ASKEP Gangguan Sistem Pernafasan PPOK
ASKEP Gangguan Sistem Pernafasan PPOK
TB PARU
NAMA : WAWAN
NPM :
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAPASAN TB PARU
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn.S
b. Umur : 41 tahun
c. Jenis kelamin : laki laki
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : buruh
f. Agama : Islam
g. Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
h. Alamat : Dusun Jamantri 1 Rt 06 Rw 03 Desa Sabajaya
Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang
i. Ruangan dirawat : Kamar II
j. Tanggal masuk : 18 Juli 2019
k. No. register : N-003-026
l. Diagnose medis : TB Paru
m. Dokter yang merawat: dr.D
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan “ sasak napas “
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesedaran compos mentis, GCS E4
V5 M6, TTV : T : 36,5 0C, P : 68 x/menit, R : 28 x/menit, BP : 110/80 mmHg, spO2 :
97 %, infus RL 10 tetes per menit terpasang di vena radialis dextra dan O 2 terpasang
8 liter per menit per menggunakan NRM.
b. Pemeriksaan sistemik
No Pengkajian Hasil
1. Kepala - Inspeksi :
Bentuk kepala simetris
Rambut rata hitam dan tipis
Kulit kepala tampak bersih
Tidak ada ketombe
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Massa (-)
Krepitasi (-)
2. Mata - Inspeksi :
Bentuk mata simetris
Konjungtiva anemis (+)
Sclera ikterik (-)
Edema palpebral (-)
Tanda perdarahan (-)
Popil isokor sinistra 2 dextra 2
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
- Inspeksi :
3. Hidung
Bentuk hidung simetris
Perdarahan (-)
Polip (-)
Secret (-)
Cuping idung (+)
NRM terpasang
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Krepitasi (-)
4. Mulut - Inspeksi :
Warna bibir coklat pucat
Mukosa bibir lembab
Mukosa mulut merah muda
Gusi normal/perdarahan (-)
Lidah merah muda
Pembengkakan tonsil (-)
Gangguan bicara (-)
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Massa (-)
5. Telinga - Inspeksi :
Bentuk telinga simetris
Sejajar dengan sudut mata
Pendarahan (-)
Kemerahan (-)
Serumen (+) berwarna kuning dan
tidak berbau
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
6. Leher
- Inspeksi :
Bentuk leher simetris
Kaku kudauk (-)
Deviasi trakea (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pembesaran kelenjar limfa (-)
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Pembesaran/pembengkakan (-)
7. Thorak/dada
- Paru-paru
Inspeksi Anterior :
Bentuk dada barrel chest
Ekspansi dinding dada simetris
Bantuan otot bantu nafas (+)
retraksi intercostal
Pola nafas (cepat pendek dan
dangkal)
Retraksi dinding dada (+)
Terpasang alat bantu nafas NRM
8 liter/menit
RR : 35x/menit
Perdarahan (-)
Batuk (+)
Sputum kental dan berwarna
kekuningan kadang sulit
dikeluarkan.
Inspeksi Posterior :
Tidak ada benjolan masa
Nyeri tekan (-)
Bentuk tulang belakang Kifosis
Adanya pelebaran pembulu darah
Badan tanpak bersih
Lateral Dextra kanan :
Adanya bentuk cembung pada
lateral dextra kanan atas.
Lateral Dextra Kiri :
Simetris
Palpasi :
Massa (-)
Krepitasi (-)
Nyeri tekan (-)
Fremitus vocal : teraba di dua
lapang paru
Pokal premitus lobus kanan atas
dan lobus tengah kaanan menurun
dan lobus bawah kanan pokal
premitus teraba.
Pokal premitus teraba pada
seluruh lapang paru sinistra.
Perkusi :
Pasa saat dilakukan perkusi suara
menurun pada lobus atas dan
lobus tengah.
Seluruh lapang paru sinistra
terdengar sonor.
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi :
Bunyi nafas tambahan Ronci
- Jantung
Inspeksi :
Bentuk dada simetris
Pembesaran/benjolan (+)
Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Krepitasi (-)
Ictus cordis teraba
Perkusi :
Pekak
Auskultasi :
Bunyi jantung S1 S2 LUP DUP
tunggal teratur
Aorta : LUP
Pulmo : LUP
Tricuspit : DUP
Mitral : DUP
8. Payudara
- Inspeksi :
Ukuran dan bentuk payudara
simetris
Putting susu menonjol
Kondisi kulit lembab
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Massa (-)
Edema (-)
9. Abdomen - Inspeksi :
Bentuk abdomen normal
Asites (-)
Kondisi kulit lembab
- Auskultasi :
Bising usus (+) 10x/menit
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Distensi abdomen (-)
- Perkusi :
Timpani
10. Genetalia
- Tidak dikaji
11. Rectum
- Tidak dikaji
12. Ekstremitas
- Inspeksi :
Kontraktur (-)
Eformitas (-)
Edema
- -
+ +
Kekuatan otot
5 5
5 5
Skala aktivitas 0 (mandiri)
- Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Piting edema (+) derajat 1
Akral teraba dingin
Nyeri sendi
- -
- -
13. Kulit/kuku - Inspeksi :
Warna kulit normal
Mukosa kulit kering
Warna kuku sianosis
CRT < 3 detik
Bentuk kuku clubbing finger (-)
Jari tabung (-)
- Palpasi
Teraba dingin
c. Pengkajian B6
1) Sistem Pernafasan (B1 : Breath)
Pasien sesak, batuk ada dan dahak sulit untuk dikeluarkan, pasien
menggunakan otot bantu pernapasan, taktil premitus terasa bergetar pada kedua
lapang paru, RR : 26 x/mnt, pasien orthopnea, SPO2 95 % dengan nasal kanul 4
lpm
2) Sistem kardiovaskular (B2 : Bleed)
Pasien mengatakan terasa nyeri dada sebelah kiri menyebar kebelakang seperti
ditindih, CTR 93 %, irama jantung reguler, bunyi jantung lub dub, CRT < 2 detik, akral
dingin, tidak terdapat sianosis.
3) Sistem Persarafan (B3 : brain)
Kesadaran pasien composmentis, pusing tidak ada hanya saja badan terasa
bergetar
4) Sistem Perkemihan (B4 : Bladder)
Pasien mengatakan BAK sebelum sakit sering biasanya 4-5 x tergantung banyak
minum dan setelah sakit BAK tidak mengalami perubahan 4-5 x sehari. Dan untuk BAB
sebelum sakit pasien mengatakan BAB biasanya 1 x dipagi hari dan setelah makan, dan
pada saat sakit pasien mengatakan hari ini BAB 4x dan cair.
5) Sistem pecernaan (B5 : Bowel)
Pasien tidak nafsu makan, pasien hanya makan 4-5 sendok, jika makan kadang
sesak, bising usus (+) 10x/mnt, turgor kulit sedang, konjungtiva anemis.pasien
mendapatkan diet nasi lembek + 1100 Kkal dan DC DM 2 (300Kkal), TKTP bertahap.
Pasien minum ± 3 gelas/hari air putih
6) Sistem Muskuloskeletal dan integument (B6 : Bone)
Kemampuan pergerakan sendi bebas, pasien merasa lemah, kekuatan
% 5 otot
5 Warna
kulit tidak anemis, turgor kulit sedang, pitting edema > 3 detik, pasien menggunakan
5 5
infuse RL 10 tpm pada vena radialis dekstra
7) Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid tidak membesar
8) Personal Hygiene
Pasien mampu mandi seka ditempat tidur, tidak ada gosok gigi , ganti pakaian 1x
sehari , rambut pasien tampak terikat, tidak ada keramas
9) Psikososial Spiritual
Pasien tidak dapat menjalankan sholat karena badan lemah dan sesak, pasien
mempunyai motivasi yang tinggi untuk sembuh, tetapi pasien juga berkeluh kesah
dengan keadaannya tidak segera membaik dan selalu menenyakan bagaimana agar tidak
sesak dan meminta obat paten.
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboraturium
18 Juli 2019
Tn.S
Pemeriksaan Hasil Normal
WBC 4,8 X 10”3/UL 4,0 - 10,0
Lymph# 0,5 X 10”3/UL 0,8 - 4,0
Mid# 0,3 X 10”3/UL 0,1 – 0,9
Grand# 4,0 X 10”3/UL 2,0 – 7,0
Lymph% 10,3 % 20,0 – 40,0
Mid% 7,0 % 3,0 – 9,0
Grand% 82,7 % 50,0 – 70,0
HGB 10,9 g/dl 12,0 – 16,0
RBC 4,29 X 10”6/UL 3,50 – 5,50
HCT 37,4 % 37,0 – 50,0
MCV 87,2 Fl 82,0 – 95,0
MCH 25,4 Pg 27,0 – 31,0
MCHC 29,1 g/dl 32,0 – 36,0
RDW-CV 17,7 % 11,5 – 14,5
RDW-SD 54,8 fl 35,0 – 56,0
PLT 254 X 10”3/UL 150 – 450
MPV 7,7 Fl 7,0 – 11,0
PDW 15,3 15,0 – 17,0
PCT 0,195% 0,108 – 0,282l
GOT 26 U/L Lk: .10 - 37/pr : .8 -
GPT 43 U/l 31 U/I
Bilirubin Total 0,63 mg/dl Lk: .12 - 40/pr : .10 -
Bilirubin Direct 0,14 mg/dl 42U/I
Bilirubin indirec 0,49 mg/dl Up to 1,00 mg/dl
Up to 0,25 mg/dl
Up to 0,75 mg/dl
7. Medikasi
Bibir pucat
Cemas
Diagnosa Prioritas
Domain 11 keamanan / perlindungan kelas 2 cidera fisik,
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas .
Domain 9 koping/ toleransi stres kelas 2 respon koping
4. Ajarkan pasien
teknik batuk 4. Membantu
efektif dan nafas mengencerkan dahak
dalam. setelah di nebulisasi
5. Anjurkan pasien
untuk minum air
hangat 5. Mengencerkan dahak
6. Libatkan keluarga dan melegakan
dalam melakukan tenggorokan
intervensi 6. Dengan keadaan sesak
keluarga sangat
diperlukan untuk
memebrikan motivasi
maupun dukungan
7. Kolaborasi dalam serta membantu pasien
pemberian ketika perawat tidak
nebuliser disamping pasien
7. Menurunkan
8. Kolaborasi kekentalan secret
pemberian sehingga mudah untuk
antibiotik sesuai evakuasi sekresi.
indikasi
8. Untuk mencegah
terjadinya infeksi
(10.30
wib)
Implemantasi Pukul Evaluasi Paraf
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Tampak bertanya dan cemas
TTV : T :36,6 oC, P : 116 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 94%
A:
P:
I:
E:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Masih tampak bertanya dan cemas
TTV : T :36,2 oC, P : 122 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 100/70 mmHg,
SpO2 : 90 %
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
TTV : T :36,2 oC, P : 122 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 100/70 mmHg,
SpO2 : 90 %
A:
P:
I:
E:
S: Pasien mengatakan “Sesak nafas masih,
dan jika beraktivitas makin sesak, batuk
(+), dahak berwarna kuning, pusing (+),
masih tampak bertanya-tanya tentang
kondisinya”.
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Masih tampak bertanya dan cemas
TTV : T :36,2 oC, P : 122 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 100/70 mmHg,
SpO2 : 90 %
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per NRM 8 liter per
menit
TTV : T :36,1 oC, P : 108 x / menit, R
: 27 x / menit, BP : 100/70 mmHg,
SpO2 : 88%
A:
P:
I:
E:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Tampak tenang dan tidak cemas lagi
TTV : T :36,2 oC, P : 122 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 100/70 mmHg,
SpO2 : 90 %
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
TTV : T :36 oC, P : 119 x / menit, R :
24 x / menit, BP : 110/70 mmHg,
SpO2 : 93%
A:
P:
I:
E:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
TTV : T :36,4 oC, P : 120 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 110/70 mmHg,
SpO2 : 93%
, BP : 100/70 mmHg, SpO2 : 90 %
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
TTV : T :36,4 oC, P : 120 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 110/70 mmHg,
SpO2 : 93%
A:
P:
I:
S:
Pasien mengatakan “Sesak nafas
sudah berkurang tetapi apabila
beraktivitas seperti berjalan sesak
bertambah, batuk masih tetapi sudah
berkurang, sputum berwarna putih,
pusing (-), makan minum sediki-
sedikit, nyeri pada lutut dan fitting
edema >3 detik di punggung kaki”.
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 2 liter
per menit
TTV : T :36,7 oC, P : 125 x / menit, R
: 24 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 91%
Pasien rencana pulang
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 2 liter
per menit
TTV : T :36,7 oC, P : 125 x / menit, R
: 24 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 91%
Pasien rencana pulang
A:
P:
I:
S:
Pasien mengatakan “Sesak nafas sudah
tidak lagi kecuali beraktivitas seperti
berjalan dan ke kamar mandi, batuk
berkurang, dahak berwarna putih,
makan minum sedikit-sedikit.
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 2 liter
per menit
fitting edema >3 detik pada
ekstremitas bawah
TTV : T :36,8 oC, P : 116 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 110/70 mmHg,
SpO2 : 96%
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 2 liter
per menit
fitting edema >3 detik pada
ekstremitas bawah
TTV : T :36,8 oC, P : 116 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 110/70 mmHg,
SpO2 : 96%
A:
P:
I:
E:
S:
Pasien mengatakan “Sesak nafas masih
dan sesak jika beraktivitas, batuk (+)
dahak berwarna putih, puing (-), makan
minum sedikit, sakit pada lutut kaki,
badan lemah dan bengkak pada kedua
punggung telapak kaki”.
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 3 liter
per menit
Fitting edema pada punggung telapak
kaki >3 detik
TTV : T :36,9 oC, P : 116 x / menit, R :
25 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 97%
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 3 liter
per menit
TTV : T :36,9 oC, P : 116 x / menit, R
: 25 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 97%
A:
P:
S:
Pasien mengatakan “Nafas sessk jika
beraktivitas, batuk (+), dahak berwarna
putih, makan minum kurang”.
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Fitting edema pada kaki >3 detik
TTV : T :36,1 oC, P : 101 x / menit, R
: 2 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 94%
A:
P:
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Fitting edema pada kaki >3 detik
TTV : T :36,1 oC, P : 101 x / menit, R
: 2 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 94%
A:
P:
E:
S:
Pasien mengatakan “Nafas sesak masih
jika beraktivitas, batu (+), dahak
berwarna putih, makan minum
kurang”.
O:
Keadaan umum pasien tampak sakit
sedang
Terpasang O2 per nasal kanul 4 liter
per menit
Fitting edema pada kaki >3 detik
TTV : T :36,1 oC, P : 101 x / menit, R
: 2 x / menit, BP : 110/80 mmHg,
SpO2 : 94%
A: