Anda di halaman 1dari 3

 Kadar Protein Rendah

Kekurangan protein juga bisa terjadi ketika seseorang mendapatkan asupan proteinnya dari
jenis protein berkualitas rendah. Daging hewan dan beberapa sayuran diketahui
mengandung protein, namun jumlah rangkaian asam aminonya sebagai bentuk dasar protein
tersebut bisa bervariasi. Hal ini juga memengaruhi asupan protein seseorang.

Karena protein diperlukan dan digunakan dalam menjalankan berbagai fungsi tubuh, maka
defisiensi protein berkaitan dengan berbagai macam gangguan seperti:

1. Gangguan kognitif

Fungsi kognitif otak dapat terganggu ketika Anda tidak mencukupi kebutuhan protein harian.
Pasalnya, otak merupakan salah satu organ tubuh yang menggunakan banyak protein untuk
bisa berfungsi. Kekurangan protein dapat menghambat produksi hormon pengatur mood dan
ketajaman berpikir.

2. Bengkak di bagian tubuh tertentu

Defisiensi protein menyebabkan Anda rentan kekurangan serum albumin. Serum albumin
merupakan salah satu jenis protein yang disimpan dan diedarkan dalam darah. Kekurangan
albumin dapat menyebabkan munculnya pembengkakan di bagian tubuh yang terpengaruh.

Pembengkakan atau edema tersebut juga dapat terjadi pada sekitar rongga perut yang
merupakan tanda dari penyakit kwashiorkor.

3. Perlemakan hati

Perlemakan hati biasanya disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak.
Namun hal ini juga bisa disebabkan oleh defisiensi protein.

Tubuh yang kekurangan protein tidak mampu memproduksi cukup lipoprotein, protein yang
bertugas untuk mengangkut lemak. Akibatnya, penumpukan lemak pada hati dapat
menyebabkan kegagalan fungsi hati.

4. Rambut, kulit, dan kuku mudah rapuh

Protein adalah zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan rambut, kulit dan kuku. Itu
sebabnya, defisiensi protein dapat menyebabkan masalah kulit kering, kuku kusam dan
mudah patah, perubahan tekstur rambut, hingga rambut yang lebih gampang rontok.

5. Gampang sakit

Sel darah putih bertanggung jawab sebagai pasukan pelindung imun tubuh. Ketika tubuh
kekurangan protein, produksi sel darah putih juga akan mengalami penurunan. Akibatnya
tubuh akan lebih rentan sakit akibat infeksi kuman dan virus pembawa penyakit.

6. Asupan nutrisi lainnya jadi tidak seimbang

Defisiensi protein dapat menghambat fungsi peredaran nutrisi lainnya ke setiap bagian tubuh.
Jika terjadi dalam waktu yang lama, maka keseimbangan nutrisi tubuh dapat terganggu.
Kekurangan gizi secara umum dapat menyebabkan nafsu makan menurun emosi jadi tidak
stabil, sulit tidur (insomnia), serta mudah merasa lemas dapat merasakan penurunan nafsu
makan, gangguan emosi, insomnia serta merasa lemas.

Pada anak-anak, kekurangan protein dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya


sehingga meningkatkan risiko anak mengalami stunting dan gangguan perkembangan
lainnya.

7. Kehilangan masa otot

Jaringan otot tubuh merupakan bagian yang paling banyak menyimpan dan menggunakan
protein. Ketika tubuh kekurangan protein, maka protein dalam otot rangka akan diambil
secara perlahan untuk memenuhi kebutuhan protein tersebut. Dalam waktu yang lama
defisiensi protein dapat menyebabkan penurunan massa otot yang serius.

8. Lebih mudah lapar

Ketika asupan protein tidak mencukupi, Anda jadi lebih mudah merasa lapar. Lapar
merupakan insting alami tubuh untuk mengingatkan Anda agar mencukupi asupan gizi.
Gampang lapar pada akhirnya sering tidak disadari dapat memicu kegemukan.

2. Kadar Protein tinggi

kelebihan protein juga tidak baik bagi tubuh kita. Berikut beberapa dampak kelebihan protein
dalam tubuh:

 Mengonsumsi protein berlebih, apalagi jika disertai dengan pembatasan karbohidrat,


dapat menyebabkan penumpukan keton hingga membahayakan ginjal.
 Terlalu banyak mengonsumsi makanan berprotein yang berasal dari daging merah dan
produk olahan susu berlemak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
 Kelebihan protein juga diduga membuat tubuh membuang kalsium melalui urine.
Ketika badan kita kelebihan protein, tubuh memproduksi sulfat. Bahan kimia inilah
yang dapat menyebabkan kalsium terlepas dari tulang. Padahal kekurangan kalsium
bisa menyebabkan osteoporosis. Efek lepasnya kalsium dari tulang ini lebih rentan
terjadi jika kita mengonsumsi protein hewani daripada protein nabati. Namun di lain
pihak, asupan protein yang cukup justru membantu mencegah osteoporosis pada
tulang.
 Kelebihan berat badan, Salah satu tanda yang paling mudah dilihat dan dikenali
adalah berat badan melonjak. Mendapat banyak asupan protein dengan jumlah besar
dapat menjadi baik dan juga sebaliknya. Jika Anda ingin membentuk otot dan
mendapatkan berat badan untuk melakukan itu, peningkatan asupan protein bisa
membantu.
 Masalah ginjal, Ginjal sebagaimana fungsinya yakni menyaring seluruh racun yang
dihasilkan dari makanan. Jika Anda banyak mengonsumsi makanan dalam satu jenis,
artinya Anda secara tidak sadar memerintahkan ginjal Anda untuk bekerja lebih keras
lagi untuk menyaring racun yang ada di dalamnya. Kita disarankan untuk
mengonsumsi beragam jenis makanan.
 Dehidrasi, Bila ginjal Anda menjalani proses pengelolaan racun, salah satu produk
yang dilepaskan adalah nitrogen urea darah. Pada gilirannya, tubuh Anda harus
menggunakan lebih banyak air untuk membersihkan zat berbahaya tersebut. Hal ini
bisa menyebabkan dehidrasi serius jika asupan air minum kita kurang.

 Kalsium tulang terkikis, Asam yang dilepaskan setiap kali Anda mengkonsumsi
protein sulit dicerna tanpa kalsium. Telah ditunjukkan dalam banyak penelitian bahwa
orang-orang yang mengkonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan
memiliki tulang lebih lemah.

 Asam urat

Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein berbasis hewan dapat


meningkatkan risiko terkena asam urat. Ini karena protein berbasis hewan memiliki kadar
purin yang tinggi, yang menyebabkan kadar asam purin tinggi .

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya
tinggi lemak sehingga dapat menyebabkanobesitas. Kelebihan protein dapat
menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan
asam amino akan memberatkan ginjal dan hati yang harusmemetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan proteinakan menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,kenaikan ureum darah, dan demam,Protein secara
berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makananyang tinggi proteinnya biasanya tinggi
lemak sehingga dapat menyebabkanobesitas. Diet protein tinggi yang sering
dianjurkan untuk menurunkan
berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain,terutama
pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hatiyang harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.Kelebihan protein akan menimbulkan
asidosis, dehidrasi, diare,kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini
dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi,sehingg
a konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkanuntuk konsumsi
protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi (AKG)untuk protein

Anda mungkin juga menyukai