Wrap Up SK 2 Blok 18
Wrap Up SK 2 Blok 18
Skenario 2……………………………………………………………...………………2
Skema………………………………………………………………………………..…6
Sasaran Belajar…………………………………………………………………………7
1.1 Definisi………………………………………………………………………..……8
1.2 Komposisi SSC…………………………………………………………...…..……8
1.3 Indikasi & Kontraindikasi………………………………………………………….9
1.4 Keuntungan dan Kerugian…………………………...…………………...………11
LO 3 Penatalaksanaan SSC……………………………………………………...……12
3.1 Alat & Bahan………………………………………...……………………...……12
3.2 Penatalaksanaan ……………………………………...………………..…………16
3.2.1 Teknik Preparasi…………………………………...………………...…………16
3.2.2 Prosedur………………………………………………...………………………20
3.3 Faktor Kegagalan & Keberhasilan…………………………………………..……24
Daftar Pustaka………………………………………………………………...………25
1
Skenario 2
Pasien anak perempuan berusia 5 tahun telah selesai dilakukan perawatan pulpektomi
pada gigi 75, kemudian dating untuk dilakukan kontrol dan akan dipasang SSC pada
gigi 75 post perawatan pulpektomi. Pada pemeriksaan kontrol gigi 75: keluhan sakit (-
), palpasi (-), perkusi (-), tekan (-), dan mobility (-).
2
Identifikasi Kata Sulit
Pulpectomy :
Perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersifat
irreversible atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas
SSC :
Tumpatan sementara berbentuk anatomi gigi yang terbuat dengan paduan
logam yang mudah dibentuk untuk diadaptasikan pada gigi
3
Dapat diselesaikan dalam 1x kunjungan
5. Apa saja kekurangan dari SSC?
Bila tidak tepat dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan gusi &
tulang pendukung
Estetis kurang baik
Warna mahkota tidak sesuai warna gigi asli
Mudah terjadi penumpukan plak di sekeliling cervical
6. Prosedur SSC?
Pemilihan ukuran SSC
Pemotongan SSC
Memeriksa adaptasi margin
Pembentukan SSC dengan tang
Penghalusan SSC
Preparasi (kurangi permukaan oklusal 1-5 mm)
SSC dipersiapkan
Pemilihan sementasi
Setelah semen mengeras, bersihkan dengan scaler
7. Macam-macam SSC?
SSC festooned :
Mahkota logam yang telah tersedia sesuai bentuk anatomi gigi sulung
sesuai dengan contour gigi di bagian oklusal, buccal, lingual,
aproksinal & tepi cervical
SSC unfestooned :
Mahkota logam yang telah dibentuk hanya permukaan oklusal saja
sedangkan buccal, lingual oleh alat khusus
4
8. Faktor kegagalan SSC?
Preparasi yang tak baik
Adaptasi mahkota yang tidak baik disertasi retensi yang buruk
Metode sementasi tidak tepat dengan mahkota yang lepas / mergin
yang terbuka
Kegagalan pada perawatan pulpa
9. Faktor keberhasilan SSC?
Pembuangan karies yang dibutuhkan tepat untuk terapi pulpa
Pengurangan struktur gigi yang optimal untuk retensi mahkota yang
adekuat
Pemilihan mahkota yang tepat untuk menentukan panjang
lengkungannya
Adaptasi marginal yang akurat & kesehatan gingival
Fungsi oklusal yang baik
Prosedur sementasi yang optimal
5
SKEMA
Faktor
Macam - Macam Indikasi dan Alat dan Keuntungan
Definisi Prosedur Kegagalan dan
Kontraindikasi Bahan dan Kerugian
Keberhasilan
6
Sasaran Belajar
1.1 Definisi
1.2 Komposisi SSC
1.3 Indikasi & Kontraindikasi
1.4 Keuntungan dan Kerugian
LO 2 Macam – Macam
LO 3 Penatalaksanaan SSC
3.1 Alat & Bahan
3.2 Penatalaksanaan
3.2.1 Teknik Preparasi
3.2.2 Prosedur
3.3 Faktor Kegagalan & Keberhasilan
7
LO 1 Stainless Steel Crown
1.1 Definisi
Stainless Steel Crown (SSC) adalah suatu paduan logam dental (alloy) anti karat
yang dapat digunakan untuk bahan tambal sementara maupun tetap berbentuk
anatomi gigi dan mudah dibentuk untuk diadaptasikan pada gigi yang mengalami
kerusakan yang luas karena karies, fraktur mahkota, hipoplasia email, atau
restorasi setelah perawatan saraf.
8
1.3 Indikasi & Kontraindikasi
Indikasi :
1. Kerusakan yang meluas pada gigi sulung
Finn (1973) menyatakan pemakaian SSC sangat efektif untuk perawatan karies
rampan atau frekuensi kariesnya tinggi, dimana gigi sudah banyak kehilangan
struktur mahkota. SSC merupakan restorasi mahkota penuh, menutupi gigi
secara keseluruhan sehingga kemungkinan terjadinya sekunder karies menjadi
kecil.
2. Sesudah perawatan saluran akar
Hilangnya struktur gigi sesudah perawatan endodontic yang meluas sampai
dibawahperlekatan epitel maka SSC merupakan indikasi.
3. Sebagai restorasi preventif
SSC merupakan restorasi preventif karena mencegah fraktur gigi atau
tumpatannya sendiri tidak akan pecah seperti halnya amalgam. Juga dapat
digunakan untuk mencegah karies di tempat-tempat lain karena amalgam tidak
akan dapat melindungi permukaan bukal dan lingual.
4. Gigi dengan kelainan pertumbuhan
Jika keadaan defek perkembangan gigi direstorasi amalgam, maka akan
dibutuhkan preparasi yang tidak normal karena morfologi gigi yang mengalami
kelainan. Dentinogenesis dan amalgenesis dapat mengganggu morfologi gigi
dan akar mmerupakan predisposisi bagi keausan yang cepat selama pemakaian
dan hilangnya dimensi vertikal gigi. Hipoplasi atau hipokalsifikasi menjadikan
gigi lebih rentan terhadap karies karena bentuk anatominya memudahkan
retensi plak, walaupun hal ini tidak selalu terjadi.
5. Penjangkaran spacemaintainer dan gigi palsu
Jika gigi penjangkarannya masih utuh dan tidak mungkin untuk diberi bend
atau cengkeraman maka gigi semacam ini dapat dibuatkan mahkota logam.
9
6. Pasien dengan kasus bruxism berat
Permukaan oklusal pasien bruxism akan mengalami abrasi sehingga
permukannya menjadi kasar. Hal ini akan memudahkan plak menempel pada
permukaan tersebut sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya karies.
7. Untuk mengoreksi singlecrossbite anterior pada gigi susu
Untuk perawatan crossbite anterior, mahkota dipasangkan terbalik pada gigi
anterior atas kurang lebih 2 minggu sampai maloklusi terkoreksi.
8. Pada gigi molar sulung yang mengalami fraktur
9. Pada gigi molar sulung yang terdapat lesi karies di lebih dari 2 cups yang
berbeda dan satu atau dua cups dengan karies yang meluas
10. Pada pasien anak Handicapped (bekebutuhan khusus) : pada anak yang
memiliki keterbatasan dalam motoriknya, memiliki kesulitan dalam menyikat
gigi, sehingga oral hygiene pasien menjadi kurang terjaga. Dalam hal seperti
ini gigi yang tidak diindikasikan untuk dicabut dapat diberikan SSC.
Kontraindikasi :
1. Jika pada pemeriksaan radiografi ditemukan adanya suatu kelainan periapikal,
maka pemasangan SSC merupakan kontraindikasi kelainan periapikal harus
dirawat dan disembuhkan terlebih dahulu. Sebelum restorasi SSC dipasangkan
ke dalam rongga mulut keadaan jaringan disekitar rongga mulut harus benar-
benar memenuhi syarat;
2. Pada pasien dengan alergi nikel atau sensitifitas;
3. Pasien tidak dapat bekerjasama dengan pengobatan;
4. Sebagai restorasi permanen untuk gigi permanen
5. Gigi sulung dengan resorbsi akar lebih dari setengah panjang akar
10
1.4 Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan SSC
Kerja lebih cepat, oleh karena mahkota SSC sudah tersedia sesuai
dengan ukuran dan bentuk gigi.
Lebih tahan lama oleh karena terbuat dari logam
SSC dapat diselesaikan dalam 1 kali kunjungan, hal ini sangant baik
terutama untuk anak - anak.
2. Kerugian SSC
Estetis kurang baik, warna mahkota SSC tidak sesuai dengan warna
gigi asli. Untuk mengatasinya maka pada bagian labial SSC tersebut
digunting dan dibuatkan jendela yang kemudian jendela tersebut diisi /
ditambal dengan bahan yang sama warnanya dengan gigi misalnya self
curing acrylic, composit resin.
LO 2 Macam – Macam
Berdasarkan bentuk terdapat tiga jenis stainless steel crowns yaitu :
1. Untrimmed crowns, bentuk mahkotanya tidak berkontur serta membutuhkan
banyak waktu untuk mengadaptasikannya.Contohnya rocky mountain.
2. Pretrimmed crowns, memiliki sisi lurus dan tidak berkontur. Namun
mengikuti garis sejajar dengan puncak gingiva. Contohnya unitek, 3M co, st.
paul, MN.
3. Precontoured crowns, mahkota yang sudah dibentuk dan hanya
membutuhkan sedikit penyesuaian atau pemotongan. Contohnya Ni-
ChromIum crownsand unitek stainless steel crowns, 3M co, st.paul, NM.
11
LO 3 Penatalaksanaan SSC
3.1 Alat & Bahan
12
Spatula cement
Plastic instrument
13
College pliers (pinset)
Perio-probe
14
Heatless stone
Burlew wheel
Proper burs : Bur tapered diamond F.G, Burs no 169L or 69L F.G
15
Stainless steel crown
3.2 Penatalaksanaan
3.2.1 Teknik Preparasi
16
d. Mengurangi permukaan insisal
Bagian insisal dikurangi 1 – 1,5 mm sehingga nantinya crown
sesuai dengan panjang gigi tetangga.
e. Mengurangi permukaan palatal
Preparasi permukaan palatal 0,5 mm dan dilakukan jika
permukaan tersebut berkontak dengan gigi antagonis. Jika
pada kasus open bite untuk gigi anterior atas, permukaan
palatal tidak perlu dipreparasi.
f. Mengurangi permukaan labial
Permukaan labial dipreparasi 0,5 – 1,0 mm cukup dengan
membuang karies dan tidak membuang undercut.
17
hidroksida yang berfungsi untuk melindungi pulpa terhadap
iritasi.
18
ujungnya pada margin gingiva. Preparasi dilakukan dengan suatu
gerakkan bukolingual mengikuti contour proksimal gigi. Untuk
mengurangi resiko kerusakan pada gigi tetangga akibat posisi bur
yang miring, maka slicing dilakukan lebih dahulu dari lingual
kearah bukal atau sebaliknya, baru kemudian dari oklusal ke
gingival.
19
f. Perlindungan pulpa
Pembuangan jaringan karies yang telah mencapai dentin cukup
dalam sebaiknya ditutupi dengan kalsium hidroksida, yang
berfungsi melindungi pulpa terhadap iritasi.
Pemotongan SSC
20
o bila terlalu tinggi atau rendah maka
oklusi tidak baik.
21
SSC coba lagi dan perhatikan oklusi gigi geligi
o jika gingiva terlihat pucat berarti SSC masih kepanjangan
dan perlu pemotongan bagian servikalnya.
3. Pembentukan SSC
4. Penghalusan SSC
22
kemudian pinggir dihaluskan dan dilicinkan dengan
stone bur atau rubberwhell.
Penghalusan SSC
5. Pemasangan SSC
23
mengakibatkan inflamasi gingivadan ketidaknyamanan.Pasien
diinstruksikan untuk diet setengah lunak selama satu hari dan
dianjurkan untuk membersihkan celah gingiva dan daerah
interdental papil dengan dentalfloss.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26