Saat terjadi arus gangguan jaringan akan diputus pada PMT agar arus
gangguan tersebut dapat segera dihilangkan dan tidak menjalar ke jaringan di
sekitarnya. Setelah perbaikan terhadap gangguan dilakukan, PMT dapat
dihubungkan kembali agar tenaga listrik dapat disalurkan kembali. Relai tidak
akan bekerja bila gangguan berada di luar wilayah proteksi dari relai tersebut.
2. Permasalahan.
Sistem double busbar terdiri dari 2 rel, rel tersebut berfungsi sebagai
titik pertemuan antara trafo tenaga, saluran udara tegangan ekstra tinggi,
saluran udara tegangan tinggi dan peralatan listrik lainnya. Jika dilihat
dari single line pada gambar 2-3 , maka gardu induk terdiri dari bay
transformator dan bay penghantar. Bay transformator berfungsi
menyalurkan daya dari pusat pembangkit hingga diturunkan menjadi
besaran yang lebih kecil hingga listrik dapat digunakan oleh masyarakat.
Daya disupply dari busbar, lalu masuk ke PMS Rel 1 yang disambungkan
pada peralatan di bay transformator. Lalu aliran daya masuk ke PMT sisi
HV, yaitu pemutus tenaga yang berfungsi memutus rangkaian beban
yang terganggu agar tidak sampai menyebar ke jalur utama(rel).
Kemudian, aliran daya akan masuk current transformator(CT) sisi HV
guna dilakukan metering/pengukuran dan proteksi transformator. Setelah
itu daya akan di transformasikan dari besaran 150KV menjadi 20KV dan
siap didistribusikan kepada penyulang-penyulang lain hingga sampai ke
konsumen.
Apabila sisi primer trafo arus primer CT1 dialiri arus I1 , maka pada
sisi primer trafo arus CT2 akan mengalir arus I2. Pada saat yang sama,
sisi sekunder dari kedua CT akan mengalir arus I1 dan I2 yang besarnya
tergantung dari rasio trafo arus (CT) yang terpasang.