Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG PEMENUHAN NUTRISI

NAMA : TRI JOKO

AKPER GATOT SOEBROTO


KATA PENGANTAR

TERIMAKASIH KEPADA PARA PEMBIMBING YANG TELAH MEMBIMBING SAYA DALAM


PEMBUATAN MAKALAH SEHINGGA MAKALAH INI BISA SAYA SELESAIKAN DENGAN
BAIK,SEMOGA MAKALAH INI BISA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA. AMIN
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan
pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila
makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis
akan terganggu. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas
hati,empedu dan pankreas.

B. Rumusan Masalah

1.Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan

2.Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

3.Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris

4.Makro dan Mikronutrien

5.Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein

6.Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin

7.Pembentukan Urea

8.Keadaan Kenyang dan Puasa

9.Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi


C. Tujuan

1 . Mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan

2. Mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi

3. Mengetahui Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi

4. Mengetahu makro dan mikronutrien

5. Mengetahu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

6. Mengetahui metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin

7. Mengetahui pembentukan urea

8. Mengetahui keadaan kenyang dan puasa

9. Mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi


BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Pencernaan Anatomi

SISTEM PENCERNAAN Saluran cerna ( traktus gastrointestinal )

1. Mulut

2. Pharinx

3. Esophagus

4. Gaster (Lambung)

5. Usus Halus ·

1. Duodenum ( usus dua belas jari )


2. Jejenum ( usus kosong )
3. Ileum ( usus penyerapan )

6. Usus Besar ·

1. Colon senden
2. Colon transversum
3. Colon desenden
4. Colon sigmoid

7. Rektum

8. Anus

Organ-organ assesoris / tambahan

1. Gigi

2. Lidah

3. Kelenjar ludah

4. Hati

5. Kandung Empedu

6. Pankreas Fungsi Sistem Pencernaan

1.Menerima nutrient ( proses menelan / ingesti )

2.Menghancurkan nutrient dalam bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan

memasuki aliran darah ( proses pencernaan / digesti)


3.Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk untuk memasuki memasuki aliran darah
(proses penyerapan penyerapan /absorbsi) sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan.
Dimana semua proses terse but dikoordinasi oleh gerakan otot halus dan sekresi saluran
pencernaan. ·

1.Prose Pencernaan Ingesti


Memasukkan makanan kedalam rongga mulut Memotong makanan menjadi potongan-
potongan yang halus ( proses pengunyahan ). Membasahi makanan dengan sekresi
kelenjar salivarius/ kelenjar ludah Menelan makanan (deglutition)

2.Digesti Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan)
melewatioropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh
enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi ü Tepung dipecah dipecah menjadi
monosakarida oleh enzim amylase amylase ü Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam
amino oleh enzimpepsin dan trypsin Lemak dipecah menjadi menjadi monogliserida dan
asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase

3.Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam
lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe

4.Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk
feces. Struktur Sistem Pencernaan Traktus Gastrointestinal (saluran pencernaan )

1. Mulut

2. Pharinx

3. Esophagus

4. Lambung

5. Usus halus 6. Usus besar

7. Rectum

8. Anus

B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Ingesti


1. Memasukkan makanan kedalam rongga mulut

2. Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).

3. Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah

4. Menelan makanan (deglutition)

Digesti Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan)
melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh
enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi :

1. Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase

2. Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin

3. Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan
esterase ·

Absorbsi

Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam


lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe ·
Defekasi Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam
bentuk feces.

C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutrisi

Hormon Insulin Pengertian Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme
karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan
lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan
otot.

Hormon Glukagon Pengertian Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh
pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah. Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk
glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel
hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor
glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan
melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai
glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk
mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di
hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.

Fungsi Fungsi molekul reseptor yang mengikat : • Aktivitas hormon • glukagon reseptor
yang mengikat Komponen seluler • ekstraseluler wilayah • ekstraseluler wilayah • ruang

ekstraseluler • fraksi larut • sitoplasma • membran plasma • membran plasma Proses


biologis • proses metabolisme cadangan energi • sinyal transduksi • G-protein G-protein
reseptor ditambah protein signaling jalur • G-protein G-protein signaling, ditambah dengan
utusan cAMP kedua nukleotida • perilaku perilaku makan • proliferasi sel • negatif
pengaturan nafsu makan • regulasi sekresi insulin • seluler respon terhadap stimulus
glukagon · Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone ) Pengertian Hormon pertumbuhan
(GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan
regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-
amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel
somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu
pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan
somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA
rekombinan.

Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot,
seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya di dalam jarigan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkutan zat-zat gizi dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah
protein.Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein
mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein adalah molekul makro yang mempunyai
berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai
panjang asam amino, yang terikar satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di
samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi
tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat
protein. ·

Fungsi Protein

1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.

2. Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah dan
disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah
ini. Dinding usus setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram protein
setiap hari.

3. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.

4. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.Ikatanikatan ini
bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi
di dalam tubuh.

5. Mengatur keseimbangan air.


6. Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan
protein dan elektrolit.

7. Memelihara netralitas tubuh.

8. Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar
jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).

9. Pembentukan antibodi

10. kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh
enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.

11. Mengangkut zat-zat gizi

12. protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna
melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui
membran sel ke dalam sel-sel.

13. Sumber energi.

14. Protein menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini
relatif lebih mahal.

Mikronutrien

Vitamini
Vitamin adalah zat – zat – zat zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.

Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat
makanan (essensial).Diperlukan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace
element).

Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein


Metabolisme Lemak
Metabolisme Lemak adalah mengubah lemak mengubah lemak menjadi gliserol dan asam
lemak.Gliserolmengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam lemak yaitu
rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini

menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul
asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut Asetil
Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak. Keton Bodies atau
badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat,
β-hidroksi β-hidroksi butirat, dan Aseton. ·
Metabolisme Karbohidrat
Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar masuk
kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secaralangsung
Dirubah menjadi cadangan lemakDisimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan
bantuan insulin

Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75%
asam amino digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari
protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini
merupakan proses kontinu. Asam amino selanjutnya digunakan untuk sintesis protein,
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan
makanan makanan dari hewan (protein hewani).

D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :

1.Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah
responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.

2.Postur

Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala
yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung
bungkuk.

3.Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang
dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit. Sedangkan gejala yang dapat dilihat
jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.

4.Kontrol system saraf


Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan
dan memiliki kestabilan psikologis. Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang
baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan. 5.

Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal. Gejala : laju denyut
janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.

6.Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur
dan mudah capek

7.Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat. Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8.Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak ti dak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.

9.Wajah dan leher


Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat. Gejala yang
dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah
mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.

10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau
bengkak). Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular an gular pada sudut mulut.

11. Gusi

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.

12. Lidah

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi
buruk : penampilan bengkak, bengkak, kasar, warna daging.

13. Gigi

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri. Gejala jika kecukupan
nutrisi buruk : penampilan salah posisi.

14. Mata

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.

15. Kuku

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda Gejala jika kecukupan
nutrisi buruk : kuku mudah patah.

16. Kaki atau tungkai Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

BAB III KESIMPULAN

A.Kesimpulan
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan
pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila
makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis
akan terganggu. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas
hati, kantong empedu, dan pancreas

B. Saran
Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan
pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi

DAFTAR PUSTAKA

Potter dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik. Jakarta:
EGC.
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Ganong, William F. 2005. Review 2005. Review of Medical Physiology, 22nd edition.
edition. LANGE – McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/
Hartono, Andri. 2006. Terapi dan Diet Rumah Sakit . Jakarta : EGC.
Murray, Robert K. 2003. 2003 . Biokimia Harper . Jakarta : EGC.
Rimbawan dan Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih Pangan
yang Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Saladin, 2003, Anatomy 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd
Function, 3rd edition, The McGraw-Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai