Anda di halaman 1dari 5

1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik
lemah dalam rangka mendukung penguatan ekonomi perdesaan. Oleh karenanya
diperlukan upaya sistematis untuk mendorong organisasi ini agar mampu mengelola
asset ekonomi strategis di desa sekaligus mengembangkan jaringan ekonomi demi
meningkatkan daya saing ekonomi perdesaan. Dalam konteks demikian, BUM Des pada
dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga
ekonomi desa. Beberapa agenda yang biasa dilakukan antara lain :

Pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam


pengelolaan asset ekonomi desa.

 Mengintegrasikan produk-produk ekonomi perdesaan sehingga memiliki posisi


nilai tawar baik dalam jaringan pasar.
 Mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang
dikembangkan.
 Menguatkan kelembagaan ekonomi desa.
 Mengembangkan unsure pendukung seperti, informasi pasar, dukungan
teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi maupun
dukungan pembinaan dan regulasi.
BUM Des merupakan instrument pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai
ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan
kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka.
Disamping itu, keberadaan BUM Des juga memberikan sumbangan bagi peningkatan
sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal.

Dasar Pemikiran
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
sebagaimana diamanatkan dalam Bab X dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 yang menyatakan Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUMDes. Pemerintah Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa
dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
sertaDesa.

Maksud dan Tujuan


Sesuai dengan hal-hal yang telah diuraikan dalam pemaparan sebelumnya, penyusunan
proposal ini dimaksudkan untuk menyampaikan sejumlah informasi yang dianggap perlu
untuk diketahui oleh pihak-pihak terkait seperti perorangan, Badan Hukum dan instansi
pemerintah baik tingkat Desa maupun tingkat jajaran selanjutnya yang memberikan
perhatian besar terhadap upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi mayarakat
menuju kesejahteraan masyarakat di wilayah Desa Peniangan.

Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut :

Mendukung penguatan kegiatan usaha masyarakat dalam menjalin kerjasama dengan


berbagai pihak yang memiliki potensi dibidang peningkatan usaha masyarakat.

dan membina masyarakat dalam kegiatan usaha sehingga menjadi sumber penghasilan
yang mampu menumbuhkan motivasi dan inovasi dalam dunia usaha.

ketahanan ekonomi masyarakat melalui kegiatan usaha yang dapat menciptakan


lapangan pekerjaan.

Mempererat tali silaturahmi antar warga masyarakat melalui suatu wadah kegiatan yang
positif dan produktif dalam Badan Usaha Milik Desa.

Rencana Kegiatan
1) Sasaran dan Target Kegiatan
Sasaran kegiatan ini meliputi pengelolaan aset ekonomi dan potensi Desa, serta sentra
kegiatan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah Desa Ganjaran. Sedangkan target
kegiatan di fokuskan kepada :

Masyarakat produktif, seperti ibu rumah tangga, remaja serta individu dan kelompok
masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi.

Masyarakat prasejahtera, yang mempunyai penghasilan tidak tetap.

2) Jenis Kegiatan Usaha


Jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh BUM Des “MR.JAS” meliputi :

a) Unit Usaha Jasa keuangan.


Unit usaha jasa ini yakni menyediakan jasa pembukaan tabungan, penyetoran
tabungan, pembayaran, serta transfer, yang telah bekerja sama dengan Bank BNI
sebagai mitra. Unit usaha ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakan Desa Peniangan
yang jauh dari akses lembaga keuangan.

b) Unit Usaha Perdagangan (Kios PARATANI).


Kegiatan usaha perdagangan yang akan dilakukan adalah jual beli sarana produksi
pertanian (saprotan) / Toko Pertanian berupa bibit, obat-obatan dan pupuk . Potensi
usaha ini dapat dilihat jumlah luas lahan pertanian yang ada di sekitaran wilayah Desa
Ganjaran seluas 368 Ha meliputi lahan kering dan sawah. Selain menjual sarana
produksi pertanian , BUMDes juga akan memberikan pendampingan penyuluhan
berkaitan dengan pertanian.

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA KEGIATAN.

Penjelasan sederhana mengenai rencana anggaran dan biaya serta analisa usaha
setiap kegiatan unit usaha di BUM Des MR.JAS “Kios PARATANI” Desa Ganjaran,
meliputi:
Usaha Perdagangan

Kegiatan yang dilakukan adalah jual alat2 sarana pertanian / Toko Pertanian berupa
bibit, obat-obatan dan pupuk.

Rincian kebutuhan usaha perdagangan "Kios PARATANI" adalah sebagai berikut:

Modal kerja

- Sewa tempat @ 1.000.000 x 1 tahun = Rp. 1.000.000

- Etalase @ 1.850.000 x 2 buah = Rp. 3.700.000

- Rak rangka besi @ 700.000 x 3 set = Rp. 2.100.000

- Komputer = Rp. 3.000.000

- Gaji karyawan @ 500.000 x 1 bulan = Rp. 500.000

- Meja @ 1 unit = Rp. 500.000

- Kursi Nopoli @ Rp. 165.000 x 5 buah. = Rp. 835.000

- Skat Kios + Desain Ruangan. = Rp.5.000.000

- Oprasional tahap awal @ 460.000 x 1 = Rp. 460.000 +

Total Modal Kerja = Rp. 17.095.000.-

Modal usaha
Total modal usaha = Rp. 61.901.000

Total Modal kerja dan modal Usaha = Rp. 17.095.000 + Rp. 61.901.000

= Rp.78.996.000

Estimasi Laba kotor per Bulan

Total Penjualan – Total Modal usaha :


65.595.000 – 61.901.000 = Rp. 3.694.000

Total keuntungan kotor per bulan :


Rp. 3.695.000

Biaya-Biaya yang dikeluarkan per bulan

- Penyusutan sewa : Rp. 150.000


- Penyusutan peralatan (etalase) : Rp. 95.000.
- Biaya operasional : Rp. 460.000

Total biaya penyusutan dan oprasional : Rp. 705.000


Estimasi Laba Bersih per Bulan

Estimasi laba Kotor – Biaya yang dikeluarkan : Rp. 3.695.000 – Rp.705.000 Estimasi
Laba Bersih : Rp. 2.990.000

Estimasi keuntungan Pertahun = 2.990.000 x 12 : Rp. 35.880.000

Rasio keuntungan pertahun = Rp. 35.880.000 : Rp. 78.996.000 x 100% = 45,42%

PENUTUP

Sebuah harapan besar yang ingin dicapai melalui terbentuknya Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) MR.JAS (Makmur Rejeki Jaya Abadi Sentosa) Desa Ganjaran, serta
dengan adanya potensi Desa dan dukungan berupa material maupun non material,
dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pengurus BUMDesa dan
masyarakat dalam kegiatan perekonomian di Desa Ganjaran.

Hal tersebut dapat terealisasi sesuai dengan rencana, tentunya atas motivasi dan
bantuan baik dari instansi pemerintah terkait (pemerintahan Desa) maupun pihak-pihak
lain yang peduli melalui program-program yang intensif dan berkelanjutan. Dimana
program tersebut tidak hanya secara efektif melibatkan pengelola Badan Usaha Milik
Desa (BUMDesa) MR.JAS (Makmur Rejeki Jaya Abadi Sentosa) dalam
pelaksanaannya, tetapi juga melibatkan peran aktif komponen masyarakat lain yang
mempunyai kesamaan misi, demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Desa
Ganjaran.

Anda mungkin juga menyukai