Makalah Pendidikan Inklusi 5
Makalah Pendidikan Inklusi 5
PENDIDIKAN INKLUSI
“Keberagaman Peserta Didik dengan Berbagai Latar Belakang”
KELOMPOK 5 :
1. HUSNI WULANDARI (17129142)
2. MEGA SRI DAMORA (17129354)
3. M. FAUZAN ALFARIZI (17129452)
4. NABILA MAHARANI (17129155)
Dosen Pembimbing :
SAFARUDDIN, S.Pd, M.Pd
17 BKT 09
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi yang akan kami presentasikan dan
merupakan implementasi dari program belajar aktif oleh Bapak Safaruddin, S.Pd, M.Pd
selaku Dosen pengajar mata kuliah PENDIDIKAN
INKLUSI.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………......................................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….....3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
A. Kesimpulan…………..………………………………………….......................14
B. Saran……………………..………………………………….................…........14
DAFTAR PUSTAKA………………………….………………………………...............15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada proses pembelajaran, guru tidak cukup hanya dengan menyampaikan materi
pelajaran saja atau yang biasa disebut dengan transfer ilmu. Sebab, di dalam pembelajaran
atau pendidikan, ada aspek penilaian yang harus dilakukan guru terhadap siswanya yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, demi terwujudnya tujuan
belajar dengan hasil yang optimal, guru perlu mengenal masing-masing siswa, dimana setiap
siswa merupakan makhluk yang unik, secara lebih dekat. Untuk dapat mengenal siswa lebih
dekat maka guru perlu mengetahui hal-hal apa saja yang membedakan siswa satu dengan
siswa yang lainnya. Untuk itu, guru sangat perlu untuk memahami materi mengenal individu
siswa supaya kelak ketika menjadi guru dapat dengan tepat menentukan materi, metode, dan
tehnik penyampaian materi yang sesuai dengan kondisi siswa yang beragam di kelas dengan
harapan tujuan belajar dapat terwujud dengan hasil yang optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keberagaman peserta didik?
2. Apa saja keberagaman yang ada pada peserta didik?
3. Apa faktor penyebab perbedaan individu peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu keberagaman peserta didik.
2. Untuk memahami latar belakang keberagaman peserta didik.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab perbedaan individu peserta didik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu (i)
semua diri manusia mempuyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya dan
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia-secara
biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungana berbeda. Perbedaan-
perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau
kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.
Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut
perbedaan individu atau perbedaan individual. Makna “perbedaan” dalam “perbedaan
individual” menurut Lindgreen (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada
aspek fisik maupun psikologis. Gerry (1963) dalam buku perkembangan peserta didik karya
Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual seperti berikut:
1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa perbedaan individual
adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan
psikologis maupun fisik antara orang-orang serta berbagai persamaannya.
Seorang guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa yang berbeda satu
sama lain. Siswa yang berada di dalam sebuah kelas, tidak terdapat seorangpun yang sama
kecmungkinan ada dua orang kelihatannya sama kalau anak tersebut kembar tetapi antara
keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang segera dapat dikenal oleh guru tentang
5
siswanya adalah perbedaan fisiknya : seperti tinggi badan, bentuk badan, warna kulit, bentuk
muka, dan semacamnya.
Dari fisik, seorang guru cepat mengenal sisiwa di kelasnya satu persatu. apabila
ditelusuri secara cermat siswa yang satu dengan yang lain tentu setiap individu memiliki
sifat-sifat psikis yang berbeda-beda.
1. Perbedaan Kognitif
Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan
tes hasil belajar. Tes hasil belajar menghasilkan kemampuan kognitif yang bervariasi,
sebab pada dasarnya setiap individu memiliki persepsi tentang hasil pengamatan
terhadap suatu objek yang berbeda-beda. Intelegensi (IQ) sangat mempengaruhi
kemampuan kognitif seseorang. Hasil – hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
kemampuan kognitif berkolerasi positif dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Bahasa adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali dalam
kehidupannya. Kemampuam berbahasa merupakan kemampuan individu untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang
bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa setiap individu berbeda.
6
Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan
termasuk faktor fisik (organ untuk bicara). Lancar atau tidaknya kemampuan
berbahasa seseorang bergantung pada kondisi lingkungan dan pembiasaannya dalam
berkomunikasi.
Syaraf pusat (otak) yang melaksanakan fungsi sentral dalam proses berfikir
merupakan faktor penting dalam koordinasi kecakapan motorik. Ketidak tepatan
dalam pembentukan persepsi dan penyampaian perintah akan menyebabkan
kekeliruan respon atau kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan.
7
4. Perbedaan dalam Latar Belakang
Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor
dari dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan
bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung belajar. Anak-anak juga berbeda
diapandang dari segi latar belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda
antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang, yang
mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
Perbedaan yang besar dalam faktor ekonomi yang sangat dirasakan oleh
individu yang berasal dari golongan ekonomi lemah, dikalangan mereka terutama
anak-anak tidak mustahil akan timbul kecemburuan sosial, perasaan rendah diri
dan tidak nyaman bergaul serta perasaan asing dan merasa ada jurang perbedaan
dari kelompok atau kalangan orang-orang kaya. Untuk menanggulangi masalah
ini memerlukan adanya bimbingan baik terhadap mereka yang datang dari
golongan tidak mampu atau sebaliknya.
8
b. Perbedaan Latar Belakang Budaya dan Etnis
Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang budaya dan
etnis. Perbedaan budaya merujuk pada norma, tradisi, perilaku, bahasa, dan
persepsi bersama tentang suatu kelompok. Latar belakang budaya masing-masing
anak dipengaruhi oleh suku bangsa, status sosial ekonomi, agama, bahasa
keluarga, jenis kelamin, dan identidtas serta pengalaman kelompk lain.
Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan budaya
yang lainnya, layaknya anak-anak tertarik dan menilai pencapaiannya dalam suatu
pendidikan.
c. Kecerdasan Emosional
d. Perbedaan fisik
Dapat dibedakan dari tinggi dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran,
penglihatan, dan kemampuan bertindak.
9
5. Perbedaan dalam Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat juga
diartikan sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana keberhasilan
seseorang untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu bilamana seseorang
diberi latihan-latihan tertentu. Misalnya seseorang yang mempunyai bakat numerical
yang baik, bila diberi latihan-latihan akuntansi keuangan, akan mudah untuk
menguasai masalah akuntansi, begitu pula sebaliknya.
10
pengarahan oleh orang tuanya lalu anak tersebut mencoba untuk mengendarai sepeda
hingga menjadi bisa.
Kondisi fisik yang sehat dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian
diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai dengan rasa ingin
tahu yang amat besar terhadap orang-orang dan benda-benda membantu
perkembangan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu dan
kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh dan latar
belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembangan pemahaman dan
ekspresi diri.
Salah satu bentuk nyata untuk melihat perbedaan anak adalah dengan
memeriksa hasil pencapaian dalam tes matematika standar. Tingkat pencapaian anak
merupakan suatu fungsi yang menunjukkan nilai belajar anak. Murid dalam posisi
puncak di suatu kelompok biasanya mampu belajar matematika dengan cepat,
sementara murid dengan posisi terendah di dalam kelas biasanya merupakan pebelajar
11
yang lambat. Pada posisi tengah-tengah, sekitar 50 persen diantaranya memiliki
kemampuan yang merata dalam pencapaian matematika.
Perbedaan yang dimiliki antar satu individu dan individu yang lain sangat
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bawaan dan juga faktor lingkungan. Dibawah ini
penjelasan singkat pengaruh dari kedua faktor tersebut dalam membentuk karakteristik
seorang individu.
1. Faktor Bawaan
12
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merujuk pada segala sesuatu yang berada di luar diri seorang
individu. Faktor lingkungan ini meliputi banyak hal, mulai dari status sosial ekonomi
orangtua, pola gizi, pola asuh, budaya, dan lain sebagainya.
a. Faktor lingkungan statis yang meliputi pada wilayah tempat tinggal seseorang
yang menentukan karakteristiknya seperti orang pedesaan, orang pesisir
pantai,keadaan tempat dan alam lebih banyak bersifat statis sedangkan
lingkungan sosial bersifat dinamis. Lingkungan statis membawa pengaruh
pada individu yang berbeda di lingkungan tersebut.
b. Faktor lingkungan dinamis, faktor ini merupakan faktor sosial yang akan terus
berkembang seiring waktu, dan mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis
seorang individu. Seperti status sosial, budaya yang berkembang.Hal-hal
semacam itu akan membuat perbedaan sifat di antara mereka.
Dari uraian di atas, baik uraian pertama maupun uraian kedua (pengaruh
faktor lingkungan) dan pendidikan ternyata bahwa baik keturunan maupun faktor
lingkungan sangat berpengaruh terhadap individu yang bersangkutan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa seorang guru harus tahu
bagaimana mengatasi keberagaman peserta didiknya. Sebab, siswa yang berada di dalam
sebuah kelas, tidak terdapat seorangpun yang sama kecmungkinan ada dua orang
kelihatannya sama kalau anak tersebut kembar tetapi antara keduanya tentu terdapat
perbedaan. Perbedaan yang segera dapat dikenal oleh guru tentang siswanya adalah
perbedaan fisiknya : seperti tinggi badan, bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, dan
semacamnya.
Dari fisik, seorang guru cepat mengenal sisiwa di kelasnya satu persatu. apabila
ditelusuri secara cermat siswa yang satu dengan yang lain tentu setiap individu memiliki
sifat-sifat psikis yang berbeda-beda.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Maka dari itu
kami butuh kritik dan saran serta dukungan dari dosen pembimbing dan pembaca. Walaupun
demikian penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
serta bermanfaat bagi pembaca sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ishartiwi. 2010. Implementasi Pendidikan Inklusi Bagi AnakBerkebutuhan Khusus dalam Sistem
Persekolahan Nasional. Jurnal Pendidikan Khusus. Vol. 6 No. 1. Mei 2010, hlm. 1 – 9
Sutrisno. 2012. Signifikansi Pendidikan Inklusi dalam Mewujudkan Pendidikan untuk Semua.
Mukaddimah, Vol. 18, No. 1, 2012,hlm. 31 – 40.
15