Kel 1 Prinsip-Prinsip Iso
Kel 1 Prinsip-Prinsip Iso
OLEH:
Kelompok 1
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah, selain itu juga untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk yang lebih baik
kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
semua.
Padang, Januari2020
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 14
Kesimpulan ............................................................................................. 14
Saran ....................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya seluruh institusi kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan yang
baik kepada pelanggan atau dalam hal ini kita sebut dengan pasien. Baik di sini adalah
mengandung berbagai kriteria atau standar pelayanan yang telah ditetapkan. Pelayanan yang
baik juga harus memperhatikan ketepatan. Tetap waktu pemberian pelayanan, pada jenis
pelayanan yang tepat dan benar-benar dibutuhkan, serta pada pasien yang tepat atau benar.
Melihat pada fasilitas kesehatan, contohnya rumah sakit yang merupakan sistem
kompleks harus diatur sedemikian rupa agar dapat berjalan dengan baik. Apabila fasilitas
kesehatan dapat berjalan dengan baik, tentunya akan dapat tercipta pelayanan yang
berkualitas dan bermutu untuk pasien.
Tidak hanya dunia pendidikan. Kesehatan pun memiliki standar agar tercipta
kesetaraan atau standar dalam sistemnya. Mungkin kita pernah mendengar kata akreditasi dan
ISO. Hal yang perlu dipahami adalah baik itu akreditasi maupun ISO keduanya mengacu
pada peningkatan mutu melalui implementasi standar pelayanan agar tercapai pelayanan
prima yang memuaskan bagi pelanggan (customer). Oleh karena itu, kelompok dalam
makalah ini akan memaparkan mengenai Konsep ISO.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi ISO?
2. Bagaimana konsep sistem manajemen mutu ISO?
3. Apa manfaat sertifikasi layanan ISO?
4. Apa prinsip ISO 9001?
5. Apa perbedan sertifikasi (ISO) dan akreditasi?
1
Tujuan Penulisan
1. Mampu mengetahui apa definisi ISO
2. Mampu mengetahui bagaimana konsep sistem manajemen mutu ISO
3. Mampu mengetahui apa saja manfaat sertifikasi layanan ISO
4. Mampu mengetahui apa prinsip ISO 9001
5. Mampu mengetahui apa perbedan sertifikasi (ISO) ddan akreditasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
manajemen organisasi lainnya yang juga bersertifikasi ISO di negara manapun didunia.
Dengan lulusnya Rumah Sakit/ Organisasi dari sertifikasi ISO 9001 maka aplikasi
manajemen di Rumah Sakit/ Organisasi telah sama perlakuan pelayanannya terhadap
pengguna jasa (customer) dengan Rumah Sakit/ Organisasi lainnya seperti di Singapura, di
Malaysia, atau di Indonesia seperti Rumah Sakit/ Organisasi lainnya yang telah tersertifikasi
ISO.
Kelebihan dari penerapan SNI ISO 9001:2008 yang diadopsi dari ISO 9001:2008 adalah
penerapan yang setara dengan organisasi lain manapun di dunia sehingga organisasi yang
menerapkannya diketahui sistem apa yang dimiliknya untuk menjalankan proses bisnisnya.
Masa berlaku sertifikat ISO selama 3 Tahun, namun setiap 6 atau 12 bulan badan
sertifikasi akan melakukan audit survailance untuk memastikan apakah implementasi ISO
9001 masih berjalan dengan baik dan apakah perusahaan masih dapat mempertahankan
Sertifikat ISO 9001 nya. Jika organisasi yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 namun
tidak melakukan audit survailance setiap 6 atau 12 bulan sekali, maka konsekuensi dari
organisasi tersebut adalah sertifikat ISO yang telah didapatkan tidak dapat berlaku lagi dan
organisasi juga dilarang menggunakan logo ISO tersebut.
Memandang perlu atau tidaknya sertifikasi ISO dilakukan di rumah sakit memang
sangat tergantung dari sasaran pelayanan itu. Sejatinya pelayanan terhadap public yang
diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat haruslah yang terbaik dan dapat memberikan
4
rasa puas pada customer. Jadi tidak ada salahnya apabila suatu rumah sakit itu melengkapi
diri dengan memiliki sertifikat ISO. Namun apabila ia tidak memilikinya, bukan menjadi
persoalan yang patut untuk terlalu dirisaukan sebab ia telah memperoleh akreditasi dari
pemerintah. Hanya saja, manfaat yang diperoleh dari ISO itu selain untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat, juga berdampak positif bagi citra rumah sakit itu
sehingga akan semakin mendapatkan kepercayaan di mata masyarakat.
Prinsip manajemen mutu dapat digunakan sebagai dasar un tuk memandu peningkatan
kinerja organisasi. Prinsip ini dikembangkan dan diperbarui oleh para ahli inernasional ISO /
TC 176, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan standar
manajemen mutu ISO.
Dokumen prinsip manajemen mutu ISO 9001 menyediakan untuk setiap PMM:
1. Pernyataan, berisi deskripsi prinsip
2. Alasan, penjelasan mengapa prinsip penting bagi organisasi
3. Manfaat utama, contoh manfaat yang terkait dengan prinsip
4. Tindakan yang dapat diambil, yaitu contoh tindakan khas untuk meningkatkan kinerja
organisasi ketika menerapkan prinsip.
Prinsip ini tidak termasuk dalam urutan prioritas. Kepentingan relatif masing-masing prinsip
akan bervariasi dari organisasi ke organisasi dan dapat berubah seiring berjalannya waktu.
6
5. Peningkatan reputasi organisasi
6. Basis pelanggan diperluas
7. Peningkatan pendapatan dan pangsa pasar
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Mengenali pelanggan langsung dan tidak langsung sebagai orang-orang yang
menerima value dari organisasi
2. Memahami kebutuhan dan harapan sekarang dan masa depan pelanggan
3. Hubungan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
4. Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh organisasi
5. Rencana, desain, pengembangan, produksi, penyampaian barang dan jasa dan
dukungan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
6. Mengukur dan memantau kepuasan pelanggan dan mengambil tindakan yang tepat
7. Menentukan dan mengambil tindakan pada kebutuhan dan harapan pihak yang
berkepentingan yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
8. Secara aktif mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan yang
berkelanjutan
7
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Komunikasi, visi, misi, strategi, kebijakan dan proses organisasi di seluruh organisasi
2. Membuat dan mempertahankan nilai-nilai bersama, keadilan dan model etis untuk
perilaku disemua tingkat organisasi
3. Membangun budaya kepercayaan dan integritas
4. Mendorong komitmen diseluruh organisasi untuk kualitas
5. Pastikan bahwa para pemimpin disemua tingkatan adalah contoh positif kepada
orang-orang dalam organisasi
6. Mempersiapkan karyawan dengan sumber daya, pelatihan dan otoritas yang
diperlukan untuk bertindak dengan akuntabilitas
7. Menginspirasi, mendorong dan mengakui kontribusi orang.
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Berkomunikasi dengan orang-orang untuk mempromosikan pemahaman tentang
pentingnya kontribusi masing-masing
2. Mempromosikan kolaborasi di seluruh organisasi
8
3. Memfasilitasi diskusi terbuka dan berbagai pengetahuan dan pengalaman
4. Memberdayakan orang untuk menentukan kendala untuk kinerja dan mengambil
inisiatif untuk tanpa rasa takut
5. Mengenali dan mengakui kontribusi orang, belajar dan perbaikan
6. Aktifkan evaluasi diri kinerja terhadap tujuan pribadi
7. Melakukan survei untuk menilai kepuasan masyarakat, mengkomunikasikan hasil,
dan mengambil tindakan yang tepat
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Tentukan tujuan dari sistem dan proses yang diperlukan untuk mencapainya
2. Menetapkan wewenang, tanggung jawab dan akuntabilatas untuk mengelola proses
3. Memahami kemampuan organisasi dan menentukan kendala sumber daya sebelum
tindakan
4. Tentukan saling ketergantungan proses dan menganalisis pengaruh modifikasi proses
individu pada sistem secara keseluruhan
5. Mengelola proses dan keterkaitan mereka sebagai sistem untuk mencapai sasaran
mutu organisasi secara efektif dan efisien
9
6. Pastikan informasi yang diperlukan tersedia untuk mengoperasikan dan meningkatkan
proses dan untuk memantau, menganalisis dan mengevaluasi kinerja sistem secara
keseluruhan
7. Mengelola resiko yang dapat mempengaruhi output dari proses dan hasil keseluruhan
dari sistem manajemen mutu
Manfaat utama:
1. Peningkatan kinerja proses, kemampuan organisasi dan kepuasan pelanggan
2. Peningkatan fokus pada penyelidikan dan penentuan akar-masalah, diikuti oleh
pencegahan dan tindakan korektif
3. Peningkatan kemampuan untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap resiko dan
peluang intrnal dan eksternal
4. Pertimbangan peningkatan baik perbaikan inkremental dan terobosan
5. Peningkatan penggunaan pembelajaran untuk perbaikan
6. Peningkatan drive untuk inovasi
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Mempromosikan pembentukan tujuan perbaikan disemua tingkatan organisasi
2. Mendidik dan melatih orang-orang disemua tindakan pada bagaimana menerapkan
alat dasar dan metodologi untuk mencapai tujuan perbaikan
3. Pastikan orang yang kompeten untuk berhasil mempromosikan dan proyek-proyek
perbaikan men yeluruh
4. Mengembangkan dan menyebarkan proses untuk melaksanakan proyek-proyek
perbaikan diseluruh organisasi
5. Telusuri, review dan audit perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian dan hasil proyek
perbaikan
6. Mengintegrasikan pertimbangan perbaikan kedalam pengembangan baru atau
pengubahan barang, jasa, dan proses
10
7. Mengenali dan mengakui perbaikan
11
organisasi. Keberhasilan berkelanjutan lebih mungkin untuk dicapai ketika organisasi
mengelola hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan untuk menoptimalkan
dampaknya terhadapa kinerjanya. Manajemen hubungan dengan jairngan pemasok dan mitra
adalah penting.
Manfaat utamanya :
1. Peningkatan kinerja organisasi dan pihak berkepentingan melalui merespon peluang
dan hambatan yang terkait dengan masing-masing pihak yang berkepentingan
2. Pemahaman umum tuhjuan dan nilai-nilai diantara pihak yang berkepentingan
3. Peningkatan kemampuan untuk meningkatkan nilai bagi pihak yang tertarik dengan
berbagai sumber daya dan kompetensi dan mengelola resiko kualitas yang
berhubungan
4. Sebuah rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran stabil
barang dan jasa
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Tentukan pihak yang berkepentingan terkait (seperti pemasok, miktra, pelangan,
investor, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan) dan hubungan mereka
dengan organisasi
2. Menentukan dan memprioritaskan hubungan pihak yang berkepentingan yang perlu
dikelola
3. Membangun hubungan yang menyeimnbangkan keuntungan jangka pendek dengan
pertimbangan jangka panjang
4. Mengumpulkan dan berbagi informasi, keahlian dan sumber daya dengan pihak
terkait yang berkepentingan
5. Mengukur kinerja dan memberilkan umpan balik kinerja untuk pihak yang
berkepentingan. Yang sesuai untuk meningkatkan inisiatif perbaikan
6. Membangun pengembangan dan peningkatan kegiatan kolaboratif fengan para
pemasok, mitra dan pihak berkepentingan lainnya
7. Mendorong dan mengakui perbaikan dan prestasi oleh pemaso dan mitra
12
Perbedaan Sertifikasi (ISO) dengan Akreditasi
Hal yang perlu dipahami adalah baik itu akreditasi maupun sertifikasi keduanya
mengacu pada peningkatan mutu melalui implementasi standar pelayanan agar tercapai
pelayanan prima yang memuaskan bagi pelanggan (customer). Hanya saja perbedaan dari
keduanya yaitu akreditasi bersifat wajib, sedangkan sertifikasi ISO bersifat sukarela. Suatu
organisasi yang sudah terakreditasi tidak serta merta mengantongi sertifikat ISO. Sedangkan
organisasi yang sudah tersertifikasi biasanya sudah terakreditasi. Kalau belum terakreditasi,
pada umumnya mereka lebih mudah menjalani proses akreditasi.
Organisasi yang sudah tersertifikasi (ISO) terdapat jaminan bahwa standar pelayanan
yang tertuang dalam Manual Mutu telah dilaksanakan di organisasi tersebut. Kelebihan suatu
sistem manajemen mutu ISO adalah ia memiliki kemampuan telusur sehingga mudah
melakukan audit manajemen. Hal ini tidak ditemukan pada perangkat akreditasi. Itulah
sebabnya beberapa unit pelayanan kesehatan yang sudah terakreditasi, namun tidak sunyi
komplain pengguna layanan (customer). Mengapa ? Karena memang tidak ada jaminan
bahwa semua anggota organisasi (pegawai) telah melaksanakan standar-standar yang telah
ditetapkan pada instrumen akreditasi. Hal inilah yang membedakannya dengan sertifikasi
(ISO), sesuai dengan prinsip utama ISO, yaitu “Tuliskan apa yang anda kerjakan dan
kerjakan apa yang anda tulis”.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ISO adalah satu lembaga standar internasional yang berdiri pada 1947, dan
beranggotakan 130 negara, bertujuan untuk meningkatkan kualitas perdagangan
internasional yang berkaitan dengan barang dan jasa. Dengan demikian ISO
adalah wadah koordinasi standar kerja bertaraf internasional. ISO sebagai
lembaga internasional yang berkedudukan di Jenewa (Swiss) juga bersepakat
untuk membuat standar mutu yang sama baik dalam hal produk industri maupun
jasa termasuk jasa layanan kesehatan di seluruh dunia. Ketika suatu unit
organisasi layanan publik dinyatakan lulus ISO, itu artinya bahwa manajemen
layanan organisasi tersebut telah diakui memeliki kesepadanan dengan
manajemen organisasi lainnya yang juga bersertifikasi ISO di negara manapun
didunia. Dengan lulusnya Rumah Sakit/ Organisasi dari sertifikasi ISO 9001 maka
aplikasi manajemen di Rumah Sakit/ Organisasi telah sama perlakuan
pelayanannya terhadap pengguna jasa (customer) dengan Rumah Sakit/
Organisasi lainnya seperti di Singapura, di Malaysia, atau di Indonesia seperti
Rumah Sakit/ Organisasi lainnya yang telah tersertifikasi ISO.
14
Saran
Demikianlah makalah yang dapat kelompok susun, semoga dapat
menambah wawasan khazanah keilmuan bagi pembaca. Penulis sadar makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat kelompok nantikan demi perbaikan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16