Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skripsi
Oleh:
UMI MAIMUNAH
NIM : 104081002523
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
1429H/2008M
i
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM, LEVERAGE, FAKTOR
INTERN DAN FAKTOR EKSTERN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Oleh:
UMI MAIMUNAH
NIM : 104081002523
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji Ahli
JURUSAN MANAJEMEN
1429H/2008M
ii
Hari ini Selasa tanggal 10 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Umi Maimunah NIM : 104081002523 dengan judul :
Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor
Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan Memperhatikan penampilan tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ketua Sekretaris
Penguji Ahli
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Pendidikan :
iv
Abstract
v
Abstrak
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh struktur
kepemilikan saham, leverage, faktor ekstern, dan faktor intern terhadap nilai
perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Tidak seperti pada permasalahan keagenan di
paasar modal yang sudah maju, problem keagenan di Bursa Efek Indonesia adalah
terjadinya perbedaaan kepentingan antara pemilik minoritas dengan pemilik
mayoritas. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : (1) struktur kepemilikan saham,
faktor ekstern, dan faktor internberpengaruh signifikan terhadap terhadap leverage,
(2) struktur kepemilikan saham, faktor ekstern, faktor intern, dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Studi ini ingin menguji teori
keagenan, Jensen dan Meckling (1976), Pecking Order Theory, Myers (1984), Trade
off Model dan Signaling Theory, Bhattacharya (1979). Populasi dalam studi ini
adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2003 sampai dengan
2006. Sebanyak 24 perusahaan diambil sample dengan menggunakan purposive
sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM) menggunakan program Lisrel 8.54. Hasil studi menujukkan bahwa struktur
kepemilikan saham, faktor ekstern dan faktor intern berpengaruh signifikan terhadap
leverage. Struktur kepemilikan saham, factor ekstern, dan factor intern tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci :Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Ekstern, Faktor Intern, Struktur
Modal (Leverage), Nilai Perusahaan
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah robbil ‘alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT. Semoga kita
senantiasa mendapatkan hidayah-Nya, sehingga kita termasuk dalam orang-orang
yang berada pada jalan yang benar. Shalawat dan salam kita haturkan kepada
junjungan kita sang pembawa kebenaran Nabi Muhammad SAW.
Skripsi yang telah penulis selesaikan ini merupakan salah satu anugerah dari
banyaknya nikmat yang telah Dia berikan. Selesainya skripsi ini juga tak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga
penulis sampaikan kepada orang-orang yang semoga selalu dikasihi oleh Allah SWT.
1. Ibu dan Bapak tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang,
perhatian, dan dukungan baik moral, spiritual, maupun material pada penulis.
Kasih sayang mereka yang teruntai begitu indah dan tulus menjadi inspirasi dan
motivasi bagi penulis dalam menjalani hidup. Kakakku (Mimi), Adik-adikku
(Dayat dan Pipih), dan My Love (Joni) tersayang yang telah memberikan
motivasi dan dukungan dalam bentuk moral maupun material hingga
terselesaikannya skripsi ini.
2. Bapak Drs. Mohammad Faisal Badroen, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Pembantu Dekan Bid. Akademik
fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
vii
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sekaligus pembimbing I yang telah banyak memberikan saran, petunjuk, ilmu
pengetahuan, dan meluangkan waktunya hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MBA selaku pembimbing II yang selalu
memberikan petunjuk secara cerdas dalam membimbing penulis sehingga
terselesaikan juga skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama belajar di bangku kuliah. Kepada seluruh staff bagian
Akademik dan Keuangan, serta staff Perpustakaan, terima kasih atas segala
bantuannya.
7. Special thanks to teman-teman terbaik dan teman-teman seperjuangan yang
bersama-sama berjuang dan saling membantu untuk menyelesaikan skripsi ini
Terima kasih sudah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk memberikan
pelajaran yang paling berharga.
Semoga mereka semua mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda dan
selalu dijaga dan dilindungi serta benar-benar menjadi orang yang dikasihi dan
disayangi oleh Allah SWT. Tiada balasan apapun jua yang dapat penulis berikan
selain doa.
Penulis sangat menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar
bisa lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak .
Umi Maimunah
(Penulis)
viii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan................................................................................................... i
Abstract ................................................................................................................. v
Abstrak ................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
ix
C. Struktur Kepemilikan Saham ...................................................................................... 23
D. Faktor Ekstern ............................................................................................................. 27
E. Faktor Intern ...................................................................................................................... 28
F. Penelitian sebelumnya....................................................................................................... 33
G. Kerangka Pemikiran .................................................................................................... 38
H. Rumusan Hipotesis............................................................................................................ 43
BAB IV PEMBAHASAN
x
C.2 Pengujian Jalur Individual – Structural Model ........................................................... 113
D. Interpretasi ................................................................................................................ 121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
oleh perusahaan dengan hutang atau dengan penjualan saham akan sangat
1
Para manajer dalam menjalankan operasi perusahaan, sering kali
2
terpusat terdapat dua kelompok pemegang saham, yaitu controlling
Hal ini disebabkan dimana dividen yang besar menyebabkan rasio laba
kinerja manajer dimonitor oleh bursa dan penyediaan dana baru. Pengawasan
3
Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa kepentingan manajemen dan
dibiayai oleh utang, tetapi manajer tidak menyukai dengan alasan bahwa
4
payout ratio (Crutley dan Hansen, 1989; Easterbrook, 1989; Leland dan
luar seperti institusional investor dapat mengurangi agency cost. Hal ini
Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan
5
modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Myers dan Majluf (1984),
equity.
6
akan membuat penghematan pajak dari penggunaan utang lebih rendah
dari pada nilai sekarang dari financial distress dan agency cost (model
penelitian ini menambahkan dua variabel manifest yaitu DAR (Debt to Asset
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
terhadap leverage.
7
C. Pembatasan Masalah
Desember 2006.
D. Perumusan Masalah
leverage?
nilai perusahaan?
perusahaan?
8
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
leverage.
nilai perusahaan.
1. Bagi Penulis
perkuliahan.
2. Bagi Investor
9
dimanfaatkan oleh para investor dalam pengambilan keputusan
3. Bagi Perusahaan
4. Bagi Akademisi
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan modal sendiri. Ahmad Rodoni dan Indo Yama Nasaruddin (2007).
dimiliki perusahaan. Salah satu isi penting yang sering dihadapi oleh manajer
dengan modal.
11
terdapat kelebihan antara debt equity ratio dengan average cost of
capital.
apabila harga saham dipasaran terlalu mahal maka perusahaan harus menolak
menerbitkan saham baru karena harga saham tersebut akan turun melalui
proses penilaian.
12
1. Pengertian Struktur Modal
sendiri) dan utang pada suatu perusahaan (Wild et al., 2005). Struktur modal
pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aktiva yang dimiliki
Sedangkan menurut Awat (1999) struktur modal adalah proporsi antara utang
jangka panjang dan modal sendiri. Demikian pula menurut Riyanto (2001)
antara lain:
a) Tingkat bunga
modal akan mempengaruhi jenis modal apa yang akan digunakan, apakah
jika tingkat bunga obligasi lebih rendah daripada earning power dari
13
b) Stabilitas earning
dengan beban tetap (utang) atau tidak. Jika perusahaan memiliki earning
c) Susunan aktiva
sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan cenderung
d) Risiko aktiva
Risiko yang melekat pada setiap aktiva perusahaan belum tentu sama.
besar. Jika perusahaan memiliki aktiva yang peka terhadap risiko maka
14
e) Jumlah modal yang dibutuhkan
struktur modal. Jika modal yang dibutuhkan sangat besar maka dirasakan
faktor. Oleh karena itu, dalam rangka memperoleh dana melalui penjualan
g) Sifat manajemen
h) Besarnya perusahaan
15
melakukan penerbitan saham baru untuk memenuhi kebutuhan dananya.
modal atau utang suatu perusahaan ditentukan oleh empat faktor berikut :
a. Risiko bisnis
b. Pajak perusahaan
c. Fleksibilitas keuangan
16
d. Agresivitas manajemen
meningkatkan laba.
3. Utang
1) Pengertian utang
tuntutan dari pihak luar", yaitu kewajiban ekonomis yang harus dibayar
2) Jenis utang
(a) Utang dagang, yaitu utang yang timbul karena adanya pembelian
17
barang dagangan secara kredit.
(b) Utang wesel, yaitu utang yang disertai dengan janji tertulis untuk
(c) Utang pajak, yaitu utang pajak yang belum disetorkan ke kas
negara.
(d) Biaya yang masih harus dibayar, yaitu biaya-biaya yang sudah
(e) Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, yaitu sebagian
realisir.
dari satu tahun sejak tanggal neraca) (Munawir, 2001). Utang jangka
a. Utang obligasi
tertentu.
18
4. Modal
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik Perusahaan
yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang
ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
klasifikasi neraca yaitu aktiva, utang dan milik sendiri (modal) sehingga
cadangan pada prinsipnya juga terdiri dari tiga golongan yaitu: (Munawir,
2001).
itu akan lebih tepat bila diberi nama lain yaitu akumulasi penyusutan, atau
dimasukkan dalam utang lancar (current liability), yaitu Utang Pajak atau
19
3. Cadangan yang merupakan surplus, yang betul-betul merupakan hak para
pemisahan sebagian dari laba yang ditahan (retained earning), dan dalam
B. Nilai Perusahaan
(Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai
dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari
akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang
terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar
perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset
saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan
meningkat.
20
Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya
adalah :
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga
Menurut Basuku Yusuf, 2005 dalam Malla Bahagia, 2008, hubungan faktor-
1. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata
lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal
ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat
efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi,
21
profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat
profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang
2. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi PER nya.
besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen
ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar
keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari
22
besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat
1. Kepemilikan Manajerial
23
Proporsi hutang yang besar akan menempatkan manajer di bawah
kepemilikan manajerial.
melalui free cash flow hypothesis (FCF) (Jensen, 1986). Melalui hipotesis ini
2. Kepemilikan Institusional
adalah negatif. Hubungan ini sesuai dengan penelitian Fitri dan Mamduh
(2003).
24
akan mengurangi minat institusi untuk melakukan investasi pada saham
dalam perusahaan yang ketat tadi menyebab manajer akan bertindak sesuai
akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada saham dengan dividen yang tinggi
dibayarkan pada risiko yang tinggi dalam hal ini berarti kepemilikan
dalam hal ini yaitu biaya yang ditanggung pemilik untuk mengawasi agen
25
Kehadiran kepemilikan institusional memiliki efek subtitusi bagi pembayaran
hutang yang tinggi akan berusaha untuk mengurangi agency cost of debt-nya
pendanaan dari aliran cost internal. Pemegang saham akan merelakan aliran kas
membiayai investasi
26
D. Faktor Ekstern
bunga kredit investasi dan tingkat bunga kredit modal kerja Bank
penggunaan modal kerja dalam bentuk utang jangka pendek dan dana
investasi dalam bentuk hutang jangka panjang pada akhir tahun. Suku
dengan len (ln) dari nilai perdagangan saham di BEI pada akhir tahun.
27
3. Pertumbuhan Pasar
diukur dari nilai rasio selisih volume penjualan pada tahun t dengan
E. Faktor Intern
adalah :
1. Profitabilitas
profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dengan rasio laba
equity (ROE).
28
Tingkat profitabilitas masa lalu di suatu perusahaan harus
Dengan formula :
29
2. Pembayaran dividen
30
dan pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga
likuiditas.
31
b. kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus
tersebut.
konstan.
laba. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang
3. Ukuran Perusahaan
pada neraca akhir tahun yang dilakukan dengan len (ln) dari total
aktiva.
32
aktiva yang bisa dijadikan jaminan untruk memperoleh hutang
keberadaannya dengan baik akan memiliki akses yang mudah pada pasar
perusahaan kecil.
F. Peneliti Sebelumnya
ekstern dan faktor intern terhadap nilai perusahaan di Bursa Efek Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada
adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sebanyak 134
ini menunjukan bahwa struktur kepemilikan, faktor ekstern dan faktor intern
Studi ini menguji teori keagenan Jensen dan Meckling (1971). Pecking Order
Theory Myers (1984), Trade Off Model dan Signaling Theory, Bhattacarya
(1979).
faktor determinan struktur modal dan price earning ratio serta pengujian
terhadap harga saham studi empiris perusahaan Jakarta Islamic Index dengan
faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal baik secara langsung dan
tidak tidak langsung dalam hal struktur aktiva, operating leverage (DOL),
faktor apa saja yang memperngaruhi price earning ratio (PER) , seperti total
pertumbuhan (grow rates), baik secara langsung dan tidak langsung, untuk
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap price earning ratio (PER) dan
untuk memperoleh bukti empiris tentang faktor apa saja dari kedua faktor,
34
yakni struktur modal dan price earning ratio (PER) yang mempengaruhi harga
saham, serta mencari faktor apa yang dimiliki pengaruh paling dominan.
total leverage dan penjualan maka total leverage mempunyai pengaruh yang
paling dominan terhadap PER dan hasil penelitian selanjutnya yakni antara
pengaruh struktur modal dan PER terhadap harga saham hasil menunjukan
itensitas modal tertimbang serta pangsa pasar terhadap ROA dan ROE
1997 dengan total sampel per tahun sebanyak 41 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dengan menggunakan pooling data. Uji t dan uji F digunakan untuk
35
menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa : pertama,
tiga variabel, yaitu ROA industri, intensitas modal tertimbang, dan leverage
keuangan tertimbang.
digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari 8 perusahaan yang bergerak
regresi linier berganda yaitu uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini didapat
tahunan.
36
Peneliti lainnya dilakukan oleh Etty M. Nasser dan Fielyandi F.
equation model) dengan bantuan software Amos 4.0. Penelitian ini bertujuan
hutang terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didapat bahwa variabel
37
G. Kerangka pemikiran
dalam memperoleh pinjaman sebab jumlah utang yang semakin meningkat akan
dividen yang meningkat akan mengurangi laba yang ditahan sehingga sumber
38
perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa dijadikan jaminan untruk
sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Investor
39
semakin tinggi menimbulkan financial distress sehingga nilai perusahaan
utang.
e1 X1.1
Struktur Kepemilikan
Saham (X1) 1
e2 X1.
2
Y1.1 e9
Struktur Modal
(Leverage) (Y1)
e3 X2.1 Y1.2 e10
e5 X2.3
Y2.1 e11
Nilai Perusahaan
(Y2)
Y2.2 e12
e6 X3.1
e8 X3.3
Keterangan :
40
X2.3 : Pertumbuhan Pasar
X3.1 : Profitabilitas
: Ukuran Perusahaan
variabel endogen
ke variabel endogen
Y1 : ?1 X1 + ?3X2+ ?5 X3+e1
Y2 : ?2 X1 + ?4X2+ ?6 X3+e2
Y2 : ßY1+e2
41
struktural kedua X1 (Struktur Kepemilikan Saham), X2 ( Faktor Ekstern) dan X3 (
endogen, dan ?2,?4,dan ?6 koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel
koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel endogen (Y2)( Nilai
selama empat periode yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Selanjutnya
dari perusahaan tersebut peneliti mengambil data laporan keuangan akhir tahun
per 31 Desember yang berupa modal saham (share capital), nilai perdagangan
saham (value trade), total sales industry, ROA, DPR, total asset, DER, DAR,
PER dan PBV. Data tersebut akan diolah untuk mendapatkan variabel-variabel
yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan variabel latent
dan beberapa indikator sebagai variabel manifest. variabel latent yaitu variabel
yang tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator
sebagai proksi dan variabel manifest adalah variabel yang secara langsung daoat
diukur.
42
Variabel latent terdiri dari variabel endogen dan variabel eksogen.
(Leverage) (Y1), dan Nilai Perusahaan (Y2), dan variabel eksogennya diantaranya
Struktur Kepemilikan Saham (X1), Faktor Ekstern (X2), Faktor Intern (X2).
Relationships) 8.54.
H. Rumusan Hipotesis
pendanaan atas dasar hirarki risiko (pecking order theory). Pecking Order
Theory adalah salah satu teori yang mendasarakan pada asimetri informasi.
cara membatasi akses pada sumber pendanaan dari luar. Myers dan Majluf
resiko. Bayless dan Diltz (1994) mengemukakan bahwa pecking order theory
43
cenderung akan memilih internal fund, riskless debt, risky debt dan equity.
Myers dan Majluf (1984), dan Myers (1984) mengacu terhadap masalah ini
dalam memperoleh pinjaman sebab jumlah utang yang semakin meningkat akan
44
untuk melakukan peminjaman dan leverage akan menurun. Pembayaran
dividen yang meningkat akan mengurangi laba yang ditahan sehingga sumber
perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa dijadikan jaminan untruk
sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
45
prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk
investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Investor
utang.
Hipotesis penelitian
perusahaan
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai dengan
tahun 2006. Ditetapkan penelitian dimulai tahun 2003 karena pada tahun
Ditetapkan BEI sebagai tempat penelitian karena BEI penulis anggap sebagai
tempat untuk memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan dan
harga saham yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun variabel
1. Populasi
terdaftar di BEI tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 melalui proses
screaning.
2. Sampel
47
c. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit
Desember.
dan informasi yang mendukung penelitian ini. Data sekunder dan informasi
tahun 2006.
3. Rata-rata tingkat suku bunga modal kerja akhir bulan dan rata-
rata tingkat suku bunga investor akhir bulan dari Bank Umum
ini.
48
D. Metode Analisis
Identifikasi Variabel
a. Variabel Endogen
b. Variabel Eksogen
49
equity ratio (DER) (Y1.1), debt to asset ratio (DAR) (Y1.2), price
earning ratio (PER) (Y2.1), dan price book value (PBV) (Y2.2).
Selain itu menurut Bollen (1989), SEM juga dapat menguji secara
bersama-sama :
antaranya adalah :
50
1 . Konseptualisasi Model
pada suatu model berhubungan satu sama lain, yang memberikan suatu
3. Spesifikasi Model
4. Identifikasi Model
dapat memperoleh nilai yang unik untuk seluruh parameter dari data
51
Untuk menentukan apakah model kita mengandung atau tidak
t < s/2
dimana :
52
informasi yang tersisa untuk menguji model ( derajat kepercayaan
adalah 0).
5. Estimasi Parameter
berguna yaitu koefisien regresi standar error dan nilai t. Standar error
nilai t harus lebih besar dari nilai t-tabel pada level tertentu yang
Uji Keseluruhan
apakah model plausible (masuk akal) atau fit. Suatu model penelitian
53
Absolute Fit Measures
54
Sedangkan jika ukuran sampel adalah besar, maka uji chi-square
nilai GFI yang lebih besar dari 0,9 menunjukkan fit suatu model yang
baik.
suatu model. Model yang fit adalah yang memiliki nilai AGFI 0.9
apabila memiliki nilai PGFI jauh lebih besar daripada 0.6 (Byrne,
55
d. Root Mean Square Errors of Approximation (RMSEA)
Lind pada tahun 1980. Nilai RMSEA yang kurang daripada 0.05
cukup fit jika RMSEA berkisar 0.08 sampai dengan 0.1 dan jika
fit aatau tidaknya suatu model yang dapat dilihat dari kedekatannya
(2005) cut-off model fit sebesar 5 dan sedikit lebih tinggi daripada
56
yang dianjurkan oleh Carmines dan Melver (1981) dalam Imam
Normed Fit Index (NFI) yang ditemukan oleh Bentler dan Bonetts
dalam sampel yang kecil, sehingga merevisi index ini dengan nama
Comparative Fit Index (CFI). Nilai NFI dan CFI berkisar antara 0
dan 1. Tetapi suatu model dikatakan fit apabila memiliki nilai NFI
0.90.
57
Relative Fit Index (RFI) digunakan untuk mengukur fit dimana
oleh Mulaik et.al. (1998) dalam Imam Ghozali (2005). PGFI telah
berkisar antara 0-1, dimana lebih besar nilai tersebut lebih baik.
58
Tabel 3.1
Standar Penilaian Kesesuaian (Fit )
Nilai Yang Direkomendasikan
Laporan Statistik
Holmes- Smith (2002) Kelloway (1998)
Absolut Fit
?² p > 0.05 Tidak Signifikan
Normed Chi-Square (?²/df) 1<?²/df<2 2<?²/df<5
Nilai 2-3 ?reasonable
good fit < 2 ? over fitting
Nilai < 1 ?overfit
RMR < 0.05 < 0.05
RMSEA < 0.05 < 0.10 ? good fit
0.05-0.08?reasonable fit <0.05 ? very good fit
< 0.01 ?outstanding fit
GFI > 0.95 >0.90? good fit
> 0.90 ?reasonable fit
AGFI >0.95 >0.90? good fit
>0.90 ?reasonable fit
Comparative Fit
NFI - 0.9 ? good fit
NNFI >0.95 0.9 ? good fit
>0.90 ?reasonable fit
>1 ? lack of parsimony
CFI >0.95 0.9 ? good fit
>0.90 ?reasonable fit
RFI - 0.9 ? good fit
Parsimonious Fit
PNFI - 0-1 (lebih besar lebih baik)
PGFI - 0-1 (lebih besar lebih baik)
AIC Nilai sekecil mungkin 0-1 (lebih besar lebih baik)
CAIC Nilai sekecil mungkin 0-1 (lebih besar lebih baik)
59
setiap construct secara terpisah , dengan Uji signifiakansi setiap
diperoleh minimal sebesar 1.96 untuk taraf a = 5%, dan 2.58 untuk
taraf a = 1% .
7. Modifikai Model
Model yang tidak fit dapat dilihat dari beberapa indikator goodness of fit
yang tidak menunjukan batas dan syarat tertentu misalkan nilai p yang
lebih kecil dari 0.05 sehingga menunjukkan model tidak fit padahal
model dikatakan fit apabila memiliki p yang tidak signifikan (lebih besar
60
salah satu alternatif terbaik untuk memodifikasi model. Namun harus
yaitu menguji fit tidaknya model terhadap suatu data baru (validasi sub-
Uji Hipotesis
berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian terdahulu, sehingga dapat ditarik
61
H1= Struktur kepemilikan saham berpengaruh signifikan terhadap leverage
perusahaan
Uji Signifikan
Uji signifikan dapat dilakukan dengan cara melihat jalur-jalur pada model
tingkat signifikan terhadap variabel latennya atau tidak. Uji signifikan pada
parsial. Uji secara parsial terhadap koefisien path pada setiap jalur model
berikut :
62
Jika t-hitung > t-tabel, maka terdapat koefisien jalur yang signifikan.
Jika t-hitung < t-tabel, maka tidak terdapat koefisien jalur yang tidak
signifikan.
1. Variabel Endogen
adalah :
aktiva.
b. Nilai Perusahaan
diantaranya adalah :
63
1. PER (Price Earning Ratio)
2. PBV(Price Book Value) Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar
2. Variabel Eksogen
1) Kepemilikan Istitusional
saham oleh institusi dalam hal ini institusi pendiri perusahaan, bukan
64
institusi pemegang saham publik yang diukur dengan prosentase jumlah
Inst Shrs it
Institusional (X ) = ---------------------------
Total Shrs it
Keterangan :
periode t.
2) Kepemilikan Manjerial
Sujoko (2007).
D + C Shrs it
Managerial Ownership (X ) = -------------------------
Total Shrs it
Keterangan :
D & C Shrs it = Saham yang dimiliki perusahaan I pada periode t
Total Shrs it = Jumlah total saham beredar perusahaan I pada periode t
65
b. Faktor Ekstern
ekstern adalah:
bunga kredit investasi dan tingkat bunga kredit modal kerja Bank Umum
modal kerja dalam bentuk utang jangka pendek dan dana investasi dalam
Variabel pasar modal diukur dengan len (ln) dari nilai perdagangan saham
3) Pertumbuhan Pasar
dipasar yang harus direbut oleh perusahaan. Pertumbuhan pasar ini diukur
dari nilai rasio selisih volume penjualan pada tahun t dengan volume
penjualan pada tahun t-1 dibagi dengan volume penjualan industri pada
tahun t-1.
66
c. Faktor Intern
1) Profitabilitas
profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dengan rasio laba operasi
2) Pembayaran Dividen
kepada pemegang saham pada akhir tahun yang juga akan mencerminkan
besarnya laba yang akan ditanamkan pada laba ditahan akhir tahun. Variabel
3) Ukuran Perusahaan
kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada
neraca akhir tahun yang dilakukan dengan len (ln) dari total aktiva.
Keterangan :
periode t
67
BAB IV
PEMBAHASAN
jangka panjang baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
berprospek baik.
68
Hal ini dikarenakan penyebaran kepemilikan secara luas (tidak hanya
lebih maju, terciptanya kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan pendapatan
2. Perusahaan (Emiten).
69
Burasa Efek.
trqansaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Setiap
telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT.KPEI
4. Perusahaan Efek.
perantara pedagang efek yaitu bahwa perusahaan efek melakukan jual beli
saham atas kepentingan pihak lain, atau dirinya sendiri, sebagai penjamin
emisi efek yaitu menjamin agar penerbitan emisi sekuritas yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dapat terjual smua, dan sebagai manajer iivestasi
70
yaitu mengelola dana nasabah untuk diinvestasikan keberbagai sekuritas
5. Penasehat Investasi
Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad
cabang bursa di Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia,
setelah Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor
Belanda lainnya (Rusdin, Pasar Modal, Bandung; Alfabeta, 2006, hal 4).
kota Surabaya (11 Juni 1925) dan Semarang (1 Agustus 1925). Perkembangan
pasar modal pada saat itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar,
71
Semarang dan Surabaya. Pada tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan
Uang dan Efek-efeknya (PPUE). Namun pada tahun 1958, terjadi kelesuan dan
untuk membentuk Pasar Uang dan Pasar Modal. Pada tanggal 10 Agustus 1977,
deregulasi ini adalah: Paket Desember 1987 (Pakdes 87), Paket Desember 1988
(Pakto 88), dan Paket Desember 1988 (Pakdes 88). Penerbitan paket deregulasi ini
72
Pakdes 1987 .
biaya pendaftaran emisi efek. Selain itu dibuka pula kesempatan bagi pemodal
asing untuk membeli efek maksimal 49% dari total emisi. Pakdes 87 juga
bursa paralel. Sebagai pilihan bagi emiten yang belum memenuhi syarat untuk
Pakto 88
Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga deposito. Pengenaan pajak ini
kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor
Pakdes 88
Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal
73
A.4 Perkembangan Pasar Modal
Efek Jakarta (BEJ) cenderung menurun. Indeks ditutup pada level 1.216,140 atau
Peningkatan indeks ini antara lain didorong oleh adanya aksi beli para pemodal
atas saham PT Semen Gresik. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya sentimen
positif pasar atas pernyataan dari Bank Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi
akan tumbuh secara cepat dalam semester pertama tahun 2006 ini, dan
pertumbuhan PDB tahun 2006 diperkirakan akan mencapai antara 5% dan 5,7%.
(0,91%) ke level 1.236,089. Para pemodal cenderung melakukan aksi jual atas
saham-saham unggulan seperti saham PT. Astra Int, PT Bank BRI dan PT. Bank
bunga perbankan. Kondisi tersebut tidak terlepas dari rencana pemerintah yang
akan menaikkan tariff dasar listrik yang akan berdampak pada naiknya tingkat
inflasi. Aksi jual juga terjadi pada saham PT. Indosat dan PT. Telkom berkenaan
ditutup pada posisi 1.231,250 atau turun 4,839 poin (0,39%). Para pemodal
74
cenderung melakukan aksi jual atas saham-saham perbankan seiring dengan
Amerika Serikat akan mendorong Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga
sebagai upaya mencegah penurunan nilai tukar rupiah. Kondisi tersebut masih
Pada akhir pekan indeks turun 8, 024 poin ke level 1.215,140 yang dipicu
oleh aksi jual saham PNG yang dinilai harga sahamnya naik terlalu cepat,
perbankan. Nilai rata-rata perdagangan saham perhari di BEJ pada minggu ini Rp.
domestik yang mencapai 73, 60% dibandingkan dengan pemodal asing 26,40%
dari total perdagangan saham. Pemodal asing lebih banyak melakukan penjualan,
terlihat dari total posisi jual yang lebih besar daripada posisi belinya sehingga
75
B. Deskriptif Analisis
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia) dan
76
Tabel 4.1
Sampel Data Penelitian
No Nama Perusahaan
1 AKR Corporatian Tbk.
2 Asuransi Bintang Tbk.
3 Asuransi International Tbk.
4 Astra Graphia Tbk.
5 Astra Otoparts Tbk.
6 Berlian Laju Tanker Tbk.
7 Bank UOB Buana Tbk.
8 Ekhadarma International Tbk.
9 Gudang Garam Tbk.
10 Hexindo Adiperkasa Tbk.
11 Indorama Sythentic Tbk.
12 Indosat Tbk.
13 Intel Nickel Indonesia Tbk.
14 Kimia Farma Tbk.
15 Lautan Luas Tbk.
16 Panin Sekuritas Tbk.
17 Ramayana Lestari Tbk.
18 Rig Tenders Tbk.
19 Selamat Sempurna Tbk.
20 Sorini Corporation Tbk.
21 Sepatu Bata Tbk.
22 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk.
23 Tempo Scan Pasific Tbk.
24 Tunas Baru Lampung Tbk.
Sumber : Bursa Efek Indonesia
diantaranya adalah :
77
kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan
jumlah saham yang dimiliki investor institusi, adapun rasio yang diperoleh
dari indikator-indikator yang diteliti dapat dilihat dari table yaitu sebagai
berikut :
78
Tabel 4.2
Struktur Kepemilikan Saham (X1).
No. Nama Perusahaan Mjr. Own Inst. Own
2003 2004 2005 2006 2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,0048 0,0014 0,0014 0,0014 0,7335 0,7124 0,7124 0,7124
2 Asuransi Bintang Tbk. 0,0448 0,0717 0,0800 0,0950 0,6146 0,8128 0,8613 0,8648
3 Asuransi International Tbk. 0,0009 0,0009 0,0044 0,0002 0,4755 0,4755 0,5011 0,5011
4 Astra Graphia Tbk. 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001 0,7695 0,7687 0,7687 0,7687
5 Astra Otoparts Tbk. 0,0001 0,0004 0,0009 0,0005 0,8731 0,8504 0,8672 0,8672
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 0,0006 0,0006 0,0006 0,0006 0,6325 0,5228 0,4541 0,4542
7 Bank UOB Buana Tbk. 0,0066 0,0065 0,0061 0,0061 0,6814 0,7185 0,8785 0,8788
8 Ekhadarma International Tbk. 0,0505 0,0549 0,0638 0,0588 0,7282 0,7282 0,7326 0,7437
9 Gudang Garam Tbk. 0,0174 0,0174 0,0206 0,0206 0,7212 0,7212 0,7212 0,7212
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 0,0021 0,0021 0,0508 0,0001 0,7624 0,8131 0,1721 0,7621
11 Indorama Sythentic Tbk. 0,1318 0,1318 0,1318 0,1937 0,4516 0,4516 0,4516 0,5379
12 Indosat Tbk. 0,0002 0,0002 0,0002 0,0003 0,5694 0,5577 0,5504 0,5510
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 0,0122 0,0004 0,0004 0,0004 0,7882 0,8207 0,8207 0,8207
14 Kimia Farma Tbk. 0,0097 0,0097 0,0040 0,0039 0,9003 0,9003 0,9003 0,9003
15 Lautan Luas Tbk. 0,0364 0,0364 0,0364 0,0364 0,6303 0,6303 0,6303 0,6818
16 Panin Sekuritas Tbk. 0,0400 0,0400 0,0400 0,0400 0,3344 0,3344 0,3344 0,3344
17 Ramayana Lestari Tbk. 0,0371 0,0371 0,0370 0,0368 0,6407 0,6407 0,6378 0,5755
18 Rig Tenders Tbk. 0,0011 0,0011 0,0011 0,0011 0,7746 0,7747 0,9685 0,9684
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,0448 0,0649 0,0666 0,0822 0,6802 0,6802 0,6802 0,6136
20 Sorini Corporation Tbk. 0,0005 0,0005 0,0005 0,0005 0,6462 0,6462 0,6462 0,6462
21 Sepatu Bata Tbk. 0,0011 0,0001 0,0001 0,0001 0,8420 0,7880 0,8410 0,8390
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 0,0122 0,0125 0,0070 0,0035 0,8374 0,7019 0,6502 0,6502
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 0,0006 0,0010 0,0011 0,0010 0,7656 0,6628 0,6633 0,1413
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 0,0010 0,0010 0,0010 0,0010 0,8269 0,7820 0,7820 0,5957
Rata-rata per tahun 0,0190 0,0205 0,0232 0,0243 0,6950 0,6873 0,6761 0,6721
Sumber : Laporan Keuangan Tiap Perusahaan BEI
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar perusahaan
79
Rata-rata struktur kepemilikan saham manajerial pada tabel tersebut
menunjukan jumlah kecil yaitu sekitar 0.0190 (1.90%) pada tahun 2003, 0.0205
(2.05%) pada tahun 2004, 0.0232 (2.32%) pada tahun 2005, dan 0.0243 (2.43%)
pada tahun 2006, dimana struktur kepemilikan saham manajerial tertinggi dimiliki
oleh perusahaan Indorama Synthetic Tbk. yaitu sebesar 0.1937 (19.37%) dan
0.0950 (9.50%) oleh perusahaan Asuransi Bintang Tbk. Tetapi tidak hanya pada
Bintang Tbk. mempunyai struktur saham manajerial yang sama besar pada tahun
2003, 2004, dan 2005 yaitu 0.1318 (13.18%) yang dimiliki perusahaan
IndoramaSynthetic Tbk. dan 0.08 (8%) yang dimiliki oleh perusahaan Asuransi
saham manajerial terendah pada tahun 2003 adalah perusahaan astra Graphia Tbk.
dan Astra Otoparts Tbk. yaitu sama-sama sebesar 0.0001 (0.01%). Selanjutnya
perusahaan Astra graphia Tbk. dan Sepatu BataTbk. yaitu sama-sama sebesar
saham manajerial terendah adalah perusahaan Astra Graphia Tbk. dan Sepatu Bata
Tbk. yaitu sama-sama sebesar 0.0001 (0.01%), dan tahun 2006 yang memiliki
Astra Graphia Tbk., perusahaan Hexindo Adiperkasa Tbk., dan perusahaan Sepatu
menunjukan jumlah yang besar yaitu sekitar 0.6950 (69.5%) pada tahun 2003,
80
0.6873 (68.73%) pada tahun 2004, 0.6761 (67.61%) pada tahun 2005, dan 0.6721
(67.21%) pada tahun 2006. Dimana struktur kepemilikan saham institusi tertinggi
dmiliki oleh perusahaan Rig Tenders Tbk. yaitu sebesar 0.9685 (96,85%) pada tahun
2005, dan perusahaan Kimia Farma Tbk. yaitu sebesar 0.9003 (90.03%).
institusional terendah pada tahun 2003, 2004, dan 2005 adalah perusahaan panin
Sekuritas Tbk. yaitu sebesar 0.3344 (33.44%), selanjutnya pada tahun 2006
(bahkan seluruh) perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2003-
2006 mempunyai jumlah kepemilikan saham manajerial yang kecil atau kurang
dari 5%, ini menunjukan bahwa dengan kepemilikan manajerial yang rendah,
kekuasaan yang dimiliki oleh pihak manajemen atas perusahaan yang semakin
rendah. Hal ini juga menyebabkan segala tindakan dan keputusan yang dilakukan
Institusioanal yang besar akan menimbulkan usaha pengawasan dan kontrol yang
lebih besar oleh pihak investor Institusi terhadap opportunistic manajer sehingga
81
b. Faktor Ekstern
variabel yang tidak dapat dikendalikan perusahaan. Variabel yang termasuk dalam
faktor ekstern adalah tingkat suku bunga, keadaan pasar modal, dan pertumbuhan
pasar.
bunga kredit investasi dan tingkat bunga kredit modal kerja Bank Umum
modal kerja dalam bentuk utang jangka pendek dan dana investasi dalam
Variabel pasar modal diukur dengan len (ln) dari nilai perdagangan saham
dipasar yang harus direbut oleh perusahaan. Pertumbuhan pasar ini diukur
dari nilai rasio selisih volume penjualan pada tahun t dengan volume
penjualan pada tahun t-1 dibagi dengan volume penjualan industri pada
tahun t-1.
82
Adapun rasio yang diperoleh dari indikator-indikator yang diteliti
Tabel 4.3
Faktor Ekstern (X2).
No. Nama Perusahaan Tingkat Suku Bunga
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
2 Asuransi Bintang Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
3 Asuransi International Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
4 Astra Graphia Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
5 Astra Otoparts Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
7 Bank UOB Buana Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
8 Ekhadarma International Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
9 Gudang Garam Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
11 Indorama Sythentic Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
12 Indosat Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
14 Kimia Farma Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
15 Lautan Luas Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
16 Panin Sekuritas Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
17 Ramayana Lestari Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
18 Rig Tenders Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
20 Sorini Corporation Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
21 Sepatu Bata Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
Rata-rata per tahun 0,1699 0,1440 0,1413 0,1585
Sumber : Data diolah
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat suku
bunga per tahun yaitu pada tahun 2003 tingkat suku bunga sebesar 0.1699
(16.99%), pada tahun 2004 sebesar 0.1440 (14.4%), pada tahun 2005
83
sebesar 0.1413 (14.13%), dan pada tahun 2006 sebesar 0.1585 (15.85%).
Dimana tingkat suku bunga tertinggi yaitu pada tahun 2003 sebesar 0.1699
(16.99%), dan tingkat suku bunga terendah yaitu pada tahun 2005 sebesar
akan menurun, begitu juga sebaliknya semakin rendah suku bunga akan
merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi faktor ekstern (X2) yang
yang diukur dengan len (ln) dari nilai perdagangan saham di Bursa Efek
84
Adapun rasio yang diperoleh dari indikator yang diteliti dapat
Tabel 4.4
Faktor Ekstern (X2).
No. Nama Perusahaan Value Trade
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 1,0986 5,1417 6,1356 6,6606
2 Asuransi Bintang Tbk. 1,7579 2,3514 0,6931 0,1823
3 Asuransi International Tbk. 9,3304 9,7491 9,9166 10,1628
4 Astra Graphia Tbk. 6,0210 5,3660 6,2005 5,5053
5 Astra Otoparts Tbk. 5,8230 6,4968 5,6312 5,1874
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 5,3279 6,9147 8,4451 9,6346
7 Bank UOB Buana Tbk. 4,7791 7,0792 7,8120 3,8286
8 Ekhadarma International Tbk. 1,6094 2,5649 1,6094 0,6931
9 Gudang Garam Tbk. 1,6094 2,5649 1,6094 0,6931
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 3,2581 5,7683 5,0626 5,3799
11 Indorama Sythentic Tbk. 5,1475 5,3033 4,4659 3,2958
12 Indosat Tbk. 8,7407 9,3927 9,6366 9,9426
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 5,8861 7,8002 7,8364 8,4002
14 Kimia Farma Tbk. 5,4337 4,9488 4,7362 4,2195
15 Lautan Luas Tbk. 4,6444 5,0814 6,3613 4,4998
16 Panin Sekuritas Tbk. 3,0910 2,1972 2,0794 2,4849
17 Ramayana Lestari Tbk. 7,0842 7,2392 7,2004 7,5501
18 Rig Tenders Tbk. 4,2767 3,4340 6,2558 0,6931
19 Selamat Sempurna Tbk. 3,8501 1,9459 1,9459 1,3863
20 Sorini Corporation Tbk. 1,7918 3,8501 2,8904 1,9459
21 Sepatu Bata Tbk. 2,8285 2,2439 2,1211 2,5321
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 4,1109 4,9345 4,3438 6,4135
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 6,3509 6,5425 5,6168 7,3415
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 4,1109 4,9345 4,3438 6,4135
Rata-rata per tahun 4,4984 5,1602 5,1229 4,7936
Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata per tahun keadaan
pasar modal yang diukur dari besarnya nilai transaksi perdagangan di BEI
pada akhir tahun sebagai cermin perkembangan BEI. Variabel pasar modal
85
diukur dengan len (ln) dari nilai perdagangan saham di BEI pada akhir
tahun, pada tahun 2003 sebesar 4.4984, pada tahun 2004 rata-rata per
tahun sebesar 5.1602, pada tahun 2005 rata-rata per tahun sebesar 5.1229,
dan pada tahun 2006 rata-rata per tahun 4.7936. Dimana rata-rata pertahun
tertinggi yaitu pada tahun 2004 sebesar 5.1602, dan rata-rata pertahun
terendah yaitu pada tahun 2003 sebesar 4.4984. Semakin tinggi keadaan
Pertumbuhan pasar adalah persepsi peluang bisnis yang tersedia dipasar yang
harus direbut oleh perusahaan. Pertumbuhan pasar ini diukur dari nilai rasio
selisih volume penjualan pada tahun t dengan volume penjualan pada tahun
86
Adapun rasio yang diperoleh dari indikator yang diteliti dapat dilihat
Tabel 4.5
Faktor Ekstern (X2).
No. Nama Perusahaan Pertumbuhan Pasar
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 10,5443 10,7099 11,0115 11,1590
2 Asuransi Bintang Tbk. 11,1794 11,2488 11,1087 11,6630
3 Asuransi International Tbk. 10,8190 11,0566 11,3526 11,2377
4 Astra Graphia Tbk. 10,5443 10,7099 11,0115 11,1590
5 Astra Otoparts Tbk. 10,8190 11,0566 11,3526 11,2377
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 10,3866 10,6470 10,9090 11,0771
7 Bank UOB Buana Tbk. 11,1794 11,2488 11,1087 11,6630
8 Ekhadarma International Tbk. 10,9804 10,8946 11,0418 11,0747
9 Gudang Garam Tbk. 10,9804 10,8946 11,0418 11,0747
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 10,5443 10,7099 11,0115 11,1590
11 Indorama Sythentic Tbk. 10,8190 11,0566 11,3526 11,2377
12 Indosat Tbk. 10,3866 10,6470 10,9090 11,0771
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 9,4212 10,0330 10,3686 10,4873
14 Kimia Farma Tbk. 10,7649 11,2274 11,3093 11,4582
15 Lautan Luas Tbk. 10,5443 10,7099 11,0115 11,1590
16 Panin Sekuritas Tbk. 11,1794 11,2488 11,1087 11,6630
17 Ramayana Lestari Tbk. 10,5443 10,7099 11,0115 11,1590
18 Rig Tenders Tbk. 10,3866 10,6470 10,9090 11,0771
19 Selamat Sempurna Tbk. 10,8190 11,0566 11,3526 11,2377
20 Sorini Corporation Tbk. 10,9804 10,8946 11,0418 11,0747
21 Sepatu Bata Tbk. 10,8190 11,0566 11,3526 11,2377
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 10,7649 11,2274 11,3093 11,4582
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 10,5443 10,7099 11,0115 11,1590
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 10,7649 11,2274 11,3093 11,4582
Rata-rata per tahun 10,6965 10,9012 11,0961 11,2270
Sumber : Data diolah
87
pasar bagus sehingga akan mendorong perusahaan untuk melakukan
c. Faktor Intern
a. Profitabilitas (X3.1)
profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dengan rasio laba
kepada pemegang saham pada akhir tahun yang juga akan mencerminkan
besarnya laba yang akan ditanamkan pada laba ditahan akhir tahun.
Variabel ini dinyatakan dengan rasio dividen perlembar saham dengan laba
c. Ukuran Perusahaan
pada neraca akhir tahun yang dilakukan dengan len (ln) dari total aktiva.
88
SIZE = Ln Total Assets it.
Tabel
Faktor Intern 4.6
No. Nama Perusahaan ROA(Return On Asset)
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,0880 0,0975 0,0925 0,0796
2 Asuransi Bintang Tbk. 0,0304 0,0198 0,0127 0,0031
3 Asuransi International Tbk. 0,2569 0,2046 0,1746 0,1014
4 Astra Graphia Tbk. 0,0367 0,1040 0,1054 0,1395
5 Astra Otoparts Tbk. 0,1512 0,1351 0,1416 0,1278
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 0,0513 0,0568 0,0826 0,1479
7 Bank UOB Buana Tbk. 0,0223 0,0255 0,0308 0,0348
8 Ekhadarma International Tbk. 0,0887 0,0989 0,0862 0,0862
9 Gudang Garam Tbk. 0,1516 0,1248 0,1225 0,0738
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 0,1075 0,2077 0,1325 0,0481
11 Indorama Sythentic Tbk. 0,0132 0,0130 0,0050 0,0049
12 Indosat Tbk. 0,0600 0,0855 0,0718 0,0591
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 0,1151 0,2522 0,2341 0,3509
14 Kimia Farma Tbk. 0,0560 0,1053 0,0700 0,0536
15 Lautan Luas Tbk. 0,0195 0,0604 0,0518 0,0344
16 Panin Sekuritas Tbk. 0,0693 0,0859 0,0696 0,0834
17 Ramayana Lestari Tbk. 0,1603 0,1618 0,1677 0,1584
18 Rig Tenders Tbk. 0,0697 0,1034 0,0896 0,0242
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,1299 0,1506 0,1539 0,1470
20 Sorini Corporation Tbk. 0,0952 0,1172 0,0999 0,0694
21 Sepatu Bata Tbk. 0,2339 0,2019 0,1258 0,1194
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 0,1553 0,2419 0,2300 0,2153
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 0,2236 0,2035 0,1726 0,1475
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 0,0407 0,0217 0,0128 0,0386
Rata-rata per tahun 0,1011 0,1200 0,1057 0,0978
Sumber : data diolah
Dari tabel 4.6 tersebut dapat kita lihat bahwa rata-rata pertahun
ROA pada tahun 2003 sebesar 0.1011 (10.11%), pada tahun 2004 sebesar
0.1200 (12%), pada tahun 2005 0.1057 (10.57%), dan pada tahun 2006
89
sebesar 0.0978 (9.78%). Dimana rata-rata pertahun tertingggi yaitu pada
pada tahun 2006 sebesar 0.0978 (9.78%). Pada tahun 2003 ROA tertinggi
(25.69%), untuk tahun 2004, 2005, dan 2006 ROA tertinggi dimiliki oleh
0.2522 (25.22%) untuk tahun 2004, 0.2341 (23.41%) untuk tahun 2005,
dan 0.3509 (35.09%) untuk tahun 2006. Pada tahun 2003, 2004, dan 2005
0.0132 (1.32%) untuk tahun 2003, 0.0130 (1.3%) untuk tahun 2004, dan
0.0050 (0.5%) untuk tahun 2005. Pada tahun 2006 ROA terendah dimiliki
baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai
perusahaan meningkat.
besarnya laba yang akan ditanamkan pada laba ditahan akhir tahun.
90
Variabel ini dinyatakan dengan rasio dividen perlembar saham dengan
Tabel 4.7
Faktor Intern (X3)
No. Nama Perusahaan DPR(Dividen Payout Ratio)
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,1931 0,3279 0,3139 0,3167
2 Asuransi Bintang Tbk. 0,4083 0,8328 0,5022 0,6760
3 Asuransi International Tbk. 0,0051 0,0050 0,0048 0,0054
4 Astra Graphia Tbk. 0,7550 2,8179 0,9349 1,1651
5 Astra Otoparts Tbk. 0,1830 0,2065 0,2764 0,2051
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 0,2080 0,1278 0,1289 0,1380
7 Bank UOB Buana Tbk. 0,3649 0,3001 0,3002 0,3000
8 Ekhadarma International Tbk. 0,1030 0,5001 0,5391 0,2910
9 Gudang Garam Tbk. 0,3139 0,5374 0,5091 0,4773
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 0,3556 0,3951 0,3952 0,3622
11 Indorama Sythentic Tbk. 0,2561 0,2560 0,4810 0,5068
12 Indosat Tbk. 0,0953 0,4991 0,4926 0,5000
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 0,3576 0,4123 0,3725 1,0231
14 Kimia Farma Tbk. 0,4000 0,2982 0,3000 0,2992
15 Lautan Luas Tbk. 0,2040 0,2554 0,2529 0,2103
16 Panin Sekuritas Tbk. 0,1856 0,1469 0,1713 0,1729
17 Ramayana Lestari Tbk. 0,5553 0,1347 0,5117 0,4950
18 Rig Tenders Tbk. 1,0504 0,5286 0,6755 0,7866
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,9490 0,4527 0,8638 3,2163
20 Sorini Corporation Tbk. 0,1361 0,2052 0,3035 0,3887
21 Sepatu Bata Tbk. 0,5427 0,5561 0,5182 0,4997
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 0,5032 0,4742 0,5009 0,5000
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 0,5578 0,5548 0,4548 0,0413
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 0,3194 0,2945 0,2025 0,2981
Rata-rata per tahun 0,3751 0,4633 0,4169 0,5365
Sumber : data diolah
91
0.3751 (37.51%), pada tahun 2004 sebesar 0.4633 (46.33%), pada tahun
2005 sebesar 0.4169 (41.69%), dan pada tahun 2006 sebesar 0.5365
terendah pada tahun 2003 sebesar 0.3751 (37.51%). Pada tahun 2003
tahun 2004 DPR tertinggi dimiliki oleh perusahaan Astra Graphia Tbk.
(93.49%), dan DPR tertinggi untuk tahun 2006 dimiliki oleh perusahaan
2003 yaitu sebesar 0.0051 (0.51%), tahun 2004 sebesar 0.0050 (0.5%),
tahun 2005 sebesar 0.0048 (0.48%), dan pada tahun 2006 sebesar 0.0054
(0.54%).
dengan 2006 memiliki rata-rata DPR yang cukup tinggi sekitar (44.7%). Ini
92
perusahaan digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham
ditahan sehingga sumber dana intern akan menurun dan perusahaan akan
pada neraca akhir tahun yang dilakukan dengan len (ln) dari total aktiva.
93
Adapun rasio yang diperoleh dari indikator yang diteliti dapat
Tabel 4.8
Faktor Intern (X3).
No. Nama Perusahaan Total Asset
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 13,4477 14,3404 14,4985 14,6815
2 Asuransi Bintang Tbk. 12,1635 12,0191 12,0707 12,1147
3 Asuransi International Tbk. 17,1262 17,4828 17,4828 17,6654
4 Astra Graphia Tbk. 13,4655 13,2552 13,1593 13,2791
5 Astra Otoparts Tbk. 14,4871 14,7061 14,9236 14,9235
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 14,9176 15,2884 15,8835 15,8835
7 Bank UOB Buana Tbk. 16,4782 16,6100 16,5881 16,6402
8 Ekhadarma International Tbk. 11,0158 11,0523 11,2274 11,2205
9 Gudang Garam Tbk. 16,6685 16,8404 16,9124 16,8943
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 13,2785 13,3631 13,8827 14,0012
11 Indorama Sythentic Tbk. 15,3263 15,4124 15,5209 15,4930
12 Indosat Tbk. 17,0795 17,1431 17,3055 17,3486
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 16,2075 16,4592 16,5980 16,7682
14 Kimia Farma Tbk. 14,1280 13,9754 13,9754 13,9790
15 Lautan Luas Tbk. 14,0215 14,1697 14,2910 14,4201
16 Panin Sekuritas Tbk. 12,6169 12,6115 13,0815 13,5689
17 Ramayana Lestari Tbk. 14,7367 14,7550 14,6649 14,7429
18 Rig Tenders Tbk. 13,0293 13,3254 13,4156 13,7586
19 Selamat Sempurna Tbk. 13,3576 13,3862 13,4047 13,4824
20 Sorini Corporation Tbk. 13,1825 13,1872 13,3728 12,3556
21 Sepatu Bata Tbk. 12,3556 12,4781 12,6306 12,5116
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 14,5236 14,6848 14,8592 14,9494
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 14,4799 14,5770 14,6681 14,7235
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 13,9564 14,1172 14,1881 14,5329
Rata-rata per tahun 14,2521 14,3850 14,5252 14,5808
Sumber : data diolah
asset pada tahun 2003 sebesar 14.2521, pada tahun 2004 sebesar 14.3850,
tahun 2005 sebesar 14.5252, dan tahun 2006 sebesar 14.5808. Rata-rata total
asset tertinggi pada tahun 2006 yaitu sebesar 14.5808, dan rata-rata
94
terendah pada tahun 2003 yaitu sebesar 14.2521. Pada tahun 2003, 2004,
2005, dan 2006 total asset tertinggi dimiliki oleh perusahaan Asuransi
International Tbk. yaitu sebesar 17,1262, untuk tahun 2003, sebesar 17.4828
untuk tahun 2004 dan 2005, dan sebesar 17.6654 untuk tahun
2006. Pada tahun 2003, 2004, 2005, dan 2006 total asset terendah dimiliki
untuk tahun 2003, sebesar 11,0523 untuk tahun 2004, sebesar 11,2274
untuk tahun 2005, dan sebesar 11,2205 untuk tahun 2006. Ukuran
Semakin besar ukuran perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa
diantaranya Debt to Equity Ratio (DER), dan Debt to Asset Ratio (DAR).
95
Tabel
Leverage 4.9
No. Nama Perusahaan DER
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,4500 0,7800 0,8600 1,0900
2 Asuransi Bintang Tbk. 1,3800 1,1300 1,3500 1,1100
3 Asuransi International Tbk. 1,1900 1,1800 1,1100 1,4100
4 Astra Graphia Tbk. 1,1200 0,7200 0,8200 0,9800
5 Astra Otoparts Tbk. 0,5200 0,6200 0,7100 0,5700
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 1,7800 1,6200 2,9400 1,6200
7 Bank UOB Buana Tbk. 7,5200 7,6000 6,3800 4,1600
8 Ekhadarma International Tbk. 0,2200 0,1800 0,3700 0,2900
9 Gudang Garam Tbk. 0,5800 0,6900 0,6900 0,6500
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 1,8300 1,2500 2,1000 2,4800
11 Indorama Sythentic Tbk. 25,6100 25,6000 48,1000 50,6800
12 Indosat Tbk. 1,1300 1,1000 1,2800 1,2400
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 0,5000 0,4000 0,2700 0,2600
14 Kimia Farma Tbk. 0,8100 0,4400 0,3900 0,4500
15 Lautan Luas Tbk. 1,9400 1,9700 2,1000 2,4300
16 Panin Sekuritas Tbk. 1,9300 1,4200 2,1500 2,7300
17 Ramayana Lestari Tbk. 0,6500 0,5400 0,3300 0,3000
18 Rig Tenders Tbk. 0,0400 0,0400 0,0400 0,6600
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,5900 0,7100 0,6100 0,5300
20 Sorini Corporation Tbk. 0,7100 0,6000 0,6700 0,7200
21 Sepatu Bata Tbk. 0,4700 0,5000 0,7300 0,4300
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 0,3400 0,4100 0,3800 0,3500
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 0,1900 0,2000 0,2600 0,2300
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 1,2800 1,6500 1,8300 1,3700
Rata-rata per tahun 2,1992 2,1396 3,1863 3,1975
Sumber : data diolah
ratio (DER) pada tahun 2006 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2003, 2004, dan 2005. Tahun 2003 rata-rata debt to equity ratio (DER)
Indorama Sythentic Tbk. yaitu sebesar 25.6100 dan terendah dimiliki oleh
perusahaan Rig Tenders Tbk yaitu sebesar 0.0400, sedangkan tahun 2004
96
rata-rata debt to equity ratio (DER) mencapai 2.1396 dimana nilai DER
25.6000 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Rig Tenders Tbk yaitu
sebesar 0.0400, sedangkan tahun 2005 rata-rata debt to equity ratio (DER)
Indorama Sythentic Tbk. yaitu sebesar 48.1000, dan terendah dimiliki oleh
perusahaan Rig Tenders Tbk yaitu sebesar 0.0400,dan tahun 2006 rata-rata
debt to equity ratio (DER) mencapai 3.1975, dimana nilai DER tertinggi
dimiliki oleh perusahaan Indorama Sythentic Tbk. yaitu sebesar 50.6800, dan
terendah dimiliki oleh perusahaan Tempo Scan Pasific Tbk. yaitu sebesar
0.2300.
Selanjutnya adalah tabel 4.10 Debt to Asset Ratio (DAR) (Y1.2) yang
(leverage) (Y1). Adapun rasio yang diperoleh dari indikator yang diteliti
97
Tabel
Leverage 4.10
No. Nama Perusahaan DAR
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,3000 0,4000 0,4200 0,4800
2 Asuransi Bintang Tbk. 0,5700 0,5300 0,5700 0,5300
3 Asuransi International Tbk. 0,5100 0,5000 0,4800 0,5400
4 Astra Graphia Tbk. 0,5300 0,4200 0,4500 0,4900
5 Astra Otoparts Tbk. 0,5700 0,5300 0,5700 0,5300
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 0,6400 0,6200 0,7500 0,6200
7 Bank UOB Buana Tbk. 0,8800 0,8800 0,8600 0,8100
8 Ekhadarma International Tbk. 0,1800 0,1500 0,2700 0,2200
9 Gudang Garam Tbk. 0,3700 0,4100 0,4100 0,3900
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 0,6500 0,5500 0,6800 0,7100
11 Indorama Sythentic Tbk. 0,5700 0,5600 0,5800 0,6000
12 Indosat Tbk. 0,5300 0,5200 0,5600 0,5500
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 0,3300 0,2900 0,2200 0,2100
14 Kimia Farma Tbk. 0,4500 0,3100 0,2800 0,3100
15 Lautan Luas Tbk. 0,6300 0,6300 0,6500 0,6700
16 Panin Sekuritas Tbk. 0,6600 0,5900 0,6800 0,7300
17 Ramayana Lestari Tbk. 0,3900 0,3500 0,2500 0,2300
18 Rig Tenders Tbk. 0,0400 0,0400 0,0400 0,4000
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,3400 0,3800 0,3400 0,3300
20 Sorini Corporation Tbk. 0,3800 0,3600 0,3800 0,4000
21 Sepatu Bata Tbk. 0,3200 0,3300 0,4200 0,3000
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 0,2500 0,2900 0,2700 0,2600
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 0,1600 0,1600 0,2000 0,1800
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 0,5600 0,6200 0,6500 0,5800
Rata-rata per tahun 0,4504 0,4342 0,4575 0,4613
Sumber : data diolah
ratio (DAR) pada tahun 2006 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2003,
2004, dan 2005. Tahun 2003 rata-rata debt to asset ratio (DAR) mencapai
0.4504 dimana nilai DAR tertinggi dimiliki oleh perusahaan Bank UOB
98
perusahaan Rig Tenders Tbk yaitu sebesar 0.0400, sedangkan tahun 2004
rata-rata debt to asset ratio (DAR) mencapai 0.4342 dimana nilai DAR
tertinggi dimiliki oleh perusahaan Bank UOB Buana Tbk. yaitu sebesar
0.8800 dan terendah dimiliki oleh perusahaan Rig Tenders Tbk yaitu
sebesar 0.0400, sedangkan tahun 2005 rata-rata debt to asset ratio (DAR)
Bank UOB Buana Tbk. yaitu sebesar 0.8600, dan terendah dimiliki oleh
perusahaan Rig Tenders Tbk yaitu sebesar 0.0400,dan tahun 2006 rata-rata
debt to asset ratio (DAR) mencapai 0.4613, dimana nilai DAR tertinggi
dimiliki oleh perusahaan Bank UOB Buana Tbk. yaitu sebesar 0.8100, dan
terendah dimiliki oleh perusahaan Tempo Scan Pasific Tbk. yaitu sebesar
0.1800.
e. Nilai Perusahaan
99
Tabel
Nilai Perusahaan 4.11
No. Nama Perusahaan PER
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 3,4800 9,4300 7,7400 13,2800
2 Asuransi Bintang Tbk. 5,0400 19,7800 11,8000 67,6000
3 Asuransi International Tbk. 4,5600 7,1900 7,5700 17,1200
4 Astra Graphia Tbk. 20,7600 11,5600 11,0300 7,4000
5 Astra Otoparts Tbk. 5,6700 6,6200 7,7400 8,0000
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 13,8700 11,9300 6,7000 6,0000
7 Bank UOB Buana Tbk. 12,3700 14,5100 15,8400 15,7700
8 Ekhadarma International Tbk. 9,7800 12,2500 14,6600 15,5200
9 Gudang Garam Tbk. 14,2300 14,5600 11,8600 19,4700
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 3,6600 5,6500 8,2500 19,1700
11 Indorama Sythentic Tbk. 8,4000 8,8900 15,0700 17,3800
12 Indosat Tbk. 9,8500 4,6300 4,9400 6,6500
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 9,8500 4,6300 4,9400 6,6500
14 Kimia Farma Tbk. 27,1700 14,6400 15,2400 20,8300
15 Lautan Luas Tbk. 29,0700 5,5600 7,1400 10,6400
16 Panin Sekuritas Tbk. 5,1500 4,7000 3,0300 2,6800
17 Ramayana Lestari Tbk. 20,1300 17,4000 18,8400 19,6600
18 Rig Tenders Tbk. 12,8200 8,7200 11,1500 39,3300
19 Selamat Sempurna Tbk. 7,1800 6,5600 6,5900 6,8700
20 Sorini Corporation Tbk. 4,0800 5,5100 5,7700 11,6600
21 Sepatu Bata Tbk. 5,1000 5,1900 7,5100 9,0300
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 7,5900 7,7500 8,8800 16,7200
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 8,2300 10,5400 8,5700 14,8600
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 10,2200 22,5800 51,9500 18,7200
Rata-rata per tahun 10,7608 10,0325 11,3671 16,2921
Sumber : data diolah
pada tahun 2006 lebih tinggi dibandingkan tahun 2003, 2004, dan 2005.
Tahun 2003 rata-rata PER dari semua industri sebesar 10.7608, dimana
nilai tertinggi PER dimiliki oleh perusahaan Lautan Luas Tbk. yaitu
Corporation Tbk. yaitu sebesar 3.4800. Sementara itu rata-rata PER tahun
100
2004 rata-rata PER dari semua industri sebesar 10.0325, dimana nilai
Tbk. dan Intel Nickel Indonesia Tbk. yaitu sebesar 4.6300. Sementara itu
rata-rata PER tahun 2005 rata-rata PER dari semua industri sebesar
perusahaan Indosat Tbk. dan Intel Nickel Indonesia Tbk. yaitu sebesar
4.9400. Selanjutnya rata-rata PER tahun 2006 rata-rata PER dari semua
Foster (1986) dalam Yetti Iswahyuni (2002) dalam Malla Bahagia (2008),
PER dapat mempresentasikan aliran laba masa depan. Semakin besar PER,
(Y2). Adapun rasio yang diperoleh dari indikator yang diteliti dapat
101
Tabel
Nilai Perusahaan 4.12
No. Nama Perusahaan PBV
2003 2004 2005 2006
1 AKR Corporatian Tbk. 0,4000 0,8400 0,9500 1,6400
2 Asuransi Bintang Tbk. 0,3700 0,4900 0,5100 1,0100
3 Asuransi International Tbk. 1,7200 2,3600 2,0600 2,8400
4 Astra Graphia Tbk. 1,3400 1,3000 1,4000 1,3900
5 Astra Otoparts Tbk. 0,9800 1,0600 1,3200 1,2100
6 Berlian Laju Tanker Tbk. 1,9100 1,7400 2,1500 2,3100
7 Bank UOB Buana Tbk. 1,6300 2,1600 2,5300 1,9700
8 Ekhadarma International Tbk. 0,8500 1,0200 1,3900 1,5500
9 Gudang Garam Tbk. 2,3900 2,1400 1,7100 1,4900
10 Hexindo Adiperkasa Tbk. 0,7500 1,8200 2,3400 2,1900
11 Indorama Sythentic Tbk. 0,1800 0,1900 0,1300 0,1500
12 Indosat Tbk. 1,2700 2,3000 2,0800 2,4100
13 Intel Nickel Indonesia Tbk. 1,1900 1,1400 1,0300 2,0300
14 Kimia Farma Tbk. 1,5500 1,4000 0,9500 1,0500
15 Lautan Luas Tbk. 0,5600 0,6300 0,7500 0,6200
16 Panin Sekuritas Tbk. 0,9500 0,9300 0,6300 0,8000
17 Ramayana Lestari Tbk. 3,9900 3,2700 3,2300 3,1600
18 Rig Tenders Tbk. 0,8500 0,8500 0,9400 1,0700
19 Selamat Sempurna Tbk. 0,9600 1,1000 1,0700 1,0100
20 Sorini Corporation Tbk. 0,4800 0,6200 0,6000 0,9100
21 Sepatu Bata Tbk. 1,1600 1,0400 1,0700 0,9600
22 Tambang Batu Bara Bukit Tbk 1,2300 1,9300 2,0200 3,5400
23 Tempo Scan Pasific Tbk. 1,7000 2,0000 1,4200 2,0900
24 Tunas Baru Lampung Tbk. 0,5100 0,7300 0,6300 1,1500
pada tahun 2006 lebih tinggi dibandingkan tahun 2003, 2004, dan 2005.
Tahun 2003 rata-rata PBV dari semua industri sebesar 1.2050, dimana
nilai tertinggi PBV dimiliki oleh perusahaan Ramayana Lestari Tbk. yaitu
Sythentic Tbk. yaitu sebesar 0.1800. Sementara itu rata-rata PBV tahun
102
2004 dari semua industri sebesar 1.3775 dimana nilai tertinggi dimiliki
0.1900. Sementara itu rata-rata PBV tahun 2005 dari semua industri
rata-rata PBV tahun 2006 dari semua industri sebesar 1.6063, dimana nilai
tertinggi dimiliki oleh perusahaan Tambang Batu Bara Bukit Tbk. yaitu
Sythentic Tbk. yaitu sebesar 0.1500. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa
dimasa depan.
103
Tabel 4.13
Uji kecocokan pada beberapa Kriteria Goodness of Fit Index
model dengan tingkat kecocokan yang baik. Dari beberapa indikator yang
digunakan dalam menilai kecocokan model ini, seluruhnya terpenuhi dengan baik.
Hal ini dapat ditujukan dari beberapa indikator fit diantaranya adalah :
nilai tersebut mendekati nilai yang direkomendasikan yaitu 1 < X²/df < 2,
maka dapat dikatakan bahwa model tersebut Over fitting. Hal ini
beberapa peneliti yaitu Holmes Smith (2002) dalam Didi Achjari (2003)
good fit. Kelloway (1998) menyatakan bahwa model dikatakan fit jika 2 <
104
RMR ( Root Mean Square Residual ) yang menunjukkan good fit karena
bahwa model adalah good fit, karena RMSEA mempunyai nilai 0.040
GFI ( Goodness of Fit Index ) yang mempunyai nilai sebesar 0.92, yang
menunjukkan bahwa model adalah good fit karena mendekati nilai yang
0.86 lebih kecil dari nilai yang direkomendasikan yaitu 0.90, sehingga dapat
NFI ( Normed Fit Index ) menunjukkan bahwa model adalah good fit. Ini
dapat dilihat dari nilai NFI yaitu sebesar 0.90, nilai tersebut sama dengan
NNFI / Tucker Lewis Index (TLI) yang mempunyai nilai sebesar 0.97,
CFI ( Comparative Fit Index ) mempunyai nilai sebesar 0.98 lebih besar
105
RFI ( Relative Fit Index ) mempunyai nilai sebesar 0.86 lebih kecil dari
cukup fit, ini dapat dilihat dari nilai PNFI yang sebesar 0.60, nilai tersebut
cukup fit.
sehingga dikatakan bahwa model cukup fit karena nilai tersebut berkisar 0-
baik.
masing jalur memiliki tingkat signifikansi yang tinggi atau tidak dilakukan
signifikans jika nilai t-hitung untuk jalur tersebut lebih besar dari 1,96.
106
Berikut diagram yang berisikan nilai-nilai T-Value dan Standardized
Gambar 4.1
T-Value
107
Gambar 4.2
Koefisien Path
ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.91 dan nilai-t hitung
yang sebesar 6.28 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar
108
signifikan yang baik. Kepemilikan manajerial mempunyai koefisien path
ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.75 dan nilai-t hitung
yang sebesar 5.62 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar
kepemilikan saham.
hubungan yang signifikan terhadap faktor ekstern, hal ini dapat ditujukan
dari koefisien jalur yang sebesar 0.97 dan nilai-t hitung yang sebesar 12.51
109
Tingkat suku bunga mempunyai koefisien path sebesar 0.97 (97%) terhadap
factor ekstern.
signifikan terhadap faktor ekstern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur
yang sebesar 0.94 dan nilai-t hitung yang sebesar 11.99 yang lebih besar
hubungan yang signifikan terhadap faktor ekstern, hal ini dapat ditujukan
dari koefisien jalur yang sebesar 0.75 dan nilai-t hitung yang sebesar 8.56
110
koefisien path (jalur) positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor
intern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.81 dan
nilai-t hitung yang sebesar 8.19 yang lebih besar dibandingkan dengan t-
hubungan yang signifikan terhadap faktor intern, hal ini dapat ditujukan dari
koefisien jalur yang sebesar 0.52 dan nilai-t hitung yang sebesar 5.02 yang
dividen mempunyai koefisien path sebesar 0.52 (52%) terhadap factor intern.
hubungan yang signifikan terhadap faktor intern, hal ini dapat ditujukan
dari koefisien jalur yang sebesar 0.86 dan nilai-t hitung yang sebesar 8.77
111
9. Debt to Asset Ratio (Y1.2) terhadap Leverage.
terhadap leverage, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar
0.92 dan nilai-t hitung yang sebesar 5.84 yang lebih besar dibandingkan
dimana indikator ini paling mewakili variabel latennya. Price Book Value
terhadap nilai perusahaan, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang
sebesar 0.87 dan nilai-t hitung yang sebesar 3.32 yang lebih besar
Dari gambar 4.1 diatas terlihat bahwa jalur dari indikator terhadap
latennya yang dihipotesiskan nilai t-hitung yang lebih besar dari 1.96 dan
kecuali indikator Y1.1 dan Y2.2 tidak memiliki t-value, karena didalam
112
SEM indikator pertama dari variabel endogen tidak memiliki nilai t (t-
value).
Langkah berikutnya adalah menguji struktural model. Ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
Tabel 4.14
Hubungan Beta dan Gamma
Koefisien Path
Hipotesis Variabel indipenden Variabel Dependen (t-value)
H
Struktur Modal
Struktur Kepemilikan Saham (leverage) -0.30 (-2.47)
H
Struktur Modal
Faktor Ekstern (leverage) -0.24 (-2.16)
H
Struktur Modal
Faktor Intern (leverage) -0.38 (-2.95)
113
H
sebagai berikut :
struktur modal, ini dapat dilihat dari koefisien path sebesar -0.30 dan nilai t-
hitung sebesar -2.47 lebih besar dari 1.96, hubungan tersebut menyatakan
(leverage).
114
Tabel 4.14 diatas menunjukkan adanya koefisien path positif dan
nilai perusahaan. Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien
path (pengaruh) yang diperoleh yaitu sebesar 0.12 dan hubungan yamg
tidak signifikannya dapat dilihat dari nilai t-tabel sebesar 0.94 lebih kecil
perusahaan.
(leverage). Pengaruh negatif tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien path
115
signifikannya dapat dilihat dari nilai t-tabel sebesar -2.16 lebih besar dari
tinggi faktor ekstern maka leverage akan menurun, faktor ekstern dapat
dilihat dari indikatorrnya yaitu tingkat suku bunga yang tinggi berarti biaya
lainnya yaitu keadaan pasar modal yang tinggi, akan mengurangi minat
perusahaan. Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien path
(pengaruh) yang diperoleh yaitu sebesar 0.05 dan hubungan yamg tidak
signifikannya dapat dilihat dari nilai t-tabel sebesar 0.49 lebih besar dari
1.96.
116
faktor ekstern maka nilai perusahaan akan meningkat, faktor ekstern dapat
dimasa yang akan datang, prospek bagus tersebut akan direspon positif
(leverage). Pengaruh negatif tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien path
signifikannya dapat dilihat dari nilai t-tabel sebesar -2.95 lebih besar dari
tinggi faktor intern maka leverage akan menurun, faktor intern dapat
117
meningkatkan laba yang ditahan sehingga akan mengurangi minat
(leverage).
perusahaan. Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien path
(pengaruh) yang diperoleh yaitu sebesar 0.18 dan hubungan yamg tidak
signifikannya dapat dilihat dari nilai t-tabel sebesar 1.28 lebih besar dari
1.96.
intern maka nilai perusahaan akan meningkat, faktor intern dapat dilihat
semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan
118
nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan yang besar
merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil ini sesuai
path (pengaruh) yang diperoleh yaitu sebesar -0.52 dan hubungan yamg
signifikannya dapat dilihat dari nilai t-tabel sebesar -2.61 lebih besar dari
tinggi leverage maka nilai perusahaan akan menurun, karena leverage yang
Pada tabel 4.14 Gamma di atas, terlihat bahwa pada model yang
ditunjukkan dengan nilai t-hitung nya masing-masing yang lebih besar dari
119
Nilai Perusahaan, dimana Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Ekstern,
nilai t-hitng yang lebih kecil dari 1,96. Sementara pada tabel Beta terlihat
Ini diperlihatkan oleh nilai t-hitung yang lebih besar dari 1,96.
Tabel 4.15
Squared Multiple Correlations (R²)
Variabel Laten Indikator R²
Struktur X1.1 0.83
Kepemilikan Saham X1.2 0.56
X2.1 0.93
Faktor Ekstern X2.2 0.89
X2.3 0.57
X3.1 0.65
Faktor Intern X3.2 0.27
X3.3 0.74
Struktur Modal Y1.1 0.52
(leverage) Y1.2 0.85
Nilai Y2.1 0.25
Perusahaan Y2.2 0.76
Sumber : data diolah
120
Dari tabel 4.15 diatas, dapat dilihat bahwa X2.1 (tingkat suku bunga)
memiliki R² tertinggi yaitu sebesar 0.93, artinya faktor ekstern (variabel laten
endogen) berkontribusi besar terhadap varians tingkat suku bunga yaitu sebesar 93%
dikatakan bahwa tingkat suku bunga merupakan indicator yang paling baik dari
variable latennya yaitu factor ekstern, sedangkan Y2.1 (price earning ratio)
merupakan indiaktor yang paling kurang baik dari variable laten endogennya yaitu
nilai perusahaan karena mempunyai nilai R² yang paling kecil dibanding dengan
D. Interpretasi
struktur kepemilikan saham terhadap struktur modal. Hal ini terjadi karena
lterhadap tindakan dan keputusan yang dibuat oleh pihak manjemen sedangkan
121
peminjaman kepada manajemen sehingga terdorong untuk meningkatkan
(leverage), artinya semakin tinggi faktor ekstern maka leverage akan menurun,
faktor ekstern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu tingkat suku bunga yang
tinggi berarti biaya penggunaan dana semakin tinggi sehingga perusahaan enggan
lainnya yaitu keadaan pasar modal yang tinggi, akan mengurangi minat
artinya semakin tinggi faktor ekstern maka nilai perusahaan akan meningkat,
faktor ekstern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu keadaan pasar modal
(leverage), artinya semakin tinggi faktor intern maka leverage akan menurun,
faktor intern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu Profitabilitas yang meningkat
perusahaan untuk melakukan peminjaman dan leverage akan menurun. Hasil ini
sesuai dengan penelitian Sujoko (2007) yang membuktikan bahwa variabel faktor
122
Variabel faktor intern berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
artinya semakin tinggi faktor intern maka nilai perusahaan akan meningkat, faktor
intern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu Profitabilitas yang tinggi akan
positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan meningkat. Pembayaran dividen yang
investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat.
sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.
perusahaan artinya, semakin tinggi leverage maka nilai perusahaan akan menurun,
123
BAB V
A. Kesimpulan
pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
124
pengawasan yang dilakukan pemilik terhadap managemen akan
mayoritas.
125
dengan temuan penelitian Sudarma (2003) yang menemukan bahwa
perusahaan.
ekstern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu tingkat suku bunga yang
melalui pasar modal sehingga leverage akan menurun. Hasil ini sesuai
126
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, temuan penelitian ini
prospek bagus tersebut akan direspon positif oleh investor, respon positif
laba yang ditahan , kemudian hutang dan yang terakhir adalah emisi
saham baru.
127
intern dapat dilihat dari indikatorrnya yaitu Profitabilitas yang tinggi
penelitian ini mendukung teori struktur modal Trade off Model yang
128
menyatakan bahwa jumlah hutang yang semakin meningkat akan
B. Implikasi
diantaranya :
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Investor
129
menginginkan prospek yang amat baik bagi perusahaan di masa
depan.
3. Bagi Akademisi
software lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica, dan Meliza Silvy, ”Analisis Kebijakan Dividen dan
Kebijakan Leverage Terhadap Prediksi Kepemilikan Manajerial Dengan
Tehnik Analisis Multinomial logit”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.6,
No. 1, hal. 1 – 19, 2006.
130
Muslimin, “Analisis Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividend an kebijakan Utang
Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, volume 7,
No. 2, Juni, 2006.
Nasser, Etty M., dan Fielyandi F., “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, dan Hutang Sebagai Variabel Intervening
Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Ekonomi STEI, No.2. 2006.
131
Suranta, Eddy, dan Pratana P. Midiastuti, ”Analisis Hubungan Kepemilikan
Manajerial, Nilai Perusahaan, dan Investasi dengan Model Persamaan
Linier Simultan”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.6, No.1. 2003.
132
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Degrees of Freedom = 44
Minimum Fit Function Chi-Square = 55.45 (P = 0.12)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 50.72 (P = 0.23)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 6.72
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 28.57)
132
2. T- VALUE DAN KOEFISIEN PATH
LAMBDA-Y
SM NP
-------- --------
Y1.1 0.72 - -
Y1.2 0.92 - -
(0.16)
5.84
Y2.1 - - 0.50
Y2.2 - - 0.87
(0.26)
3.32
LAMBDA-X
SKS FE FI
-------- -------- --------
X1.1 0.91 - - - -
(0.15)
6.28
X1.2 0.75 - - - -
(0.13)
5.62
X2.1 - - 0.97 - -
(0.08)
12.51
X2.2 - - 0.94 - -
(0.08)
11.99
X2.3 - - 0.75 - -
(0.09)
8.56
X3.1 - - - - 0.81
(0.10)
8.19
X3.2 - - - - 0.52
(0.10)
5.02
133
X3.3 - - - - 0.86
(0.10)
8.77
THETA-EPS
THETA-DELTA
THETA-DELTA
X3.2 X3.3
-------- --------
0.73 0.26
(0.11) (0.10)
6.39 2.62
THETA-EPS
THETA-DELTA
THETA-DELTA
X3.2 X3.3
-------- --------
0.73 0.26
134
3. BETA DAN GAMMA
BETA
SM NP
-------- --------
SM - - - -
NP -0.52 - -
(0.20)
-2.61
GAMMA
SKS FE FI
-------- -------- --------
SM -0.30 -0.24 -0.38
(0.12) (0.11) (0.13)
-2.47 -2.16 -2.95
135
4. SQUARED MULTIPLE CORRELATION (R²)
X3.2 X3.3
-------- --------
0.27 0.74
1
3
6