Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi

Tidur adalah suatu proses perubahan kesadaran yang terjadi berulang-ulang


selama periode tertentu. Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi
dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan
kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup. Kebutuhan tidur setiap orang
berbeda-beda termasuk pada lansia. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas. Pada usia lanjut membutuhkan waktu tidur 6-7 jam per hari.
Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur adalah suatu masalah yang dihadapi lansia.
Lansia sering mengeluhkan gangguan ini akibat dari perubahan proses fisiologis dan
biologis. Lansia memiliki waktu tidur kurang total dimalam hari karena sering
terbangun pada malam hari dan mengambil waktu tidur siang lebih banyak.

Aisyah, siti dan Ambarsari. Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia: Terapi


Akupresur. The Sun vol.2(1) Maret 2015

D. Patofisiologi

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang menghubungkan


mekanisme serebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan pusat otak
untuk dapat tidur dan bangun. Sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau
perubahan dalam tidur adalah RAS (Reticular Activating System) dan BSR (Bulbar
Synchroning Regional). RAS yang terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons
merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat
termasuk kewaspadaan dan tidur, selain itu RAS juga dapat memberi rangsangan
visual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks
serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron
dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin dan dalam keadaan
tidur melepaskan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang
otak tengah yaitu BSR.

Reseptor menerima rangsangan kemudian masuk ke medulla spinalis


kemudian masuk ke formasi retikularis dilanjutkan ke pons dan masuk ke medula
oblongata kemudian diteruskan ke hipotalamus yang menyebabkan menurunnya
fungsi panca indra dan sampai masuk ke korteks serebri, sehingga ditafsirkan atau
disampaikan kembali ke formasi retikularis dilanjutkan ke medulla spinalis dan
dipersepsikan untuk tidur. Fisiologi tidur seseorang dapat terganggu seiring
terjadinya proses penuaan karena adanya kerusakan sensorik pada sistem saraf pusat.

Kurniasari, Cecilia Indri. 2015. Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik


Instrumentalia terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Griya
Lansia Santo Yosef Surabaya. Skripsi Perpustakaan Universitas Airlangga.
Pathway

Lansia

Perubahan biologis/ fisik Perubahan kejiwaan Faktor lingkungan


(penuaan)

- Penyakit Stress emosional dan Lingkungan yang


- Lemah /letih kecemasan bising/ramai dan
- Mudah lelah suasana yang gaduh

Meningkatkan saraf
Sulit tidur simpatik sehingga dapat Menghambat tidur
mengganggu proses
tidur
Butuh banyak tidur

- Kesulitan
memulai tidur
- Kesulitan tidur
nyenyak

Sering terbangun

Gangguan tidur

Kualitas tidur tidak baik

Tidak dapat tidur dalam Akibat faktor internal Akibat faktor eksternal
periode panjang ex:depresi lingkungan

Deprivasi tidur b.d Insomnia b.d keadaan Gangguan pola tidur b.d
pergeseran tahap tidur depresi keadaan lingkungan
terkait penuaan

Anda mungkin juga menyukai