Nim : 022921486
Pasal 1 butir 7 Peraturan Mahkaman Agung No. 1 Tahun 2008 untuk selanjutnya
disebut Perma No1/2008, menyebutkan mediasi sebagai “penyelesaian sengketa
melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu oleh mediator”. Di sini
disebutkan kata mediator, yang harus mencari berbagai kemungkinan
penyelesaian sengketa yang diterima para pihak. Pengertian mediator
disebutkan dalam Pasal 1 butir 6, yaitu “Mediator adalah pihak yang bersifat
netral dan tidak memihak, yang berfungsi membantu para pihak dalam mencari
berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa”.
Mediasi memiliki hubungan yang erat dengan negosiasi. Mediasi dipilih jika
negosiasi tidak dapat dilakukan atau telah gagal dilaksanakan. Jadi, mediasi
adalah sebuah intervensi terhadap proses negosiasi oleh pihak ketiga yang tidak
memihak. Di sini mediator mengarahkan jalannya negosiasi tetapi tetap tidak
boleh atau tidak mempunyai kewenangan untuk membuat keputusan atas
masalah yang menjadi pokok sengketa.