Anda di halaman 1dari 227

KEWIRAUSAHAAN

(entrepreneurship)
LATAR BELAKANG

Salah Satu Indikator:


Suatu Negara Mampu Membangun
Apabila Memiliki > 2 % Wirausaha
(Sumber: PBB)
PENGERTIAN
Entrepreneur : orang yang menciptakan
pekerjaan yang berguna
bagi diri sendiri.
Entre berasal dari kata entrependere
(bahasa France)
artinya sebuah usaha yang berani dan
penuh resiko (sulit).
Entrepreneur orang yang mampu mengolah sumber daya
yang ada menjadi suatu produk yang
mempunyai nilai;
orang yang mampu mencari keuntungan dari peluang
yang belum digarap orang lain.
PENGERTIAN (lanjutan)
 Kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses.

 Kemampuan untuk menciptakan sesuatu


yang baru dan berbeda melalui pemikiran
kreatif dan tindakan inovatif demi
terciptanya peluang (Peter Drucker)
PENGERTIAN (lanjutan)

 Kreativitas : kemampuan mengembangkan ide


dan cara - cara yang baru dalam memecahkan
masalah dan menemukan peluangthinking
( new
things )

 Inovasi : kemampuan menerapkan kreativitas


dalam rangka memecahkan masalah dan
menemukan peluangdoing
( new things)
Fungsi dan Peran
Kewirausahaan

 Mikro : Inovator dan Inventor


 Makro : Penciptaan lapangan kerja,
pemerataan kekayaan, pewujudan
kemakmuran
Jiwa dan Sikap
Kewirausahaan
 Percaya Diri  penuh keyakinan, optimis, berkomit-
men, disiplin dan tanggung jawab
 Inisiatip  energik, cekatan dalam bertindak, dan
aktif
 Memiliki motif berprestasi,  orientasi pada hasil, dan wawasan ke
depan
 Memiliki jiwa pemimpin,  dapat dipercaya, tangguh dalam
Indikatornya diantaranya bertindak

 Berani mengambil resiko


dengan penuh perhitungan.

 Orisinalitas, punya
referensi yang cukup.
Modal Kewirausahaan

 Modal Intelektual (Pengetahuan, dan


Ketrampilan)
 Modal Sosial dan Moral ( Kejujuran, integritas,
menepati janji, kesetiaan, dll.
 Modal Mental
 Modal Material (Uang dan Barang)
Proses Kewirausahaan

 Tantangan
 Gagasan, Kemauan, Dorongan
berinisiatip (proses berpikir kreatif dan
bertindak inovatif)
 Imitasi dan Duplikasi
 Pengembangan
 Penciptaan hal baru
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

DREAM
1. START WITH A DREAM

Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-


kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam "
intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja
dan berusaha. "Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu
potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.

Tidak ada salahnya kita memulainya dengan impian, asal


dengan impian itu kita berusaha keras untuk dapat
mewujudkannya.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

LOVE
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES

Dalam kegiatan apapun yang kita lakukan,


ada 2 (dua) hal yang dapat membuat kita
memahaminya dengan baik, yaitu :
Enthusiastism (Antusias)
Persistence (Keuletan)
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

Antusias membuat kita selalu


berusaha mencari pemecahan
masalah dan tidak berhenti mencoba.
Keuletan membuat halangan yang
ada di depan dapat ditembus
walaupun harus melalui proses yang
tidak sebentar.

Kedua hal yang kita lakukan inilah


yang akhirnya membuat kita
mencintai dan menjiwai bidang
usaha yang kita geluti.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

LEARN
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS

Prinsip ekonomi adalah dengan


pengorbanan yang sekecil-kecilnya
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.
Pelajaran paling dasar dalam bisnis adalah:
“beyond the buy low – sell high – pay late
– collect early”
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

RISKS
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS

Peter F. Drucker, pernah menulis dalam Innovation


and Entrepreneurship bahwa, "Setiap orang yang
memiliki keberanian untuk mengambil keputusan
dapat belajar menjadi wirausaha, dan berperilaku
seperti wirausaha. Sebab (atau maka)
kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada
gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada
konsep dan teori, bukan pada intuisi".
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP
Pendapat dari ahli yang lain mengatakan:
“The gain that you will able to achieve is
directly proportional to the risks taken”

Seorang wirausaha adalah seorang yang selalu


mencoba peruntungannya. Resiko merupakan
teman hidup bagi seorang wirausaha. Yang
terpenting adalah bagaimana ia mampu
mengelola resiko itu dengan baik dan terukur.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP
BELIEF
5. SEEK ADVICE BUT FOLLOW YOUR BELIEF

Mungkin keberanian lah yang membuat kita


memulai sebuah usaha.
Tapi ingat, bahwa sebanyak apapun kita
berkonsultasi dengan konsultan, bertanya
kepada para pakar, belajar dari buku-buku,
yang paling penting adalah ikuti kata hati.
Naluri dan intuisi bisa menuntun kita kepada
arah yang paling logis dari kegiatan yang
akan kita lakukan.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

UNDERSTANDING
6. SALESMANSHIP & CUSTOMER UNDERSTANDING

Jiwa dari wirausaha adalah bagaimana kita mampu menjual barang


atau jasa yang kita hasilkan. Sebaik apapun seorang wirausaha,
hanya akan dilihat dari berapa banyak ia mampu menjual produk
usahanya.
Memahami konsumen adalah cara agar produk
yang dihasilkan dapat diserap oleh pasar. Kita
tidak bisa menjual produk yang menurut kita baik
sementara pasar menilai sebaliknya.

Jadi, punyai kemampuan menjual dan pahami


konsumen anda.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

WORKING
7. WORKING HARD & smart

Orang yang sukses adalah orang selalu mencurahkan


seluruh waktunya untuk mengembangkan usahanya.
Usaha yang baru memerlukan banyak perhatian dari
pemilik usaha.
Kalau perlu kerja 7 hari seminggu, 18 jam per hari.
Kerja keras juga harus diseimbangkan dengan kerja
cerdas. Artinya jangan bekerja keras tetapi hasilnya
tidak ada atau tidak memuaskan.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

FRIENDSHIP
8. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE

Teman merupakan langkah awal membangun


jaringan. Semakin banyak seorang wirausaha
mempunyai teman di mana saja akan
memperbesar peluangnya untuk dapat maju
dan berkembang.
Teman juga dapat menjadipartner yang baik
dan solid, karena kita sudah lebih kenal dengan
watak dan perilakunya.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

9. DEAL WITH FAILURE


Gagal adalah dinamika dari kehidupan.
Seorang wirausaha melihat masalah atau
kegagalan sebagai peluang untuk
memperbaiki dan mencoba kembali
gagasan atau ide yang ada bahkan
merumuskan peluang yang baru agar hasil
yang dicapai dapat lebih maksimal.

Wirausaha yang tangguh adalah mereka


yang selalu bangkit dari kegagalan, dan
menjadikan kegagalan itu sebagai hasil
pembelajaran yang membuat mereka lebih
teruji di masa depan.
10 STEPS TO ENTREPRENEURSHIP

10. JUST DO IT NOW


Langkah terakhir inilah yang merupakan batu
loncatan seorang wirausaha. Apakah ide atau
gagasan yang ada dalam benak mereka hanya
sebatas angan-angan semata atau mereka akhirnya
berkeyakinan bahwa peluang sukses itu harus
segera diwujudkan.

LAKUKAN SEKARANG JUGA !


HAL YANG DIHADAPI WIRAUSAHA

Menurut Poppy King, wirausaha


muda dari Australia yang terjun ke
bisnis sejak berusia 18 tahun, ada
3 (tiga) hal yang selalu dihadapi
seorang wirausaha di bidang
apapun, yakni:
 Obstacle (hambatan)
 Hardship (kesulitan)
 Very Rewarding Life (imbalan
yang memukau)
HAL YANG DIHADAPI WIRAUSAHA

Menelusuri sejarah masa lalu dapat memberikan


gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan
seseorang.
Terdapat sejumlah pengalaman hidup: hambatan
dan kesulitan yang pernah kita hadapi dan
bagaimana kita mengatasinya, kegagalan dan
keberhasilan, kesenangan dan keperihan, dan lain
sebagainya.
Namun, karena semuanya sudah berlalu, maka tidak
banyak lagi yang dapat dilakukan untuk mengubah
semua itu. Kita harus menerimanya dan
memberinya makna yang tepat serta
meletakkannya dalam suatu perspektif masa kini
dan masa depan.
HAL YANG DIHADAPI WIRAUSAHA
Masa kini menceritakan situasi nyata dimana kita
berada, apa yang telah kita miliki, apa yang belum
kita miliki, apa yang kita nikmati dan apa yang
belum dapat kita nikmati, apa yang menjadi
tugas dan tanggung jawab kita dan apa yang
menjadi hak asasi kita sebagai manusia, dan lain
sebagainya.
Dengan menyadari keberadaan kita saat ini, kita
dapat bersyukur atau mengeluh, kita dapat
berpuas diri atau menentukan sasaran berikutnya,
dan seterusnya.
HAL YANG DIHADAPI WIRAUSAHA

Masa depan memberikan harapan, paling tidak


demikianlah seharusnya bagi mereka yang beriman
berkepercayaan.
Bila kita memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan,
dan masih berada pada situasi dan kondisi yang belum
sesuai dengan cita-cita atau impian kita, maka adalah
wajar jika kita mengharapkan masa depan yang lebih
baik, lebih cerah, lebih menyenangkan.
Sebab selama masih ada hari esok, segala kemungkinan
masih tetap terbuka lebar (terlepas dari pesimisme atau
optimisme mengenai hal itu).
HAL YANG DIHADAPI WIRAUSAHA

Jelas bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan bertalian
langsung dengan daya imajinasi kita.
Dan di dalam masa-masa itulah segala hambatan (obstacle ),
kesulitan hardship
( ), dan kesenangan atau suka cita very
(
rewarding life ) bercampur baur jadi satu.
Jika Poppy King mengatakan bahwa ketiga hal itulah yang
dihadapi oleh seorang wirausaha dalam bidang apapun,
maka bukankah itu berarti bahwa kewirausahaan adalah
untuk semua orang? Siapakah manusia di muka bumi ini yang
tidak pernah menghadapi hambatan dan kesulitan untuk
mencapai cita-cita dan impiannya?
Technopreneurship
Dirangkum dari: D. Moh. Rosyid, Iwan Sudrajat, dan lain-lainnya
Click to add title

Penyakit menular
berbahaya bagi anak
muda kita  mentalitas
PEGAWAI
Click to add title

Pendidikan kita sejak SD


– PT hanya membentuk
mental PEGAWAI
Click to add title

Semakin lama
bersekolah/kuliah
malah semakin tidak
mandiri
Click to add title

Anak muda sekarang


kurang BERANI
menghadapi
keGAGALan
Click to add title

Anak muda sekarang


kurang BERANI
menghadapi
keGAGALan
Click to add title

Lulus kuliah pilihan


utama jadi PEGAWAI –
cukup nyaman dan “ringan”
Click to add title

Akar Korupsi :
"Wani piro ?”
Click to add title

Jadi PEGAWAI – tetapi


ingin KAYA RAYA
Click to add title

Saatnya
BERUBAH
Mental ragu-ragu, takut dan
konsumtif

Hijrah
Mental mandiri, berani
dan produktif
Otak KIRI

Hijrah
Otak KANAN
Jadi PEGAWAI

Hijrah
Jadi PENGUSAHA
Techno
√ Entrepreneur
Wirausaha

Technopreneur
Wirausaha berbasis teknologi
Definisi
• Technopreneurship  hasil penggabungan antara
“Technology” dan “Entrepreneurship”
• Integrasi: Teknologi, Inovasi dan Kewirausahaan
• Tindakan mengubah "sesuatu" menjadi sumber
daya bernilai tinggi memanfaatkan ide-ide dan
penerapan iptek dalam pengembangan usaha
• Kewirausahaan adalah bagian dari Teknologi
• Perusahaan di mana teknologi memainkan peran
penting dalam kegiatannya
Definisi (lanjutan)

• Proses rekayasa masa depan seorang individu,


organisasi atau bangsa
• Penerapan penemuan terbaru hasil inovasi dan
pengembangan iptek
• Pembuatan produkhi-tech atau memanfaatkan
teknologi tinggi untuk menghasilakn produk
bagi konsumen
• Pemanfaatan teknologi guna menghasilkan
keuntungan
Tempe Indonesia
Japan America

Belgia Italy Portugis Spain Perancis


Technopreneurship

Technopreneurship, adalah suatu kemampuan untuk :


memanfaatkan keahlian/disiplin ilmunya untuk bisnis
menangkap peluang untuk penciptaan bisnis.
melalui invensi diubah menjadi inovasi yang memberikan
peluang besar untuk menjadi bisnis
mengidentifikasi inovasi yang dapat diubah menjadi kekayaan.
memanfaatkan kesempatan melawan banyak rintangan
mengubah produk yang dapat bersaing baik di pasar dunia
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat

Sehingga, membutuhkan
keberanian, pengetahuan, kecerdikan dan ketekunan, keterampilan
dan pengalaman.
praktek / training / kursus kewirausahaan dalam kurikulum
pendidikan secara sistematis
Technopreneur Mindset

Pandangan konvensional
Pencari kerja
Keyakinan

Perubahan pandangan (mindset)


Menciptakan lapangan kerja dengan
memanfaatkan iptek
Wawasan bisnis teknologi sejak dini
Target Technopreneur

Pengusaha
Inovatif

Technopreneur
Produk Inovatif
Inovasi

Inovasi:
pembaruan (dihasilkan dari proses kreatif dan sosial)
yang memberikan kemanfaatan sosial ekonomi.

Kata kunci :
• Kreativitas untuk pembaruan ( perbaikan)
• Diimplementasikan dan memberikan nilai
kemanfaatan nyata (komersial, ekonomi, sosial).
10 Elemen Inovasi Bisnis
Keuangan Proses. Penawaran Delivery
(Offering)
1. Model Bisnis 3. Proses Inti(Core 5. Kinerja Produk 8.Channel
(Business Model) Process) (Product Performance) Bagaimana
Bagaimana Bagaimana Bagaimana menyampaikan
mendapatkan memberikan nilai merancang penawaran penawaran ke pasar
imbalan tambah terhadap inti
yang ditawarkan 9.Brand
2. Jaringan 6. Sistem Porduk Bagaimana
(Networking) 4. Enabling Process (Product System) mengkomunikasikan
Bagaimana Bagaimana Bagaimana penawaran
membentuk mendukung porses meningkatkan
kepemilikan inti penawaran inti 10.Customer
. Experience
7. Layanan(Service) Bagaimana
Bagaimana tetap mengintegrasikan
berhubungan dengan hubungan
pelanggan setelah pelanggan
Sumber : Doblin Group (Larry Keeley) pembelian keseluruhan
Contoh: 10 Jenis Inovasi
1. Business model 5. Product performance
how the enterprise makes money basic features, performance and functionality

2. Networking 6. Product system


enterprise’s structure/ extended system that surrounds an offering
value chain
7. Service
how you service your customers

Finance Process. Offering Delivery


Business Networking Enabling Core Product Product Service Channel Brand Customer
model process process performance system experience

8. Channel
how you connect your offerings
3. Enabling process to your customers
assembled capabilities
9. Brand
how you express your offering’s
4. Core process benefit to customers
proprietary processes that add value

10. Customer experience


how you create an overall
experience for customers
Sumber : Rotman (2006)
Invensi vs. Inovasi

Technology (invention) Business (innovation)

Valley of
Death
Peluang

Invention Process Innovation Process


Ide / Gagasan Menentukan Produk

Penjabaran Ide/Konsep Bisnis Plan

Kelayakan (Kajian) Opportunity Product Dev.

Pilot Produk Uji Pasar

Patent Uji Jual

Laporan Keuntungan Usaha


(R&D based) (business based)
Invention & Innovation Process

Market Pull

Inkubasi
Prototype (Bisnis Teknologi) Produksi Massal

Technology
Push

Proses Invensi Proses Inovasi


i-tech Incubation Program

Pre - Incubation Pasca


Incubation Incubation
Entrepreneur

Entrepreneur
Innovative
Sinergi Aksesibilitas
Kemitraan, Alih Teknologi Produksi
Temu Bisnis Massal

1 2 3

ABG Partnership Fisik : Room etc Mass Production


Sinergi Kemitraan Non Fisik : Trial Techno Park
(Workshop, FGD, etc) Production, Training, Accesibility
InTIM on-line Mentoring, Alpha
(Technology Push / Test, Beta Test
Market Pull)
Financial
Intermediator Principal

Aksesibilitas
(pasar, teknologi, modal)

Ruang Inkubasi

Student Innovative
Entrepreneur Entrepreneur
etc (technopreneur)

Training Uji Produksi


Bisnis Mentoring
Teknologi Uji Konsumen
Uji Jual
i-tech Tenant

PT. Medixe Sekawan Utama Technology Push, In-Wall

Produk : Alat Penginkubasi (inkubator) Bayi Graduate

Ir. Ramadita Budhi


i-tech Tenant

CV. Nanotech Indonesia Technology Push, In-Wall

Produk : Mesin Pembuat Nano Partikel

Dr.Nurul Taufiqurahman
7+1 KEBIASAAN YANG
SANGAT EFEKTIF (Stephen Covey)
PENDAHULUAN

1. Etika Karakter
integritas, rendah hati, setia, berani, adil, sabar,
sopan, sederhana dan rajin  HUKUM UTAMA:
“berbuatlah pada orang lain seperti apa yang kamu
kehendaki mereka perbuat kepadamu ”
2. Etika Kepribadian
citra masyarakat, sikap perilaku, ketrampilan,
penampilan, dan teknik berkomunikasi
Integrasi dari kedua Karakter tersebut  merupakan
KUNCI KEBERHASILAN
3. Kekuatan Paradigma
 cara pandang  persepsi, mengerti, menafsir
sumber dari Cara Berpikir & Cara Bertindak
Ilustrasi-1: Kita amati gambar wajah seorang wanita berikut.

4. Kekuatan Perubahan Paradigma


Ilustrasi-2: Di Kereta api kita mendapati anak-anak yang demikian ribut,
bagaimana perasaan kita ??
7 KEBIASAAN YANG SANGAT
EFEKTIF

KETERGANTUNGAN Jadilah Proaktif


kemenangan pribadi Merujuk pada Tujuan akhir
Dahulukan yang utama
KEMANDIRIAN Berpikir Menang/Menang
kemenangan publik Mengerti -- Dimengerti
Wujudkan Sinergi
KESALINGTERGANTUNGAN Asahlah Gergaji
1. JADILAH PROAKTIF (andalah penciptanya)
Be Proactive

Ada dua Lingkaran yang ada pada diri kita:


1
1. Lingkaran Kepedulian.
mencakup hal-hal yang kita pedulikan
2 2. Lingkaran Pengaruh.
mencakup hal-hal diluar kontrol kita, tetapi
sebenarnya kita dapat perbuat sesuatu
terhadapnya.

Makin kita bisa bersikap PROAKTIF, akan makin besar pula


Lingkaran Pengaruh kita, yang berarti akan makin besar
pengaruh kita terhadap lingkungan kita, karena
makin banyak yang bisa kita perbuat.

Proaktif ≠ Reaktif
2. MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR
(kepemimpinan)
Begin with the End in Mind

Dasar Pemikiran: Segalanya diciptakan dua kali -- mental & fisik

Kebiasaan ke-2 ini mengarah pada sikap Kepemimpinan 


seorang pemimpin harus mampu memberikan visi/arah tujuan
dan “kompasnya”  berupa seperangkat prinsip/pedoman 
kepada anggotan/masyarakatnya.

PEMIMPIN berbeda dengan MANAJER


Manajemen yang efisien harus didukung Kepemimpinan yang efektiv
3. DAHULUKAN YANG UTAMA (manajemen)
Put First Things First

Hal-hal yang paling penting


tidak pernah boleh berada di bawah kekuasaan
hal-hal yang tidak penting (Goethe)

Matriks Manajemen Waktu  Empat Kuadran


Kuadran I - Penting dan Genting
Kuadran II - Penting tetapi Tidak Genting
Kuadran III - Tidak Penting tetapi Genting
Kuadran IV - Tidak Penting dan Tidak Genting
4. BERPIKIR MENANG-MENANG
Think Win Win

Jika kita (ingin) menang bukan berarti lawan kita harus


kalah

Kemenangan dapatnya dinikmati oleh kedua belah pihak


Adanya keinginan mulia untuk memperoleh
MANFAAT BERSAMA
Jadilah manusia yang berprinsip, suka berbagi pengakuan
dan kekuasaan

Timbul rasa aman dan percaya diri


5. Pertama MENGERTI, kemudian DIMENGERTI
Seek First to Understand, then to be Understood

Merupakan kemampuan dari KEBERANIAN diimbangi


dengan PERTIMBANGAN yang matang

Mengapa oleh Allah kita diberi DUA telinga dan SATU mulut?

Perlu kemauan dan kemampuan untuk mau


mendengarkan orang lain dengan penuh empati
KOMUNIKASI DUA ARAH YANG SEIMBANG
6. BERSINERGI Synergize

Sinergi  keseluruhannya lebih besar dari jumlah bagian-


bagiannya  menghargai perbedaan, membangun kekuatan
serta mengimbangi kelemahan

Dipengaruhi TINGKATAN KOMUNIKASI


Kepercayaan RENDAH, Kerjasama RENDAH = defensif & protektif
– bhs.hukum
(menang/kalah, kalah/menang)
Kepercayaan SEDANG, Kerjasama SEDANG = penuh respek,
konfrontasi dihindari
(kompromi)
Kepercayaan TINGGI, Kerjasama TINGGI = sinergistik (menang/
menang)
7. ASAHLAH GERGAJI Sharpen the Saw

Saya menjaga tubuh saya dengan


makan teratur, olah raga rutin, dan tidur
cukup
Saya menghabiskan waktu luang
bersama keluarga dan teman
Saya belajar dalam banyak cara dan di
RENEW YOURSELF REGULARLY
banyak tempat
8.Finding your Voice and Helping Others Find
Theirs

Voice = Suara, adalah sesuatu yang UNIK


dari diri kita

Finding Voice = Potensi dalam diri kita 4


ELEMEN:mind ( visi), body ( disiplin),
heart ( gairah), spirit ( kata hati)

Bergerak dari Effectiveness ke


Greatness
Model Bisnis
(Business Model Generation – Alexander
Osterwalder)
Pengertian Model Bisnis
Merupakan alat bantu untuk merancang
bentuk dan pola bisnis yang sesuai dengan
kemampuan saat ini. Juga dimungkinkan
untuk pengembangan di masa mendatang.
Lebih mudah melakukan penyesuaian
dibanding Rencana Bisnis
Model Bisnis Canvas
Salah satu perangkat analisis yang bisa membantu kita
menemukan model bisnis yang tepat adalah model bisnis
kanvas
Model bisnis yang satu ini pertama kali diperkenalkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul
Business Model Generation
Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan
sebuahframework sederhana untuk mempresentasikan
elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model
bisnis
Model Bisnis Canvas
1. Salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani

2. Dengan tool ini kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar
namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen2 kunci
yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa
melihat gambaran utuh yang sangat membantu dalam
menjawab pertanyaan2 seputar bisnis kita

3. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen2 kunci kita jadi


lebih mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada
akhirnya kita bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan
bisnis kita
9 Elemen Penting
Value Propositions
Customer Segment
Channels
Costumer Relationship
Revenue Streams
Key Activities
Key Resources
Key Partners
Cost Structure
9 Elemen Penting
1. Customer Segments - Kepada siapa Anda menawarkan produk
Anda? Siapa pelanggan Anda yang paling penting?
2. Value Propositions - Produk yang Anda tawarkan dalam bisnis
Anda kepada pelanggan Anda
3. Channels - Bagaimana produk Anda masuk ke segmen pasar yang
telah Anda tentukan? Apa jalur yang paling mudah?
4. Customer Relationships - Bagaimana Anda membangun dan
menjaga hubungan dengan pelanggan Anda?
5. Revenue Streams - Darimana sumber pemasukan Anda? Apa saja
yang pelanggan bayar? Apa saja yang gratis (jika ada.) 
9 Elemen Penting
6. Key Activities - Apa aktivitas paling penting yang harus Anda lakukan
agar bisnis Anda jalan?
7. Key Resources - Apa saja sumber daya yang Anda butuhkan untuk
menghasilkan produk Anda dan menghantarkannya melalui Channel
serta menjaga hubungan dengan pelanggan?
8. Key Partnerships - Siapa partner Anda? Sumber daya apa yang Ia
sediakan? Bagaimana Ia dapat membantu aktivitas bisnis Anda?
Bagaimana bentuk kerjasamanya?
9. Cost Structures - Berapa biaya yang harus Anda keluarkan dalam
model bisnis Anda? Mana yang biaya tetap? Mana biaya variabel?
Value Proposition

Manfaat apa yang dapat diberikan/ditawarkan?

Value proposition atau mudahnya produk, adalah hal yang kita


tawarkan ke target konsumen kita. Misalnya kita jualan bahan
makanan organik ke komunitas vegetarian, jualan kreasi dari batik
untuk anak muda, jualan aplikasi untuk android misalnya, dan lain-
lainnya

Kenapa lebih cocok disebut value proposition adalah biar kita


tidak terjebak dengan istilah produk yang selalu identik dengan
barang, sementara value proposition tidak selalu tentang barang,
melainkan gabungan barang dan/atau jasa
Siapa Yang akan
Customer Segments dilayani?

Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau


sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita.

Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan adalah, kita


harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment
target pelanggan kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-
hal seperti:
1. Tingkat ekonomi
2. Umur
3. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, pengajian, dll)
4. Perilaku khusus misal gaya hidup, hobi koleksi barang mahal, dll

Yang penting kita bisa menentukan target konsumen kita, agar kita lebih
bisa mengerti dan menangkap karakter dan kebutuhan khusus
konsumen kita. Inilah yang harus kita tangkap dari calom konsumen kita
 kebutuhan konsumen (sekarang dan mendatang)
Channel Mulai dari kesadaran pelanggan
sampai pelayanan purna jual

Channel adalah cara yang digunakan untuk memberikan value


proposition kita ke konsumen. Cara ini bisa sangat bermacam-macam
tergantung dari segmen konsumen yang kita bidik. Channel ini adalah
salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena kalo kurang
tepat kita tidak bisa meraih target segmen kita. Channel bisa juga
disebut bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada
konsumen. (misal: direct selling, on-line, distributor/keagenan, dll

Macam-macam channel bisa dilakukan, makin kreatif kita


menciptakan channel penjualan makin besar peluang kita untuk
unggul dalam persaingan dan efektif dalam menjaring pelanggan.
Kunci dari pemilihan channel ini adalah cara yang tepat untuk
menyampaikan value proposistion kepada segmen target kita
Customer Relationship
Cara untuk mendapatkan, menambah jumlah konsumen dan untuk
mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah
dengan membuat hubungan baik dengan pelanggan. Ini yang
dimaksud dengan customer relationship, yaitu wadah untuk semakin
mempererat hubungan dengan pelanggan kita.

Banyak cara untuk membuat hubungan dengan konsumen. Misalnya


melalui: website, facebook, twitter, kaskus, forum, bbm, ym, whatsapp
atau komunitas. Semua itu bisa dijadikan cara untuk menjalin
hubungan dengan konsumen. Dengan hubungan yang lancar tersebut
kita bisa dengan mudah menyampaikan sesuatu kepada konsumen
kita misalnya produk baru, diskon, penawaran khusus dll. Dan yang
tidak kalah penting adalah kita bisa mendapat info tentang apa yang
diinginkan konsumen kita.
Revenue Stream
Hasil penjualan yang berujung pada Laba atau profit adalah salah satu
model revenue stream yang sederhana. Profit didapat dari selisih semua
pendapatan penjualan (omzet) dikurangi semua biaya.

Namun demikian tidak semua model bisnis menghasilkan uang dari


selisih penjualan-biaya (profit) saja. Misalnya bisnis jasa. Model bisnis
perusahaan yang menawarkan jasa tentu tidak menghasilkan uang dari
profit (saja) tapi yang lebih utama adalah dari pembayaran atas jasa yang
diberikan.

Contoh model bisnis jasa ini ada jasa konsultasi, jasa


pembuatan desain, biro iklan, jasa fotografi dan masih banyak
lagi.
Key Resource
Resource dapat juga diartikan sebagai Sumber daya (sumber
daya yang utama), maksudnya adalah sumber daya yang kita
punya, atau kita harus punya. Key resource ini adalah syarat yang
harus dipenuhi atau resource yang harus kita miliki untuk
melakukan aktivitas utama bisnis kita. Jika kita kehilangan key
resource ini bisnis kita tidak dapat berjalan.

Misal kita mulai buka usaha kantin di deket kampus, maka key
resource adalah yang harus dimiliki untuk kantin agar bisnis jalan,
antara lain adalah: tempat usaha/ gerai nya, pegawai dan juru
masak, serta kelengkapan dapurnya.
Key Partners
Sukses berbisnis tidak bisa sendirian, anda harus bekerjasama dengan
banyak pihak lainnya. Tentukan dari awal apakah bisnis anda
memerlukan investor untuk permodalan atau tidak. Apakah anda perlu
mengadakan perjanjian kerjasama khusus dengan pihak lain? Apakah
anda perlu membangun kemitraan?

Menggandeng partner yang melengkapi kemampuan yang kita miliki


akan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Misalnya, anda
sangat ahli membuat makanan yang enak, cari partner yang bisa
menjual makanan anda (marketing). Misalnya anda kenal distributor
suatu produk yang lebih murah, cari partner yang bisa membuat
website, untuk dijual online.

Pikirkan selalu untuk menjalin kolaborasi dengan partner


Key activities
Kegiatan-kegiatan apa saja yang akan anda lakukan
untuk menghasilkan uang?

Apakah anda akan mengadakan event musik


misalnya, untuk mendapatkan dana dari penjualan
tiket dan sponsor?

Apakah anda akan mengadakan kursus web design


yang akan berlangsung setiap hari?
Cost Structure
Semua hal yang dilakukan dari nomor 6 hingga 9 memerlukan
biaya, maka lakukan perhitungan secara seksama, lalu putuskan
apakah rencana bisnis tersebut menguntungkan?

Mengetahui menguntungkan/tidaknya sebenarnya sederhana


saja: Apakah penghasilan lebih besar dari pengeluaran? Jika
tidak berarti bisnis ini akan merugi dan tidak layak dijalankan.

Jalankan bisnis yang “profitable di atas kertas”. Namun satu hal


yang paling penting, bisnis tidak berjalan di atas kertas. Action!
Langkah nyata pertama anda itulah yang akan menentukan
berjalan/tidaknya bisnis Anda.
Ilustrasi
Business Model
Kursus Bahasa Inggris
Stasiun Televisi
UDINUS Entrepreneurship Center
PELUANG USAHA
JENIS DAN
MEMULAI USAHA
 Usaha milik keluarga
 Merintis usaha baru

UDINUS Entrepreneurship Center


MERINTIS BISNIS BARU, APA YANG PERLU DIPERHATIKAN?
1.Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
2.Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.
3.Tempat usaha yang akan dipilih.

UDINUS Entrepreneurship Center


4.Organisasi usaha yang akan digunakan.
5.Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.
6.Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.
BAGAIMANA MENCARI IDE USAHA
 Memenuhi Kebutuhan Konsumen
 Menjual Eceran

 Menjual Keunikan / Penemuan

 Duplikasi Usaha

UDINUS Entrepreneurship Center


 Menjual Ketrampilan

 Membuka Usaha Pelatihan

 Membuka Usaha Keagenan


BAGAIMANA MENCARI IDE USAHA
(LANJUTAN)

 Menjual Barang Koleksi


 Membuka Kantor Konsultan

 Berbisnis MLM atau Direct Selling

UDINUS Entrepreneurship Center


 Membeli Waralaba

 Membeli Usaha Prospektif

 Membeli Usaha Sekarat

 Membuka Lokasi

 Membuka Usaha Bersama


MEMILIH JENIS USAHA
1.Pertanian meliput usaha pertanian, kehutanan,
perikanan, dan perkebunan.
2.Pertambangan meliputi usaha galian pasir, galian
tanah, batu dan bata.
3.Pabrikasi meliputi usaha industri, perakitan dan

UDINUS Entrepreneurship Center


sintesis.
4.Konstruksi meliputi usaha konstruksi bangunan,
jembatan, pengairan dan jalan raya.
5.Perdagangan meliputi usaha perdagangan kecil (ritel)
, grosir, agen dan ekspor-impor.
JENIS USAHA ( LANJUTAN )

6.Jasa keuangan meliputi usaha perbankan,


asuransi dan koperasi.

UDINUS Entrepreneurship Center


7.Jasa perorangan meliputi usaha potong
rambut, salon, laundry, katering.
8. Jasa umum meliputi usaha pengangkutan,
pergudangan, wartel, dan distribusi.
9.Jasa wisata.
Terima Kasih GRAZIE
Teşekkür Ederim
DANKE
DANK U

UDINUS Entrepreneurship Center


ありがとう ‫ﺷﻜﺮ‬
Thank you ‫ا‬
Sas ef̱charistó̱
Merci
Click this!
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI

• Peran Komunikasi
• Pengertian Komunikasi
• Proses Komunikasi
• Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku
Organisasi
• Media Komunikasi
• Komunikasi Nonverbal
• Komunikasi Antar Pribadi
PENTINGNYA KOMUNIKASI

Barnard dalam Luthans (2006:371) menyatakan, ”komuni-kasi


membuat sistem kooperatif organisasi menjadi lebih
dinamis dan menghubungkan tujuan organisasi dengan
semua manusia yang terlibat di dalamnya.
Kontribusi aktivitas komunikasi pada efektivitas manajer
(Luthans, 2006:370)
1. Komunikasirutin/Routine communication (44 % ),
2. Pertukaran informasi/Networking (11 %),
3. Manajemen tradisional/Tradisional management (19 %)
,
4. MSDM/ Human resources management (26 %)
Definisi Komunikasi
Luthans (2006:372)”kebanyakan definisi komunikasi yang
digunakan dalam buku perilaku organisasi menekankan
penggunaan simbol-simbol untuk mentransfer makna
informasi The
( use of symbols to transfer the meaning of
information )”
Robbins (2008:5) Komunikasi meliputi transfer maupun
pemahaman makna.
Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi – kata-kata,
senyuman, anggukan kepala, gerakan tangan, sikap badan ,
gerakan mata – yang berakibat diterimanya arti, sikap, atau
perasaan yang sama.
PROSES KOMUNIKASI

Langkah 1 Umpan balik juga perlu disan- Langkah 6


Pengirim dikan, dikirim, dan diartikan
Penerima
mempunyai ide
mengirim
atau informasi
umpan balik
untuk dibagi

Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5


Pengirim Pengirim Penerima Penerima
menyandikan mengirim memahami mengartikan
ide pesan pesan pesan

Sumber: Bovee & Thill ,2007, Komunikasi Bisnis, Jilid I. P T Indeks, Jakarta, hal. 12
Proses Komunikasi

Pengirim Penerim
a
Pesan yang Penyandian SALURAN Pesan Pesan
akan dikirim pesan diterima disandikan

Gangguan

Umpan
balik

Sumber: Robbins, Perilaku Organisasi, Buku 2 Salemba Empat, Jakarta, 2008, h.7
KONTINUM KOMUNIKASI
Kontinum Komunikasi digunakan untuk mengidentifikasi kategori
komunikasi yang secara khusus relevan dengan studi perilaku
organisasi.
Diperlukan tinjauan media dan teknologi komunikasi serta pen-
dekatan nonverbal untuk membahaskomunikasi interpersonal
dengan perspektif yang tepat.

Gambar Kontinum Komunikasi dalam Perilaku Organisasi

Media dan teknologi Komunikasi Komunikasi


komunikasi interpersonal nonverbal

Sumber : Luthans, Perilaku Organisasi , Penerbit Andy, Yogyakarta ,2006, h.373


Media dan Teknologi Komunikasi

 Media komunikasi, saluran melalui mana pesan disampaikan.


 Luthans (2006:373) memilih media komunikasi yang tepat
tergantung pada kapasitas media dalam membawa informasi.
 Media komunikasi antara lain meliputi:
Tatap muka
Telepon/Seluler
Surat pribadi
Surat resmi
Numerik formal

Sumber : Luthans, Perilaku Organisasi , Penerbit Andy, Yogyakarta ,2006, h.373


Media dan Teknologi Komunikasi
 Media komunikasi, saluran melalui mana pesan disampaikan.
 Luthans (2006:373) memilih media komunikasi yang tepat
tergantung pada kapasitas media dalam membawa informasi.
Kekayaan Umpan Jenis Bahasa
Media Saluran
informasi balik komunikasi sumber
Tatap Bhs tubuh
Tinggi Seketika Visual, audio Pribadi
muka ,alamiah

Tinggi/Sedang Telepon Cepat Audio Pribadi Alamiah

Surat Visual
Sedang Lambat Pribadi Alamiah
pribadi terbatas
Surat Sangat Visual
Sedang/rendah Umum Alamiah
resmi Lambat terbatas
Numerik Sangat Visual
Rendah Umum Alamiah
formal Lambat terbatas
KOMUNIKASI NONVERBAL
Ujung kontinum yang berlawanan dengan media dan
teknologi komunikasi canggih adalah komunikasi
nonverbal.
Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa kata,
yang dikirim melalaui gerak badan, ekspresi wajah,gerak mata, gerak
tangan, nada suara, dsb.
Karena merupakan respon manusia tanpa kata, maka membutuhkan
akurasi interpretasi perilaku nonverbal.
Komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri maupun bersama-sama /
melengkapi pesan verbal.
Bentuk komunikasi nonverbal antara lain;
Bahasa tubuh, yang mencakup ekspresi wajah, gerak mata, kaki,
tangan, dan sikap badan.
Paralanguage, yang mencakup segala sesuatu seperti nada suara,
kecepatan bicara, tertawa, ungkapan (“ah”, “uh”, “ah”)
Fungsi Komunikasi Nonverbal
1. Repetisi, yaitu meyakinkan apa yang diucapkan. Misalnya setelah
mengatakan penolakan, kita menggelengkan kepala.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya
tanpa sepatah katapun kita menunjukkan persetujuan dengan
mengangguk-anggukkan kepala.
3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain
thd pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan
mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan
nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat pende-
ritaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi, yaitu menegaskan atau menggarisbawahi pesan
verbal. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda
dgn memukul meja.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Komunikasi antar pribadi menekankan transfer informasi


dari satu individu ke individu lain dan dilihat sebagai metode
dasar yg mempengaruhi perubahan perilaku.
Komunikasi interpersonal adalah yang paling relevan dalam
studi perilaku organisasi.
Komunikasi antar pribadi yang efektif tergantung pada
umpan balik, karena umpan balik selain menciptakan
komunikasi dua arah, juga dapat menguji bagaimana pesan
diintepretasikan.
Selain umpan balik, ada beberapa variabel lain seperti
kepercayaan, perbedaan status.
Salah satu kerangka untuk mempelajari komunikasi inter-
personal adalah komunikasi ke bawah, ke atas, dan lateral.
Pentingnya Umpan Balik
1. Tujuan, umpan balik yang efektif diarahkan untuk membantu karyawan
mencapai kinerja, bukan untuk meremehkan
2. Kekhususan (Specificity), informasi yang disampaikan hanya yang diperlukan
agar mereka mengetahui apa yang seharusnya dilaku-kan, bukan yang umum
3. Deskripsi (Discription), memberi gambaran mengenai hal-hal yang harus
dilakukan, bukan yang evaluatif
4. Kegunaan (Usefulness), informasi yang disampaikan dapat digunakan karyawan
untuk memperbaiki kinerja
5. Ketepatan waktu (Timeliness ), informasi yang disampaikan harus tepat waktu,
lebih cepat lebih baik.
6.
Kesiapan (Readiness) – memperhatikan karyawan untuk memberikan umpan
balik, bukan membuat karyawan defensif.
7. Kejelasan (Clarity) – umpan balik harus dapat dipahami secara jelas oleh
karyawan.
8. Validasi (Validity) – informasi nya dapat dipercaya dan benar, bukan yang tidak
akurat.
KONTEKS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DIREKTUR

BAGIAN MANAJER BAGIAN


KEUANGAN MANUFAKTURING PEMASARAN

Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor


Akuntansi Kredit Produksi Kredit Periklanan Penjualan

1. Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication )


2. Komunikasi dari bawah ke atas (upward communication ) Pekerja

3. Komunikasi lateral (interactive communication )


Metode Komunikasi

Robbins (2008:9), terdapat tiga metode pokok dalam


mentransfer makna yaitu menggunakan komunikasi lisan,
tertulis dan nonverbal.
Komunikasi lisan, digunakan bila diiperlukan umpan balik secara
langsung dari penerima, pesan relatif sederhana, tidak memerlukan
catatan sebagai dokumen.
Komunikasi tertulis, digunakan bila membutuhkan bukti, dokumen dari
komunikasi tersebut.
Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang diguna-kan
untuk menyampaikan pesan tanpa kata terucap dan tertulis. Pesan
ditranfer melaui gerakan tubuh, intonasi, ekspresi wajah,
HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan.
Seperti keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi,
Hambatan Semantik
Semantik adalah pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu
pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun
baiknya transmisi. Seorang komunikator harus memilih kata-kata yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya
Hambatan Manusiawi
Hambatan yang muncul dr masalah pribadi yg dihadapi, baik
komunikator maupun komunikan.Hambatan ini mencakup baik yang
berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi,
umur, keadaan emosi, maupun yang ditimbulkan oleh iklim psikologis
dalam organisasi atau lingkungan, seperti iklim kerja serta tata nilai yang
dianut.
Writing a
Business Plan
Bruce R. Barringer
R. Duane Ireland

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-125


Chapter Objectives

1. Explain the purpose of a business plan.


2. Describe who reads a business plan and what
they’re looking for.
3. Discuss the guidelines to follow to write an
effective business plan.
4. Identify and describe a suggested outline of a
business plan.
5. Explain how to effectively present a business
plan to potential investors.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-126


What Is a Business Plan?

• Business Plan
– A business plan is a written narrative, typically 25 to
35 pages long, that describes what a new business
plans to accomplish.
• Dual-Use Document
– For most new ventures, the business plan is a dual-
purpose document used both inside and outside the
firm.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-127


Who Reads the Business Plan—And
What Are They Looking For?
There are two primary audiences for a firm’s business
plan
Audience What They are Looking For

A Firm’s A clearly written business plan helps the


Employees employees of a firm operate in sync and
move forward in a consistent and purposeful
manner.

Investors and A firm’s business plan must make the case that
other external the firm is a good use of an investor’s funds or
stakeholders the attention of others.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-128


Guidelines for Writing a Business Plan
1 of 5

• Structure of the Business Plan


– To make the best impression a business plan should
follow a conventional structure, such as the outline
for the business plan shown in the chapter.
– Although some entrepreneurs want to demonstrate
creativity, departing from the basic structure of the
conventional business plan is usually a mistake.
– Typically, investors are busy people and want a plan
where they can easily find critical information.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-129


Guidelines for Writing a Business Plan
2 of 5

• Structure of the Business Plan (continued)


– Software Packages
• There are many software packages available that employ an
interactive, menu-driven approach to assist in the writing of
a business plan.
• Some of these programs are very helpful. However,
entrepreneurs should avoid a boilerplate plan that looks as
though it came from a “canned” source.
– Sense of Excitement
• Along with facts and figures, a business plan needs to
project a sense of anticipation and excitement about the
possibilities that surround a new venture.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-130


Guidelines for Writing a Business Plan
3 of 5

• Content of the Business Plan


– The business plan should give clear and concise
information on all the important aspects of the
proposed venture.
– It must be long enough to provide sufficient
information yet short enough to maintain reader
interest.
– For most plans, 25 to 35 pages is sufficient.
• Types of Business Plans
– There are three types of business plans, which are
shown on the next slide.
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-131
Guidelines for Writing a Business Plan
4 of 5

Types of Business Plans

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-132


Guidelines for Writing a Business Plan
5 of 5

• Recognizing the Elements of the Plan May


Change
– It’s important to recognize that the plan will usually
change while written.
– New insights invariably emerge when an entrepreneur
or a team of entrepreneurs immerse themselves in
writing the plan and start getting feedback from
others.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-133


Outline of Business Plan

• Outline of Business Plan


– A suggested outline of a business plan is shown on
the next several slides.
– Most business plans do not include all the elements
introduced in the sample plan; we include them here
for the purpose of completeness.
– Each entrepreneur must decide which elements to
include in his or her plan.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-134


Section 1: Executive Summary
1 of 2

• Executive Summary
– The executive summary is a short overview of the
entire business plan.
– It provides a busy reader with everything that needs
to be known about the new venture’s distinctive
nature.
– An executive summary shouldn’t exceed two single-
spaced pages.
– Even though the executive summary appears at the
beginning of the business plan, it should be written
last.
• The plan itself will evolve as it’s written, so not everything is
known at the outset.
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-135
Section 1: Executive Summary
2 of 2

Key Insights
• In many instances an investor
will
Executive Summary ask for a copy of a firm’s
executive
summary and will ask for a copy
of
the entire plan only if the
executive
summary is sufficiently
convincing.
• TheInc.executive summary, then,
Copyright ©2016 Pearson Education,
is
6-136
Section 2: Industry Analysis
1 of 2

• Industry Analysis
– This section should begin by describing the industry
the business will enter in terms of its size, growth rate,
and sales projections.
– Items to include in this section:
• Industry size, growth rate, and sales projections.
• Industry structure.
• Nature of participants.
• Key success factors.
• Industry trends.
• Long-term prospects.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-137


Section 2: Industry Analysis
2 of 2

Key Insights
• Before a business selects a
target
Industry Analysis market it should have a good
grasp
of its industry—including where
its
promising areas are and where
its
points of vulnerability are.
• The industry that a company
participates in largely defines
the
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-138
playing field that a firm will
Section 3: Company Description
1 of 2

• Company Description
– This section begins with a general description of the
company.
– Items to include in this section:
• Company description.
• Company history.
• Mission statement.
• Products and services.
• Current status.
• Legal status and ownership.
• Key partnerships (if any).

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-139


Section 3: Company Description
2 of 2

Key Insights
• While at first glance this section
may seem less important than
Company Description the
others, it is extremely important.
• It demonstrates to your reader
that
you know how to translate an
idea
into a business.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-140


Section 4: Market Analysis
1 of 2

• Market Analysis
– The market analysis breaks the industry into
segments and zeros in on the specific segment (or
target market) to which the firm will try to appeal.
– Items to include in this section:
• Market segmentation and target market selection.
• Buyer behavior.
• Competitor analysis.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-141


Section 4: Market Analysis
2 of 2

Key Insights
• Most start-ups do not service
their
Market Analysis entire industry. Instead, they
focus
on servicing a specific (target)
market within the industry.
• It’s important to include a
section in
the market analysis that deals
with
the behavior of the consumers in
the
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-142
market. The more a start-up
Section 5: The Economics of the
Business
1 of 2

• The Economics of the Business


– This section addresses the basic logic of how profits
are earned in the business and how many units of a
business’s profits must be sold for the business to
“break even” and then start earning a profit.
– Items to include in this section:
• Revenue drivers and profit margins.
• Fixed and variable costs.
• Operating leverage and its implications.
• Start-up costs.
• Break-even chart and calculations.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-143


Section 5: The Economics of the
Business
2 of 2

Key Insights
• Two companies in the same
industry
The Economics of the may make profits in different ways.
One may be a high-margin, low-
Business
volume business, while the other
may be a low-margin, high-volume
business. It’s important to check
to
make sure the approach you select
is sound.
• Computing a break-even analysis
is an extremely useful exercise for
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-144
any proposed or existing business.
Section 6: Marketing Plan
1 of 2

• Marketing Plan
– The marketing plan focuses on how the business will
market and sell its product or service.
– Items to include in this section:
• Overall marketing strategy.
• Product, price, promotions, and distribution.
• Sales process (or cycle).
• Sales tactics.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-145


Section 6: Marketing Plan
2 of 2

Key Insights
• The best way to describe a start-
up’s
Marketing Plan marketing plan is to start by
articulating its marketing strategy,
positioning, and points of
differentiation, and then talk
about
how these overall aspects of the
plan will be supported by price,
promotional mix, and distribution
strategy.
• It’s also important to discuss the
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-146
company sales process.
Section 7: Design and Development Plan
1 of 2

• Design and Development Plan


– If you’re developing a completely new product or
service, you need to include a section in your
business plan that focuses on the status of your
development efforts.
– Items to include in this section:
• Development status and tasks.
• Challenges and risks.
• Projected development costs.
• Proprietary issues (patents, trademarks, copyrights, licenses,
brand names).

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-147


Section 7: Design and Development Plan
2 of 2

Key Insights
• Many seemingly promising start-
ups
Design and never get off the ground because
their product development efforts
Development Plan
stall or the actual development of
the product or service turns out to
be more difficult than thought.
• As a result, this is a very important
section for businesses developing
a
completely new product or service.
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-148
Section 8: Operations Plan
1 of 2

• Operations Plan
– Outlines how your business will be run and how your
product or service will be produced.
– A useful way to illustrate how your business will be
run is to describe it in terms of “back stage” (unseen
to the customer) and “front stage” (seen by the
customer) activities.
– Items to include in this section:
• General approach to operations.
• Business location.
• Facilities and equipment.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-149


Section 8: Operations Plan
2 of 2

Key Insights
• You have to strike a careful
balance
Operations Plan between adequately describing
this
topic and providing too much
detail.
• As a result, it is best to keep this
section short and crisp.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-150


Section 9: Management Team and
Company Structure
1 of 2

• Management Team and Company Structure


– The management team of a new venture typically
consists of the founder or founders and a handful of
key management personnel.
– Items to include in this section:
• Management team.
• Board of directors.
• Board of advisers.
• Company structure.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-151


Section 9: Management Team and
Company Structure
2 of 2
Key Insights
• This is a critical section of a
business plan.
Management Team and • Many investors and others who
read the business plan look first at
Company Structure
the executive summary and then
go
directly to the management team
section to assess the strength of
the
people starting the firm.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-152


Section 10: Overall Schedule
1 of 2

• Overall Schedule
– A schedule should be prepared that shows the major
events required to launch the business.
– The schedule should be in the format of milestones
critical to the business’s success.
– Examples of milestones:
• Incorporating the venture.
• Completion of prototypes.
• Rental of facilities.
• Obtaining critical financing.
• Starting production.
• Obtaining the first sale.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-153


Section 10: Overall Schedule
2 of 2

Key Insight
• An effectively prepared and
presented schedule can be
Overall Schedule extremely helpful in convincing
potential investors that the
management team is aware of
what needs to take place to launch
the venture and has a plan in
place to get there.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-154


Section 11: Financial Projections
1 of 2

• Financial Projections
– The final section of a business plan presents a firm’s
pro forma (or projected) financial projections.
– Items to include in this section:
• Sources and uses of funds statement.
• Assumptions sheet.
• Pro forma income statements.
• Pro forma balance sheets.
• Pro forma cash flows.
• Ratio analysis.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-155


Section 11: Financial Projections
2 of 2

Key Insights
• Having completed the earlier
sections of the plan, it’s easy to
Financial Projections see
why the financial projections come
last.
• They take the plans you’ve
developed and express them in
financial terms.

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-156


Presenting the Business Plan to
Investors
1 of 2
• The Oral Presentation
– The first rule in making an oral presentation is to
follow directions. If you’re told you have 15 minutes,
don’t talk for more than the allotted time.
– The presentation should be smooth and well-
rehearsed.
– The slides should be sharp and not cluttered.
• Questions and Feedback to Expect from
Investors
– The smart entrepreneur has a good idea of the
questions that will be asked, and will be prepared for
those queries.
Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-157
Presenting the Business Plan to
Investors
2 of 2
Twelve PowerPoint Slides to Include in an Investor
Presentation
1. Title Slide 7.Marketing and sales
2. Problem 8. Management team
3. Solution 9.Financial projections
4. Opportunity and target 10. Current status
market 11. Financing sought
5. Technology 12. Summary
6. Competition

Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-158


Copyright ©2016 Pearson Education, Inc. 6-159
LEADERSHIP
(Kepemimpinan)
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN

PIMPIN(LEAD) bimbing atau tuntun

orang yang mampu


PEMIMPIN(LEADER) mempengaruhi orang lain dengan
kekuatan(power) nya
sehingga orang lain tersebut
bertindak sesuai keinginannya
Sifat Pemimpin Yang Baik
 Jujur  Tegas
 Tanggung jawab  Rendah hati
 Bijaksana  Pengayom
 Terbuka  Kritis
 Adil  Disiplin
 Cerdas  Santun
 Komunikatif  Visioner
 Berani  Ramah
 Berwibawa  Solutif
 Peduli  Inisiatif
 Rela berkorban  Teguh
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Aktivitas/proses mempengaruhi
KEPEMIMPINAN orang lain agar bersedia melakukan
(LEADERSHIP) tindakan pencapaian tujuan
bersama
KEKUATAN(POWER)
KEPEMIMPINAN
Hukuman Imbalan
Coercive Reward

Kewenangan Legitimate Experience Pengalaman

Referent Expert
Kharisma Keahlian
TERBENTUKNYA PEMIMPIN

 Teori Genetis:“Leader are born and


not made”
 Teori Sosial:“Leader are made and not
born”
 Teori Ekologis:“Leader are born and
made”

Bagaimana dengan Saudara?


POTENSI DASAR PEMIMPIN

Soul

Skill

Knowledge
Memimpin vs Mengelola
Leader Manager

 Melakukan Inovasi  Mengurus


 Mengembangkan  Mempertahankan
 Memberikan Inspirasi  Mengendalikan
 Memiliki pandangan jangka  Memiliki pandangan jangka
panjang pendek
 Menanyakan apa dan  Menanyakan bagaimana dan
mengapa kapan
 Memunculkan  Mengawali
 Menantang status quo  Menerima status quo
 Melakukan sesuatu yang  Melakukan sesuatu dengan
benar benar
TIPE KEPEMIMPINAN

Otokratis

Demokratis Laissez-faire

Kharismatis Paternalistis
TIPE Otokratis

Pemimpin menganggap bahwa kepemimpinannya adalah


merupakan suatu hak, sehingga banyak memaksakan kehendak dan
mendahulukan kepentingan pribadi

Ciri-ciri:
• Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
• Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata
• Sulit menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain,
karena menganggap dirinya yang paling benar
• Selalu bergantung pada kekuasaan formal
• Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman
TIPE Laissez-faire
Pemimpin yang menganggap bawahannya orang-orang yang sudah
dewasa, yang sudah mengetahui tugas apa yang harus ditunaikan
untuk mencapai tujuan organisasi

Ciri-ciri:
• Menganggap para bawahannya sudah mengetahui dan cukup
dewasa untuk taat kepada peraturan yang berlaku
• Memiliki peranan yang pasif – mengamati dan mengawasi
• Membiarkan bawahannya berjalan menurut tempatnya sendiri
tanpa banyak mencampuri bagaimana bawahannya harus
berjalan dan bergerak
• Terkadang rencana kerja dibuat tanpa ada campur tangan dari
pemimpin.
• Jika ada bawahan yang salah langsung ditegur/diberi sangsi
TIPE Paternalistis
Pemimpin seperti ini menggunakan pendekatan ke”bapak”an
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Terkadang
pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil

Ciri-ciri:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum
dewasa
• Bersikap terlalu melindungi bawahan – bawahan menganggap
sebaga “bapak”
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan, sehingga jarang melimpahkan
wewenang
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan inisiatif daya kreasi
• Sering menganggap dirinya yang paling tahu atas segala
permasalahan
TIPE Kharismatis
Pemimpin yang kharismatik mampu menguasai bawahannya, karena
mereka memiliki ketaatan dan kepercayaan yang luar biasa terhadap
pemimpin tersebut

Ciri-ciri:
• Kesetiaan para bawahan yang tinggi, hal ini timbul dari
kepercayaan yang penuh kepada pemimpin yang dicintai,
dihormati, dan dikagumi
• Rasa kesetiaan tersebut datang bukan semata – mata hanya
karena kekayaan, pendidikan, atau umur pemimpin
• Perintah atau keputusan pemimpin (benar atau salah) akan
sangat dijunjung dan didukung sepenuhnya oleh seluruh anggota
dengan tanpa berpikir dua kali
TIPE Demokratis
Tipe kepemimpinan yang berusaha semaksimal mungkin
mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan
kepentingan individu

Ciri-ciri:
• Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia
• Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik
bawahannya
• Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan memberikan
pendidikan
• Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin
• Butuh waktu lama dalam mengambil keputusan
KONSEP KEPEMIMPINAN
(Ki Hadjar Dewantoro)

 Ing ngarso sung


tuladha (di depan menjadi
teladan)

 Ing madyo mangun


karso (di tengah memberi
bimbingan)
KONSEP KEPEMIMPINAN
(Hasta Brata  8 sifat)

Surya

Bhumi Candra

Dahana Kartika

Samodra Angkasa

Maruta
Surya
Memancarkan sinar terang sebagai sumber
kehidupan

Pemimpin hendaknya mampu


menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya
untuk membangun bangsa dan negaranya serta
mampu memberi motivasi, semangat, kehidupan
dan kekuatan kepada seluruh anggotanya,
layaknya sinar matahari
Chandra
Bentuknya bulat indah, menarik hati yang
memancarkan sinar ditengah kegelapan
malam

Seorang pemimpin hendaknya bisa dan


mampu memberi semangat kepada
rakyatnya ditengah suasana suka ataupun
duka
Kartika
Mempunyai bentuk indah dan menjadi hiasan langit
di waktu malam memancarkan sinar kemilauan,
berada ditempat tinggi hingga dapat dijadikan
pedoman arah

Pemimpin hendaknya menjadi teladan bagi


anggotanya, dapat memberi petunjuk, pengarahan dan
bimbingan agar anggotanya mampu menyelesaikan
tugas dengan baik. Selain itu, bintang adalah lambang
ingat dan mengabdi kepada Tuhan sehingga seorang
pemimpin harus bertaqwa kepada Tuhan YME
Angkasa
Luas tak terbatas, hingga mampu
menampung apa saja yang datang padanya

Prinsip seorang pemimpin hendaknya mempunyai


ketulusan batin dan kemampuan mengendalikan
diri dalam menampung pendapat rakyatnya yang
bermacam-macam
Maruta
Selalu ada dimana-mana tanpa
membedakan tempat serta selalu mengisi
semua ruang yang kosong

Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat


dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan
martabatnya. Selain itu, agar seorang
pemimpin mampu membawa suasana
menyenangkan.
Samodra
Betapapun luasnya, permukaannya selalu
datar dan bersifat sejuk menyegarkan

Pemimpin hendaknya bersifat kasih sayang


terhadap rakyatnya
Dahana
Mempunyai kemampuan membakar
semua yang bersentuhan dengannya

Seorang pemimpin hendaknya berwibawa dan


berani menegakkan kebenaran secara tegas
tanpa pandang bulu
Bhumi
Mempunyai sifat teguh, sentosa, apa yang
ditanam akan menghasilkan yang
bermanfaat untuk kehidupan, bersifat kuat
dan murah hati
Pemimpin hendaknya berteguh hati, bermurah
hati (melayani) pada rakyatnya untuk tidak
mengecewakan kepercayaan rakyatnya, serta
selalu mampu meberi anugerah kepada siapa
saja yang berjasa
KREATIFITAS DAN INOVASI
DEFINISI KREATIFITAS

 Keinginan/kebutuhan untuk mengubah/


mengembangkan(improve)
Melihat sebuah situasi/permasalahan dari sisi lain
(see differenty)  think outside the box
 Terbuka pada pelbagai gagasan bahkan yang tidak
umum/aneh sekalipun(open mind)
 Mengimplementasikan ide perbaikan(action)
BERPIKIR KREATIF
YA TIDAK
Proses berpikir dan Produk/hasil akhir
bertindak dalam
menghasilkan suatu
gagasan baru
Pendekatan khusus dalam Hal yang mistik/bersifat
menghadapi kehidupan magis
Semua orang memiliki dari Talenta khusus
lahir
Dapat dipelajari kembali Hanya dimiliki oleh org
Jenius saja
Semua jawaban benar Sebuah jawaban
KREATIFITAS:
Perlukah ? Mengapa dan untuk apa?

 Arus globalisasi (perubahan cepat, persaingan)


 Tuntutan nomor 1 dalam pekerjaan (Fortune: 100 % dari 500 CEO,
60%: lbh penting dari intelligence)
 Menikmati hidup secara positip

 Mandiri , percaya diri


 Mudah beradaptasi terhadap segala kondisi
 Mampu Belajar seumur hidup
 Membentuk Masyarakat demokratif
6 Langkah Mengembangkan
Kreatifitas
 Knowledge:
Mencari pengetahuan sebanyak mungkin (pengalaman,
buku, internet, bertanya pada ahli/awam dsb.)
 Thinking:
Berpikir dalam-dalam
 Incubation:
Relaks, bermain (membiarkan alam bawah sadar bekerja)
 Eureka/Aha:
Ide ketemu
 Development:
Pengembangan ide(fungsional, menguntungkan,
efisien, berguna)
 Practice:
Punya waktu untuk berlatih berpikir kreatif
Penghambat berpikir kreatif

Logis/praktis/
Pengalaman/ kritis Konsisten/kaku
pengetahuan
terdahulu Kurang sense
Ego/takut/ of humor
malu
Perseps
Stereotype/ i
Reaktif >
generalisasi proaktif/melihat
peluang/
Kebiasaan/
Hanya ada 1 antisipasi
tradisi
jawaban Berpikir negatif/rendah diri
benar
BERPIKIR KRITIS vs KREATIF

Interpretasi Orisinal/Baru
Analisa, Sintesa Inisiatif
Evaluasi Fleksibel
Menyimpulkan Elaborasi
Menjelaskan Kemungkinan
Men-check Diri Sendiri Tidak Umum
Dialog/Bertanya Bertanya:If , Why, How
Logis “Nakal”,
Panning For Gold Out Of The Box, Break The
Rule
Bloom’s Taxonomy

Knowledge Remembering and


reciting information
Identify, list, label, name,
recall, define, locate,
recognize, match, reproduce

Comprehensi Relating & organizing Explain, relate, generalize,


previous learned predict, summarize,
on information paraphrase, restate, convert,
demonstrate

Application Applying information Solve, choose, interpret,


according to a rule/ make, put together, change,
principle in a specific apply, produce, translate,
situation construct
Bloom’s Taxonomy

Analysis Critical thinking focuses


upon parts & their
Analyze cause, compare,
categorize, take part,
functionality in the differentiate, examine,
whole subdivide, distinguish,
contrast, give evidence,
provide reasons, infer,
deduce

Synthesis Critical thinking focuses Invent, create, combine,


upon putting parts hypothesize, plan, originate,
together to form a new add to, imagine, forecast,
original whole speculate

Evaluation Critical thinking focuses Assess, recommend,


upon valuing and critique, evaluate, criticize,
making judgments weigh, value, give opinion
based upon information
De Bono’s Six Thinking Hat

Topi kuning Pandangan positif, keuntungan, kemungkinan

Topi Hitam Pandangan negatif, problem, kerugian, peringatan,


kesulitan, kritikan
Topi Putih Data, informasi apa yang diperlukan, bagaimana
mendapatkan dsb
Topi Merah Intuisi, emosi, perasaan (pengalaman, pendidikan,
pengetahuan, dsb)
Topi hijau Berpikir kreatif, alternatif, pengembangan ide

Topi biru Memimpin, mengontrol diskusi, mengingatkan


aturan main
SCAMPER
S Substitute menggantikan
Sate vegetarian,
tempe/tahu -> daging,
food suplement

C Combine menggabung Kunci + alarm


Toko buku + café

A Adapt, alter adaptasi, mengubah Handphone

M Modify, magnify,
minify
Mengubah,
memperbesar
Notebook, VCD

P Put to other uses/


purposes
Memakai utk
keperluan lain
Sampah -> pupuk

E Eliminate menghilangkan ATM

R Reverse, rearrange Membalik,


mengatur ulang
Pabrik -> restoran
Sikap “good thinker”

 Fleksibel dan terbuka


 Ingin tahu
 “Nakal” dalam berpikir
 Percaya diri
 Disiplin waktu
 Tekun dalam mencapai keberhasilan
 Adil dalam mengevaluasi
 Jujur dalam menghadapi“personal bias”
DEFINISI INOVASI

Innovation Discovery /
–to invention
innovate (invensi)
membuat penemuan sesuatu
perubahan atau yang sebenarnya
memperkenalkan sesuatu itu telah ada
sesuatu yang baru sebelumnya

memperkenalkan ide baru, barang baru,


pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih
bermanfaat
TIPE/JENIS
1 INOVASI PRODUK

2 INOVASI PROSES

3 INOVASI PEMASARAN

4 INOVASI ORGANISASI

5 INOVASI MODEL BISNIS

INOVASI INKREMENTASI & INOVASI RADIKAL


SUMBER

 TRADISIONAL
 INOVASI PENGGUNA
Orang berinovasi
untuk menjual hasil
inovasinya
Orang mengembangkan inovasi
sendiri. Hal itu dilakukan karena
produk yang dipakainya tidak
memenuhi apa yang
dibutuhkannya
TUJUAN
1. meningkatkan kualitas
2. menciptakan pasar baru
3. memperluas jangkauan produk
4. mengurangi biaya tenaga kerja
5. meningkatkan proses produksi
6. mengurangi bahan baku
7. mengurangi kerusakan lingkungan
8. mengganti produk atau pelayanan
9. mengurangi konsumsi energi
10. menyesuaikan diri dengan undang-undang
SIKLUS INOVASI
No Jenis Inovasi Keterangan Contoh
1. Penemuan Produk, jasa, atau proses Wright
(Invensi) yang benar-banar baru bersaudara:
pesawat
terbang
Alex GB:
Pesawat
telepon
2. Pengembangan Pemanfaatan atau Raynoc: Mc.
(Ekstensi) penerapan lain pd produk, Donald
jasa, atau proses yg ada.
3. Penggandaan Refleksi kreatif atau Walmartore:
(Duplikasi) konsep yang telah ada Dep Store
4. Pemanduan Kombinasi atas konsep & Merill Eyuch:
(Sintesis) faktor-faktor yg telah tembaga &
KEGAGALAN DALAM INOVASI

1. Definisi tujuan yang buruk


2. Buruknya mensejajarkan aksi
untuk mencapai tujuan
3. Buruknya partisipasi anggota
tim
4. Buruknya pengawasan produk
5. Buruknya komunikasi dan
akses informasi
A great man is he who has
not lost the heart of a child
KONSEP
PEMASARAN

Free Powerpoint Templates


Page 204
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu untuk


merancang strategi pemasaran dari
gagasan produk yang telah
dihasilkan pada pembelajaran
sebelumnya.

Free Powerpoint Templates


Page 205
Teori Pemasaran
 Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari
produsen ke konsumen.
 Suatu proses sosial dan manajerial yang
membuat individu/kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain.

Free Powerpoint Templates


Page 206
Konsep Pemasaran
Kebutuhan

Pasar Keinginan

Hubungan Permintaan

Transaksi Produk

Nilai &
Pertukaran
Free PowerpointKepuasan
Templates
Page 207
Tujuan Sistem Pemasaran :
 Memaksimumkan konsumsi
 Memaksimumkan utilitas (kepuasan)
konsumsi
 Memaksimumkan pilihan
 Memaksimumkan mutu hidup
 Kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga,
lingkungan

Free Powerpoint Templates


Page 208
Efisiensi Pemasaran
 Pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam
kegiatan pemasaran menunjang hasil yang
bisa didapatkan dari kegiatan pemasaran
tersebut.
 Efisiensi pemasaran dapat dicari dengan
menghitung rasio “keluaran-masukan”
dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan.
Semakin tinggi nilai rasio keluaran-masukan,
maka pemasaran yang dilakukan semakin
efisien.
Free Powerpoint Templates
Page 209
Fungsi pemasaran
1. Fungsi pertukaran
Produk harus dijual dan dibeli sekurang-
kurangnya sekali selama proses
pemasaran
Misal : Produsen  Konsumen
2. Fungsi Fisis
pengangkutan, penggudangan, dan
pemrosesan produk.

Free Powerpoint Templates


Page 210
Lanjutan Fungsi pemasaran :

3. Fungsi penyediaan sarana


 Informasi pasar
 Standarisasi mutu
 Pembiayaan
 Penanggungan resiko
Resiko Fisis : angin, kebakaran, banjir, pencurian, kerusakan
Resiko Pasar : tidak laku, harga jatuh, persaingan ketat

Free Powerpoint Templates


Page 211
Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran menunjukkan bagian dari pembayaran
konsumen yang diperlukan untuk menutup biaya yang
dikeluarkan dalam proses pemasaran.

 Biaya transportasi
 Biaya pengemasan
 Biaya penyimpanan/ penggudangan
 Biaya pemesanan
 Biaya merek dagang
 Pajak
 Biaya resiko kerusakan

Free Powerpoint Templates


Page 212
Saluran Pemasaran
Jejak perpindahan barang dari produsen ke
konsumen akhir.

Contoh : saluran pemasaran komoditi Jeruk


Petani  Tengkulak  Pedagang Pengumpul 
Pedagang Pengecer  Konsumen
 

Free Powerpoint Templates


Page 213
Margin Pemasaran
 Selisih harga di tingkat produsen dengan
di tingkat konsumen.
 Marjin pemasaran berbeda dengan biaya
pemasaran meskipun ada kemungkinan
besarnya marjin pemasaran sama
dengan biaya pemasaran. Terkadang
marjin pemasaran lebih kecil dari pada
biaya pemasaran karena ada pelaku
pasar yang menanggung kerugian.

Free Powerpoint Templates


Page 214
Analisis Strategi Pemasaran
STP
• SEGMENTASI
• TARGETTING
• POSITIONING
MARKETING MIX
• Product
• Price
• Place
• Promotion
Free Powerpoint Templates
Page 215
Segmentasi
 Segmentasi Geografik
negara, regional, propinsi, kota, kecamatan
 Segmentasi Demografi
umur, jenis kelamin, pendapatan
 Segmentasi Psikografik
kelas sosial, gaya hidup, kepribadian
 Segmentasi tingkah laku
kesempatan, manfaat yang dicari, status
pengguna, tingkat pemakaian, status loyalitas

Free Powerpoint Templates


Page 216
TARGETTING

Kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri


atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih
perusahaan dan yang akan dicapai dengan
(marketing mix).
strategi bauran pemasaran

Free Powerpoint Templates


Page 217
MANFAAT TARGETTING
 Mengembangkan posisi produk dan strategi
bauran pemasaran.
 Memudahkan penyesuaian produk yang
dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang
dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi
yang efektif, promosi yang tepat) dengan target
pasar.
 Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini
penting saat memasarkan produk baru.
 Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang
terbatas seefisien dan seefektif mungkin
 Mengantisipasi persaingan

Free Powerpoint Templates


Page 218
TARGETTING

1. Strategi yang Tidak Membeda-bedakan


Pasar(Undifferentiated Marketing)
2. Strategi yang Membeda-bedakan Pasar
(Differentiated Marketing)
3. Strategi yang Terkonsentrasi
(Concentrated Marketing) .

Free Powerpoint Templates


Page 219
DIFERENSIASI

 Diferensiasi produk
 Diferensiasi pelayanan
 Diferensiasi personil
 Diferensiasi saluran
 Diferensiasi citra

Free Powerpoint Templates


Page 220
Positioning
tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan
berada dalam benak pelanggan sasarannyaKotler,
( 1997 ).

a. Positioning menurut atribut produk.


b. Positioning menurut manfaat.
c. Positioning menurut harga/ kualitas.
d. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
e. Positioning menurut pemakai.
f. Positioning menurut pesaing.
g. Positioning menurut kategori produk.

Free Powerpoint Templates


Page 221
Strategi pemasaran

Free Powerpoint Templates 222


Page 222
Free Powerpoint Templates 223
Page 223
Marketing Mix

Product Price

Promo
tion
Place

Free Powerpoint Templates


Page 224
PRODUCT DAN PRICE

PRODUCT
 Keragaman PRICE
produk
 Kualitas  Daftar harga
 Desain  Rabat/ diskon
 Ciri  Potongan harga
 Nama merek
 Kemasan khusus
 Ukuran  Periode
 Pelayanan pembayaran
 Garansi
 Imbalan
 Syarat
Free Powerpoint Templates
Kredit
Page 225
PLACE DAN PROMOTION
PLACE PROMOTION
 Saluran  Promosi
pemasaran penjualan
 Cakupan  Periklanan
pemasaran
 Tenaga
 Pengelompok
Penjualan
an Lokasi
 Persediaan  Kehumasan
 Transportasi  Pemasaran
Free Powerpoint Templates
langsung
Page 226
Product Life Cycle

Free Powerpoint Templates


Page 227

Anda mungkin juga menyukai