PENDAHULUAN
Abses paru adalah infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru
yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah (pus) dalam
parenkim paru pada satu lobus atau lebih. Abses paru harus dibedakan dengan
Abses paru lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dan
umumnya terjadi pada umur tua karena terdapat peningkatan insidens penyakit
ini menyebabkan kejadian abses paru menurun karena adanya perbaikan risiko
terjadinya abses paru seperti teknik operasi dan anastesi yang lebih baik dan
untuk terjadinya aspirasi dan pada populasi dengan daya tahan tubuh yang
1
menurun (immunocompromised).
akut dan kronik. Disebut akut apabila berlangsungannya terjadi dalam waktu < 4-
lebih > 6 minggu.2 Sedangkan menurut penyebabnya abses paru dibagi menjadi
abses primer dan sekunder. disebut abses primer sebagai akibat dari aspirasi
atau pada pasien immunocompromised. Abses paru sekunder terjadi apabila ada
1
2
obstruksi pada bronkus (tumor, benda asing atau pembesaran kelenjar getah
terinfeksi, memar paru-paru, kemudian menyebar dari situs hematogen luar paru
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
evaluasi dalam penanganan serta pencegahan kasus abses paru serta pencegahan