Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR

RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR

NOMOR …………. 2015

TENTANG

KEBIJAKAN PASIEN TERMINAL

DIREKTUR RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR

Menimbang

a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RS Ibnu Sina YW-UMI


Makassar maka diperlukan penyelengaraan pelayanan Instalasi rawat inap
yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar dalam pelayanan RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar dapat
terencana dengan baik perlu adanya kebijakan direktur RS Ibnu Sina YW-
UMI Makassar sebagai landasan penyelenggaraan pelayanan rawai inap di
rumah sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu
ditetapkan dalan ketetapan Direktur RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar

Mengingat

1. Undang Undang Republik Indonesia No44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 263/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.

Menetapkan

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS IBNU SINA YW-UMI


MAKASSAR TENTANG KEBIJAKAN ASESSMEN PASIEN
TAHAP TERMINAL RAWAT INAP RS IBNU SINA YW-UMI
MAKASSAR

Kedua : Kebijakan Asessmen pasien tahap terminal RS Ibnu Sina YW-UMI


Makassar tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan p[engawasan Asessmen pasien terminal Rawat inap
RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar dilaksanakan oleh kepala bidang
pelayanan medis RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya dan apabila dikemudian


hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Makassar

Pada tanggal ………………..20145

Direktur R

S Ibnu Sina YW-UMI Makassar


Lampiran

KEPUTUSAN Dirktur RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar

Nomor: :

Tanggal :

KEBIJAKAN ASESSMEN PASIEN TERMINAL

RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR

Kebijakan Umum

1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada murtu dan keselamatan
pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
5. Setiap petuigas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur
operasional yamng berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
buil;anan minimal 1 bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan

Kebijakan Khusus

1. Asessmen ulang harus dilakukan secara individual untuk memenuhi


kebutuhan pasien dan keluarga pasien apabila apabila pasien mendekati
kematian menyesuaikan kondisi kehidupan
a. Gejala seperti mau muntah dan kesulitan pernafasan.
b. Faktor-faktor yang meningkatgkan dan meningkatkan gejalafisik
c. Manajemen gejala saat ini dan hasil respons pasien
d. Orientasi spiritual pasien dan keluarga dan kalau perlu keterlibatan
kelompok agama.
e. Keprihatinan atau kebutuhan spiritual pasien dan keluarga.seperti putus
asa, penderitaan, beban pengampunan.
f. Status psikososial pasien dan keluarga seperti hubungan keluarga,
kecukupan kemampuan apabila diperlukan perawatan di rumah, cara
mengatasi dan reaksi kel;uarga atas penyakit pasien.
g. Kebutuhan dukungan atau pelayanan (respite services) bagi pasien dan
keluarga dari pemberi pelayanan lain.
h. Kebutuhan alternative atau tingkat pelayanan lain
i. Faktor reesiko bagi yang ditinggalkan dan cara mengatasi potensi reaksi
patologis atas kehilangan.
2. Hasil pengkajian di dokumentasikan dalam rekam medis.

Direkrtur
RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar

………………..

Anda mungkin juga menyukai