Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2000 sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18 %), selanjutnya pata tahun 2010
berbagai masalah kesehatan pada lansia yang menjadi kondisi kronis salah
satunya adalah nyeri sendi. Nyeri sendi adalah sensasi yang tidak
dengan kerusakan jaringan. Nyeri sendi dapat disebabkan oleh berbagai jenis
kondisi atau cedera. Dapat juga disebabkan oleh penyakit rematik. ( Taslim,
2001).
Gejala yang sering timbul pada nyeri sendi ini adalah tidak nyaman
gerakan. Hal inilah yang membuat lansia tidak dapat bekerja atau beraktivitas
terdiri atas respon fisiologis dan respon perilaku yang terjadi setelah
pernyataan verbal, ekspresi wajah, gerakan tubuh, kontak fisik dengan orang
nyeri sendi. Ada beberapa terapi yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan
menghilangkan nyeri, metode ini biasanya memiliki resiko lebih rendah, lebih
mendekatkan dua buah botol / plastik ke kedua sendi yang sakit (Potter,
2005).
endorphin, opium yang sangat kuat, seperti bahan kimia yang memblok
transmisi nyeri. Secara umum peningkatan aliran darah dapat terjadi pada
meningkatkan aliran darah ke suatu area dan dapat turut menurunkan nyeri.
Panas yang lembab dapat menghilangkan kekakuan pada pagi hari akibat
arthhitis (ceccio, 1990 dalam Potter, Perry, 2001). Menurut Smeltzer (2001),
kompres hangat dapat membantu untuk meredakan rasa nyeri, kaku, dan
spasme otot. Panas superficial dapat diberikan dalam bentuk kompres basah
nyeri sendi yang ada di Posyandu Lansia Melati didapatkan bahwa 7 orang
B. Rumusan Masalah
penurunan nyeri sendi pada lansia di Posyandu Lansia Melati RW XXI Surau
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
nyeri sendi pada lansia di Posyandu Lansia Melati RW XXI Surau Gadang
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Puskesmas
MERCUBAKTIJAYA Padang.
kompres hangat.