1
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena telah
selesainya penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2018 edisi Tahun 2019 Dinas
Kesehatan Kota Padang ini. Dokumen ini memuat informasi Visi, Misi, Tupoksi,
indikator kinerja, capaian program dan kegiatan yang dilaksanakan Tahun 2018.
Laporan Tahunan Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kota Padang ini masih
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan adanya berbagai hambatan baik dari segi
data maupun sumber daya manusianya. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan,
saran dan masukan dari berbagai pihak dalam penyempurnaannya di masa yang
akan datang.
penyusunan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018 ini.
i
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GRAFIK vi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II GAMBARAN UMUM 3
2.1 Geografi 3
2.2 Demografi 4
2.3 Sarana Dan Prasarana Pelayanan Kesehatan 4
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI 6
3.1 Visi Dan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Padang 6
3.2 Tujuan dan Sasaran 6
3.2 Strategi dan Kebijakan 7
BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK 10
DAN FUNGSI 10
4.1 Kedudukan 10
4.2 Struktur Organisasi 10
4.3 Tugas Pokok dan Fungsi 13
BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN 38
5.1 Program Kesehatan 38
5.2 Indikator Kesehatan 44
BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2018 45
6.1 Pembiayaan Bersumber APBD Kota Padang 45
6.2 Pembiayaan Bersumber Selain APBD Kota Padang 46
BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN 47
7.1 Sekretariat 48
7.2 Bidang Kesehatan Masyarakat 53
7.3 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 116
7.4 Bidang Pelayanan Kesehatan 147
7.5 Bidang Sumber Daya Kesehatan 170
ii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
iii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel Hal
Tabel
Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan 6
Anggaran Program Kesehatan Bersumber APBD Kota Padang
Tabel 6.1 45
Tahun 2018
Tabel 6.2 Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2018 46
Tabel 7.1 Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Tahun 2018 47
Tabel 7.2 Capaian DDTK Menurut Puskesmas Tahun 2018 69
Jumlah Dan Jenis Tanaman Obat Keluarga Dinas Kesehatan Kota
Tabel 7.3 96
Padang Tahun 2018
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tabel 7.4 97
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Padang Tahun 2018
Tabel 7.5 Pencapaian Indikator Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2018 114
iv
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.16 Data Distribusi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Berdasarkan 155
Lokasi per Kecamatan di Kota Padang Tahun 2018
Pelayanan Kesehatan Tradisional Puskesmas Kota Padang Tahun
Tabel 7.17 158
2018
Tabel 7.18 Data Rumah Sakit Tahun 2018 161
Tabel 7.20 Kegiatan Pendampingan Pasca Akreditasi Puskesmas Tahun 2018 168
Tabel 7.24 Penerbitan Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga Tahun 2018 174
Jumlah Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga yang Masih
Tabel 7.25 175
Berlaku Sampai Tahun 2018
Tabel 7.27 Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Pangan Tahun 2018 176
Data Pegawai yang Sedang Melanjutkan Pendidikan di
Tabel 7.28 179
Lingkungan DKK Padang Sampai Tahun 2018
Tabel 7.29 Tenaga Kesehatan yang Mengikuti Program RPL Tahun 2018 181
Tabel 7.30 Jumlah Surat Izin Praktik yang diterbitkan Tahun 2018 182
188
Tabel 7.31 Jumlah Kepesertaan JKN Kota Padang Perbulan Tahun 2018
Jumlah Kunjungan dan Rujukan Peserta JKN Berdasarkan Jenis
Tabel 7.32 Kelamin Se Kota Padang tahun 2018 190
v
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
DAFTAR GRAFIK
Nomor
Grafik Judul Grafik Hal
Grafik 7.7 Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru Kota Padang Tahun 2018 61
Grafik 7.14 Cakupan Pelaksanaan MTBS pada Balita Sakit Tahun 2018 70
Grafik 7.15 Data Kasus Kematian Ibu di Kota Padang Tahun 2014 - 2018 72
Grafik 7.16 Data Kasus Kematian Balita di Kota Padang Tahun 2014-2018 74
Grafik 7.17 Cakupan Hasil Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Tahun 2018 76
Capaian Pelayanan Kesehatan Lansia Menurut Puskesmas Tahun
Grafik 7.18 79
2018
Grafik 7.19 Jumlah Kasus Gizi Buruk di Kota Padang Tahun 2018 80
Cakupan Indikator SKDN Kota Padang (D/S, N/D dan BGM/D
Grafik 7.20 81
tahun 2014 – 2018)
vi
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
vii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.42 Persentase Cakupan Iminisasi HB 0 di Kota Padang Tahun 2018 122
Grafik 7.43 Pencapaian Imunisasi BCG Per Puskesmas Tahun 2018 123
Persentase Pencapaian Polio 1 Puskesmas Se-Kota Padang Tahun
Grafik 7.44 123
2018
Persentase Capaian Imunisasi Polio 4 Puskesmas Kota Padang
Grafik 7.45 124
Tahun 2018
Grafik 7.46 Persentase DPT/HB-Hib 1 Puskesmas Se-Kota Padang Tahun 2018 124
Pencapaian Imunisasi Campak/MR Per Puskesmas Kota Padang
Grafik 7.47 125
Tahun 2018
Grafik 7.48 Pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Puskesmas Tahun 2018 126
Pencapaian Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil Di Kota Padang Tahun
Grafik 7.49 128
2018
Grafik 7.50 Gambaran Kasus TB Kota Padang tahun 2013-2017 132
Grafik 7.51 Gambaran Kasus HIV AIDS Kota Padang Tahun 2013-2017 134
Grafik 7.52 Jumlah ODHA Yang Akses dan Patuh ARV Tahun 2018 135
Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat VAR Kota
Grafik 7.53 137
Padang Tahun 2013 s/d Tahun 2017
Grafik 7.54 Capaian Pneumoni Balita di Kota Padang Tahun 2018 138
Grafik 7.55 Visit Rate Puskesmas Se Kota Padang tahun 2018 149
Grafik 7.56 BTO pada Puskesmas Rawat Inap di Kota Padang Tahun 2018 150
viii
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
ix
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
2
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Geografi
Kota Padang memiliki luas keseluruhan 695,10 Km2, secara geografis
terletak pada bagian pantai Barat Sumatera pada posisi 000 44 „ 00„‟- 01‟08” 35”
Lintang Selatan dan 1000 05‟ 05” – 100‟ 34‟ 09” Bujur Timur.. Secara geogafis
Kota Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran
sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai (5 sungai besar dan 21
sungai kecil) dengan sungai terpanjang yaitu batang kandis sepanjang 20 km.
Terdapat 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan
lahan produktif 180 km2 sedangkan panjang pantai 68.126 Km.
Tingkat curah hujan Kota Padang selama tahun 2016 mencapai rata -rata
421,17 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 23 hari. Sementara itu temperatur
Kota Padang cukup rendah bila di bandingkan tahun sebelumnya yaitu antara 23,1oC –
31,8 oC dengan kelembaban berkisar antara 71 – 97 persen (PDA, 2018).
Wilayah Kota Padang memiliki ketinggian yang bervariasi menurut
kecamatannya, yaitu antara 0 – 1853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi
adalah Kecamatan Lubuk Kilangan. Kecamatan Bungus Teluk Kabung merupakan
wilayah yang paling luas yaitu 100,80 km2, diikuti dengan Kecamatan Koto
Tangah, Kecamatan Pauh, dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Sedangkan
Kecamatan Padang Barat dengan luas wilayahnya yang relative kecil.
Kota Padang Secara administrasi terdiri dari 11 Kecamatan dan memiliki
104 kelurahan, sedangkan kecamatan yang memiliki paling banyak kelurahan
adalah Kecamatan Lubuk Begalung yaitu 15 Kelurahan. Batas Kota Padang di
sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah Selatan
berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatas dengan
Kabupaten Solok, sebelah barat berbatas dengan Samudra Indonesia (BPS Kota
Padang, 2018).
3
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
2.2 Demografi
Proyeksi penduduk Indonesia yang dilakukan oleh BPS untuk tahun 2010-
2035, berdasarkan hal tersebut kemudian diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI dan
DKK Kota Padang maka jumlah penduduk Kota Padang pada tahun 2018
sebanyak 939.112 jiwa yang terdiri dari 469.737 jiwa laki-laki dan 469.375 jiwa
perempuan. Kecamatan Koto Tangah merupakan Kecamatan yang memiliki
penduduk terbanyak yaitu 184.178 jiwa dan Kecamatan Bungus memiliki
penduduk yang paling sedikit yaitu 25.828 jiwa.
Menurut PDA 2018 Kecamatan Padang Timur adalah daerah yang paling
tinggi kepadatan penduduknya yaitu 9.751/km2 dan daerah terendah tingkat
kepadatan penduduknya adalah Bungus Teluk Kabung yaitu 247/ km2.
4
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
5
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI
6
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
3.3.2 Kebijakan
Untuk melaksanakan strategi tersebut diperlukan arah kebijakan
pembangunan yang meliputi :
a. Meningkatnya kunjungan pertama bumil
b. Konsumsi tablet Fe pada ibu hamil
7
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
8
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
9
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB IV
KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK
DAN FUNGSI
4.1 Kedudukan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang. Dalam Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Kesehatan merupakan Dinas
Daerah yang dikepalai oleh seorang kepala Dinas.
4.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Perwako Padang Nomor 67 Tahun 2016, susunan organisasi
dinas terdiri atas :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, teridiri atas :
a. Sub bagian umum
b. Sub bagian keuangan
c. Sub bagian program
3. Bidang kesehatan masyarakat, terdiri dari :
a. Seksi kesehatan keluarga dan gizi
b. Seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
c. Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
4. Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, terdiri dari :
a. Seksi surveilan dan imunisasi
b. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
c. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan
jiwa, narkotika, psikosomatik dan zat aditif
5. Bidang pelayanan kesehatan, terdiri dari :
a. Seksi pelayanan kesehatan primer dan tradisional
b. Seksi pelayanan kesehatan rujukan
c. Seksi fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu
6. Bidang sumber daya kesehatan, terdiri dari :
a. Seksi kefarmasian
10
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
11
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
SEKRETARIAT
13
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
14
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
15
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
16
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
17
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
18
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
19
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
20
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
21
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
22
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
23
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
24
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
25
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
26
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
27
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
28
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
29
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
30
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
31
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
32
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
33
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
34
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
35
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
36
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
37
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB V
PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN
38
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
39
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
40
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
41
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
42
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
43
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
44
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB VI
PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN
TAHUN 2018
45
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
mau di rawat inap; sedangkan pada kegiatan pengadaan alat kedokteran dan alat
laboratorium disebabkan karena harga pada dokumen perencanaan disusun sesuai
e catalog tahun 2016, sementara pada tahun 2018 terjadi fluktuasi harga pada e
catalog sesuai aturan LKPP; pada kegiatan Jampersal disebabkan karena dari 6
rumah tunggu yang ditargetkan, hanya 4 unit yang terealisasi, 2 unit tidak
memenuhi syarat; pada kegiatan BLUD disebabkan karena penyerapan belanja
obat-obatan rendah karena kebutuhan obat sudah terpenuhi dari dana DAK.
6.2 Pembiayaan Bersumber Selain APBD Kota Padang
Pembiayaan untuk kesehatan pada Kota Padang, selain anggaran dari APBD
Kota Padang terdapat anggaran yang bersumber selain APBD seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel 6.2
Sumber-Sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2018
No Sumber Kegiatan Belanja 2018
46
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB VII
PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
47
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
7.1 Sekretariat
7.1.1 Sub Bagian Umum
a. Administrasi Umum
Pelaksanan kegiatan Subbag Umum di lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Padang untuk kegiatan rutin tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1) Administasi surat menyurat dimana kegiatannya adalah berupa
penyelenggaraan surat menyurat perkantoran. Adapun jumlah surat yang
masuk selama tahun 2018 adalah sebanyak 5.687 surat dan surat keluar
sebanyak 6.776 surat.
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, merupakan
kegiatan rutin yang bertujuan bagaimana agar fasiltas komunikasi,
telepon, internet, air , dan listrik DKK, Puskesmas dan GFK tersedia dan
berjalan dengan baik dan lancar.
3) Perpanjangan STNK untuk Pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional terdiri dari 30 roda 4 dan 30 roda 2.
4) Kegiatan pembersihan kantor telah dilakukan pada 23 Puskesmas dan
GFK dilakukan secara swakelola sedangkan untuk DKK Padang
dilakukan secara kontrak PL dengan pihak ketiga.
5) Penyediaan alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan.
6) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
48
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
49
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
50
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
51
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
52
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
53
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
54
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
120.0
89.1
84.0
100.0 74.3
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Lapai
Nanggalo
Alai
Pdg. Pasir
Pauh
Air Tawar
Bungus
Lb. Kilangan
Ambacang
Andalas
Kuranji
Rawang
Lb. Begalung
Pemancungan
Lb. Buaya
Anak Air
Ikur Koto
Air Dingin
Seb. Padang
Dadok TH
Belimbing
Pegambiran
Ulak Karang
Kota Padang
55
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
trimester pertama (K1 murni). Masih ada ibu hamil yang mengakses fasyankes
setelah kehamilan diatas 12 minggu (K1 akses). Capaian kunjungan K1 yang
sudah mencapai target terdapat di Puskesmas Lapai, Pemancungan, Ikur Koto,
Ambacang, dan Lubuk Kilangan sedangkan capaian terendah (74,3%) terdapat
di Puskesmas Seberang Padang.
Grafik 7.2.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2018
98.6
97.5
97.0
96.8
96.7
96.5
96.3
96.3
96.2
96.0
95.7
95.6
120.0
95.2
94.9
94.1
93.8
93.6
92.5
92.2
92.1
88.9
81.7
78.3
100.0
71.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Lapai
Nanggalo
Alai
Pauh
Pdg. Pasir
Padang
Bungus
Ambacang
Air Tawar
Lb. Kilangan
Andalas
Kuranji
Lb. Buaya
Rawang
Lb. Begalung
Seb. Padang
Pemancungan
Anak Air
Ikur Koto
Air Dingin
Dadok TH
Belimbing
Pegambiran
Ulak Karang
Dari grafik 3.2 diatas, capaian kunjungan K4 Kota Padang sebesar 92,5%
(16.900 orang ) dari target 96% (17.544 orang). Angka ini belum mencapai
target disebabkan salah satunya karena masih kurangnya pengetahuan ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilan ke fasyankes serta masih kurangnya
koordinasi Puskesmas dengan RS dan BPM (Bidan Prektek Mandiri) yang
memberikan pelayanan kepada ibu hamil sehingga berpengaruh terhadap
pencatatan dan pelaporan kunjungan ibu hamil Selain itu cakupan kunjungan
K4 sangat dipengaruhi oleh capaian kunjungan K1. Puskesmas yang telah
mencapai target yaitu Puskesmas Bungus, Rawang, Lubuk Kilangan,
Nanggalo, Lubuk begalung, Belimbing, Air Dingin, Ikur koto, Ambacang, Air
tawar . Capaian terendah terdapat di Puskesmas Seberang Padang (71%)
56
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.3
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Kota Padang
Tahun 2014 – 2018
102 100.3
99.6
100 98.6
97.81
98 96.3 96.5
95.6 95.6
96
K1
94 93.2
92.5
K4
92
90
88
2014 2015 2016 2017 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan kunjungan ibu hamil selama
5 tahun terakhir mulai tahun 2014 – 2018 rata-rata sudah di atas 90%. Capaian
K1 tertinggi terdapat pada tahun 2015 dan K4 pada tahun 2016 sedangkan
capaian terendah baik untuk K1 dan K4 yaitu pada tahun 2018.
2) Deteksi Ibu Hamil Resiko Tinggi
Deteksi ibu hamil Risiko tinggi adalah ibu hamil yang beresiko terhadap
kehamilan dan terdeteksi oleh Tenaga kesehatan. Tujuan dilakukan deteksi ibu
hamil resiko tinggi agar dapat mengetahui apakah ibu hamil dalam kondisi
pada saat hamil, bersalin maupun nifas tidak dalam kondisi komplikasi dan
aman dalam persalinan. Sesuai dengan definisi operasional bahwa perhitungan
ibu hamil resiko tinggi ibu 20% dari sasaran ibu hamil. Capaian deteksi ibu
hamil resiko tinggi oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Grafik 7.4
Capaian Deteksi Ibu Hamil Resiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan
Tahun 2018
124.5
108.5
107.5
104.1
102.8
102.5
102.4
101.6
101.0
100.5
100.0
100.0
140.0
96.8
96.5
96.4
96.0
95.1
93.3
92.6
85.1
80.0
120.0
79.4
67.2
100.0
40.6
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Lapai
Nanggalo
Alai
Kuranji
Padang
Pauh
Ambacang
Pdg. Pasir
Air Tawar
Bungus
Andalas
Rawang
Lb. Kilangan
Lb. Begalung
Pemancungan
Lb. Buaya
Anak Air
Ikur Koto
Seb. Padang
Dadok TH
Air Dingin
Pegambiran
Belimbing
Ulak Karang
57
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Jumlah sasaran ibu hamil resti tahun 2018 yaitu 3.655 orang. Jumlah Ibu
hamil resti yang terdeteksi oleh nakes sebanyak 3.525 orang dengan persentase
96,4%. Artinya belum semua ibu hamil resiko tinggi terdeteksi oleh petugas di
Puskesmas. Apabila ada ibu hamil resti yang tidak terdeteksi maka akan
meningkatkan resiko kematian ibu sehingga diperlukan inovasi program dan
penguatan dalam pelaksanaan PWS oleh puskesmas terutama oleh pengelola
program dan pembina wilayah sehingga semua ibu hamil resiko tinggi dapat
terdeteksi.
3) Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Ibu hamil yang melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan adalah
16.264 orang dari 17.445 orang ibu bersalin (93,2%). Angka ini belum
mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%. Hal ini menunjukkan masih
kurangnya kerjasama dan koordinasi antara Puskesmas, BPM ( Bidan Praktek
Mandiri) dan Rumah sakit dalam pelaksanaan PWS KIA serta kurang
maksimalnya peran tugas dan tanggung jawab pembina wilayah. Cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.5
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kota Padang
Tahun 2018
99.9
99.7
99.3
99.2
99.2
99.0
98.1
98.1
96.1
94.8
94.4
104.3
100.1
100.0
93.3
93.2
92.2
92.1
91.9
89.9
88.0
120.0
85.6
71.5
70.7
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Andalas
Pauh
Lb. Kilangan
Lapai
Padang
Anak Air
Rawang
Pegambiran
Ambacang
Seb. Padang
Nanggalo
Belimbing
Pdg. Pasir
Ikur koto
Bungus
Alai
Pemancungan
Air Dingin
Air Tawar
Kuranji
Lb. Begalung
Ulak Karang
Dadok TH
Lb. Buaya
58
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
85
2014 2015 2016 2017 2018
59
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
60
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Pada tahun 2018 Pasangan Usia Subur (PUS) Kota Padang berjumlah
183.088 jiwa dengan jumlah peserta KB baru 34037 orang (18,59%) dan
peserta KB aktif 126.651 orang (69,17%). Peserta KB yang mengalami
komplikasi sebanyak 31 orang, Kegagalan KB 8 orang dan Drop Out 1695
orang. Capaian peserta Kb baru meningkat 2 x lipat dari tahun sebelumnya
sedangkan untuk kb aktif mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2017,
jumlah peserta KB baru 16.947 orang (9,35%) dan peserta KB aktif sebanyak
116.458 orang (64,24%). Jenis kontrasepsi ini terbagi menjadi 2 yaitu Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terdiri dari IUD, MOP/MOW, Implan dan
non MKJP terdiri dari kondom, suntik, dan pil Jumlah peserta KB Aktif dan
KB baru berdasarkan metode keluarga berencana dapat dilihat pada gambar
berikut:
Grafik 7.7
Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru Kota Padang Tahun 2018
3939 22751122
89 suntik
6442 717 suntik 1750
8568
2149 pil
10739 pil
kondom AKDR
akdr kondo
67761 implan 18411 m
28485 8241 implan
MOW
MOW
MOP
Dari gambar diatas dilihat bahwa metode Non MJKP lebih banyak
diminati baik oleh peserta Kb aktif maupun Kb baru dengan jumlah untuk KB
Aktif yang menggunakan MKJP sebanyak 19.666 orang (10,74%) dan non
MKJP sebanyak 28.845 (15.56%) orang. Jumlah peserta Kb baru yang
menggunakan MJKP sebanyak 5.236 orang (2,86%) dan yang Non MJKP
sebanyak 28.801 (15,73%). Metoda Non MJKP yang banyak diminati yaitu KB
Suntik, diikuti pil dan kondom sedangkan untuk Metoda MJKP yang diminati
61
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
adalah Implan diikuti oleh MOW (Metoda Operasi Wanita) dan MOP (Metoda
Operasi Pria).
Salah satu indikator pelayanan keluarga berencana adalah KB pasca salin.
Pelayanan KB pasca persalinan akan mencegah kehamilan dengan jarak yang
terlalu dekat (salah satu faktor dalam 4T / terlalu) sehingga dapat menurunkan
dalam kehamilan ibu. Pelayanan Kb Pasca Persalinan juga akan mencegah
terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan yang sering berakhir dengan
terminasi kehamilan sehingga dapat menurunkan kesakitan dan kematian ibu.
Target capaian KB Pasca Persalinan adalah 35%. Capaian KB Pasca Persalinan
Menurut Puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik 7.8
Capaian KB Pasca Persalinan Menurut Puskesmas Tahun 2018
95.05
100.00
58.38
90.00
80.00
45.15
42.51
39.17
38.65
38.43
37.15
70.00
31.63
28.63
27.17
60.00
25.70
24.88
22.97
19.98
18.84
50.00 18.75
16.29
16.23
15.60
13.19
13.16
12.02
40.00
4.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Alai
Andalas
Padang Pasir
Nanggalo
Anak Air
PADANG
Dadok TH
Air Dingin
Pauh
Air Tawar
Bungus
Kuranji
Ambacang
Pagambiran
Lb. Kilangan
Belimbing
Seb. Padang
Lb. Begalung
Pemancungan
Ulak Karang
Ikur Koto
Lubuk Buaya
Rawang
Lapai
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa hanya 8 puskesmas yang telah
mencapai target dengan capaian tertinggi terdapat di Puskesmas Padang Pasir
(95.05%) sedangkan sebagian besar puskesmas (15 puskesmas) belum dapat
mencapai target dengan capaian terendah terdapat di Puskesmas Lubuk Buaya
(4%). Hal ini berpengaruh terhadap capaian Kota Padang yang hanya 27,17%
dengan jumlah peserta 4.739 orang sehingga diperlukan penguatan pada
pelayanan anc terutama dalam temu wicara/konseling pada ibu hamil untuk
memotivasi penggunaan KB Pasca Persalinan.
b. Pelayanan Kesehatan Anak
Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi baru
lahir, memelihara dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh
62
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
63
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.9
Capaian Kunjungan Neonatal Pertama menurut Puskesmas Tahun 2018
100.3
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
99.2
99.8
99.8
99.8
99.8
99.8
99.7
99.7
99.7
99.6
99.5
99.2
99.2
101.0
100.0
96.7
99.0
98.0
97.0
96.0
95.0
94.0
Lubuk…
Seberang…
Air Dingin
Andalas
Alai
Belimbing
Lapai
Nanggalo
Pegambiran
Padang
Pauh
Air Tawar
Kuranji
Anak Air
Ulak Karang
Lb.Buaya
Dadok TH
Rawang Barat
Lubuk Kilangan
Padang Pasir
Ikur Koto
Ambacang Kri
Pemancungan
Bungus
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk kunjungan neonatal pertama
semua puskesmas sudah mencapai target. Selain Kunjungan Neonatal Pertama,
indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi neonatal adalah
Kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap). KN Lengkap ini merupakan
cakupan neonatal yang mendapat pelayanan kesehatan neonatal lengkap
minimal masing-masing satu kali pada saat usia 6-48 jam, pada saat usia 3-7
hari dan pada saat usia 8-28 hari setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Target indikator capaian KN3 adalah 95 %. dan capaian Kota
padang tahun 2018 telah mencapai target yakni sebesar 97,4% yang berarti
sebanyak 15.861 bayi baru telah dilakukan kunjungan neonatal lengkap dari
jumlah bayi baru lahir sebanyak 16.282 bayi.
Untuk melihat capaian kunjungan neonatal menurut puskesmas dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik 7.10
Capaian Kunjungan Neonatal Lengkap menurut Puskesmas Tahun 2018
103.7
101.6
100.0
98.4
99.9
99.5
99.2
98.8
98.4
98.3
98.0
97.9
97.4
96.9
96.8
96.3
96.3
96.2
105.0
96.0
95.8
93.0
92.3
100.0
90.3
90.2
95.0
90.0
85.0
80.0
Dadok…
Lubuk…
Seberang…
Andalas
Lapai
Anak Air
Pauh
Nanggalo
Belimbing
Alai
Pegambiran
Air Dingin
Kuranji
Air Tawar
Lb.Buaya
Ulak Karang
Rawang Barat
Ikur Koto
Lubuk Kilangan
Padang Pasir
Ambacang Kri
Pemancungan
Padang
Bungus
64
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
65
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
66
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.12
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Padang Tahun 2018
160.0 135.6
140.0 113.2
99.4
96.1
95.0
94.8
94.2
94.1
92.3
92.5
91.2
91.2
90.6
89.5
88.8
88.7
87.9
87.5
86.3
83.7
120.0
80.8
78.5
90
100.0
61.3
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Dadok Tunggul…
Padang Pasir
Pauh
Pegambiran
Alai
Andalas
Lapai
Belimbing
Rawang Barat
Nanggalo
Lubuk Begalung
Lubuk Kilangan
Ikur Koto
Kuranji
Ambacang Kri
Air Dingin
Anak Air
Seberang Padang
Air Tawar
Lb.Buaya
Ulak Karang
Padang
Pemancungan
Bungus
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar puskesmas (18
puskesmas ) belum dapat mencapai target. Sepuluh diantaranya berada
dibawah rata-rata capaian kota padang, dengan capaian terendah berada di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya (61.3%) sedangkan yang mencapai
target hanya 5 Puskesmas dengan capaian tertinggi di wilayah kerja
Puskesmas Bungus (136.6%).
4) Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
Cakupan pelayanan kesehatan balita yang memperoleh pelayanan sesuai
standar meliputi :
a) Pemantauan pertumbuhan (penimbangan) setiap bulan (minimal 8 kali
pertahun/4 kali dalam waktu 6 bulan)
b) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali pertahun / per 6 bulan sekali
c) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun ( Februari dan Agustus )
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
melindungi balita sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan. Semua pelayanan kesehatan yang diberikan baik pada
bayi maupun balita di catat pada kohort. Pembina wilayah bertanggung jawab
terhadap kelengkapan dan kesinambungan isi kohor sesuai dengan jumlah
sasaran yang ada di wilayah kerjanya. Pengisian kohor dilakukan antara lain
agar dapat memenuhi ketersediaan data laporan.
67
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.13
Cakupan Kunjungan Balita Menurut Puskesmas Tahun 2018
97.9
97.4
95.5
94.7
94.3
94.3
93.7
93.5
91.6
91.5
120.0
89.3
87.5
86.8
86.7
86.1
83.4
83.1
83.0
74.4
100.0
68.4
68.4
62.5
55.7
51.4
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Pegambiran
Padang
Pauh
Andalas
Nanggalo
Rawang Barat
Lapai
Alai
Belimbing
Lubuk Begalung
Lubuk Kilangan
Padang Pasir
Ikur Koto
Ambacang Kri
Kuranji
Air Tawar
Air Dingin
Seberang Padang
Anak Air
Lb.Buaya
Dadok Tunggul Hitam
Ulak Karang
Pemancungan
Bungus
68
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian Kota Padang untuk DDTK
bayi sudah mencapai target sementara DDTK Balita belum dapat mencapai
target. Adapun target capaian DDTK bayi maupun balita adalah 92,5%.
69
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
120.0
85.1
80.9
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Lubuk Buaya
Padang
Air Tawar
Seberang Padang
Air Dingin
Anak Air
Andalas
Ulak Karang
Alai
Dadok
Ikua Koto
Lapai
Nanggalo
Pemancungan
Belimbing
Bungus
Ambacang
Rawang
Lubuk Begalung
Lubuk Kilangan
Pegambiran
Pauh
Padang pasir
Kuranji
70
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
71
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
50
40 20
16 17 16 17
30 total
20 16 bufas
5 10 8 10
10 4 bulin
7 4 0 4 5
3 4 4 2 bumil
0
2014 2015 2016 2017 2018
72
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
73
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
250
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa lebih dari 2/3 kematian bayi
adalah kematian neonatal. Kematian bayi baru lahir disebabkan karena
berbagai hal yang saling berkaitan antara sebab medis, faktor sosial, dan
kegagalan berbagai sistem yang banyak dipengaruhi oleh budaya. Dalam
banyak hal, kesehatan bayi baru lahir berkaitan erat dengan kesehatan ibu.
Walaupun diagnosis kematian ibu dan neonatal berbeda, namun penyebab
yang mendasari kematian keduanya hampir sama, yaitu ketidakmampuan
memperoleh akses perawatan ibu dan bayi serta status sosial ibu yang
rendah. Penyebab kematian bayi pada tahun 2018 yaitu : BBLR (28),
Asfiksia (16), kelainan bawaan (13), sepsis (6), diare (2), pneumonia (3),
lain-lain (24)
Salah satu Puskesmas di Kota Padang telah melakukan inovasi dalam
rangka menurunkan AKI dan AKB yaitu Puskesmas Padang Pasir dengan
74
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
75
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
17000 16786
15804
16000 15297 15273 jumlah peserta didik
15000
14152 14164
14000
yg mendapatkan
13000 pelayanan kesehatan
12000
SD/MI SMP/MTS SMA/MAN
76
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
sekolah sehat (dilihat dari status gizi) dari peserta didik yang dijaring yaitu
sebanyak 81.9%. Meskipun penjaringan di lakukan pada semua sekolah
yang ada di Kota Padang tetapi capaian ini belum dapat mencapai target
program yaitu 95% (capaian hasil penjaringan peserta didik kelas 1 dan 7).
Hal ini disebabkan karena koordinasi yang masih sulit antara Puskesmas
dengan pihak sekolah dalam pelaksanaan kegiatan. Masih ada pihak sekolah
yang membatasi waktu pelaksanaan kegiatan ini dengan alasan mengganggu
proses belajar mengajar sehingga kegiatan penjaringan tidak dapat
dilakukan pada semua murid yang ada di sekolah.
2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Pelayanan Kesehatan peduli Remaja (PKPR), yaitu pelayanan
kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau remaja, menyenangkan,
menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif
dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut. PKPR ditujukan untuk
semua remaja (10-19 tahun) baik di sekolah maupun di luar sekolah, seperti
kelompok remaja masjid, gereja, karang taruna, pramuka, dll. Untuk di
sekolah, program yang dilakukan adalah pembentukan kader konselor
remaja sedangkan untuk diluar sekolah program yang dilaksanakan salah
satunya yaitu posyandu remaja. Tahun 2015, puskesmas PKPR masuk
kedalam indikator Renstra sebagai bentuk penanganan di hulu dalam upaya
penurunan AKI dan AKB. Indikator puskesmas melaksanakan kegiatan
kesehatan remaja adalah 4 puskesmas perkabupaten/kota. Untuk Kota
Padang puskesmas yang telah aktif melaksanakan PKPR sebanyak
Puskesmas. Salah satu Puskesmas yang aktif melaksanakan PKPR ini
adalah Puskesmas Andalas dengan menyediakan layanan konseling bagi
remaja di Puskemas dan membentuk Sakura (Sawahan Timur Kampung
Ramah Anak ) serta Posyandu Remaja di Kelurahan Parak Gadang Timur
yang merupakan satu-satunya di Kota Padang. Diharapkan kedepannya
semua puskesmas di Kota Padang dapat melakukan layanan PKPR sehingga
dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada pada remaja serta
77
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
78
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.18
Capaian Pelayanan Kesehatan Lansia Menurut Puskesmas
Tahun 2018
157.5
180
160
119.5
107.3
103.5
102.8
140
120
77.7
76.7
73.3
73.3
100
69.7
67.6
64.2
63.4
54.8
51.7
80
59
35.1
33.3
31.6
30.3
60
23.1
26
12.7
11.7
40
20
0
Lubuk…
lubuk…
Pemancung…
Seberang…
Pauh
padang
Andalas
lapai
Nanggalo
Belimbing
Alai
Pagambiran
Kuranji
Amcacang
Anak air
Air Dingin
Ulak Karang
Dadok TH
bungus
Ikur Koto
Air tawar
Padang Pasir
lubuk Buaya
Rawang
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa capaian Kota Padang untuk
pelayanan kesehatan lansia sebesar 59% dengan jumlah absolute 38.693 orang.
Angka ini meningkat dari tahun 2017 (26,75%). Untuk capaian perpuskesmas,
hanya 10 puskesmas yang dapat mencapai target (grafik biru) dengan capaian
tertinggi berada di Puskesmas Air Dingin (157.5%) dan capaian terendah (grafik
warna merah) berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir (11,2%). Untuk
meningkatkan cakupan pelayanan lansia ini perlu kerjasama yang baik antara
puskesmas, tokoh masyarakat, kader Posyandu dan lintas terkait.
Berkaitan dengan pelayanan bagi lansia, sebagian besar puskesmas di Kota
Padang telah menjadi Puskesmas Santun Lansia dengan kriteria strata 2.
Pelayanan Puskesmas Santun Lansia adalah puskesmas yang menyediakan
ruang khusus untuk melakukan pelayanan bagi kelompok usia lanjut yang
meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Selain pelayanan dasar di Puskesmas, program kesehatan lansia yang
dilakukan antara lain : perawatan kesehatan bagi lansia di rumah (home care)
yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan gizi bagi
lansia, pelayanan rujukan di rumah sakit dan pencegahan penyakit tidak
menular yang berintegrasi dengan posbindu PTM.
79
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah balita gizi buruk terbanyak
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung (11 orang). Tentunya
hal ini harus menjadi perhatian karena dengan banyaknya kasus gizi buruk
akan dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian pada balita. Dari 23
puskesmas di Kota Padang hanya 16 Puskesmas yang memiliki kasus gizi
80
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
buruk. Dalam penanggulanan kasus balita gizi buruk ini, banyak kendala yang
ditemui seperti Ibu Balita yang tidak mau merujuk anaknya ke Puskesmas
Nanggalo dan Bungus dengan alasan ekonomi dan lamanya waktu untuk
perawatan anak gizi buruk sehingga pada tahun 2018, hampir tidak ada balita
gizi buruk yang dirawat di puskesmas nanggalo dan bungus. Meskipun tidak
ada balita yang dirawat inap, tetapi balita gizi buruk tetap mendapatkan
perawatan dengan rawat jalan. Adapun upaya yang telah dilakukan antara lain:
Pemberian PMT pemulihan dan F-100, melakukan kunjungan rumah sekaligus
memberikan KIE pada orang tua balita gizi buruk, mengadakan pos gizi,
pemantauan tumbuh kembang di Posyandu, kerja sama lintas program,
berkoordinasi dengan kader dan lintas sektoral dalam menemukan dan
menangani kasus gizi buruk serta melakukan rujukan pada kasus yang
memerlukan perawatan di rumah sakit.
2) Penimbangan balita
Penimbangan balita dilakukan setiap bulannya di posyandu, di
puskesmas maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya. Salah satu cara
memantau status gizi balita dan tingkat partisipasi masyarakat terhadap
Posyandu adalah dengan menggunakan indikator SKDN. SKDN adalah data
untuk memantau pertumbuhan balita. SKDN sendiri mempunyai singkatan S =
jumlah Balita yang ada di wilayah Posyandu, K = Jumlah Balita yang terdaftar
dan mempunyai KMS, D = Jumlah Balita yang datang ditimbang bulan ini dan
N = Jumlah Balita yang naik berat badannya.
Grafik 7.20
Cakupan Indikator SKDN Kota Padang
(D/S, N/D dan BGM/D tahun 2014 – 2018)
200
81
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
82
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
120.0
64.3
63.6
59.5
58.8
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Dadok…
Lubuk…
Lubuk…
Seberang…
Lapai
Nanggalo
Pauh
Padang
Alai
Air Tawar
Andalas
Lb.Buaya
Kuranji
Anak Air
Padang Pasir
Ikur Koto
Air Dingin
Belimbing
Pegambiran
Ulak Karang
Ambacang
Bungus
Rawang
83
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
96.0
100.0
94.2
98.0
96.0
94.0
92.0
90.0
Lubuk…
Lubuk…
Pemancun…
Tunggul…
Ambacang
Alai
Andalas
Rawang
Anak Air
Nanggalo
Lapai
Padang Pasir
Kuranji
Air Dingin
Padang
Pauh
Air Tawar
Belimbing
Pagambiran
Bungus
Ulak Karang
Seb. Padang
Ikur Koto
Lubuk Buaya
84
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
94.9
98.6
97.5
97.0
96.8
96.7
96.5
96.3
96.3
96.2
96.0
95.7
95.6
95.2
94.1
93.8
93.6
92.8
92.2
92.1
88.9
81.7
120.0
78.3
71.0
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Lubuk…
Lubuk…
Tunggul…
Pemancung…
Ambacang
Ikur Koto
Anak Air
Nanggalo
Lapai
Kuranji
Alai
Pauh
PADANG
Air Tawar
Pagambiran
Bungus
Rawang
Andalas
Padang Pasir
Seb. Padang
Air Dingin
Lubuk Buaya
Belimbing
Ulak Karang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian distribusi Fe untuk Kota
Padang belum mencapai target yaitu 92.8% dari target yang ditetapkan yaitu
95%. Capaian tertinggi terdapat di Puskesmas Pagambiran (98.6%) dan
capaian terendah terdapat di Puskesmas Seberang Padang (71%).
6) Ibu Nifas mendapatkan kapsul vitamin A.
Dalam menentukan cakupan kunjungan nifas, salah satu indikator yang
mempengaruhi adalah capaian pemberian vitamin A bufas. Vitamin A berperan
penting dalam pemeliharaan sistem imun serta untuk memelihara kesehatan ibu
selama hamil dan menyusui. Suplementasi vitamin A sesudah melahirkan akan
meningkatkan kandungan vitamin A pada ASI dan memperbaiki status vitamin
A pada bayi. Pemberian Vitamin A dilakukan 2 kali dimana satu kapsul
diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal 24
85
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
jam setelah pemberian pertama. Untuk capaian pemberian vitamin A ibu nifas
dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.24
Capaian Pemberian Vit. A Ibu Nifas Menurut Puskesmas Tahun 2018
101.83
100.29
100.08
100.00
99.56
98.98
98.76
98.24
96.09
95.05
95.00
94.70
94.55
93.08
92.74
92.10
91.71
90.91
90.73
90.53
88.02
87.77
120.00
71.78
71.30
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Alai
Rawang
Andalas
Lapai
Nanggalo
Anak Air
Air Dingin
Pauh
Pdg. Pasir
Dadok TH
Padang
Lb. Kilangan
Ambacang
Belimbing
Bungus
Air Tawar
Pegambiran
Kuranji
Lb. Buaya
Lb. Begalung
Pemancungan
Ulak Karang
Ikur Koto
Seb. Padang
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
puskesmas (13 Puskesmas) telah mencapai target dan selebihnya 10
puskesmas belum dapat mencapai target. Terdapat 5 puskesmas (grafik merah)
dengan cakupan pemberian vitamin A lebih tinggi dari cakupan kunjungan
nifas. Hal ini menandakan bahwa pelayanan yang diberikan belum berkualitas.
Seharusnya persentase capaian pemberian vitamin A bufas dan cakupan
kunjungan nifas adalah sama. Sementara untuk Kota Padang cakupan
pemberian vitamin A telah mencapai target yaitu 93.08% Adapun target
capaian program adalah 90%. Angka ini mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya dimana capaian tahun 2017 adalah 95,89%.
7) Ibu Hamil KEK yang mendapat Makanan Tambahan
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan ukuran LILA (lingkar lengan
atas) < 23,5 cm. Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro
(karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro pada wanita usia subur
yang berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan), mengakibatkan
terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada masa kehamilan, yang diawali
dengan kejadian „risiko‟ KEK dan ditandai oleh rendahnya cadangan energi
dalam jangka waktu cukup lama yang diukur dengan lingkar lengan atas
86
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
(LiLA). Ibu hamil sebaiknya memiliki lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm
pada 3 bulan pertama kehamilan. Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan
berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi
yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot
yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, bayi berat lahir rendah
(BBLR) bahkan kematian bayi, ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh
kembang janin yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak dan metabolisme yang
menyebabkan penyakit menular di usia dewasa. Selain membutuhkan energi
untuk dirinya, ibu hamil juga membutuhkan energi untuk pertumbuhan janin
dalam kandungannya. Kondisi KEK pada ibu hamil ini harus segera
ditindaklanjuti untuk menurunkan angka kejadian BBLR sehingga risiko
kematian bayi atau neonatal yang disebabkan BBLR dapat diturunkan.
Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi risiko KEK pada ibu hamil (15-49
tahun) sebesar 17,3%, khususnya prevalensi tertinggi ditemukan pada usia
remaja (15-19 tahun) sebesar 33,5% dibandingkan dengan kelompok lebih tua
(20-24 tahun) sebesar 23.3%. Persentase ibu hamil KEK diharapkan turun
sebesar 1,5% setiap tahunnya. Dimulai pada tahun 2015 dengan batasan
maksimal 24,2% ibu hamil KEK, hingga pada akhir tahun 2019 diharapkan
persentase ibu hamil KEK dibawah 18,2%. Data dasar sebagai bahan
penetapan persentase bumil KEK ini didapat dari hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013. Dengan ditetapkannya target tersebut, maka
diharapkan persentase ibu hamil KEK setiap tahunnya tidak melebihi target.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan persentase ibu hamil
KEK adalah dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil. Makanan
tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi
di luar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau
makanan tambahan lokal yang diberikan minimal selama 90 HMI (hari
makanan ibu). Makanan tambahan ibu hamil KEK di Kota Padang diberikan
dalam bentuk biskuit dan susu ibu hamil.
Grafik 7.25
87
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Ket : grafik biru : Jumlah ibu hamil KEK grafik hijau : Bumil KEK yang mendapat PMT
Tahun 2018, jumlah ibu hamil KEK yang mendapat PMT sebanyak 1028
orang dari jumlah ibu hamil KEK sebanyak 1034 orang dengan persentase
99.4%. Masih ada 6 ibu hamil KEK yang tidak PMT dengan rincian : 2 orang
di Puskesmas Ulak Karang, 2 orang di Puskesmas Pagambiran, 2 orang di
Puskesmas Lubuk Begalung. Kasus tertinggi ibu hamil KEK yang diberikan
PMT terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pauh (84) dan yang terendah
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kuranji (13).
8) Balita yang mempunyai KMS/Buku KIA
KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak
berdasarkan indeks berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan
jenis kelamin. KMS digunakan untuk mencatat berat badan, memantau
pertumbuhan balita setiap bulan dan sebagai media penyuluhan gizi dan
kesehatan balita. Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu
(hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta
berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
Untuk Tahun 2018 persentase balita yang mempunyai KMS/Buku KIA sebesar
100%. Seluruh balita di Kota Padang telah mempunyai buku KIA. Jumlah ini
meningkat dari tahun 2017 dengan persentase 85.58%.
88
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Balita BGM adalah balita dengan hasil timbangan berat badan di bawah
garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). BGM ini merupakan warning
untuk mengkonfirmasi dan menentukan penanganan lanjutan tetapi perlu
diingat tidak berlaku pada anak dengan berat badan awalnya memang sudah
dibawah garis merah. Naik-Turunnya berat badan balita selalu mengikuti pita
warna pada KMS. Gizi buruk atau gizi kurang dapat dilihat dari status gizi
balita yang dideteksi melalui kurva berat badan pada KMS. Balita sehat jika
berat badan selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita
warna di atasnya. Balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu
perhatian khusus bila berat badannya berada di bawah garis merah (BGM).
Cakupan BGM tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Anak Air
(10.99%) dan yang terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
(0.67%). Persentase jumlah Balita BGM dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.26
Balita Bawah Garis Merah pada Puskesmas di Kota Padang
Tahun 2018
10.99
9.35
12.00
7.85
6.70
10.00
4.94
8.00
3.98
3.51
3.38
3.28
3.12
2.92
2.80
2.66
2.58
2.37
6.00
2.14
2.00
1.94
1.66
1.58
1.55
1.17
1.07
0.67
4.00
2.00
0.00
Pagambiran
Air Dingin
Lubay
Andalas
Lapai
Belimbing
PADANG
Nanggalo
Alai
Pemancungan
Bungus
Rawang
Kuranji
Pauh
Seb. Padang
Ambacang
Air Tawar
Luki
Anak Air
Tunggul Hitam
Ulak Karang
Lubeg
Padang Pasir
Ikur Koto
Target capaian BGM adalah <5%. Dari grafik diatas dapat dilihat, terdapat
4 puskesmas dengan capaian BGM>5%. Keadaan ini tentunya memerlukan
pemantauan agar jangan sampai balita BGM jatuh kedalam kondisi buruk.
10) Distribusi Vitamin A pada balita 6-59 bulan
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
di perlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat
dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh
untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan penyakit infeksi lain.
89
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.
Untuk bayi berusia 6 - 11 bulan, diberikan kapsul vitamin A bewarna biru
dengan dosis 100.000 IU dan untuk usia 12-59 bulan diberikan kapsul vitamin
A berwarna merah dengan dosis 200.000 IU. Pemberian Vitamin a dilakukan
pada bulan Februari dan Agustus. Untuk capaian program data yang diambil
adalah data yang terendah diantara ke dua bulan tersebut.
Capaian distribusi vitamin A paling rendah terdapat di Puskesmas dan
yang paling tinggi terdapat di Puskesmas. Capaian distribusi Vitamin A dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.27
Distribusi Vitamin A pada Balita 6-59 Bulan pada Puskesmas
di Kota Padang Tahun 2018
96.4
95.8
95.5
93.5
92.5
91.5
120.0
88.6
88.3
84.4
83.5
82.1
81.8
81.5
80.8
79.2
79.1
76.4
75.0
74.5
73.3
73.1
71.0
69.6
100.0
80.0
48.6
60.0
40.0
20.0
0.0
Andalas
Belimbing
Pemancungan
Lapai
Bungus
PADANG
Alai
Nanggalo
Rawang
Pagambiran
Kuranji
Pauh
Air Dingin
Seb. Padang
Ambacang
Air Tawar
Anak Air
Tunggul Hitam
Ulak Karang
Ikur Koto
Lubuk Kilangan
Lubuk Begalung
Padang Pasir
Lubuk Buaya
90
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Ulak Karang
Andalas
Nanggalo
Alai
Belimbing
Lapai
Padang
Pauh
Kuranji
Pegambiran
Luki
Air Dingin
Anak Air
Seb. Padang
Air Tawar
Lubeg
Lb.Buaya
Dadok TH
Padang Pasir
Ikur Koto
Pemancungan
Ambacang
Bungus
Rawang
91
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
a) Kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang dan
meningkatkan kasih sayang ibu dan bayi
b) Saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan membentuk
koloni di kulit dan usu bayi sebagai perlindungan diri
c) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
d) Mengurangi terjadinya anemia
Hasil Riskesdas menunjukkan proporsi IMD mengalami kenaikan dari
34.5% pada tahun 2013 menjadi 58,2 % pada tahun 2018.
Grafik 7.29
Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan IMD
pada Puskesmas di Kota Padang Tahun 2018
100.0
100.0
100.0
99.8
99.5
99.4
99.2
99.0
98.6
98.6
98.6
98.6
98.5
98.5
98.4
93.7
86.4
120.0
80.4
91
75.4
71.9
70.3
67.5
100.0
59.9
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Padang
Pegambiran
Pauh
Ambacang
Seb. Padang
Andalas
Belimbing
Lapai
Nanggalo
Alai
Lubuk Begalung
Padang Pasir
Ikur Koto
Kuranji
Luki
Lb.Buaya
Air Dingin
Anak Air
Air Tawar
Ulak Karang
Dadok TH
Rawang
Bungus
Pemancungan
Target bayi baru lahir yang mendapat IMD adalah 41%. Dari grafik diatas
terlihat bahwa semua puskesmas sudah mencapai target dengan persentase
IMD tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir, Puskesmas
Ambacang, dan Puskesmas Pagambiran dengan capaian 100%. Capaian
terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Anak Air (59.9%). Meskipun
telah mencapai target namun perlu dilakukan upaya untuk dapat meningkatkan
cakupannya, salah satunya dengan cara melakukan penyuluhan oleh bidan dan
tenaga kesehatan lainnya.
13) Persentase Ibu Hamil Anemia
Diperkirakan 41,8% ibu hamil di seluruh dunia dan 11,9% di Indonesia
mengalami anemia. Ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin kurang dari
11 mg/L Paling tidak setengahnya disebabkan oleh kekurangan zat besi. Hasil
92
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
20.27
22.66
25.00
14.85
13.41
10.95
10.82
10.52
20.00
9.41
8.56
7.72
15.00
6.95
6.58
6.57
6.12
6.06
5.99
5.73
5.68
3.95
2.73
2.36
10.00
2.20
2.14
0.97
5.00
0.00 Pdg. Pasir
Ikur Koto
Andalas
Lapai
Belimbing
Alai
Padang
Pemancungan
Nanggalo
Pauh
Bungus
Pegambiran
Rawang
Air Dingin
Ambacang
Seb. Padang
Kuranji
Anak Air
Dadok TH
Air Tawar
Lb. Begalung
Lb. Kilangan
Lb. Buaya
Ulak Karang
Dari grafik 4.36 dapat dilihat bahwa cakupan ibu hamil anemia terbanyak
terdapat diwilayah kerja Puskesmas Bungus yaitu 22.66% dengan jumlah
absolute sebanyak 114 orang dari 503 orang sasaran ibu hamil sedangkan
cakupan terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Rawang yaitu 0.97%
dengan jumlah absolute 14 orang dari 512 orang sasaran ibu hamil. Untuk Kota
Padang cakupan ibu hamil anemia sebesar 7.72% dengan jumlah absolute 1410
orang dari 18.275 ibu hamil.
7.2.2 Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Kelurahan Siaga
Kelurahan Siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan
sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
93
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
94
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
95
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
tanaman obat keluarga di Kota Padang tahun 2018, seperti terlihat pada tabel 3.4
dibawah ini :
Tabel 7.3
Jumlah Dan Jenis Tanaman Obat Keluarga
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018
Jumlah Jumlah KK
RT/KK yang Jenis Toga yg ada pd RT/KK
NO PUSKESMAS
yg ada memanfaatkan %
TOGA TOGA < 10 10-25 > 25 ABS
1 Lubuk Kilangan 960 287 29,9 279 7 1 287
2 Lubuk Begalung 2445 2430 99,4 2205 217 8 2430
3 Pegambiran 1209 529 43,8 354 173 2 529
4 Anak Air 75 75 100 75 0 0 75
5 Ulak Karang 3785 1918 50,7 1900 18 0 1918
6 Nanggalo 195 195 100 71 124 0 195
7 Lapai 67 20 29,9 20 0 0 20
8 Belimbing 653 520 79,6 300 220 0 520
9 Air Tawar 1347 487 36,2 485 2 0 487
10 Lubuk Buaya 9338 4243 45,4 4125 115 3 4243
11 KPIK 921 921 100 847 74 0 921
12 Air Dingin 4655 4655 100 4655 0 0 4655
13 Kuranji 1206 1166 96,7 895 271 0 1166
14 Ambacang 508 331 65,2 304 19 8 331
15 Dadok Tg.Hitam 801 768 95,9 37 631 100 768
16 Pemancungan 1215 1215 100 1115 100 0 1215
17 Rawang 41 41 100 24 15 2 41
18 Padang Pasir 2019 2019 100 1756 263 0 2019
19 Pauh 785 713 90,8 663 50 0 713
20 Bungus 504 504 100 485 19 0 504
21 Alai 2056 625 30,4 565 60 0 625
22 Seb Padang 330 330 100 191 108 31 330
23 Andalas 1853 1107 59,7 887 205 15 1.107
JUMLAH 36.633 25.099 68,5 9.724 890 44 25.099
Berdasarkan tabel diatas, dari 36.633 KK yang punya toga jumlah dan
jenis toga yang terbanyak terdapat pada kelompok 10-25 jenis toga yaitu 5511
KK dan Jumlah KK yang memanfaatkan toga sebanyak 43.079 KK
e. Posyandu
Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling populer dan memberikan
konstribusi terhadap percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan
Posyandu dilaksanakan oleh petugas kesehatan dibantu oleh kader-kader
Posyandu. Pada tahun 2018 jumlah Posyandu Kota Padang 914 Posyandu dengan
perkembangan strata Posyandu adalah strata pratama sebanyak 11 Posyandu
96
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
(1,2%), madya 174 Posyandu (19,04 %), purnama 554 Posyandu (60,61%) dan
mandiri 175 Posyandu (19,15 %). Posyandu aktif sebanyak 729 Posyandu
(79,76%) dan kader aktif sebanyak 3.624 orang dengan capaian D/S 68,1%.
Capaian D/S ini masih belum mencapai target 85%.
f. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Pembinaan PHBS dilaksanakan dibeberapa tatanan antara lain : tatanan
rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja dan tatanan
fasilitas kerja. Namun Dinas Kesehatan Kota Padang lebih memfokuskan pada
tatanan rumah tangga. PHBS di rumah tangga merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat, dengan tujuan terciptanya rumah tangga sehat. Berikut data PHBS
rumah tangga tahun 2018:
Tabel 7.4
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kota Padang - Tahun 2018
% RT
SASARAN Rumah Tangga % RT Rumah Tangga Yang
NO PUSKESMAS Ber
KK/RT Yang disurvey Dipantau di survey Ber PHBS
PHBS
1 Lubeg 15729 3453 22,0 2052 59,4
2 Luki 12465 8759 70,3 2844 32,5
3 Pegambiran 12931 6517 50,4 1300 19,9
4 Pemancungan 4097 1575 38,4 984 62,5
5 pauh 12461 4659 37,4 3082 66,2
6 rawang 5808 2680 46,1 1664 62,1
7 ambacang 10033 9530 95,0 4661 48,9
8 seb padang 4108 1530 37,2 649 42,4
9 andalas 16506 4128 25,0 2120 51,4
10 kuranji 5922 5922 100 2073 35,0
11 belimbing 19579 6297 32,2 2898 46,0
12 lapai 5359 1424 26,6 775 54,4
13 alai 4897 3507 71,6 3117 88,9
14 pdg pasir 10892 7810 71,7 5194 66,5
15 ulak karang 3785 1989 52,5 454 22,8
16 air tawar 5897 5410 91,7 3748 69,3
17 nanggalo 10467 6506 62,2 3792 58,3
18 kpik 3677 955 26,0 557 58,3
19 anak air 7607 1010 13,3 191 18,9
20 air dingin 7259 2945 40,6 1191 40,4
21 lubuk buaya 16558 10990 66,4 7065 64,3
22 dadok 7180 7180 100 988 13,8
23 bungus 6280 6189 98,6 4375 70,7
JUMLAH 209.497 110.965 53,0 55.774 50,3
97
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
98
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
99
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Rawang
Pauh
Pegambiran
Ambacang
Andalas
kota padang
Pemancungan
Belimbing
Nanggalo
Alai
Lapai
Ikur Koto
Lubuk Begalung
Bungus
Padang Pasir
Lb.Kilangan
Lubuk Buaya
Seberang Padang
Air Dingin
Air Tawar
Anak Air
Ulak Karang
Kuranji
100
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
101
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
120
100
80 96 94 92
60 86 85 84 84 84 83 83 83 82 80 80
73 69 68 68 67 66 66 69
40 55
20 30
- Seberang…
Pemancungan
Nanggalo
Dadok
Rawang
Pauh
Pegambiran
Ambacang
Andalas
Belimbing
Lapai
Ikur Koto
Padang Pasir
Lubuk Begalung
Alai
KOTA PADANG
Bungus
Lb.Kilangan
Air Dingin
Lubuk Buaya
Anak Air
Air Tawar
Ulak Karang
Kuranji
102
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
103
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Padang Pasir
Andalas
Belimbing
Pemancungan
Lapai
Alai
Nanggalo
KOTA PADANG
Seb.Padang
Rawang
Pegambiran
Pauh
Bungus
Kuranji
Lb.Kilangan
Lb.Begalung
Air Dingin
Lb.Buaya
Air Tawar
Anak Air
Ambacang
Ulak Karang
Dadok TH
Ikur Koto
Sumber air bersih terbanyak yang digunakan oleh masyarakat adalah dari
PDAM dan air perpipaan BPSPAM sebanyak 40,6 %, diikuti oleh air yang
bersumber dari SGL terlindung sebanyak 28,9 %, SGL dengan pompa 21,1 %,
sumur bor dengan pompa 9,3 %, PMA 0,06 %, terminal air/kran umum dan PAH
sebesar 0,3.
Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi terhadap sumber air yang digunakan
oleh penduduk di Kota Padang, Sarana yang memenuhi syarat sebagai berikut;
SGL terlindung 65,9%, SGL dengan pompa 78,4%, sumur bor dengan pompa
77,4%, terminal air/kran umum 100%, mata air terlindung 39,7 %, Penampungan
air hujan 94,7%, BPSPAM/PDAM 93,3% dan secara total adalah 80,7%. Yang
belum memenuhi syarat kesehatan kemungkinan disebabkan oleh adanya sumber
pencemaran dekat dengan sarana, terjadi pencemaran pada saat distribusi melalui
perpipaan didalam tanah dan dapat juga oleh prilaku pemanfaat sarana. Berikut
gambaran sarana air minum yang memenuhi syarat kesehatan yang ada di Kota
Padang Tahun 2018.
104
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.34
Persentase Sarana Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
di Kota Padang Tahun 2018
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0 100.0 94.7 93.3 80.7
40.0 65.9 78.4 77.4
30.0 39.7
20.0
10.0
0.0
Untuk tahun 2018 target pengambilan sampel air bersih adalah sebanyak
1000 sampel, tetapi yang terealisasi sebanyak 936 sampel ( 93,6 % ) sampel yang
terdiri dari PDAM 71 sampel, SGL/SPT sebanyak 582 sampel, sumur bor
sebanyak 152 sampel, terminal air/KU sebanyak 11 sampel, PMA sebanyak 56
sampel dan BPSPAM sebanyak 64 sampel. Pemeriksaan sampel air bersih ini
merupakan pengawasan rutin yang dilakukan terhadap sarana sumber air bersih
masyarakat.
Dari seluruh sampel air bersih yang diperiksa diketahui bahwa sumber air
bersih yang memenuhi syarat bakteriologi sesuai Permenkes 416 tahun 1990
adalah sebanyak 78 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 7.35
Persentase Kualitas Air Minum yang memenuhi Syarat
di Kota Padang Tahun 2018
100100100100100100100100100100100100100
91 86
100 85 83
78
71 67
80 63
52
60
40
20 0 0
0
SEBERANG…
AMBACANG
BELIMBING
PEMANCUNGAN
NANGGALO
LUBUK BUAYA
LUBUK BEGALUNG
RAWANG
ANDALAS
KURANJI
DADOK
LAPAI
PEGAMBIRAN
KPIK
ALAI
BUNGUS
ULAK KARANG
PAUH
AIR TAWAR
PADANG PASIR
ANAK AIR
KOTA PADANG
AIR DINGIN
LUBUK KILANGAN
105
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
RAWANG
PEMANCUNGAN
NANGGALO
BUNGUS
ULAK KARANG
PAUH
KURANJI
LUBUK BUAYA
LUBUK BEGALUNG
LAPAI
DADOK
ALAI
KPIK
KOTA PADANG
AIR DINGIN
AIR TAWAR
SEBERANG PADANG
PADANG PASIR
ANAK AIR
LUBUK KILANGAN
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pada umumnya Depot Air
Minum yang ada di Kota Padang sudah banyak yang memenuhi syarat secara
bakteriologis. Namun demikian tentunya masih harus terus dilakukan pengawasan
lanjutan melalui pengawasan internal oleh pihak penyelenggara air minum yang
dalam hal ini Depot Air Minum sendiri untuk melakukan pemeriksaan sampel air
depotnya secara rutin satu kali tiga bulan untuk pemeriksaan bakteriologis dan
satu kali satu tahun untuk pemeriksaan kimia dan fisik sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.736 Tahun 2010.
c. Penyelenggaraan STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) atau Community Led Total
Sanitation (CLTS) merupakan pendekatan dan paradigma baru pembangunan
sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan
106
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
107
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
dihadiri oleh masyarakat yang masih buang air besar sembarangan (BABS) seperti
di kolam, sungai, kebun bahkan ke pantai. Data pemicuan terlampir.
Sampai dengan Akhir 2018 capaian masyarakat yang akses jamban sehat
adalah 92,44% . Data akses jamban sehat dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 7.37
Persentase Masyarakat yang Akses Jamban Sehat
di Kota Padang Tahun 2018
100.0
96.6
94.0 97.3 96.7 94.9 93.6 95.5 91.0 95.7 95.8 94.8
50.0 98.2 96.9 96.6 97.0 94.5 96.9 94.7 88.6 92.7 92.47
94.0 82.3
64.3
0.0
Lubuk…
Lubuk…
Padang Pasir
Andalas
Alai
Pemancungan
Lapai
Belimbing
Seb.Padang
Nanggalo
Rawang
Pegambiran
Bungus
Kuranji
Pauh
Air Tawar
Air Dingin
Anak Air
Ambacang
Ulak Karang
Ikur Koto
Kota Padang
Lubuk Buaya
Dadok T.Hitam
108
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
syarat dari yang diperiksa sampai tahun 2018 adalah sebanyak 127.435 (74 %).
Item pemeriksaan minimal yang dilakukan dalam melaksanakan SPL ini adalah
sumber air bersih, jamban keluarga, ventilasi, pengelolaan sampah,
pencahayaan, dan pengelolaan limbah rumah tangga. Dari hasil cakupan rumah
sehat tahun 2018 yang tertinggi adalah puskesmas Alai 98 % dan Cakupan
rumah sehat paling rendah adalah puskesmas Belimbing 96 % dan puskesmas
Anak Air 91 %. Sedang yang terendah adalah puskesmas Padang Pasir. Secara
keseluruhan total cakupan sebesar 74 % untuk wilayah Kota Padang.
Informasi selengkapnya pada grafik di bawah ini.
Grafik 7.38
Persentase Rumah yang Memenuhi Syarat di Kota Padang
Tahun 2018
120 98 96 91 91
100 85 83 83 83 83 82 81 79 78 78 76
70 69 63 61 74
80 59 52
60 49 49
40
20
0
SEBERANG…
LUBUK…
LUBUK…
BELIMBING
AMBACANG
PEMANCUNGAN
NANGGALO
PADANG
KURANJI
PEGAMBIRAN
DADOK TH
RAWANG
LAPAI
ANDALAS
BUNGUS
AIR TAWAR
IKUR KOTO
ULAK KARANG
PAUH
LUBUK BUAYA
PADANG PASIR
ANAK AIR
AIR DINGIN
ALAI
109
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
100.0
80.0
99.9 92.9 85.9
60.0 85.6 81.6
98.0 76.7 72.8 65.3
40.0 86.7 85.9 81.9 79.478.3
77.3 76.1 68.4 59.5
63.1 74.1
20.0 39.6 10.2
49.8
11.5
0.0
Dadok…
Lubuk…
Pemancung…
Lubuk…
Seberang…
Padang Pasir
Rawang
Pauh
Pengambiran
Andalas
Ambacang
JUMLAH
Lapai
Belimbing
Nanggalo
Alai
Bungus
Ikur Koto
Kuranji
Air Dingin
Lubuk Buaya
Anak Air
Air Tawar
Ulak Karang
110
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
120.0
100.0
80.0
98.1 92.3
60.0 86.7 86.1 84.9
100.8 96.6 89.7 70.0
40.0 86.5 85.9 81.7 50.8
72.8 62.5 41.1 38.4 74.1
20.0 49.0 40.7 38.3
37.1
32.7
0.0 4.6
Lubuk…
Seberang…
Dadok…
Pauh
Lapai
Anak Air
Pengambiran
Rawang
Andalas
Ambacang
Nanggalo
JUMLAH
Alai
Pemancungan
Belimbing
Ikur Koto
Lubuk Kilangan
Padang Pasir
Bungus
Lubuk Buaya
Air Dingin
Kuranji
Air Tawar
Ulak Karang
111
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
112
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
113
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Dari hasil kegiatan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018 dapat
diketahui bahwa, pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Padang melebihi
target yang telah ditetapkan.
114
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.6
Rekapitulasi Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018
Kasus Kasus
Pekerja Kasus Kasus
Pykt diduga Target Pencapaian
Sakit Penyakit Kecelakaan
No Bulan Umum Pkyt
yang Akibat Akibat
yg Akbt
Dilayani kerja Kerja
Dilayani Kerja (%) (%)
1 Januari 5585 4672 167 43 21
2 Februari 4710 3020 171 45 19
3 Maret 4555 3382 114 33 12
4 April 5353 4116 124 32 20
5 Mei 5159 3916 152 67 23
6 Juni 3259 2343 85 51 5
7 Juli 4885 3765 149 75 13 60 100
8 Agus 4692 3803 118 45 8
9 Sept 4892 3666 150 33 13
10 Okt 5011 3811 220 85 14
11 Nov 5422 3861 605 140 16
12 Des 6715 5050 283 460 19
JUMLAH 60.238 45.405 2.338 1.109 183
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 60.238 pekerja
sakit yang dilayani untuk kasus penyakit akibat kerja terdapat sebanyak 1109,
sedangkan kasus kecelakaan akibat kerja meningkat pada bulan Desember yaitu
19 kasus dari 183 kasus selama tahun 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2018 terdapat
sebanyak 15 Pos UKK yang terbentuk dari 11 target yang ingin dicapai. Hal ini
menunjukkan bahwa pencapaian program melebihi target yang telah ditetapkan.
Hal ini terbukti bahwa kelompok masyarakat memahami arti dari Pos UKK dan
apa manfaat dari pembentukan pos tersebut. Artinya adanya kerjasama yang baik
antar petugas kesehatan, masyarakat dan sektor terkait lainnya. Agar lebih
meningkatkan lagi partisipasi masyarakat dalam upaya pembentukan Pos UKK
maka diharapkan agar petugas kesehatan lebih meningkatkan promosi tentang
manfaat dari UKK itu sendiri, upaya tersebut bukan hanya tugas dari petugas
115
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
kesehatan saja tapi harus ada dukungan dari sektor terkait seperti pihak
kecamatan/kelurahan, tokoh masyarakat dan lain-lain.
Tabel 7.7
Rekapitulasi Laporan Olahraga
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk pendataan kelompok /club
olahraga meningkat pada bulan November yaitu sebanyak 515 kelompok, untuk
pemeriksaan kesehatan juga meningkat sebanyak 656 orang sedangkan untuk
penyuluhan kesehatan olahraga meningkat lagi pada bulan Desember yaitu
sebanyak 494 dari 289 orang di Bulan November 2018, sedangkan jumlah untuk
konsultasi kesehatan olah raga sebanyak 541orang.
116
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
adalah hasil kegiatan surveilan dalam bentuk laporan mingguan dengan sistem
SMS Gateway SKDR (Sistem kewaspadaan Dini dan Respon) dalam kurun
waktu setahun dari minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 52 selama tahun
2018.
1) Ketepatan dan Kelengkapan SKDR
Ketepatan dan kelengkapan pelaporan pengamatan penyakit merupakan
hal yang harus diperhatikan karena merupakan indikator dalam program
surveilan. Ketepatan SKDR Puskesmas sekota Padang sebesar 95,1%,
ketepatan terendah adalah Lubuk begalung (73,8%), Bungus dan Pemancungan
(82,69%) Adapun Kelengkapan SKDR adalah sudah mencapai 100%.
2) Surveilan Aktif Rumah Sakit
Kegiatan surveilan aktif rumah sakit dilakukan pada dua belas rumah
sakit yang ada di Kota Padang setiap minggunya untuk mengumpulkan data
penyakit menular dan PD3I. Kegiatan surveilan dilakukan oleh petugas
surveilan DKK dengan mendatangi rumah sakit. Hasil surveilan tahun 2018
didapatkan jumlah kasus DBD 699 kasus, malaria 47 kasus, difteri 14 kasus,
AFP 2 kasus, campak 3 kasus dan tetanus 0 kasus.
3) Penanggulangan KLB
Pada tahun 2018 kejadian luar biasa ( KLB) di Kota Padang yang terjadi
adalah 3 kasus keracunan makanan dengan jumlah penderita 3 orang (
Puskesmas Nanggalo, Andalas, Pauh ) dan 10 kasus Difteria. Untuk difteria
setelah dikomfirmasi dengan hasil pemeriksaan laboratorium 1 positif dan
setelah dilakukan penanganan kasus serta pemeriksaan kontak dari 95 orang
ditemukan 1 kontak yang positif.
4) Penemuan Kasus PD3I
Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti Difteri,
Tetanus, Campak, Polio, Hepatitis type B, Pertusis (batuk 100 hari) dan TBC
dapat meningkatkan angka kesakitan, kecacatan bahkan kematian. Salah satu
upaya pencegahan yang menyeluruh dan dapat dilakukan hanya dengan
pemberian imunisasi. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi hanya
bisa berhasil jika cakupan imunisasi di kelurahan (UCI) mencapai diatas 80 %
117
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
15
10
10 7 8
6 5
5
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
118
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
119
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
120
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
121
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
b) Imunisasi BCG
Imunisasi BCG adalah vaksin yang diberikan guna mencegah penyakit
tuberculosis. Vaksin ini dibuat dari baksil tuberculosis (mycobacterium
bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan pada medium buatan selama
bertahun-tahun.
Imunisasi BCG adalah Antigen yang diberikan pada Kontak Pertama
Bayi mendapatkan Imunisasi dengan Target capaian 95% dari sasaran
bayi baru lahir, Pencapaian BCG Kota Padang belum mencapai target
(94%). Puskesmas tertinggi pencapaiannya adalah Puskesmas Nanggalo,
Ikur Koto, Belimbing dan Ambacang sedang Puskesmas yang terendah
122
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
c) Imunisasi Polio
Imunisasi polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan
dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun
diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk
semakin sempurna. Target Polio 1 yang diberikan yaitu 95% namun
capaiannya kurang dari target yaitu sebesar 94.9%. Puskesmas yang yang
terendah capaian targetnya adalah : Puskesmas Lubuk Buaya (69,4%),
Puskesmas Air dingin (69,6%) dan Puskesmas Alai (74%)
Grafik 7.44
Persentase Pencapaian Polio I Puskesmas se Kota Padang
Tahun 2018
123
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Capaian imunisasi polio 4 baru 92% belum mencapai target 93%. dengan
Puskesmas yang terendah capaiannya : Puskesmas Alai (60,3%), Puskesmas
Lubuk Buaya (68,4%), Puskesmas Bungus (83,8%) dan Puskesmas
Pemancungan (90,8%)
Grafik 7.45
Persentase Capaian Imunisasi Polio 4 Puskesmas Kota Padang
Tahun 2018
d) Vaksin DPT-HB-HIB I
Vaksin DPT-HB-HIB I diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni
Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan
Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.
Terkait capaian imunisasi, cakupan DPT-HB-HIB I dikota Padang pada
tahun 2018 mencapai 94 %. Capaian ini belum mencapai target 95%
dimana Puskesmas yang capaiannya rendah adalah Puskesmas Lubuk
buaya, Puskesmas Alai, Puskesmas Bungus, Puskesmas Lubuk Kilangan,
Puskesmas Lapai, Puskesmas Pauh dan Puskesmas Andalas.
Grafik 7.46
Persentase DPT/HB-HIB I Puskesmas se Kota Padang
Tahun 2018
124
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
e) Imunisasi Campak/MR
Imunisasi campak/MR diberikan untuk mencegah penyakit campak
sekaligus rubella. Penyakit campak dapat mengakibatkan radang paru
berat (pneumonia), diare atau menyerang otak. Rubella pada anak
merupakan penyakit ringan, namun apabila menular ke ibu hamil terutama
pada periode awal kehamilannya dapat berakibat pada keguguran atau bayi
yang dilahirkan menderita cacat bawaan seperti tuli, katarak, dan
gangguan jantung bawaan. Imunisasi Campak / MR sudah mencapai
target (95%), namun masih ada Puskesmas yang rendah capaiannya.
Puskesmas yang terendah capaiannya adalah adalah Puskesmas Lubuk
Buaya (60,4%), Puskesmas Alai (63,3%), Puskesmas Air Dingin (69,6%),
Puskesmas Pauh (85,3%), Puskesmas Lapai (87,6%) dan Puskesmas
Rawang (88,1%)
Grafik 7.47
Pencapaian Imunisasi Campak/MR Per Puskesmas Kota Padang
Tahun 2018
125
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
126
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
masih ada juga Puskesmas yang belum mencapai target, yaitu : Puskesmas Alai
14,7%, Puskesmas Ikur Koto 31,3%, Puskesmas Lubuk Buaya 35,8%,
Puskesmas Andalas 41,1%, Puskesmas Pagambiran 48,2%, Puskesmas
Rawang 50%, Puskesmas Bungus 51%, Puskesmas Pauh 57,2% dan
Puskesmas Pemancungan 68,2%.
3) Imunisasi Usia Anak Sekolah (BIAS)
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah bulan dimana seluruh anak
sekolah mendapatkan imunisasi DT, Td dan dilaksanakan diseluruh Indonesia.
BIAS bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi anak usia sekolah dasar
agar dapat mempertahankan eliminasi terhadap penyakit campak, difteri dan
tetanus dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TT dan Campak pada
anak sekolah. BIAS dilaksanakan 2 kali setahun yaitu Bulan September untuk
imunisasi Campak dan Bulan November untuk imunisasi DT kelas I dan Td
untuk kelas II dan III
Sasaran untuk BIAS Campak dan DT, Td tahun 2018 sebanyak 16.141
murid dengan capaian 66,4%, sedangkan BIAS Td dengan sasaran 15.298
murid capaiannya 67,8%. Untuk BIAS campak target dari sasaran adalah 80 %
dari hasil kegiatan BIAS Campak dengan capaian 87,7%. Pencapaian terendah
BIAS campak adalah Puskesmas Dadok Tunggul Hitam 34%, Puskesmas
Andalas 37,6%, Puskesmas Alai 37,6% dan Puskesmas Padang Pasir 39,8%
sedangkan capaian tertinggi pada Puskesmas Lubuk Begalung 93,4%,
Puskesmas Seberang Padang 89% dan Puskesmas Lubuk Kilangan 82%.
4) Imunisasi TT Wus dan Ibu Hamil
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah pemberian imunisasi untuk
membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus dan
untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu
eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum. Imunisasi TT ibu hamil
untuk melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum, yaitu penyakit
tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, kuman yang mengeluarkan toksin (racun)
127
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
dan menyerang sistim saraf pusat serta melindungi ibu terhadap kemungkinan
tetanus apabila terluka.
Pencapaian imunisasi TT2+ pada ibu hamil di kota Padang masih dibawa
target yaitu 70% dari sasaran ibu hamil.
Grafik 7.49
Pencapaian Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hami di Kota Padang
Tahun 2018
128
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau
sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi
yang dilahirkan.
Di Indonesia rubella merupakah salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans
selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella terjadi pada
kelompok usia <15 tahun. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai
eliminasi campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome
(CRS) pada tahun 2020.
Strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut
adalah:1.)Penguatan imunisasi rutin untuk mencapai cakupan imunisasi
campak ≥95% merata di semua tingkatan, 2). Pelaksanaan Crash program
Campak pada anak usia 9-59 bulan di 185 kabupaten/kota pada bulan Agustus-
September 2016, 3). Pelaksanaan kampanye vaksin MR pada anak usia 9 bulan
hingga 15 tahun,4). Introduksi vaksin MR ke dalam program imunisasi rutin
pada bulan Oktober 2017 dan 2018, 5). Surveilans Campak Rubella berbasis
kasus individu/ Case Based Measles Surveillance (CBMS), 6). Surveilance
sentinel CRS di 13 RS, 7). KLB campak diinvestigasi secara penuh (fully
investigated).
Untuk akselerasi pengendalian rubella/CRS maka perlu dilakukan
kampanye imunisasi tambahan sebelum introduksi vaksin MR ke dalam
imunisasi rutin. Kampanye pemberian imunisasi MR dilakukan pada anak usia
9 bulan sampai dengan <15 tahun dengan tujuan memutuskan transmisi virus
campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella serta
menurunkan angka kejadian CRS. Pemberian imunisasi MR pada usia 9 bulan
sampai dengan <15 tahun dengan cakupan tinggi (minimal 95%) dan merata
diharapkan akan membentuk imunitas kelompok (herd immunity), sehingga
dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih dewasa dan melindungi
kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.
Jumlah kasus CRS di kota Padang sebanyak 14 kasus. Hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap campak sejak 2016 sampai tahun 2018 terjadi penurunan
129
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
kasus untuk Campak dan terdeteksi Rubella yang jumlahnya meningkat. Data
yang ada di RS M.Djamil terdapat 5 kasus CRS pada tahun 2016, 7 kasus CRS
pada tahun 2017 dan 9 kasus CRS pada tahun 2018 (data sd September ). Total
kasus selama tiga tahun sebanyak 22 kasus CRS. Ada kecenderungan
peningkatan kasus CRS dalam tiga tahun terakhir. ( Sumber : RS M. Jamil )
Berdasaran hasil laporan sampai dengan tanggal 31 Desember 2018
jumlah anak yang sudah dimunisasi MR sebanyak 117.025 anak dari 227.851
sasaran (51,4%) dan 110.826 anak yang belum diimunisasi yang terdiri dari
50.751 anak balita (45,8%) dan 60.075 anak usia sekolah (54,2%).
c. Pelayanan Kesehatan Haji
Ibadah haji adalah ibadah fisik, dimana jemaah haji dituntut mampu secara
fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik
dan lancar. Untuk itu perlu dilaksanakan program pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi istithaah kesehatan. Secara umum,
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji didefenisikan sebagai kemampuan jemaah
haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan
pemeriksaan dan pembinaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga
jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam. Hal ini
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes)
Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.
Proses pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji menuju istithaah dimulai
pada saat calon jemaah haji mendaftarkan diri yang pelaksanaannya di
Puskesmas/klinik/rumah sakit di kabupaten/kota dan menjadi tanggungjawab
tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota. Pemeriksaan kesehatan haji
tahap ketiga yang diselenggarakan di embarkasih menjadi tanggung jawab
tenaga kesehatan haji yang bergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah
Haji (PPIH) Embarkasih bidang Kesehatan.
Secara umum, kondisi kesehatan jemaah haji dipengaruhi oleh faktor risiko
internal dan faktor risiko eksternal. Faktor risiko internal antara lain usia,
pendidikan (mayoritas jemaah haji Indonesia adalah lulusan sekolah dasar dan
menengah), penyakit yang dideritanya (umumnya degenerative dan penyakit
130
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
kronis), dan perilaku jemaah haji. Sedangkan faktor risiko eksternal yang
mempengaruhi kejadian penyakit dan dapat memperberat kondisi kesehatan
jemaah antara lain lingkungan fisik (suhu dan kelembaban udara, debu), sosial,
psikologi, serta kondisi lainnya yang mempengaruhi daya tahan tubauh jemaah
haji.
Untuk tahun 2018 calon jemaah haji yang diberi vaksinasi meningitis
sebanyak 1172 orang, namun yang memenuhi syarat untuk naik haji sebanyak
1.093 orang. Jumlah jemaah haji terbanyak adalah perempuan sebanyak 651
orang (60%) dengan umur terbanyak 51-60 tahun sebanyak 457 orang
(41,81%).
131
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Berarti jumlah kasus TB yang harus ditemukan dan diobati adalah 2325 kasus.
Namun berdasarkan situasi dan kondisi perkembangan penemuan kasus TB di
Kota Padang maka target CDR kinerja yang harus dicapai adalah 46%. Berikut
adalah gambaran kasus TB Kota Padang Tahun 2013-2017.
Grafik 7.50
Gambaran Kasus TB Kota Padang tahun 2013-2017
13423 13397
14000
12000
10000 8528 7963
Suspect
8000
5757
Total Kasus
6000
4000 Succes Pengobatan
1990 1679 2182
1556 1850 1541
2000 1485 1286 1454 1906
0
2013 2014 2015 2016 2017
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 dan tahun 2017 sudah
terjadi peningkatan penjaringan suspect TB dan penemuan kasus TB. Hal ini
dilakukan karena target yang diberikan oleh pemerintah cukup tinggi, sehingga
strategi yang dilakukan yaitu Puskesmas mulai aktif ke masyarakat, termasuk ke
sekolah dengan melakukan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) dan
ketuk pintu. Disamping itu penjaringan kasus TB paru juga dilakukan dengan
pelaksanaan PIS PK waktu pendataan ke rumah warga. Pada tahun 2017 jumlah
kasus TB yang terinput di laporan termasuk data dari rumah sakit sebanyak 2182
kasus. Kasus TB BTA posistif Kota Padang berdasarkan pemeriksaan
mikroskopis mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai tahun 2017 dan
penemuan kasus TB lainnya cenderung meningkat. Hal ini disebabkan semua
rumah sakit mulai aktif menjaring kasus Tb sehingga penemuan Tb dari berbagai
unit layanan di rumah sakit juga terjaring (TB ektra Paru dan Tb Anak).
Target suspect TB Kota Padang adalah 16270 orang, sedangkan hasilnya
adalah 16290 orang. Penjaringan suspect dari Puskesmas 63,89% dan dari rumah
132
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
sakit 36,11 %, sedangkan penemuan semua kasus TB sebanyak 2358 orang yang
terdiri dari 2267 kasus baru dan 91 orang pengobatan ulang.
Tingkat keberhasilan program TB yang dinilai adalah kasus TB tahun 2017.
Jumlah kasus Tb Kota Padang tahun 2017 adalah 2182 dan semuanya dievaluasi.
Adapun hasil evaluasi adalah 88,5% sukses dan berhasil, 8,8% drop out, 2,7%
meninggal. Keberhasilan adalah pasien yang sembuh, ditambah dengan
pengobatan lengkap dan pasien yang pindah pengobatan setelah dievaluasi.
Pada tahun 2018 jumlah kasus TB MDR (Multi Drug Resisten/TB yang
resisten obat) sebanyak 22 kasus. Hal ini disebabkan pasien yang putus/drop out
(DO) minum obat dan gagal pengobatan, sehingga tidak cocok lagi dengan
beberapa obat dan perlu pengobatan khusus dengan pengawasan petugas
kesehatan. Penyebab pasien DO bermacam-macam diantaranya sudah bosan
minum obat, kurang mendapatkan dukungan keluarga sehingga motivasinya untuk
sembuh menurun. Lama pengobatan pada awalnya adalah 2 tahun, namun sejak
tahun 2018 pengobatan pasien TB MDR mulai dari 11 bulan sampai 2 tahun
tergantung dari tingkat resistensi dan hasil pemeriksaan serta keputusan dokter
yang merawat. Tempat pengobatan MDR adalah RS Ahmad Muchtar Bukittinggi,
RS Paru Lubuk Alung dan RSUP M Dajmil Padang.
7.3.2.2 P2 HIV AIDS dan IMS
Berbagai upaya untuk memerangi merebaknya HIV/AIDS dan
penyakit menular lainnya di Kota Padang terus dilakukan antara lain dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA),
mengintegrasikan tugas bersama lintas sektor dan LSM Peduli AIDS, mengurangi
stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA),
mempercepat pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS pada kelompok resiko
tertular, ibu dan anak, memudahkan ODHA untuk memperoleh obat Anti Retro
Viral (ARV) melalui pelayanan di klinik Voluntary Counseling and Testing
(VCT) dan perawatan, dukungan serta pengobatan CST (Care, Support and
Treatment) baik di rumah sakit maupun di komunitas. Pada tahun 2018 semua
Puskesmas sudah menjadi layanan LKB (Layanan Komprehensif
133
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
400 370
350 300
300
225 227
250 HIV
200 164
AIDS
150 95 93
81 MENINGGAL
100 61 56
50 5 11 4 5 3
0
2013 2014 2015 2016 2017
Total orang yang dilakukan tes HIV adalah 25.381 orang. Tes HIV sudah bisa
dilakukan disemua Puskesmas Kota Padang. Untuk layanan yang menjadi rujukan
pengobatan adalah RSUP M Djamil dan RS Yos Sudarso. Puskesmas Bungus dan
Seberang Padang akhir tahun 2017 sudah menjadi layanan pengobatan HIV satelit
melalui kerjasama dengan RS Yos Sudarso.
Penemuan kasus HIV di Kota Padang, memang cukup tinggi karena rumah
sakit yang ada di Kota padang merupakan layanan rujukan, sehingga banyak
orang yang dari daerah ke RSUP M Djamil dan RS Yos Sudarso ditemukan
positif. Walaupun pasien dari daerah/luar Kota Padang karena tempat layanan di
Kota Padang maka kasus secara laporan tetap masuk layanan Kota Padang, karena
sistem pelaporan mengakomodir tempat layanan. Faktor resiko tertinggi dari 447
kasus adalah kelompok LSL 185 orang, umur 25-49 tahun 314 orang dan jenis
kelamin laki-laki 352 orang.
134
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Untuk kasus IMS dari 4143 yang dites IMS, dengan pemeriksaan laboratorium
sebanyak 107 orang terdiagnosa terinfeksi sifilis dengan rincian 52 orang sifilis
dini dan 55 orang sifilis lanjutan. Semua yang terdiagnosa mendapatkan
pengobatan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit. Sedangkan untuk penyakit
IMS lainnya hanya berupa klinis seperti radang panggul, Duh vagina dan Duh
urethra.
Grafik 7.52
Jumlah ODHA yang Akses dan Patuh ARV Tahun 2018
1494 1437
1500
1000 669
500 216
0
Memenuhi syaratPernah Mulai ARV Aktif ARV Meninggal
Jumlah ODHA yang patuh ARV targetnya adalah 27%, Kota padang sudah
mencapai 669 orang, berarti sudah 46,5% dari yang memulai ARV.
7.3.2.3 P2 DBD
Kota Padang merupakan daerah yang endemis terhadap penyakit DBD karena
dari 104 kelurahan semuanya sudah ada kasus DBD. Data kasus DBD berasal dari
puskesmas dan rumah sakit Kota Padang. Berikut gambaran dan perkembangan
kasus DBD 5 tahun 2013-2017 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.8
Gambaran Kasus DBD Kota Padang Tahun 2013-2017
135
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
136
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.53
Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat VAR
Kota Padang Tahun 2013 s/d Tahun 2017
600
556 534
500 497
400 415
7.3.2.5 P2 ISPA
Pneumonia merupakan penyakit menular langsung pada saluran pernapasan
atas yang terdiri dari pnemonia dan bukan pnemonia. Penanganan kasus
Pneumonia dan ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan protap atau Standar
Operasional Prosedur (SOP) penanganan yang sudah baku dan rasional. Pada
awalnya target penemuan pneumonia balita adalah 10% dari jumlah balita, namun
pada tahun 2016 target penemuan pneumonia balita adalah 3,91% dari balita.
Capaian pneumonia balita pada tahun 2016 sebanyak 3022 orang (94,2%) dan
tahun 2017 sebanyak 2719 orang (75,01%), sedangkan tahun 2018 sebanyak 3697
orang (116,05%) dari target 3186 orang. Pada tahun 2018 program P2 ISPA sudah
melibatkan rumah sakit, karena sebagian masyarakat ada yang langsung datang ke
rumah sakit terutama untuk kasus pneumonia yang agak berat. Kasus yang
ditemukan di Puskesmas sebanyak 2314 orang (62,6%) dan di rumah sakit
sebanyak 1383 orang (37,4%).
Dari jumlah kasus pneumonia sebanyak 3697, yang masuk kategori
pneumonia berat adalah 37 orang (1%) dan yang dengan pneumonia adalah 3660
orang (99%). Seseorang dikatakan pneumonia pada bayi adalah jika ada demam,
nafas cepat pada bayi 0-2 bulan hitung nafas >60kali/menit, pada bayi 2-12 bulan
frekwensi nafas >50 kali/menit, dan pada anak usia 1-5 tahun frekwensi nafas >40
kali/menit. Jika nafas sesak disertai dengan tarikan dinding dada ke dalam maka
137
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
masuk ke dalam kategori pneumonia berat dan di rujuk ke rumah sakit. Adapun
capaian pneumonia balita di Kota Padang tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Grafik 7.54
Capaian Pneumoni Balita di Kota Padang Tahun 2018
151.28
160
140 113.81
108.24
120 100.997.2596.7894.63 116.05
94.0789.1286.93
100 83.5280.12
67.8561.65
80 39.82
60 44.96
37.66 26.13
40 26.26 20.9115.1713.26
11.95
20 3.67
0
RAWANG
NANGGALO
PEMANCUNGAN
LAPAI
LUBEG
ANDALAS
PEGAMBIRAN
DADOK
PADANG
AIR TAWAR
AMBACANG
KURANJI
SEB PADANG
BUNGUS
ULAK KARANG
PADANG PASIR
BELIMBING
LUKI
ALAI
AIR DINGIN
RS
LUBUK BUAYA
ANAK AIR
PAUH
IKUR KOTO
7.3.2.6 P2 Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit menular langsung yang dapat ditularkan melalui
kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terdiagnosa hepatitis. Pada saat
ini pemerintah melaksanakan program pencegahan hepatitis pada bayi melalui tes
dan skrining pada ibu hamil. Pada tahun 2018 target tes HBsag pada ibu hamil
adalah 70% dengan jumlah ibu hamil Kota Padang 18.275 orang. Jumlah yang
dilakukan tes Hbsag adalah 16.514 orang (90,4 %) dan didapatkan hasil yang
reaktif 171 orang. Setiap ibu yang reaktif diberikan vaksin Hbig pada bayinya
dalam 24 jam kelahiran, dan vaksin HBig yang telah diberikan sebanyak 112
orang, 2 orang pindah luar daerah dan menolak, sedangkan sisanya belum
melahirkan. Angka prevalensi hepatitis pada ibu hamil adalah 10,35 per 1000
bumil.
7.3.2.7 P2 Malaria
Untuk tahun 2018, penemuan kasus malaria masih bersumber dari data rumah
sakit. Jumlah kasus malaria yang ditemukan dan diobati adalah sebanyak 47
kasus. Setiap kasus yang positif dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan
pemeriksaan kontak. Hasil PE tidak ada ditemukan kontak yang positif dan semua
138
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
kasus adalah kasus bukan dari dalam Kota Padang, namun penderita ada riwayat
berkunjung ke daerah endemis malaria sebelum sakit (import). Jumlah kasus
malaria di Kota Padang tahun 2018 terbanyak di Kecamatan Koto Tangah 20
kasus diikuti oleh Kecamatan Kuranji 11 kasus, Kecamatan Lubuk Begalung 4
kasus, Kecamatan Nanggalo dan Padang Selatan masing- masing 3 kasus,
Kecamatan Lubuk Kilangan dan Kecamatan Padang Timur masing-masing 2
kasus, Padang Utara dan Pauh masing-masing 1 kasus, sedangkan Kecamatan
Padang Barat dan Bungus tidak ditemukan kasus. Anual Parasit Indek Malaria
Kota Padang Tahun 2018 adalah 0,05%.
7.3.2.8 P2 Filariasis dan Kecacingan
Filariasis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh cacing filaria
yang ditularkan melalui gigitan vektor yaitu nyamuk. Jumlah kasus filariasis di
Kota Padang masih 33 kasus lama dan tidak ada penambahan kasus baru. Pada
saat ini kasus lama yang masih ada 29 kasus, karena yang 2 orang sudah
meninggal dan 2 orang pindah. Kota Padang sudah melakukan POMP Filariasis
selama 5 tahun yang di mulai tahun 2008. Tahun 2016 Dilakukan POMP
Filariasis tambahan dengan hasil 85,8%.
Pada tahun 2017, Kota Padang melanjutkan kegiatan filariasis dengan survey
darah jari (SDJ) pada 2 lokasi kelurahan sentinel yang ditentukan oleh tim
Kementerian Kesehatan yaitu pada Puskesmas Andalas dengan lokasi Kelurahan
Andalas, dan Puskesmas Lubuk Begalung di Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia.
Jumlah Sampel masing-masing lokasi adalah 310 sampel dengan total sampel
620. Pengambilan sampel melibatkan kader, tokoh masyarakat, tim puskesmas,
tim Dinas Kesehatan Kota, tim Dinas Kesehatan Propinsi dan Tim Litbang dari
Kemenkes RI. Waktu pelaksanaan adalah Minggu 2 Bulan April 2017 selama 3
hari pengambilan sampel dan 3 hari pemeriksaan sampel. Pemeriksaan sampel
SDJ dilakukan oleh tim Litbang dari Kementerian Kesehatan RI dimana dari 620
sampel hasinya negatif.
Kegiatan dilanjutkan dengan Survey TAS (Transmission Asessment Survey)
pada anak Sekolah Dasar usia 6-7 tahun. Pemilihan sampel dilakukan secara acak.
Dari 419 sekolah yang dikirim, maka terpilih 32 sekolah yang menjadi sampel
139
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
dengan total sampel 1599 murid. Tim pemeriksa terdiri dari Tim kemenkes,
Propinsi, Kota dan Puskesmas. Semua sampel yang diperiksa hasilnya negatif.
Untuk program kecacingan adalah kegiatan pemberian obat cacing 1 dosis
dalam setahun. Sasaran minum obat cacing adalah anak usia 1 tahun dengan dosis
0,5 tablet albendazol dan usia 2-12 tahun 1 tablet albendazol. Jumlah sasaran dan
hasil POMP kecacingan Kota Padang tahun 2018 adalah 175.573 orang. Hasil
capaian POMP kecacingan sebanyak 161.759 orang (92,1%).
7.3.2.9 P2 Kusta
Berdasarkan data kasus yang dikumpulkan di DKK Padang kasus kusta sudah
jarang ditemukan, namun tetap ada pada beberapa Puskesmas. Untuk Tahun 2016
penemuan kasus kusta ada 5 kasus dengan kategori 2 kasus PB dan 3 kasus MB.
Jika ditinjau dari tempat domisilinya maka distribusi kasus adalah 1 kasus MB di
Puskesmas Andalas, 1 kasus MB di Puskesmas Air Tawar, 1 kasus PB di
Puskesmas Pemancungan 1 kasus MB di Puskesmas Lapai dan 1 kasus PB di
Puskesmas Lubuk Kilangan.
Tahun 2018 jumlah kasus kusta berjumlah 4 kasus, yang ditemukan di
wilayah kerja Puskesmas Rawang 1 kasus, Puskesmas Pegambiran 1 kasus,
Puskesmas Lubeg 1 kasus, Puskesmas Ikur Koto 1 kasus. Semua kasus type multi
basiler(MB)/kusta basah dan sudah ditindaklanjuti dan diobati. Terhadap semua
penderita dilakukan pemeriksaan kontak erat pada keluarganya dengan hasil
belum ada terjadi penularan terhadap anggota keluarga.
7.3.2.10 P2 Diare
Cakupan pelayanan diare dan penatalaksanaan kasus diare di Kota Padang
tahun 2016 sebanyak 9213 orang, tahun 2017 sebanyak 7800 orang dan semua
kasus ditangani 100%. Target penemuan kasus diare pada balita adalah 843/1000
x jumlah balita (81473 x 20%) = 13737. Target penemuan diare adalah 10-20%
dari jumlah target.
Jumlah penemuan kasus diare Kota Padang tahun 2018 adalah 8696 yang
terdiri dari 2247 orang kasus diare pada balita (capaian 16,36% dari target) dan
sisanya pada umur diatas balita sebanyak 6449 orang. Semua kasus diare pada
balita diberikan oralit dan zinc.
140
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
7.3.2.11 P2 ILI
Untuk program ILI (Influenza Like Illness), tidak semua Puskesmas yang
menjadi objek atau target dari program. Program ILI dilakukan oleh Puskesmas
yang sudah terlatih dengan tim pengelola program dan analis yaitu Puskesmas
Lubuk Buaya. Jumlah sampel yang dikirim tahun 2017 adalah 144 sampel dengan
hasil negative, sedangkan tahun 2018 sampel yang dikirim sebanyak 118 hasil
negatif.
141
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
142
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
c. Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak
mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Diabetes
melitus atau penyakit kencing manis setiap tahunnya selalu dan terus
mengalami kenaikan jumlah penderita, penyakit ini tidak bisa disembuhkan
namun masih bisa untuk dikendalikan dengan penerapan diet yang ketat dan
kebiasaan hidup sehat. untuk mengontrol kadar gula dalam darah agar selalu
berada pada kondisi normal. Data penderita Diabetes Mellitus pada wilayah
kerja Kota Padang dapat dilihat pada tabel berikut :
143
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.10
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Padang Tahun 2018
Penderita Dm Yang
Jumlah Estimasi Penderita DM Mendapatkan Pelayanan
No Kecamatan Puskesmas Kesehatan Sesuai
Standar
Laki- Perempuan Laki-Laki + Jumlah %
Laki Perempuan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bungus Bungus 837 837 1674 873 52,2
2 Lubuk Kilangan Lubuk Kilangan 1799 1798 3597 2592 72,1
3 Lubuk Begalung Lubuk Begalung 2174 2172 4345 1769 40,7
4 Pegambiran 1744 1743 3487 2078 59,6
5 Padang Selatan Seberang Padang 603 602 1205 105 8,7
6 Pemancungan 624 624 1248 652 52,3
7 Rawang Barat 852 852 1704 716 42,0
8 Padang Timur Andalas 2785 2783 5569 3892 69,9
9 Padang Barat Padang Pasir 1586 1585 3171 2231 70,4
10 Padang Utara Ulak Karang 670 669 1339 899 67,1
11 Air Tawar 1011 1010 2021 1062 52,6
12 Alai 807 806 1613 1342 83,2
13 Nanngalo Nanggalo 1291 1290 2580 1890 73,2
14 Lapai 791 791 1582 998 63,1
15 Belimbing 2061 2059 4120 981 23,8
16 Kuranji Kuranji 938 937 1874 2567 136,9
17 Ambacang 1686 1685 3372 2034 60,3
18 Pauh Pauh 2210 2208 4418 2854 64,6
19 Air Dingin 858 858 1716 378 22,0
20 Koto Tangah Lubuk Buaya 2399 2397 4796 1169 24,4
21 Ikur Koto 490 490 980 980 100,0
22 Anak Air 1093 1092 2185 512 23,4
23 Dadok Tunggul 1129 1128 2258 865 38,3
Hitam
JUMLAH (KAB/KOTA) 30.439 30.416 60.854 33.439 54,9
d. Kanker Serviks
Kanker merupakan penyakit “yang menakutkan” terutama pada wanita.
Kanker adalah penyakit yang diakibatkan pertumbuhan tidak normal dari sel-
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya,
sel-sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lain sehingga dapat
menyebabkan kematian. Diantaranya, penyakit kanker serviks (leher rahim)
144
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
145
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Anak Air, Puskesmas Air Tawar, Puskesmas Lapai, Puskesmas Lubuk Begalung,
Puskesmas Pegambiran, Puskesmas Ambacang, Puskesmas Kuranji, Puskesmas
Pauh dan Puskesmas Andalas. Hal ini disebabkan adanya orang dengan gangguan
jiwa berat yang tidak datang berkunjung ke Puskesmas dalam tahun 2018 dan
belum dilakukan kunjungan rumah oleh petugas.
Untuk menjalankan program bebas pasung dinas kesehatan, RT, RW, lurah,
dinas sosial telah melakukan beberapa kali pendekatan terhadap keluarga pasien.
Hasil pendekatan yang telah dilakukan 2(dua) pasien telah teratur minum obat
namun keluarga masih belum bersedia untuk membawa pasien untuk rawat inap di
RSJ HB. Saanin Padang, sedangkan 1(satu) pasien lagi belum ada kemajuan
dikarenakan keluarga menolak pendekatan petugas dan pasien berobat ke klinik
swasta.
Tabel 7.11
Kasus Gangguan Jiwa di Puskesmas Tahun 2018
No Jenis Penyakit Total Kunjungan
1 Psikotik Akut 21
2 Psikotik Kronik 1999
3 Neurotik 283
4 Epilepsi 324
5 Retardasi Mental 24
6 Gangguan Kesehatan Anak dan Remaja 700
7 Gangguan Mental Organik 20
8 Depresi 180
7 Gangguan Jiwa Lainnya 45
Jumlah 3596
146
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
147
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.12
Data Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Se-kota Padang Tahun 2018
Jenis Kunjungan
Jumlah
No Puskesmas Baru Lama Total
Penduduk
L P L P
1 Padang Pasir 48.933 11.015 16.161 40.685 57.625 125.486
2 Andalas 85.937 45.116 46.170 46.373 66.769 204.428
3 UlakKarang 20.662 5.359 8.037 12.789 22.293 48.487
4 Alai 24.889 6.843 8.596 19.159 23.955 58.553
5 Air tawar 31.182 15.101 19.403 15.407 19.820 69.731
6 Seb Padang 18.597 8.867 9.487 9.237 15.216 42.807
7 Pemancungan 19.245 3.153 4.531 12.933 20.669 41.286
8 Rawang Barat 13.154 3.363 6.092 7.169 17.257 33.881
9 Lb Buaya 74.009 43.019 48.985 39.971 51.105 183.080
10 Air Dingin 26.486 11.247 11.659 19.948 30.365 73.246
11 Anak Air 33.717 28.375 34.032 5.395 9.224 77.026
12 Ikur Koto 15.122 11.061 13.275 3.760 5.698 33.794
13 Dadok 34.844 14.078 14.369 12.341 14.227 55.015
14 Nanggalo 39.822 24.338 29.726 25.886 32.026 111.976
15 Lapai 24.419 14.148 23.623 16.042 21.530 75.343
16 Kuranji 28.927 6.845 8.677 17.618 19.585 52.725
17 Belimbing 63.584 24.677 20.118 25.821 30.520 101.136
18 Ambacang 52.032 9.118 14.282 30.864 50.084 104.348
19 Pauh 68.186 20.580 24.309 25.525 39.399 109.813
20 Lb Kilangan 55.507 8.461 10.664 35.877 46.077 101.079
21 Lb Begalung 67.060 17.266 17.953 49.467 63.270 147.956
22 Pegambiran 53.817 12.532 17.369 24.304 30.785 84.990
23 Bungus 25.828 11.042 12.698 8.593 13.616 45.949
Padang 939.112 355.631 420.216 505.173 701.115 1.982.135
148
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
3.5 3.1
2.6 2.4 2.6 2.5 2.8 2.8
3 2.3 2.4 2.2 2.3 2.1 2.3 2.2 2.2 2.1
2.5 1.6 1.8 1.6 2 1.6 1.8 1.6 1.8
2
1.5
1
0.5
0
Nanggalo
Kuranji
Pauh
Andalas
Lapai
Seb Padang
Lb Buaya
Ambacang
Belimbing
Pegambiran
UlakKarang
Rawang Barat
Pemancungan
Air tawar
Lb Begalung
KOTA PADANG
Air Dingin
Anak Air
Ikur Koto
Lb Kilangan
Alai
Dadok
Bungus
Padang Pasir
149
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
umumnya Puskesmas dengan fasilitas rawat inap ini melayani persalinan normal
dan perawatan penderita gizi buruk serta penderita dengan kasus penyakit tanpa
penyulit atau komplikasi seperti demam berdarah dengue, diare akut, observasi
demam dan lain sebagainya.
Jumlah hari perawatan untuk 7 ( tujuh ) puskesmas adalah sebanyak 1.332
hari, dengan jumlah tempat tidur 39 unit dan rata-rata hari rawatan (BTO)
sebanyak 34,2 kali. BTO adalah bed turn over yaitu jumlah hari perawatan dibagi
jumlah kapasitas tempat tidur di Puskesmas. Angka ini menunjukkan tingkat
penggunaan sebuah tempat tidur rata-rata dalam tahun yang bersangkutan. BTO ideal
adalah > 30 kali. Berikut grafik BTO tahun 2018 :
Grafik 7.56
BTO Pada Puskesmas Rawat Inap di Kota Padang Tahun 2018
100 82
49.2
39.5
50 26.8
22.4 20
10.8
150
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.13
10 Kunjungan Kasus Penyakit Terbanyak
Berdasarkan Laporan e Puskesmas Tahun 2017 – 2018
Tahun 2018 Tahun 2017
No Jenis Penyakit Jumlah N Jenis Penyakit Jumlah
1 Infeksi Akut lain pada saluran nafas 53.218 o
1 Infeksi Akut lain pada 76.474
saluran nafas
2 Hipertensi primer 38.009 2 Hipertensi 41.435
3 Dispepsia 16.066 3 Gastritis 18.761
4 Nasofaringitis akut 14.381 4 Nasofaringitis 15.384
5 Nekrosisi pulpa 11.996 5 Demam tdk diketahui 11.635
6 Diabetes Mellitus tanpa komplikasi 9.357 6 Dispepsia
penyebabnya 9.029
7 Demam Tidak Spesifik 8.813 7 Penyakit radang sendi 8.256
termasuk reumatik
8 Gastritis Tidak spesifik 7.063 8 Diabetes Mellitus 7.780
9 Faringitis akut 6.870 9 Penyakit pulpa dan 7.481
jaringan periapikal
10 Sakit Kepala 6.622 10 Kelainan refraksi 7.277
151
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
152
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
153
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
7.4.2.6 Laboratorium
Pelayanan laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas adalah pelayanan
laboratorium sederhana dasar yang merupakan pelayanan dasar esensial di bidang
laboratorium kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga analis laboratorium dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung.
Fungsi laboratorium sederhana di Puskesmas antara lain untuk melaksanakan
pemeriksaan laboratorium sederhana mencakup mikrobiologi (pemeriksaan
penyakit menular), parasitologi, pemeriksaan klinik (darah rutin, kimia klinik,
urinalisa, serologi dan rapid test), pemeriksaan penyaringan (screening) ibu hamil,
melaksanakan pemeriksaan laboratorium untuk mendukung program lain (TB,
Malaria), melaksanakan pencatatan dan pelaporan, serta melaksanakan
penyuluhan kesehatan.
7.4.2.7 Laporan Kematian
Jumlah kematian di wilayah kerja Puskesmas se Kota Padang pada tahun
2018 adalah 1.134 orang, dengan rincian 632 orang laki-laki dan 502 orang
perempuan. Kematian terbanyak terdapat di Puskesmas Lubuk Kilangan dengan
kematian sebanyak 116 orang dan yang terendah di Puskesmas Nanggalo
sebanyak 4 orang. Penyebab kematian terbanyak adalah Penyakit Jantung
Koroner ( PJK ) sebanyak 154 orang, diikuti dengan kondisi lanjut usia sebanyak
143 orang dan Diabetes Mellitus sebanyak 135 orang.
7.4.2.8 Pemberian Rekomendasi Izin Sarana/ Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama meliputi Klinik, Optik dan Laboratorium
Dinas Kesehatan Kota Padang berperan sebagai tim teknis dalam penerbitan
rekomendasi izin beberapa objek layanan publik bidang kesehatan, seperti klinik
mandiri, optik, laboratorium serta pelayananan kesehatan tradisional, sedangkan
izin dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) kota Padang. Pada tahun 2018 terdapat 37 berkas permohonan
perizinan yang diajukan yaitu 32 berkas untuk klinik pratama, 4 berkas untuk
optik dan 1 berkas untuk laboratorium. Pengajuan berkas permohonan meliputi
izin klinik baru dan izin klinik perpanjangan. Rekomendasi izin tidak dapat
diberikan jika belum memenuhi syarat yang ada.
154
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.15
Data Rekapan Proses Pemberian Izin Klinik, Optik dan Laboratorium
Berdasarkan Berkas Permohonan yang Diterima Tahun 2018
Rekomendasi
Berkas yang
No Sarana Kesehatan Dapat Tidak Dapat
Diterima
Diberikan Diberikan
1 Klinik Pratama 32 31 1
2 Klinik Utama 0 0 0
3 Optik 4 4 0
4 Laboratorium 1 1 0
Jumlah 37 36 1
Tabel 7.16
Data Distribusi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Berdasarkan
Lokasi per Kecamatan di Kota Padang Tahun 2018
N FKTP
Kecamatan Jumlah
o Klinik Klinik Utama Optik Laboratorium
1 Padang Barat Prata
12 2 5 2 21
ma
2 Padang Timur 22 3 1 1 27
3 Padang Utara 12 0 1 1 14
4 Padang Selatan 10 0 0 0 10
5 Koto Tangah 12 0 0 0 12
6 Nanggalo 10 0 1 1 12
7 Kuranji 10 0 0 0 10
8 Pauh 5 0 0 0 5
9 Lubuk Kilangan 6 0 0 0 6
10 Lubuk Begalung 11 0 0 0 11
11 Bungus 1 0 0 0 1
Jumlah 111 5 8 5 129
155
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
156
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
menggunakan jamu yang merupakan produk obat tradisional asli Indonesia dan
95,6% diantaranya merasakan manfaat jamu. World Health Organization (WHO)
melalui Traditional Complementary Medicine tahun 2014-2023 telah memberikan
rekomendasi agar pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi ke dalam pelayanan
kesehatan sehingga pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian dari sistem
kesehatan nasional. Berdasarkan perkembangannya, penerapan pelayanan
kesehatan tradisional menjadi :
a. Pelayanan kesehatan tradisional empiris, yang manfaat dan keamanannya
terbukti secara empiris
b. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer, yang manfaat dan
keamanannya terbukti secara ilmiah dan memanfaatkan ilmu biomedis.
Pelayanan kesehatan tradisional empiris dan komplementer harus dibina dan
diawasi oleh pemerintah agar dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan
keamanannya serta tidak bertentangan dengan norma agama. Berdasarkan cara
pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional empiris dan komplementer
terbagi menjadi :
a. Pelayanan yang menggunakan ketrampilan
b. Pelayanan yang menggunakan ramuan.
Tahun 2018 penyehat tradisional (Hattra) Kota Padang yang menggunakan
keterampilan dengan metode manual sebanyak 402 hattra, terapi energi sebanyak
10 hattra dan olah pikir sebanyak 14 hattra, sedangkan penyehat tradisional yang
menggunakan ramuan sebanyak 317 hattra, tapi Hattra yang memiliki STPT (Surat
Tanda Penyehat Tradisional) baru 25 Hattra. Selain itu di Kota Padang juga ada 34
buah fasilitas pelayanan Spa, namun belum ada fasilitas Spa yang memiliki izin STPT
bagi tenaga penyehatnya.
Untuk pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas dibagi menjadi
pelayanan dalam gedung dan pelayanan luar gedung. Berikut data pelayanan
kesehatan tradisional di Puskesmas Kota Padang tahun 2018 :
157
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.17
Pelayanan Kesehatan Tradisional Puskesmas Kota Padang Tahun 2018
Pelayanan Dalam Gedung Pelayanan Luar Gedung
N
Puskesmas Akupunktur Akupressur Herbal/ Konseling Pemb Kel Pendataan
o
Ramuan Asman Asman Hatrra
1 Padang Pasir - 1 - - - 1
2 Andalas - 1 - - 2 1
3 Ulak Karang - - - - 1 1
4 Alai - - 1 - - 1
5 Air Tawar - - - - - 1
6 Seb Padang - - - - 1 1
7 Pemancungan - - - - - 1
8 Rawang Barat - - - - - 1
9 Lb Buaya - 1 - 1 1
10 Air Dingin - - - - 1 1
11 Anak Air - - - - 1 1
12 Ikur Koto - - - - 1 1
13 Dadok - - - - 1 1
14 Nanggalo - 1 - 1 1
15 Lapai - - - - 1 1
16 Kuranji - 1 - - 5 1
17 Belimbing - - - - 0 1
18 Ambacang - 1 - - 2 1
19 Pauh 1 - - - 1 1
20 Lb Kilangan - - - - 7 1
21 Lb Begalung - - - - 1 1
22 Pegambiran - - - - 2 1
23 Bungus - - - - 1 1
Jumlah 1 6 1 - 30 23
158
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
159
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
160
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.18
Data Rumah Sakit Tahun 2018
161
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
seperti Surat Izin Kerja (SIP) dokter, Surat Izin Kerja (SIK) tenaga kesehatan
lainnya, ada juga terkendala dengan sarana dan prasarana yang harus ada di
sebuah rumah sakit. Ada juga rumah sakit yang terkendala dengan pemenuhan
tenaga baik dokter maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai kelas rumah sakit.
Sampai akhir Desember 2018 RSU Bhayangkara belum dapat diberikan
rekomendasi izin operasional disebabkan karena tidak mampu memenuhi dokter
purnawaktu untuk 4 spesialis dasar (Kebidanan, Anak, Penyakit Dalam dan
Bedah).
7.4.3.3 Pemberian Izin Penambahan Pelayanan Rumah Sakit
Berdasarkan Permenkes No 56 tahun 2014, semua pelayanan yang ada di
rumah sakit, izinnya sudah tercakup di dalam Izin Operasional Rumah Sakit yang
diterbitkan 5 tahun sekali. Apabila ada pengembangan atau penambahan
pelayanan, untuk operasionalnya harus ada Izin dari Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan diatur dengan aturan tersendiri. RS yang mengajukan
penambahan pelayanan tahun 2018 adalah RSU BMC penambahan pelayanan
hemodialisis, RS Tingkat III Reksodiwiryo penambahan pelayanan hemodialisis,
RSU Unand penambahan pelayanan Hemodialisis tetapi belum memenuhi
persyaratan sesuai dengan Permenkes No 812 tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Hemodialisis di fasilitas pelayanan kesehatan dan
RSI Ibnusina penambahan pelayanan Cathlab.
7.4.3.4 Credensialing Rumah Sakit
Credensialing ataupun recredensialing rumah sakit dilaksanakan bersama
dengan tim dari BPJS kesehatan, dimana dinas kesehatan merupakan salah satu
anggota tim credensialing untuk menentukan apakah sebuah rumah sakit telah
memenuhi persyaratan untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Pada tahun
2018 dilakukan credensialing untuk rumah sakit yang akan bekerjasama untuk
pertama kalinya dan rumah sakit yang akan melakukan perpanjangan kerjasama
dengan BPJS kesehatan di tahun 2019. Penilaian credensialing ataupun
recredensialing mengacu kepada persayaratan atau pelayanan yang tertuang di
dalam Permenkes No 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit. Hasil credensialing rumah sakit di tahun 2018 meningkat dibanding tahun
162
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
163
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Dari grafik di atas dapat dilihat BOR tertinggi di RS BMC (72.80 %) dan
terendah RS Selaguri (14.44 %). BOR RS ibu dan anak sebaga berikut :
Grafik 7.58
BOR RSIA Tahun 2018
89.8
100 76 77.81
50
15.56
0.58 2.76
0
Dari grafik di atas dapat dilihat BOR RSIA Restu Ibu tertinggi (89.8 %) dan
terendah adalah RSIA Lenggogeni (0,58%)
b. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS menurut Huffman (1994) adalah the average hospitalization stay of
inpatient discharged during the period under consideration. AVLOS menurut
Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
164
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
8 6.54
6 4.36 4.41 4.76
3.27 3.76 3.81 3.9
3.1 3.2
4 2.57 3.02
1.57
2
0
4 3.3
2.94 2.99
2.77
3
2 1.39
0
RSIA Bunda RSIA Siti RSIA M. RSIA Cicik RSIA Restu
Hawa Bunda Ibu
165
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah
pasien keluar (hidup + mati)
TOI rata-rata rumah sakit di Kota Padang adalah 3.92 hari. Untuk beberapa
rumah sakit, TOI sangat tinggi disebabkan karena jumlah tempat tidur banyak,
pasien rawat inap sedikit dan sangat sering terjadi kekosangan tempat tidur.
d. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO menurut Huffman (1994) adalah the net effect of changed in
occupancy rate and length of stay. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah
frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu
tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. BTO rumah sakit Kota Padang 41.87
kali
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur.
e. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan
gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Angka NDR untuk Kota Padang
adalah 24.9 permil.
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati))
X 1000 permil.
f. GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap
1000 penderita keluar. Angka GDR untuk Kota Padang adalah 44.18 permil
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup +
mati)) X 1000 permil
166
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
167
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
168
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
diikuti oleh Kepala Tata Usaha dan Pengelola Sarana Prasarana Puskesmas
sebanyak 45 orang dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2018 juga dilakukan pembinaan terhadap sarana kesehatan dengan
melakukan kunjungan ke sarana kesehatan dengan tujuan pemberian bimbingan
teknis serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan ke 23 Puskesmas, 65 klinik dan
21 rumah sakit.
7.4.4.3 Penilaian Puskesmas Berprestasi dan Tenaga Kesehatan Teladan
Penilaian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Berprestasi
merupakan salah satu bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara
terintegrasi dan berjenjang untuk memberikan pengakuan dan penghargaan secara
institusi maupun perorangan atas prestasi dan peran aktif FKTP dalam
mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Selain itu juga
sebagai bentuk pengakuan atas keteladan tenaga kesehatan terhadap pembangunan
kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan secara objektif dan transparan oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penilaian dilaksanakan dengan
menggunakan instrumen penilaian yang mengacu pada standar akreditasi FKTP.
Di samping menilai proses, dilakukan penilaian hasil kerja dengan menggunakan
indikator kinerja, serta inovasi yang dilaksanakan oleh FKTP terutama dalam
melaksanakan kegiatan promotif dan preventif serta upaya meningkatkan peran
serta masyarakat. Adapun hasilnya sesuai dengan Surat Keputusan Walikota
Padang No 159 Tahun 2018 adalah :
1) Puskesmas Berprestasi sebagai berikut:
a) Juara I : Puskesmas Ambacang
b) Juara II : Puskesmas Andalas
c) Juara III : Puskesmas Lubuk Buaya
2) Tenaga Kesehatan Berprestasi sebagi berikut :
a) Dokter/Dokter Gigi :
a. Juara I : drg.Dwi Filiana A, M.Kes (Puskesmas Andalas)
b. Juara II : dr.Rina Indra Puspita (Puskesmas Ambacang)
c. Juara III : dr.Lusiana Yanti (Puskesmas Pauh)
b) Perawat/Bidan :
169
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
170
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
171
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.22
Pelaporan Psikotropika di Sarana Pelayanan Kefarmasian
Yang Telah Melakukan Registrasi Tahun 2018
Bulan Sudah Melapor Belum Jumlah % Yg. % Tidak
Melapor Melapor Melapor
1 110 6 116 94.83 5.17
2 109 9 118 92.37 6.63
3 113 9 122 92.62 7.38
4 115 9 124 92.74 7.26
5 116 9 125 92.80 7.20
6 121 9 130 93.08 6.92
7 124 10 134 92.54 7.46
8 126 10 136 92.65 7.35
9 127 11 138 92.03 7.97
10 131 11 142 92.25 7.75
11 131 11 142 92.25 7.75
12 136 22 158 86.08 13.92
500000 439884.45
400000
300000
200000 68112 40516.25
100000 41617.5 38110.1 9963 9597 3265.3 3215 3019
0
172
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7. 62
Pemakaian Obat Psikotropika Terbanyak Tahun 2018
350000 297699
300000 255537.45
250000 140148.5
200000 137157.3
150000 104069.75 68144.5
100000 112429 39550 39059.5
50000 81000.5
0
173
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
174
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
175
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
176
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Selain dari KLB Pangan diatas, Seksi Kefarmasian juga telah mengambil
sampel untuk dilakukan uji ke laboratorium BBPOM Padang terhadap pangan
olahan yang yang diduga mengandung daging B2.
Seksi Kefarmasian juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pasar tradisionaihl yang diduga masih menjual pangan yang mengandung
bahan berbahaya, dari 15 pasar tradisional yang ada di Kota Padang, 5 (lima)
diantaranya sudah mendapat predikat pasar aman (Pasar Alai, Pasar Tanah
Kongsi, Pasar Ulak Karang, Pasar Lubuk Buayo dan Pasar Nanggalo).
Pembinaan dan Pengawasan Pangan di Pasar Tradisional ini bertujuan
untuk melindungi masyarakat terhadap peredaran makanan-minuman/pangan
pabokoan dari bahaya bahan kimia berbahaya yang tidak memenuhi syarat
untuk dikomsumsi, sehingga makanan-minuman/pangan pabukoan yang
dikonsumsi masyarakat aman, sehat, hygienis, bersih dan terbebas dari
penyakit atau pangan tersebut laik untuk dikonsumsi, dan masyarakat dapat
terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh makanan-minuman.
Kegiatan ini dapat terlaksana dengan adanya kerja sama dengan lintas
sektor dan membentuk TIM Terpadu yang terdiri dari Balai Besar Pengawas
Obat dan Makan (BBPOM) Padang, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang dan Provinsi, Dinas
Perdagangan Kota Padang, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat. Pol. PP), serta
dari Kepolisian Daerah Sumatera Barat.
Menjelang dan selama bulan puasa kegiatan ini dilakukan di sebelas
Pasar Tradisional terhadap penjaja makanan-minuman dan pabukoan di Pasar
Raya Padang, Pasar Alai, Pasar Nanggalo, Pasar Tabing, Pasar Simpang
Haru, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Pagi Lolong, Pasar Banda Buek, Pasar
Belimbing, Pasar Baru Pauh, dan Pasar Tanah Kongsi, dari semua pasar
tradisional tersebut yang ditemukan menjual pangan olahan yang mengandung
bahan berbahaya (Rhodamin B) ada di Pasar Nanggalo
d. Peningkatan Pengawasan Bahan Berbahaya
Kegiatan pembinaan dan pengawasan terhadap peredaran Kosmetika
yang bekerja sama dengan BBPOM Padang pada bulan Maret 2019, yang
177
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
dilakukan di Jalan Hiligoo dan di Pasar raya Padang. Dalam Pengawasan ini
telah diamankan beberapa jenis kosmetik yang tidak memenuhi syarat (TMS),
antara lain:
Lipstick tidak ada izin edar (TIE), Bedak Tabur (TIE) dan Expire Date
(ED), Shampoo TIE, Maskara TIE, Pewarna Kuku (TIE). Pembinaan dan
pengawasan dilakukan terhadap pedagang/distributor/penjual kosmetik yang
disinyalir mengandung bahan berbahaya (Air Raksa, Hydroquinon diatas 2 %),
juga pengawasan terhadap Izin Edar Kosmetik, Legalitas Kosmetik (yang telah
terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan), dengan dilakukan kegiatan
pembinaan dan pengawasan terhadap kosmetik ini, diharapkan kosmetik yang
beredar terbebas dari bahan berbahaya.
178
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang ke jenjang yang lebih tinggi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 7.28
Data Pegawai yang Sedang Melanjutkan Pendidikan
di Lingkungan DKK Padang Sampai Tahun 2018
No Jenis Dikjut Jenjang Lk Pr Jumlah
1 PPDS Sp-1 - 2 2
3 Tubel Pusat S-2 - 2 2
Profesi - 2 2
4 Tubel Daerah Sp-1 1 2 3
S-1 - 3 3
5 Ibel S-2 1 1 2
Profesi - 1 1
S-1 1 2 3
D-4 - 7 7
D-3 - 11 11
TOTAL 3 33 36
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang melanjutkan
pendidikan sampai tahun 2018 sebanyak 36 orang, terdiri dari Pendidikan
lanjutan PPDS 2 orang, Tubel Pusat 4 orang, Tubel daerah 6 orang dan yang
mengikuti Ibel sebanyak 23 orang.
b. Pemberian Izin Praktek Kuliah Lapangan, Izin Pengambilan Data dan
Penelitian bagi Mahasiswa
Dinas Sejak tahun 2017 semua Institusi yang akan bekerjasama dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus membuat MOU dengan
Pemerintah Kota Padang Cq Bagian Kerjasama. Setelah ada MOU dengan
Pemko Padang kemudian ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
sesuai SKPD yang dituju.
Tahun 2018 dilaksanakan pertemuan dengan Institusi Pendidikan dalam
rangka mensosialisasikan pembuatan MOU dengan Pemko Padang dan
Pembuatan PKS dengan Dinas Kesehatan Kota, hal ini penting dilakukan
karena Dinas Kesehatan Kota Padang, Instalasi Farmasi Kota (IFK) dan 23
Puskesmas se Kota Padang merupakan tempat lahan Praktik Kuliah Lapangan,
pengambilan data dan penelitian bagi Institusi Pendidikan Kesehatan (negeri
maupun swasta) dan Institusi Non Kesehatan yang ada di Kota Padang.
179
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
180
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.29
Tenaga Kesehatan yang Mengikuti Program RPL
Tahun 2018
Pendidikan
No Unit Kerja Jenjang
Terakhir
1 Puskesmas Bungus SMF D-3 Farmasi
2 Puskesmas Nanggalo SMF D-3 Farmasi
3 Puskesmas Padang Pasir SMF D-3 Farmasi
4 Puskesmas Ulak Karang SPAG D-3 Gizi
181
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
182
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
SIP di Dinas Kesehatan Kota Padang adalah 175 orang dan mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 865 orang.
2) Registrasi Surat Izin Praktek Perawat (SIPP)
Pada tahun 2018 jumlah perawat yang mengurus Surat Praktik Perawat
(SIPP) di praktik mandiri adalah sebanyak 2 (dua) orang dan mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 19 (sembilan belas)
orang. Sedangkan jumlah perawat yang mengurus SIPP di luar praktik
mandiri/di fasilitas kesehatan pada tahun 2018 adalah sebanyak 1.026 orang
yang mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2017 sebanyak 2.003
orang.
3) Registrasi Surat Izin Praktik Terapis Gigi dan Mulut (SIPTGM)
Jumlah Terapis Gigi dan Mulut yang mengurus SIPTGM di fasilitas
kesehatan pada tahun 2018 adalah 55 orang dan mengalami peningkatan
dari tahun 2017 sebanyak 23 orang. Sedangkan terapis gigi dan mulut yang
mengurus Surat Izin Praktik Mandiri sebanyak 7 (tujuh) orang
4) Registrasi Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
Pada tahun 2018 jumlah Bidan yang mengurus Surat Izin Praktik Bidan
(SIPB) Mandiri sebanyak 63 orang dan Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) di
Fasyankes adalah sebanyak 405 orang, mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 285 orang.
5) Registrasi Surat Izin Praktek Tenaga Kefarmasian
Pada tahun 2018 jumlah apoteker yang mengurus SIPA di Dinas
Kesehatan Kota Padang adalah sebanyak 136 orang dan mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 138 orang.
Sedangkan Jumlah Tenaga Teknik Kefarmasian yang mengurus
SIPTTK di Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018 adalah 184 orang
yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 353
orang.
6) Registrasi Surat Izin Praktek Tenaga Gizi (SIP TGz)
183
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Pada tahun 2018 terdapat tenaga gizi yang mengurus SIPTGz sebanyak
71 orang yang mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun
2017 berjumlah 76 orang.
7) Registrasi Surat Izin Praktik Rekam Medis (SIPRM)
Pada tahun 2018 jumlah petugas Rekam Medis yang mengurus SIP
Rekam Medis adalah berjumlah 200 orang dan mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan tahun 2017 berjumlah 60 orang.
8) Registrasi Surat Izin Praktek Fisioterapis
Pada tahun 2018 jumlah Fisioterapis yang mengurus SIPF di Dinas
Kesehatan Kota Padang sebanyak 31 orang mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun 2017 berjumlah 12 (dua belas) orang.
9) Registrasi Surat Izin Praktek Refraksionis Optisien (SIP-RO)
Jumlah tenaga Refraksionis Optisien yang mengurus SIPRO di Dinas
Kesehatan Kota Padang Tahun 2018 adalah sebanyak 11 (sebelas) orang dan
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2017 adalah
sebanyak 14 (empat belas) orang. Peluang kerja tenaga Refraksionis
Optisien yaitu bekerja di Rumah Sakit maupun klinik pemerintah dan
swasta, karyawan optikal, industri lensa dan bingkai kacamata, optik
mandiri dan tenaga pengajar di bidang refraksi optisi.
10) Registrasi Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Lingkungan (SIP
Sanitarian)
Pada tahun 2018 jumlah SIPTS yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Padang adalah 15 (lima belas) orang yang mengalami penurunan
apabila dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 33 orang.
11) Registrasi Surat Izin Praktik Radiografer (SIP-Rad)
Jumlah Radiografer yang mengurus SIPR di Dinas Kesehatan Kota
Padang pada tahun 2018 adalah sebanyak 23 orang dan mengalami
penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 67 orang.
12) Registrasi Surat Izin Praktik Ahli Teknologi Laboratorium (Analis
Laboratorium)
184
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
185
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
keprofesian Psikolog Klinis. Pada tahun 2018 Dinas Kesehatan Kota Padang
mengeluarkan sebanyak 6 (enam) SIPPK
18) Registrasi Surat Izin Praktik Okupasi Terapis
Surat Izin Praktik Okupasi Terapis yang selanjutnya disingkat SIPOT
adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik
pelayanan Okupasi Terapi secara mandiri. Pada tahun 2018 tenaga Okupasi
Terapis yang mengurus Surat Izin Praktik ke Dinas Kesehatan Kota Padang
sebanyak 2 (dua) orang
19) Registrasi Surai Izin Praktik Tukang Gigi
Izin Tukang Gigi adalah bukti tertulis yang diberikan kepada Tukang
Gigi yang telah melaksanakan pendaftaran untuk melaksanakan pekerjaan
Tukang Gigi. Semua Tukang Gigi yang menjalankan pekerjaan Tukang Gigi
wajib mendaftarkan diri kepada pemerintah daerah kabupaten/kota
ataudinas kesehatan kabupaten/kota setempat untuk mendapat Izin Tukang
Gigi. Izin Tukang Gigi berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang
selama memenuhi persyaratan. Pada tahun 2018, Tukang Gigi yang
mengurus Izin Praktik ke Dinas Kesehatan Kota Padang sebanyak 2 (dua)
orang.
f. Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Perencanaan kebutuhan SDMK adalah proses sistematis dalam upaya
menetapkan jumlah dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi suatu wilayah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Tujuan perencanaan ini untuk menghasilkan rencana kebutuhan SDMK yang
tepat meliputi jenis, jumlah dan kualifikasi sesuai kebutuhan organisasi
berdasarkan metode perencanan yang sesuai dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah tersedianya
Dokumen Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Padang Tahun 2018 dan diharapkan dokumen ini bisa dijadikan acuan
g. Penyelenggaraan Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi
Internsip adalah proses pemantapan mutu profesi dokter dan dokter gigi
untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara
186
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
187
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.31
Jumlah Kepesertaan JKN Kota Padang Perbulan Tahun 2018
Jumlah Peserta Non PBI Jumlah Peserta PBI
Bulan Total
PPU PBPU BP Jumlah APBD Panti APBN Jumlah
Januari 411.166 77.093 150 200.942 278.185 689.351
Susulan
4.024 4.024
Desember
Februari 406.061 77.064 150 200.954 278.168 684.229
Susulan
3.841 3.841
Januari
Maret 258.722 110.657 39.674 409.053 77.115 150 201.103 278.368 687.421
Susulan
465 3.122 14 3.601 215 215 3.816
Februari 1
April 264.657 113.596 39.770 418.023 77.091 150 200.992 278.233 696.256
Susulan
4.069 2.868 31 6.968 6.968
Maret
Mei 265.116 112.358 39.620 417.094 77.062 150 200.935 278.147 695.241
Susulan April 3.239 3.239
Susulan
232 232
Februari 2
Juni 269.151 126.797 39.687 435.635 77.103 150 200.977 278.230 713.865
Susulan Mei 2.850 2.850
Susulan
41 41
Februari 3
Juli 402.447 77.077 150 201.011 278.238 680.685
Susulan Juni 2.144 2.144
Agustus
269.745 117.397 39.813 426.955 77.071 150 200.803 278.024 704.979
Susulan Juli 2.662 2.662
September 267,448 116.865 39.783 424.096 77.073 150 200.688 277.911 702.007
Susulan
3.286 5 3.291
Agustus
Oktober 269.149 117.201 39.766 426.116 77.063 131 200.320 277.599 703.715
Susulan
2.628 182 2.810
September
November 268.701 119.252 40.000 427.953 77.102 131 199.844 277.077 705.030
Susulan
2.653 286 2.939
Oktober
Desember 270.606 118.841 40.028 429.475 77.104 131 201.419 278.654 708.129
Susulan
0 111 111
Oktober 2
Susulan
2.435 3.308 5.743
November
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah Peserta JKN yang terdaftar di
BPJS Kesehatan naik turun setiap bulannya, hal ini disebabkan karena adanya
peserta mandiri yang menunggak langsung di non aktifkan, jika peserta
188
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
415000
412.447 409.722
410000406.370 406.388 407.495 406.976
405.738
405000 407.675 407.611 406.516
400.707
405.789
400000
395000
390000
189
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Tabel 7.32
Jumlah Kunjungan dan Rujukan Peserta JKN
Berdasarkan Jenis Kelamin Se Kota Padang tahun 2018
190
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.64
Kunjungan Peserta JKN Per Puskesmas
Di Kota Padang Tahun 2018
60000
46.483
50.048
30.007 35.549
4000029.734
25.338 23.475 22.618 23.435
17.101 21.768 25.205
20000 13.073 16.339 17.559 12.492
17.645
21.508 12.927 7.963
17.714 16.509 10.060
0
Padang…
Pemanc…
Rawang…
Dadok…
Ulak…
Seb.…
Lb.…
Pegambi…
Lb.…
Lapai
Air Tawar
Alai
Ambacang
Lb. Buaya
Kuranji
Bungus
Belimbing
Pauh
Air Dingin
Nanggalo
Ikur Koto
Andalas
Anak Air
Grafik diatas menggambarkan kunjungan peserta JKN per Puskesmas,
dimana urutan teratas adalah Puskesmas Andalas 50.048 kunjungan, disusul
Puskesmas Lubuk Buaya 46.483 kunjungan dan Puskesmas Pauh 35.549
kunjungan. Tingginya kunjungan di 3 (tiga) Puskesmas tersebut sangat
berpengaruh terhadap besarnya jumlah kapitasi yang ada di masing-masing
Puskesmas. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, kunjungan tertinggi
Puskesmas Lubuk Buaya, Andalas dan Pauh mengalami sedikit peningkatan
kunjungan.
c. Rujukan Peserta JKN
Jumlah rujukan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada
Puskesmas se Kota Padang tahun 2018 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 7.65
Rujukan Peserta JKN Per Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2018
191
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
15000
11.506
9.043
10000 9.711
5.828 5.348 6.147
4.702 5.158 4.653 5.001 5.119
5000 4.871 2.835 6.455 3.175 2.232
2.502 4.635 5.025
2.791 3.755 1.920 1.415
0 Ulak…
Lb.…
Pegambir…
Lb.…
Seb.…
Pemancu…
Padang…
Rawang…
Dadok…
Air Tawar
Lapai
Kuranji
Ambacang
Pauh
Lb. Buaya
Belimbing
Bungus
Ikur Koto
Alai
Andalas
Air Dingin
Nanggalo
Anak Air
Pada tahun 2018 ini, Puskesmas yang terbanyak memberikan rujukan pada
peserta JKN adalah Puskesmas Andalas sebanyak 11.506 rujukan, meningkat
dibanding tahun 2017 sebanyk 7.529 rujukan dan disusul oleh Puskesmas
Lubuk Buaya 9.711 rujukan, meningkat juga dibanding tahun 2017 sebanyak
7.088 rujukan dan Puskesmas Padang Pasir sebanyak 9.043 rujukan.
Untuk kunjungan dan rujukan masyarakat miskin perbulan di Kota Padang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.33
Kunjungan dan Rujukan Jaminan Kesehatan Nasional
Masyarakat Miskin Sekota Padang Tahun 2018
Kunjungan Rujukan
Rujukan
Bulan PBI PBI PBI PBI
Jumlah Jumlah (%)
APBN APBD APBN APBD
Januari 15.312 7.189 22.501 1.765 1.147 2.912 12.94
Februari 13.138 6.370 19.508 1.725 854 2.579 13.22
Maret 13.368 6.746 20.114 1.834 905 2.739 13.62
April 14.699 7.626 22.325 2.183 1.216 3.399 15.23
Mei 15.183 7.419 22.602 3.108 1.523 4.631 20.49
Juni 10.470 5.073 15.543 1.720 816 2.536 16.32
Juli 15.928 7.629 23.557 2.934 1.416 4.350 18.47
Agustus 14.999 7.660 22.659 3.216 1.564 4.780 21.10
September 14.604 8.420 23.024 3.314 1.407 4.721 20.50
Oktober 16.570 8.391 24.961 3.041 1.528 4.569 18.30
November 15.813 7.837 23.650 3.214 1.630 4.844 20.48
Desember 15.685 7.951 23.636 3.117 1.735 4.852 20.53
Jumlah 175.769 88.311 264.080 31.171 15.741 46.912 17.76
Jika dilihat dari tabel di atas, kunjungan masyarakat miskin terbanyak pada
bulan Oktober 2018 dan untuk rujukan terbanyak pada bulan Agustus 2018.
Untuk total kunjungan masyarakat miskin Kota Padang tahun 2018 sebanyak
192
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Grafik 7.66
Sepuluh Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta JKN
Puskesmas se Kota Padang Tahun 2018
193
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Myopia
194
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kunjungan peserta baru PBI
APBN paling banyak pada Puskesmas Seberang Padang yaitu sebanyak 4.473
orang dan kunjungan baru PBI APBD paling banyak juga pada Puskesmas
Andalas yaitu sebanyak 2.049 orang.
7.5.4 Seksi Sarana dan Alat Kesehatan
Pelaksanaan kegiatan pada seksi Sarana dan Alat Kesehatan Tahun 2018
didukung oleh APBD Kota Padang Tahun 2018 dan APBN Kementerian
Kesehatan (DAK) Tahun 2018. Adapun pencapaian program pada seksi Sarana
dan Alat Kesehatan yang bersumber APBD Kota Padang dan bersumber DAK
tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 7.35
Realisasi Kegiatan Berdasarkan Pembiayaan Bersumber APBD dan
DAK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2018
Total Nilai Aset Realisasi Sumber
No Kegiatan APBD Kota (Rp) Fisik % Dana
1 Pembangunan
1. Pembangunan Puskesmas Pegambiran 1.975.561.000,- 100 APBD
2. Pembangunan Puskesmas Andalas 1. 234.827.000,- 100 APBD
3. Pembangunan Puskesmas Lapai 1.282.909.000,- 100 APBD
4. Pembangunan Puskesmas Anak Air 98.729.000,- 100 APBD
5. Pembangunan Pustu Kalumbuk 245.823.000,- 100 APBD
6.Pembangunan Ruangan Pelayanan DBH CHT 216.040.000,- 100 APBD
7.Pembangunan Pematangan Lahan untuk 978.736.000.- 100 APBD
Pembangunan Puskesmas Lolong Belanti
2 Rehabilitasi Puskesmas
1. Rehabilitasi Puskesmas Pauh 2.339.869.000.- 100 DAK
2. Rehabilitasi Puskesmas Nanggalo 192.864.000.- 100 APBD
3. Puskesmas Padang Pasir 197.772.000,- 100 APBD
4. Rehabilitasi Puskesmas Seberang Padang 208.530.000,- 100 APBD
5. Rehabilitasi Pustu Koto Baru Bungus 190.303.000.- 100 APBD
6. Rehabilitasi Pustu Koto Gadang Bungus 194.054.000,- 100 APBD
7. Rehabilitasi Pustu Piai 192.931.000,- 100 APBD
8. Rehabilitasi Pustu Limau Manis Selatan 193.888.000,- 100 APBD
9. Rehabilitasi Pustu Nipah 174.607.000,- 100 APBD
10. Rehabilitasi Poskeskel Sungai Sapih 189.971.000.- 100 APBD
11. Rehabilitasi Poskeskel Sungai Lareh 124.841.000,- 100 APBD
12. Rehabilitasi Poskeskel Bukit Gado-gado 218.331.000.- 100 APBD
195
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
1.1 Sekretariat
1.1.1 Sub Bagian Umum
1.1.1.1 Masalah
a. Masih ada PNS yang membuat usulan DUPAK persemester/sesuai dengan
aturan sehingga ada berkas kenaikan pangkat ASN DKK Padang yang
tidak bisa diproses dan dikembalikan oleh BKPSDM Kota Padang
b. Masih belum tepat waktunya pegawai membuat dan memasukkan
realisasi SKP per bulan
c. Masih adanya PNS di lingkungan DKK Padang yang belum memahami
nama jabatan nya sesuai dengan Permenpan nomor 25 tahun 2016
d. Masih ada PNS yang terlambat dalam memberikan berkas untuk pensiun
sesuai dengan BUP
e. Tidak semua jabfung yang ada di DKK Padang ada tim penilai jabfungnya
karena jumlah PNS dengan jabfung tersebut kurang
f. Adanya kekurangan anggaran untuk pelaksanaan service sehingga
terkendala dalam pelaksanaan service kendaraan dan keterlambatan dalam
menaikkan SPJ
1.1.1.2 Upaya yang Dilakukan
196
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
masing dan entri realisasi kegiatan SKP per bulan tepat waktu karena akan
197
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
i. Menyurati PNS yang sudah memasuki BUP agar segera memasuki berkas
pensiun agar proses pensiun yang bersangkutan bisa diproses tepat waktu.
j. Bagi jabfung yang tidak ada tim penilainya di DKK terutama jabfung
198
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
199
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
200
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
201
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
202
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
203
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
204
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
205
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
206
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
1.3.1.1 Masalah
a. Masih ada Puskesmas yang belum mencapai target untuk ketepatan dan
kelengkapan SKDR
b. Belum semua specimen Campak diambil darahnya, karena adanya
penolakan dari orang tua dan specimen yang dikirim belum semua
didapatkan hasilnya
c. Cakupan imunisasi untuk bayi, batita dan juga BIAS terhadap anak
sekolah belum tercapai, begitu juga untuk pencapaian kampanye massal
MR. Hal ini terjadi karena adanya isu halal/haram terhadap vaksin dan
adanya fatwa MUI bahwa untuk melakukan imunisasi harus ada
persetujuan orang tua serta ketakutan adanya efek samping imunisasi
d. Masih ada jemaah yang datang terlambat untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan haji sehingga terlambat dilakukan vaksinasi meningitis dan
jemaah tertunda keberangkatannya
e. Jemaah haji masih banyak yang belum mengembalikan K3JHnya
1.3.1.2 Upaya yang Dilakukan
a. Komitmen petugas dalam ketepatan dan kelengkapan SKDR
b. Komitmen petugas dalam melakukan kegiatan surveilan Campak
sehingga specimennya semua dapat dikirimkan dan juga kordinasi dengan
pihak propinsi untuk mengetahui hasilnya
c. Meningkatkan kordinasi dengan lintas sektor dengan mengirimkan surat
edaran dan surat untuk mendukung kegiatan program imunisasi serta
pertemuan untuk kordinasi dan sosialisasi ke lintas sektor terkait terutama
dinas pendidikan dan kamenag
d. Melalukan evaluasi dan validasi data imunisasi serta melaksanakan
sweeping dan DOFU(Drop Out Follow Up) imunisasi oleh puskesmas
e. Melibatkan sektor swasta seperti rumah sakit dan klinik dalam membantu
kegiatan imunisasi
f. Mengoptimalkan pemakaian kartu imunisasi
g. Mengkolaborasikan kegiatan imunisasi dengan pelayanan vitamin A dan
kegiatan Puskesmas yang lainnya
207
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
208
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
209
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
e. Melakukan rapat dengan tim pokja TB HIV dengan sektor terkait untuk
pencegahan penularan serta membuat kesepakatan kalau pencegahan HIV
AIDS merupakan tugas dari semua sektor sesuai dengan kompetensinya
f. Untuk menjaring kasus dilakukan mobile VCT oleh petugas puskesmas
baik pada kelompok bumil dan kelompok beresiko. Mobile juga dilakukan
dengan kerjasama Dinas Kesehatan dan Pol PP, sehingga setiap razia Pol
PP melakukan kerjasama untuk tes HIV pada pasangan yang tertanggap
g. Tahun 2018 Puskesmas Bungus mendapat bimbingan program HIV dari
Yayasan Kasih Suwitno (YKS) khusus untuk layanan LSL dan kelompok
resiko, jika ada kendala maka tim dari YKS langsung turun melakukan
kunjungan ke lokasi binaan baik terhadap input data maupun analisa data
h. Membentuk bundo peduli jentik tingkat kelurahan dan tim serdadu jentik
di sekolah
i. Penyuluhan kepada masyarakat tentang tatalaksana kasus gigitan HPR dan
pencegahannya serta sosialisasi dengan petugas rumah sakit dan klinik
serta bidan swasta, karena pertolongan pertama masyarakat banyak yang
datang ke bidan atau klinik pratama
j. Koordinasi dengan dinas peternakan setempat baik tingkat kota maupun
tingkat kecamatan untuk pemberantasan hewan penular rabies
k. Sosialisasi dengan petugas puskesmas dan dokter umum tentang
tatalaksana pnemonia dan target Pnemonia yang baru
l. Sosialisasi deteksi dini hepatitis pada tenaga kesehatan baik dengan kepala
puskesmas, petugas P2M dan petugas KIA. Disamping itu Dinas
Kesehatan juga sudah menyediakan format pelaporan untuk kroscek data
ibu hamil yang dites dan memantau yang positif agar anaknya juga
dipantau sampai umur 9 bulan untuk di tes ulang lagi walaupun sudah
dapat vaksin HB 0 dan HbIg
m. Penyelidikan epidemiologi malaria oleh petugas puskesmas dengan
koordinator petugas dari Dinas Kesehatan. Setiap kasus malaria positif
maka dilakukan pemeriksaan kontak pada 25-30 orang yang tinggal
disekitar penderita termasuk anggota keluarganya
210
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
211
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
212
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
213
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
214
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
215
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
1.5.1.1 Masalah
a. Masih ada ditemukan di sarana pelayanan kefarmasian, dimana pelayanan
tersebut dilakukan bukan oleh yang berwenang
b. Izin Operasioanl Apotek atau lazimnya disebut dengan Surat Izin Apotek
(SIA) sudah habis masa berlakunya sesuai dengan Permenkes No. 9 tahun
2017 tentang Apotek
c. Tidak ditemuakan tenaga kefarmasian (Apoteker atau TTK) di sarana
d. Faktur Pesanan Obat/Surat Pesanan (SP) sudah ditanda tangani oleh
Apoteker Penanggung Jawab Apotek (APA) dalam keadaan kosong dalam
jumlah banyak
e. Pendistribusian obat maupun obat Keras yang tidak jelas
216
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
217
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
218
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
219
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
220
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
221
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
222
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
223
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018 EDISI 2019
BAB IX PENUTUP
224