Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN DAN USAHA

PERIKANAN TANGKAP DI SULAWESI SELATAN

Oleh :

1. Mey Izza Zannuba Arrifah (185080301111028)


2. M. Fadhillah F. (185080301111024)
3. Fifi Mutiya Fatul N.F (185080301111021)
4. Yunita Aminatus S. (185080301111018)
5. Paskah Simanjuntak (18508030111022)

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


BAB I

1.1 Pendahuluan

Indonesia mempunyai potensi sumber daya laut yang luar biasa yang Jika
dikalkulasi dan diolah secara maksimal maka kekayaan laut Indonesia bisa
menyumbang pendapatan sebesar US$ 1,2 triliun. Kekayaan laut Indonesia bisa
dipetakan dari beberapa sumber, yakni migas, wisata bahari, dan komoditas
perikanan. "Dari sektor cadangan migas saja, 70 persen atau sebesar 9,1 miliar barel
terdapat di laut (Rykang, R, W, 2014).
Berdasarkan data statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi
Selatan tahun 2005, pemanfaatan sumber daya perikanan di perairan Sulawesi
Selatan baru mencapai 30% dari potensi lestari. Hal ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan potensi perikanan budidaya di Sulawesi Selatan berjumlah maksimal.
Kenyataan diatas tidak lepas dari kurangnya sarana dan prasarana pembudidayaan
ikan yang ada. Keadaan tersebut umumnya dikarenakan alasan klasik berupa
besarnya biaya investasi pengadaan lokasi dan peralatan pembudidyaan ikan yang
umumnya masih dikelola oleh kelompok-kelompok nelayan setempat, sehingga
menyebabkan kurang maksimalnya pemanfaatan potensi perikanan setempat.
Pemerintah terus berupaya mengatasi hal ini, melalui Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya rutin memberikan paket bantuan pengadaan binih/benur kepada kelompok-
kelompok nelayan namun hal ini kurang terlihat manfaatnya dikarenakan jumlah nya
yang terbatas. Menyiasati keadaan tersebut maka para kelompok nelayan melakukan
penangkaran binih/benur unggulan yang nantinya dibagikan atau dijual murah kepada
nelayan setempat (Ambo, 2011).
Argumen :
Melihat potensi sumber daya laut Indonesia yang besar khususnya di daerah
Sulawesi Selatan harusnya hal itu dapat mendongkrak pendapatan warga seitar dan
menaikan taraf hidup serta presentase pemanfaatan potensi tersebut,namun sungguh
disayangkan hal itu belum terealisasikan di daerah Sulawesi Selatan. Pemanfaatan
sumber daya peikanan di daerah Sulawesi Selatan ini kami nilai belum optimal jika
dibandingkan dengan hasil laut yang di dapat. Banyak nelayan yang belum
mendapatkan edukasi tentang bagaimana cara penangkapan yang baik dan
pengolahan hasil tangkapan agar menghasilkan nilai yang optimal. Para nelayan
sekitar masih meggunakan metode tradisional dalam hal penangkapan maupun
pengolahan.
Pembangunan pelabuhan perikanan dan tempat pengolahan hasil tangkpan
ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan sekitar,meningkatkan taraf
hidup dan nilai hasil tangkapan,mengingat potensi dan sumberdaya besar yang yang
dimiliki oleh oleh lautan Sulawesi Selatan. Untuk menyelesaikan pembangunan
proyek pelabuhan dan tempat pengolahan hasil perikanan ini pemerintah provinsi
Sulawesi selatan mengalokasikan dana sebesar Rp. 16 Miliar dan dikerjakan kurang
lebih selama 4 tahun dengan arus kas tahun pertama sebesar Rp. 5 miliar tahun
kedua Rp. 3 miliar dan tahun 3,4,5 menggunakan diskonto 14%.
- Present Value :
Menurut hasil analisis kelompok kami menngunakan rumus perhitungan Net Present
Value (NPN) proyek ini akan sangat menguntungkan untuk kedepanya mengingat
potensi sumberdaya yang besar di lautan Sulawesi Selatan.

NPV =

= 26.123.645.708 - 16.000.000.000
= 10.123.645.708
Karena, NPV > 0, proyek diterima

- Cash In Flow (Uang masuk) : 10.123.645.708


- Cash Out Flow (Uang Keluar) : 16.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai