Makalah Mikro Revisi Beres
Makalah Mikro Revisi Beres
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat – Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Teori Ekonomi di
STIE Ekuitas.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar–
besarnya kepada pihak–pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1.3 Tujuan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah :
2
BAB II
ISI
Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu :
Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu :
1) Dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan
2) Dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.
3
2.2 Syarat keseimbangan ekonomi dalam tiga sektor.
Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam
perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu: AE=C+I+G.Dengan perubahan ini
syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah
Y=C+I+G.Pajak menyebabkan bocoran terdiri dari dua komponen yaitu: S+T, dan
suntikan juga terdiri dari dua komponen, yaitu: I+G.Maka, syarat lain untuk mencapai
keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara adalah: S+T=I+G.
Y = AE, atau Y = C + I + G
Keterangan:
Y : penawaran agregat
AE : pengeluaran agregat
I : investasi perusahaan
Jika C dikurangi dari setiap ruas, maka dalam perekonomian tiga sektor I dan G
adalah suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah
kebocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian
tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan : I + G = S + T
Contoh :
I = 120
G = 60
Hitung Y keseimbangan!
4
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60
Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960
I+G=S+T
180 = 0,25 Y – 60
Y = 960
Berdasarkan pihak yang menaggung, pajak dibedakan menjadi pajakk langsung dan
pajak tidak langsung
a. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang pembayarannya harus di tanggung sendiri oleh
wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Pajak langsung merupakan
pajak yang dikenakan terhadap wajib pajak pribadi atau perorangan dan badan yang
5
harus dibayar secara periodik berdasarkan surat ketetapan pajak. Contohnya Pajak
Penghasilan (PPH) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan kepada
pihak lain. Pajak tidak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap setiap
perbuatan atau peristiwa ekonomi dan dipungut tanpa surat ketetapan pajak. Contoh
pajak tidak langsung adalah Pajak Penjualan(PPn), Pajak Pertambahan Nilai ( PPN),
Bea Materai, dan Cukai.
Berdasarkan pihak yang memungut, pajak dibedakan menjadi pajak negara dan pajak
daerah.
a. Pajak Negara
Pajak negara atau pajak pusat adalah pajak yang dipungut pemerintah pusat. Pajak
pusat merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan digunakan untuk
pembiayaan pembangunan. Pajak pusat diatur dalam suatu peraturan yang disebut
undang-undang tentang perpajakan nasional. Pelaksanaan pemungutannya dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Pajak. Contoh pajak negara adalah Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjalan (PPn), dan Bea Materai
b. Pajak Daerah
Pajak daerah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah. Pajak daerah merupakan
salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah. Setiap daerah mempunyai objek
pajak tersendiri. Hal ini sesuai dengan peraturan daerah masing-masing. Pajak daerah
diatur dalam suatu peraturan yang disebut peraturan daerah (PERDA).Pelaksanaa
pemungutannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Contoh pajak daerah
adalah iuran kebersihan, retribusi masuk terminal, pajak tontonan, pajak reklame
retribusi parkir, dan retribusi galian pasir.
3. Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, pajak dibedakan menjadi pajak subjektif dan pajak objektif
6
a. Pajak subjektif
b. Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan
keadaan wajib pajak. Jenis pajak yang termasuk dalam pajak objektif adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Pajak Penjualan
Barang Mewah (PPn-BM).
ΔC=MPCxT
ΔS = MPS x T
7
2.5 Pengeluaan pemerintah dan faktor – faktor menentukannya.
Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai
kegiatan pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju, Pajak adalah sumber
utama dari pembelanjaan pemerintah, sebagian dari pengeluaran pemerintah adalah
untuk membiayai administrasi pemerintahan dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pembangunan, membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem
pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai pembelanjaan untuk angkatan
bersenjata dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya dalam
pembangunan adalah beberapa bidang penting yang akan dibiayai pemerintah.
8
C adalah konsumsi
I adalah investasi
G adalah pengeluaran pemerintah
S adalah saving
Contoh :
Dijawab : Y = C + I + G
C = 50 + 0.75Y
I = 20
G = 15
Y = 50 + 0.75Y + 20 + 15
Y = C + I + G = 85 + 0.75Y
0.25Y = 85
Ye = 340
Dalam sistem pajak tetap, multiplier adalah sama dengan multiplier dalam ekonomi
dua sektor yaitu: Mtp = 1
1-b
9
Dalam sistem pajak proporsional multiplier dapat dihitung dengan formula berikut:
Mtp = 1
1-b (1-t
1. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan Moneter
4. Kebijakan Energi
10
kebijakan konfersi minyak tanah ke gas LPG guna penghematan penggunaan bahan
bakar minyak oleh masyarakat.
Contohnya larangan impor atau kuota produk tertentu dilakukan guna melindungi
para pengusaha lokal dari serbuan produk asing.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor
perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah dapat
dibedakan menjadi beberapa cara. Cara yang pertama adalah membedakannya dengan
cara pajak langsung dan pajak tak langsung. Cara lain adalah pajak regresif, pajak
proporsional dan pajak progresif. Keseimbangan PN dapat ditunjukkan melalui dua
pendekatan yaitu pendekatan pengeluaran agregat, penawaran agregat dan pendekatan
suntikan bocoran. Multiplier dalam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua
jenis yaitu multiplier dalam sistem pajak tetap dan multiplier dalam sistem pajak
proporsional. Jenis- jenis penstabilan otomatik yang utama adalah pajak proporsional
dan pajak progresif program asuransi pengangguran. Sistem harga minimum
kebijakan fiskal diskresioner dilakukan dengan menambah pengeluaran agregat pada
waktu pengangguran mengurangi pada waktu inflasi.
3.2 Saran
Menurut kelompok kami, masih banyak yang harus di perbaiki di dalam makalah ini
dan makalah ini memang jauh dari sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan kita bersama.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.startkampus.net>2016/06/keseimbangan-ekonomi-tiga-sektor.html
oliviakrisnasajow.blogspot.com>2014/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
13