Anda di halaman 1dari 2

TANDA TANDA PERSALINAN

PERSALINAN / PARTUS

Adalah suatu proses pengeluaran calon bayi yang dari dalam rahim melalui vagina atau jalan
lain ke dunia luar.

Persalinan normal biasa yaitu bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-
ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi
(kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

Partus abnormal yaitu bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti
versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per
abdominal/perut dengan tindakan 1esarea 1esarean.

TANDA TANDA PERSALINAN

1. Kontraksi
Menjelang melahirkan, bumil juga akan mengalami kontraksi yang konsisten (teratur).
Kontraksi terjadi pada otot-otot rahim sebagai pengaruh dari meningkatnya produksi
hormon oksitosin menjelang persalinan. Kontraksi ini sebagai suatu proses yang
mendorong janin untuk keluar secara perlahan melalui rahim bawah hingga akhirnya
keluar atau lahir.

Kontraksi yang dialami bumil terasa makin sering, makin lama waktunya, dan makin
kuat terasa, disertai mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil juga terasa kencang.
Nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut atas atau puncak
kehamilan, pinggang dan panggul serta perut bagian bawah.

Perlu dibedakan dengan konstraksi semu atau kontraksi palsu (braxton hicks) yang
umumnya terjadi pada akhir trimester kedua. Biasanya kontraksi palsu berlangsung
pendek waktunya (kurang dari satu menit), tidak terlalu sering atau tidak teratur, tidak
terlalu kuat, tak bertambah kuat seiring bertambahnya waktu, serta tanpa rasa nyeri atau
mulas.

Kontraksi palsu terjadi pada paha bagian dalam, punggung dan bukan pada perut bagian
bawah. Kontraksi ini terjadi sebagai suatu mekanisme latihan dari rahim untuk lebih
bersiap-siap kelak ketika tiba waktunya melahirkan. Jadi kontraksi palsu takkan
menyebabkan lahirnya bayi. Umumnya rasa tidak nyaman ini hilang atau berkurang bila
bumil berjalan atau mencoba berbaring.
Demi memastikan apakah yang dirasakan bumil kontraksi asli atau palsu, saat terjadi
kontraksi, catatlah frekuensinya, kekuatan dan lamanya kontraksi tersebut dengan
memanfaatkan stopwatchatau jam tangan. Suami bisa membantu bumil melakukan
pencatatan ini.
Sekali lagi, kontraksi ditandai dengan kontraksi secara berkala, lama, kuat. Lamanya 45-
75 detik dengan kekuatan kontraksi semakin lama bertambah kuat. Saat mulas, jika ibu
menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras. Sedangkan interval
kontraksinya akan bertambah sering, permulaan 10 menit sekali kemudian dua menit
sekali. Biasanya durasi yang terjadi minimal 2x/10’/25”.

2. Pembukaan
Adanya pembukaan mulut rahim ditandai dengan keluarnya lendir berwarna kemerahan
atau kecoklatan. Teksturnya seperti lendir ingus yang kental. Dalam bahasa medis
disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu terjadi karena di masa ini
terjadi pelunakan, pelebaran, dan penipisan mulut rahim.

Umumnya pada bumil dengan kehamilan pertama, terjadinya pembukaan ini disertai
nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak kedua dan selanjutnya, terkadang
pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri (atau tak nyaman yang dialami)
terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin turun ke area tulang panggul
sebagai akibat kelanjutan melunaknya rahim.

Ibu akan merasakan ingin sering berkemih dan buang air besar. Untuk memastikan telah
terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam (vaginal
touche).

3. Pecah ketuban
Salah satu tanda yang menyertai persalinan adalah pecahnya selaput ketuban. Seperti
diketahui, di dalam selaput ketuban yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban
sebagai bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa bergerak bebas dan terhindar dari
trauma luar.

Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai
ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi karena
berbagai hal. Misal karena bumil mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang
tipis berlubang dan pecah.

Bila sudah terjadi pecah ketuban berarti selaput ketuban sudah ada "hubungan" dengan
dunia luar dan membuka potensi kuman untuk masuk. Karena itulah bumil perlu segera
mendapatkan penanganan dan dalam waktu maksimal 24 jam diharapkan bayi sudah bisa
dilahirkan. Seiring pecahnya membran ini, ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang
lebih intensif.

Anda mungkin juga menyukai