Askep Personal Hygiene - Ekameidi - Fiks
Askep Personal Hygiene - Ekameidi - Fiks
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. B No. RM : 18.XX.XX.XX
Umur : 53 thn Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 21-08-2019 Jam : 10.44
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 03-09-2019 Jam : 11.00
Alamat : Bandilan Sumber Informasi : Suami
2. Keluhan Utama:
Klien datang ke rumah sakit dengan keadaan lemah, nyeri perut, sesak nafas dan mengalami
kelemahan anggota gerak tubuh pada kaki dan tangan.
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
Clinical Sign :
Rambut beruban, kuku dengan CRT <2 detik, dan membran mukosa kering, bengkak
pada kaki kiri, kulit kering, dan berwarna merah
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum sakit pola aktivitas dan latihan klien bekerja ibu rumah tangga klien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri tetapi ketika di rumah sakit klien tidak bisa melakukan
aktivitas karena kondisinya yang lemah dan membutuhkan bantuan total dalam aktivitasnya.
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 8 jam/hari 3-4 Jam
Gangguan tidur Tidak mengalami gangguan Mengalami gangguan tidur
tidur ketika malam hari
Keadaan bangun Klien bangun dengan sendirinya Klien bangun jika dibangunkan
tidur
Lain-lain Tidak ada Tidak ada
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pola tidur pada malam hari
Interpretasi :
Pasien mengalami tekanan darah tinggi.
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi : kepala simetris, tidak ada jejas, distribusi rambut normal, rambu beruban.
Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
2. Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris kanan dan kiri, palpebra terlihat sedikit hitam,
konjungtiva anemis, pupil isokor dan terlihat sayu.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah mata, tidak terasa massa.
3. Telinga
Inspeksi : bagian luar telinga kanan dan kiri bersih dan tidak terdapat serumen,tidak ada
kelainan bentuk, tidak ada massa serta menurut keluarga pasien pendengaran
normal, warna kulit telinga sama dengan warna kulit sekitarnya.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah telinga.
4. Hidung
Inspeksi : tidak terdapat kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung normal,
tidak ada lesi maupun jejas, tidak ada massa, warna kulit hidung sama dengan warna di
sekitarnya.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah hidung.
5. Mulut
Inspeksi : mulut simetris, mukosa kering dan tidak ada stomatitis.
6. Leher
V. Terapi
Tanggal : 03/09/2019 Jam :
Cairan PZ
Injeksi Ceftanaxon 2x1
Injeksi Pamol 2x1
Injeksi Ondansentron 4 mg
Injeksi Oneprazon 2mg
Injeksi Piracetam 3x1
1 Infus PZ Natrum Chlorida 0,9% (PZ) juga dikenal 1000 cc/24 IV Indikasi untuk Timbulnya Monitor cairan
dengan garam dapur atau halit adalah jam mengembalikan panas, infeksi
senyawa kimia dengan rumus molekul keseimbagan pada tempat
NaCl. Natrium Chlorida tersedia dalam elektrolit pada penyuntikan,
berbagi konsentrasi, akan tetapi yang dehidrasi thrombosis
paling umum digunakan adalah NaCl vena atau
dengan konsentrasi 0,9%. NaCl dengan Kontraindikasi flebitis yang
konsentrasi ini sering disebut juga normal hipernatremia, meluas dari
saline atau larutan fisiologik (PZ) dan asidosis, tempat
sering digunakan untuk tubuh. Larutan hipokalemia. penyuntikan,
fisiologik ini aman digunakan untuk ekstravasasi.
kondisi apapun karena Natrium clorida
mempunyai Na dan Cl yang sama seperti
plasma sehingga tidak mempengaruhi sel
darah merah.
Thalamus
Nyeri dipersepsikan
Nyeri akut
Hambatan mobilitas
fisik
DO :
Kebutuhan
- Pasien tidak mampu mandi
- Pasien mengalami perawatan diri
penurunan kekuatan otot terganggu
- Pasien tampak lemah dan
berbaring diatas tempat Eka
tidur Defisit perawatan
Mei
diri: mandi
DO :
- Pasien tampak lemah Defisit perawatan
Eka
- Pasien tampak mengalami diri: berpakaian
penurunan kekuatan otot Mei
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan Prioritas)
Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Keterangan
perumusan
1 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pola nafas 3 September Eka Mei
abnormal ditandai dengan klien mengeluh sesak nafas disertai 2019
2 Nyeri aku berhubungan dengan intoleransi aktivitas yang 3 September Eka Mei
ditandai dengan pasien mengeluh nyeri perut yang dirasakan 2019
Eka Mei
3 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri perut yang 3 September
ditandai dengan keluarga pasien mengatakan pasien sering 2019
4 Resiko dekubitus berhubungan dengan imobilitas fisik yang 3 September Eka Mei
2019
ditandai dengan keluarga pasien mengatakan, pasien
memerlukan bantuan untuk tirah baring dan menggerakkan
anggota badan yang lainnya, pasien mempunyai riwayat strok,
kulit pasien kering, tampak mengalami kelemahan otot
5
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan strok yang 3 September
Eka Mei
ditandai dengan pasien merintih nyeri saat bergerak, keluarga 2019
6 3 September
Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan strok yang 2019 Eka Mei
ditandai dengan pasien tampak kesulitan mempertahankan
komunikasi, pasien tampak kesulitan mempertahankan
komunikasi, tampak kesulitan menggunakan ekspresi wajah,
pasien tampak sulit bicara.
7 3 September
Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan sakit strok Eka Mei
2019
yang ditandai dengan pasien merintih nyeri saat bergerak,
pasien tidak mampu mandi, pasien mengalami penurunan
kekuatan otot dan pasien tampak lemah dan berbaring diatas
tempat tidur.
8 3 September
Defisit perawatan diri: berpakaian berhubungan dengan sakit
2019 Eka Mei
strok yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan sudah 3
hari belum ganti baju, keluarga pasien mengatakan untuk
berpakaian memerlukan bantuan keluarga, pasien tampak
1. Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas (3140)
Eka Mei
selama 2x24 jam, klien dapat mencapai nafas 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
efefktif, dengan kriteria hasil: ventilasi
2. Motivasi pasien untuk bernafas pelan,
Status pernafasan: ventilasi (0403) dalam, berputar dan batuk
No Indikator Tujuan 3. Kelola nebulizer ultrasonic, sebagaimana
1 2 3 4 5
mestinya
1 Frekuensi v
pernafasan 4. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
2 Irama v 5. Monitor status pernafasan dan oksigen,
pernafasan sebagaimana mestinya
3 Kedalaman v
inspirasi Monitor pernafasan (3350)
Keterangan: 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
1. Deviasi berat kesulitan bernafas
2. Deviasi yang cukup berat 2. Monitor saturasi oksigen pada pasien
3. Deviasi sedang 3. Monitor keluhan sesak nafas pasien,
4. Deviasi ringan termasuk kegiatan yang meningkatkan atau
5. Tidak ada deviasi memperburuk sesak nafas tersebut
4. Monitor hasil foto thoraks
5. Posisikan pasien miring ke samping, sesuai
indikasi untuk mencegah aspirasi
6. Berikan bantuan terapi nafas jika diperlukan
(missal nebulizer)
Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam, klien Bantuan perawatan diri: mandi/kebersihan
3 Defisit perawatan diri:
dapat menyelesaikan mandi atau aktivitas (1801)
mandi perawatan diri untuk diri sendiri dengan 1. Letakkan handuk, sabun, air dan aksesoris
kriteria hasil:
yang diperlukan di sisi tempat tidur
Perawatan diri: mandi (0301) 2. Sediakan lingkungan yang terapeutik dengan
No Indikator Tujuan memastikan kehangatan, suasana rileks,
1 2 3 4 5 privasi
1 Masuk dan v 3. Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri, dengan
keluar dari tepat Eka Mei
kamar mandi 4. Monitor kebersihan kuku, sesuai dengan
2 Mengambil v kemampuan merawat diri pasien
alat/bahan
5. Monitor integritas kulit pasien
mandi
3 Mandi dengan v 6. Jaga kebersihan
bersiram 7. Berikan bantuan sampai benar-benar mampu
4 Mencuci v merawat diri secara mandiri.
wajah
1 1. Memposisikan semi fowler untuk meringankan 1. Pasien meinta untuk posisi semi fowler
Eka Mei
09.15 sesak nafas 2. Pasien tidak ada kegiatan yang dapat
2. Memonitor keluhan sesak nafas pasien, termasuk meningkatkan atau memperburuk sesak
kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk nafas
sesak nafas tersebut
2 1. Tidak memberikan posisi pasien dengan 1. Pasien merasa sakit, jika kaki yang
penekanan pada luka nyeri digerakkan Eka Mei
2. Meninggikan kepala tempat tidur 2. Pasien merasa nyaman ketika posisi
13.00 1 1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan 1. Pasien tampak menggunkan masker Eka Mei
ventilasi nasal kanul
2 1. Menggunakan alat ditempat tidur yang 1. Pasien menggunakan pengaman tempat Eka Mei
melindungi pasien tidur
2. Letakkan meja di samping tempat tidur, dengan 2. Pasien memerlukan bantuan untuk
cara yang tepat mengambil barang yang ada diatas meja
Eka Mei
13.30 2 1. Melatihan pasien ROM pasif 1. Pasien kooperatif saat melakukan ROM
2. Memonitor kondisi kulit pasien pasif
2. Kulit pasien tampak kering
Eka Mei
08.15 2 1. Mengajarkan latian di tempat tidur, dengan cara 1. Pasien mampu melakukan latihan tirah Eka Mei
yang tapat. baring selama 2 jam sekali
09.00 2 1. Memposisikan pasien posisi semi fowler untuk 1. Pasien merasa nyaman saat posisi semi Eka Mei
mengurangi nyeri dan sesak nafas fowler
09.30 1 1. Memonitor hasil foto thorak 1. Kondisi pasien baik Eka Mei
10.00 3 1. Memandikan pasien Pasien merasa senang, segar dan senyum Eka Mei
2. Meletakkan handuk, sabun, air dan aksesoris yang dan pasien bersedia untuk kontrak
diperlukan di sisi tempat tidur waktu besok untuk keramas
3. Menyediakan lingkungan yang terapeutik dengan
memastikan kehangatan, suasana rileks, privasi
4. Memfasilitasi pasien untuk mandi sendiri, dengan
tepat
5. Memonitor kebersihan kuku, sesuai dengan
kemampuan merawat diri pasien
6. Monitor integritas kulit pasien
7. Menjaga kebersihan
8. Memberikan bantuan sampai benar-benar mampu
merawat diri secara mandiri.
12.30 2 1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga Balikkan 1. Pasien memahami dan akan melakukan Eka Mei
pasien yang tidak dapat mobilisasi paling tidak tirah baring secara mandiri Eka Mei
setiap 2 jam
13.00 2 1. Melatih Rom pasif pada pasien 1. Pasien kooperatif saat melakukan ROM Eka Mei
pasif