PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini sumber daya manusia (SDM) harus mampu
menyikapi perubahan dan persaingan yang setiap saat terjadi baik dari segi
kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Perubahan-perubahan fundamental yang
terjadi dalam lingkungan bisnis telah mengakibatkan perubahan dramatis ada sifat-
sifat penting sistem SDM dan menunjukkan makin pentingnya SDM bagi suatu
perusahaan. Perkembangan teknologi, kondisi bisnis yang cepat berubah, menuntut
suatu organisasi atau perusahaan untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan yang makin kompetitif melalui transformasi.
Transformasi yang dilakukan memerlukan keterlibatan SDM, karena SDM
merupakan subyek penting yang akan melaksanakan proses perubahan dan hasil dari
proses perubahan yang direncanakan (Moran dan Brightman, 2000). Sebagai contoh,
seorang pegawai agar prestasi seorang pegawai mengalami peningkatan maka terlebih
dahulu harus meningkatkan disiplin diri karena merupakan salah satu kriteria untuk
menjadi sukses karena arti disiplin itu sendiri melakukan sesuatu hal secara teratur
dan konsisten untuk mencapai tujuan. Kedua adalah meningkatkan integritas diri
karena integritas bukanlah apa yang dilakukan melainkan lebih kepada siapa diri
sebenarnya pada akhirnya akan menetapkan apa yang dilakukan. Integritas membantu
seseorang mengambil keputusan antara apa yang ingin dilakukan dan apa yang harus
dilakukan. Integritas menetapkan siapa dirinya dan bagaimana orang tersebut akan
memberikan tanggapan bahkan sebelum konflik muncul. Dengan kata lain lebih
ditekankan kepada profesionalisme SDM.
Dalam peningkatan sumber daya manusia tidak bisa dilepaskan dari kemauan,
integritas, disiplin. Untuk itu, kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
A. Pengertian Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan dan kata integritas juga berasal dari kata sifat latin integer (utuh,
lengkap). Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin "keutuhan" yang berasal dari
kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter. Definisi lain mengenai integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem
sosial tertentu
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan
kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit
untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”.
Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung
sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
Integritas adalah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-
langkah, prinsip, harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai
kejujuran dan kebenaran atau akurasi dari itu tindakan seseorang. Integritas dapat
dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan, dalam bahwa hal konsistensi internal
sebagai kebajikan, dan menunjukkan bahwa ternyata pihak yang memiliki nilai-nilai
A C
Penjelasan:
a. Lingkaran 1 adalah kepentingan-kepentingan organisasi perusahaan dan untuk
inilah perusahaan didirikan oleh pengusaha.
b. Lingkaran II adalah keinginan-keinginan individu karyawan dan untuk inilah
karyawan bersedia bekerja pada perusahaan.
c. Bagian A adalah kepentingan-kepentingan perusahaan yang dilebur atas
kesediaan pengusaha (benefit and service) demi tujuan bersama.
d. Bagian C adalah keinginan-keinginan individu karyawan yang dilebur atas
kesediaan dari karyawan demi tujan bersama.
e. Bagian B adalah penyatuan kepentingan perusahaan dan keinginan individu
karyawan yang harus dilakukan secra bersama.
f. Semakin besar kemauan melebur kepentingan dan keinginan anggota
organisasi, semakin baik hubungan antarmanusia di dalam organisasi tersebut
untuk mencapai tujuan bersama.
g. Jika hubungan antarmanusia di dalam perusahaan semakin serasi, tujuan
bersama akan lebih mudah dicapai dengan hasil yang lebih memuaskan.
2. Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berartin dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama
secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Dr. David Mc. Clelland terdapat pola motivasi yang menonjol :
1). Achievement motivation, yaitu suatu keinginan untuk mengatasi/ mengalahkan
suatu tantangan, untuk kemajuan, dan pertumbuhan.
2). Affiliation motivation, yaitu dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang
lain.
3). Competence motivation, yaitu dorongan untuk melakukan pekerjaan yang
bermutu
4). Power motivation, yaitu dorongan yang dapat mengendalikan suatu keadaan.
Dalam hal ini ada kecenderungan untuk mengambil risiko dan menghancurkan
rintangan yang terjadi.
Sifat ini banyak dilakukan/terdapat pada orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang politik. Power motivation ini tidak akan berakibat terlalu buruk, jika diikuti
oleh achievement, affiliation dan competence motivation.
Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan dan kata integritas juga berasal dari kata sifat latin integer (utuh,
lengkap). Yang dimaksud integrasi pegawai adalah penyesuaian antara perbedaan
kepentingan perusahaan dengan karyawan sebagai individu agar dapat bekerja sama
secara harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pengintegrasian karyawan ini disamping menyangkut keselarasan antar
berbagai kepentingan fungsi ini juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan
keluhan karyawan, sikap buruh, pemahaman perasaan mengenai keikutsertaan
merekam dalam pengambilan keputusan. Dimana dalam pengintegrasian terjadi
proses saling membutuhkan, saling memuaskan, dan saling menguntungkan.
Saran
Semua bagian dalam perusahaan atau organisasi mengetahui tentang
pengintegrasian, dan setiap perusahaan selalu memberikan motivasi kepada karyawan
supaya semangat kerja karyawan tetap terjaga dan diperoleh hubungan yang baik
antara perusahaan dan karyawan.
Hasibun, Malayu. S.P., 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta, Hal. 135-177.
Moran, J.W., dan Brightman, B.K., 2000, Leading Organizational Change, Journal of
Workplace Learning: Employye Conselling Today, 12, 66-74.
Ruhyanuddin, Faqih. 2006. Pengintegrasian SDM : UMM Press
Siswanto, H.B., 2005, Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta.
Usman, Husaini., 2013, Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta.