Anda di halaman 1dari 22

STUDI KELAYAKAN BISNIS

COFFE TRUCK “BBW”

OLEH :

NAMA : AA SAGUNG INTAN DWICAHYANI


NIM : 117111304

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNDIKNAS DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat – Nya laporan studi kelayakan bisnis usaha manufaktur ini telah penulis
tuntaskan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Dalam penyusunan proposal ini, penulis mendapat bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak serta dukungan moral. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung serta membantu dalam
proses penyelesaian laporan studi kelayakan bisnis usaha manufaktur ini.

Denpasar,3 Desember 2019


DAFTAR ISI
Cover ........................................................................... i
Kata pengantar ........................................................................... ii
Daftar isi …………………………………………………………………….. iii
Ikhtisar …………………………………………………………………….. 1

Bab I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang ........................................................................... ........ 1


1.2.Gambaran Umum Potensi Usaha.................................................... ........ 1
1.3.Gambaran Umum Industri.............................................................. ........ 2
1.4 visi usaha……………………………………………………………….
1.5 misi usaha………………………………………………………………

Bab II Aspek Umum dan Organisasi


2.1.Nama Unit Usaha ............................................................................... ... 3
2.2.Legalitas Usaha ............................................................................... ... 3
2.3.Organisasi ............................................................................... ... 4
2.4.Personalia ............................................................................... ... 4
Bab III Aspek Pemasaran
3.1.Segmentasi, Targeting dan Positioning............................................... ... 5
3.2.Permintaan ............................................................................... ... 5
3.3.Penawaran ............................................................................... ... 5
3.4.Strategi Pemasaran.............................................................................. ... 6
3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran............................................................ ... 7
3.6.Analisis Persaingan.............................................................................. ... 8
Bab IV Aspek Teknis dan Operasi
4.1.Lokasi Produksi ............................................................................... ... 10
4.2.Sifat Usaha ............................................................................... ... 10
4.3.Rencana Pengoperasian Usaha............................................................ ... 11
Bab V Aspek Keuangan
5.1.Sumber dan Penggunaan Dana............................................................ ... 12
5.2.Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja................................................ ... 12
5.3.Proyeksi Keuangan.............................................................................. ... 12
Bab VI Aspek Ekonomi Sosial dan Hukum
6.1.Aspek Ekonomi ............................................................................... ... 15
6.2.Hambatan di Bidang Ekonomi............................................................ ... 15
6.3.Aspek Sosial ............................................................................... ... 16
6.4 Aspek hukum …………………………………………………………..
Bab VII Penutup
7.1.Kesimpulan ............................................................................... ... 17
7.2.Saran ............................................................................... ... 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan tempat untuk
sekedarmelepas lelah atau mencari tempat refreshing yang bisa menyegarkan suasana kembali.
Ke coffee shop atau kedai kopi menjadi salah satu pilihan yang favorit di masyarakat. Di
samping sudah menjadi budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai minat yang
amat besar untuk mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.

Pergeseran budaya membuat keberadaan coffee shop semakin di akui masyarakat. Peran media-
media yang sering mensosialisasikan kedai kopi mendukung perkembangan warung khusus kopi
ini. Semula kedai kopi di jadikan sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi sekarang,
seakan kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu teman lama,
sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu bisnis tertentu.

Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah Kota


Pekanbaru. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan perkantoran di
pusat Kota Pekanbaru. Hal itu membuat peluang bisnis Coffee Truck “BBW” terbuka lebar
seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota Pekanbaru. Berkembangnya gaya hidup dan
kebiasaan orang untuk ngobrol-ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong
terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di Pekanbaru tentunya membutuhkan
ruang untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya
usaha Coffee Truck “BBW” ini.

Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan minuman lain sebagai
produk utamanya. Kebanyakan cafe saat ini sudah ada di Pekanbaru hanya menyediakan
makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di setiap cafe.

Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja, mahasiswa
dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan banyak varian rasa
dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan suguhan
makanan ringan dengan tempat yang nyaman serta usaha kami mudah ditemukan.
1.2. Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para pelaku
usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka
rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar
negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya
kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku
usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang
tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan
prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah
luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand
ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai pemenuhan
kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di
penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk
mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman memang sangat
menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan peluang bisnis yang
menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis
minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah gempuran coffeshop
yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin
terjun di dunia usaha.
1.3. Gambaran Umum Industri
Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya
karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara
yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang produk ini, dibuat
dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai
“komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Kebanyakan hasil
produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia juga terkenal karena
memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan
'kopi Mandailing' (lihat di bawah). Berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil
devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon-pohon kopi di
sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi
kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti
memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan-perkebunan segera
didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home industry hingga
industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar yang menarik bagi kalangan
pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang
kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.

1.4 Visi usaha


Membuat masyarakat memperoleh minuman yang segar dan nikmat yang berbahan dasar kopi
tetapi memiliki banyak varian rasa yang sangat digemari di kalangan masyarakat
1.4 Misi usaha
Dengan adanya produk olahan berbahan dasar “kopi”diharapkan akan mampu memenuhi
kebutuhan gaya hidup masyarakat

BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1.Nama Unit Usaha


Unit usaha ini diberi nama “BBW” yang singkatan dari Black, Brown, dan White. Maksud dari nama
tersebut adalah perpaduan warna minuman kopi dikarenakan usaha bergerak di bidang penjualan
minuman kopi dengan menghasilkan minuman kopi yang nikmat.
Nama Organisasi : Coffee Truck “BBW”
Jenis Organisasi : Firma
Pemilik : INTAN DWICAHYANI
Alamat : Jalan Jend. Sudirman ,Denpasar bali
No Telp : 089685332085
2.2.Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk
melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari.
Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
a. Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma. Karena perusahaan terdiri dari 4
orang anggota sehingga perusahaan memilih bentuk usaha Firma. Firma sendiri merupakan
badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas
perusahaan. Modalnya berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada
anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
b. Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha Coffee Truck “BBW”
baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek
dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha.
c. Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha
Usaha Coffee Truck “BBW” akan mempersiapkan ijin usaha dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Sebagai unit bisnis, usaha Coffee Truck “BBW” juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke
departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
e. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)

Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas Daerah setempat.
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha

f. Ijin Domisili dan IMB

Karena usaha Coffee Truck “BBW” memerlukan sebuah gudang yang akan didirikan di atas sebidang
tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan perijinan untuk penggunaan tanah sebagai
lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan di daerah Panam.

2.3.Organisasi

a. Tingkat Jabatan

Pemilik, Bagian Pemasaran dan Keuangan, Bagian Produksi dan Maintenance, Karyawan

2.4.Personalia

a. Kebutuhan Tenaga Kerja

Usaha ini membutuhkan kurang lebih 10 tenaga kerja dengan rincian 2 orang bagian pemasaran dan
keuangan, 2 orang bagian produksi dan maintenance, dan 6 orang karyawan.

b. Tingkat Balas Jasa

Tingkat balas jasa berupa Gaji, Bonus, dan Bingkisan THR

BAB III

ASPEK PEMASARAN

3.1.Segmentasi, Targeting, dan Positioning

a. Segmenting

Untuk produk jus ini, perusahaan mensegmen konsumen khususnya remaja atau anak-anak muda dan
orang dewasa pada umumnya. Rentang usia yang perusahaan segmen yaitu 15-40 tahun. Alasan
perusahaan mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja menyukai hal baru
dan berbeda serta remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari buatan sendiri.

b. Targeting

Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi (niche marketing) yang mana
perusahaan perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani satu
segmen saja yaitu segmen usia.

c. Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi yang dibuat oleh perusahaan menggunakan
biji kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang minuman ini dijual berkisar antara Rp.
5.000 s/d Rp. 20.000.

3.2.Permintaan

a. Perkembangan Permintaan Saat ini

Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang barat dan juga
kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi.

b. Prospek permintaan di masa yang akan datang

Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum kopi akan
menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi trend seiring
dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu
membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi.
Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus mencoba semua rasa kopi yang
ada.

3.3.Penawaran

a. Perkembangan penawaran saat ini

Di Pekanbaru sendiri penawaran disektor usaha coffee truck memang sudah sangat berkembang
pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang ada.
Tapi untuk coffee truck sendiri, di Pekanbaru masih belum ada penawarannya, sehingga usaha
kami ini masih merupakan satu-satunya di Pekanbaru yang memberikan lebih banyak kelebihan
di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha coffee truck pada masa yang akan datang,
maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen.
Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang
dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun
pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi
pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik
pasar.
3.4.Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran Coffee Truck “BBW” akan menggunakan bauran pemasaran
4P. Berikut penjelasannya :
1. Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja
yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.
2. Place (Tempat)
Perusahaan tidak memiliki tempat produksi melainkan menggunakan mobil
caravan. Meskipun perusahaan tidak memiliki tempat yang tetap, perusahaan akan
beroperasi di wilayah yang padat aktivitas seperti di Panam, di Jalan Jend.
Sudirman, di daerah Kampus UR dan Kampus UIN SUSKA Riau yang notabene
disana banyak mahasiswa-mahasiswi yang mencari tempat tongkrongan untuk
mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat-tempat yang terdapat
institusi pendidikan serta kantorn lainnya.
3. Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual produk perusahaan,
perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga
jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang
perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk membeli produk
minuman kopi perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu
memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anak-
anak muda menggunakan social media sehingga informasi tentang produk
perusahaan lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan.
Twitter, dan Instagram salah satu social media yang perusahaan gunakan.
Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana perusahaan akan
berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-follow twitter perusahaan dan
mentweet mention terunik mengenai produk perusahaan, maka akan dapat diskon.
Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian-varian baru dari produk perusahaan
serta foto-foto dimana perusahaan akan berjualan.

3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan berskala 1
– 5.

Keterangan :
Sangat lemah :1
Lema :2
Sedang :3
Kuat :4
Sangat kuat :5
No Item yang dinilai Kriteria Penilaian
Sangat Lemah Sedang Kuat Sangat
Lemah Kuat
1 SDM √
2 Pesaing √
3 Konsumen √

4 Armada Pemasaran √
5 Harga √
6 Promosi
7 Distribusi √ √
8 Barang dgg √
9 Mutu barang dagang √
10 Peraturan Pemerintah √
11 Lingkungan Bisnis √
12 Ketersediaan brg dgg √ √
13 Rencana Pemasaran
14 Penyimpanan brg dgg √
15 Margin Laba √
16 Ketersediaan Modal √
17 Pangsa √
Pasar
18 Manajemen Pemasaran √
Total Bobot 0 4 12 44 5
Interval =Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
Jumlah Kelas
= 5–1
5
= 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak


1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;

Kelayakan usaha = Total bobot


Jumlah item yang dinilai
= 65/18
= 3,61
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,61 maka usaha Coffee Truck “BBW” dari sisi
pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.
3.6.Analisis Persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha dagang Ana Material’s grosir,
maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan cara :
a. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya,
semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5
.
b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing factor. Semakin penting,
maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan


Kafe Kedai Kopi Mini Market Coffee Truck
“BBW”
Faktor A B A.B A B A.B A B A.B A B A.B
Persaingan
Harga 2 3 6 2 3 6 4 3 12 4 5 20
Kualitas 3 2 6 3 3 9 4 5 20 4 5 20
Promosi 2 2 4 3 4 12 4 5 20 4 5 20
Jasa khusus 2 2 4 3 3 9 4 4 16 5 5 25
Pelayanan 2 3 6 3 4 12 4 4 16 5 5 25
Suasana 1 2 2 3 2 6 5 4 20 5 5 25
Lokasi 2 2 4 4 3 12 4 5 20 4 4 16
Kekuatan Relatif 32 66 124 151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa
Coffee Truck “BBW” menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya,
sedangkan pesaing yang paling besar adalah minimarket. Kelemahan dari Coffee Truck “BBW”
terletak pada lokasi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari minimarket.
Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Coffee Truck “BBW” agar
nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1. Lokasi Produksi

Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi dan menjual


produk perusahaan di mobil caravan, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat
usaha atau pabrik untuk memproduksi produk perusahaan. Tetapi perusahaan
sebagai perusahaan manufaktur membutuhkan gudang yang bertempat di daerah
Panam Pekanbaru.

Lokasi yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah:

Umum : Daerah Denpasar ,Bali

Mahasiswa : Di dekat Kampus Unud

Karyawan kantoran : Di Perkantoran Jalan Jend. Sudirman

Keunggulan dari lokasi produksi (mobil caravan dan gudang) :


1. Dekat dengan pasar, karna perusahaan manufaktur perusahaan ini menggunakan
mobil caravan sehingga usaha ini bisa mencari pasar sendiri tanpa harus
mempertimbangkan biaya sewa bangunan. Dan untuk gudangnya sangat dekat
dengan salah satu tempat dimana mobil caravan tersebut akan berjualan yaitu
daerah Panam.

2. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjakan adalah tenaga
kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai
pelayan dan bagian kebersihan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja
tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat
perkotaan yang padat penduduk.

3. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya untuk masalah
sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan wilayah
lainnya. Sarana yang akan kami gunakan adalah Mobil Caravan serta peralatan
lainnya yang ada di dalamnya, Meja Kursi, dll.

4. Dekat dengan pusat pemerintahan, pusat pemerintahan yang ada di Riau


kebanyakan dan hampir semua berada di Pekanbaru sehingga lokasi produksi tidak
jauh dari pusat pemerintahan.

5. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan


dalam melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen potensial yang bisa
perusahaan lihat dan perkirakan, dan daerah Pekanbaru merupakan wilayah yang
padat dengan konsumen potensial.

6. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon
positif.

7. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat.

8. Jadwal Pelaksanaan: Usaha ini akan mulai launching dan diperkenalkan ke


masyarakat mulai tanggal 8 Januari 2018.

4.2. Sifat Usaha

Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman kopi. Usaha


perusahaan yakni mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang nikmat serta
memberikan kualitas yang baik. Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa
agar lebih inovatif.

4.3. Rencana Pengoperasian Usaha

a. Proses Operasi Usaha


Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan
penggajian pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan.

b. Kebutuhan Bahan Operasi

Kebutuhan bahan operasi Coffee Truck “BBW” dikelola oleh pemilik yang ikut andil dalam
pembagian bidangnya masing-masing yang mel;iputi pendanaan, kualitas produk, dan kegiatan
pemasarannya.

c. Kegiatan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan mobil caravan yang menjadi ciri khas usaha ini kami menggunakan
tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan
tenaga ahli dari mitra kerja kami.

BAB V

RENCANA KEUANGAN

5.1. Sumber dan Penggunaan Dana

Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha ini menggunakan modal sendiri. Dan
dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan.

5.2. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja

a. Biaya sewa gudang di panam Rp 5.000.000,00 /bln dan Rp 60.000.000,00 /thn

b. Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00

c. Aktiva Tetap

· Mobil VW kombi + Modifikasi mobil Rp 45.000.000,00

· Mesin Kopi, 1 buah Rp 8.000.000

· Kulkas Rp 1.600.000,00

· Peralatan Minum, 40 set Rp 1.200.000

· Peralatan Makan, 20 set Rp 600.000

· Peralatan Masak, Rp 3.000.000

· Meja-kursi Rp 600.000,00
· Kipas angin Rp 200.000,00

· Kain pembersih Rp 10.000,00

· Tempat sampah Rp 8.000,00

· Generator mini 1500 watt Rp 2.300.000,00

· Mesin kasir lengkap Rp 8.000.000,00

TOTAL AKTIVA TETAP Rp 70.707.000,00

d. Aktiva Lancar

· Kas Rp. 10.000.000

· Bahan Kopi Rp. 7.000.000

· Bahan Makanan Rp. 3.000.000

TOTAL AKTIVA LANCAR Rp. 20.000.000

TOTAL AKTIVA Rp. 90.707.000

5.3. Proyeksi Keuangan

a. Proyeksi pendapatan

· Pendapatan per hari Rp 3.000.000

· Pendapatan per bulan Rp 70.000.000

· Pendapatan per tahun Rp 840.000.000

b. Proyeksi biaya per tahun

· Pengadaan Kopi dan Makanan Rp 380.000.000

· Gaji karyawan

- 4 Pimpinan Rp 57.600.000

- 6 Karyawan Rp 64.800.000

Jumlah gaji karyawan Rp 122.400.000

· Biaya listrik Rp 10.000.000


· PBB Rp 2.400.000

· PPn Rp 80.000.000

· Biaya Telp. Rp 3.000.000

Jumlah Biaya Rp.597.800.000

c. Proyeksi rugi / laba

Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan pengeluaran.

Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn

= Rp 840.000.000– Rp 597.800.000

= Rp 242.200.000

Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan minuman Coffee Truck “BBW” adalah
sebesar Rp 242.200.000

d. Perhitungan Kelayakan Usaha

1. Dengan metode Payback Periode

Payback Period = Investasi x 1 tahun

Arus Cash Inflow

• Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi

• Aktiva tetap Rp 70.707.000

• Depresiasi = Rp 28.000.000 per tahun

= diperoleh dari total depresi

Beban Depresiasi

• Keuntungan bersih per tahun = Omset per tahun – biaya operasional

= Rp 840.000.000 – Rp 597.800

= Rp 242.200.000

• Hari kerja per tahun diasumsikan 317 hari

• Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15 % adalah

EAT= 30 % x Rp.242.200.000
EAT= Rp.72.660.000

2. Dengan Rate of Return

Yaitu dengan membandingkan Rata – rata EAT dengan Rata- rata Investasi

Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai berikut

Tahun Pendapatan (Rp)

1 Rp 120.000.000

2 Rp 250.000.000

3 Rp 300.000.000

4 Rp 280.000.000

5 Rp 140.000.000

6 Rp 270.000.000

7 Rp 220.000.000

8 Rp 190.000.000

9 Rp 250.000.000

10 Rp 300.000.000

Total Rp 2.050.000.000

Rata – rata EAT = Rp 205.000.000

Rata – rata Investasi Rp 90.707.000 /2 =Rp 45.353.500

ARR = 205.000.000

45.353.500

= 4.5200%

3. Dengan Net Present Value ( NPV )

EAT + Depresiasi Diskon Faktor 20% PV


Rp 148.000.000 0,8333 Rp 123.328.400

Rp 278.000.000 0,6944 Rp 193.043.200

Rp 328.000.000 0,5787 Rp 189.813.600

Rp 308.000.000 0,4822 Rp 148.517.600

Rp 168.000.000 0,4018 Rp 67.502.400

Rp 298.000.000 0,3348 Rp 99.770.400

Rp 268.000.000 0,2790 Rp 74.772.000

Rp 218.000.000 0,2325 Rp 50.685.000

Rp 278.000.000 0,1938 Rp 53.876.400

Rp 328.000.000 0,1615 Rp 52.972.000

Total PV Rp 1.054.281.000

Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima ( Positif )

Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak ( Negatif )

Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi

NPV =Total PV - Investasi awal (Io)

= Rp 1.054.281.000 - Rp 90.707.000

= Rp 963.574.000

Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Coffee Truck “BBW” dapat
dikatakan layak karena hasil dari NPV positif yaitu sebesar Rp 963.574.000
BAB VI

ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN HUKUM

6.1. Aspek Ekonomi

A. Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat

Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa minuman kopi.
Meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk ke depannya
perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja local yang berpengalaman.

B. Menggunakan Sumber Daya Lokal

Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Disini bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan kualitas yang tidak
kalah bermutu dengan produk diluar negri. Dengan kata lain perusahaan tidak perlu mengimpor bahan
baku dari luar untuk mendapatkan kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia
bahan baku yang memenuhi standar kualitas yang perusahaan tetapkan.

C. Menghemat Devisa

Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak
memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negri. Oleh karna itu mengurangi penggunaan
barang impor berarti dapat menghemat devisa.

D. Menumbuhkan Industri Lain

Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk
menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan baku ataupun
industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif adanya kegiatan ini.

E. Menambah Pendapatan Nasional

Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk
dan biaya-biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali.

6.2. Hambatan di Bidang Ekonomi

A. Iklim tropis : disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan baku.
Seberapa banyak bahan baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca
dan musim menjadi factor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat menaikkan
harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi ini juga akan meningkat
sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk pengganti.
B. Produktivitas rendah : jika pendapatan dari konsumen atau daya beli masyarakat rendah
maka konsumen akan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama
terlebih dahulu.

C. Nilai pendapatan luar negri : ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan
mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis
,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.

D. Tekanan penduduk yang berat : dimana ini dapat berupa kurangnya kesadaran penduduk
untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol
nantinya dapat menjadi suatu budaya disuatu negara.

6.3. Aspek Sosial

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun


demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan
komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam
rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga social

Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu bersamaan.
Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi dan
terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik yang dapat
perusahaan berikan.

2. Perubahan kondisi social yang kompleks

Di sewaktu-waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk
memperoleh produk yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan.
Tapi jika sewaktu-waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negative. Misalnya
budaya mabuk-mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya tidak akan peduli lagi
akan kesehatan.

3. Perubahan dalam masyarakat pluralistik

Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi


lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik.
Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.
Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang
hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu
hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.
6.4 Aspek Hukum

Badan Usaha
Badan usaha perusahaan ini berupa Firma yaitu badan usaha yang didirikan oleh empat orang
anggota dimana tiap - tiap anggota bertanggung jawab penuh atas usaha. Modal firma berasal
dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan
sesuai akta pendirian.

Syarat Pendirian Firma


• Jumlah pendiri perusahaan minimal 2 (dua) orang atau lebih
• Memilik nama yang bakal dipakai oleh firma tersebut
• Memiliki pengurus yang diangkat dan ditetapkan oleh para pendiri. Siapa yang akan
bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan bertindak selaku persero diam.
• Memiliki maksud dan tujuan yang spesifik serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan
dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia
• Memiliki tempat usaha sebagai kantor pusat perusahaan yang berlokasi dilingkungan
komersial seperti Gedung Perkantoran, Pertokoan, Ruko/Rukan atau tempat usaha lainnya yang
diperuntukan sebagai tempat usaha.
Kebaikan Firma
• Modal usaha lebih besar dari badan usaha perseorangan
• Sudah ada pembagian tugas
• Kelangsungan perusahaan lebih terjamin
• Resiko ditanggung bersama

Dilihat dari syarat pembentukan Firma, maka usaha manufaktur Cofee TRUCK” BWW” yang
akan perusahaan rintis dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hal ini karena jumlah pendiri
usaha perusahaan terdiri dari 4 orang. Kemudian telah menetapkan nama Coffe TRUCK
“BWW” sebagai nama usaha perusahaan. Serta telah menetapkan pengurus usaha yang terdiri
dari Intan, Ayu, Yoga, dan Odik yang sesuai dengan persyaratan dalam membentuk Firma.

- Jenis-jenis perjanjian yang diperlukan


Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perijinan dalam
melakukan operasinya. Prosedur pendirian firma adalah sbb:

1. Perjanjian Sewa Menyewa


Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha manufaktur Coffe Truck
“BWW” baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek
dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha.
2. Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha
Usaha Manufaktur Coffe Truck” BWW” akan mempersiapkan ijin usaha dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan.

3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Sebagai unit bisnis, usaha manufaktur Coffe Truck” BWW” juga mendaftarkan NPWP atas
aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.

4. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)


Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas Daerah
setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai
tempat usaha
5. Ijin Domisili dan IMB
Karena usaha manufaktur “juice on truck” memerlukan sebuah gudang yang akan didirikan di
atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan perijinan untuk
penggunaan tanah sebagai lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan.

BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Usaha Coffee Truck “BBW” dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan
berdasarkan hasil ARR yang lebih besar dari 5%, NPV positif dan PI yang lebih besar dari pada
1. Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas yang unik yaitu berjualan
dengan mobil caravan yang memiliki tampilan artistic serta produk perusahaan yang
menyegarkan serta sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan
dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di
masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui masyarakat luas
dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku
perusahaan terdiri dari biji kopi segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari
usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi
setiap masyarakat terpenuhi.
Perusahaan berharap dengan ada usaha Coffee Truck “BBW” ini dapat membangkitkan
semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika
dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut
akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat
membantu permodalan usaha Coffee Truck “BBW” ke depan.

7.2. Saran
Dalam menjalankan Coffee Truck “BBW” ini , yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga minuman kopi yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan
lokasi juga menentukan dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai