PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.2.1. Kalor Bakar (Calorific Value atau CV, satuan cal/gr atau kcal/kg)
Nilai kalori atau calorific value adalah jumlah unit panas yang di
keluarkan per unit bahan bakar yang dibakar dengan oksigen, nitrogen, oksida
nitrogen, karbon dioksida, sulfur dioksida, uap air, dan abu padat.
a. Gross calorific value, adalah jumlah unit panas yang dikeluarkan per unit
b. Net calorific value, adalah konversi secara matematis dari gross calorific
Moisture dalam batubara dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu inherent
28
pengertian bukan istilah parameter.Inherent moisture adalah moisture yang
terkandung dalam batubara dan tidak dapat menguap atau hilang dengan
pengeringan udara atau air drying pada temperature ambient walaupun batubara
tersebut telah dimilling ke ukuran 200 mikron. Inherent moisture ini hampir
menyatu dengan struktur molekul batubara karena berada pada kapiler yang
sangat kecil dalam partikel batubara.Nilai inherent moisture ini tidak fluktuatif
sempurna, material yang tersisa dan tidak terbakar adalah ash atau abu sebagai
pembakaran. Pada material yang lain mungkin ash ini dapat mencerminkan
langsung mineral matter yang terkandung dalam material yang dibakar tersebut.
Akan tetapi di dalam batubara hal tersebut tidak selamanya seperti itu karena
tersebut, sehingga nilai ash yang didapat relatif akan lebih kecil disbanding
yang terkandung dalam volatile matter ini biasanya gas hidrokarbon terutama gas
terutama gas metana.Volatile matter ini berasal dari pemecahan srtuktur molekul
29
batubara pada rantai alifatik pada temperatur tertentu. Di laboratorium sendiri
°C tanpa udara. Volatile matter merupakan salah satu indikasi dari rank
memprediksikan keamanan batubara pada silo bin, miller atau pada tambang-
tambang bawah tanah. Tingginya nilai volatile matter semakin besar pula resiko
melainkan merupakan selisih 100% dengan jumlah kadar moisture, ash, dan
matter. Fixed carbon ini tidak sama dengan total carbon merupakan kadar karbon
Sedangkan total karbon dalam batubara kecuali karbon yang berasal dari karbonat.
Jadi baik hidrokarbon yang termasuk kedalam volatile matter atau fixed
volatile matter yaitu sebagai parameter penentu dalam klasifikasi batubara dalam
standar ASTM. Serta untuk keperluan tertentu fixed carbon bersama volatile
matter dibuat sebagai suatu rasio yang dinamakan fuel ratio (FC/VM)
Sulfur di dalam batubara sama seperti halnya material yang lain terdiri dari
dua jenis yaitu sulfur organik dan sulfur anorganik.. sulfur organik biasanya ada
30
dalam batubara seiring dengan pembentukan batubara dan berasal dari tumbuhan
pembentuk batubara dan berasal dari tumbuhan pembentuk batubara tersebut, dan
tidak menutup kemungkinan juga berasal dari tumbuhan tersebut, dan tidak
menutup kemungkinan juga berasal dari luar tumbuhan yang dikarenakan reaksi
kimia yang terjadi pada saat perubahan diagenetik dan perubahan kimia.
Sedangkan sulfur anorganik berasal dari lingkungan dimana batubara atau bahkan
yang berada dalam seam batubara yang membentuk parting, spliting, band, dan
lain-lain.
yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari
setiap endapan batubara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu
berubah menjadi lignite (batubara muda) atau brown coal (batubara coklat). Ini
pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batubara
31
Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi
lebih keras dan warnanya lebih hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau
Batubara adalah bahan bakar fosil yang merupakan batuan atau mineral
yang secara kimia dan fisika adalah heterogen yang mengandung unsur-unsur
karbon, hdrogen, dan oksigen sebagai unsur utama dan belerang serta nitrogen
sebagai unsur tambahan. Zat lain yaitu senyawa anorganik pembentuk ash
panas dan waktu, batubara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus,
brkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C)
berkadar air 8 – 10% dari beratnya. Kelas batubara yang paling banyak
ditambang di Australia.
dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan
dengan bituminus.
32
4. Lignit (C70OH5025) atau batubara coklat adalah Batubara yang sangat lunak
5. Gambut (C60H6O34) berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai
sebagai berikut:
2. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari
3. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk
bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga,
33
kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga secara umum kurang
dapat terlewatkan.
batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama
bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang
material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi.Suhu dan
perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut
1. Air yang terikat secara fisika dan dapat dihilangkan pada suhu 105 oC
(Moisture)
Free Moisture
Residual Moisture
34
Moisture/air yang hanya dapat dihilangkan bila batubara dipanaskan
2. Senyawa Organik
Volatile Matter
Fixed Carbon
3. Senyawa Anorganik
Ash
35
Sampel yang dianalisa adalah sampel batubara tanggal 18 November
Kimia Bahan
bersama tutupnya
16. Furnace
36
Bahan yang digunakan :
per lot (setiap bongkar truk) jadi setiap 1000 ton 12 karung atau 65
penunjang.
Contoh yang dari lapangan di perkecil ukuran contoh dengan alat cruser
pada suhu 40 °c hingga stabil setelah sampel stabil di giling dengan alat
ADL II dipanaskan pada suhu 40 °c setelah stabil digiling dengan alat cruser
24
menjadi ukuran 2,36 cm lalu dipacking menjadi 8bungkus, 5 bungkus untuk
sucofindo dan 3 bungkus untuk semen padang yaitu arsip, RM, GA. Contoh
GA dihaluskan dengan alat raw mill menjadi ukuran 0,26 cm. contoh GA
Bagan Rotary
2) Cara kerja :
(M2)
25
4. Setelah terlihat kering contoh batubara diangkat dan ditimbang
beratnya (M3)
2) Cara kerja :
2) Cara Kerja :
6. Dan setelah itu, atur tekanan gas yang digunakan yaitu 2,5 kgf/cm²
lbf/in²
200 cm³/min
26
8. Timbang berat dish kosong bersih dan kering bersama tutupnya
(M1).
10. Masukkan dish + contoh kedalam oven pengering pada suhu 105-
110 oC tanpa tutup selama 2 jam atau sampai berat tetap (minimal
60 menit).
11. Keluarkan dish dari oven, tutup dan dinginkan dalam desicator.
2) Cara Kerja :
27
3.4.3.6. Penentuan Kadar Gas (Volatile Matter)
2) Cara Kerja :
mula didinginkan di atas plat metal tidak lebih dari 5 menit dan
3. Segera setelah krus dingin, timbang berat krus kosong tambah tutup,
catat beratnya.
selama 15 menit.
2) Cara Kerja :
1. On kan Power
dan sirkulasi.
28
4. On kan cooler.
5. Tunggu sampai suhu air yang ada dalam water handling antara 29-
air, abu dan volatile matter) dalam kapsul dengan ketelitian 0,1 mg.
10. Pasangkan kepala bomb pada tabung bomb dari dan kunci sampai
erat.
15. Isi tabung bomb dengan O2 dengan cara menekan O2 fill pada
keyboard calorimeter.
16. Biarkan sampai tekanan mencapai tekanan 450 psi (dengan otomatis
17. Ukur suhu air yang keluar water handling bila telah mencapai suhu
29
19. Tempatkan bomb ke dalam water bucket pada posisi yang telah
disediakan.
determination.
sample ID ENTER
26. Setelah itu pada display akan muncul PRE, tunggu sampai suhu
stabil.
27. Setelah suhu stabil maka secara otomatis akan terjadi pembakaran
yang didahului dengan bunyi alarm alat dan pada display PRE akan
28. Pada saat pembakaran alat tidak boleh dipegang atau disentuh
30. Tekan done untuk menyimpan data dan pada display akan keluar
32. Air yang ada dalam bucket dimasukkan kembali kedalam water
handling.
30
33. Keluarkan gas (O2) dari tabung melalui outlet valve sampai habis
35. Kumpulkan air pencuci tadi kedalam beaker dan bilas sampai tidak
37. Ukur panjang wire yang tersisa, kemudian hitung panjang wire yang
terbakar dan kalikan dengan 2,3 cal. Didapat kalori yang dihasilkan
wire (fuse).
Fuse ID ENTER
Acid ENTER
Sulfur ENTER
31
2) Pereaksi :
- HCl 1:1
- BaCl 2 10%
- NH4OH 1:6
3) Cara kerja :
(bekas penentuan total acid) diatur pH nya diantara 5,5 sampai 7,0
3. Cuci kertas saring dan endapan 5-6 kali dengan air panas hingga
%.
7. Cuci endapan dengan air panas sampai pada filtrat bila ditambahkan 1
beratnya.
9. Mula-mula pada suhu rendah sampai seluruh kertas saring terbakar dan
32
11. Angkat cawan dari furnace dan dinginkan dalam desiccator.
13. Selisih berat cawan tambah endapan dengan berat cawan kosong
33