengan HIV AIDS istri
69
PENGOBATAN HIV DAN AIDS
dan
Modul 9, Halaman 73
Tenaga Masyarakat
Kesehatan Peningkatan
Eliminasi
Cakupan Kualitas
Stigma & Diskriminasi
Sosialisasi
Dukungan
RS Rujukan ARV
VCT 204
25 Mazami Enterprise © 2009
ARV 148 (124+24)
Advokasi
Mendapat
Hambatanlayanan
75 235
Ibu dengan Lintas Program
HIV
H H
Puskesmas RS Swasta Dukungan
H H
Pustu
H Bidan praktik
swasta
Lintas Sektor
Polindes
Depkes
Modul 9, Halaman 76
Mazami Enterprise © 2009
1. Peningkatan kemampuan manajemen
pengelola program PMTCT
2. Peningkatan akses informasi PMTCT
3. Peningkatan akses intervensi PMTCT pada
ibu hamil, bersalin dan nifas
4. Peningkatan akses pelayanan dukungan
perawatan & pengobatan (CST) bagi ibu dan
bayi
Modul 9, Halaman 77
Mazami Enterprise © 2009
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
Modul 9, Halaman 78
2. Mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan pada ibu dengan HIV
Skala Nasional Area Risiko Tinggi
• Promosi & distribusi kondom • Promosi & distribusi kondom
• Penyuluhan ke masyarakat ttg • Penyuluhan ke masyarakat ttg
PMTCT, terutama kpd lelaki PMTCT, terutama kpd lelaki
• Konseling pasangan yang salah • Konseling pasangan yang salah
satunya terinfeksi HIV satunya terinfeksi HIV
• Konseling perempuan/ pasangannya • Konseling perempuan/
jika hasil tes HIVnya negatif selama pasangannya jika hasil tes HIVnya
kehamilan negatif selama kehamilan
• Menganjurkan perempuan yang
menderita penyakit kronis untuk
menunda kehamilan hingga sehat
selama 6 bulan
• Membantu lelaki HIV positif &
pasangannya untuk menghindari
kehamilan yg tidak direncanakan
Modul 9, Halaman 79
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya
Modul 9, Halaman 80
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta
bayi & keluarganya
Modul 9, Halaman 81
Target Program
PMTCT
Modul 9, Halaman 82
1. Menurunkan 25% prevalensi HIV pada
ibu hamil
Modul 9, Halaman 83
Jumlah ibu hamil 1,10 %*CBR* populasi
Jumlah pengunjung klinik ANC 90 % ibu hamil
Modul 9, Halaman 85
Contoh Alur Pelayanan PMTCT 1 Untuk Ibu Hamil
Posyandu Klinik ANC Klinik KB Klinik VCT Klinik IMS Klinik PTRM
Konseling Konseling
Persalinan Persalinan
Posyandu Klinik ANC Klinik KB Klinik VCT Klinik IMS Klinik PTRM
Konseling Konseling
Ya Ya
Ya Ingin Hamil Hamil
Indikasi ARV Tidak
Tidak Tidak Asuhan Ante Natal
ARV
sesuai Ya Persalinan
Memenuhi syarat
protokol Asuhan Pasca Natal
Tidak
Perawatan
lanjutan Odha Hamil Kontrasepsi
Ikuti Alur 1
RS Rujukan ODHA Modul 9, Puskesmas
Halaman 87
1. Persiapan Manajemen
1. Pengumpulan data dan informasi
2. Penyusunan jadual kegiatan komprehensif
3. Penyusunan alur pelayanan
4. Koordinasi
Modul 9, Halaman 88
2. Persiapan Sumber Daya Manusia
1. Penentuan 10 Petugas VCT
2. Pelatihan Petugas VCT
Puskesmas
10 Petugas VCT
Modul 9, Halaman 90
4. Persiapan Laboratorium
Positive Reactive
HIV-1/2 Control
Positive Negative
(+) (-)
Modul 9, Halaman 91
5. Persiapan Media komunikasi
Leaflet
Modul 9, Halaman 92
Poster
Modul 9, Halaman 93
6. Persiapan Pencatatan dan Pelaporan
Modul 9, Halaman 94
1. Penyuluhan
Penyuluhan dapat dilaksanakan di dalam gedung atau di luar
gedung Puskesmas/ RS
• Penyuluhan di dalam gedung dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan bersamaan dengan pelayanan ANC
• Penyuluhan di luar gedung dilaksanakan oleh kader pada
saat pertemuan warga (arisan, peringatan hari raya agama/
hari besar nasional)
Sasaran: Remaja, PUS, Ibu hamil dan pasangannya
Materi: HIV & AIDS, Cara penularan dan pencegahannya,
PMTCT, Intervensi untuk PMTCT, Tempat yang dapat melayani
konseling & testing HIV
Modul 9, Halaman 95
2. Konseling pra dan pasca tes
Konseling dapat dilaksanakan di dalam gedung atau di luar
gedung Puskesmas/ RS
• Konseling di dalam gedung dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan bersamaan dengan pelayanan ANC
• Konseling di luar gedung dilaksanakan oleh kader
(didampingi oleh tenaga kesehatan apabila diperlukan)
melalui kegiatan penjangkauan/ kunjungan ke tempat
berkumpul warga, sekolah, dan dari rumah ke rumah
(Outreach VCT)
Sasaran: Remaja, PUS, Ibu hamil dan pasangannya
Materi: HIV & AIDS, Pemeriksaan darah HIV, Sikap terhadap
hasil pemeriksaan HIV, Intervensi untuk PMTCT
Modul 9, Halaman 96
3. Pemeriksaan darah HIV
Pengambilan darah dilakukan oleh tenaga kesehatan, dapat
dilakukan di dalam gedung atau di luar gedung Puskesmas/ RS
Pemeriksaan serologis:
• Laboratorium Puskesmas
• Laboratorium RS rujukan Odha
Pembacaan hasil laboratorium:
• Dilaksanakan pada Konseling pasca tes
• Dapat oleh Dokter atau Konselor terlatih
Modul 9, Halaman 97
4. Penatalaksanaan kasus dan rujukan
Penatalaksanaan Obstetrik ibu dengan HIV
• Asuhan Antenatal: Puskesmas/ RS
• Persalinan: bila memungkinkan di RS rujukan Odha
• Asuhan Postnatal: Puskesmas/ RS
Penatalaksanaan ARV ibu dengan HIV
• RS Rujukan Odha: pengendali utama pemberian ARV
profilaksis
• Puskesmas: apabila memungkinkan dapat sebagai outlet
pemberian ARV dan pemeriksaan laboratorium
Laboratorium:
• Hematologi rutin, Tes Faal Hati, Tes Faal Ginjal
• CD4 dan Viral Load
Modul 9, Halaman 98
5. Dukungan
Dapat dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung
Puskesmas/ RS
Sasaran dukungan
Ibu dengan HIV
Bayi & Anak
Anggota keluarga
Jenis dukungan
Dukungan Psikologi
Dukungan Sosial
Dukungan Pengobatan
Modul 9, Halaman 99
Petugas pemberi dukungan
Non Medis Medis
Konselor Dokter
Sukarelawan Bidan & Perawat
Tokoh agama
Psikolog & Psikiater
Pengobatan Alternatif
(Acupressure, Meditation, Herbal Therapy etc)
Kader Kesehatan
Perlu Modul
kerjasama
9, yang serasi Halaman 100
Evaluasi setiap tahun
Indikator Dampak:
4
Modul 9, Halaman 106
Mazami Enterprise © 2009
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan tidak
dianjurkan untuk hamil
1 2
1 2 3
Positive Reactive
HIV-1/2 Control
Positive Negative
(+) (-)
• Faktor bayi
Faktor Ibu
• Ibu yang baru terinfeksi HIV mudah menularkan
ke bayi
– Jumlah virus sangat tinggi
• Ada penyakit infeksi oportunistik: batuk lama,
diare lama,
• Infeksi Menular seksual, Infeksi plasenta
• Kurang gizi
• Mastitis
• Ketuban pecah dini, partus lama, episiotomi,
memecah ketubah
Faktor Bayi
• Bayi lahir prematur
• Menyusu pada ibu yang HIV
• Terdapat lesi pada mulut bayi (terutama yg < 6
bulan)
PMTCT – umum
• Untuk mencegah penularan pada bayi, yang
paling penting adalah mencegah penularan
pada ibunya dulu.
• Harus ditekankan bahwa bayi hanya dapat
tertular oleh ibunya.
• Jadi bila ibunya HIV-negatif, PASTI bayi juga
tidak terinfeksi HIV.
• Status HIV ayah TIDAK mempengaruhi status
HIV bayi.
Mengapa?
• Kita sering salah pengertian bahwa salah satu
cairan tubuh manusia yang mengandung HIV
adalah ‘sperma’. Ini SALAH!
• Yang mengandung virus pada laki-laki yang
HIV-positif adalah, air mani (cairan sperma)
BUKAN sperma.
• Sperma tidak mengandung virus, dan oleh
karena itu, telur si ibu TIDAK dapat ditularkan
oleh sperma!
• Bila perempuan tidak terinfeksi, dan
melakukan hubungan seks dengan laki-laki
tanpa kondom ada risiko tertular.
• Bila perempuan terinfeksi dapat
menularkan virus pada bayi.
• Tetapi laki-laki tidak dapat langsung
menularkan HIV ke janin atau bayi.
• Hal ini menekankan pentingnya kita
menghindari infeksi HIV pada perempuan.
Strategi PMTCT
• Cegah seluruh wanita jangan terinfeksi HIV
• Bila sudah terinfeksi HIV cegah jangan
sampai ada kehamilan yang tidak dikehendaki
• Bila sudah hamil cegah penulalran ke bayi